Anda di halaman 1dari 17

KONSEP PENGENDALIAN INTERN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi

Dosen Pengampu : Oktobria Y. Asi, SE., M.Si

Disusun Oleh :

Sela Sapitri 193010303013


Rexy Maulani F. 193030303241
Fauziah Rahmah 193010303028
Marjaina Hella D. 193030303190

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena tanpa rahmat,
taufik dan hidayah-Nya saya tidak dapat menyelesaikan pembuatan makalah “
Konsep Pengendalian Intern” ini tepat pada waktunya walaupun dalam bentuk
maupun isi yang sederhana.
Harapan kami semoga makalah ini dapat digunakan sebagai acuan,
pedoman maupun petunjuk bagi para pembaca, namun yang paling utama semoga
makalah ini dapat menambah wawasan para pembaca mengenai materi yang
dibahas dalam makalah ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih membutuhkan banyak perbaikan. Oleh karena itu kritik dan
saran dari pembaca yang membangun sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan
pembuatan makalah-makalah yang akan datang.

Palangka Raya, 20 Mei 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1


1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 1
1.3 Tujuan Masalah ................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3


2.1 Pengertian Pengendalian Intern ...................................................... 3
2.2 Ancaman Terhadap Sistem Informasi Akuntansi ........................... 3
2.3 Mengapa Ancaman Terhadap Sistem Informasi
Akuntansi Meingkat ........................................................................ 4
2.4 Konsep Umum Pengendalian .......................................................... 4
2.5 Klasifikasi Pengendalian Intern ...................................................... 6
2.6 Modal Pengendalian........................................................................ 8
2.7 Lingkungan Pengendalian ............................................................... 9
2.8 Aktivitas Pengendalian ................................................................... 10
2.9 Perhitungan Risiko .......................................................................... 10
2.10 Informasi dan Komunikasi .............................................................. 10
2.11 Pemantauan Kinerja ........................................................................ 11

BAB II PENUTUP .............................................................................................. 13


3.1 Kesimpulan ..................................................................................... 13
3.2 Kritik dan Saran .............................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengendalian (control) adalah proses mempengaruhi atau mengarahkan
aktivitas sebuah obyek, organisasi, atau sistem. Salah satu tujuan sebuah SIA adalah
membantu manajemen dalam mengendalikan sebuah organisasi bisnis. Akuntan
dapat membantu mencapai tujuan ini dengan merancang sistem pengendalian yang
efektif dan dengan cara pengkajian sistem pengendalian yang sekarang dipakai
untuk menjamin bahwa sistem tersebut beroperasi secara efektif. Tujuan
dilakukannya pengendalian adalah untuk mencegah timbulnya kerugian bagi
sebuah organisasi.
Pencapaian pengamanan dan pengendalian yang memadai terhadap sumber
daya informasi yang dimiliki oleh sebuah organisasi harus menjadi prioritas bagi
manajemen puncak. Meskipun tujuan pengendalian intern tetap sama apapun
metoda pengolahan data yang digunakan, namun sistem informasi berbasis
komputer mensyaratkan kebijakan dan prosedur yang berbeda. Sebagai contoh,
komputer mampu mengurangi potensi terjadinya kesalahan klerikal, manum
komputer juga meningkatkan risiko akses atau modifikasi secara tidak sah terhadap
file data. Selain itu, pemisahan fungsi otorisasi, fungsi pencatatan, dan fungsi
penjagaan aktiva dalam sebuah sistem informasi akuntansi harus dicapai secara
berbeda, karena program komputer mungkin menangani lebih dari satu fungsi
sekaligus. Meskipun demikian, penggunaan komputer juga memberikan
keuntungan lain, yaitu mengingkatkan efektivitas pengendalian intern

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian pengendalian intern ?
1.2.2 Apa saja ancaman terhadap sistem informasi akuntansi ?
1.2.3 Mengapa Ancaman terhadap sistem informasi akuntansi meningkat ?
1.2.4 Bagaimana konsep umum pengendalian ?
1.2.5 Bagaimana klasifikasi pengendalian intern ?

1
1.2.6 Seperti apa model pengendalian ?
1.2.7 Bagaimana lingkungan pengendalian ?
1.2.8 Apa itu aktivitas pengendalian ?
1.2.9 Bagaimana perhitungan risiko ?
1.2.10 Bagaimana informasi dan komunikasi ?
1.2.11 Bagaimana pemantauan kinerja ?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan pembuatan makalah ini untuk mengetahui beberapa aspek seperti :
1.3.1 Pengertian pengendalian intern
1.3.2 Ancaman terhadap sistem informasi akuntansi
1.3.3 Mengapa ancaman terhadap system informasi akuntansi meningkat
1.3.4 Konsep umum pengendalian
1.3.5 Klasifikasi pengendalian intern
1.3.6 Model pengendalian
1.3.7 Lingkungan pengendalian
1.3.8 Aktivitas pengendalian
1.3.9 Perhitungan risiko
1.3.10 Informasi dan komunikasi
1.3.11 Pemantauan kinerja.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengendalian Intern


Pengendalian (control) adalah proses mempengaruhi atau mengarahkan aktivitas
sebuah obyek, organisasi, atau sistem. Tujuan dilakukannya pengendalian adalah
untuk mencegah timbulnya kerugian bagi sebuah organisasi, yang timbul antara lain
karena sebab-sebab sebagai berikut.
1. Penggunaan sumber daya yang tidak efisien dan boros
2. Keputusan manajemen yang tidak baik
3. Kesalahan yang tidak disengaja dalam pencatatan dan pemrosesan data
4. Kehilangan atau kerusakan catatan secara tidak sengaja
5. Kehilangan aktiva karena kecerobohan karyawan
6. Tidak ditaatinya kebijakan manajemen dan peraturan lainnya oleh para
karyawan
7. Perubahan secara tidak sah terhadap SIA atau komponen-komponennya

2.2 Ancaman Terhadap Sistem Informasi Akuntansi


Secara garis besar, ada 4 jenis ancaman terhadap SIA, yaitu:
1. Bencana alam dan bencana politik, misalnya kebakaran, banjir, gempa
bumi, perang, angin topan, dan lain – lain.
2. Kesalahan software dan tidak berfungsinya perangkat keras, seperti
kegagalan hardware, fluktuasi listrik dan instalasi yang tidak benar,
kesalahan transmisi data yng tidak terdeteksi.
3. Tindakan-tindakan yang tidak disengaja, seperti kecelakaan, kecerobohan
kerja, tidak diikutinya prosedur standar, karyawan yang kurang terlatih atau
kurang diawasi, kehilangan atau salah menempatkan data, kesalahan logis,
dan system yang tidak memenuhi kebutuhan perusahaan atau tidak mampu
menangani tugas yang telah ditetapkan.
4. Tindakan yang disengaja (kriminal komputer), misalnya sabotase,
kecurangan komputer, dan korupsi

3
2.3 Mengapa Ancaman Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Meningkat ?
Diantara berbagai penyebab meningkatnya problem pengamanan adalah sebagai
berikut.
1. Kenaikan jumlah sistem client / server yang berakibat informasi tersedia
untuk semua karyawan.
2. Karena jaringan lokal (LAN) dan sistem client / server mendistribusikan
data kepada banyak pemakai, mereka lebih sulit dikendalikan dan diawasi
dibandingkan sistem mainframe yang terpusat.
3. Wide Area Network (WAN) memberi peluang bagi pelanggan dan pemasok
saling mengakses masing-masing sistem dan data, maka persoalan
kerahasiaan data menjadi sesuatu yang harus memperoleh perhatian yang
lebih.

Meskipun ancaman terhadap SIA meningkat, sayangnya banyak organisasi tidak


melakukan proteksi secara memadai terhadap data yang mereka miliki, karena
alasan sebagai berikut.
1. Persoalan pengendalian komputer sering disepelekan dan dianggap remeh,
dan perusahaan menganggap bahwa kehilangan informasi penting sebagai
sesuatu yang tidak dianggap merugikan atau dianggap merupakan ancaman.
2. Implikasi pengendalian karena berubahnya sistem dari sistem terpusat
menjadi sistem jaringan (network) tidak benar-benar dipahami.
3. Sebagian perusahaan tidak menyadari bahwa pengamanan data merupakan
hal yang serius bagi kelangsungan hidup perusahaa. Informasi adalah
sebuah sumberdaya strategik, dan untuk melindungi informasi tersebut
memerlukan oersyarat yang strategik pula.
4. Tekanan produktivitas dan biaya memotivasi manajemen untuk
mengabaikan pengukuran pengendalian yang memang cukup memakan
waktu.

2.4 Konsep Umum Pengendalian


Pengendalian Intern (internal control). Adalah rencana organisasi dan metode
yang digunakan untuk menjaga atau melindungi aktiva, menghasilkan informasi

4
yang akurat dan dapat dipercaya, memperbaiki efisiensi, dan untuk mendorong
ditaatinya kebijakan manajemen. Antara sebuah tujuan dengan tujuan lainnya
seringkali bertentangan.
Pengendalian Manajemen (management control). Merupakan konsep yang
lebih luas dibandingkan dengan pengendalian intern, yang memiliki karakteristik
sebagai berikut: (a) merupakan bagian yang integral dari tanggung jawab
manajemen, (b) dirancang untuk mengurangi terjadinya berbagai kesalahan (error
& irregularities), dan untuk mencapai tujuan organisasi, dan (c) berorientasi kepada
personil dan mencoba membantu karyawan mencapai tujuan organisasi dengan
mengikuti kebijakan organisasi.
Pengendalian Adiministrasi (administrative control). Adalah pengendalian
yang menjamin efisiensi operasional dan ketaatan kebijakan manajemen.
Sebaliknya,pengendalian akuntansi (accounting control) adalah pengendalian
yang bertujuan membantu menjaga aktiva dan menjamin akurasi dan daya andal
catatan keuangan perusahaan.
Struktur Pengendalian Intern (internal control structure), memiliki tiga
elemen, yaitu:
1. Lingkungan pengendalian, yang menggambarkan efek kolektif dari berbagai
faktor pada penetapan, peningkatan, atau penurunan efektivitas prosedur dan
kebijakan khusus. Faktor – factor tersebut adalah berupa :
a. Komitmen terhadap integrita dan nilai etika
b. Filosofi dan gaya operasi manajemen
c. Struktur organisasi
d. Komite audit dewan direktur
e. Metoda penetapan wewenang dan tanggung jawab
f. Praktik dan kebijakan sumberdaya manusia
g. Berbagai pengaruh eksternal lainnya yang mempengaruhi kegiatan dan
praktik organisasi
2. Sistem akuntansi, terdiri atas metode dan catatan yang ditetapkan untuk
mengidentifikasi, merangkai, menganalisis, menggolongkan, mencatat, dan
melaporkan transaksi-transaksi perusahaan dan untuk memelihara
akuntabilitas aktiva dan kewajiban yang terkait. Sistem akuntansi yang efektif

5
memberikan dasar yang memadai untuk penetapan metoda dan catatan yang
akan berfungsi sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi dan mencatat seluruh transaksi yang sah
b. Menguraikan secara tepat waktu transaksi bisnis secara rinci sehingga
memungkinkan klasifikasi transaksi secara tepat untuk pelaporan
keuangan
c. Mengukur nilai transaksi secara tepat sehingga memungkinkan pencatatan
sebesar nilai moneternya dalam laporan keuangan
d. Menentukan periode waktu terjadinya transaksi sehingga memungkinkan
pencatatan transaksi dalam periode akuntansi yang tepat
e. Menyajikan secara tepat transaksi dan pengungkapan lain yang terkait
dalam laporan keuangan.

3. Prosedur pengendalian, adalah kebijakan dan prosedur yang ditambahkan ke


lingkungan pengendalian dan sistem akuntansi yang telah ditetapkan oleh
manajemen untuk memberikan jaminan yang layak bahwa tujuan khusus
organisasi akan dicapai. Cakupan prosedur pengendalian tersebut adalah
sebagai berikut :
a. Otorisasi yang tepat terhadap transaksi dan aktivitas
b. Pemisahan tugas yang mengurangi ppeluang bagi seseorang untuk
melakukan kesalahan dalam tugas rutinnya, yaitu dengan menempatkan
orang yang berbeda pada fungsi otorisasi transaksi, pencatatan transaksi,
dan penjagaan aktiva.
c. Perancangan dan penggunaan dokumen dan catatan untuk membantu
menjamin pencatatan transaksi secara tepat
d. Penjagaan yang memadai terhadap akses dan penggunaan aktiva dan
catatan
e. Pengecekan independen terhadap kinerja dan penilaian yang tepat
terhadap nilai yang tercatat.

2.5 Klasifikasi Pengendalian Intern


1. Menurut Tujuannya, Pengendalian dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu :

6
a. Pengendalian Preventif, dimaksudkan untuk mencegah masalah sebelum
masalah tesebut benar-benar terjadi.
b. Pengendalian detektif, Untuk menemukan masalah segera setelah
masalah tersebut terjadi.
c. Pengendalian korektif, dimaksudkan untuk memecahkan masalah yang
ditemukan oleh pengendalian detektif. Pengendalian ini mencakup tiga
langkah yakni :
1) Mengidentifikasi penyebab munculnya masalah.
2) Membetulkan berbagai kesalahan yang terjadi.
3) Memodifikasi sistem sistem sehingga masalah yang sama di masa
mendatang dapat diminimumkan.
2. Menurut Waktu Pelaksanaannya, Pengendalian dibagi menjadi dua
kelompok yakni :
a. Feedback Control (Pengendalian umpan balik). Adalah pengenalian
yang masuk dalam kelompok pengendalian detektif, karena jenis
pengawasan ini mengukur sebuah proses dn menyesuaikan apabila
terjadi penyimpangan dari rencana semula.
b. Feedforward Control (Pengendalian dini). Adalah pengendalian yang
termasuk dalam kelompok pengendalian preventif, karena jenis ini
memonitor proses dan input untuk memprediksi kemungkinan masalah
yang akan terjadi (potential problems)
3. Menurut Obyek yang Dikendalikan, Pengawasan dibagi menjadi dua
kelompok yaitu:
a. General Control (Pengawasan umum). Yaitu pengawasan yang
dirancang untuk menjamin bahwa lingkungan pengawasan organisasi
mantap dan dikelola untuk meningkatkan efektifitas pengawasan
aplikasi.
b. Application Control (Pengawasan kontrol). Yaitu pengawasan yang
digunakan untuk mencegah, mendeteksi, dan membetulkan kesalahan
transaksi saat transaksi tersebut diproses.
4. Menurut Tempat Implementasi dalam Siklus Pengolahan data, dibagi
menjadi tiga kelompok yaitu :

7
a. Pengawasan Input, Dirancang untuk menjamin bahwa hanya data
yang sah, akurat dan diotorisasi saja yg dimasukkan kedalam proses.
b. Pengawasan Proses, dirancang untuk menjamin bahwa semua transksi
diproses secara akurat dan lengkap, semua file dan record di-
update secara tepat.
c. Pengawasan Output, dirancang untuk menjamin bahwa keluaran
sistem diawasi dengan semestinya.

2.6 Model Pengendalian


Pengendalian Intern memiliki beberapa model, yaitu sebagai berikut.
1. The Foreign Corrupt Practices Act.
Tujuan utama dikeluarkannya peraturan ini adalah untuk mencegah upaya
penyuapan oleh pihak luar kepada pejabat perusahaan untuk memperoleh
kesepakatan bisnis.
2. The Study By Committe Of Sponsoring Organization (Coso)
Model pengendalian intern ini menetapkan sebagai proses yang diterapkan
oleh dewan direktur, manajemen, dan untuj memberikan jaminan yang
cukup bahwa ujuan pengendalian berikut ini dapat dicapai, yaitu :
a. Efektifitas dan efisiensi operasi.
b. Daya andal pelaporan keuangan.
c. Kesesuaian dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Pengendalian intern didefinisikan sebagai sebuah proses karena pengendalian
intern ini melekat dalam kegiatan operasional sebuah organisasi, dan merupakan
bagian integral dari aktivitas dasar manajemen seperti perencanaan, pelaksanaan,
dan pemantauan kegiatan organisasi.
3. Study By The Information Systems Audit And Control Foundation (Isacf)
ISACF beberapa waktu lalu menyusun the Control Objective for
Information and Related Technology (COBIT). COBIT adalah sebuah
rerangka kerja umu untuk pengamanan sistem informasi dan praktik
pengendalian untuk teknologi informasi. Rerangka tersebut memungkinkan
(1) Manajemen untuk menetapkan pengamanan dan praktik pengendalian
lingkungan teknologi informasi, (2) Pemakai jasa teknologi informasi

8
memperoleh jaminan bahwa ada pengamanan dan pengendalian yang
memadai, dan (3) Auditor untuk mendukung opini mengenai pengendalian
intern dan untuk memberikan saran bagi pengamanan dan pengendalian
teknologi informasi.

2.7 Lingkungan Pengendalian


1. Komitmen Kepada Integrasi dan Nilai Etika
Manajemen perlu menciptakan sebuah kultur organisani yang menekankan
pada integritas dan nilai etika, karena hal ini merupakan sesuatu hal penting.
Perusahaan dapat menetapkan integritas sebagai sebuah prinsip dasar
perusahaan dan secara pribadi dan aktif melakukan sosialiai serta
mempraktikannya.
2. Filosofi dan Gaya Operasi Manajemen
Komponen utama lingkungan pengawasan adalah filosofi dan gaya operasi
manajemen. Jika manajemen tidak terlalu memberikan perhatian
pengendalian terhadap pengendalian intern dan perilaku etik, maka
karyawan perusahaan tidak dapat diharapkan dapat mencapai tujuan
pengawasan secara efektif.
3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi sebuah perusahaan menetapkan garis wewenang dan
tanggung jawab, dan memberikan rerangka menyeluruh untuk perencanaan,
pengarahan, dan pengendalian operasi.
4. Komite Audit
Komite ini bertanggungjawab untuk mengawasi struktur pengawasan intern
perusahaan, proses pelaporan keuangan, dan ketaatan terhadap hukum,
peraturan, dan standar yg berlaku.
5. Metode Penetapan Wewenang dan Tanggung Jawab
Kebijakan dan tanggung jawab biasanya diatur dan ditetapkan dakam
deskripsi jabatan, pelatihan karyawan, rencana kegiatan, jadwal, dan
anggaran. Salah satu hal penting adalah kode etik yang berkaitan dengan
standar perilaku etis, praktik bisnis, dan perbedaan kepentingan.
6. Praktik dan Kebijakan tentang Sumber Daya Manusia

9
Kebijakan dan praktik yang berkaitan dengan pengangkatan, pelatihan,
penilaian, penggajian, dan promosi memiliki pengaruh penting terhadap
kemampuan organisasi meminimumkan risiko pengawasan intern.
7. Pengaruh Eksternal
Pengaruh eksternal mempengaruhi lingkungan pengawasan organisasi, dan
meningkatkan kesadaran manajemen akan pentingnya prosedur dan
kebijakan pengawasan intern.

2.8 Aktivitas Pengendalian


Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan aturan yang memberikan jaminan
cukup bahwa tujuan pengendalian manajemen dicapai. Pada umumnya aktivitasnya
dapat dikelompokan menjadi lima kelompok yakni :
1. Otorisasi yang tepat terhadap aktivitas dan transaksi
2. Pemisahan tugas
3. Perancangan dan penggunaan dokumen dan catatan yang memadai
4. Perlindungan yang memadai terhadap akses dan penggunaan aktiva dan
catatan
5. Pengecekan independen terhadap kinerja

2.9 Perhitungan Risiko


1. Identifikasi ancaman yang dihadapi perusahaan
2. Estimasi risiko atau probabilitas terjadinya ancaman
3. Estimasi kemungkinan terjadinya kerugian dari setiap ancaman
4. Identifikasi alternatif pengendalian
5. Estimasi dari biaya setiap alternatif
6. Menentukan efektifitas manfaat dan pengorbanan

2.10 Informasi Dan Komunikasi


Akuntan dalam melaksanakan proses ini harus memahami bagaimana (1) transaksi
terjadi (2) data direkam dalam machine readable form (3) file-filekomputer diakses
dan di-update (4) data diproses untuk menghasilkan laporan, dan (5) informasi
dilaporan ke pengguna intern dan pengguna ekstern.

10
Cara pelaporan kepada para pengguna tergantung pada beberapa faktor berikut :
1. Jenis Output, Softcopy atau Hardcopy. Jenis output ini akan membedakan
cara pelaporan kepada pemakai.
2. Teknologi informasi yang dipakai. Apabila perusahaan memanfaatlam
teknologi informasi untuk menyamoaikan berbagai laporan, maka laporan
tersebut lebih cepat, lebih tepat waktu, dan lebih terjamin kerahasiaannya.
3. Jenis laporan yang dirahasiakan.

2.11 Pemantauan Kinerja


Pemantauan kinerja merupakan hal penting dalam pengawasan. Ada beberapa
kunci pokok dalam melakukan pemantauan kinerja, yakni :
1. Supervisi yang efektif.
Mencakup :
a. Pelatihan dan asisten karyawan
b. Pemantauan kinerja keryawan
c. Koreksi kesalahan
d. Penjagaan aktiva dengan cara memantau karyawan yang memliki akses
ke aktiva tersebut
2. Pelaporan Pertanggungjawaban.
Mencakup :
a. Anggaran, kuota, jadwal, biaya standar, kualitas standar.
b. Laporan kinerja. Yang berisi informasi realisasi rencana dan rencana
anggaran, beserta selisih keduanya
c. Prosedur untuk menyelidiki selisih yang jumlahnya signifikan dan
prosedur untuk menindaklanjuti penyimpangan dari rencana.
3. Internal Auditing.
Aktivitasnya mencakup :
a. Penilaian ketaatan karyawan terhadap kebijakan manajemen, prosedur
dan peraturan serta hukum yang berlaku.
b. Penilaian efektivitas dan efisiensi manajemen.
Pada Audit internal ini dapat mendeteksi :
a. Jumlah jam kerja lembur yang berlebih

11
b. Pemkaian aktiva yang tidak optimal
c. Adanya persediaan barang yg telah usang secara fisik maupun teknologi
d. Penggantian biaya perjalanan dinas
e. Anggaran dan kuota yang terlalu longgar
f. Adanya pengeluaran modal yg tidak dikaji secara memadai sebelum
disetujui
g. Persoalan-persoalan yang berkaitan dengan proses produksi

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dengan memperhatikan apa yang telah dikemukakan diatas mengenai tujuan
pengendalian intern, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan pengendalian
intern bukan hanya merupakan prosedur untuk memeriksa dan menganalisa
ketelitian data akuntansi, tetapi juga meliputi semua metode dan kebijakan
yang digunakan perusahaan dalam mengendalikan jalannya operasional
perusahaan agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dilihat dari
tujuan tersebut maka sistem pengendalian intern dapat dibagi menjadi dua yaitu
pengendalian Intern Akuntansi (Preventive Controls)dan pengendalian intern
administratif (Feedback Controls). Pengendalian intern akuntansi dibuat
untuk mencegah terjadinya inefisiensi yang tujuannya adalah menjaga
kekayaan perusahaan dan memeriksa keakuratan data akuntansi. Contoh:
adanya pemisahan fungsi dan tanggung jawab antar unit organisasi.
Pengendalian administratif dibuat untuk mendorong dilakukannya efisiensi
dan mendorong dipatuhinya kebijakkan manajemen (dikerjakan setelah
adanya pengendalian akuntansi) Contoh: pemeriksaan laporan untuk
mencari penyimpangan yang ada, untuk kemudian diambil tindakan.

3.2 Kritik dan Saran


Demikianlah isi pembahasan dari makalah ini, namun sebagai manusia yang
tidak sempurna penulis menyadari bahwa ada banyak kesalahan serta
kekurangan yang terdapat didalamnya baik dari segi isi, pengetikan, dan
kesalahan-kesalahan lain yang terjadi, untuk itu kiranya bisa dimaklumi.
Namun demikian, segala masukkan, tanggapan, saran serta kritikkan yang
bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikkan dimasa depan.
Terima kasih

13
DAFTAR PUSTAKA

Krismiaji. (2015). Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta : Unit Penerbit Dan


Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

14

Anda mungkin juga menyukai