MANAJEMEN KEUANGAN
EFISIENSI PASAR KEUANGAN
Disusun Oleh :
SELA SAPITRI
193010303013
Dosen Pengampu :
AGUS KUBERTEIN, SE., M.Si
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2020
BAB 16
EFISIENSI PASAR KEUANGAN
Pasar dikatakan efisien jika harga mencerminkan semua informasi yang relevan. Implikasi teori tersebut
adalah investor tidak bisa memperoleh keuntungan abnormal yang konsisten.
Tugas manajer adalah menciptakan NPV yang positif baik bagi kegiatan investasi maupun pendanaan.
Manajer bisa menciptakan NPV yang positif untuk kegiatan pendanaan melalui (minimal) tiga cara :
1. Membodohi investor
2. Menurunkan biaya atau meningkatkan subsidi
3. Menciptakan sekuritas yang baru yang bisa memenuhi kebutuhan konsumen.
Secara umum, pasar keuangan lebih kompetitif dan efisien dibandingkan dengan pasar riil. Karena itu
secara umum VPN yang positif lebih sulit diperoleh di pasar keuangan dibandingkan di pasar riil.
1. PENDAHULUAN
Pada tahun 1953, seorang ahli statistic, Maurice Kendall, mempresentasikan pengamatannya terhadap
perilaku harga saham dan komoditas di konferensi Royal Statistical Society di London. Ia ingin melihat
apakah ada pola tertentu dalam pergerakan harga saham dan komoditas. Menurut pemikiran dia, jika
pasar komoditas rasional, tentu aka nada pola – pola tertentu yang akan terlihat. Diluar dugaan dia,
ternyata dia tidak menemukan pola tertentu. Sebaliknya, ia menenmukan pola yang acak.
4.BUKTI EMPIRIS
4.1. Efisiensi Bentuk Lemah
Beberapa pengujian dilakukan: menguji randomitas pergerakan harga saham / sekuritas dan kemampuan
return sekuritas.
Rt = a + b Rt - I + e
Keterangan
Pt = Return sekuritas pada periode t
I = I atau angka lainnya
a = intercept
b = koefisien regresi (koefisien otokorelasi)
e = error term
Di mana subscript j dan t mengacu pada perusahaan j dan hari t. Expected return (return yang
diharapkan) pada dasarnya merupakan return yang dihitung untuk periode ‘normal’ (misal, periode di
luar peristiwa).
Expected return bisa dihitung melalui beberapa cara. Ada tiga cara yang sering digunakan:
a. Menggunakan return rata – rata selama periode normal tertentu
b. Menggunakan penyesuaian pasar (market adjusted return)
c. Menggunakan penyesuaian risiko dan pasar (risk and market adjusted return). Dengan metode
ini, kita akan menghitung parameter regresi dalam model pasar (market model) untuk periode 150
sampai -11 dan +11 sampai +150 (periode event window dikeluarkan). Model regresi tersebut
adalah sebagai berikut ini:
Keterangan
Rit = return saham I pada hari t
a = intercept regresi
b = koefisien regresi
Rmt = return pasar pada hari t
Eit = random error
Secara umum ketiga metode perhitungan abnormal return tersebut akan menghasilkan kesimpulan yang
sama jika event windows yang digunakan cukup pendek.
3. Mengulang langkah 1 sampai 2 untuk perusahaan lain dalam sampel.
4. Setelah return abnormal harian dihitung, maka kita bisa membuat plot (grafik) abnormal return
selama event window.
4.2.2 Aplikasi Event Study : Kasus Pengumuman Akuisisi di Bursa Efek Jakarta
Sampel yang dikumpulkan adalah 16 pengumuman akuisis di Bursa Efek Jakarta, dari tahun 1995 – 1997.
Tanggal pengumuman akuisisi dijadikan tanggal kejadian (event date), kemudian diberi symbol t = 0
Abnormal return dapat dihitung dengan menggunakan market adjusted, sebagai berikut ini.
Jika pasar sudah efisien dalam bentuk setengah kuat, maka harga diharapkan akan stabil sesudah
pengumuman akuisisi. Harga masih bergerak naik setelah pengumuman. Nampaknya hal semacam itu
menunjukkan gejala underreaction. Dengan kata lain, nampaknya pasar Indonesia belum efisien dalam
bentuk setengah kuat.