Anda di halaman 1dari 8

Kelas 1B Kelompok 5 :

Dewi Mirawati 1904277041

Kusyana Ade Permana 1904277050

Nurulita Puspa Nirmala 1904277054

Rizki Padlilah 1904277058

Sonia Amelia Putri 1904277062

EMULSI MINYAK IKAN


I. PERHITUNGAN
a. Jumlah sediaan yang akan dibuat 100ml/botol x 4 botol = 400 ml.
b. Jumlah sediaan 4 botol digunakan untuk :
 1 botol untuk dikumpulkan (posttest).
 1 botol untuk uji organoleptik hingga 1 bulan (uji stabilitas).
 2 botol untuk evaluasi sediaan.
Evaluasi Sediaan Volume Sediaan yang Diperlukan
Uji organoleptik
Uji pH 5 ml
Uji kelarutan zat warna
Uji bobot jenis 50 ml
Uji viskositas
100 ml
Uji volume terpindahkan
Uji pengenceran 5 ml
Uji penyaringan 5 ml
Total untuk evaluasi 165 ml

Jadi, 2 botol untuk dikumpulkan = 2 x 100 ml = 200 ml


Karena sediaan kental >50 ml, maka dilebihkan 3% menjadi = 206 ml
Untuk evaluasi sediaan = 165 ml
Total yang akan dibuat = 206 ml + 165 ml = 371 ml ~ 375 ml

II. PENIMBANGAN
Untuk sekali pemakaian 15 ml
Oleum Iecoris Aselli 3g
CMC Na 0,15 g
Tween 80 0,75 g
Sorbitol 0,75 g
Na Benzoat 0,03 g
Sunset Yellow 0,015 g
Essence Orange q.s
Aquades ad 15 ml

Untuk total sediaan dibuat 375 ml


Oleum Iecoris Aselli 75 g (3/15 X 375)
CMC Na 3,75 g (0,15/15 X 375)
Tween 80 18,75 g (0,75/15 X 375)
Sorbitol 18,75 g (0,75/15 X 375)
Na Benzoat 0,75 g (0,03/15 X 375)
Sunset Yellow 0,375 g (0,015/15 X 375)
Essence Orange q.s
Aquades ad 375 ml

III. ALAT DAN BAHAN


Alat : Bahan :
 Timbangan  Oleum Iecoris Aselli
 Mortir dan stamper  CMC Na
 Beaker glass  Tween 80
 Batang pengaduk  Sorbitol
 Cawan porselen  Na Benzoat
 Spatula  Sunset yellow
 3 buah botol dengan volume 200 ml  Essence orange
 Piknometer  Aquadest
 Viskometer brookfield  Metilen biru
 pH meter/kertas pH
 Kertas saring
 Pipet tetes

IV. PROSEDUR KERJA


Kalibrasi botol dengan volume 200 ml.

Timbang semua bahan sesuai dengan perhitungan.

Tuang 40 ml aquadest panas ke dalam cawan porselen, lalu taburkan CMC Na


secara tipis merata dan biarkan mengembang.

Masukkan 2 ml aquadest ke dalam beaker glass dan masukkan Na Benzoat, aduk ad


homogen.

Masukkan 4 ml aquadest ke dalam beaker glass dan masukkan sunset yellow lalu
aduk ad homogen.

Masukkan tween 80 ke dalam mortir dan tambahkan 40 ml aquadest aduk ad


terbentuk mucilago.

Tambahkan Ol. Iecoris Aselli sedikit demi sedikit ke dalam mortir, aduk cepat dan
jaga kekentalan dengan menambahkan aquadest hingga terbentuk emulsi primer.

Masukkan sorbitol, larutan sunset yellow, larutan Na Benzoat dan CMC Na yang
telah mengembang ke dalam mortir, aduk ad homogen.

Masukkan sedikit demi sedikit sisa aquadest, aduk ad homogen.

Masukkan ke dalam botol sampai batas kalibrasi.

Beri etiket dan label.

Lakukan evaluasi sediaan.


V. PROSEDUR EVALUASI SEDIAAN
a. Uji Organoleptik
Tujuan uji organoleptik untuk mendeskripsikan bentuk atau konsistensi (misalnya
padat, serbuk, kental, cair), warna (misalnya kuning, coklat, dll.), bau (misalnya
aromatik, tidak berbau, tengik), dan rasa (misalnya manis, pahit, tidak ada rasa) (Anna
dan Marlina, 2020).
Tuang 5 ml sediaan ke dalam beaker glass.

Amati bentuk dan warna, cium bau, dan cicip rasa dari sediaan.

Catat hasil.

Standar dari uji organoleptik sediaan minyak ikan adalah bentuknya kental, warna
orange, bau jeruk, rasa manis (Hani, 2013).
b. Uji pH
Tujuan uji pH untuk mengetahui kadar pH sediaan akhir dan membandingkan dengan
pH sediaan akhir secara teoritis (MSDS, 2008).
Tuang 5 ml sediaan ke dalam beaker glass.

Celupkan kertas pH ke dalam sediaan.

Tunggu beberapa saat, amati dan cocokan dengan indikator pH kemasan.

Kriteria nilai pH oral emulsi adalah 5,5 – 7,5. Standar uji pH dari sediaan emulsi
minyak ikan adalah 7,14 (Hani, 2013).

c. Uji Bobot Jenis


Tujuan uji bobot jenis untuk mengetahui bobot jenis akhir sediaan emulsi dan
membandingkannya dengan bobot jenis emulsi secara teori (Marika dkk., 2016).
Bersihkan piknometer dengan alkohol.
Timbang piknometer kosong (A).

Masukkan aquadest ke dalam piknometer, lalu timbang (B).

Bersihkan dan keringkan piknometer, lalu masukkan sediaan ke dalam piknometer,


lalu timbang (C).

Hitung bobot jenis.

Standar BJ sediaan minyak ikan adalah antara 0,918 dan 0,927 (FI ed. V)
d. Uji Volume Terpindahkan
Tujuan uji volume terpindahkan untuk mengetahui dan memastikan bahwa volume
terpindahkan dari emulsi sama dengan volume yang sudah tertera di etiket pada saat
dipindahkan ke wadah lain (Marika dkk., 2016)

Siapkan gelas ukur volume 100 ml.

Tuang sediaan emulsi ke dalam gelas ukur secara perlahan.

Tunggu hingga 30 menit untuk menghindari adanya gelombang udara pada saat
penuangan.

Lihat volume sediaan emulsi lalu ukur volume sediaan.

Standar uji volume terpindahkan adalah volume rata-rata tiap botol tidak kurang dari
100% dimana volume tiap botol tidak kurang dari 95% dari volume etiket (Depkes RI,
1995).

e. Viskositas
Tujuan uji viskositas untuk mengetahui kekentalan dari sediaan emulsi (Marika dkk.,
2016).
Siapkan alat viskometer brookfield.

Masukkan sediaan ke dalam beaker glass.

Pasang spindel pada gantungan spindel, kemudian celupkan pada beaker glass.

Catat setiap data yang diperoleh pada layar (No. Spindel, RPM, CPs, dan
presentase)
Viskositas sediaan dilihat dari CPs pada presentase tertinggi yaitu dengan rpm 100
didapatkan hasil 816 CPs dengan presentase 68,0% (Hani, 2013). Kekentalan sediaan
sesuai; tidak terjadi ketidakstabilan emulsi (Marika dkk., 2016).
f. Uji Kelarutan Zat Warna
Tujuan uji kelarutan zat warna untuk mengetahui tipe emulsi sediaan (Anna dan
Marlina, 2020).

Tuang 5 ml sediaan ke dalam beaker glass.

Tetesi beberapa tetes metilen biru lalu aduk.

Jika warna biru terdispersi ke seluruh emulsi maka emulsi tipe M/A. Jika warna
biru menggumpal maka emulsi tipe A/M.

Standar uji kelarutan zat warna sediaan minyak ikan adalah metilen biru terdispersi ke
seluruh emulsi, sehingga emulsi tipe O/W (Hani, 2013).
g. Uji Pengenceran
Tujuan uji pengenceran untuk mengetahui tipe emulsi sediaan (Santi, 2016).

Siapkan 2 beaker glass, masukkan 5 ml sediaan ke dalam masing-masing beaker


glass.

Tambahkan aquadest ke dalam 1 beaker glass dan tambahkan minyak ke dalam 1


beaker glass.

Aduk keduanya, dan amati sediaan pada beaker glass yang mana tercampur dengan
baik.
Standar uji pengenceran sediaan emulsi minyak ikan adalah tercampur baik dengan air,
sehingga emulsi tipe O/W (Hani, 2013).
h. Uji Penyaringan
Tujuan uji penyaringan untuk mengetahui tipe emulsi sediaan (Santi, 2016).

Siapkan kertas saring.

Tetesi beberapa tetes ke atas kertas saring.

Amati kertas saring. Jika membentuk noda minyak maka emulsi tipe A/M, jika
menjadi basah maka emulsi tipe M/A.

Standar uji penyaringan sediaan emulsi minyak ikan adalah kertas saring menjadi
basah, sehingga emulsi tipe O/W (Hani,2013).

VI. TABEL HASIL EVALUASI


Evaluasi Sediaan Standar Hasil Praktikum Pembanding
Bentuk : kental Bentuk : Bentuk :
Warna : orange Warna : Warna :
Uji Organoleptik
Bau : jeruk Bau : Bau :
Rasa : manis Rasa : Rasa :
Uji Ph 5,5 – 7,5
Uji Bobot Jenis Antara 0,918 dan 0,927
Volume rata-rata tiap
botol tidak kurang dari
Uji Volume
100% dan volume tiap
Terpindahkan
botol tidak kurang dari
95% dari volume etiket.
Kekentalan sediaan
Uji Viskositas
sesuai.
Metilen biru terdispersi
Uji Kelarutan Zat
ke seluruh emulsi
Warna
(O/W)
Tercampur baik dengan
Uji Pengenceran
air (O/W)
Kertas saring menjadi
Uji Penyaringan
basah (O/W)

Anda mungkin juga menyukai