Anda di halaman 1dari 6

TEORI PASAR MODAL DAN INVESTASI

BETA DISESUAIKAN DAN BETA UNTUK


PASAR MODAL BERKEMBANG

OLEH:

OLEH KELOMPOK 7:

Putu Ayu Anggya Agustina (1781611016)

Kadek Ria Citra Dewi (1781611017)

A.A. Sg. Ary Nur Arista (1781611018)

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2018
BETA DISESUAIKAN DAN BETA UNTUK PASAR MODAL BERKEMBANG

1. PENDAHULUAN
Suatu Beta mempunyai karakteristik tertentu, yaitu cenderung mengarah ke nilai
1 (Beta pasar) dari waktu ke waktu. Adanya karakteristik tertentu yang dimiliki Beta,
maka Beta yang diprediksi perlu disesuaikan. Selain perlunya pemahaman terkait
karakteristik Beta, perlu juga mengetahui penyebab bias pada Beta. Timbulnya bias
pada Beta, yaitu terjadi pada suatu transaksi thin market yang disebabkan karena
perdagangan yang tidak sinkron (non-synchronous trading) di pasar ini. Upaya untuk
mengurangi bias yang terjadi, maka Beta untuk pasar modal tipis harus disesuaikan.
Biasanya pasar modal yang tipis cenderung ditunjukkan pada pasar modal yang sedang
berkembang. Berikut metode yang dapat dilakukan untuk menyesuaikan Beta tersebut.

2. KETEPATAN BETA HISTORIS


Levy (1971) dan Blume (1975) melakukan pengujian terhadap hubungan Beta
dari waktu ke waktu, dengan menggunakan teknik regresi dengan data bulanan untuk
menghitung Beta pasar. Data yang digunakan adalah data historis. Blume kemudian
menghitung korelasi dari Beta masing-masing portofolio. Hasilnya menunjukan bahwa
Beta historis mempunyai hubungan dengan Beta masa datang. Hubungan ini semakin
kuat untuk Beta portofolio yang mempunyai banyak sekuritas di dalamnya.
Kesalahan ukuran Beta portofolio akan semakin kecil dengan semakin
banyaknya sekuritas di dalamnya, karena kesalahan penghitungan Beta masing-masing
sekuritas akan saling meniadakan. Kesalahan pengukuran Beta portofolio yang semakin
kecil akan mengakibatkan Beta portofolio semakin stabil dari satu period ke periode
selanjutnya yang akibatnya korelasi ke duanya akan semakin besar. Ini juga berarti
bahwa Beta portofolio dengan banyak aktiva merupakan predictor yang lebih baik untuk
Beta masa depan dibandingkan dengan Beta sekurita atau portofolio dengan lebih
sedikit sekuritas dalamnya.

3. MENYESUAIKAN DAN MEMPREDIKSI BETA


Blume (1971) juga menyajikan bukti bahwa estimasi Beta cenderung mengarah
ke nilai satu dari periode ke periode yang lain, yang berarti nilai Beta yang kurang dari

1
satu akan naik mengarah ke nilai satu untuk periode berikutnya. Sebaliknya, estimasi
Beta yang lebih besar dari satu, untuk periode selanjutnya akan cenderung turun
mengarah ke nilai satu. Berdasarkan hasil penelitian Blume, Beta cenderung mengarah
ke nilai satu, dan mencoba untuk menyesuaikan nilai Beta historis supaya mengandung
kecenderungan ini. Blume mengasumsikan bahwa penyesuaian Beta seperti ini untuk
suatu periode akan merupakan estimasi yang baik untuk penyesuaian periode
berikutnya.
Memprediksi nilai Beta dapat juga dilakukan dengan cara lain yaitu, nilai dari
Beta yang diprediksi sesungguhnya juga mempunyai kecenderungan mendekati ke nilai
rata-ratanya. Berdasarkan kecenderungan ini, maka Beta dapat disesuaikan dengan
mengambil separuh nilai Beta historis dan separuhnya lagi nilai rata-ratanya. Vasicek
(1973) menyarankan bahwa penyesuaian Beta menuju ke nilai rata-ratanya tidak
menggunakan bobot yang sama tetapi tergantung dari besarnya ketidakpastian
(kesalahan pengambilan sampel) dari Beta, yang dapat diukur dari varian nilai-nilai
Beta di dalam sampel. Semakin besar variannya, berarti semakin besar kemungkinan
berbeda dari nilai rata-ratanya. Teknik prosedur penyesuaian ini merupakan teknik
estimasi metode Bayesian. Prosedur ini akan mengakibatkan penyesuaian yang lebih
besar mengarah ke rata-rata untuk observasi-observasi yang mempunyai kesalahan
standar yang besar dibandingkan dengan mmpunyai kesalahan standar yang lebih kecil.
Beta yang disesuaikan, baik yang menggunakan teknik oleh Blume atau teknik
Bayesin oleh Vasicek memberikan prediksi yang lebih akurat dibandingkan dengan
Beta yang tidak disesuaikan. Hasil empiris ini disajikan oleh Klenkosky and Martin
(1975). Mereka menunjukkan bahwa teknik Bayesin memberikan prediksi yang sedikit
lebih akurat daripada teknik oleh Blume.

4. BETA UNTUK PASAR MODAL BERKEMBANG


Beta untuk pasar modal berkembang perlu disesuaikan karena Beta yang belum
disesuaikan masih merupakan Beta yang bias disebabkan oleh perdagangan yang tidak
sinkron yang terjadi di pasar yang transaksi perdagangannya jarang terjadi atau pasar
tipis (thin market).

2
4.1 Perdagangan tidak Sinkron
Kovarian dalam perhitungan Beta ini menunjukan hubungan return suatu
sekuritas dengan return pasar pada periode yang sama, yaitu periode ke-t. Perhitungan
Beta akan menjadi bias jika kedua periode tersebut tidak sinkron, yaitu periode return
pasar adalah periode ke-t dan periode return sekuritas bukan periode ke-t.
Hal tersebut disebabkan karena perdagangan sekuritas-sekuritas yang tidak
sinkron, yang terjadi karena beberapa sekuritas tidak mengalami perdagangan beberapa
waktu. Bias ini akan semakin besar dengan semakin banyaknya sekuritas-sekuritas yang
tidak aktif diperdagangkan. Perdagangan tidak sinkron juga sering terjadi dalam satu
hari perdagangan. Perdagangan tidak sinkron terjadi ketika beberapa sekuritas hanya
diperdagangkan pada pagi hari saja yang harganya kemudian dibawa sampai pasar
tutup kemudian harga tersebut digunakan untuk menghitung indeks pasar pada hari itu.
Bias ini terjadi karena anggapannya indeks pasar dihitung dari harga-harga sekuritas
yang diperdagangkan sampai detik terakhir pasar ditutup pada hari itu. Karena masalah
perdagangan dan masalah dalam interval waktu, maka masalah ini juga disebut dengan
periodicity problem dan intervalling problem.

4.2 Pengujian terhadap Bias


Jika tidak terjadi bias, maka Beta pasar hasil dari rata-rata tertimbang ini akan
sama dengan 1, tapi jika terjadi perdagangan tidak sinkron sehingga Beta untuk
individual sekuritas akan menjadi bias, maka Beta pasar hasil rata-rata tertimbang
tersebut akan tidak sama dengan 1. Pengujian untuk mengetahui kebiasan Beta dapat
dilakukan dengan mebandingkan rata-rata tertimbang Beta semua sekuritas di pasar
dengan nilai 1.

4.3 Koreksi terhadap Bias


Beberapa metode dapat digunakan untuk mengkoreksi bias yang terjadi untuk
Beta sekuritas akibat perdagangan tidak sinkron, yaitu;
1) Metode Scholes dan Williams (1977)
Memberikan solusi untuk mengkoreksi bias dari perhitungan Beta akibat
perdagangan tidak sinkron dengan rumus:

3
Untuk pasar modal negara berkembang yang transaksi perdagangannya sangat
tipis, kemungkinan transaksi perdagangan tidak sinkron lebih dari dua periode.
Menggunakan lag (waktu mundur) dan lead (waktu maju) Scholes dan Williams
juga membuat perhitungan Beta koreksian untuk dua dan tiga periode lag dan
lead. Secara umum perhitungan Beta koreksian menurut model Scholes dan
Williams yang melibatkan n-periode lag dan lead.

2) Metode Dimson (1979)


Menyederhanakan cara Scholes dan Williams dengan cara menggunakan regresi
berganda, sehingga hanya digunakan sebuah pengoperasian regresi saja berapapun
banyaknya lag dan lead, rumus Beta koreksian menurut metode Dimson untuk
sekuritas ke-I adalah : R i,t = αi + βi-n R Mt-n + … + βi0 RMt + …+ βi+n RMt+n + εit
Hasil Beta koreksian adalah penjumlahan dari koefisien-koefisien regresi
berganda sehingga metode Dimson ini juga dikenal dengan metode penjumlahan
koefisien. Besarnya Beta koreksian adalah : βi = βi-n + … βi0 + … βi+n

3) Metode Fowler dan Rorke (1983)


Berargumentasi bahwa metode Dimson yang hanya menjumlah koefisien-
koefisien regresi berganda tanpa memberi bobot akan tetap memberikan Beta yang
bias. Untuk sati periode lag dan lead, koreksi Beta dilakukan dengan tahapan
sebagai berikut:
a) Operasikan persamaan regresi berganda seperti dilakukan pads metode Dimson
sebagai berikut: R i,t = αi + βi-n R Mt-n + … + βi0 RMt + …+ βi+n RMt+n + εit
b) Operasikan persamaan regresi untuk mendapatkan korelasi serial return indeks
pasar dengan return indeks pasar periode sebelumya sebagai berikut : RMt = α i
+ ρi RMt-1 + εt

c) Hitung bobot yang digunakan sebesar :

d) Hitung Beta koreksian sekuritas ke-I yang merupakan penjumlaahn koefisien


regresi berganda dengan bobot: βi = w1 . βi-1 + βi0 + w1 . βi-1

4
REFERENSI

Jogiyanto, H.M. 2014. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi 8. BPFE:
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai