A062181019
BAB 16
Fama (1970) membagi pengujian efisiensi pasa menjadi tiga kategori yang dihubungkan dengan
bentuk-bentuk efisiensi pasarnya sebagai berikut.
1. Pengujian-pengujian bentuk lemah (weak-form tests), yaitu seberapa kuat informasi masa lalu
dapat memprediksi return masa depan
m
er as
2. Pengujian-pengujian bentuk setengah kuat (semi-strong-form tests), yaitu seberapa cepat harga
co
sekuritas merefleksikan informasi yang dipublikasikan
eH w
3. Pengujian-pengujian bentuk kuat (strong-form tests) yaitu untuk menjawab pertanyaan apakah
o.
investor mempunyai informasi privat yang tidak terefleksi di harga sekuritas
rs e
ou urc
Di artikel selanjutnya, Fama (1991) mengusulkan untuk mengubah nama ketiga macam kategori
pengujian bentuk efisiensi pasar tersebut.
o
aC s
Sebelum tahun 1970, pengujian dari efisiensi pasar bentuk lemah difokuskan pada prediksi
Th
return atau harga sekuritas berdasarkan return atau harga masa lalu. Jika HPE (Hipotesis Pasar Efisien)
benar, maka perubahan harga masa lalu tidak berhubungan dengan harga sekuritas sekarang, sehingga
sh
tidak dapat dipergunakan untuk memprediksi harga atau return dari sekuritas.
Setelah tahun 1970, pengujian dari efisiensi pasar bentuk lemah tidak hanya difokuskan pada
variabel return atau harga masa lalu untuk memprediksi return atau harga sekarang atau masa depan,
This study source was downloaded by 100000775253242 from CourseHero.com on 05-22-2021 04:39:42 GMT -05:00
https://www.coursehero.com/file/39950642/RMK-MBAR-6/
tetapi juga melibatkan variabel-variabel yang digunakan untuk memprediksi return atau harga sekuritas
diantaranya adalah dividend yield, rasio P/E, suku bunga dan sebagainya.
Pengujian dari efisiensi pasar bentuk lemah ini dapat dilakukan dengan cara pengujian
menggunakan dengan cara pengujian statistic atau dengan cara pengujian menggunakan aturan-aturan
perdagangan teknis (technical rules).
m
lemah, perubahan-perubahan harga sekuritas adalah independen terhadap nilai masa lalu
er as
variabel-variabel penduga.
co
eH w
Pengujian secara Aturan Perdagangan Teknis
Untuk pasar yang tidak efisien bentuk lemah, pergerakan return atau harga sekuritas dari waktu
o.
rs e
ke waktu dapat mempunyai pola yang tertentu. Pola yang terjadi dapat berupa bentuk linier atau
ou urc
bentuk cyclical. Jika memang pola seperti ini dapat terjadi, maka investor dapat
menggunakannya sebagai strategi perdagangan untuk mendapatkan keuntungan berlebihan.
o
Salah satu strategi perdagangan yang memanfaatkan pola perubahan harga sekuritas ini adalah
aC s
Startegi aturan saringan ini merupakan strategi waktu (timing strategy), yaitu strategy tentang
kapan investor harus membeli atau menjual suatu sekuritas. Dengan strategi ini, investor akan
ed d
membeli sekuritas jika harga dari sekuritas meningkat melebihi batas atas yang sudah ditentukan
ar stu
dan menjualnya jika harganya turun lebih rendah dari batas bawah yang sudah ditentukan.
STUDI PERISTIWA
is
Study peristiwa (event study) merupakan study yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu
Th
peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event study dapat
digunakan untuk menguji kandungan informasi (information content) dari suatu pengumuman dan
sh
dapat juga dipergunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat.
This study source was downloaded by 100000775253242 from CourseHero.com on 05-22-2021 04:39:42 GMT -05:00
https://www.coursehero.com/file/39950642/RMK-MBAR-6/
Pemecahan Masalah
Adalah memecah selembar saham menjadi banyak lembar saham
Penawaran Perdana
Adalah Perusahaan yang pertama kali melemparkan sahamnnya ke pasar saham
Pengumuman Dividen
Informasi Akuntansi
m
er as
menggunakan proksi.
co
Insider Trading
eH w
Insider trading merupakan perdagangan sekuritas yang dilakukan oleh corporate insider.
o.
rs e
Corporate insider adalah pejabat perusahaan, manajernya, direksi atau pemegang saham
ou urc
mayoritasnya mempunyai informasi privat. Pendekatan yang umum dilakukan untuk menguji
kegiatan insider trading adalah dengan membuat portofolio bulanan berdasarkan sekuritas-
o
adalah untuk meminimumkan resiko tidak sistematik dan untuk menghasilkan return yang tinggi.
ar stu
ANOMALI PASAR
is
Jones (1996) mendefinisikan anomaly pasar (market anomaly) sebagai teknik atau strategi yang
Th
tampaknya bertentangan dengan pasar efisien. Beberapa anomaly yang banyak mendapat perhatian
adalah anomali karena strategi PER rendah (low P/E ratios) dan anomaly efek ukuran perusahaan. (size
effect).
sh
Bab 17
This study source was downloaded by 100000775253242 from CourseHero.com on 05-22-2021 04:39:42 GMT -05:00
https://www.coursehero.com/file/39950642/RMK-MBAR-6/
MODEL PERHITUNGAN RETURN TAKNORMAL
Bab-bab sebelumnya membahas tentang efisiensi pasar dan pengujiannya. Efisiensi pasar di uji
dengan melihat return tidak wajar atau return taknormal (abnormal return) yang terjadi. Pasar dikatakan
tidak efisien jika satu atau beberapa pelaku pasar dapat menikmati return yang tidak normal dalam
jangka waktu yang cukup lama.
m
er as
dengan return ekspektasian. Brown dan warner (1985) mengestimasi return ekspektasian menggunakan
co
model estimasi mean-adjusted model, market model, dan market-adjusted model.
eH w
Mean adjusted model
o.
rs e
Model sesuaian rata-rat ini menganggap bahwa return ekspektasian bernilai konstan yang sama
ou urc
dengan rata-rata return realisasian sebelumnya selama periode estimasi.
Market Model
o
Perhitungan return ekspektasian dengan model pasar ini dilakukan dengan dua tahap, yaitu (1)
aC s
vi y re
membentuk model ekspektasi dengan menggunakan data realisasi selama periode estimasi dan
(2) menggunakan model ekspektasi untuk mengestimasi return ekspektasian diperiode jendela.
Market Adjusted Model
ed d
Model sesuaian pasar menganggap bahwa penduga yang terbaik untuk mengestimasi return
ar stu
sekuritas adalah return indeks pasar pada saat tersebut. Dengan menggunakan model estimasi,
karena return sekuritas yang diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar.
is
Th
secara agregat dengan menguji rata-rata return tak normal seluruh sekuritas secara cross-section untuk
tiap-tiap hari periode peristiwa.
This study source was downloaded by 100000775253242 from CourseHero.com on 05-22-2021 04:39:42 GMT -05:00
https://www.coursehero.com/file/39950642/RMK-MBAR-6/
Beberapa penelitian mengenai studi peristiwa juga menggunakan akumulasi return taknormal.
Akumulasi return taknormal (ARTN) atau cumulative abnormal return (CAR) merupakan penjumlahan
return taknormal hari sebelumnya didalam periode peristiwa untuk masing-masing sekuritas.
m
er as
1. Kesalahan standar return-return estimasi ditentukan berdasarkan deviasi standar return-return
co
selama periode estimasi dengan nilai standarnya yang digunakan adalah nilai rata-rata returnya.
eH w
2. Kesalahan standar estimasi ditentukan berdasarkan deviasi standar return-return selama periode
o.
rs e
estimasi dengan nilai standar yang digunakan adalah nilai prediksi returnya.
ou urc
3. Kesalahan standar estimasi ditentukan berdasarkan dengan standar return-return hari ke-t
secara cross section selama periode peristiwa.
o
aC s
vi y re
Bab 18
ed d
MANAJEMEN PORTOFOLIO
ar stu
Ada beberapa macam proses manajemen portofolio yang ditawarkan oleh beberapa penulis dan
is
praktisi. Akan tetapi tidak ada satu proses manajemen portofolio yang paling benar. Alas an memilih
Th
para anggotanya.
2. Manajemen portofolio ini menyediakan tahapan sistematik yang mudah dipahami
3. Selain itu, manajemen portofolio ini banyak digunakan dikurikulum pendidikan oleh banyak
institusi professional.
PROSES MANAJEMEN PORTOFOLIO
This study source was downloaded by 100000775253242 from CourseHero.com on 05-22-2021 04:39:42 GMT -05:00
https://www.coursehero.com/file/39950642/RMK-MBAR-6/
Manajemen portofolio adalah suatu proses yang dilakukan oleh investor mengatur uangnya yang
di investasikan dalam bentuk portofolio yang dibuatnya. Manajemen portofolio dipandang sebagai suatu
proses sistematik yang dinamis. Karena manajemen portofolio dipandang sebagai suatu proses, maka
dapat diaplikasikan kepada setiap investor atau manajer investasi. Tahapan dalam proses manajemen
portofolio :
Perencanaan (planning)
1. Melihat sasaran-sasaran, batasan-batasan, dan preferensi-preferensi yang ditentukan
oleh investor
2. Menetapkan kebijakan-kebijakan dan strategi-strategi pembentukan portofolio
3. Mempertimbangkan kondisi-kondisi eksternal seperti ekonomik, social, political, dan
sector atau industri.
m
er as
4. Menetapkan ekspektasi pasar modal.
co
eH w
Eksekusi (execution)
o.
rs e
1. Mengimplementasikan strategi kedalam pelaksanaan taktis dalam bentuk alokasi aktiva
ou urc
taktis dan optimalisasi portofolio dalam wujud kombinasi return dan risiko terbaik yang
memenuhi sasaran-sasaran investor
o
2. Pemilihan sekuritas
aC s
terpenuhi.
EKSEKUSI PORTOFOLIO
sh
This study source was downloaded by 100000775253242 from CourseHero.com on 05-22-2021 04:39:42 GMT -05:00
https://www.coursehero.com/file/39950642/RMK-MBAR-6/
Implementasi dan eksekusi
m
er as
Untuk mengetahui apakah sasaran investor masih tercapai, maka kinerja portofolio perlu
co
dihitung dan diukur setiap saat dan dibandingkan dengan benchmark sasaran investor. kinerja portofolio
eH w
dapat dihitung berdasarkan return portofolionya saja. Karena adanya tukaran antara return dan risiko,
o.
rs e
pengukuran portofolio berdasarkan returnnya saja mungkin tidak cukup, tetapi harus dipertimbangkan
ou urc
keduanya yaitu return dan risikonya. Pengukuran yang melibatkan kedua factor ini disebut dengan return
sesuaian risiko.
o
aC s
vi y re
ed d
ar stu
is
Th
sh
This study source was downloaded by 100000775253242 from CourseHero.com on 05-22-2021 04:39:42 GMT -05:00
https://www.coursehero.com/file/39950642/RMK-MBAR-6/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)