Disusun Oleh :
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena tanpa rahmat,
taufik dan hidayah-Nya saya tidak dapat menyelesaikan pembuatan makalah “
Konsep Pengendalian Intern” ini tepat pada waktunya walaupun dalam bentuk
maupun isi yang sederhana.
Harapan kami semoga makalah ini dapat digunakan sebagai acuan,
pedoman maupun petunjuk bagi para pembaca, namun yang paling utama semoga
makalah ini dapat menambah wawasan para pembaca mengenai materi yang
dibahas dalam makalah ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih membutuhkan banyak perbaikan. Oleh karena itu kritik dan
saran dari pembaca yang membangun sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan
pembuatan makalah-makalah yang akan datang.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2.6 Seperti apa model pengendalian ?
1.2.7 Bagaimana lingkungan pengendalian ?
1.2.8 Apa itu aktivitas pengendalian ?
1.2.9 Bagaimana perhitungan risiko ?
1.2.10 Bagaimana informasi dan komunikasi ?
1.2.11 Bagaimana pemantauan kinerja ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.3 Mengapa Ancaman Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Meningkat ?
Diantara berbagai penyebab meningkatnya problem pengamanan adalah sebagai
berikut.
1. Kenaikan jumlah sistem client / server yang berakibat informasi tersedia
untuk semua karyawan.
2. Karena jaringan lokal (LAN) dan sistem client / server mendistribusikan
data kepada banyak pemakai, mereka lebih sulit dikendalikan dan diawasi
dibandingkan sistem mainframe yang terpusat.
3. Wide Area Network (WAN) memberi peluang bagi pelanggan dan pemasok
saling mengakses masing-masing sistem dan data, maka persoalan
kerahasiaan data menjadi sesuatu yang harus memperoleh perhatian yang
lebih.
4
yang akurat dan dapat dipercaya, memperbaiki efisiensi, dan untuk mendorong
ditaatinya kebijakan manajemen. Antara sebuah tujuan dengan tujuan lainnya
seringkali bertentangan.
Pengendalian Manajemen (management control). Merupakan konsep yang
lebih luas dibandingkan dengan pengendalian intern, yang memiliki karakteristik
sebagai berikut: (a) merupakan bagian yang integral dari tanggung jawab
manajemen, (b) dirancang untuk mengurangi terjadinya berbagai kesalahan (error
& irregularities), dan untuk mencapai tujuan organisasi, dan (c) berorientasi kepada
personil dan mencoba membantu karyawan mencapai tujuan organisasi dengan
mengikuti kebijakan organisasi.
Pengendalian Adiministrasi (administrative control). Adalah pengendalian
yang menjamin efisiensi operasional dan ketaatan kebijakan manajemen.
Sebaliknya,pengendalian akuntansi (accounting control) adalah pengendalian
yang bertujuan membantu menjaga aktiva dan menjamin akurasi dan daya andal
catatan keuangan perusahaan.
Struktur Pengendalian Intern (internal control structure), memiliki tiga
elemen, yaitu:
1. Lingkungan pengendalian, yang menggambarkan efek kolektif dari berbagai
faktor pada penetapan, peningkatan, atau penurunan efektivitas prosedur dan
kebijakan khusus. Faktor – factor tersebut adalah berupa :
a. Komitmen terhadap integrita dan nilai etika
b. Filosofi dan gaya operasi manajemen
c. Struktur organisasi
d. Komite audit dewan direktur
e. Metoda penetapan wewenang dan tanggung jawab
f. Praktik dan kebijakan sumberdaya manusia
g. Berbagai pengaruh eksternal lainnya yang mempengaruhi kegiatan dan
praktik organisasi
2. Sistem akuntansi, terdiri atas metode dan catatan yang ditetapkan untuk
mengidentifikasi, merangkai, menganalisis, menggolongkan, mencatat, dan
melaporkan transaksi-transaksi perusahaan dan untuk memelihara
akuntabilitas aktiva dan kewajiban yang terkait. Sistem akuntansi yang efektif
5
memberikan dasar yang memadai untuk penetapan metoda dan catatan yang
akan berfungsi sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi dan mencatat seluruh transaksi yang sah
b. Menguraikan secara tepat waktu transaksi bisnis secara rinci sehingga
memungkinkan klasifikasi transaksi secara tepat untuk pelaporan
keuangan
c. Mengukur nilai transaksi secara tepat sehingga memungkinkan pencatatan
sebesar nilai moneternya dalam laporan keuangan
d. Menentukan periode waktu terjadinya transaksi sehingga memungkinkan
pencatatan transaksi dalam periode akuntansi yang tepat
e. Menyajikan secara tepat transaksi dan pengungkapan lain yang terkait
dalam laporan keuangan.
6
a. Pengendalian Preventif, dimaksudkan untuk mencegah masalah sebelum
masalah tesebut benar-benar terjadi.
b. Pengendalian detektif, Untuk menemukan masalah segera setelah
masalah tersebut terjadi.
c. Pengendalian korektif, dimaksudkan untuk memecahkan masalah yang
ditemukan oleh pengendalian detektif. Pengendalian ini mencakup tiga
langkah yakni :
1) Mengidentifikasi penyebab munculnya masalah.
2) Membetulkan berbagai kesalahan yang terjadi.
3) Memodifikasi sistem sistem sehingga masalah yang sama di masa
mendatang dapat diminimumkan.
2. Menurut Waktu Pelaksanaannya, Pengendalian dibagi menjadi dua
kelompok yakni :
a. Feedback Control (Pengendalian umpan balik). Adalah pengenalian
yang masuk dalam kelompok pengendalian detektif, karena jenis
pengawasan ini mengukur sebuah proses dn menyesuaikan apabila
terjadi penyimpangan dari rencana semula.
b. Feedforward Control (Pengendalian dini). Adalah pengendalian yang
termasuk dalam kelompok pengendalian preventif, karena jenis ini
memonitor proses dan input untuk memprediksi kemungkinan masalah
yang akan terjadi (potential problems)
3. Menurut Obyek yang Dikendalikan, Pengawasan dibagi menjadi dua
kelompok yaitu:
a. General Control (Pengawasan umum). Yaitu pengawasan yang
dirancang untuk menjamin bahwa lingkungan pengawasan organisasi
mantap dan dikelola untuk meningkatkan efektifitas pengawasan
aplikasi.
b. Application Control (Pengawasan kontrol). Yaitu pengawasan yang
digunakan untuk mencegah, mendeteksi, dan membetulkan kesalahan
transaksi saat transaksi tersebut diproses.
4. Menurut Tempat Implementasi dalam Siklus Pengolahan data, dibagi
menjadi tiga kelompok yaitu :
7
a. Pengawasan Input, Dirancang untuk menjamin bahwa hanya data
yang sah, akurat dan diotorisasi saja yg dimasukkan kedalam proses.
b. Pengawasan Proses, dirancang untuk menjamin bahwa semua transksi
diproses secara akurat dan lengkap, semua file dan record di-
update secara tepat.
c. Pengawasan Output, dirancang untuk menjamin bahwa keluaran
sistem diawasi dengan semestinya.
8
memperoleh jaminan bahwa ada pengamanan dan pengendalian yang
memadai, dan (3) Auditor untuk mendukung opini mengenai pengendalian
intern dan untuk memberikan saran bagi pengamanan dan pengendalian
teknologi informasi.
9
Kebijakan dan praktik yang berkaitan dengan pengangkatan, pelatihan,
penilaian, penggajian, dan promosi memiliki pengaruh penting terhadap
kemampuan organisasi meminimumkan risiko pengawasan intern.
7. Pengaruh Eksternal
Pengaruh eksternal mempengaruhi lingkungan pengawasan organisasi, dan
meningkatkan kesadaran manajemen akan pentingnya prosedur dan
kebijakan pengawasan intern.
10
Cara pelaporan kepada para pengguna tergantung pada beberapa faktor berikut :
1. Jenis Output, Softcopy atau Hardcopy. Jenis output ini akan membedakan
cara pelaporan kepada pemakai.
2. Teknologi informasi yang dipakai. Apabila perusahaan memanfaatlam
teknologi informasi untuk menyamoaikan berbagai laporan, maka laporan
tersebut lebih cepat, lebih tepat waktu, dan lebih terjamin kerahasiaannya.
3. Jenis laporan yang dirahasiakan.
11
b. Pemkaian aktiva yang tidak optimal
c. Adanya persediaan barang yg telah usang secara fisik maupun teknologi
d. Penggantian biaya perjalanan dinas
e. Anggaran dan kuota yang terlalu longgar
f. Adanya pengeluaran modal yg tidak dikaji secara memadai sebelum
disetujui
g. Persoalan-persoalan yang berkaitan dengan proses produksi
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan memperhatikan apa yang telah dikemukakan diatas mengenai tujuan
pengendalian intern, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan pengendalian
intern bukan hanya merupakan prosedur untuk memeriksa dan menganalisa
ketelitian data akuntansi, tetapi juga meliputi semua metode dan kebijakan
yang digunakan perusahaan dalam mengendalikan jalannya operasional
perusahaan agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dilihat dari
tujuan tersebut maka sistem pengendalian intern dapat dibagi menjadi dua yaitu
pengendalian Intern Akuntansi (Preventive Controls)dan pengendalian intern
administratif (Feedback Controls). Pengendalian intern akuntansi dibuat
untuk mencegah terjadinya inefisiensi yang tujuannya adalah menjaga
kekayaan perusahaan dan memeriksa keakuratan data akuntansi. Contoh:
adanya pemisahan fungsi dan tanggung jawab antar unit organisasi.
Pengendalian administratif dibuat untuk mendorong dilakukannya efisiensi
dan mendorong dipatuhinya kebijakkan manajemen (dikerjakan setelah
adanya pengendalian akuntansi) Contoh: pemeriksaan laporan untuk
mencari penyimpangan yang ada, untuk kemudian diambil tindakan.
13
DAFTAR PUSTAKA
14