PSPA 34
Question 1
Apoteker menerima resep racikan sediaan topikal sejumlah 20 gram krim yang berisi campuran asam salisilat 1%
dalam krim hidrokortison 2,5 %. Krim hidrokortison 2,5 % sudah tersedia dipasaran, tetapi tidak tersedia
kombinasi dengan asam salisilat. Untuk itu apoteker diminta untuk meracik sediaan tersebut.Berapakah
kandungan hidrokortison dalam 20 gram krim tersebut?
a. 5 mg
b. 10 mg
c. 50 mg
d. 100 mg
e. 500 mg
Question 2
Apoteker menerima resep racikan sediaan topikal sejumlah 20 gram krim yang berisi campuran asam salisilat 1%
dalam krim hidrokortison 2,5 %. Krim hidrokortison 2,5 % sudah tersedia dipasaran, tetapi tidak tersedia
kombinasi dengan asam salisilat. Untuk itu apoteker diminta untuk meracik sediaan tersebut. Pada
peracikan, Serbuk asam salisilat memiliki karakteristik yang sangat ringan dan mudah terbang. Serbuk ini juga
dapat menyebabkan rangsangan pada selaput lendir hidung sehingga dapat menyebabkan bersin. Serbuk asam
salisilat memiliki kelarutan yang baik dalam ethanol dan ether. Apa yang dilakukan pada saat peracikan sediaan
untuk mengatasi masalah pada asam salisilat ini?
a. Menggunakan wadah tertutup pada saat peracikan.
b. Mengganti asam salisilat dengan natrium salisilat
c. Melarutkan asam salisilat dengan sedikit etanol atau eter.
d. Menambahkan laktosa agar asam salisilat tidak terbang.
e. Mengubah sediaan menjadi bentuk sediaan cair.
Question 3
Apoteker diminta untuk membuat campuran 5 mg epinefrin HCl dan 1 mg digoksin dalam sediaan injeksi.
Epinefrin tersedia dalam bentuk ampul 1 mg/ml dan digoksin dalam bentuk vial 0,25 mg/ml. Penyiapan sediaan
dilakukan pada kondisi aseptic dengan personel terlatih dibawah laminar air flow (LAF). Berapa volume epinefrin
HCl yang diperlukan untuk membuat campuran yang diminta?
a. 1 ml
b. 2 ml
c. 3 ml
d. 4 ml
e. 5 ml..
.
Question 4
Dalam melakukan proses compounding obat yang baik, diperlukan adanya dokumentasi proses compounding
sebagai rekam jejak (record) terhadap proses compounding yang telah dilakukan. Salah satu bentuk
dokumentasi dalam proses compounding adalah standard operating procedures (SOP). Apa saja yang tercantum
dalam SOP?
a. Dokumentasi masalah yang timbul selama proses compounding.
b. Petunjuk keamanan dan toksisitas bahan yang digunakan untuk compounding.
c. Deskripsi (pemerian) fisik bahan yang digunakan untuk compounding.
d. Prosedur yang dilakukan dalam proses compounding...
e. Hasil pengujian kemurnian bahan yang digunakan untuk compounding.
.
Question 5
Apoteker menerima dan diminta meracik resep berikut untuk pasien geriatri:
R/ Omeprazole 20 mg Tab X
Larutan sodium bicarbonate 8.4%
ad 200 mL
m.f. potio
S. s.d.d C. I. ac.
.
Question 11
Seorang apoteker menerima resep dengan penandaan ITER 3X di bagian atas invocatio. Pada saat
menulis copie resep, penandaan ITER apakah yang ditulis oleh apoteker di bagian atas invocatio untuk
menunjukkan bahwa resep tersebut masih dapat diulang?
a. Iter 4x
b. Iter 3x..
c. Iter 2x
d. Iter 1x
e. Ne Iter
.
Question 12
Apoteker diminta untuk membuat campuran 5 mg epinefrin HCl dan 1 mg digoksin dalam sediaan injeksi.
Epinefrin tersedia dalam bentuk ampul 1 mg/ml dan digoksin dalam bentuk vial 0,25 mg/ml. Penyiapan sediaan
dilakukan pada kondisi aseptic dengan personel terlatih dibawah laminar air flow (LAF). Jika sediaan
dicampurkan pada tanggal 1 Juni 2020, jam 06.00. Berdasarkan ketentuan dari USP 42, berapakah BUD untuk
sediaan ini jika disimpan pada suhu kamar?
a. 2 Juni 2020, jam 06.00
b. 2 Juni 2020, jam 12.00
:c. 3 Juni 2020, jam 06.00..
d. 14 Juni 2020, jam 06.00
e. 14 Juni 2020, jam 06.00
.
Question 13
Keterangan mengenai spesifikasi bahan, cara penanganan bahan, keamanan dan toksisitas bahan merupakan
dokumen yang diperlukan dalam proses compounding. Dokumen apakah yang diperlukan untuk mendapatkan
informasi tersebut?
a. Monografi bahan
b. Surat Pesanan.
c. Standard Prosedur Operasional.
d. Compounding Record
e. Material Safety Data Sheet...
.
Question 14
Apoteker yang bertugas di apotek menerima resep dokter dan melakukan kajian mengenai kesuaian farmasetis
menurut Permenkes No. 73 tahun 2016 tentang Standar Pelayananan Kefarmasian di Apotek. Apakah kesesuaian
farmasetis yang perlu diperiksa sesuai peraturan tersebut?
a. Kontraindikasi pada obat yang diresepkan
b. Tanggal penulisan resep.
:c. Stabilitas obat..
d. Alamat rumah pasien
e. Aturan dan lama penggunaan obat.
.
Question 15
Proses compounding sediaan farmasi non steril dapat dikategorikan menjadi simple, moderate dan complex.
Kondisi apakah yang termasuk dalam proses compounding yang “moderate”?
a. Peracikan sediaan lepas lambat.
b. Peracikan sediaan yang memiliki data stabilitas yang spesifik.
c. Penyiapan sediaan krim yang tidak diketahu data stabilitasnya...
d. Penyiapan sediaan memerlukan fasilitas ruangan khusus.
e. Penyiapan sediaan yang memerlukan personal yang telah ditraining secara khusus.
.
Question 16
Apoteker diminta untuk mengencerkan 2 gram injeksi ceftriaxon untuk diberikan melalui infus intravena.
Campuran akan diberikan melalui larutan normal saline (NS) dengan volume akhir larutan 100 ml. Ceftriaxon
injeksi tersedia dalam bentuk serbuk kering untuk rekonstitusi dalam vial dengan bobot 1 gram per vial.
Penyiapan sediaan dilakukan pada kondisi aseptic dengan personel terlatih dibawah laminar air flow (LAF).
Berapa kandungan ceftriaxon dalam sediaan jika dinyatakan dalam mg/ml, setelah diencerkan dengan NS
dengan total volume 100 ml?
a. 0,2 mg/ml
b. 1 mg/ml
c. 2 mg/ml
d. 10 mg/ml
e. 20 mg/ml..
.
Question 17
Apoteker menerima resep racikan sediaan topikal sejumlah 20 gram krim yang berisi campuran asam salisilat 1%
dalam krim hidrokortison 2,5 %. Krim hidrokortison 2,5 % sudah tersedia dipasaran, tetapi tidak tersedia
kombinasi dengan asam salisilat. Untuk itu apoteker diminta untuk meracik sediaan tersebut. Berapakah
jumlah asam salisilat yang diperlukan untuk menyiapkan sediaan krim di atas sebanyak 20 gram?
a. 50 mg
b. 100 mg
:c. 200 mg..
d. 400 mg
e. 800 mg
.
Question 18
Apoteker menerima dan diminta meracik resep berikut untuk pasien geriatri:
R/ Omeprazole 20 mg Tab X
Larutan sodium bicarbonate 8.4%
ad 200 mL
m.f. potio
S. s.d.d C. I. ac.
R/ Omeprazole 20 mg Tab X
Larutan sodium bicarbonate 8.4%
ad 200 mL
m.f. potio
S. s.d.d C. I. ac.
Berapa jumlah omeprazol yang diminum oleh pasien untuk 1 (satu) kali pemakaian?
a. 5 mg
b. 10 mg
:c. 15 mg..
d. 20 mg
e. 25 mg
.
Question 25
Apa yang termasuk dalam proses kegiatan compounding
a. Pencetakan tablet kombinasi amoksilin dan asam klavulanat dalam skala bets
b. Penggantian obat dari furosemide generik ke furosemide paten.
c. Penggantian obat dari tablet amlodipin ke tablet amlodipin besylate
d. Pengemasan ulang tablet CTM kemasan kaleng ke kemasan plastik.
:e. Penambahan asam salisilat dalam krim hidrokortison...
.
Question 26
Compounding sediaan steril dapat dikategorikan menjadi beberapa level resiko ( risk level). Dasar apa yang
digunakan dalam mengkategorikan level resiko proses compounding sediaan steril?
a. Tingkat kesukaran (kompleksitas) proses compounding.
:b. Kemudahan terjadinya kontaminasi mikroba...
c. Cara penggunaan sediaan hasil compounding.
d. Beyond use date (BUD) sediaan yang disiapkan.
e. Expired date (ED) bahan yang terlibat dalam proses.
.
Question 27
Proses compounding sediaan farmasi non steril dapat dikategorikan menjadi simple, moderate dan complex.
Apakah yang menjadi dasar pengelompokan ini?
a. Kemudahan terjadinya kontaminasi mikroba.
:b. Tingkat kesukaran (kompleksitas) proses compounding...
c. Expired date (ED) bahan yang terlibat dalam proses.
d. Beyond use date (BUD) sediaan yang disiapkan.
e. Cara penggunaan sediaan hasil compounding.
.
Question 28
Apoteker diminta untuk membuat campuran 5 mg epinefrin HCl dan 1 mg digoksin dalam sediaan injeksi.
Epinefrin tersedia dalam bentuk ampul 1 mg/ml dan digoksin dalam bentuk vial 0,25 mg/ml. Penyiapan sediaan
dilakukan pada kondisi aseptic dengan personel terlatih dibawah laminar air flow (LAF).
Termasuk dalam level resiko manakah proses pencampuran sediaan ini?
a. Medium risk
b. High risk
c. Non-risk
d. Immediate-use
:e. Low risk..
.
Question 29
Apoteker menerima dan diminta meracik resep berikut untuk pasien geriatri:
R/ Omeprazole 20 mg Tab X
Larutan sodium bicarbonate 8.4% ad 200 mL
m.f. potio
S. s.d.d C. I. ac.
Pro: Tn Yanuar (90 tahun)
Apoteker yang menerima resep tersebut akan meracik resep sesuai bentuk sediaan yang
diminta dalam resep,. Diketahui bahwa omeprazole sangat sedikit larut dalam medium
air, dan stabil dalam pH basa (maksimal pH 11).
Bentuk sediaan oral apakah yang sesuai dengan karakteristik bahan omeprazol?
a. larutan
b. sirup
c. elixir
:d. suspensi..
e. pulveres
.
Question 30
Apoteker diminta untuk menyiapkan larutan metronidazole dan ceftriaxone sodium untuk diberikan melalui infus
NaCl 0.9%. Ceftriaxon sodium tersedia dalam bentuk serbuk rekonstitusi 1 gram per vial, sedangkan
metronidazole tersedia dalam bentuk larutan infus volume 100 ml dengan kekuatan 5 mg/ml. Serbuk ceftriaxone
sodium direkonstitusi dengan infus metronidazole pada kondisi aseptis dengan personel terlatih di bawah LAF.
Berapa perkiraan waktu maksimal penyimpanan menurut USP untuk sediaan campuran tersebut tersebut jika
disimpan pada suhu kamar (22-25°C)?
a. 1 jam
b. 8 jam
c. 12 jam
d. 24 jam
:e. 48 jam..
.
Question 31
Untuk menjaga stabilitas sediaan compounding selama masa penyimpanan digunakan penanda beyond use
date (BUD).Apakah yang dimaksud dengan BUD itu?
:a. Tanggal dimana produk tidak boleh digunakan lagi...
b. Durasi waktu yang diperlukan untuk menyiapkan produk
c. Tanggal saat produk dibuka dari kemasan aslinya.
d. Durasi waktu pemakaian produk.
e. Tanggal pembuatan produk compounding.
.
Question 32
Resep yang berisi obat psikotropika harus mendapat perhatian khusus pada administrasinya. Apa obat yang
termasuk dalam golongan ini?
a. Morfin
b. Lidokain
c. Asetaminophen
d. Glibenklamid
:e. Diazepam..
.
Question 33
Untuk menjalankan proses compounding obat yang baik untuk sediaan non-steril, diperlukan fasilitas ruangan
yang memadai untuk dilakukannya kegiatan compounding non-steril. Bagaimana kriteria ruang yang baik untuk
compounding non-steril?
a. Berada dalam area yang sama dengan penyimpanan bahan baku serbuk.
b. Suhu ruang compounding diatur diatur antara 8-15 °C
c. Berada pada area ruang tunggu pasien untuk memudahkan akses ke pasien.
d. Sistem penyaring udara dengan menggunakan Laminar Air Flow (LAF).
.:e. Tempat peracikan harus dalam keadaan bersih...
.
Question 34
Apakah yang menjadi dasar dalam penentuan BUD dalam proses compounding non-steril menurut USP 42?
a. Waktu peracikan
:b. Bentuk sediaan..
c. Personel yang meracik
d. Jumlah komponen yang diracik
e. Kuantitas sediaan
.
Question 35
Apoteker diminta untuk menyiapkan larutan metronidazole dan ceftriaxone sodium untuk diberikan melalui infus
NaCl 0.9%. Ceftriaxon sodium tersedia dalam bentuk serbuk rekonstitusi 1 gram per vial, sedangkan
metronidazole tersedia dalam bentuk larutan infus volume 100 ml dengan kekuatan 5 mg/ml. Serbuk ceftriaxone
sodium direkonstitusi dengan infus metronidazole pada kondisi aseptis dengan personel terlatih di bawah LAF.
Dokter menghendaki sediaan hasil campuran tersebut untuk diberikan kepada pasien dengan dosis 2 gram untuk
ceftriaxone sodium dan 1 g untuk metronidazole dalam bentuk infus dengan durasi pemakaian 1 jam.
Berapa volume sediaan yang harus diberikan?
a. 5 ml
b. 50 ml
c. 100 ml
.:d. 200 ml..
e. 250 ml
.
Question 36
Apoteker menerima dan diminta meracik resep berikut untuk pasien geriatri:
R/ Omeprazole 20 mg Tab X
Larutan sodium bicarbonate 8.4%
ad 200 mL
m.f. potio
S. s.d.d C. I. ac.
Apakah fungsi sodium larutan bikarbonat dalam sediaan resep racikan di atas?
a. preservatif
.:b. pengatur pH..
c. lubrikan
d. co-solvent
e. corigen saporis
.
Question 37
Apoteker menerima dan diminta meracik resep berikut untuk pasien geriatri:
R/ Omeprazole 20 mg Tab X
Larutan sodium bicarbonate 8.4%
ad 200 mL
m.f. potio
S. s.d.d C. I. ac.