Anda di halaman 1dari 6

Laporan PKPA Farmasi Apotek Marga Husada Periode 2011 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laporan PKPA di Apotek Marga Husada Angkatan XVIII Periode 1-29

Pengelolaan apotek sepenuhnya merupakan tanggung jawab Apoteker Pengelola Apotek (APA). Apotek sebagai salah satu sarana kesehatan yang memegang peranan penting untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara optimal, apotek berkewajiban untuk menyediakan dan menyalurkan obat serta perbekalan farmasi. Oleh karena itu Apoteker harus memahami, memanfaatkan dan mengembangkan apotek secara utuh serta dapat memberikan informasi maupun penyuluhan kepada masyarakat terhadap penggunaan obat secara benar sehingga dapat meningkatkan ketepatan, keamanan dan kerasionalan penggunaan obat. Apoteker adalah tenaga ahli yang mempunyai kewenangan di bidang kefarmasian melalui keahliannya yang diperoleh selama pendidikan tinggi kefarmasian. Apoteker memiliki fungsi dan tugas, antara lain sebagai APA (Apoteker Pengelola Apotek), yaitu sebagai pemilik sarana, atau sebagai pengelola dan sebagai pemilik sarana. Tugas Apoteker sebagai APA. diantaranya adalah sebagai sumber informasi obat kepada pasien maupun kepada tenaga kesehatan lainnya. Apoteker yang melakukan pengabdian profesi di apotek, selain harus memiliki pengetahuan kefarmasian yang cukup, juga harus mengetahui tentang prinsip-prinsip manajemen perapotekan, sehingga diharapkan bisa mengelola suatu apotek dengan baik, serta mampu memberikan pelayanan informasi obat kepada pasien dengan baik pula. Oleh karena itu, seorang Apoteker dituntut untuk selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya, sehingga

2 Laporan PKPA Farmasi Apotek Marga Husada Periode 2011 9e Kesehatan pada hakekatnya merupakan unsur yang tidak terpisahkan dari kesejahteraan manusia, serta merupakan kondisi normal yang menjadi hak yang wajar dari setiap orang yang hidup dalam penyesuaiannya dengan lingkungan. Masalah kesehatan dari waktu ke waktu senantiasa berubah yang umumnya cenderung menuju ke derajat yang lebih baik. Suatu bangsa yang maju adalah suatu bangsa yang mempunyai derajat kesehatan yang tinggi. Pembangunan manusia yang seutuhnya harus mencakup aspek jasmani, kejiwaan dan kepribadian maka

pembangunan bidang kesehatan ditujukan untuk membentuk manusia yang sehat, cerdas dan produktif. Upaya kesehatan meliputi peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan (Anonim, 1992). Salah satu bentuk pembangunan di bidang kesehatan adalah melalui upaya pelayanan kesehatan yaitu tersedianya obat-obatan dan alat kesehatan yang mencukupi dengan kualitas yang baik dan terdistribusi secara merata. Pemerintah maupun swasta mengupayakan penyediaan sarana pelayanan kesehatan dan apotek yang berperan penting dalam mengelola perbekalan farmasi dan distribusi untuk mencapai tujuan tersebut (Anonim, 1992). Apotek berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan RI No.

1332/Menkes/SK/X/2002 tentang ketentuan dan tata cara pemberian ijin apotek, disebutkan bahwa salah satu tempat pengabdian profesi apoteker adalah apotek. Apoteker berkewajiban membuat, mengelola, meracik, mengubah bentuk,

menyalurkan dan menyerahkan perbekalan farmasi serta melayani informasi

Laporan PKPA di Apotek Marga Husada Angkatan XVIII Periode 1-29 Maret 2011

3 Laporan PKPA Farmasi Apotek Marga Husada Periode 2011 9e mengenai perbekalan farmasi yang meliputi obat, bahan obat, obat asli Indonesia, bahan obat asli Indonesia, alat kesehatan dan kosmetik. Peran apoteker diharapkan lebih berkembang dan sebagai pusat informasi obat serta seorang apoteker dituntut untuk memiliki kemampuan dan ketrampilan yang memadai mengenai pelayanan kefarmasian (Anonim, 2002). Apoteker adalah tenaga ahli yang mempunyai kewenangan di bidang kefarmasian melalui keahliannya yang diperoleh selama pendidikan tinggi kefarmasian. Semakin tinggi pendidikan masyarakat menyebabkan meningkatnya kesadaran dalam arti hidup sehat sehingga apoteker harus dapat memberikan pelayanan obat yang rasional dan diharapkan tidak hanya mencari keuntungan semata (Profit Oriented). Memberikan pelayanan konsultasi, informasi dan edukasi mengenai obat secara rasional (Patient Oriented). Selain itu apoteker harus dapat melakukan administrasi pengelolaan obat sesuai dengan ketentuan perundangundangan yang berlaku mulai dari pengadaan, penyimpanan, pelayanan serta pencatatan dan pelaporan. Pengelolaan apotek sepenuhnya merupakan tanggung jawab Apoteker Pengelola Apotek (APA). Apotek sebagai salah satu sarana kesehatan yang memegang peranan penting untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara optimal, apotek berkewajiban untuk menyediakan dan menyalurkan obat serta perbekalan farmasi. Oleh karena itu Apoteker harus memahami, memanfaatkan dan mengembangkan apotek secara utuh serta dapat memberikan informasi maupun penyuluhan kepada masyarakat terhadap penggunaan obat secara benar sehingga dapat meningkatkan ketepatan, keamanan dan kerasionalan penggunaan obat.

Laporan PKPA di Apotek Marga Husada Angkatan XVIII Periode 1-29 Maret 2011

4 Laporan PKPA Farmasi Apotek Marga Husada Periode 2011 9e Apoteker adalah tenaga ahli yang mempunyai kewenangan di bidang kefarmasian melalui keahliannya yang diperoleh selama pendidikan tinggi kefarmasian. Apoteker memiliki fungsi dan tugas, antara lain sebagai APA (Apoteker Pengelola Apotek), yaitu sebagai pemilik sarana, atau sebagai pengelola dan sebagai pemilik sarana. Tugas Apoteker sebagai APA diantaranya adalah sebagai sumber informasi obat kepada pasien maupun kepada tenaga kesehatan lainnya. Apoteker yang melakukan pengabdian profesi di apotek, selain harus memiliki pengetahuan kefarmasian yang cukup, juga harus mengetahui tentang prinsip-prinsip manajemen perapotekan, sehingga diharapkan bisa mengelola suatu apotek dengan baik, serta mampu memberikan pelayanan informasi obat kepada pasien dengan baik pula. Oleh karena itu, seorang Apoteker dituntut untuk selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya, sehingga mutu pelayanan kefarmasian di apotek dapat menjadi lebih baik. Seorang apoteker pengelola apotek harus mampu mengelola sebuah apotek dengan manajemen yang baik dan profesional sehingga apotek dapat berkembang, mampu berkomunikasi baik dengan segala pihak yang ada di komunitasnya. Apoteker Pengelola Apotek juga berperan dalam pelayanan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) serta pelayanan obat kepada masyarakat dalam rangka peningkatan pengobatan sendiri secara tepat, aman dan rasional guna mengatasi masalah kesehatan. Pelayanan terhadap pasien meliputi tata cara atau aturan penggunaan obat bagi pasien, mengintegrasikan aspek obat sebagai substansi dengan informasi yang perlu disampaikan kepada pasien, menasehati pasien atas aspek potensi atau manfaat

Laporan PKPA di Apotek Marga Husada Angkatan XVIII Periode 1-29 Maret 2011

5 Laporan PKPA Farmasi Apotek Marga Husada Periode 2011 9e serta bahaya obat yang akan digunakan, merujukkan pasien pada pusat pelayanan kesehatan, memonitor dan melaksanakan evaluasi respon terapi dari obat yang digunakan pasien dan mengkaji informasi tambahan obat yang diperlukan (Hartono, 2003). Seorang apoteker yang dibantu asisten apoteker yang bekerja di apotek yang pertama harus memiliki Responsiveness (ketanggapan) yaitu kemampuan

memberikan pelayanan kepada pasien dengan cepat dan tepat. Dalam pelayanan apotek adalah kecepatan pelayanan obat dan kecepatan pelayanan kasir. Yang kedua harus mempunyai Reliability (kehandalan) yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang memuaskan pelanggan. Dalam pelayanan apotek adalah pemberian informasi obat oleh petugas apotek. Yang ketiga harus memiliki Assurance (jaminan) kemampuan memberikan kepercayaan dan kebenaran atas pelayanan yang diberikan kepada pelanggan. Dalam pelayanan apotek adalah kelengkapan obat dan kemurahan harga obat. Yang keempat harus memiliki Emphaty (empati) yaitu kemampuan membina hubungan, perhatian dan memahami kebutuhan pelanggan. Dalam pelayanan apotek adalah keramahan petugas apotek. Yang kelima harus memiliki Tangibles (bukti langsung), yaitu sarana dan fasilitas fisik yang dapat langsung dirasakan oleh pelanggan. Dalam pelayanan apotek adalah kecukupan tempat duduk di ruang tunggu. Agar seorang apoteker dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam pembangunan terlaksana sesuai dengan fungsinya, maka seorang calon apoteker akan sangat memerlukan pendidikan yang memadai, tidak sekedar memahami teori tetapi juga harus terjun langsung untuk mengenali lebih jauh

Laporan PKPA di Apotek Marga Husada Angkatan XVIII Periode 1-29 Maret 2011

6 Laporan PKPA Farmasi Apotek Marga Husada Periode 2011 9e profesinya. Pengalaman yang diperoleh melalui praktek kerja lapangan ini akan sangat membantu calon apoteker untuk menambah wawasan dan wacana bila suatu hari nanti akan mengelola sebuah apotek.

B. Tujuan Praktek Kerja Lapangan 1. Tujuan umum Memberikan pengetahuan, pengalaman serta gambaran mengenai struktur organisasi, kondisi kerja dari berbagai bentuk lapangan pekerjaan di bidang farmasi khususnya farmasi perapotekan sehingga mendapat gambaran mengenai fungsi, peran serta tugas seorang farmasis atau apoteker serta mempersiapkan calon farmasis atau apoteker untuk menjalani profesinya secara profesional, handal, mandiri sehingga dapat mengaplikasikan teori yang didapat ke dalam praktek khususnya. 2. Tujuan khusus a) Memberikan kesempatan kepada calon apoteker untuk mempelajari secara langsung kegiatan kefarmasian yang berlangsung di apotek Marga Husada Surakarta. b) Mengetahui tentang pelayanan teknik kefarmasian, seperti pelayanan resep, obat bebas, obat bebas terbatas, obat wajib apotek, narkotik, psikotropik, serta pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi. c) Memberikan bekal kepada calon apoteker mengenai kegiatan pengelolaan dan ruang lingkup apotek sehingga memahami peran seorang Apoteker Pengelola Apotek (APA) secara manajerial dan profesional.

Laporan PKPA di Apotek Marga Husada Angkatan XVIII Periode 1-29 Maret 2011

Anda mungkin juga menyukai