DISUSUN:
Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai.
Terselesainya makalah dengan judul “Auditing dan Profesi Akuntan Publik” ini
tidak luput dari dukungan moral dan materil yang diberikan oleh Dosen Pengampu
mata kuliahaudit 1.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................3
BAB 1..........................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................4
A. Latar Belakang...............................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................5
BAB II..........................................................................................................................6
PEMBAHASAN..........................................................................................................6
A. Pengertian Audit............................................................................................6
D. Fungsi Audit...................................................................................................9
E. Jenis-jenis Auditor.......................................................................................11
BAB 3........................................................................................................................14
PENUTUP..................................................................................................................14
A. Kesimpulan..................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................15
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia bisnis, audit atas laporan keuangan sangat diperlukan terutama
untuk perusahaan yang berbadan hukum dan berbentuk perseroan terbatas
yang bersifat terbuka. laporan keuangan dibuat oleh manajemen dan
merupakan laporan kepada pemilik perusahaan serta pemegang saham atas
kegiatan operasional perusahaan selama satu periode akuntansi. manajemen
bertanggung jawab penuh atas laporan keuangan yang dibuatnya. laporan
keuangan tersebut perlu diaudit oleh pihak ketiga yang independen, dalam hal
ini auditor eksternal, karena: pertama, adanya perbedaan kepentingan antara
manajemen perusahaan dengan pihak luar perusahaan menyebabkan perlunya
pihak ketiga yang dapat dipercaya. kedua, karena laporan keuangan
kemungkinan mengandung kesalahan, baik yang disengaja maupun yang tidak
audit dapat meminimalisir kesalahan tersebut. ketiga, laporan keuangan yang
sudah diaudit dapat lebih meyakinkan pengguna laporan keuangan bahwa
laporan keuangan tersebut bebas dari salah saji yang material dan disajikan
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. di era globalisasi
sekarang ini, dimana bisnis tidak lagi mengenal batas negara, perusahaan
membutuhkan laporan keuangan yang dapat dipercaya. auditor eksternal yang
independen menjadi salah satu profesi yang dicari. profesi auditor diharapkan
oleh banyak orang untuk dapat menambah kepercayaan pada pemeriksaan dan
pendapat yang diberikan. oleh karena itu, profesionalisme menjadi tuntutan
utama seseorang yang bekerja sebagai auditor eksternal. dalam proses audit
atas laporan keuangan auditor harus berpedoman pada psak dan spap. psak
yang menjadi pedoman auditor adalah untuk mengetahui apakah laporan
keuangan yang dibuat oleh klien sudah sesuai dengan standar akuntansi yang
belaku umum di indonesia. sedangkan spap adalah pedoman bagi auditor
dalam melakukan audit, prosedur apa saja yang harus dilakukan dalam
mengaudit suatu laporan keuangan. dalam spap juga dijelaskan bagaimana
auditor melakukan perikatan dengan klien, mengidentifikasi kecurangan atau
kesalahan dalam penyajian laporan keuangan hingga risiko audit. dalam
pekerjaan audit, seorang auditor tidak lepas proses-
proses tersebut, seperti yang dijelaskan dalam spa 200 menjelaskan tentang
“tujuan keseluruhan auditor independen dan pelaksanaan audit berdasarkan
standar audit” dan dalam spa 210 menjelaskan tentang dalam perkembangan
jaman seperti ini, teknologi dan juga keuangan merupakan dua hal yang
menjadi pilar penting. bagaimana teknologi bisa mengarahkan manusia jaman
sekarang untuk lebih maju baik dalam berkegiatan maupun dalam membantu
manusia. sedangkan keuangan merupakan hal utama yang digunakan untuk
transaksi kegiatan apapun dan dianggap valid.
keuangan sendiri dianggap sensitif dan juga penting baik bagi sebuah
perusahaan ataupun untuk sebuah keluarga. semakin besar keuangan dan
sistemnya maka harus ada pengawasan yang jelas untuk menjaga agar
jalannya keuangan tidak keluar jalur dengan laporan keuangan. laporan
keuangan bisa disajikan untuk memenuhi keperluan seperti mendapatkan
informasi secara kuantitatif, lengkap serta terpercaya. tentunya laporan ini
diberikan kepada orang yang berwenang untuk tahu apa saja yang terjadi di
lapangan dan bagaimana sistem keuangan berjalan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian audit secara umum dan beberapa ahli?
2. Bagaimanakah perbedaan auditing dan akuntansi?
3. Bagaimana tahap-tahap dalam pengauditan?
4. Bagaimanakah fungsi dari audit?
5. Apa saja jenis-jenis audit?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Audit
Audit adalah kegiatan pengumpulan dan pemeriksaan bukti terkait
suatu informasi untuk menentukan dan membuat laporan tentang tingkat
kesesuaian antara informasi dengan kriteria yang sudah perusahaan tentukan.
Selain itu, tujuan kegiatan juga untuk memastikan bahwa sistem pembukuan
dan tata kelola perusahaan terhindar dari kesalahan penyajian atau penipuan
(fraud). Secara umum, kegiatan ini terdapat pada laporan keuangan, berbagai
catatan pembukuan, serta bukti pendukung yang perusahaan buat.
Istilah audit berasal dari bahasa latin, yaitu audire yang diartikan
mendengar. Dapat juga diartikan sebagai pemeriksaan. Audit adalah
pemeriksaan pembukuan yang meliputi pemeriksaan fisik yang mana
bertujuan untuk memastikan suatu departemen dalam organisasi atau
perusahaan telah mengikuti sistem pencatatan yang terdokumentasi. Audit
juga dapat diartikan sebagai pengumpulan 'barang bukti' dalam artian untuk
menghasilkan sebuah laporan audit yang nantinya dipergunakan untuk
beberapa kepentingan pengaudit. Proses audit dilakukan secara mandiri,
sistematis, dan terdokumentasi dengan baik guna memperoleh bukti audit
tersebut. Lalu, yang terdokumentasikan itu dievaluasi secara objektif untuk
melihat sejauh mana kriteria audit terpenuhi.
Mulyadi (2002), merupakan suatu proses sistematis untuk memperoleh
dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan tentang kegiatan
ekonomi. Tujuannya yaitu untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara
laporan dengan kriteria dan menyampaikan hasil kepada pengguna yang
bersangkutan. Arens dan Loebbecke (2003), Auditing
merupakan proses pengumpulan dan evaluasi bukti
mengenai informasi yang dapat Anda ukur pada suatu entitas ekonomi.
Tujuannya yaitu untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara
informasi dengan kriteria yang telah ada. William F. Meisser (2003) Auditing
merupakan proses sistematik untuk mengevaluasi bukti mengenai tindakan
dan kejadian ekonomi. Kegiatan ini juga bertujuan untuk memastikan
tingkat kesesuaian antara penugasan dan
kriteria yang ada. Hasil dari penugasan tersebut akan perusahaan
komunikasikan kepada pihak pengguna yang berkepentingan.
Sukrisno Agoes (2004), Auditing adalah sebuah pemeriksaan laporan
keuangan yang telah manajemen susun beserta dengan catatan-catatan
pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya. Pemeriksaan ini perusahaan
lakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen. Tujuan
proses ini yaitu untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran
laporan keuangan tersebut.
Audit dan akuntansi adalah istilah yang sering muncul pada kajian
bidang ilmu bisnis. Pada dasarnya, kedua istilah tersebut memiliki tujuan dan
metode yang berbeda. Akuntansi menggambarkan suatu aktivitas
mengidentifikasi transaksi dan bukti yang dapat berpengaruh terhadap
perusahaan atau pemerintah.
1. Tahap Perencanaan
Tahap berikutnya ialah analisa hasil. Pada tahap ini, tugas seorang
auditor adalah memeriksa ada tidaknya risiko material dari perusahaan.
Informasi dan data yang telah dikumpulkan kemudian akan dianalisa.
Hingga nantinya terlihat kesalahan dari laporan keuangan yang berpotensi
menimbulkan kerugian pada perusahaan. Proses yang rumit dari tahap
audit ini membuat suatu perusahaan besar harus memiliki lebih dari satu
orang auditor, atau mempunyai tim khusus auditor yang memiliki anggota
beberapa orang.
4. Tahap Penyusunan Hasil Evaluasi.
D. Fungsi Audit
Melalui proses audit yang detail dan terperinci, auditor keuangan dapat
melihat apakah internal control yang dilakukan oleh perusahaan sudah benar
atau belum. Itu sebabnya, melakukan proses audit bisa meningkatkan
pertumbuhan perusahaan atau bisnis, karena dapat membantu untuk
menganalisis celah yang mungkin saja terjadi di dalam sistem akuntansi.
Berikut beberapa manfaat lainnya melakukan audit keuangan yang dapat
berdampak positif bagi pertumbuhan bisnis :
1. Menjaga Kepatuhan
Saat auditor memeriksa data keuangan, tentunya akan memastikan bahwa
sebuah organisasi bisnis sudah mematuhi semua peraturan yang ditetapkan
berdasarkan hukum yang berlaku. Jika ternyata organisasi tersebut ditemukan
melakukan pelanggaran dan berbuat tidak patuh, maka auditor dapat
melaporkannya.
5. Mendeteksi Kecurangan
Jika ada kecurangan atau penipuan yang mungkin saja terjadi dalam organisasi
bisnis, hal tersebut bisa langsung terdeteksi dengan bantuan audit. Karena
seorang auditor akan selalu melaporkan data keuangan perusahaan berdasarkan
keaslian fakta yang ditemukan.
1. Audit internal
Audit internal adalah audit dilakukan oleh pihak internal dari bisnis
Anda. Sebagai pemilik bisnis, Anda dapat melakukan audit yang dilakukan
orang lain sebagai pihak internal dari perusahaan Anda. Mereka biasanya
disebut dengan internal auditor.
Bisnis dengan pemegang saham atau anggota dewan dapat
menggunakan audit internal untuk mengevaluasi tentang keuangan bisnis
mereka. Dan, audit internal adalah cara yang baik untuk memeriksa
apakah tujuan dan pelaksanaan keuangan dalam bisnis dilakukan dengan
baik.
2. Audit Eksternal
Audit eksternal dilakukan oleh pihak ketiga, seperti akuntan, IRS,
atau agen pajak. Auditor eksternal tidak memiliki hubungan dengan bisnis
Anda (misalnya, bukan karyawan). Dan, auditor eksternal harus mengikuti
standar auditing yang berlaku umum (GAAS).
Seperti audit internal, tujuan utama audit eksternal adalah untuk
menentukan akurasi pencatatan akuntansi. Investor dan pemberi pinjaman
biasanya memerlukan audit eksternal untuk memastikan informasi dan
data keuangan bisnis akurat dan adil.
4. Audit Keuangan
Audit keuangan adalah salah satu jenis audit yang paling umum.
Sebagian besar jenis audit keuangan bersifat eksternal. Selama audit
keuangan, auditor menganalisis kewajaran dan akurasi laporan keuangan
bisnis. Auditor meninjau transaksi, prosedur, dan saldo untuk melakukan
audit keuangan. Setelah audit, pihak ketiga biasanya merilis opini audit
tentang bisnis Anda kepada pemberi pinjaman, kreditor, dan investor.
5. Audit Operasional
Audit operasional mirip dengan audit internal. Macam audit ini
menganalisis tujuan, proses perencanaan, prosedur, dan hasil operasi
perusahaan Anda. Umumnya audit operasional dilakukan secara internal.
Namun, audit operasional bisa bersifat eksternal. Tujuan dari audit
operasional adalah untuk sepenuhnya mengevaluasi operasi bisnis Anda
dan menentukan cara untuk memperbaikinya.
6. Audit Kepatuhan
Audit kepatuhan memeriksa kebijakan dan prosedur bisnis untuk
melihat apakah mereka mematuhi standar internal atau eksternal. Jenis
audit kepatuhan dapat membantu menentukan apakah bisnis sesuai dengan
aturan kompensasi bagi pekerja atau distribusi pemegang saham. Dan,
mereka dapat membantu menentukan apakah bisnis sesuai dengan
peraturan.
9. Audit Gaji
Jenis audit upah atau gaji dapat membantu melihat pembayaran yang tidak
setara di perusahaan. Selama audit gaji, analisis hal-hal seperti perbedaan
karena ras, agama, usia, dan jenis kelamin. Audit gaji juga dapat
membantu dalam memastikan pekerja dibayar secara adil berdasarkan
industri dan lokasi bisnis.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Auditing adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk
menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan kriteria
yang telah ditetapkan. Untuk melakukan audit harus tersedianya informasi dalam
bentuk yang dapat diverifikasi dan standar yang dapat digunakan auditor untuk
mengevaluasi informasi tersebut, yang dapat dan memang memiliki banyak
bentuk. Berikut ini merupakan pendapat beberapa ahli tentang audit sebagai
berikut: mulyadi (2002) merupakan suatu proses sistematis untuk memperoleh dan
mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan tentang kegiatan
ekonomi. Tujuannya yaitu untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara laporan
dengan kriteria dan menyampaikan hasil kepada pengguna yang bersangkutan.
Tahap- tahapan dalam melakukan audit secara umum telah dijelaskan diatas.,
Semua ilmu yang ada di dunia ini memiliki fungsinya masing-masing sama halnya
dengan audit yang begitu penting untuk pengambilan keputusan berikut fungsi
audit gtelah dijelaskan diatas. Jenis-jenis Audit ada dua secara umum yaitu audit
internal dan eksternal.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Audit
https://www.hashmicro.com/id/blog/audit-adalah/
https://flazztax.com/2019/11/28/apa-saja-tahap-tahap-proses-audit-sebuah-perusahaan/
https://sbr-cpa.co.id/7-manfaat-melakukan-audit-keuangan/