Anda di halaman 1dari 7

BETA DISESUAIKAN DAN BETA UNTUK PASAR MODAL BERKEMBANG

I.

BETA HISTORIS

Levy (1971) DAN Blum (1975) Melakukan pengujian terhadap hubungan Beta dari waktu ke waktu. Menggunakan teknik regresi dengan data bulanan untuk menghitung Beta pasar. Data yang digunakan adalah data historis selama periode Juli 1954 sampai dengan Juni 1961 dan Juli 1961 sampai dengan Juni 1968. Beta yang dihitunga adalah beta untuk 8 macam portofolio, dimana portofolio yang dibentuk terdiri dari 1,2,4,7,10,20,35 dan 50 buah sekuritas. Kemudian menghitung korelasi dari beta masing masing portofolio antara periode pertama dengan periode kedua, dengan hasil : Portof ke 1 2 3 4 5 6 7 8 Jum sekrt 1 Buah 2 Buah 4 Buah 7 Buah 10 Buah 20 Buah 35 Buah 50 Buah Koefisien korelasi (Jul54-Jun61)(Jul1961-Jun 68) 0.60 0.73 0.84 0.88 0.92 0.97 0.97 0.98

Dari tabel diatas bisa disimpulkan bahwa Beta historis berhubungan dengan beta masa depan. Kesalahan pengukuran beta portofolio akan semakin kecil dengan semakin banyaknya sekuritas didalamnya, karena kesalahan perhitungan beta untuk masing masing sekuritas akan saling meniadakan. Kesalahan pengukuran beta portofolio yang semakin kecil maka akan mengakibatkan korelasi yang semakin besar sehingga beta portofolio akan semakin stabil.

II. BETA DISESUAIKAN DAN MEMPREDIKSI BETA BLUM (1971) Menyatakan bahwa estimasi beta Estimasi beta mengarah ke nilai 1 dari suatu periode ke periode yang lain. Artinya bahwa nilai beta yang kurang dari satu akan naik mengarah ke nilai 1 pada periode berikutnya, sebaliknya estimasi beta yang lebih besar dari 1 , pada periode berikutnya akan turun mengarah ke angka 1. Hasil dari penelitian blum pada pada penelitian tadi adalah : Portofolio ke 1 2 3 4 5 6 (1954-1961 ) 0.393 0.612 0.810 0.987 1.138 1.337 (1961-1968 ) 0.620 0.707 0.861 0.914 0.995 1.169

Dari tabel diatas terlihat bahwa beta cenderung mengarah ke angka 1 Blum meregresikan beta beta sekuritas untuk periode sebelumnya 1948-1954 dengan periode 1 ( 1954-1961 ). Hasil dari regresi diperoleh sebagai berikut :

i2 = 0.343 + 0.677 i1

VASICEK (1973)

METODE BAYESIAN

Nilai dari beta yang diprediksi sesungguhnya juga mempunyai kecenderungan mendekati kenilai rata ratanya. Berdasarkan hal tersebut maka beta dapat disesuaikan dengan mengambil separuh dari nilai beta historis dan separuh dari nilai rata ratanya. Persamaan yang dihasilkan adalah :

i2 = i1 + 1

Vasicek (1973) menyarankan bahwa penyesuaian beta menuju kenilai rata ratanya tidak menggunakan bobot yang sama, tetapi harus tergantung pada besarnya ketidak pastian (kesalahan pengambilan sample) dari beta. Ketidak pastian ini dapat dilihat dari varian nilai nilai beta dalam sample. Semakin besar variannya berarti semakin besar pula kemungkinan berbeda dari nilai rata ratanya. Bobot yang dihitung vasicek adalah : rata rata tertimbang. Bobot yang digunakan untuk rata rata tertimbang adalah faktor ketidak pastian yang diukur dengan nilai variannya. Maka :

21 21 + 2i1
Dan

Untuk

i1

2i1 21 + 2i1

Untuk

Sehingga Beta yang diprediksi untuk sekuritas ke I diperiode ke 2 adalah sebagai berikut :

i2 = (

21 ) . i1 + ( 2i1 ) . 1 21 + 2I 21 + 2i1

Beta yang disesuaikan baik yang menggunakan teknik blume maupun oleh vasicek memberikan prediksi yang lebih akurat dibandingkan dengan beta yang tidak disesuaikan.

II. BETA UNTUK PASAR MODAL BERKEMBANG


Beta untuk pasar modal yang berkembang perlu disesuaikan, dengan alasan bahwa beta yang belum disesuaikan masih

merupakan beta yang bias disebabkab oleh perdagangan yang tidak sinkron (Non Synchronous trading)

Perdagangan tidak sinkron ini terjadi dipasar yang transaksi perdagangannya jarang terjadi atau disebut dengan pasar yang tipis (thin market). Dan pasar yang tipis merupakan ciri dari Pasar Modal Yang Sedang Berkembang. PERDAGANGAN TIDAK SINKRON.

Beta sebagai pengukur volatilitas mengukur kovarian return suatu sekuritas dengan return pasar relatip terhadap risiko pasar.

I = im m2

im

menunjukkan

hubungan

return suatu sekuritas dengan return pasar pada periode yang sama. Perhitungan beta akan menjadi bias jika kedua periode tersebut tidak sama (sinkron), yaitu periode return pasar adalah t dan periode return sekuritas bukan periode ke t (misal periode t-1, t-2, t-3, dan seterusnya). Ketidak samaan waktu antara return sekuritas dengan return pasardalam perhitungan beta disebabkan karena perdagangngan sekuritas sekuritas yang tidak sinkron. Perdagangan yang tidak sinkron terjadi karena beberapa sekuritas tidak mengalami perdagangan untuk beberapa waktu. Akibatnya untuk sekuritas sekuritas ini, harga harganya pada periode ke t sebenarnya merupakan harga harga sebelumnya.yang merupakan harga harga terakhir kalinya diperdagangkan bukan, bukan harga harga hasil perdagangan pada periode ke t. Bias pada perhitungan beta akan semakin besar dengan semakin banyaknya sekuritas sekuritas yang tidak aktif diperdagangkan, sehingga harga

index pasar pada periode tertentu sebenarnya dibentuk dari harga harga sekuritas periode sebelumnya. Lihat tabel 11.3, tabel 11.4

PENGUJIAN TERHADAP BIAS Beta untuk return index pasar adalah bernilai 1, Beta pasar merupakan rata rata tertimbang dari beta masing masing sekuritas di pasar. Jika tidak terjadi bias, maka beta pasar hasil dari rata rata tertimbang ini akan sama dengan satu. Dengan demikian, pengujian untuk mengetahui kebiasan beta dapat dilakukan dengan membandingkan rata rata tertimbang beta semua sekuritas di pasar dengan nilai 1. Contoh 11.1

KOREKSI TERHADAP BIAS Ada 3 metode yang digunakan untuk mengkoreksi bias yang terjadi untuk beta sekuritas akibat perdagangan tidak sinkron.

1. Metode Scholes dan Williams Scholes dan Williams (1977) memberikan solusi untuk mengkoreksi bias dari perhitungan Beta akibat perdagangan tidak sinkron dengan rumus sbb :

i-1 + i0 + i+1 1 + 2 . 1

Rumus ini hanya menggunakan lag (waktu mundur) dan lead (waktu maju) selama satu periode saja, yaitu periode t-1 dan t+1. sedangkan untuk dua buah periode lag dan lead adalah sbb:

i-2 + i-1 + i0 + i+1 + i-2 1 + 2 . 1 + 2 . 2

Secara umum, perhitungan Beta dikoreksi menurut model Scholes dan Williams yang melibatkan n-periode lag dan lead dapat ditulis sebagai berikut :

i-n + +i-1 + i0 + i+1 +..+i-n 1 + 2 . 1 + + 2 . n

Contoh 11.2, 11.3, 11.4 (lihat buku) 2. METODE DIMSON Dimson (1979) menyederhanakan cara Scholes dan Williams dengan cara menggunakan regresi berganda, sehingga hanya digunakan sebuah pengoperasian regresi saja berapapun banyaknya periode lag dan lead. Untuk n buah periode lag dan lead, rumus Beta dikoreksi menurut metode Dimson untuk sekuritas ke-i adalah sebagai berikut :

Rit = i + i-n Rmt-n + .+ i0 Rmt ++i+n Rmt+n + i


Lihat contoh 11.5 dan 11.6 Hasil dari beta yang dikoreksi adalah penjumlahan dari koefisien koefisien regresi berganda, sehingga metode Dimson ini juga dikenal dengan istilah metode penjumlahan koefisien. Besarnya beta yang dikoreksi adalah :

3. METODE FOWLER DAN RORKE

i = i-n + i0 + i-n

Metode Dimson merupakan metode yang sederhana, karena : a. hanya menggunakan sebuah pengoperasian sebuah regresi berganda saja. b. Beta yang dikoreksi didapatkan hanya dengan menjumlahkan koefisien koefisien yang diperoleh dari regresi berganda tersebut. Menurut Fowler dan Rorke (1983) bahwa beta yang dihasilkan dari metode Dimson akan tetap bias karena tidak diberi bobot.

Fowler dan Rorke : Untuk satu lag dan satu lead : 1. Regresikan persamaan regresi berganda seperti yang dilakukan di metode Dimson sebagai berikut :

Tahap tahap penggunaan metode

Rit = i + i-1 Rmt-1 + i0 Rmt +i+1 Rmt+1 + it

2. Operasikan persamaan regresi untuk mendapatkan korelasi serial return index pasar dengan return index pasar periode sebelumnya sebagai berikut :

Rmt
3.

Hitung Bobot yang digunakan sebesar : W1 = 1 +

i + 1 Rmt-1 + it 1 1 + 2. 1

4. Hitung beta dikoreksi sekuritas ke i yang merupakan penjumlahan koefisien regresi berganda dengan bobot :

I = W1 . i-1 + i0 + W1 . i+1

Anda mungkin juga menyukai