Anda di halaman 1dari 20

Dosen: Angel Yenny Ringan, S.E., M.Si.

MAKALAH

“PENGENDALIAN DAN AUDIT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI"

(Mata Kuliah : Sistem Informasi Akuntansi)

OLEH:

KELOMPOK II

ULVA : 216602
EDO SYAFUTRA : 216602
ATIKA PUTRI : 216602

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ENAM-ENAM KENDARI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini

dengan materi Pengendalian Dan Audit Sistem Informasi Akuntansi.

Materi ini bersumber dari berbagai sumber bacaan yang Insya Allah

tersusun dengan ringkas dan mudah untuk difahami dan dimengerti.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari seutuhnya bahwa masih jauh

dari kata sempurna makalah ini, baik dari segi susunan kalimat maupun tata

bahasanya. Oleh karena itu, penulis terbuka untuk menerima segala masukan dan

kritik yang bersifat membangun dari pembaca sehingga penulis bisa melakukan

perbaikan makalah ini sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberi manfaat ataupun inpirasi

pada pembaca.

Kendari, April 2023

KELOMPOK II

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................3
1.3 Tujuan ........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 4
2.1 Pengertian Audit ....................................................................................... 4
2.2 Pengertian Sistem...................................................................................... 5
2.3 Pengertian Informasi ................................................................................. 7
2.4 Audit Sistem Informasi ............................................................................. 8
2.5 Perencanaan Audit Sistem Informasi ...................................................... 10
2.6 Pengendalian Internal.............................................................................. 11
2.7 Pengendalian Internal Audit Sistem Informasi ....................................... 12
BAB III PENUTUP.............................................................................................. 15
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam suatu sistem informasi akuntansi yang ramai digunakan oleh banyak

perusahaan, masih banyak yang dalam penggunaannya mengalami kekurangan

dan kesalahan-kesalahan yang ditemukan ketika dilakukannya pengauditan sistem

informasinya. Ini bisa dikatakan adanya kurang pengendalian internal yang

dilakukan oleh pihak perusahaan. Suatu sistem memiliki peluang terhadap

kesalahan manajemen, kerusakan atau kemacetan, dan penyalahgunaan. Adanya

komputer dan kemampuan yang dimiliki manusia merupakan peralatan yang

dapat mendukung untuk mencapai suatu kinerja yang lebih baik (Suwarno, 2004).

Namun keduanya juga tetap mempunyai kapasitas untuk melakukan kesalahan-

kesalahan, seperti kecurangan atau kesalahan input.

Audit SI berkembang secara fokus, tidak hanya pada transaksi keuangan

tapi juga terhadap evaluasi kontrol pada SI. Misalnya mengenai keamanan,

segregasi tugas hingga pengelolaan risiko yang tujuannya adalah untuk

melindungi suatu informasi dan memastikan bahwa pengendalian-pengendalian

dalam proses komputerisasi berjalan efektif (Priandoyo, 2006). Oleh auditor

internal, pengendalian internal ini akan menjadi suatu evaluasi akhir apakah

sistem informasi akuntansi tersebut sudah memberikan suatu informasi yang

akurat dan sesuai dengan harapan, serta menjadi suatu pengembangan sistem

kedepannya.

1
Audit sistem informasi atau Information System Audit disebut juga EDP

Audit (Electronic Data Processing Audit) / Computer audit merupakan suatu

proses di kumpulkannya data dan di evakuasinya butki untuk menetapkan apakah

suatu sistem aplikasi komputerisasi sudah diterapkan dan menerapkan sistem

pengendalian, internal yang sudah sepadan, seluruh aktiva dilindungi dengan baik

atau disalahgunakan dan juga terjamin integritas data, keandalan dan juga

efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan informasi berbasis komputer.

Demikian juga halnya pengendalian, tujuan pengedalian pengolahan data

yang akurat dalam suatu lingkungan manual maupun lingkungan yang

berkomputerisasi adalah sama. Dalam suatu lingkungan yang berkomputerisasi

harus diterapkan pengendalian untuk mengurangi resiko pengulangan kesalahan

dan untuk memastikan bahwa data yang dihasilkan benarbenar akurat. Perubahan

dalam metode pengendalian dan pengolahan ini menimbulkan metode baru dalam

Auditing.

Auditor harus mempelajari keahlian-keahlian baru untuk bekerja secara

efektif dalam suatu lingkungan bisnis yang berkomputerisasi untuk meriview

teknologi komputer. Auditor harus memahami dan mempertimbangkan sifat

sistem PDE. Sistem ini akan mempengaruhi sistem akuntansi dan sistem

pengendalian intern yang aakhirnya akan mempengaruhi luas, lingkup dan jangka

waktu audit.

2
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, bisa

dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah yang dimaksud dengan Audit?

2. Bagaimanakah yang dimaksud dengan Sistem?

3. Bagaimanakah yang dimaksud dengan Informasi?

4. Bagaimanakah yang dimaksud dengan Audit Sistem Informasi?

5. Bagaimanakah yang dimaksud dengan Perencanaan Audit Sistem

Informasi?

6. Bagaimanakah yang dimaksud dengan Pengendalian Internal

7. Bagaimanakah yang dimaksud dengan Pengendalian Internal Audit

Sistem Informasi?

1.3 Tujuan

Begitu tujuan dari persiapan makalah ini adalah:

1. Untuk memahami Audit

2. Untuk memahami Sistem

3. Untuk memahami Informasi

4. Untuk memahami Audit Sistem Informasi

5. Untuk memahami Perencanaan Audit Sistem Informasi

6. Untuk memahami Pengendalian Internal

7. Untuk memahami Pengendalian Internal Audit Sistem Informasi.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Audit

Audit suatu proses sistematik yang secara objektif merupakan penyediaan

dan evaliasi bukti-bukti yang menyangkut dengan asersi tentang kegiatan dan

kejadian ekonomi untuk memastikan tingkat hubungan antara asersi dengan

kriteria yang ada serta mengkomunikasikan hasil yang diperoleh kepada pihak-

pihak yang bersangkutan. Audit sektor publik berhubungan dengan prinsip dan

prosedur akuntansi digunakan oleh sektor publik, auditor dan pengawas sistem

informasi akuntansi yang dipakai merupakan hal penting dalam pemeriksaan

sektor publik yang lebih efisien, efektif, dan ekonisme terhadap akuntabilitas

pengelolaan keuangan dan terfokus pada pencapaian kesejahteraan pegawai.

Menurut Anis Rachama Utary (2014:1) Audit adalah sebuah peroses

pemeriksaan. Mengingat pentingnya proses audit, maka biasanya pihak audittor

(pihak yang melakukan audit biasanya disebut dengan auditor) akan

memerintahkan kepada lembaga yang akan diaudit untuk menyiapkan

berkasberkas yang diperlukan.

Menurut Mulyadi (2014:9) audit adalah suatu peroses sistimatik untuk

memperoleh dan mengavaluasi bukti secara objektif mengenai

pernyataanpernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan

untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut

4
dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasil kepada

pemakai yang berkepentingan.

Menurut Arens (2015:2) adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang

informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi

iti dan kriteria yang telah ditetapkan. Dari pengertian diatas, dapat dikatakan

bahwa audit merupakan suatu proses pemeriksaan yang dilakukan secara

sistematik terhadap laporan keuangan.

Menurut Susan Irawan (2018 :2) “Audit adalah suatu proses yang sistematis

dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-bukti audit mengenai kegiatan

ekonomi yang mencerminkan dari informasi keuangan suatu perusahaan tertentu.

Tujuannya adalah untuk memberikan laporan mengenai adanya tingkat persediaan

antara informasi kuantitatif dengan keriteria yang telah ditetapkan sebelumnya

dan pernah dilakukan oleh orangorang independen dan kompeten”.

Menurut Agoes (2010:1) “Auditing adalah suatu pemeriksaan yang

dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen, terhadap

laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatancatatan

pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat

memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan”.

2.2 Pengertian Sistem

Sistem merupakan beberapa subsistem atau sistem-sistem bagian,

komponen-komponen atau subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri lepas

sendiri-sendiri, komponen-komponen dan subsistem saling berinteraksi dan saling

5
berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran dapat

tercapai.

Menurut Kristanto (2018:1) “ sistem merupakan kumpulan elemenelemen

yang saling terkait dan bekerja sama untuk memperoses masukan (input) yang

ditujukan kepada sistem tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai

menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan”.

Menurut Kristanto (2018:12) menyimpulkan bahwa “sebuah sistem

informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak

komputer serta perangkat manusia yang akan mengolah data menggunakan

perankat keras dan perangkat lunak tersebut”.

Menurut Romey dan Steinberbart dalam jurnal penda Sudarto Hasugian,

Dkk (2017:33) “sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih

komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk

yang lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasanya berbagi dalam sub

sistem yang lebih kecil yang mendukun sisten yang lebih besar”

Menurut Jimmy L. Goal (2018:9).”sistem adalah hubungan satu unit dengan

unit-unit lainnya yang saling berhubungan satu sama lainnya dan yang tidak dapat

dipisahkan serta menuju satu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah

ditetapkan”.

Menurut Mc Leord yang dikutip dalam buku Pengantar Sistem Informasi

(2012 : 1).”mendefinisikan sistem adalah sekelompok elemenelemen yang

terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan. Sistem juga

merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,

6
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan

tertentu.”

2.3 Pengertian Informasi

Secara umum informasi adalah suatu data yang telah diolah sehingga

menghasilkan suatu informasi tertentu yang dibutuhkan oleh pihak yang

membutuhkan informasi tertentu.

Menurut Abdul Kadir dalam (Heriyanto 2018) “informasi adalah data yang

telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat

dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang”.

Menurut Anggeraeni dan Irviani (2017:13) menjelaskan bahwa “informasi

adalah sekumpulan data atau fakta yang diorganisasikan atau diolah dengan cara

terntentu sehingga mempunyai arti bagi penerima”.

Menurut Trimahardika dan Sutinah (2017:250) “informasi merupakan suatu

data yang telah diolah, diklasifikasikan dan diinterprestasikan serta digunakan

untuk peroses pengambilan keputusan”.

Menurut Tata Sutabri (2012 : 22) “Informasi adalah data yang telah

diklasifikasikan atau diolah atau diinterprestasikan untuk digunakan dalam proses

pengambilan keputusan. Sistem pengelolahan informasi akan mengolah data

menjadi informasi atau mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna

bagi yang menerimanya. Nilai informasi berhubungan dengan keputusan. Bila

tidak ada pilihan atau keputusan maka informasi tidak diperlukan”.

Menurut Sutarman (2019 : 14) “Informasi adalah sekumpulan fakta (data)

yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi

7
sipenerima. Sebagai contoh, apabila kita memasukkan jumlah gaji dengan jumlah

jam bekerja, kita akan mendapatkan informasi yang berguna. Dengan kata lain,

informasi datang dari data yang akan diperoses”.

Menurut Kadir (2019 : 4) bahwa “definisi informasi adalah informasi

mengarah pada data, memberikan suatu nilai tambah atau pengetahuan bagi yang

menggunakannya, dapat digunakan untuk mengambil keputusan”.

Menurut Wahyono (2014 : 23) yang dikutip dari bukunya Gordon B. Davis,

“informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi

penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan

sekarang maupun masa depan”. Informasi sangat penting dalam suatu organisasi,

informasi mengarahkan dan memperlancar kegiatan sehari-hari. Suatu sistem

yang kurang dapat informasi akan menjadi kurang berguna karena

masukanmasukan dari data kurang berfungsi dengan baik.

2.4 Audit Sistem Informasi

Menurut Gondodiyoto (2007: 151) berpendapat bahwa, Audit sistem

informasi merupakan suatu pengevaluasian untuk mengetahui bagaimana tingkat

kesesuaian antara aplikasi sistem informasi dengan prosedur yang telah ditetapkan

dan mengetahui apakah suatu sistem informasi telah didesain dan

diimplementasikan secara efektif, efisien, dan ekonomis, memiliki mekanisme

pengamanan asset yang memadai, serta menjamin integritas data yang memadai.

Menurut Weber (1999: 10) mengemukakan bahwa audit sistem informasi

merupakan proses pengumpulan dan penilaian buktibukti untuk menentukan

apakah sistem komputer dapat mengamankan aset, memelihara integritas data,

8
dapat mendorong pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan menggunakan

sumberdaya secara efisien. Berdasarkan definisi audit sistem informasi tersebut di

atas, dapat disimpulkan bahwa sekurang-kurangnya terdapat 4 (empat) tujuan

audit sistem informasi, yaitu:

1). Mengamankan asset,

2). Menjaga integritas data,

3). Menjaga efektivitas sistem,

4). Mencapai efisiensi sumberdaya.

Tujuan audit sistem informasi menurut Weber (1999: 11-13) dapat

disimpulkan secara garis besar terbagi menjadi 4 tahap yaitu:

1. Meningkatkan keamanan aset-aset perusahaan.

Aset informasi suatu perusahaan seperti perangkat keras (hardware),

perangkat lunak (software), sumber daya manusia, file data harus dijaga

oleh suatu sistem pengendalian intern yang baik aga tidak terjadi

penyalahgunaan aset.

2. Meningkatkan integritas data.

Integritas data (data integrity) adalah salah satu konsep dasar sistem

informasi. Data memiliki atribut-atribut tertentu seperti: kelengkapan,

kebenaran, dan keakuratan.

3. Meningkatkan efektifitas system

Efektifitas sistem informasi perusahaan memiliki peranan penting

dalam proses pengambilan keputusan. Suatu sistem infromasi dapat

9
dikatakan efektif bila sistem informasi tersebut telah sesuai dengan

kebutuhan user.

4. Meningkatkan efisiensi sistem

Efisiensi menjadi hal yang sangat penting ketika suatu komputer tidak

lagi memiliki kapasitas yang memadai.

Dari pengertian-pengertian para ahli mengenai Audit Sistem Informasi

dapat disimpulkan menjadi, proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti

untuk menentukan apakah suatu sistem aplikasi komputerisasi telah menetapkan

dan menerapkan sistem pengendalian intern yang memadai, semua aktiva

dilindungi dengan baik / tidak disalahgunakan serta terjaminnya integritas data,

keandalan serta efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan sistem informasi

berbasis komputer. Evaluasi tersebut dapat dilakukan bersamaan dengan audit

laporan keuangan, audit internal, atau bentuk lain dari keterlibatan pembuktian.

2.5 Perencanaan Audit Sistem Informasi

Menurut Asmuni (2006) Proses perencanaan dan pengembangan suatu

sistem informasi dimulai dengan menganalisa kebutuhan bisnis atau manajemen

perusahaan (Business Requirements Analysis). Tujuan utamanya adalah untuk

menemukan kerangka dasar dalam penyiapan sistem berbasis computer yang

menyesuaikan keterampilan atas karaktersitik teknologi informasi yang dibangun.

Ada 10 (sepuluh) prinsip yang harus digaris bawahi dalam perencanaan dan

pengembangan pengembangan sistem informasi menurut Whitten, Bentley dan

Dittman (2004), yaitu:

1) Keterlibatan para pemakai sistem

10
2) Gunakan pendekatan pemecahan masalah,

3) Membangun fase dan aktivitas yang memfokuskan pada pembangunan blok

sistem informasi dan manajemen,

4) Mendokumentasikan pengembangan sistem yang berjalan,

5) Membangun standar system,

6) Mengelola proses dan proyek manajemen yang dipengaruhi oleh kebutuhan

manajemen mutu,

7) Menjustifikasi sistem informasi sebagai investasi modal,

8) Tidak takut untuk menunda atau merevisi ruang lingkup proyek system,

9) Membuat prioritas dan mencoba untuk merealisasikannya dan,

10) Mendesain sistem untuk perubahan dan pertumbuhan.

2.6 Pengendalian Internal

Dijelaskan oleh COSO (Committee of Sponsoring Organitazion) dimana

dalam suatu pengendalian internal terdapat 4 komponen, yaitu:

a. Lingkungan pengendalian, menentukan arah perusahaan dan mempengaruhi

kesadaran pengendalian pihak manajemen dan karyawan.

b. Penilaian risiko, mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola berbagai

risiko yang berkaitan dengan laporan keuangan.

c. Informasi dan komunikasi, kualitas suatu informasi yang dihasilkan oleh

SIA berdampak pada kemampuan pihak manajemen untuk mengambil

tindakan serta membuat keputusan dalam hubungannya dengan operasional

perusahaan, serta membuat laporan keuangan yang handal.

11
d. Pengawasan, proses yang memungkinkan kualitas desain pengendalian

internal serta operasinya berjalan.

Suatu sistem pengendalian atau sistem pengawasan internal, pada

hakekatnya adalah suatu mekanisme yang didesain untuk menjaga (preventif),

mendeteksi (detektif), dan memberikan mekanisme pembetulan (korektif)

terhadap potensi/kemungkinan terjadinya kesalahan (kekeliruan, kelalaian, error)

maupun penyalahgunaan (kecurangan) (Gondodiyoto, 2007:250). Pengendalian

inetrnal juga digolongkan dalam pengendalian umum (general controls) dan

pengendalian aplikasi (application controls), berikut penjelasannya menurut

Gondodiyoto (2007:298,372).

Pengendalian internal yang terbaik adalah yang paling sesuai dengan

kondisi organisasinya. Namun sebagai dasar pemikiran umum adalah model

COSO lebih bersifat fleksibel. Makin tinggi tingkat implementasi teknologi

informasi suatu perusahaan sebaiknya mengacu ke CobIT. Model COSO adalah

salah satu model pengendalian internal yang banyak digunakan oleh para auditor

sebagai dasar evaluasi, mengembangkan pengendalian internal (Gondodiyoto,

2007:266).

2.7 Pengendalian Internal Audit Sistem Informasi

Menurut The Information Sistem Control and Audit Association (ISACA)

(2007:65), bahwa sistem pengendalian internal merupakan kebijakan, prosedur,

praktik-praktik, dan struktur organisasi yang didesain untuk memberikan jaminan

yang layak pada upaya pencapaian tujuan bisnis yang akan dicapai dan

12
memastikan kejadian-kejadian yang tidak diinginkan akan dicegah, atau dideteksi

dan dikoreksi.

Menurut Weber (1999: 35), pengendalian adalah suatu sistem untuk

mencegah, mendeteksi, dan mengkoreksi kejadian yang timbul saat transaksi dari

serangkaian pemrosesan yang tidak terotorisasi secara sah, tidak akurat, tidak

lengkap, mengandung redudansi, tidak efektif dan tidak efisien.

Menurut Cascarino (2012: 57), bahwa system pengendalian internal

merupakan tindakan yang diambil oleh manajemen guna meningkatkan

kemungkinan tercapainya tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Menurut Susanti (2016) Faktor-faktor yang mendorong pentingnya

pengendalian dan audit sistem informasi adalah antara lain untuk:

a) Mendeteksi agar komputer tidak dikelola secara kurang terarah

b) Mendeteksi resiko pengambilan keputusan yang salah akibat informasi hasil

proses sistem komputerisasi salah/lambat/tidak lengkap

c) Menjaga aset perusahaan karena nilai hardware, software dan dan personil

lazimnya tinggi

d) Mendeteksi resiko error komputer

e) Mendeteksi resiko penyalahgunaan komputer (fraud)

f) Menjaga kerahasiaan

g) Meningkatkan pengendalian evolusi penggunaan komputer

13
Pengendalian dikelompokan menjadi tiga bagian, yaitu :

a. Preventive Controls

Instruksi (perintah) yang ditempatkan pada dokumen sumber untuk

mencegah/menjaga terjadinya kesalahan dalam pengisiannya.

b. Detective Controls

Pengendalian ini digunakan untuk menemukan/mengetahui bila terjadi

kesalahan data yang diinput di dalam sistem.

c. Corrective Controls

Pengendalian ini digunakan untuk memperbaiki masalah yang

ditemukanpada detective control. Pengendalian ini terdiri dari program yang

menggunakan kode khusus yang dapat memperbaiki data yang rusak/error

karena kesalahan pada komunikasi on line.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dalam makalah ini yaitu sistem pengendalian internal

adalah suatu sistem yang dipengaruhi entitas organisasi yang dirancang untuk

mencegah, mengendalikan dan melindungi seluruh aktivitas organisasi dari

penyimpanganpenyimpangan atau undesirable event lainnya yang dapat

merugikan perusahaan sekaligus bertujuan untuk memastikan kepatuhan entitas

terhadap peraturan dan kebijakan perusahaan menciptakan keandalan laporan

keuangan, meningkatkan efektifitas dan efisiensi operasi perusahaan, dan menjaga

aset/kekayaan organisasi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Agoes. 2010. “Pemeriksaan Akuntansi (Auditing)”. Lembaga penerbit Fakultas


ekonomi univesitas Indonesia, Jakarta.

Anggraeni, E. Y. & Irviani, R., 2017. Pengantar Sistem Informasi. 1 penyunt.


Yogyakarta: Andi.

Anisa Rachna Utary. 2014. “Audit Sektor Publik” Jurnal Interpena yogyakarta

Arens, A. R. 2015. Auditing dan Jasa Assurance Pendekatan Terintegrasi. Edisi


Kedua. Jakarta: Salemba Empat

Asmuni, I. 2006, Kertas Kerja Audit Sistem Informasi (Sebuah Gagasan Baru
Dalam Standar Profesional Pemeriksaan Dan Pengembangan Sistem
Informasi). Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, 130077.

Cascarino, Richard. 2012. Auditor’s Guide to It Auditing. John Wiley & Sons,
Inc., Hoboken. New Jersey

Gondodiyoto, S. 2007. Audit Sistem Informasi: Pendekatan Cobit, Edisi


Revisi,Mitra Wacana Media, Jakarta.

Heriyanto, Y. 2018. Perancangan Sistem Informasi Rental Mobil Berbasis Web


Pada PT.APM Rent Car. Jurnal Intra-Tech, 2(2), 64–77.

Jimmy L. Goal. 2018. Sistem informasi manajemen pemahaman dan aplikasi.


Penerbit PT Grasindo. Jakarta.

Kadir. 2019. Pengendalian Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta

Kristianto. 2018.” Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya “. Edisi


Revisi. Gava Media. Yogyakarta

Mc Leord Jr. Nugroho. 2011.”Sistem Informasi Manajemen”, Edisi Indonesia,


Jilid 1 & 2, Prehalindo, Jakarta

Mulyadi. 2014.” Auditing “. Edisi Keenam. Salemba Empat. Jakarta

Sudarto Hasugian Penda, 2017, “Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Guru


Wali Kelas Pada Smp Negeri 19 Medan Dengan Menggunakan
Metode Simple Additive Weighting”, Journal Of Informatic Pelita
Nusantara

Susan Irawan. 2018. Pengertian Audit, Jurnal Mahasiswa Agroinfo Galuh 4 (1)

16
Susanti, Yeni, 2016, Audit Sistem Informasidan Prosedur Nya.

Sutarman. 2019. Pengantar Teknologi Informasi. Bumi Aksara. Jakarta.

Tata Sutabri. 2012. Konsep Sistem Infotmasi. Gava Media. Yogyakarta.

Trimahardika, R., & Sutinah, E. (2017, 09). Penggunaan Metode Rapid


Application Development Dalam Perancangan Sistem Informasi
Perpustakaan. Jurnal Informatika, Vol.4 No.2 September 2017, pp.
249~260 ISSN: 2355-6579 E-ISSN: 2528-2247, 260.

Wahyono. 2014. “Sistem Informasi Konsep Dasar, Analisis Desain dan


Implementasi”,Edisi Pertama, Yogyakarta; Graha Ilmu.

Weber, Ron. 1999, Information Systems Control and Audit, 2nd edition, Prentice
Hall Inc, New Jersey.

Whitten, Bentley and Dittman, 2004. Analysis and Design Information Systems.
Prentice Hall

17

Anda mungkin juga menyukai