II. PENIMBANGAN
Untuk sekali pemakaian 15 ml
Oleum Iecoris Aselli 3g
CMC Na 0,15 g
Tween 80 0,75 g
Sorbitol 0,75 g
Na Benzoat 0,03 g
Sunset Yellow 0,015 g
Essence Orange q.s
Aquades ad 15 ml
Masukkan 4 ml aquadest ke dalam beaker glass dan masukkan sunset yellow lalu
aduk ad homogen.
Tambahkan Ol. Iecoris Aselli sedikit demi sedikit ke dalam mortir, aduk cepat dan
jaga kekentalan dengan menambahkan aquadest hingga terbentuk emulsi primer.
Masukkan sorbitol, larutan sunset yellow, larutan Na Benzoat dan CMC Na yang
telah mengembang ke dalam mortir, aduk ad homogen.
Amati bentuk dan warna, cium bau, dan cicip rasa dari sediaan.
Catat hasil.
Standar dari uji organoleptik sediaan minyak ikan adalah bentuknya kental, warna
orange, bau jeruk, rasa manis (Hani, 2013).
b. Uji pH
Tujuan uji pH untuk mengetahui kadar pH sediaan akhir dan membandingkan dengan
pH sediaan akhir secara teoritis (MSDS, 2008).
Tuang 5 ml sediaan ke dalam beaker glass.
Kriteria nilai pH oral emulsi adalah 5,5 – 7,5. Standar uji pH dari sediaan emulsi
minyak ikan adalah 7,14 (Hani, 2013).
Standar BJ sediaan minyak ikan adalah antara 0,918 dan 0,927 (FI ed. V)
d. Uji Volume Terpindahkan
Tujuan uji volume terpindahkan untuk mengetahui dan memastikan bahwa volume
terpindahkan dari emulsi sama dengan volume yang sudah tertera di etiket pada saat
dipindahkan ke wadah lain (Marika dkk., 2016)
Tunggu hingga 30 menit untuk menghindari adanya gelombang udara pada saat
penuangan.
Standar uji volume terpindahkan adalah volume rata-rata tiap botol tidak kurang dari
100% dimana volume tiap botol tidak kurang dari 95% dari volume etiket (Depkes RI,
1995).
e. Viskositas
Tujuan uji viskositas untuk mengetahui kekentalan dari sediaan emulsi (Marika dkk.,
2016).
Siapkan alat viskometer brookfield.
Pasang spindel pada gantungan spindel, kemudian celupkan pada beaker glass.
Catat setiap data yang diperoleh pada layar (No. Spindel, RPM, CPs, dan
presentase)
Viskositas sediaan dilihat dari CPs pada presentase tertinggi yaitu dengan rpm 100
didapatkan hasil 816 CPs dengan presentase 68,0% (Hani, 2013). Kekentalan sediaan
sesuai; tidak terjadi ketidakstabilan emulsi (Marika dkk., 2016).
f. Uji Kelarutan Zat Warna
Tujuan uji kelarutan zat warna untuk mengetahui tipe emulsi sediaan (Anna dan
Marlina, 2020).
Jika warna biru terdispersi ke seluruh emulsi maka emulsi tipe M/A. Jika warna
biru menggumpal maka emulsi tipe A/M.
Standar uji kelarutan zat warna sediaan minyak ikan adalah metilen biru terdispersi ke
seluruh emulsi, sehingga emulsi tipe O/W (Hani, 2013).
g. Uji Pengenceran
Tujuan uji pengenceran untuk mengetahui tipe emulsi sediaan (Santi, 2016).
Aduk keduanya, dan amati sediaan pada beaker glass yang mana tercampur dengan
baik.
Standar uji pengenceran sediaan emulsi minyak ikan adalah tercampur baik dengan air,
sehingga emulsi tipe O/W (Hani, 2013).
h. Uji Penyaringan
Tujuan uji penyaringan untuk mengetahui tipe emulsi sediaan (Santi, 2016).
Amati kertas saring. Jika membentuk noda minyak maka emulsi tipe A/M, jika
menjadi basah maka emulsi tipe M/A.
Standar uji penyaringan sediaan emulsi minyak ikan adalah kertas saring menjadi
basah, sehingga emulsi tipe O/W (Hani,2013).