Tentang
Disusun Oleh:
Geony Bahder
211000462201032
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
TA. 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran allah Swt. Yang telah melimpahkan
rahmat taufiq dan hidayahnya kepada seluruh umat manusia, sehingga kami
tetap iman dan islam, serta komitmen sebagai insan yang haus akan ilmu
pengetahuan.
Penulis
2
DAFTAR ISI
A.Kesimpulan ................................................................................... 16
B.Saran .............................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 17
3
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Rumusan Masalah
4
D.Apa Itu Pengawasan Proses?
C.Tujuan Penulisan
Merujuk pada rumusan masalah diatas, Adapun tujuan penulisan makalah
ini adalah sebagai berikut:
5
BAB II
PEMBAHASAN
A.Bentuk Pengawasan di dalam SIA
6
3. Pengukuran pelaksanaan kegiatan yang nyata
4. Membandingkan pelaksanaan kegiatan dengan standar dan penganalisaan
penyimpangan-penyimpangan
5. Pengambilan tindakan koreksi bila perlu
Tahap-tahap ini apabila diperinci dalam bentuk gambar dibawah ini.
akan memperlihatkan suatu hubungan horizontal yang mengikat.
Penentuan pembandingan
Standart pengukuran
Pelaksanaan standart
pengambilan tindakan
koreksi, bila perlu
B.Pengawasan Intern
Pengawasan intern (internal control) dapat mempunyai arti yang sempit
atau juga luas. Dalam arti yang sempit, pengawasan intern merupakan
pengecekan penjumlahan, baik penjumlahan mendatar (crossfooting), maupun
penjumlahan menurun (footing). Dalam arti yang luas, pengawasan intern tidak
hanya meliputi pekerjaan pengecekan, tetapi meliputi semua alat-alat yang
digunakan manajemen untuk mengadakan pengawasan.
7
2. Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi
3. Memajukan efisiensi dalam operasi
4. Membantu menjaga agar tidak ada yang menyimpang dari kebijaksanaan
manajemen yang telah ditetapkan lebih dahulu
Terdapat beberapa elemen pokok yang merupakan karakteristik dari
suatu sistem pengawasan intern untuk memenuhi tujuan-tujuan diatas, yaitu
sebagai berikut :
Pengawasan ini terdiri dari struktur organisasi dan semua metode dan
prosedur yang terutama berkaitan dengan dan berhubungan langsung pada
pengamanan aktiva dan dapat dipercayanya catatan finansial. Pengawasan
akuntansi terdiri dari prosedur-prosedur dan catatan-catatan yang berkaitan
dengan pengamanan aktiva dan dapat dipercayanya catatan finansial,
sehingga organisasi, prosedur, dan catatan-catatan tersebut disusun untuk
memberikan jaminan yang cukup bahwa :
8
Transaksi-trannsaksi dicatat untuk (1) memungkinkan penyusunan
laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang umumnya
diterima, atau kriteria lain yang perlu untuk laporan-laporan tersebut
dan (2) menunjukkan pertanggungjawaban atas aktiva.
Access (penggunaan) aktiva hanya diperbolehkan bila sesuai dengan
otorisasi manajemen.
Tanggung jawab atas aktiva, dibandingkan dengan aktiva yang ada
setiap waktu tertentu dan diambil tindakan yang perlu bila ada
perbedaan.
b. Pengawasan administratif (administrative control)
Pengawasan ini terdiri dari struktur organisasi dan semua metode yang
terutama berkaitan dengan efisiensi operasi dan kepatuhan pada
kebijaksanaan manajemen dan biasanya hanya mempunyai hubungan yang
tidak langsung dengan catatan finansial. Pengawasan administratif meliputi
struktur organisasi dan prosedur-prosedur serta catatan-catatan yang
berkaitan dengan proses pengambilan keputusan yang berhubungan dengan
pengesahan transaksi-transaksi oleh manajemen.
C.Pengawasan Input
Pengawasan ini direncanakan untuk memberikan jaminan yang cukup
bahwa data yang diterima untuk diproses oleh EDP sudah disahkan dan diubah
ke bentuk yang sesuai dengan mesin dan diidentifikasi data tersebut tidak ada
yang hilang, dikurangi, ditambah, diduplikasi, atau diubah secara tidak benar.
Pengawasan ini terdiri dari pengawasan dalam setiap langkah berikut ini :
a. Pencatatan data adalah mencatat data untuk dapat diproses lebih lanjut.
b. Perubahan data ke dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin.
c. Pengawasan input memeriksa data pada waktu data tersebut dibaca
dandisimpan untuk diproses.
Pengawasan terhadap input untuk komputer merupakan hal penting
karena bila data yang masuk itu keliru, dalam hal ini dikenal dengan istilah
GIGO yang berarti bila yang dimasukkan itu jelek, hasilnya akan jelek. Data
yang digunakan untuk memasukkan ke dalam komputer diperoleh dalam
beberapa tahap sebelum sampai ke komputer. Prtama kali, transaksi yang terjadi
perlu diidentifikasi dan dicatat. Tahap ini disebut dengan merekam data.
9
langusng dimasukkan ke komputer lewat terminal tanpa perlu perubahan
bentuuk. Kegiatan mengubah bentuk data ke bentuk yang dapat dibaca oleh
mesin disebut kegiatan penyimpanan data. Pada umumya, perekaman data
terjadi sebelum penyiapan data, tetapi dapat juga terjadi yangs ebaliknya yaitu
penyiapan data sebelum perekaman data. Kegiatan berikutnya susdah data
dicatat dan disiapkan dalam bentuk yang dapat dibaca oleh komputer adalah
memasukkan data ke komputer atau file. Kegiatan ini disebut memasukkan data,
dapat digunakan berbagai alat untuk measukkan data ini, misalnya terminal,
card reader, atau scanner.
D.Pengawasan Proses
Pengawasan ini direncanakan untuk memberikan jaminan yang
cukup bahwa EDP suda dilaksanakan sesuai dengan aplikasi-aplikasi tertentu.
Pengawasan ini dilakukan dalam setiap kegiatan berikut ini :
b. Penggunaan file atau record yang tidak benar selama proses master file
selalu disesuaikan dengan transaksi yang terjadi sehingga yan seharusnya
digunakan adalah master file dari generasi yang terbaru. Apabila proses data
keliru menggunakan file dari generasi sebelumnya, maka hasil dari proses
itu akan keliru. Begitu juga dengan file transaksi yang akan digunakan untuk
meng-update master file. seharusnya digunakan file transaksi periode
10
tersebut, bukan periode sebelumnya. Dapat dilakukan dengan pemisahan
fungsi terhadap semua file yang sudah disimpan untuk mencegah kesalahan
pengunaan file seperti diatas. Selain itu setiap file harus diberi label yang
jelas untuk menunjukan enerasi dari file tersebut dan jenis transaksi yang
ada didalam file tersebut. Label ini ditempatkan dibagian luar dari media
yang digunakan untuk file, juga didalam filenya.
Setiap saat file ini akan digunakan, label itu dapat dicek dulu untuk
memastikan kebenarannya. Kesalahan lain yang mungkin terjadi adalah
penggunaan record yang keliru. Untuk mencegah hal ini, setiap kali suatu
record itu akan di update, harus dicek dulu identifikasi dari record itu
sehingga tidak sampai keliru record yang lainnya.
- Bila tabelnya tidak terlalu panjang, maka setiap kali tabel itu
digunakandalam proses data akan dihasilkan juga hasil cetakan dari tabel
tersebut. Cetakan ini akan diserahkan pada bagian pengawasan data
untuk di cek.
- Bila tabelnya panjang, maka setiap transaksi yang menggunakan
nilaidari tabel itu akan dibuat sedemikian rupa sehingga nilai tabel yang
digunakan itu akan tercetak dalam hasil dari proses.
d. Pemilihan alternatif yang keliru
BAnyak program yang dibuat dengan mengunakan berbagai pilihan
metode. MIsalnya, program untuk memproses peneluaran bahan dapat
dibuat denan alternative metode FIFO, LIFO atau AVERAGE.
Kemungkinan kesalahan yang terjadi adalah operator bermaksud
menggunakan metode LIFO, tetapi tidak memasukan metode yang
dikehendakinya. Akibatnya, mungkin proram tersebut akan memilih
metode yang lain, misalnya rata-rata. Pengawasan yang dapat dilakukan
adalah dengan mencantumkan metode yang digunakan di dalam bagian atas
dari setiap laporan yang dihasilkan sehingga pemakai laporan dapat
mengecek metode mana yang digunakan.
11
parameter ini sehingga operator dapat mengetahui apakah telah dimasukan
parameter yang sesuai atau tidak.
f. Kesalahan pembulatan
Dalam transaksi tertentu yang hasil perhitungannya tidak
menunjukan angka bulat, program computer harus dibuat sedemikian rupa
sehingga pecahan yang ada tidak selalu didrop. Penggunaan cara tradisional
dimana pecahan yang lebih besar dari 0,5 dibu;atkan keatas dan pecahan
yang lebih kecil dari 0,5 dibulatkan kebawah akan mengakibatkan jumlah
dalam rekening control tidak sesuai dengan jumlah perinciannya.
Bila perincian dari rekenin control itu tidak banyak, masalah ini
tidak akan menimbulkan selisih yang besar. Akan tetapi, bila perinciannya
cukup banyak, selisih akan besar. Salah satu cara yang umumnya dipakai
untuk memecahkan masalah ini ialah dengan menggunakan akumulator
yang dipakai untuk menampung pecahan-pecahan itu. Bila jumlah dalam
akumulator sudah mencapai angka 1, maka ditambahkan ke perhitungan
yang dibuat.
12
dipengaruhi oleh jenis data yang ada dalam laporan. bila datanya tidak penting,
maka pengaawasan yang dilakukan tidak akan seketat pengawasan terhadap
laporan yang berisi data yang penting bagi perusahaan.Berikut ini akan
dijelaskan masing-masing pengawasan untuk setiap metode proses data.
a. Pengawasan outupun dalam on-line sistem
Output dari proses data yang menggunakan cara on-line umumnya
akan ditunjukkan dalam layar monitor ke pemakai, sehingga tidak
diperlukan pengawasan terhadap bahan pembantu maupun distribusi
laporan. Apabila informasi yang dilaporkan itu penting, maka ada beberapa
hal yang perlu diawasi dalam proses on-line ini, yaitu pada saat data dikirim
dari CPU ke terminal dan display pada terminal. bila computer dan terminal
yang digunakan terletak dalam satu tempat, kemungkinan untuk mencuri
data dapat terjadi pada saat data tersebut melewati kabel dari CPU ke
terminal. pencegahan pencurian data ini dapat dilakukan dengan mengawasi
kabel atau dengan menggunakan kabel khusus yang tidak dapat dipotong
pembungkusnya. Pengawasan terhadap informasi yang didisplay pada layar
monitor dilakukan dengan menempatkan layar monitor sedemikian rupa
sehingga orang lain tidak dapat ikut membaca informasinya.
Selain itu, selama output itu Nampak pada layar monitor, pemakai
tidak diperbolehkan meninggalkan terminal agar informasi nya tidak dibaca
orang lain.
Perencanaan laporan meliputi berbagai aspek seperti bentuk laoran, data yang
dilaporkan, periode penerbitan laporan, pihak yang akan di beri laporan, dan lain
sebagainya. Pada proses bacth sistem, laporan dibuat dalam bentuk hasil cetakan
sehingga lankah pengawasan yang pertama adalah mengawasi bahan pembantu
yang digunakan dalam laporan. bila hasil cetakan itu merupakan dokumen yang
berharga seprti cek, faktur, dan sebgaainya, maka persediaan formulir ini perlu
diawasi dengan ketat.salah satu caranya ialah dengan perpetual.
F.Pengawasan Penggunaan Komputer
Pengawasan yang dilakukan adalah usaha untuk mencegah penggunaan
komputer atau sumber tertentu yang tidak sesuai dengan yang direncanakan.
Pengawasan ini biasanya tidak menjadi masalah bila komputer hanya ditangani
oleh seorang operator. Akan tetapi, bila computer digunakan oleh berbagai
pihak (time sharing), perlu dibuat suatu mekanisme pengawasan yang dapat
mencegah setiap pemakai komputer untuk menggunakan data atau program
13
yang tidak menjadi haknya. Selain itu pengawasan penggunaan computer ini
juga harus dapat mencegah dipakainya computer oleh orang yang tidak berhak.
ketat tidaknya pengawasan ini selain ditentukan oleh banyaknya pemakai
computer, jua ditentukan oleh penting tidaknya data atau program yang ada.
semakin penting data atau program itu, maka semakin ketat pengawasannya.
Suatu hal yang perlu diinat adalah dengan semakin ketatnya pengawasan ini
akan berakibat kenaikan biaya. Oleh karna itu, perlu diadakan kombinasi antara
keduanya, yaitu tanpa mengorbankan penawsan, tetapi juga tidak memnaikan
biaya terlalu banyak. Pengawasan penggunaan komputer ini dapat dilakukan
dalam beberapa cara sebagai berikut :
a. Pemakai yang tidak berhak dihalangi untuk masuk ke ruang komputer
dengan menggunakan penjaga, kunci pintu ke ruang komputer, atau dengan
menggunakan pengamanan fisik lainnya, seperti setiap karyawan harus
menggunakan tanda pengenal yang meuat foto dan identitas lainnya.
b. Komputer dimatikan sesudah jam tertentu, sehingga tidak ada yang dapat
memasukkan transaksi untuk diproses sesudah jam tersebut. cara ini akan
bermanfaat bila computer yang digunakan dapat menerima data lewat jalur
komunikasi, seperti telpon dan internet.
c. Apabila sistemnya menggunakan banyak terminal, maka setiap terminal
akan diberi nomor identifikasi secara elektronik. sistemnya akan deprogram
untuk hanya menerima perintah dan data transaksi dari terminal yang nomor
identifikasinya sah.
d. Pemakai komputer diberi identifikasi. Setiap kali pemakai itu akan
menggunakan computer, ia harus memasukkan identifikasinya ke
mekanisma pengawasan. Apabila identifikasinya sah, maka ia akan
menggunakan computer.
Ada berbagai informasi yang dapat digunakan untuk mengidentifikasikan
pemakai komputer dalam proses pengawasan penggunaan komputer, yaitu :
Informasi yang diingat, seperti nama, nomor kode, atau password.
Barang yang ditujukan, seperti tanda pengenal dan kunci.
Ciri-ciri individu, seperti cap telapak tangan/sidik jari, suara, dan tanda
tangan.
Dengan mengunakan cara seperti yang tersebut diatas, maka diperlukan
alat-alat khusus yang dapat membaca barang atau cirri individu yang digunakan
butir ketiga. Alat-alat ini tidak murah sehinga biasannya hanya digunakan bila
computer tersebut memproses data yang sangat penting. Akan tetapi, dalam
sistem informasi akuntansi yang umumnya digunakan adalah cara-cara dalam
butir satu diatas karena mekanisme pengawsan penggunaan computer sudah
dapat dijalankan tanpa perlu memasang alat-alat khusus yang mahal harganya.
Berikut ini akan dijelaskan mekanisme pengawasan penggunaan
komputer yang dapat dilakukan dalam tiga langkah, yaitu :
a. Pemakai mengidentifikasikan dirinya. Proses identifikasi ini dapat
menggunakan berbagai macam cara seperti yang telah disebutkan di atas,
14
antara lain dengan nama, nomor kode, password, sidik jari, dan lain
sebagainya.
b. Identifikasi ini dibuktikan kebenarannya dengan mencocokkannya
informasi yang disimpan dialam komputer. Kemudian, komputer memberi
tanda apakah identifikasi itu benar atau tidak. Tanda ini oleh pemakai
dicocokkan dengan tanda yang seharusnya nampak. Denan demikian terjadi
proses identifikasi dua arah, yaitu computer pasti bahwa pemakai adalah
orang yang berhak dan pemakai pasti bahwa ia dapat masuk ke komputer
sesuai dengan haknya.
c. Pemakai kemudian meminta data atau program yang menjadi haknya dan
mulai bekerja menggunanakan komputer.
15
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Tujuan dibuatanya makalah ini adalah untuk menjawab semua
rumusan masalah yang ada. Setelah dibuatnya makalah ini, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Pengawasan adalah suatu usaha sistematik untuk meteapkan standar
pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, merancang sistem umpan balik,
membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan, dan
mengukur penyimpangan-penyimpangan serta mengambil tindakan koreksi
yang diperlukan.
2. Pengawasan intern didefinisikan sebaga pengawasan yang meliputi
struktur organisasi dan semua cara serta alat-alat yang dikoordinasikan dan
digunakan dalam perusahaan dengan tujuan menjaga keamanan harta milik
perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi,dan
memajukan efisiensi di dalam usaha.
16
DAFTAR PUSTAKA
Hall,James A.(2001).Sistem Informasi Akuntansi (terjemahan), Jakarta:
Salemba Empat (PT. Salemba Emban Patria).
17