SAHAM BIASA
Saham biasa adlah saham yang menempatkan pemiliknya
paling terakhir terhadap pembagian dividen dan hak atas
harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut di
likuidasi. Hal ini disebabkan pemilik saham biasa tidak
memiliki hak hak istimewa. Pemilik saham biasa juga
tidak akan memperoleh pembayaran deviden selama
perusahaan tidak memperoleh laba. Setiap pemilik saham
memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham
(RUPS) dengan ketentuan one share one vote. Pemegang
saham biasa memiliki tanggung jawab terbatas terhadap
klien pihak lain sebesar proporsi sahamnya dan memiliki
hak untuk mengalihkan kepemilikan sahamnyapada orang
lain.
SAHAM PREFEREN
Saham preferen (preferred stock) adalah saham dengan kelas khusus
yang ditetapkan sebagai preferen (istimewa) karena saham ini
memiliki beberapa preferensi atau kelebihan yang tidak dimiliki oleh
saham biasa. Karakteristik berikut merupakan yang paling sering
berkaitan dengan penerbitan saham preferen yaitu:
1. Keistimewaan dalam pembagian dividen
2. Keistimewaan dalam pembagian aset pada saat perusahaan dilikuidasi
3. Dapat dikonversi dengan saham biasa
4. Dapat ditebus pada opsi perseroan
5. Tidak mempunyai hak suara (nonvoting)
.Saham preferen biasanya diterbitkan dengan nilai nominal dan
dividennya dinyatakan dalam bentuk persentase dari nilai nominal.
Dalam hal saham preferen tanpa nilai nominal, devidennya dinyatakan
dalam jumlah rupiah per lembar. Preferensi terhadap dividen tidak
berarti dividen tersebut harus dibayar. Preferensinya terletak pada
urutan pembayaran, jumlah dividen saham preferen harus dibayar
terlebih dahulu sebelum dibayarkan kepada saham biasa.
Contoh Pertanyaan:
Rp 2.000.000
Rp 3.000.000
= Rp 1.500.000
Rp 6.500.000
Rp 5.000.000
Rp11.500.000
Jawaban :
DIVIDEN SAHAM PREFEREN KUMULATIF
Artinya perusahaan diwajibkan membayar terlebih dahulu saham preferen, termasuk dividen tahun sebelumnya yang
belum dibayar (dividen tunggakan), sebelum dividen dibagikan kepada pemegang saham biasa. Perhitungan jumlah
dividen untuk tiap-tiap jenis saham adalah sebagai berikut :
Preferen
Biasa
Jumlah
Dividen tunggakan :
10% x Rp 2.000.000 x 3
Rp 600.000
Rp 600.000
Dividen Tahun ini
10% x Rp 2.000.000
Rp 200.000
Rp 200.000
Sisanya untuk saham biasa
(1.000.000
Rp 200.000
Rp 200.000
(600.000+200.000)
Rp 800.000
Rp 200.000
Rp 1.000.000
Jumlah
Preferen : Rp 800.000 /
Rp 2
Jurnal
yang dibuat pda tanggal 31 Desember 2011 (tanggal pengumuman ) :
10.000lb
Biasa
Rp
200.000
/ 100.000lb
Laba:di
tahan
Rp
1.000.000
Utang Dividen saham preferen
Rp 800.000
Rp 200.000
Rp 800.000
Rp 200.000
Kas
Rp 1.000.000
Preferen
Biasa
Jumlah
10% x Rp 2.000.000
Rp 200.000
Rp 200.000
Sisanya untuk saham biasa
(1.000.000 200.000)
Rp
Rp 800.000
Jumlah
Rp 200.000
800.000
Rp 1.000.000
Rp
800.000
Dividen per lembar saham
Preferen : Rp 200.000 /
Rp 20
10.000lb
Biasa
Jurnal yang
dibuat
pda
tanggal
31
Desember
:
Rp
800.000
/
2011 (tanggal
pengumuman ) :
100.000lb
Rp 8
Laba di tahanRp 1.000.000
Utang Dividen saham preferenRp 200.000
Utang Dividen Saham BiasaRp 800.000
Jurnal yang dibuat pada tanggal 31 Januari 2012 (tanggal pembayaran)
Utang DIviden saham preferenRp 200.000
Utang dividen saham biasaRp 800.000
KasRp 1.000.000
Contoh :
Diasumsikan tidak ada tunggakan deviden untuk
sebelumnya, dan saham preferen berpartisipasi penuh.
tahun
Preferen
Deviden Tahun ini,
Saham Preferen : (10% x 2.000.000)
Saham Biasa : (10% x 3.000.000)
Deviden Partisipasi
Saham Preferen, : (10% x Rp 2juta)
Saham Biasa : (10% x 3 juta)
Jumlah
Biasa
Rp 200.000
Rp 300.000
Rp 200.000
Rp 400.000
Rp 300.000
Rp 600.000
Rp 40
Rp 6
Rp 1.000.000
Rp 400.000
Rp 600.000
Rp 400.000
Rp 600.000
Kas
Rp 1.000.000
D.SAHAM PREFEREN
Preferen
BERPASRTISIPASI PENUH
Devien tertunggak
Deviden tahun ini, 10%
Deviden partisipasi, 6%
Jumlah
Deviden partisipasi dihitung sbb :
Deviden tertunggak selama 1 tahun
Preferen, 10% x 2juta x1th= Rp
200.000
Deviden tahun ini :
Preferen, 10% x 2juta= Rp 200.000
Biasa, 10% x 3juta = Rp 300.000
Rp
500.000
Jumlah yg tersedia untuk partisipasi
(1juta -200.000-500.000)= Rp
300.000
Nominal saham yang berpartisipasi :
PreferenRp 2juta
Biasa Rp 3juta
Rp 5 juta
Tarif Partisipasi :
(300.000/5juta = 6%)
Deviden Partisipasi :
Rp
Rp
Rp
Rp
200.000
200.000
120.000
520.000
Biasa
Rp
Jumlah
Rp 200.000
0
Rp 500.000
Rp 300.000
Rp 300.000
Rp 180.000 Rp 1.000.000
Rp 480.000
Rp 1.000.000
Rp 520.000
Rp 480.000
Rp 480.000
Rp 1.000.000
E.SAHAM
PREFEREN
BERPARTISIPASI TERBATAS
Untuk saham pereferen jenis ini, berhak
atas deviden tambahan diatas dividen
permulaan
hanya
sampai
batas
presentase tertentu.
Contoh : diasumsikan saham preferen 5%
berpartisipasi dengan saham biasa sampai
batas maksimum 12% termasuk deviden
preferensi. Tidak ada tunggakan deviden
pada tahun-tahun sebelumnya.
Preferen
Deviden tahun ini, 10%
Deviden partisipasi, 6%
Jumlah
Deviden partisipasi dihitung sbb
:
Deviden tahun ini :
Preferen,
10%
x
2jutaRp
200.000
Biasa, 10% x 3juta
Rp
300.000
Rp
500.000
Jumlah
yg
tersedia
untuk
partisipasi
(1juta
Rp
500.000)Rp
500.000
Nominal
saham
yang
berpartisipasi :
Preferen Rp 2juta
Biasa
Rp
3juta
Rp 5
juta
Tarif Partisipasi :
(500.000/5juta = 10%)
Deviden Partisipasi :
Rp 200.000
Rp 140.000
Rp 340.000
Rp 34
Biasa
Jumlah
Rp 300.000
Rp 500.000
Rp 360.000
Rp 500.000
Rp 660.000 Rp 1.000.000
Rp 6.6
Rp 1.000.000
Rp 340.000
Rp 660.000
Rp 1.000.000
Rp
660.000
F.SAHAM PREFEREN
BERPARTISIPASI DENGAN SAHAM
BIASA SAMPAI BATAS MAKSIMUM
CONTOH :
Diasumsikan
saham
preferen
6%
berpartisipasi dengan saham biasa sampai
batas maksimum 15% termasuk deviden
preferensi. Tidak ada tunggakan deviden
pada tahun-tahun sebelumnya.
Preferen
Deviden tahun ini, 10%
Deviden partisipasi,
Jumlah
Deviden partisipasi dihitung sbb :
Deviden tahun ini :
Preferen, 10% x 2jutaRp 200.000
Biasa, 10% x 3juta Rp 300.000
Rp 500.000
Jumlah yg tersedia untuk partisipasi
(1juta -500.000)Rp 500.000
Nominal saham yang berpartisipasi :
PreferenRp 2juta
Biasa Rp 3juta
Rp 5 juta
Tarif Partisipasi :
(500.000/5juta = 10%)
Deviden Partisipasi :
Preferen, terbatas s.d 10% (15%-5%)
Dalam hal ini tarif partisipasi tertinggi adalah
10% maka partisipasinya adalah
0% (10%-10%)
Preferen, 0% x 2juta= 0
Biasa, (500.000-0)= 500.000
Jumlah= 500.000
Rp 200.000
Rp 0
Rp 200.000
Biasa
300.000
500.000
800.000
Rp 20
Jumlah
Rp 500.000
Rp 500.000
Rp 1.000.000
Rp 8
Rp 1.000.000
Rp 200.000
Rp 800.000
Rp 800.000
Rp 1.000.000
AKUNTANSI
PENGELUARAN SAHAM
Perseroan memperoleh dana dari para pemegang sahamannya
melalui serangkaian transaksi. Yang pertama, saham harus diotorisasi
oleh pemerintah umumnya dalam anggaran dasar perusahaan.
Berikutnya, saham ditawarkan untuk dijual dan kontrak penjualan
saham ditandatangani. Akhirnya, pembayaran pembayaran diterima
dan lembar lembar saham diterbitkan. Masalah akuntansi yang
timbul dalam pengeluaran saham adalah sebagai berikut:
1. Pengeluaran saham dengan nilai nominal
2. Pengeluaran saham tanpa nilai nominal
3. Penjuaan saham dengan cara pesanan
4. Pengeluaran saham kombinasi dengan surat berharga lainnya
(penjualan lumpsum)
5. Pengeluaran saham dengan transaksi non kas
6. Akuntansi untuk biaya pengeluaran saham
Rp 110.000
Agio Saham Biasa
Rp 50.000
Rp 60.000
Rp 40.000
Rp 10.000
Rp 50.000
nilai
nilai
Contoh:
PT TEGUH JAYA yang bergerak dalam bidang elektronik didirikan dengan
saham yang diotorisasi 10.000 lembar tanpa nilai nominal. 500 lembar
saham dijual secara tunai dengan harga Rp 1.000 perlembar.
Jurnal yang dibuat PT TEGUH JAYA:
Saat otorisasi saham hanya dicatat dalam memorandum
Jika 500 lembar saham dijual secara tunai dengan harga Rp 1.000 per
lembar:
Kas
Rp 500.000
Jika 500 lembar saham dijual secara tunai dengan harga Rp 1.500 per
lembar:
Kas
Rp 750.000
Apabila saham tanpa nilai nominal diterbitkan dengan nilai ditetapkan, yaitu
jumlah minimum yang harus dibayar untuk penerbitan sahm, perlakuan
terhadap pengeluaran saham dengan nilai ditetapkan tersebut sama dengan
pengeluaran saham dengan nominal.
Contoh:
Diterima pesanan 500 lembar saham biasa nominal Rp 10.000 dengan kurs 110, dibayar tunai
75% dan sisanya dilunasi 30 hari kemudian.
Jurnal yang dibuat saat menerima pesanan:
Piutang Pesanan Saham
Rp 5.500.000
Rp 5.000.000
Rp 500.000
Rp 4.125.000
Piutang Pesanan Saham
Rp 4.125.000
Rp 1.375.000
Piutang Pesanan Saham
Rp 1.375.000
Jurnal unutk mencatat pengeluaran 500 lembar saham dipesan yang telah lunas:
Modal Saham Biasa Dipesan
Modal Saham Biasa
Rp 5.000.000
Rp 5.000.000
Pembatalan Pesanan
Saham
Rp
100.000
Rp 50.000
Rp
100.000
Rp 825.000
Rp
50.000
Rp
100.000
Rp 775.000
Rp 1.000.000
Rp 100.000
Rp 275.000
Rp 825.000
Rp 1.050.000
Rp 1.000.000
Rp
50.000
Rp 1.100
75 lb
Rp 1.000.000
Rp
25.000
Rp 750.000
Rp 275.000
Rp 262.500
Modal Saham
Rp 250.000
Agio Saham
Rp 12.500
Misalnya:
PT A menjual 5.000 unit saham dengan harga Rp.16.000 / unit saham. Tiap
unit saham terdiri dari satu lembar saham biasa dengan nominal
Rp10.000/lembar dan satu lembar saham prioritas dengan nilai nominal
Rp.5.000/lembar. Buatlah jurnal untuk mencatat penjualan saham, jika
diketahui:
1. Harga pasar saham prioritas/lembar pada saat penjualan sebesar
Rp.5.000.
2. Harga pasar saham prioritas/lembar pada saat penjualan sebesar
Rp.6.000 dan harga pasar saham biasa sebesar Rp.11.000/lembar.
Rp. 25.000.000
Rp. 55.000.000
Rp. 80.000.000
Rp.50.000.000
Rp. 5.000.000
Rp. 25.000.000
Rp. 25.000.000
Jurnal:
Kas
Rp.80.000.000
Rp.50.000.000
Rp. 5.000.000
Rp.25.000.000
Rp.85.000.000
x Rp.80.000.000 : Rp.
85.000.000
Rp.
Rp. 50.000.000
Rp. 1.764.705,88
Rp. 28.235.294,12
Rp. 25.000.000
Jurnal:
Kas
Rp.80.000.000
Rp.50.000.000
Rp. 1.764.705,88
Rp.25.000.000
Rp. 3.235.294,12
Sering
terjadi
saham
perusahaan
diterbitkan dengan penukar aktiva selain
kas, misalnya barang, jasa atau bentuk
harta
lain
selain
kas.
Akuntansi
pengeluaran saham untuk barang atau
jasa
menimbulka
masalah
dalam
penilaian. Pedoman umum yang harus
diterapkan apaila saham dikeluarkan
untuk aktiva selain kas adalah barang atau
jasa yang diterima dicatat sebesar nilai
pasar barang atau jasa tersebut atau nilai
pasar saham yang diterbitkan, mana yang
lebih dapat ditentukan.
Rp 150.000.000
Rp
50.000.000
Jika nilai pasar saham tidak dapat ditentukan, tapi harga pasar tanah
diketahui sebesar Rp 200.000.000 jurnal untuk mencatat transaksi
tersebut:
Tanah
Rp 200.000.000
Rp 100.000.000
Rp 100.000.000
Rp 175.000.000
Rp 100.000.000
Rp 75.000.000
Kas
Piutang
dagang
20.000
Cad kerugian
Piutang
2.000 Persediaan barang
Tanah
Gedung
100.000
Akumulasi
Depresiasi
Gedung
20.000
18.000
4.000
40.000
40.000
Utang obligasi
80.000
4.000
Modal Yogy
Modal Egy
90.000
90.000
PT yang baru diberi nama PT Taidz dengan modal saham biasa sebanyak
20.000 lembar dengan nilai nominal Rp.25.000/lembar. Seluruh aktiva Fa
Taidz diserahkan kepada PT Taidz dan utang Fa Taidz dilunasi PT Taidz.
Fa Taidz menerima 10.000 lembar saham biasa (Yogy =5.000 lembar dan
Egy = 5.000 lembar) dari PT Taidz sebagai penukar perusahaannya.
Pengeluaran sisa saham sbb:
1. 5.000 lembar dijual tunai dengan harga Rp.25.500/lembar
2. 5.000 lembar ditukar dengan mesin produksi. Harga pasar saham
biasa pada saat pertukaran sebesar Rp.26.000/lembar.
Dalam pengantian bentuk perusahaan ini, Oleh PT Taidz diadakan
beberapa penyesuaian terhadap catatan Fa Taidz sbb:
3. Cadangan kerugian piutang dinaikan menjadi Rp.4.200.000
4. Persediaan barang dinilai sebesar Rp.44.000.000
5. Gedung dinilai kembali
menjadi Rp.140.000.000 dan akumulasi
depresiasi gedung sebesar Rp. 34.000.000.
6. Tanah dinilai sebesar Rp.44.000.000
Diminta:
1. Buatlah jurnal yang diperlukan dalam penggantian bentuk perusahaan,
jika:
a. Buku Fa Taidz dilanjutkan sebagai buku PT Taidz
b. Buku Fa Taidz ditutup dan dibuat buku baru PT Taidz
2.Susunlah neraca PT Taidz per, 1 Juni 2009
Rp. 4.000.000
Gedung
Rp.40.000.000
Tanah
Rp. 4.000.000
Rp.15.900.000
Modal Egy
Rp.15.900.000
Rp.20.000.000
Rp.140.000.000
Rp. 219.800.000
Utang dagang Rp. 4.000.000
Utang obligasi Rp. 4.000.000 + Rp.
8.000.000
Goodwill Rp.38.200.000
Modal Yogy : x Rp.38.200.000 = Rp. 19.100.000
Modal Egy : x Rp.38.200.000 = Rp.19.100.000
Rp.211.800.000-
Jurnal:
Goodwill
Rp. 38.200.000
Modal Yogy
Rp. 19.100.000
Modal Egy
Rp. 19.100.000
Rp.125.000.000 -
= Rp.
Rp.
2.500.000
Jurnal:
Kas
Rp.127.500.000
Rp.
2.500.000
5.000.000
Jurnal:
Mesin Produksi Rp.130.000.000 Modal saham biasa Rp.125.000.000
Agio saham biasa Rp.
5.000.000
Rp.90.000.000
Rp. 20.000.000
Rp.100.000.000
Jurnal PT Taidz
a).Jurnal untuk mencatat penerimaan aktiva, utang
dari Fa Taidz
Kas Rp. 10.000.000
Piutang dagang
Rp. 20.000.000
Rp.140.000.000
Rp.
2.500.000
Jurnal:
Kas Rp.127.500.000 Modal saham biasa Rp.125.000.000
Agio saham biasa Rp.
2.500.000
Rp. 125.000.000
5.000.000
Jurnal:
Mesin Produksi Rp.130.000.000
Modal saham biasa Rp.125.000.000
Agio saham biasa Rp.
5.000.000