Anda di halaman 1dari 24

STUDI KELAYAKAN

APOTEK 24/7
FARMA
Dosen :
Aulia Oktavia 1913026017
Nafara Aghnia A. 1913026021
Melisa 1913026023
Abdul Rahman Janggo 1913026043
Adly Galih Rahmadana 1913026045
Ernawati 1913026051
Mawarisa Hire 1913026055
Alfenia Rahmayanti 1913026065
STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)
APOTEK

Studi Kelayakan (Feasibility Study) Apotek


adalah suatu rancangan secara
komprehensif mengenai rencana pendirian
Apotek baru melihat kelayakan usaha baik
dari segi pengabdian profesi maupun segi
bisnis ekonominya.
0 Aspek
1 Manajemen

02 Aspek
Teknis

03 Aspek
Pemasaran

04 Aspek
Keuangan
01
Aspek
Manajeme
n
1. Strategi
manajemen
 VISI : Menjadi apotek yang menerapkan pelayanan kefarmasian yang
bermutu, berkualitas dan terpercaya serta menguntungkan bagi
konsumen dan karyawan
 MISI : Menyediakan obat, alat kesehatan serta perbekalan farmasi
lainnya yang berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat. Melaksanakan
Pharmaceutical Care secara profesional. Mengevaluasi kinerja di apotek
secara rutin dan menyeluruh sertasenantiasa melakukan perbaikan.
Mengutamakan keselamatan dan kepentingan pasien. Melaksanakan
sistem manajemen yang efektif dan efisien
 STRATEGI : Melayani kebutuhan obat, bahan obat, alat kesehatan serta
perbekalan farmasi lainnya sesuai dengan pola kebutuhan masyarakat
sehingga mampu meningkatkan pendapatan dan mempercepat
tercapainya keuntungan yang besar. Menjamin terapi obat yang diberikan
kepada pasien tepat, efektif, nyamandan aman. Membuka praktek
Apoteker bagi masyarakat yang membutuhkan informasi obat yang
digunakan secara khusus. Memberikan KIE kepada pasien.
1. Strategi
manajemen
 Lanjutan STRATEGI : Meningkatkan kualitas, kinerja karyawan dan
memberlakukan system reward dan punishment bagi seluruh karyawan,
Merancang standar operasi prosedur dan standar organisasi kerja.,
Melakukan efisiensi biaya pengobatan. Melakukan sosialisasi dan edukasi
peranan apoteker kepada masyarakat system informasi obat.
 PROKER : Peningkatan kualitas farmasi
pelayanan
Pengelolaan sediaan farmasi (alat kesehatan & bahan medis, ,
Pelatihan
 SOP
staff unit farmasi, Evaluasi
: pelaksanaan setiap rencana kerja
1. SOP Pelayanan OTC
2. SOP Pelayanan OWA
3. SOP Pelayanan Resep
4. SOP Pelayanan Drive Thru
5. SOP Konseling
6. SOP Penerimaan dan Penyimpanan
Barang
2. Bentuk dan Tata Letak
Bangunan
Dalam menetapkan bentuk dan tata letak bangunan, terdapat beberapa
hal yang harus diperhatikan yaitu:

a) Bentuk bangunan sebaiknya dapat menggambarkan: Identitas


perusahaan untuk membentuk opini konsumen, Nuansanya (physical
evident) baik interior ataupun eksterior sesuai dengan target konsumen
yang akan dilayani, Kemudahan untuk dikembangkan.
b) Sistem tata letak bangunan dapat memberi : Kemudahan dalam
melakukan pengawasan dan pengendalian mutase barang. Kemudahan
bagi konsumen untuk memperolehnya (untuk produk OTC). Estetika,
rapi
,teratur dan tersusun dengan baik. Kesesuaian dengan peraturan yang
berlaku dan sifat barang, karena dalam pengelolaan sediaan farmasi di
apotek telah diatur oleh undang-undang dan adanya sifat obat yang
mudah terpengaruh oleh berbagai macam keadaan
3. Jenis
Produk
Strategi yang berfokus pada bagaimana pelanggan dapat tertarik untuk
membeli obat dan alat kesehatan melalui ketersediaan produk terjamin mutu
dan keasliannya, serta pelayanan kefarmasian yang sopan dan cepat layanan,
adalah contoh item farmasi yang memiliki keunggulan kompetitif atas rekan-
rekan mereka di pasar. Ketersediaan yang lengkap serta pelayanan jasa
kesehatan di Apotek dengan jaminan kualitas dan keasliannya diharapkan
dapat memenuhi kebutuhan kesehatan dasar masyarakat. Produk obat yang
tersedia di Apotek 24/7 Farma, diantaranya:
 Obat–obat generik, contohnya seperti Antibiotik Amoxicillin, Ciprofloxacin,
Cefadroxil, dan obat Pereda nyeri seperti Asam mefenamat
 Obat bermerek atau obat paten, contohnya seperti obat demam
Farsifen,
Pamol (paracetamol), obat pereda nyeri Licostan, Ponstan
 Obat bebas atau obat OTC (Over The Counter) umumnya berupa suplemen
vitamin dan mineral contohnya seperti Imboost Force, Likurmin,
Starmuno. Selain itu yang termasuk obat OTC juga beberapa obat
antasida contohnya seperti Promag, Mylanta dan lain-lain.
3. Jenis
Produk
Lanjutan ......

 Obat Wajib Apotek (OWA) merupakan obat keras yang dapat diberikan
oleh Apoteker, contoh obat OWA adalah obat Pereda nyeri Metampiron,
obat asma Salbutamol, obat cacing Albendazol.
 Obat Keras yang dapat dibeli dengan resep dokter, contohnya seperti
obat
alergi Ceterzine dan Loratadine
 Obat tradisional atau obat herbal yang tersedia dalam seperti madu,
Habbatusauda, sari kurma dan lain-lain.
 Suplemen dan multivitamin contohnya seperti Imboost, Starmuno,
Imunos dan lain-lain
 Susu Formula untuk bayi baru lahir dan susu untuk ibu hamil
0
2
Aspek
Tekni
1.
Lokasi

Nama apotek yang didirikan adalah Apotek “24/7


Farma”, terletak di Jl. Ir. Sutami, Kelurahan Karang
Asam Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota
Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
DENAH
LOKASI
DATA DATA
PENDUKUNG
 Kepadatan Penduduk, Apotek berada di daerah dengan
kepadatan penduduk yang cukup tinggi yaitu dengan jumlah
penduduk sekitar 13.635 jiwa, dekat dengan lingkungan
perkantoran, pertokoan, sekolah, dan perumahan penduduk.
 Tingkat Sosial dan Ekonomi, Tingkat pendidikan masyarakat
relatif tinggi karena letak Apotek 24/7 yang berada di lingkungan
perkantoran, pertokoan, sekolah, dan perumahan penduduk.
 Jumlah Pesaing Jumlah Apotek pesaing sebanyak 2 buah
 Mudah di Jangkau Lokasi Apotek sangat mudah dijangkau
karena
terletak di pinggir jalan raya.
2. Bentuk Badan
Usaha

Nama Apotek : Apotek 24/7


Apoteker Penanggung Jawab : Apt. Helzian,
Surat Izin Apotek (SIA)
S.Farm : 507/629/357/DKS/2022
Tahun Berdiri : 2022
Alamat : Jl. Ir. Sutami, Kelurahan
Asam Ulu, Kecamatan Karang Sungai Kunjang, Kota
Provinsi Samarinda,
KalimantanTimur
No.HP : 0811123123
Bentuk Badan Usaha : Badan Usaha Milik
(BUMS) Swasta
Bidang Usaha
: Farmasi
3. Struktur
Organisasi
Pemilik Sarana Apotek
Apoteker Pengelola
Apotek (APA)

Apoteker Pendamping
(Aping)

Asisten Apoteker
Lanjutan Struktur
Organisasi ......

Sumber Daya Manusia (SDM) pada apotek dipastikan


berkompeten dan professional dibidang kefarmasian yang terdiri
dari :
 Apoteker Pengelola Apotek (APA) : 1 orang
 Apoteker Pendamping (Aping) : 2 orang
 Asisten Apoteker : 4 orang

Jam Kerja :
 24 Jam dibagi menjadi 2 shift.

Pembagian Shift :
 Jam 07.30 - 18.00 terdiri dari 1 apoteker dan 2 asisten
apoteker dan
jam 18.00 - 07.30 terdiri dari 1 apoteker dan 2 asisten
03
Aspek
Pemasaran
Potensi pasar dianalisis dengan menggunakan analisis
SWOT.
Internal Strenghts (S) Weaknesses (W)
1. Lokasi apotek yang strategis. 1. Harga obat yang lebih mahal
2. Memiliki izin sesuai dengan daripada apotek lainnya
undang-undang yang berlaku 2. Banyak pesaing disekitar
3. Memiliki karyawan yang apotek
berpengalaman 3. Tidak adanya kartu stok obat
4. Kelengkapan produk. Tidak pada beberapa item sehingga
hanya menyediakan obat, kontrol barang kurang
tetapi apotek ini juga maksimal
menyediakan
produk
kebutuhan lainnya, seperti
susu, perlengkapan bayi dan
perlengkapan kebtuhan
wanita.

Eksternal
Potensi pasar dianalisis dengan menggunakan analisis
SWOT.
Opportunities (O) SO WO
1. Lokasi yang strategis karena 1. Meningkatkan edukasi dan 1. Menyediakan fasilitas
apotek terletak di pusat kota konseling kesehatan bagi penunjang lainnya seperti
2. Peluang pasar lebih tinggi masyarakat timbangan BB
3. Kesadaran masyarakat akan 2. Menjalin hubungan 2. Menyediakan tempat
kesehatan semakin tinggi kerjasama untuk
dengan dokter praktek dokter di Apotek
3. Meningkatkan pelayanan 3. Menarik pelanggan baru
dengan ramah, cepat, dan dengan
tepat. memberikan pelayanan
terbaik

Threats (T) ST WT
1. Adanya apotek lain yang 1. Mematok harga produk yang 1. Melakukan evaluasi kinerja
letaknya berdekatan dengan dijual dengan harga standart apotek secara berkala
apotek sehingga meningkatkan daya 2. Persediaan obat harus tercukupi,
2. Apotek cenderung menjual saing jangan sampai stok obat kosong,
produk dengan harga yang 2. Apoteker melakukan edukasi dengan cara mengecek stok obat
lebih serta konseling kesehatan untuk setiap hari, terutama obat yang
mahal daripada apotek lain masyarakat biasa dibeli
3. Peningkatan kenaikan tarif 3. Menyediakan obat murah bagi
pajak terhadap obat-obatan kalangan menengah ke bawah
4. Memperluas promosi dengan
04
Aspek
Keuanga
n
 Prediksi penjualan adalah proses memperkirakan penjualan produk di
masa depan berdasarkan dengan data-data yang telah berlalu
(Sumayang, 2003). Peramalan penjualan memberikan jalan untuk
mengembangkan dan mengestimasi penjualan dan biaya penjualan.
 Break-Even Analysis (BEP) BEP menunjukkan “suatu keadaan kinerja
suatu usaha pada posisi tidak memperoleh keuntungan dan tidak
mengalami kerugian karena pada posisi tersebut pada omset tertentu
laba yang diperoleh sama dengan biaya tetap yang dikeluarkan.
Sehingga dengan harga yang ada, omzet yang didapatkan, serta biaya
yang dikeluarkan itu tidak akan menyebabkan kerugian” (Anief, 2001).
 Payback Period Payback period merupakan “analisis untuk
mengetahui berapa lama proyek yang dikerjakan baru dapat
mengembalikan investasi yang ditanam. Semakin cepat pengembalian
investasi dalam proyek maka semakin baik proyek tersebut karena
semakin lancar perputaran modalnya” (Ibrahim, 2009).
 Net Present Value Net Present Value merupakan jumlah poin kini dari
kelebihan / selisih lebih nilai keuntungan proyek (Yogi & Lihan, 2009).
Untuk melakukan analisis ini, pertama-tama perlu dihitung perbedaan
antara kas sekarang dan penerimaan kas bersih di masa depan.
 Internal Rate of Return IRR merupakan “hasil yang diperoleh dari suatu
proposal bisnis, yaitu tingkat diskonto (discount rate) yang akan
menjadi present value dari aliran kas masuk (cash inflow) sama dengan
investasi awal” (Anief, 2001)
 Laporan keuangan dihasilkan sebagai konsekuensi dari pencatatan
semua transaksi keuangan yang terjadi di dalam perusahaan. Berikut
adalah poin dalam laporan keuangan :
1.Neraca, merupakan laporan keuangan yang berisikan posisi
keuangan
yaitu asset, hutang dan modal pada sebuah periode.
2. Laporan laba-rugi, berisikan tentang keuntungan/kerugian selama
satu
periode.
DAFTAR
PUSTAKA

Anief. (2001). Manajemen Farmasi. Yogyakarta:


Gajah Mada University Press
Ibrahim, Y. (2009). Studi Kelayakan Bisnis.Jakarta:
Rineka
Cipta.
Yogi, & Lihan, I. (2009). Studi Kelayakan Bisnis.
Jakarta:
Poliyama Widya Pustaka.
Thanks
!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik and
illustrations by Stories
Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai