Anda di halaman 1dari 20

Page |1

Pajak Penghasilan
Kelompok 1 Perbankan Syariah V A

Achmad Syaiful Huda Atika Abdul Azis Zulkarnaen Budi Wahyono Esa M.P Nindya Kirana Uswatun Hasanah

Hak Cipta Hanya Milik ALLAH silakan anda mengcopy

Page |2

PAJAK PENGHASILAN UMUM 1. Subjek Pajak Pajak Penghasilan umum merupakan pajak subjektif. Kewajiban ini merupakan kewajiban yang melekat pada diri seseorang atau badan. Subjek pajak meliputi1: 1. Orang pribadi Orang pribadi sebagai subjek pajak dapat bertempat tinggal atau berada di Indonesia ataupun di luar Indonesia. 2. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan merupakan subjek pajak pengganti, menggantikan mereka yang berhak yaitu ahli waris. Penunjukan warisan yang belum terbagi sebagai subjek pajak pengganti dimaksudkan agar pengenaan pajak atas penghasilan yang berasal dari warisan tersebut tetap dapat dilaksanakan. 3. Badan Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah dengan nama dan dalam bentuk apa pun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga, dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap. 4. Bentuk usaha tetap Bentuk usaha tetap adalah bentuk usaha yang dipergunakan oleh orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia untuk menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di Indonesia.

1 UU PPh No. 36 tahun 2008 pasal 2.

Hak Cipta Hanya Milik ALLAH silakan anda mengcopy

Page |3

Subjek pajak dapat dibedakan menjadi dua2, yaitu: 1. Subjek Pajak Dalam Negeri 2. Subjek Pajak Luar Negeri Perbedaan Subjek Pajak Dalam Negeri dengan Subjek Pajak Luar Negeri SP DN SP LN Penghasilan dari Indonesia dan dari luar Penghasilan hannya yang berasal dari Indonesia Indonesia saja Dasar pengenaan pajak dari Penghasilan netto Dikenekan tarif umum (Ps. 17) Wajib menyampaikan SPT Dasar pengenaan pajak dari penghasilan bruto Dikenakan tarif (Ps. 26) Tidak wajib menyampaikan SPT

Waktu yang dijadikan dasar untuk menentukan status apakah subjek pajak itu merupakan SP DN atau SP LN ditetapkan menurut UU PPh selama 183 hari dalam jangka 12 bulan. Orang Pribadi Tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam 12 bulan - Menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di Indonesia - Menerima atau memperoleh penghasilan dari Indonesia Baik melalui BUT maupun tidak Subjek Pajak Luar Negeri Sedangkan subjek yang tidak dikenakan pajak yaitu: 1. Kantor perwakilan negara asing 2. Pejabat-pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat atau pejabat lain dari negara asing dengan syarat yang ditentukan pada UU PPh no 36 tahun 2008 pasal 3. 3. Organisasi-organisasi internasional sesuai syarat yang ditentukan pada UU Pph no 36 tahun 2008 pasal 3 yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan.

2 Ibid.

Hak Cipta Hanya Milik ALLAH silakan anda mengcopy

Page |4

Kewajiban Pajak Subjektif

Subjek Pajak Dalam Negeri Orang Pribadi

Mulai Saat dilahirkan

Berakhir Saat meninggal

Saat berada di Saat meninggalkan Indonesia atau berniat Indonesia untuk untuk itu selama-lamanya Badan Saat didirikan Indonesia Saat timbulnya di Saat dibubarkan/tidak berkedudukan di Indonesia Selesai dibagi

Warisan Belum Terbagi Luar Negeri Melalui BUT

Saat menjalankan Saat tidak menjalankan usaha/kegiatan di usaha/kegiatan di Indonesia Indonesia Saat menerima/memperoleh penghasilan dari Indonesia Saat sudah tidak menerima/memperoleh penghasilan dari Indonesia

Tidak melalui BUT

2. Objek Pajak Setelah mempelajari subjek pajak yang wajib dikenakan pajak, selanjutnya adalah membahas yang terbebani pajak atau objek pajak. Objek pajak adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun.3 Pengecualian objek pajak meliputi beberapa ketentuan berikut: 1. Bantuan atau sumbangan dan harta hibahan termasuk zakat yang diterima oleh badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah 2. Warisan 3. Harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan 4. Penggantian atau imbalan kecuali yang bukan wajib pajak yang dikenakan pajak secara final atau yang menggunakan norma penghitungan khusus ( deemed
3 UU Pph No. 36 tahun 2008 pasal 4.

Hak Cipta Hanya Milik ALLAH silakan anda mengcopy

Page |5

profit) 5. Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi 6. Dividen 7. Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan Menteri Keuangan, baik yang dibayar oleh pemberi kerja maupun pegawai 8. Penghasilan dari modal yang ditanamkan oleh dana pensiun dalam bidang tertentu yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan 9. Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari Perseroan Komanditer yang modalnya tidak terbagi atas ketentuan yang berlaku dalam Undang-undang. 10. Penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan modal ventura berdasarkan ketentuan Undang-undang 11. Beasiswa yang memenuhi persyaratan tertentu sesuai ketentuan peraturan Menteri Keuangan 12. Sisa lebih yang diterima lembaga nirlaba yang bergerak dalam pendidikan atau lainnya yang sesuai dengan ketentuan Undang-undang 13. Bantuan atau santunan yang dibayarkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial kepada Wajib Pajak tertentu, yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri keuangan. Biaya-biaya yang diperkenankan sebagai pengurang penghasilan bruto Besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap, ditentukan berdasarkan penghasilan bruto dikurangi biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan. Biaya-biaya yang diperkenankan sebagai pengurang penghasilan bruto yaitu: 1. Biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan

Hak Cipta Hanya Milik ALLAH silakan anda mengcopy

Page |6

usaha.4 2. Penyusutan atau pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud dan amortisasi atas pengeluaran untuk memperoleh hak dan atas biaya lain yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 dan pasal 11A. 3. Iuran kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan. 4. Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta yang dimiliki dan digunakan dalam perusahaan atau yang dimiliki untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan. 5. Kerugian selisih kurs mata uang asing. 6. Biaya beasiswa, magang, dan pelatihan. 7. Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan Indonesia. 8. Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih dengan syarat yang tertulis dalam Undang-undang.5 9. Sumbangan dalam rangka penanggulangan bencana nasional yang ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah. 10. Sumbangan dalam rangka penelitian dan pengembangan yang dilakukan di Indonesia yang ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah. 11. Biaya pembangunan infrastruktur sosial yang ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah. 12. Sumbnagan fasilitas pendidikan yang ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah. 13. Sumbangan dalam rangka pembinaan olahraga yang ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah. Apabila penghasilan bruto setelah pengurangan biaya-biaya yang disebutkan di atas terjadi kerugian maka kerugian tersebut dikompensasikan dengan penghasilan mulai tahun pajak berikutnya sampai dengan lima tahun. Sedangkan kepada orang pribadi sebagai Wajib Pajak dalam negeri diberikan pengurangan berupa Penghasilan Tidak Kena Pajak sebagaimana dimaksud dalam pasal 7.

4 UU Pph No. 36 tahun 2008 pasal 6 ayat 1 poin a.

Hak Cipta Hanya Milik ALLAH silakan anda mengcopy

Page |7

Biaya-biaya yang tidak diperkenankan sebagai pengurang penghasilan bruto Untuk menentukan besarnya penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam

negeri dan bentuk usaha tetap tidak boleh dikurangkan : 1. Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun seperti dividen. 2. Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi pemegang saham, sekuktu, atau anggota. 3. Pembentukan atau pemupukan dana cadangan yang ketentuan dan syarat-syaratnya diatur dengan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan dan pengecualian sesuai Undang-undang.6 4. Premi asuransi yang dibayar oleh Wajib Pajak Orang Pribadi, kecuali jika dibayar oleh pemberi kerja dan premi tersebut dihitung sebagai penghasilan bagi Wajib Pajak yang bersangkutan. 5. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diberikan dalam bentuk natura dan kenikmatan, kecuali yang tertulis dalam Undang-undang dan sesuai Peraturan Pemerintah. 6. Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada pemegang saham atau kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukan. 7. Harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan, dan warisan berdasarkan ketentuan Undang-undang dan ketentuannya diatur oleh Peraturan Pemerintah. 8. Pajak penghasilan. 9. Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi Wajib Pajak atau orang yang menjadi tanggungannya. 10. Gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan, firma, atau perseroan komanditer yang modalnya tidak terbaggi atas saham. 11. Sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan serta sanksi pidana berupa denda yang berkenaan dengan pelaksanaan perundang-undangan di bidang perpajakan. Pengeluaran untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun tidak dibolehkan untuk dibebankan
5 Ibid poin h. 6 Lihat ibid, pasal 9 c.

Hak Cipta Hanya Milik ALLAH silakan anda mengcopy

Page |8

melalui penyusutan atau amortisasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 atau pasal 11A.

3. Tarif Pajak Tarif pajak diterapkan atas Penghasilan Kena Pajak bagi: 1. Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri adalah sebagai berikut7: Lapisan Penghasilan Kena Pajak Sampai dengan Rp. 50.000.000,00 Di atas Rp. 50.000.000,00 sampai dengan Rp. 250.000.000,00 Di atas 250.000.000,00 sampai dengan Rp. 500.000.000,00 Di atas Rp 500.000.000,00 Tarif Pajak 5,00% 15,00% 25,00% 30,00%

2. Wajib Pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap adalah sebesar 28% pada tahun 2009, dan menjadi 25% pada tahun 2010. Penghasilan Tidak Kena Pajak per tahun diberikan paling sedikit sebesar8: Rp. 15.840.000,00 untuk diri Wajib Pajak Orang Pribadi Rp. 1.320.000,00 tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin Rp. 15.840.000,00 (1) @ Rp. 1.320.000,00 tambahan tanggungan (maksimal 3 orang) tambahan untuk seorang isteri yang penghasilannya

digabung dengan penghasilan suami sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat

Penentuan besarnya Penghasilan Kena Pajak Menyelenggarakan Pembukuan PN - PTKP (PB-Biaya) - PTKP PN : Penghasilan Netto PKP WP OP
7 UU PPh no 36 tahun 2008 pasal 17 ayat 1. 8 UU PPh no. 36 tahun 2008 pasal 7 ayat 1.

Hak Cipta Hanya Milik ALLAH silakan anda mengcopy

Page |9

PTKP : Pengh. Tidak Kena Pajak PB : Pengh. Bruto PN PTKP Menggunakan norma (PB x Norma) - PTKP penghitungan Syarat Pembukuan dan Pencatatan Dasar Hukum Ps. 28 UU KUP dan KEP-520/PJ./2000 WP OP

Ya

Melakukan Usaha / pekerjaan bebas?

Tidak

Melakuka n Pembukua n? Ya

Tidak

Wajib pencatatan

Wajib pembukuan

1. Sekurang-kurangnya terdiri dari catatan harta, kewajiban, modal, pendapatan-biaya, dan penjualan-pembeian 2. Diselenggarakan dengan prinsip taat azas dan dengan stelsel akrual atau stelsel kas 3. Wajib disimpan selama 10 tahun Hak Cipta Hanya Milik ALLAH silakan anda mengcopy

1. Sekurang-kurangnya terdiri dari catatan PB, Pengh. Bukan objek, Pengh. Yang dikenakan PPh final 2. Catatan dan dokumen harus dikumpulkan teratur dalam 1 tahun pajak 3. Harus disimpan selama 10 tahun

P a g e | 10

Kewajiban Pembukuan atau Pencatatan Dasarr Hukum Ps. 14 UU PPh dan KEP-536/PJ./2000 WP OP yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas

Tidak Memilih pembukuan ? Tidak Tidak Ya

Omzet Rp 4,8 M?

Ya Wajib pembukuan

Dianggap memilih pembukuan Tidak

Memberitahukan penggunaan norma Ya Wajib pencatatan

Sepenuhny a pembukua n Ya

diperiksa

Menggunakan NPPN

PN dihitung dgn NPPN + sanksi 50 %

Sesuai pembukuan

NPPN adalah Norma Penghitungan Penghasilan Netto

Hak Cipta Hanya Milik ALLAH silakan anda mengcopy

P a g e | 11

Pokok-pokok perubahan Bunga obligasi yang diterima reksadana

Ketentuan lama

Ketentuan baru

Pasal 4 ayat (3) huruf j: bunga Ketentuan tersebut dicabut obligasi yang diterima atau diperoleh perusahaan reksadana selama lima tahun pertama sejak pendirian perusahaan atau pemberian izin usaha dikecualikan sebagai objek PPh Surplus BI ditafsirkan sebagai bukan objek pajak Penegasan bahwa surplus BI merupakan objek pajak

Surplus BI Dividen yang diterima WP OP

Dividen yang diterima WP OP Dividen yang diterima WP OP tidak termasuk dalam objek Pph dikenakan Pph pasal 4 ayat (2) pasal 4 ayat (2) final setinggi-tingginya sebesar 10% KMK Nomor: 137/PMK.03/2005 - Diri sendiri : Rp 13.200.000 - Tambahan WP kawin : Rp 1.200.000 - Tambahan isteri bekerja : Rp 13.200.000 - Tambahan tanggungan : Rp 1.200.000 (maksimal 3 orang) Pasal 14 UU No.17 Tahun 2000: WP OP yang memiliki peredaran usaha kurang dari Rp 600 juta dapat menggunakan norma penghitungan penghasilan netto Pasal 17 UU No. 17 Tahun 2000 no. lapisan penghasilan tarif: - Sampai dengan Rp 25.000.000 dikenakan tarif 5% - diatas Rp 25.000.000 sampai - Diri sendiri : Rp 15.840.000 - Tambahan WP kawin : Rp 1.320.000 - Tambahan isteri bekerja : Rp 15.840.000 - Tambahan tanggungan : Rp 1.320.000 (maksimal 3 orang) Batas peredaran usaha untuk dapat menggunakan norma penghitungan penghasilan netto bagi WP OP dinaikkan menjadi Rp 4,8 milyar

PTKP

Norma Penghasilan netto

Tarif WP OP

no. lapisan penghasilan tarif: - Sampai dengan Rp 50.000.000 dikenakan tarif 5% - diatas Rp 50.000.000 sampai Rp 250.000.000 dikenakan tarif 15%

Hak Cipta Hanya Milik ALLAH silakan anda mengcopy

P a g e | 12

Rp 50.000.000 dikenakan tarif 10% - diatas Rp 50.000.000 sampai Rp 100.000.000 dikenakan tarif 15% - diatas Rp 100.000.000 sampai Rp 200.000.000 dikenakan tarif 25% - diatas Rp 200.000.000 dikenakan tarif 35% Tarif WP Badan Ketentuan UU No.17 Th.2000 No. lapisan penghasilan tarif - s.d. Rp. 50.000.000 dikenakan tarif 10% - diatas Rp. 50.000.000 s.d. Rp. 100.000.000 dikenakan tarif 15% - diatas Rp. 100.000.000 dikenakan tarif 30%

- diatas Rp 250.000.000 sampai Rp 500.000.000 dikenakan tarif 25% - diatas Rp 500.000.000 dikenakan tarif 30%

-Tarif tunggal 30% - diturunkan menjadi 28% pada tahun 2009, dan menjadi 25% pada tahun 2010

Tarif Pemotongan dan pemungutan

Jenis pot/put tarif non NPWP dibandingkan tarif NPWP Pasal 21 20% lebih tinggi Pasal 22 100% lebih tinggi Pasal 23 100% lebih tinggi Bagi WP orang pribadi yang bertolak ke luar negeri wajib membayar fiskal Luar Negeri sebagai pembayaran pajak dimuka. Sesuai PP No.41 Th. 2001 besarnya Fiskal Luar Negeri : - Sebesar Rp. 1.000.000 transportasi melalui udara - Sebesar Rp. 500.000 transportasi melalui darat dan laut - Bagi WPOP yang memiliki NPWP tidak membayar Fiskal Luar Negeri - Bagi WPOP yang tidak memiliki NPWP dan telah berusia 21 tahun yang bertolak ke LN, wajib pajak membayar Fiskal Luar Negeri sebagai pembayaran pajak dimuka yang ketentuannya diatur dengan PP

Fiskal luar negeri

UMKM

Untuk pengembangan UMKM diberikan fasilitas perpajakan berupa pengurangan tarif 50% lebih rendah dari tarif normal yang diatur dengan PP CONTOH-CONTOH SOAL PPh

Hak Cipta Hanya Milik ALLAH silakan anda mengcopy

P a g e | 13

1. Wajib pajak Tn. Acong Th. 2009 memiliki gaji pokok Rp 96.000.000, tunjangan lainnya dan uang lembur sebesar Rp 12.000.000, premi asuransi yang dibayar pemberi kerja Rp 6.000.000, ia juga menerima tantiem,bonus dan THR sebesar Rp 16.000.000. Dan dalam satu tahun ia harus membayar a. biaya jabatan sebesar 5% dari pengh. Bruto, dan iuran pensiun sebesar Rp 4.560.000. Dia memiliki istri dan 3 anak. b. Berapa Penghasilan netto Tn. Acong dalam setahun? c. Hitunglah PTKP! d. Hitung PPh Ps. 17 terutang! 2. Wajib pajak Tn. Azis (Islam)Th. 2009 memiliki gaji pokok Rp 560.000.000, tunjangan lainnya dan uang lembur sebesar Rp 40.000.000, premi asuransi yang dibayar pemberi kerja Rp 10.000.000, ia juga menerima tantiem,bonus dan THR sebesar Rp 25.000.000. Dan dalam satu tahun ia harus membayar biaya jabatan sebesar 5% dari pengh. Bruto, dan iuran pensiun sebesar Rp 4.560.000. Dia memiliki istri dan 3 anak. a. Berapa setahun? b. Hitunglah PTKP! c. Hitung PPh Ps. 17 terutang! 3. Ahmad adalah seorang pegawai dengan gaji Rp 2.000.000 per bulan. Penghitungan zakat atas penghasilan sebagai pegawai adalah? 4. Seorang wajib pajak (suami) dalam tahun 2009 menerima atau memperoleh penghasilan neto sebesar Rp 350.000.000. wajib pajak berstatus kawin pisah harta dan beragama islam. Dia memiliki 4 orang anak, sedangkan isterinya menerima atau memperoleh penghasilan neto dari usaha sebesar Rp 200.650.000. penetapan tarif untuk masing-masing suami dan isteri adalah? 5. Seorang wajib pajak (suami) dalam tahun 2009 memperoleh penghasilan neto sebesar Rp 315.450.000. wajib pajak berstatus hidup berpisah (HB) dan mempunyai 3 orang anak, sedangkan isterinya menerima penghasilan neto dari usaha sebesar Rp 210.000.000 Penghasilan netto Tn. Azis setelah dikurangi zakat dalam

Hak Cipta Hanya Milik ALLAH silakan anda mengcopy

P a g e | 14

Jawaban : 1.
A. Perincian penghasilan Tn. Acong Tahun 2009 1. Gaji/Pensiun/IHT 2. Tunjangan lainnya 3. Tunjangan PPh 4. Honorariumdan im balan 5. Prem i asuransi yang dibayar pem beri kerja 6. Jum lah (1 sd 6) 7. Tantiem ,bonus dan THR 8. Peng has ilan Bruto Pengurangan : 9. Biaya jabatan atas penghasilan 10. iuran pensiun 11. jum lah pengurang 12. Peng has ilan netto PTKP (K/3) Wajib Pajak Status kawin Anak 3 orang @ Rp 1.320.000 12. Jum lah PTKP (jawaban poin b) Rp Rp 96,000,000 12,000,000 6,000,000 + 114,000,000 16,000,000 + Rp 130,000,000 Rp Rp 1,296,000 4,560,000 + Rp 5,856,000

Rp Rp Rp

Rp 124,144,000 (jawaban poin a)

Rp Rp Rp

15,840,000 1,320,000 3,960,000 + Rp 21,120,000

13. Peng has ilan Kena Pajak PPh terutang : 5% x Rp 50.000.000 15%x Rp 53. 024.000 14. PPh terutang (dalams etahun)

Rp 103,024,000 Rp Rp 2,500,000 7,953,600 + Rp Rp 10,453,600 (jawaban poin c) 871,133

15. PPh terutang Tn. Acong perbulan adalah (Rp 10.453.600 : 12)

poin 9 : biaya atas jabatan adalah 5%dari pengh.bruto,m aks Rp 1.296.000 pertahun

Hak Cipta Hanya Milik ALLAH silakan anda mengcopy

P a g e | 15

2.

Hak Cipta Hanya Milik ALLAH silakan anda mengcopy

P a g e | 16

A. Perincian penghasilan Tn. Azis Tahun 2009 1. Gaji/Pensiun/IHT 2. Tunjangan lainnya 3. Tunjangan PPh 4. Honorarium dan im balan 5. Prem i asuransi yang dibayar pem beri kerja 6. Jum lah (1 sd 6) 7. Tantiem ,bonus dan THR 8. Peng has ilan Bruto Pengurangan : 9. Biaya jabatan atas penghasilan 10. iuran pensiun 11. jum lah pengurang 12. Peng has ilan netto

Rp Rp

Rp Rp Rp

560,000,000 40,000,000 10,000,000 + 610,000,000 25,000,000 + Rp 635,000,000

Rp Rp

1,296,000 4,560,000 + Rp 5,856,000

Rp 629,144,000 Rp 15,728,600 Rp 613,415,400 (jawaban poin a) 15,840,000 1,320,000 3,960,000 + Rp Rp Rp Rp Rp Rp 2,500,000 7,500,000 62,500,000 72,688,620 + Rp Rp 145,188,620 (jawaban poin c) 12,099,052 21,120,000 592,295,400

13. zakat (2,5%* penghasilan netto) 14. Peng has ilan netto s etelah dikurang i zakat PTKP (K/3) Wajib Pajak Rp Status kawin Rp Anak 3 orang @ Rp 1.320.000 Rp 13. Jum lah PTK P (jawaban poin b)

14. Peng has ilan K ena Pajak PPh terutang : 5% x Rp 50.000.000 15%x Rp 50. 000.000 25%x Rp 250.000.000 30%x Rp 242.295.400 15. PPh terutang (dalams etahun)

16. PPh terutang perbulan adalah (Rp 145.188.620 : 12)

poin 9 : biaya atas jabatan adalah 5%dari pengh.bruto,m aks Rp 1.296.000 pertahun

3.

Penghasilan bruto Biaya jabatan

Rp 24.000.000 Rp 1.200.000

Hak Cipta Hanya Milik ALLAH silakan anda mengcopy

P a g e | 17

Penghasilan neto *Zakat atas penghasilan 2,5%

Rp 22.800.000 Rp 570.000

zakat atas penghasilan adalah = 2,5% x penghasilan neto = 2,5% x Rp 22.800.000 = Rp 570.000

4.

Hak Cipta Hanya Milik ALLAH silakan anda mengcopy

P a g e | 18

1. Penghasilan neto suami Rp 2. Penghasilan neto isteri Rp 3. Penghasilan neto gabungan 4. Zakat atas penghasilan neto 5. Penghasilan neto setelah zakat 6. PTKP (K/I/3) Wajib pajak (suami) Status kawin Wajib pajak (isteri) Anak (3) orang Jumlah PTKP 7. Penghailan Kena Pajak Rp PPh terutang gabungan (suami dan isteri) 5% x Rp 50.000.000 Rp 15%x Rp 50.000.000 Rp 25%x Rp 276.027.500 Rp PPh terutang a. PPh terutang untuk suami : Rp Rp Rp Rp

350,000,000 200,650,000 Rp Rp Rp 550,650,000 137,662,500 412,987,500

Rp Rp Rp Rp

15,840,000 1,320,000 15,840,000 3,960,000 Rp Rp 62,987,500 2,500,000 7,500,000 69,006,875 Rp 276,027,500 26,027,500 350,000,000 Rp 550,650,000 79,006,875 36,960,000 376,027,500

79,006,875 Rp

50,217,754

b. PPh terutang untuk SPT isteri : Rp Rp 200,650,000 Rp 550,650,000 79,006,875 Rp 28,789,121

5. Hak Cipta Hanya Milik ALLAH silakan anda mengcopy

P a g e | 19

a . Peng hitung a nPPhteruta ngba g i sua m i: 1. Penghasilan neto suami 2. PTKP (TK/3) Wajib pajak Anak 3 orang 3. Jumlah PTKP 4. Penghasilan Kena Pajak 5. PPh terutangsuami 5% x Rp 50.000.000 15%x Rp 245.650.000

Rp Rp Rp 15,840,000 3,960,000 Rp Rp

315,450,000

19,800,000 295,650,000

Rp Rp

2,500,000 36,847,500

Jumlah PPh terutangsuami b. Peng hitung a nPPhteruta ngba g i isteri : 1. Penghasilan neto isteri 2. PTKP (TK) Waib Pajak 3. Jumlah PTKP 4. Penghasilan Kena Pajak 5. PPh terutangbagi isteri 5%x Rp 50.000.000 15%x Rp 144.160.000 Jumlah PPh terutangbagi isteri

Rp

245,650,000 Rp

39,347,500

Rp Rp 15,840,000 Rp Rp

210,000,000

15,840,000 194,160,000

Rp Rp

2,500,000 21,624,000 Rp 24,124,000

DAFTAR PUSTAKA

Hak Cipta Hanya Milik ALLAH silakan anda mengcopy

P a g e | 20

UU PPh No. 36 Tahun 2008 UU PPh No. 17 Tahun 2000 Buku petunjuk pengisian SPT

Hak Cipta Hanya Milik ALLAH silakan anda mengcopy

Anda mungkin juga menyukai