SKRIPSI
Oleh
DEWI LESTARI
NIM : 050218A050
i
Universitas Ngudi Waluyo
Program Studi S-1 Farmasi
Skripsi, Agustus 2020
Dewi Lestari
050218A050
ABSTRAK
Latar Belakang : Antibiotik merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi
penyakit infeksi. Tingginya penyakit infeksi mengakibatkan tingginya
penggunaan antibiotik. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat akan menyebabkan
timbulnya resistensi antibiotik. Saat ini banyak masyarakat yang mendapatkan
antibiotik tanpa resep dokter dan tidak mendapatkan informasi yang cukup
mengenai cara penggunaan yang tepat untuk pengobatan sehingga menyebabkan
terjadinya resistensi. Oleh karena itu perlu di tingkatkan pengetahuan masyarakat
tentang penggunaan antibiotik untuk mengurangi terjadinya resistensi.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan
penggunaan antibiotik dan mengetahui adanya hubungan karakteristik dengan
tingkat pengetahuan penggunaan antibiotik di Desa Dawung.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik observasional
dan menggunakan pendekatan cross sectional study dengan mengukur tingkat
pengetahuan masyarakat dengan menggunakan kuesioner. Sampel yang
digunakan adalah masyarakat RW 08 Desa Dawung sebanyak 100 responden.
Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan uji
korelasi spearman.
Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan penggunaan
antibiotik di Desa Dawung memiliki pengetahuan cukup baik sebesar 48%.
Terdapat hubungan antara usia dan pendidikan dengan tingkat pengetahuan
penggunaan antibiotik dengan nilai signifikan p = 0,002 dan 0,000. Dalam
penelitian ini tidak ditemukan adanya hubungan antara jenis kelamin dan
pekerjaan dengan tingkat pengetahuan penggunan antibiotik.
Kesimpulan : Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa pengetahuan penggunaan
antibiotik di Desa Dawung dalam kategori cukup dan karakteristik responden
yang terdapat hubungan dengan tingkat pengetahuan penggunaan obat adalah usia
dan pendidikan, sedangkan jenis kelamin dan pekerjaan tdak terdapat hubungan
dengan tingkat pengetahuan penggunaan antibiotik.
ii
Universitas Ngudi Waluyo
Pharmacy S-1 Study Program
Final Project, August 2020
Dewi Lestari
050218A050
ABSTRACT
Background: Infectious disease is still a public health problem in Indonesia that
often occurs, especially in developing countries. Antibiotics are drugs used to
treat infectious diseases. The high rate of infectious diseases has resulted in the
high use of antibiotics. Inappropriate use of antibiotics will lead to antibiotic
resistance. Currently, many people get antibiotics without a doctor's prescription
and do not get enough information about how to use them properly for treatment,
causing resistance. Therefore, it is necessary to increase public knowledge about
the use of antibiotics to reduce the occurrence of resistance.
Objective: This study aims to determine the level of knowledge of antibiotic use
and to determine the relationship between characteristics and knowledge of
antibiotic use in Dawung Village.
Methods: This study used a descriptive observational analytic method and used a
cross-sectional study approach by measuring the level of public knowledge using
a questionnaire. The sample used was the community of RW 08, Dawung Village
as many as 100 respondents. The data collection technique used a questionnaire
and analyzed with the Spearman correlation test.
Results: The results of this study indicate that the knowledge level of antibiotic
use in Dawung Village has a fairly good knowledge of 48%. There is a
relationship between age and education with the knowledge level of antibiotic use
with a significant value of p = 0.002 and 0.000. In this study, there was no
relationship between sex and occupation and the level of knowledge about
antibiotic use.
Conclusion: In this study it was concluded that the knowledge of antibiotic use in
Dawung Village was in the sufficient category and the characteristics of the
respondents that had a relationship with the knowledge level of drug use were age
and education, while gender and occupation had no relationship with the
knowledge level of antibiotic use.
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi berjudul :
HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN TINGKAT
PENGETAHUAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI DESA
DAWUNG
Oleh
DEWI LESTARI
NIM : 050218A050
Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing serta telah diperkenankan untuk
diujikan.
apt. Galih Adi Pramana, S.Farm., M.Farm apt. Andrey Wahyudi, S.Farm., M.Farm
NIDIN : 0627028902 NIDN : 0608019401
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi berjudul
HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN TINGKAT
PENGETAHUAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI DESA
DAWUNG
Oleh
DEWI LESTARI
NIM : 050218A050
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Suku : Jawa
tahun 2018
sekarang
vi
PERNYATAAN ORISINALITAS
Dewi Lestari
vii
HALAMAN KESEDIAAN PUBLIKASI
NIM : 050A218050
(Dewi Lestari)
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN
♥ Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, rahmat, hidayah, rezeki dan
♥ Ibu ku tercinta Karsini, Bapakku tercinta Parno serta kakak kandungku Heri
♥ Diriku sendiri Dewi Lestari, jangan puas dengan perjuangan sampai disini,
♥ Kepala desa dan staf Kantor Desa Dawung Kecamatan Jenar Kabupaten
Sragen, terimakasih sudah mengizinkan penulis melakukan penelitian dan
sudah membantu apa yang dibutuhkan penulis selama menyelesaikan skripsi.
♥ Sepupu saya Arif Nur Hamzah , Retno Hardianti Indra Mustakimah, Acik
Septiana, Nelis Delinasari, terimakasih sudah mendoakan dan membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi.
ix
♥ Shobat ambyarku : Fenti fitriani, Hanif Anisa, Hidayati, Lusiana Apriliani,
yang selalu mendukung , menemani, mendoakan, dan mendengarkan
keluhanku. Terimakasih kalian selalu memberikan aku semangat dan
meluangkan waktu di saat penulis sedang kesulitan.
♥ Sahabatku Diah Ayu Setyowati, Regita Delia Haryani, Ilasari, Devi Alya
Atikah, Nurul Qusaimaa, Farida Rizki, Lizja Gusfiana, Desi Hereyanti,
Maratus Sholeha yang telah memberi banyak nasihat selama perkuliahan serta
membantu dalam doa dan semangat serta mendengarkan keluhan penulis
♥ Teman – teman satu angkatan S1 Farmasi Tansfer 2018 , yang menjadi teman
berjuang dan melangkah bersama dalam meniti cita- cita ini serta selalu
mengisi hari – hari menjadi sangat menyenangkan.
♥ Semua pihak yangyang telah berjasa membantu yang tidak dapat disebutkan
satu persatu.
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, atas
Laporan Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan
guna memperoleh gelar Sarjana Farmasi Jurusan Farmasi pada Fakultas Ilmu
menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu,
memberikan dukungan baik moral maupun spirutual sehingga karya ini dapat
terselesaikan dengan baik. Rasa terima kasih yang mendalam penulis sampaikan
kepada :
Waluyo, yang saat ini dijabat oleh Apt.Richa Yuswantina, S.Farm., M.Si.
terimakasih atas segala bimbingan dan arahannya sehingga laporan tugas akhir
skripsi, serta membantu, memberi kritik dan saran dalam penyelesaian skripsi
ini.
xi
4. Kepala Desa Dawung dan seluruh staf kantor Desa Dawung yang telah
Farmasi Transfer 2018 yang selalu mendukung dalam suka maupun duka.
Penulis menyadari bahwa Laporan tugas Akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat berharap adanya kritik dan saran
Penulis
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
ABSTRAK................................................................................................... ii
ABSTRACT................................................................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP..................................................................... vi
PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN.............................................. vii
HALAMAN KESEDIAAN PUBLIKASI................................................... viii
HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................. ix
KATA PENGANTAR ................................................................................ x
DAFTAR ISI................................................................................................ xii
DAFTAR BAGAN ..................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... vvi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................... 5
C. Tujuan .................................................................................... 5
D. Manfaat .................................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................... 7
A. Tinjauan Teori......................................................................... 7
1. Pengetahuan...................................................................... 7
2. Antibiotik.......................................................................... 12
3. Kuesioner ......................................................................... 30
B. Kerangka Teori....................................................................... 31
C. Kerangka Konsep.................................................................... 32
D. Hipotesis................................................................................. 32
BAB III METODE PENELITIAN............................................................. 33
A. Desain Penelitian ................................................................... 33
xiii
B. Lokasi Penelitiang................................................................... 33
C. Subjek Penelitian.................................................................... 33
D. Definisi Operasional............................................................... 35
E. Variabel Penelitian.................................................................. 36
F. Instrumen Penelitian............................................................... 37
G. Pengumpulan Data.................................................................. 39
H. Pengolahan Data..................................................................... 40
I. Analisis Data .......................................................................... 40
J. Etika Penelitian....................................................................... 43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................... 44
A. Uji validitas dan Uji Reliabilitas............................................. 44
B. Gambaran Umum Lokasi Penelitian....................................... 45
C. Data demografi Responden.................................................... 46
D. Tingkat Pengetahuan Antibiotik dan Penggunaannya............ 53
E. Hubungan Karakterisitik Pasien dengan Tingkat
Pengetahuan Penggunaan Antibiotik......................................
55
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.................................................... 60
A. Kesimpulan............................................................................. 60
B. Saran....................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 62
LAMPIRAN................................................................................................. 66
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR TABEL
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
Lampiran 8. Hasil uji validitas kuesioner pengetahuan tentang antibiotic.
74
Lampiran 9. Jawaban kuesioner pengetahuan penggunaan antibiotik.........
75
Lampiran 10 Distrusi jawaban Pengetahuan tentang antibiotik...................
77
Lampiran 11. Dokumentasi..........................................................................
79
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang penting, khususnya di negara berkembang. Salah satu obat andalan untuk
secara tepat. Namun pada kenyataannya antibiotik telah digunakan secara luas
tidak tepat. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat meliputi penghentian obat
antibiotik dengan jangka waktu yang tidak tepat (Oyetunede dkk, 2010).
yang tidak tepat pada pasien ISPA, 54% pada pasien diare akut, dan 40%
1
yang tidak tepat dapat memicu terjadinya resistensi. Dampak lain dari
dkk, 2015). Penggunaan antibiotik tidak tepat indikasi ini didukung dengan
banyak terjadi di berbagai dunia termasuk Indonesia. Selain berasal dari sisa
memperkirakan hal ini menjadi salah satu penyebab utama kematian pasien
2
coli resisten terhadap berbagai jenis antibiotika, antara lain : ampisilin (34%),
Hal ini akan menjadi kampanye mengatasi fakta bahwa antibiotik tidak
3
penggunaan antibiotik sebagai pengobatan pada tahun 2016 termasuk dalam
yang mengkonsumsi antibiotik tidak rutin dan tidak sampai habis dengan
pengetahuan dalam kategori baik yaitu 81,8% sebanyak 230 orang (puskesmas
antibiotik rensah, yaitu 36,96% (102 orang), sedang sebanyak 43,48% (120
orang) dan tinggi sebanyak 19,57% (54 orang). Hasil survey yang telah
engetahuan dari responden pasien rumah sakit masih rendah yaitu 61,1%
(CIVAS, 2017).
4
Berdasarkan latar belakang ini, penulis melakukan penelitian tentang
di Desa Dawung.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
5
D. Manfaat
maupun pembaca
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian Pengetahuan
(Soekanto, 2007)
b. Tingkat Pengetahuan
1) Tahu (Know)
7
adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari
2) Memahami (Comprehension)
3) Aplikasi (Application)
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang real
4) Analisis (Analysis)
8
5) Sintesis (Synthesis)
ada.
6) Evaluasi (Evaluation)
pengetahuan yaitu :
1) Usia
9
2) Pendidikan
3) Pekerjaan
10
mengambil keputusan yang merupakan keterpaduan menular
4) Pengalaman
5) Sumber informasi
yang dimiliki.
akan disaring sesuai dengan kebudayaan yang ada dan agama yang
mungkin.
11
7) Lingkungan
pengetahuan.
2. Antibiotik
a. Epidemiologi
3%, anti TBC dan antibiotik jenis lainnya sebesar 2%. Berdasarkan
b. Pengertian Antibiotik
(Katzung, 2007).
12
Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi
(Sanjoyo, 2008).
c. Penggolongan Antibiotik
2011).
a) Bakteriostatik
b) Bakterisid
13
2) Berdasarkan aktivitas
a) Golongan Penisilin
14
difteri. Antibiotik yang tergolong dalam penisilin antara lain
Gilman, 2012).
b) Golongan Sulfonamida
c) Trimetoprim
(Ciptaningtyas, 2014).
d) Golongan Kuinolon
15
flourokuinolon (golongan kuinolon dengan atom fluoro ada
e) Golongan Sefalosporin
f) Golongan Aminoglikosida
16
golongan aminoglikosida adalah streptomisin, neomisin dan
g) Golongan Tetrasiklin
(Kemenkes, 2011).
h) Golongan Kloramfenikol
(Kemenkes, 2011).
17
Antibiotik ini diindikasikan pada pasien dengan demam
i) Golongan Makrolida
Golongan Contoh
No Dosis
Antibiotik Antibiotik
1 Golongan Amoksisilin Dewasa
penisilin Oral: 250-500 mg tiap 8 jam
Infeksi saluran nafas berat atau
berulang : 3 gr tiap 12 jam
Anak kurang dari 10 th: 125- 250
mg tiap 8 jam, dosis digandakan
pada infeksi berat.
Terapi oral jangka pendek
Otitis media : 1 gram setiap 8
jam
Abses gigi: 3 gram diulangi 8
jam kemudian
Infeksi saluran kemih: 3 gr,
18
Golongan Contoh
No Dosis
Antibiotik Antibiotik
diulang setelah 10-12 jam
Ampisisilin Dewasa:
0,25-1 gr/ 6 jam(diberikan 30
menit sebelum makan).
Anak dibawah 10 tahun : 1/2 dosis
dewasa
2 Sulfonamid Sulfadiazin Oral :
Pencegahan demam rematik, 1
g/hari
Jika berat badan lebih kecil 30
kg 500 mg/hari
Sulfasalazin Dewasa
Oral : 1-2 gram 4 kali sehari;
Anak
Oral : Dosis awal: 40-60 mg /kg
bb per hari dalam dosis terbagi.
3 Trimetoprim Trimetoprim Oral: infeksi akut, 200 mg tiap 12
jam.
Anak dua kali sehari :
2-5 bulan 25 mg
6 bulan-5 tahun 50 mg
6-12 tahun 100 mg.
Infeksi kronik
Anak : 1-2 mg/kg bb malam hari.
Injeksi intravena atau infus:
150-250 mg tiap 12 jam
Anak di bawah 12 tahun, 6-9
mg/kg bb/hari dibagi 2 atau 3
dosis
4. Kuinolon Siprofloksasin Oral :
infeksi saluran napas, 250-750
mg dua kali sehari.
Infeksi saluran kemih, 250-500
mg dua kali sehari (untuk akut
tanpa komplikasi, 250 mg dua
kali sehari selama 3 hari).
Gonore 500 mg dosis tunggal.
Infeksi Pseudomonal saluran
pernafasan bawah pada cystic
fibrosis 750 mg dua kali sehari
Anak 5-17 tahun sampai 20
mg/kg bb dua kali sehari
19
Golongan Contoh
No Dosis
Antibiotik Antibiotik
(maksimal 1,5 g sehari).
Infeksi lain, 500-750 mg dua kali
sehari.
Injeksi intravena : (selama 30-60
menit), 200-400 mg dua kali sehari.
Infeksi Pseudomonal saluran
pernafasan bawah pada cystic
fibrosis 400 mg dua kali sehari.
Anak 5-17 tahun sampai 10
mg/kg bb tiga kali sehari
(maksimal 1,2 g sehari).
Infeksi saluran kemih, 100 mg
dua kali sehari.
ofloksasin, Oral :
Infeksi saluran kemih, 200-400
mg/hari, sebaiknya pagi hari.
Pada infeksi saluran kemih atas
dapat dinaikkan sampai dua kali
400 mg/hari. Infeksi saluran
kemih bawah, 400 mg/hari, bila
perlu dapat dinaikkan menjadi
dua kali 400 mg/hari.
Gonore tanpa komplikasi, 400
mg dosis tunggal.
Infus intravena: (200 mg/30 menit).
Infeksi saluran kemih dengan
komplikasi, 200 mg/ hari. Infeksi
saluran kemih bawah, 200 mg
dua kali sehari.
Septikemia, 200 mg dua kali
sehari.
Infeksi kulit dan jaringan lunak,
400 mg dua kali sehari. Pada
infeksi berat atau dengan
komplikasi, dosis dapat
ditingkatkan menjadi 400 mg
dua kali sehari
Levofloksasin Oral dan parenteral : 250 mg –750
mg sekali sehari selama 7-14 hari,
tergantung pada jenis dan keparahan.
sinusitis akut, 500 mg per hari
selama 10-14 hari
Pneumonia yang didapat dari
lingkungan, 500 mg sekali atau
20
Golongan Contoh
No Dosis
Antibiotik Antibiotik
dua kali sehari selama 7-14 hari
Infeksi saluran kemih, 250 mg
selama 7-10 hari (selama 3 hari
untuk infeksi tanpa komplikasi),
Prostatitis kronik, 500 mg sekali
selama 28 hari.
5. Sefalosporin sefadroksil, Berat badan lebih dari 40 kg : 0,5-1
g dua kali sehari.
Infeksi jaringan lunak, kulit, dan
saluran kemih tanpa komplikasi: 1
g/hari.
Anak kurang dari 1 tahun: 25 mg/kg
bb/hari dalam dosis terbagi.
Anak 1-6 tahun: 250 mg dua kali
sehari.
Anak lebih dari 6 tahun: 500 mg
dua kali sehari.
Sefotaksim Pemberian injeksi
Intramuskuler, intravena atau infus:1
g tiap 12 jam, dapat ditingkatkan
sampai 12 g per hari dalam 3-4 kali
pemberian. (Dosis di atas 6 g/hari
diperlukan untuk infeksi
pseudomonas).
Neonatus : 50 mg/kg bb/hari dalam
2-4 kali pemberian. Pada infeksi
berat, dapat ditingkatkan 150-200
mg/kg bb/hari.
Anak : 100-150 mg/kg bb/hari
dalam 2-4 kali pemberian. (pada
infeksi berat dapat ditingkatkan
menjadi 200 mg/kg bb/hari).
Seftriakson Pemberian injeksi intramuskular atau
infus.
1 g/hari dalam dosis tunggal. Pada
infeksi berat : 2-4 g/hari dosis
tunggal. Dosis lebih dari 1 g
diberikan pada dua tempat atau
lebih.
Anak di atas 6 minggu : 20-50
mg/kg bb/ hari, dapat naik sampai
80 mg/kg bb/hari. Diberikan dalam
dosis tunggal. Bila lebih dari 50
mg/kg bb, hanya diberikan secara
21
Golongan Contoh
No Dosis
Antibiotik Antibiotik
infus intravena.
Sefiksim Dewasa dan anak >30 kg : dosis
umum yang direkomendasikan 50–
100 mg, oral dua kali sehari. Dosis
disesuaikan dengan umur, berat badan
dan kondisi pasien.
Untuk infeksi parah atau infeksi yang
sulit disembuhkan dosis ditingkatkan
sampai 200 mg dua kali sehari
Demam tifoid pada anak, 10–15
mg/kg bb/ hari selama 2 pekan.
Sefaleksin 250 mg tiap 6 jam atau 500 mg tiap 8-
12 jam. Dapat dinaikkan sampai 1-1,5
g tiap 6-8 jam untuk infeksi berat.
Anak : 25 mg/kg bb/hari dalam
dosis terbagi. Dapat dinaikkan dua
kali lipat untuk infeksi berat
(maksimum 100 mg/kg bb/hari).
Anak di bawah 1 tahun: 125 mg
tiap 12 jam.
Anak 1-5 tahun : 125 mg tiap 8 jam
Anak 6-12 tahun, 250 mg tiap 8
jam.
Profilaksis infeksi saluran kemih
berulang, Dewasa, 125 mg pada
malam hari.
6. Aminoglikosida Neomisin Oral : 1 gram tiap 4 jam.
Gentamisin Injeksi intramuskular, intravena atau
infus : 2-5 mg/kg bb/hari (dalam dosis
terbagi tiap 8 jam)
Anak di bawah 2 minggu, 3 mg/kg
bb tiap 12 jam ;
2 minggu sampai 2 tahun, 2 mg/kg
bb tiap 8 jam.
7 Tetrasiklin Tetrasiklin Oral : 250 mg tiap 6 jam.
Pada infeksi berat dapat
ditingkatkan sampai 500 mg tiap 6-
8 jam.
Sifilis primer, sekunder dan laten :
500 mg tiap 6-8 jam selama 15 hari.
Uretritis non gonokokus: 500 mg
tiap 6 jam selama 7-14 hari (21 hari
bila pengobatan pertama gagal atau
bila kambuh
22
Golongan Contoh
No Dosis
Antibiotik Antibiotik
Doksisiklin Dosis lazim dewasa : 200 mg pada
hari pertama (diberikan sebagai
dosis tunggal atau 100 mg setiap 12
jam) diikuti dengan dosis
pemeliharaan 100 mg/hari
(diberikan sebagai dosis tunggal
atau sebagai dosis 50 mg setiap 12
jam). Untuk mengatasi infeksi yang
lebih berat (terutama infeksi saluran
kemih kronis), 200 mg sehari
selama periode terapi.
Anak di atas 8 tahun: Dosis yang
dianjurkan pada anak BB kurang
dari atau sama dengan 45 kg adalah
4,4 mg/kg bb (sebagai dosis tunggal
atau dosis terbagi dua pada hari
pertama), diikuti dengan 2,2 mg/kg
bb (dosis tunggal atau dosis terbagi
dua) pada hari yang berurutan. Pada
infeksi yang lebih berat, bisa hingga
4,4 kg/bb.
Anak dengan berat badan lebih dari
45 kg: sama dengan dosis dewasa.
8. Kloramfenikol kloramfenikol Oral, injeksi intravena atau infus: 50
mg/kg bb/hari dibagi dalam 4 dosis
(pada infeksi berat seperti septikemia
dan meningitis, dosis dapat
digandakan dan segera diturunkan bila
terdapat perbaikan klinis).
Anak : meningitis purulenta, 50-
100 mg/kg bb/hari dalam dosis
terbagi.
Bayi di bawah 2 minggu, 25 mg/kg
bb/hari (dibagi dalam 4 dosis).
2 minggu - 1 tahun, 50 mg/kg
bb/hari (dibagi 4 dosis).
23
Golongan Contoh
No Dosis
Antibiotik Antibiotik
mg/kg bb sehari dalam dosis terbagi
4 kali sehari.
9. Makrolida eritromisin, Oral :
Dewasa dan Anak di atas 8
tahun, 250-500 mg tiap 6 jam
atau 0,5-1 g tiap 12 jam. Pada
infeksi berat dapat dinaikkan
sampai 4 g/hari.
Anak sampai 2 tahun, 125 mg
tiap 6 jam; 2-8 tahun 250 mg tiap
6 jam.
Sifilis stadium awal, 500 mg 4
kali sehari selama 14 hari.
Infus intravena:
infeksi berat pada dewasa dan
anak, 50 mg/kg bb/hari secara
infus kontinu atau dosis terbagi
tiap 6 jam
Infeksi ringan 25 mg/kg bb/hari
bila pemberian per oral tidak
memungkinkan.
Azytromisin 500 mg sekali sehari selama 3 hari.
Anak di atas 6 bulan, 10 mg/kg bb
sekali sehari selama 3 hari
Berat badan 15-25kg, 200mg
sekali sehari selama 3 hari
Berat badan 26-35 kg, 300 mg
sekali sehari selama 3 hari
Berat badan 36-45 kg, 400 mg
sekali sehari selam 3 hari.
d. Resistensi Antibiotik
menjadi kebal terhadap antibiotik dan tidak lagi dapat dimatikan atau
dibunuh. Resistensi terjadi ketika bakteri berubah dalam satu atau lain
24
berkembang biak, menimbulkan lebih banyak bahaya. Hal ini menjadi
(Depkes, 2011).
masih tersisa.
3) Pengawasan
25
Lemahnya pengawasan yang dilakukan pemerintah dalam
RI, 2011).
antibiotik.
26
1) Mengganggu metabolisme sel mikroba
27
5) Menghambat sintsis asam nukleat
adalah diare, mual, muntah, dan infeksi jamur pada saluran pencernaan
berikut :
1) Reaksi Alergi
28
riwayat alergi dapat mengalami reaksi alergi pada penggunaan
ulang penisilin.
2) Reaksi Toksik
3. Kuesioner
29
tentang pribadinya atau hal - hal yang responden tersebut ketahui
dijawab. Teknik pengumpulan data ini merupakan teknik yang efisien bagi
peneliti yang mengetahui dengan pasti variabel yang akan diukur dan
isian yang berarti sama dengan kuesioner terbuka, check-list yang mana
30
responden tinggal memberikan tanda check (√ ) pada kolom yang dipilih,
dan rating scale atau skala bertingkat yang akan menunjukkan tingkatan-
(Arikunto, 2006).
B. Kerangka Teori
= Diteliti
= Tidak diteliti
C. Kerangka Konsep
dan pekerjaan)
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
yang dilakukan dengan hanya mengamati objek dalam suatu periode tertentu
dan tiap objek tersebut hanya diamati satu kali dalam prosesnya (Hasmi,
2012).
B. Lokasi Penelitian
1. Lokasi
kabupaten Sragen.
2. Waktu
C. Subjek Penelitian
1. Populasi Penelitian
33
2. Sampel
a. Kriteria inklusi
b. Kriteria Eksklusi
34
Dalam penelitian ini jumlah populasi tidak diketahui, jumlah
Lemeshow, yaitu :
Keterangan :
n = Jumlah sampel
96,04 ~ 97
D. Definisi Operasional
penggunaan obat antibiotik yang dinyatakan dalam (%). Jika nilai <56%
35
berarti masyarakat berpengetahuan kurang, jika nilai 56 – 75%
E. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
36
2009). Variabel bebas dalam penelitian ini berupa karakteristik pasien
2. Variabel Terikat
F. Instrumen Penelitian
Daftar pertanyaan atau pernyataan dapat bersifat terbuka jika jawaban tidak
hal-hal negatif. Dalam penelitian ini indikator yang digunakan pada kuesioner
sebagai berikut :
37
antibiotik
4. Efek samping 17,18,19,20 4 18,19,20
antibiotik
Jumlah 20 18
Sebelum kuesioner digunakan sebagai alat pengumpul data penelitian,
kuesoner harus diuji coba terlebih dahulu kepada sejumlah subjek yang
1. Uji Validitas
apabila r hitung > r tabel (Ghozali, 2005). Kriteria penilaian uji validitas
adalah :
a. Apabila r hitung > t tabel (pada taraf signifikan 5%), maka dapat
b. Apabila r hitung < r tabel (pada taraf signifikan 5%), maka dapat
2. Uji Reliabilitas
pengumpul data karena instrumen dinilai sudah baik dan dapat dipercaya
38
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan
satu maka nilai reliabilitas datanya semakin terpercaya. Syarat suatu alat
alpha (α) lebih besar dari 0,6 maka alat ukur dianggap handal dan dapat
G. Pengumpulan Data
1. Perizinan
penelitian dari kampus ke instansi terkait dalam hal ini kepala desa
2. Penyebaran Kuesioner
Kuesioner akan diisi oleh responden sendiri dan ditunggu oleh peneliti
39
kesalahpahaman responden terhadap isi. Pengisian kuesioner dilakukan
H. Pengolahan Data
1. Editing
2. Coding
3. Data entry
4. Cleaning
40
I. Analisis Data
Data yang dianalisis meliputi jenis kelamin, umur, pekerjaan, pendidikan, dan
“benar” diberikan skor 1 dan untuk jawaban “salah” diberikan skor 0. Jumlah
pertanyaan yang valid berjumlah 20, sehingga skor tertinggi adalah 20 dan
Cara untuk menentukan skor persentase tiap soal adalah sebagai berikut
(Arikunto, 2006) :
Keterangan :
P : Persentase
N : Jumlah soal
Arikunto (2006) :
41
b. Pengetahuan cukup : 56 – 75%
spearman dengan taraf signifikansi sebesar 0,05. Jika nilai < 0,05,
dengan tingkat pengetahuan. Sebaliknya jika nilai signifikansi > 0,05 maka
tidak ada hubungan yang bermakna antara karakteristik pasien dengan tingkat
kolerasi. Sifat korelasi akan menentukan arah dari korelasi. Adapun arah
korelasi positif (+) menunjukkan hubungan yang searah, dan arah korelasi
negatif (-) menunjukkn arah hubungan yang berlawanan arah (Dahlan, 2012).
42
J. Etika Penelitian
penelitian dari responden akan dijaga selama penelitian.. Pada saat penyajian
data, identitas dalam kuesioner akan diubah menjadi bentuk huruf dan angka,
sedangkan kuesioner asli akan disimpan dan hanya diketahui oleh peneliti dan
43
BAB IV
adalah 30 responden, hal ini sesuai pendapat Singarimbun dan Efendi (1995)
didapatkan hasil item pernyataan yang valid yaitu 18 dimana r hitung > r tabel.
orang, maka r tabel ditentukan sesuai dengan rumus yang digunakan (df= n-2)
maka akan menjadi df= 30 – 2 yaitu 28 (df= 28). Berdasarkan kriteria dengan
ketentuan df atau degree of freedom yang sudah didapat (df = 28, dengan Sig
5%) dan dengan melihat r tabel yang sudah ditetapkan pada statistika, dapat
44
disimpulkan bahwa nilai r tabel adalah sebesar 0,361. Jadi, jika r hitung > r
ini valid, kemudian dilanjutkan dengan uji reliabilitas yang dilakukan dengan
urusan agama, puskesmas, polsek dan koramil) terletak di Desa Dawung. Desa
utama masyarakat desa Dawung adalah bertani tebu di lahan perhutani dan
Jenar, Kabupaten sragen, Jawa Tengah . Sumber Data dalam penelitian ini
responden yang masuk kedalam kriteria insklusi dan eksklusi pada bulan juli
2020.
45
C. Data demografi Responden
pekerjaan.
diluar rumah.
46
Tabel 4.1 Tingkat Pengetahuan Penggunaan Antibiotik
berdasarkan jenis kelamin
Jenis Pengetahuan Total
kelamin Baik Cukup Kurang
N % N % N % N %
Laki - Laki 9 26% 20 57% 6 17% 34 10
0%
Perempuan 23 36% 28 44% 13 20% 64 10
0%
2. Usia Responden
RI (2009) yaitu masa remaja akhir (17 – 25 tahun), masa dewasa awal (26
- 35 tahun), masa dewasa akhir (36 – 45 tahun) dan masa lansia awal (46
– 60 tahun).
47
Tabel 4.6 Karakteristik responden berdasarkan umur
(Depkes RI ,2006)
Umur Jumlah
N %
17 - 25 Tahun 25 25,3%
26 - 35 Tahun 24 24,2%
36 - 45 Tahun 24 24,2%
46 - 60 Tahun 26 26,3%
Total 99 100%
11 responden (46%). Pada usia ini cara berfikir seseorang sudah terbilang
48
pertambahan pengetahuan yang diperolehnya, namun pada umur
akan berkurang.
ini juga didukung salah satunya karena di desa Dawung sudah jarang
49
SD 33 33,3%
SMP 25 25,3%
SMA/SMK 34 34,3%
Sarjana 5 5,1%
Total 99 100%
menerima hal-hal baru dan mudah menyesuaikan dengan hal yang baru
pendidikan formal saja akan tetapi juga dapat diperoleh dari pendidikan
50
Tabel 4.3 Tingkat Pengetahuan Penggunaan Antibiotik
Berdasarkan Tingkat Pendidikan
4. Jenis Pekerjaan
51
melanjutkan pekerjaannya tetapi cenderung memilih fokus merawat anak
dan keluarga.
52
Tabel 4.10 Tingkat pegetahuan Penggunaa Antibiotik berdasarkan Jenis Pekerjaan
kategori cukup sebesar 48%, kategori baik 33% dan 19% kategori kurang.
53
Alasan pengetahuan masyarakat yang cukup ini disebabkan karena banyak
menjawab definisi antibiotik dengan jawaban yang tepat, hal ini terjadi
karena antibiotik sudah tidak asing di tengah masyarakat karena banyak resep
antibiotik ini relatif murah (Harianto dan Transitawuri, 2006). Akan tetapi
54
(Team Medical, 2017). Distribusi jawaban responden mengenai pengetahuan
Penggunaan Antibiotik
kolerasi.
Pendidikan
Tidak sekolah 0 1 1
SD 4 17 12 0,000 -0,559
SMP` 3 17 5
SMA/SMK 21 12 1
Sarjana 5 1 5 0
Pekerjaan
PNS 2 1 0
Swasta 13 9 3 0,074 0,179
Wiraswasta 6 10 2
Petani 1 12 9
IRT/Tidak 11 16 5
bekerja
Tabel 4.9 diatas menujukkan bahwa karakteristik usia responden
di peroleh nilai signifikan 0,002 lebih kecil dari nilai a = 0,05 yang
55
menunjukkan adanya hubungan antara usia dengan pengetahuan antibiotik
bermakna sedangkan signifikan > 0,05 maka tidak ada hubungan bermakna.
kekuatan kolerasi yang diuji. Nilai koefisien kolerasi sebesar 0,300 tersebut
berada pada rentang 0,30 – 0,49 hal ini berarti kekuatan kolerasi antara usia
menunjukkan nilai positif yang berarti bahwa arah kolerasi positif (+). Arah
memiliki arti apabila terjadi peningkatan pada usia maka tingkat pengetahuan
juga akan semakin meningkat. Namun pada usia tertentu (menjelang usia
seseorang . Hal ini sejalan dengan teori yang diungkapkan oleh Notoadmojo
pengetahuan yang dimilikinya. Hasil ini juga sama dengan penelitian yang
56
Selain itu hasil penelitian yang dilakukan oleh Syariffudin dkk (2019) tentang
signifikan 0,000 lebih kecil dari nilai a = 0,05 sehingga dapat disimpulkan
berada pada rentang 0,50-0,69 hal ini berarti kekuatan kolerasi pendidikan
negatif yang berarti bahwa arah kolerasi negatif (-). Arah kolerasi negatif ini
ini memiliki arti apabila pendidikan tinggi maka tingkat pengetahuan akan
pengetahuan dan pola pikir yang baik dibandingkan orang yang memiliki
57
tentang Hubungan Karakteristik Masyarakat Desa Cakrawali Terhadap
signifikan 0,000 lebih kecil dari nilai a = 0,05. Sehingga dapat disimpukan
signifikan 0,525 lebih dari nilai a = 0,05 maka tidak ada hubungan antara
jenis kelamin dengan tingkat pengetahuan responden. Hal ini sama dengan
tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan tingkat
seseorang.
nilai signifikan 0,074 lebih besar dari nilai a > 0,05 maka tidak ada hubungan
58
antara jenis pekerjaan dengan tingkat pengetahuan responden. Hal ini sama
dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurmala (2020) bahwa tidah ada
BAB IV
59
A. Kesimpulan
disimpulkan bahwa :
usia) dan 0,000 (untuk pendidikan) dimana nilai signifikan tersebut lebih
B. Saran
penggunaan antibiotik.
terjadi di masyarakat.
60
3. Perlu dilakukakan penyuluhan atau sosialisasi kepada masyarakat tentang
61
DAFTAR PUSTAKA
Bisht, R., Katiyar, A., Singh, R., Mittal, P. 2009. Antibiotic resistance- A global
issue of concern. Asian journal of pharmaceutical and clinical research.
Vol. 2 No. 2.
Depkes RI. 2009. Klasifikasi Umur Menurut Kategori. Jakarta : Ditjen Yankes
Goodman and Gilman. 2012. Dasar Farmakologi Terapi Ed. 10. Jakarta : EGC.
62
Hasmi, SKM, M.Kes. 2012. Metode Penelitian Epidemiologi. Jakarta : Trans Info
Media.
Ivoryanto, E., Bambang, S., dan Ratna, K.I. 2017. Hubungan Tingkat Pendidikan
Formal Masyarakat terhadap Pengetahuan dalam Penggunaan
Antibiotika Oral di Apotek Kecamatan Klojen. Pharmaceutical Journal of
Indonesia. Vol. 2 (2) : 31-36 : Universitas Brawijaya.
Katzung B. G. 2007. Basic and Clinical Pharmacology. 10th ed. Boston: McGraw
Hill.
Katzung, Bertram G. 2013. Farmakologi Dasar dan Klinik Ed.12. Jakarta: EGC.
Kemenkes RI. 2015. Penggunaan Antibiotik Bijak dan Rasional Kurangi Beban
Penyakit Infeksi. http ://www.depkes.go.id.article/print/15081100001,
diakses 9 Februari 2018.
Kemenkes RI. 2017. Penggunaan antibiotik bijak dan rasional kurangi beban
penyakit infeksi. Jakarta: Depkes RI. Hal: 1–2
Mahardika A.C, Dewi dan Farida Yeni. 2018. Tingkat Pengetahuan pasien
rawat jalan tentang Penggunaan Antibiotika di Puskesmas Wilayah
Karanganyar. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Sebelas Maret. Jawa Tengah
McNulty, Cilodna, Boyle, Paul. 2012. The Public’s Attitudes to And Compliance WithAntibiotcs.
Http//jac.oxfordjournals.org/content/60/suppl_I/i63.full.pdf. Diakses pada November 2017.
63
Murti, Bhisma. 2010. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif
dan Kualitatif di Bidang Kesehatan. Yogyakarta : Gajah Mada
University Press.
Nafrialdi. 2007. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Pradipta, I.S., Elis, R., Arrum D.K., Hartanto, H., Rizki, A., Ellin, F. Antibacterial
Consumption In Indonesian Community Health Centers : The
Application Of Anatomical Therapeutic Chemical/Defined Daily Doses
and Drug Utilization 90% Method To Monitor Antibacterial Use.
Journal of Family and Community Medicine. 22 (2) : 101-105).
64
Soekanto. Soerjono. 2007. Sosiologi suatu Pengantar. Jakarta: P.T. Raja
Grafindo.
World Health Organization (WHO). 2012. Options for action. Geneva, The
evolving threat of antimicrobial resistance.
65
LAMPIRAN
66
Lampiran 7. Pemberian izin penelitian
67
Lampiran 8. Keterangan selesesai penelitian
68
Lampiran 9. Lembar permohonan izin menjadi responden
Kepada
Yth. Bapak/Ibuh/Sdr/i
Di Tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah Mahasiswa Universitas Ngudi
Waluyo Fakultas Ilmu Kesehatan Progam Studi S1 Farmasi :
Nama : Dewi Lestari
NIM : 050218A050
akan melakukan penelitian dengan judul penelitian “Hubungan Karakteristik
dengan Tingkat Pengetahuan Penggunaan Antibiotik di Desa Dawung”.
Penelitian ini tidak menimbulkan kerugian bagi responden dan segala informasi
yang diberikan akan dijamin kerahasiannya serta hanya digunakan untuk
penelitian. Untuk itu saya mohon kesedian Bapak/Ibu sebagai responden dalam
penelitian ini, jika Bapak/Ibu bersedia menjadi responden saya mohon Bapak/Ibu
mendatangani lembar persetujuan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
saya ajukan dalam lembar kuesioner.
Atas perhatian dan partisipasi Bapak/Ibu, saya ucapkan terimakasih.
Hormat saya,
Dewi Lestari
69
Lampiran 10. Lembar persetujuan menjaadi responden
Setelah mendapat penjelasan dan saya memahami bahwa penelitian yang berjudul
“Hubungan Karakteristik dengan Tingkat Pengetahuan Penggunaan
Antibiotik di Desa Dawung” ini tidak merugikan saya dan saya telah dijelaskan
secara jelas tentang tujuan penelitian, cara pengisian kuesioner dan kerahasiaan
data.
Oleh karena itu, saya yang bertanda tangan di bawah ini ;
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Dengan ini menyatakan bahwa saya sudah memberikan persetujuan untuk
berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Dewi
Lestari, Mahasiswa Universitas Ngudi Waluyo Fakultas Ilmu Kesehatan Program
Studi S1 Farmasi.
Demikian lembar persetujuan ini saya isi dengan sebenar-benarnya agar dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
70
( ……………..…. )
Lampiran 6 Hasil uji validitas kuesioner pengetahuan penggunaan antibiotik
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 TotaL_P
Pearson Correlation 1 .356 .464** .681** .200 .443* .443* .117 .141 .288 .141 .288 .288 -.134 -.134 .141 -.147 .200 .141 .239 .556**
P1 Sig. (2-tailed) .053 .010 .000 .288 .014 .014 .539 .457 .122 .457 .122 .122 .481 .481 .457 .437 .288 .457 .203 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .356 1 .356 .196 .389* .050 .302 .024 .302 .523** .050 .850** .196 -.167 -.167 -.201 -.184 .111 -.201 .149 .262
P2 Sig. (2-tailed) .053 .053 .299 .034 .792 .105 .899 .105 .003 .792 .000 .299 .379 .379 .287 .331 .559 .287 .432 .161
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .464** .356 1 .288 .200 .141 .141 .117 .141 .288 .141 .288 .288 -.134 -.134 -.161 -.147 -.134 -.161 -.120 .397*
P3 Sig. (2-tailed) .010 .053 .122 .288 .457 .457 .539 .457 .122 .457 .122 .122 .481 .481 .395 .437 .481 .395 .529 .030
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .681** .196 .288 1 .049 .429* .429* .171 .207 .423* .207 .135 .135 .294 .294 .429* .015 .539** .207 .088 .723**
P4 Sig. (2-tailed) .000 .299 .122 .797 .018 .018 .366 .272 .020 .272 .478 .478 .115 .115 .018 .935 .002 .272 .645 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* * ** * **
Pearson Correlation .200 .389 .200 .049 1 .075 .452 -.145 .641 .294 .452 .539 .049 -.042 -.042 .075 .118 -.250 .075 .000 .491**
P5 Sig. (2-tailed) .288 .034 .288 .797 .692 .012 .443 .000 .115 .012 .002 .797 .827 .827 .692 .534 .183 .692 1.000 .006
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* *
Pearson Correlation .443 .050 .141 .429 .075 1 .148 .263 .148 .207 .148 .207 -.015 .075 -.113 -.023 .024 .264 -.023 .337 .450*
P6 Sig. (2-tailed) .014 .792 .457 .018 .692 .436 .160 .436 .272 .436 .272 .938 .692 .552 .905 .901 .159 .905 .069 .013
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .443* .302 .141 .429* .452* .148 1 -.230 .318 .207 .148 .429* -.015 .264 .075 .148 .024 .075 .489** .135 .592**
P7 Sig. (2-tailed) .014 .105 .457 .018 .012 .436 .221 .087 .272 .436 .018 .938 .159 .692 .436 .901 .692 .006 .477 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .117 .024 .117 .171 -.145 .263 -.230 1 .263 .171 -.066 -.043 .171 -.145 -.145 .099 -.189 .036 -.395* -.293 .504**
P8 Sig. (2-tailed) .539 .899 .539 .366 .443 .160 .221 .160 .366 .730 .822 .366 .443 .443 .604 .317 .849 .031 .116 .005
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .141 .302 .141 .207 .641** .148 .318 .263 1 .429* .318 .429* -.015 .075 -.113 .148 -.154 -.113 -.193 -.067 .474**
P9 Sig. (2-tailed) .457 .105 .457 .272 .000 .436 .087 .160 .018 .087 .018 .938 .692 .552 .436 .415 .552 .306 .723 .008
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .288 .523** .288 .423* .294 .207 .207 .171 .429* 1 .207 .423* .423* .049 .049 -.015 -.216 .049 -.237 -.175 .477**
P10 Sig. (2-tailed) .122 .003 .122 .020 .115 .272 .272 .366 .018 .272 .020 .020 .797 .797 .938 .251 .797 .208 .354 .008
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .141 .050 .141 .207 .452* .148 .148 -.066 .318 .207 1 .207 -.015 .452* .641** .318 .202 .075 .318 .135 .639**
P11 Sig. (2-tailed) .457 .792 .457 .272 .012 .436 .436 .730 .087 .272 .272 .938 .012 .000 .087 .284 .692 .087 .477 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .288 .850** .288 .135 .539** .207 .429* -.043 .429* .423* .207 1 .135 .049 -.196 -.237 .015 .049 -.015 .351 .539**
P12 Sig. (2-tailed) .122 .000 .122 .478 .002 .272 .018 .822 .018 .020 .272 .478 .797 .299 .208 .935 .797 .938 .057 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .288 .196 .288 .135 .049 -.015 -.015 .171 -.015 .423* -.015 .135 1 -.196 -.196 -.237 .015 -.196 -.015 -.175 .505**
P13 Sig. (2-tailed) .122 .299 .122 .478 .797 .938 .938 .366 .938 .020 .938 .478 .299 .299 .208 .935 .299 .938 .354 .004
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation -.134 -.167 -.134 .294 -.042 .075 .264 -.145 .075 .049 .452* .049 -.196 1 .583** .264 .315 .167 .264 .000 .413*
P14 Sig. (2-tailed) .481 .379 .481 .115 .827 .692 .159 .443 .692 .797 .012 .797 .299 .001 .159 .090 .379 .159 1.000 .023
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
71
Pearson Correlation -.134 -.167 -.134 .294 -.042 -.113 .075 -.145 -.113 .049 .641* -.196 -.196 .583* 1 .452* .315 .375* .452* .000 .413*
P15 Sig. (2-tailed) .481 .379 .481 .115 .827 .552 .692 .443 .552 .797 .000 .299 .299 .001 .012 .090 .041 .012 1.000 .023
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .141 -.201 -.161 .429* .075 -.023 .148 .099 .148 -.015 .318 -.237 -.237 .264 .452* 1 .024 .264 .318 -.067 .380*
P16 Sig. (2-tailed) .457 .287 .395 .018 .692 .905 .436 .604 .436 .938 .087 .208 .208 .159 .012 .901 .159 .087 .723 .039
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation -.147 -.184 -.147 .015 .118 .024 .024 -.189 -.154 -.216 .202 .015 .015 .315 .315 .024 1 .118 .380* -.035 .221
P17 Sig. (2-tailed) .437 .331 .437 .935 .534 .901 .901 .317 .415 .251 .284 .935 .935 .090 .090 .901 .534 .038 .853 .241
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .200 .111 -.134 .539* -.250 .264 .075 .036 -.113 .049 .075 .049 -.196 .167 .375* .264 .118 1 .264 .447* .413*
P18 Sig. (2-tailed) .288 .559 .481 .002 .183 .159 .692 .849 .552 .797 .692 .797 .299 .379 .041 .159 .534 .159 .013 .023
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .141 -.201 -.161 .207 .075 -.023 .489* -.395* -.193 -.237 .318 -.015 -.015 .264 .452* .318 .380* .264 1 .337 .403*
P19 Sig. (2-tailed) .457 .287 .395 .272 .692 .905 .006 .031 .306 .208 .087 .938 .938 .159 .012 .087 .038 .159 .069 .027
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .239 .149 -.120 .088 .000 .337 .135 -.293 -.067 -.175 .135 .351 -.175 .000 .000 -.067 -.035 .447* .337 1 .371*
P20 Sig. (2-tailed) .203 .432 .529 .645 1.000 .069 .477 .116 .723 .354 .477 .057 .354 1.000 1.000 .723 .853 .013 .069 .021
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .556* .397* .262 .723* .491* .450* .592* .096 .474* .477* .639* .539* .139 .413* .413* .380* .221 .413* .403* .271 1
TotaL_P Sig. (2-tailed) .001 .030 .161 .000 .006 .013 .001 .615 .008 .008 .000 .002 .463 .023 .023 .039 .241 .023 .027 .148
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* . Correlation is signif cant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
72
Lampiran 7. Hasil Uji Reliabilitas Tingkat Pengetahuan Penggunaan
Antibiotik
Reliability Statistics
.741 20
73
Lampiran 8. Hasil uji validitas kuesioner Pengetahuan Penggunaan
Antibiotik
Pernyataan R Hitung R Tabel Keterangan
P1 0,556 0,361 Valid
P2 0,262 0,361 Tidak valid
P3 0,397 0,361 Valid
P4 0,723 0,361 Valid
P5 0,491 0,361 Valid
P6 0,450 0,361 Valid
P7 0,592 0,361 Valid
P8 0,505 0,361 Valid
P9 0,474 0,361 Valid
P10 0,477 0,361 Valid
P11 0,639 0,361 Valid
P12 0,539 0,361 Valid
P13 0,505 0,361 Valid
P14 0,413 0,361 Valid
P15 0,413 0,361 Valid
P16 0,380 0,361 Valid
P17 0,221 0,361 Tidak valid
P18 0,413 0,361 Valid
P19 0,403 0,361 Valid
P20 0,371 0,361 Valid
74
Soal
No Responden
Jenis Kelamin
Umur Pendidikan Pekerjaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Total Persen Kategori
1 1 59 4 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 14 78 Baik
2 1 54 2 4 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 10 56 Kurang
3 1 28 5 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 16 89 Baik
4 2 22 4 5 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 15 83 Baik
5 2 39 2 5 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 11 61 Cukup
6 1 53 2 4 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 12 67 Cukup
7 2 33 3 5 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 10 56 Kurang
8 2 22 4 5 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 13 72 Cukup
9 1 58 2 4 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 6 33 Kurang
10 1 60 2 4 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 12 67 Cukup
11 2 40 2 2 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 9 50 Kurang
12 1 60 2 4 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 9 50 Kurang
13 1 19 4 5 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 12 67 Cukup
14 2 21 3 4 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 11 61 Cukup
15 2 55 2 5 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 12 67 Cukup
16 2 36 3 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17 94 Baik
17 2 34 3 5 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 8 44 Kurang
18 1 57 3 4 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 12 67 Cukup
19 1 48 4 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 12 67 Cukup
20 2 40 4 2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 12 67 Cukup
21 2 55 4 4 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 10 56 Kurang
22 1 19 4 5 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 13 72 Cukup
23 2 60 2 4 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 9 50 Kurang
24 2 41 3 4 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 15 83 Baik
25 2 55 2 4 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 10 56 Kurang
26 2 27 3 3 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 12 67 Cukup
27 2 28 4 5 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14 78 Baik
28 2 18 4 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 16 89 Baik
29 2 53 4 5 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 14 78 Baik
30 2 38 3 2 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 11 61 Cukup
31 2 20 4 2 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 15 83 Baik
32 2 33 3 3 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 12 67 Cukup
33 1 26 3 2 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 10 56 Kurang
34 2 31 4 2 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 89 Baik
35 2 23 4 5 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 14 78 Baik
36 2 44 3 2 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 11 61 Cukup
37 2 39 4 2 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 14 78 Baik
38 2 19 4 5 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 15 83 Baik
39 2 47 4 2 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 12 67 Cukup
40 2 44 3 5 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 13 72 Cukup
41 2 41 3 5 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 13 72 Cukup
42 2 22 2 2 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 10 56 Kurang
43 2 28 3 5 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 12 67 Cukup
44 2 60 1 4 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 7 39 Kurang
45 2 30 2 5 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 13 72 Cukup
46 2 20 4 3 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 14 78 Baik
47 2 43 2 5 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 11 61 Cukup
48 2 40 4 2 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 14 78 Baik
49 2 30 2 5 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 14 78 Baik
50 2 51 2 3 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 10 56 Kurang
51 2 29 5 4 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 11 61 Cukup
52 1 19 3 5 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 12 67 Cukup
53 1 35 3 2 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 11 61 Cukup
54 1 55 2 3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 16 89 Baik
55 1 25 2 3 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 14 78 Baik
56 1 40 1 4 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 13 72 Cukup
57 1 34 2 3 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 11 61 Cukup
58 1 56 2 3 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 12 67 Cukup
59 1 26 2 3 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 13 72 Cukup
60 2 60 2 4 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 11 61 Cukup
61 2 39 3 2 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 13 72 Cukup
62 1 43 3 2 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 12 67 Cukup
63 1 19 4 3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 14 78 Baik
64 2 26 4 2 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 13 72 Cukup
65 2 24 4 2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 14 78 Baik
66 1 41 3 4 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 13 72 Cukup
67 2 37 2 5 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 12 67 Cukup
68 1 18 4 5 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 12 67 Cukup
69 1 60 2 4 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 11 61 Cukup
70 2 49 2 4 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 11 61 Cukup
75
71 2 20 3 5 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 12 67 Cukup
72 2 19 4 5 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 13 72 Cukup
73 2 35 4 5 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 14 78 Baik
74 2 19 3 5 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 10 56 Kurang
75 2 20 3 5 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 9 50 Kurang
76 1 42 2 4 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 9 50 Kurang
77 2 39 2 4 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 9 50 Kurang
78 2 20 4 5 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 14 78 Baik
79 1 41 4 2 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 83 Baik
80 2 30 4 2 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 15 83 Baik
81 1 20 4 5 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 13 72 Cukup
82 2 30 2 3 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 14 78 Baik
83 2 27 4 2 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 15 83 Baik
84 2 30 3 3 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 12 67 Cukup
85 2 43 2 4 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 13 72 Cukup
86 2 38 3 3 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 13 72 Cukup
87 2 25 4 3 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 13 72 Cukup
88 1 27 3 2 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 14 78 Baik
89 2 48 2 3 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 12 67 Cukup
90 1 29 5 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 16 89 Baik
91 2 23 5 2 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 14 78 Baik
92 2 45 4 5 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 15 83 Baik
93 2 58 2 5 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 10 56 Kurang
94 1 24 4 3 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 11 61 Cukup
95 2 24 4 2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 15 83 Baik
96 1 29 5 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17 94 Baik
97 2 57 5 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 14 78 Baik
98 1 57 2 4 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 12 67 Cukup
99 1 50 2 3 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 9 50 Kurang
100 1 44 2 2 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 12 67 Cukup
Keterangan :
a. Jenis kelamin : Laki-laki =1
Perempuan = 2
b. Pendidian Tidak sekolah = 1
SD =2
AMP: =3
SAM/AMK =4
Sarjana =5
c. Pejerjaan : PNS =1
Swasta =2
Wiraswasta =3
Petani =4
Ibu rumah tangga /tidak bekerja = 5
76
Lampiran 10 Distrusi jawaban Pengetahuan tentang antibiotik
No Petanyaan Pilihan Jawaban
Responden
Jumlah %
1. Antibiotik adalah obat yang dapat membunuh atau
menghambat bakteri dalam tubuh
Benar 97 97
Salah 3 3
2. Semua obat adalah golongan antibiotik
Benar 43 43
Salah 57 57
3. Amoxicillin termasuk obat golongan antibiotik
Benar 90 90
Salah 10 10
4. Supertetra termasuk obat golongan antibiotik
Benar 60 60
Salah 40 40
5. Cefadroxsil adalah obat golongan antibiotik
Benar 61 61
Salah 39 39
6. Paracetamol dan asam mefenamat adalah obat golongan
antibiotik
Benar 76 76
Salah 24 24
7. Antibotik harus dibeli dengan resep dokter
Benar 81 81
Salah 19 19
8. Penyimpanan antibiotik harus terhindar dari sinar matahari
Benar
Salah 92 92
8 8
9. Antibiotik sirup kering tidak boleh disimpan lebih dari 7 hari
setelah dicampur dengan air
Benar 71 71
Salah 29 29
10. Antibiotik dapat digunakan untuk mengobati segala
jenis penyakit
Benar 48 48
Salah 52 52
11. Antibiotik tidak digunakan sebagai obat flu
Benar 47 47
Salah 53 53
12. Antibiotik harus digunakan sesuai petunjuk dokter
Benar 98 98
Salah 2 2
77
13. Antibiotik dapat digunakan hanya satu tablet jika
diperlukan 34 34
Benar 66 66
Salah
14. Semua obat antibiotik harus diminum 3 kali sehari
Benar 58 58
Salah 42 42
15. Antibiotik harus digunakan sampai habis walaupun
sudah merasa sembuh
Benar 65 65
Salah 35 35
16. Pada sebagian orang antibiotik dapat menimbulkan
alergi
Benar 87 87
Salah 13 13
17. Pada sebagian orang antbiotik apat menyebabkan mual
dan muntah
Benar 81 81
Salah 19 19
18. Jika timbul efek samping ketika menggunakan
antibiotik maka berhenti menggunakannya
Benarb 93 93
Salah 7 7
78
Lampiran 11. Dokumentasi
79