Anda di halaman 1dari 7

PRAKTEK COMPOUNDING, DISPENSING DAN INFORMASI OBAT

MANAJERIAL PBF
“PELAPORAN SELISIH STOK DENGAN FISIK SAAT KARTU STOK OPNAME”

Dosen Pengampu :

Dr. apt. Ismi Rahmawati, M. Si

Disusun Oleh :

Kelas A3/Kelompok 5

Devyana Priwita Kurniasari 2120414596

Dewi Lestari 2120414597

PROFESI APOTEKER

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SETIA BUDI

SURAKARTA

2021
MANAJERIAL PBF

Kasus 5
PBF Budi Luhur merupakan Pedagang farmasi yang menyalurkan berbagai macam jenis obat
- obatan. Pada bulan ini, PBF tersebut telah melakukan stock opname persediaan obat di
gudang. Data persediaan berdasarkan stock opname adalah sebagai berikut.

NO NAMA OBAT SATUAN KARTU STOK STOK FISIK


1 Panadol Biru Box/100 tb 50 50
2 Bodrex Box/100 tb 30 28
3 Inza Box/100 tb 40 40
4 OBH Herbal Botol/60 ml 320 320
5 Laserin Botol/110 ml 430 431
6 Neozep Box/100 tb 32 32
7 Decolgen Box/100 tb 52 50
8 Diazepam 0,5 mg Botol /100 tb 40 34
9 Analsik Box/100 tb 52 48
10 Miconazole Box/10 tube 44 44

cream
11 Tremenza tab Box/100 21 20
12 Xanax 0,5mg Box/100 45 45
13 Tramadol Box/100 20 20
14 Klorpromazin Box/100 12 12
15 Opineuron Box/100 15 11

Tugas
1. Diskusikan apa saja yang dapat menyebabkan selisih jumlah obat di kartu stok dengan
stok fisik!
2. Buatlah dokumen/pelaporan yang harus dilakukan oleh PBF untuk menindaklanjuti
keadaan tersebut!
1. Apa saja yang dapat menyebabkan selisih jumlah obat di kartu stok dengan stok fisik!
Jawaban :
Stock opname adalah penghitungan fisik persediaan obat dan/atau bahan obat untuk
dicocokkan dengan catatan dokumen yang ada di fasilitas distribusi. Dengan demikian
hasil akhir stock opname adalah laporan perbedaan jumlah obat dan/atau bahan obat.
Stock opname dapa dilakukan sebagai berikut :
a. Stock Opname Tahunan, dilakukan minimal 1kali dalam satu tahun pada awal bulan
Januari setiap tahunnya.
b. Stock Opname 3 Bulanan.
c. Stock Opname Bulanan.
Selain itu, stock opname dapat dilakukan secara mingguan atau harian dengan metode
stock opname parsial. Semakin tinggi risiko yang dimiliki oleh obat dan/atau bahan obat,
semakin sering frekuensi stock opname yang dilakukan.
Dalam kasus tersebut PBF telah melakukan stok opname dan ditemukan selisih obat
di dalam stok fisik yang tidak sesuai dengan kartu stok sebagai berikut :
No Nama obat Satuan Kartu stok Stok fisik
1 Bodrex Box/100 tab 30 28
2 Laserin Botol/110 ml 430 431
3 Decolgen Box/100 tab 52 50
4 Diazepam 0,5 mg Botol/100 tab 40 34
5 Analsik Box/100 tab 52 48
6 Tremenza tab Box/100 21 20
7 Opineuron Box/100 15 11

Dalam stok opname tersebut ditemukan selisih obat antara stok fisik dengan kartu
stok. Hal ini bisa disebabkan karena :
a. Kurangnya pengecekan fisik untuk stok obat yang dimiliki.
b. Pengelolaan stok obat yang masih manual.
c. Pencatatan data akan obat yang diterima dan keluar tidak sesuai.
d. Obat yang keluar dari gudang tidak dibuatkan FPB (Form Pengeluaran Barang).
e. Kurangnya pengecekan ulang setiap pengambilan.
f. Kegiatan penyimpanan barang yang dilaksanakan masih kurang baik.

2. Buatlah dokumen/pelaporan yang harus dilakukan oleh PBF untuk menindaklanjuti


keadaan tersebut!
Jawaban :
Setiap PBF wajib menyampaikan laporan kegiatan setiap 3 (tiga) bulan sekali namun
dapat diminta setiap saat. Selain itu, PBF yang menyalurkan narkotika dan psikotropika
wajib menyampaikan laporan bulanan penyaluran narkotika dan psikotropika sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan. Laporan tersebut dapat setiap saat harus dapat
diperiksa oleh petugas yang berwenang (Kementerian Kesehatan RI, 2011).

A. Pelaporan Obat Prekursor

Formulir Laporan Selisih Stok dengan Fisik saat Kartu Stock Opname

Surakarta, 31 Januari 2021


Nomor : 20/001.26/A.1/X.2021
Lampiran : 2 lembar
Perihal : laporan selisih stok dengan fisik saat kartu stock opname

Kepada Yth.
Direktur Pengawasan NAPZA
Jl. Percetakan Negara No. 23
Jakarta Pusat

Dengan hormat,
Bersama ini kami melaporkan bahwa kami telah melakukan investigasi terhadap
adanya selisih stok antara fisik dengan kartu stok sebagai berikut :
Nama Nama No. Tgl Stok Jumlah Hasil
Produk Produs Bets Opname Investigasi**)
Seharusnya Fisik Satuan Selisih
en
Decolge Budi 1612 30 52 50 Box 2 Kurangnya
n Luhur 4901 Januari /100 tb pengecekan
2021 fisik untuk
stok obat yang
dimiliki
Tremen Budi 2412 30 21 20 Box 1 Kurangnya
za tab Luhur 4224 Januari /100 tb pengecekan
2021 fisik untuk
stok obat yang
dimiliki
Selisih Prekursor sejumlah tersebut diatas, berdasarkan hasil investigasi yang telah
dilakukan belum diketahui penyebabnya.
Demikian laporan ini kami buat, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Hormat kami
Apoteker Penanggungjawab PBF

Apt. Devyana Priwita K., S.Farm


2202/SIKA/2021

Tembusan :
1. Dirjen Binfar dan Alkes, Kemenkes RI
2. Direktur Pengawasan Distribusi PT dan PKRT
3. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah/Kota Surakarta
4. Kepala Balai Besar/Balai POM di Surakarta

Catatan :
**) bila dipandang perlu dapat menjadi lampiran

B. Pelaporan Obat Psikotropika

Formulir Laporan Selisih Stok dengan Fisik saat Kartu Stock Opname
Surakarta, 31 Januari 2021
Nomor : 20/001.26/A.1/X.2021
Lampiran : 2 lembar
Perihal : laporan selisih stok dengan fisik saat kartu stock opname

Kepada Yth.
Direktur Pengawasan NAPZA
Jl. Percetakan Negara No. 23
Jakarta Pusat

Dengan hormat,
Bersama ini kami melaporkan bahwa kami telah melakukan investigasi terhadap
adanya selisih stok antara fisik dengan kartu stok sebagai berikut :
Nama Nama No. Tgl Stok Jumlah Hasil
Seharusnya Fisik Satuan Selisih
Produk Produsen Bets Opname Investigasi**)
Diazepa Budi 14165 30 40 34 Botol / 6 Kurangnya
m 0,5 Luhur 67 Januari 100 tb pengecekan
mg ulang setiap
pengambilan
Analsik Budi 12752 30 52 48 Box 4 Kurangnya
Luhur 452 Januari /100 tb pengecekan
ulang setiap
pengambilan
Opineur Budi 13654 30 15 11 Box 4 Kurangnya
on Luhur 265 Januari /100 pengecekan
ulang setiap
pengambilan
Selisih Narkotika/Psikotropika*) sejumlah tersebut diatas, berdasarkan hasil
investigasi yang telah dilakukan belum diketahui penyebabnya.

Demikian laporan ini kami buat, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Hormat kami
Apoteker Penanggungjawab PBF
Apt. Devyana Priwita K., S.Farm
2202/SIKA/2021

Tembusan :
1. Dirjen Binfar dan Alkes, Kemenkes RI
2. Direktur Pengawasan Distribusi PT dan PKRT
3. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah/Kota Surakarta
4. Kepala Balai Besar/Balai POM di Surakarta
Catatan :
*Coret yang tidak perlu
**) bila dipandang perlu dapat menjadi lampiran

Anda mungkin juga menyukai