Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KERTAS KERJA AUDIT DAN STANDAR PEKERJAAN


Dosen Pengampu : Dr.Gema Ika Sari,S.E., M.Ak

Disusun oleh: Kelompok 1

1. Fathul Rizkiyah 1903011012


2. Nurainina 1903011010
3. Shinta Nirmala Sari 1903011041
4. Komariyahtul Khibdiyah 1903011037
5. Berliana Herawati 1903011014
6. Icin Quraisin 1703013004

REGULAR MALAM A AKUNTANSI SEMESTER V


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AL-KHAIRIYAH
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah yang
telah dilimpahkan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik yang
bertemakan tentang ”Kertas kerja audit dan standar pekerjaan”.
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Auditing. Kami
menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan ini masih jauh dari kesempurnaan. Seperti halnya
pepatah mengatakan, “ tak ada gading yang tak retak “, oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran dari semua kalangan yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah saya
selanjutnya.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta kami berharap agar makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua kalangan.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................... ii
PENDAHULUAN .............................................................................................................................. 1
Latar Belakang Masalah ................................................................................................................. 1
Rumusan Masalah .......................................................................................................................... 1
Tujuan ............................................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN ................................................................................................................................ 3
A. Definisi Kertas Kerja ................................................................................................................. 3
B. Isi Kertas Kerja Audit ................................................................................................................ 4
C. Tujuan Pembuatan Kertas Kerja ................................................................................................ 4
D. Faktor-Faktor Yang Harus Diperhatikan Oleh Auditor Dalam Pembuat-an Kertas Kerja Yang
Baik ................................................................................................................................................. 5
E. Standar Pekerjaan Lapangan ...................................................................................................... 6
F. Hubungan Kertas Kerja dan Standar Pekerjaan Lapangan ........................................................ 6
PENUTUP .......................................................................................................................................... 7
Kesimpulan ..................................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dalam proses pemeriksaan laporan keuangan pasti akan berhubungan dengan laporan
keuangan. Dalam laporan keuangan pasti terdapat kertas kerja yang mendukung proses awal
pemeriksaan atau audit. Auditing adalah proses dengan apa seseorang yang mampu dan
independen dapat menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti dari keterangan yang terukur
dari suatu kesatuan ekonomi dengan tujuan untuk mempertimbangkan dan melaporkan tingkat
kesesuaian dari keterangan dalam bentuk yang dapat dibuktikan dengan standar yang dapat
dipakai oleh auditor sebagai pegangan untuk mengevaluasi keterangan tersebut. Tujuannya
adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah diselesaikan atau berjalan
sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang telah disetujui dan diterima.
Kertas kerja (working paper) merupakan mata rantai yang menghubungkan catatan
klien dengan laporan audit. Oleh karena itu, kertas kerja merupakan alat penting dalam profesi
akuntan publik. Dalam proses auditnya, auditor harus mengkumpulkan atau membuat
berbagai tipe bukti. Untuk mendukung simpulan dan pendapatnya atas laporan keuangan
auditan.Untuk kepentingan pengumpulan dan pembuata bukti itulah auditor membuat kertas
kerja. SA Seksi 339 kertas kerja memberikan panduan bagi auditor dalam penyusunan kertas
kerja dalam audit atas laporan keuangan atau perikatan audit lainnya, berdasarkan seluruh
standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.

Rumusan Masalah

A. Apa yang dimaksud dengan Kertas Kerja?


B. Apa isi dari Kertas Kerja Audit?
C. Apa Tujuan membuat kertas kerja?
D. Sebutkan Faktor-Faktor Yang Harus Diperhatikan Oleh Auditor Dalam Pembuat-an Kertas
Kerja Yang Baik?
E. Apa yang dimaksud dengan Standar Pekerjaan Lapangan?
F. Bagaimana hubungan Kertas Kerja dengan Standar Pekerjaan Lapangan?

1
Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi dari Kertas Kerja.


2. Untuk mengetahui apa saja isi Kertas Kerja Audit.
3. Untuk Mengetahui Tujuan Membuat Kertas Kerja.
4. Untuk Mengetahui Faktor Apa Saja Yang Harus Diperhatikan Oleh Auditor Dalam
Pembuatan Kertas Keja Yang Baik.
5. Untuk mengetahui definisi dari Standar Pekerjaan Lapangan
6. Untuk mengetahui bagaimana hubungan Kerja Kerja dengan Standar Pekerjaan Lapangan.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Definisi Kertas Kerja

SA Seksi 339 Kertas Kerja paragraph 03 mendefinisikan kertas kerja sebagai berikut:
“kertas kerja adalah catatan-catatan yang diselenggarakan oleh auditor mengenai prosedur
audit yang ditempuhnya, pengujian yang dilakukannya, informasi yang diperolehnya, dan
simpulan yang dibuatnya sehubungan dengan auditnya.” Contoh kertas kerja adalah program
audit, hasil pemahaman terhadap pengndalian intern, analisis, memorandum, surat konfirmasi,
representasi klien, ikhtisar dari dokumen-dokumen perusahaan, dan daftar atau komentar yang
dibuat atau diperoleh auditor. Data kertas kerja dapat disimpan dalam pita magetik, film, atau
media yang lain.
Auditing merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu pernyataan,
pelaksanaan dari kegiatan yang dilakukan oleh pihak independen guna memberikan suatu
pendapat.Pihak yang melaksanakan auditing disebut dengan auditor. Pengertian auditing
semakin berkembang sesuai dengan kebutuhan yang meningkat akan hasil pelaksanaan
auditing.
Pengertian audit menurut James A. Hall dan Tommie singleton yang dialih bahasakan
oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos kwary (2007:3) adalah sebagai berikut : “Audit adalah
proses sistematis mengenai, mendapatkan, megevaluasi secara obyektif bukti yang berkaitan
dengan penilaian mengenai berbagai kegiatan dan peristiwa ekonomi untuk memastikan
tingkat kesesuaian antara penilaian-penilaian tersebut dan membentuk criteria serta
menyampaikan hasilnya kepada para pengguna yang berkepentingan”.
Sedangkan menurut Sukrisno Agus ( 2006:3 ) dalam bukunya yang berjudul Auditing
adalah sebagai berikut : “auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan
sistematis, oleh pihak independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh
manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan
untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut”.
Menurut Mulyadi pengertian audit adalah : “Suatu proses sistematik untuk
memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang
kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara

3
pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian
haisl-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan”.
Secara umum pengertian di atas dapat diartikan bahwa audit adalah proses sistematis
yang dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen dengan mengumpulkan dan
mengevaluasi bahan bukti dan bertujuan memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan
keuangan.

B. Isi Kertas Kerja Audit

Jika mengacu pada SA Seksi 339 Kertas Kerja pada paragraf 5, kertas audit setidaknya
dapat atau cukup untuk menunjukkan suatu catatan akuntansi sudah sesuai dengan laporan
keuangan atau laporan lain yang sudah sesuai dengan standar audit yang diterapkan.
Sementara isi dari kertas kerja audit sendiri dapat berisikan dokumen-dokumen yang
menunjukkan hal-hal berikut ini, di antaranya:
1) Telah melakukan standar pekerjaan lapangan pertama yaitu pekerjaan apakah sudah
sesuai rencana dan telah disupervisi dengan baik.
2) Telah melakukan standar pekerjaan pertama yaitu memahami pengendalian
pengendalian internal agar dapat melakukan perencanaan audit dan menentukan sifat,
saat, serta ruang pengujian yang telah dijalankan.
3) Telah melakukan standar pekerjaan lapangan ketiga yakni mendapat audit, telah
melakukan pengaplikasian prosedur audit, serta melakukan pengujian yang
memberikan bukti yang memadai sebagai dasar yang memadai dalam pernyataan atas
laporan keuangan yang diaudit.
4) Agar mempermudah dalam menelaah kertas kerja, maka kertas kerja perlu disusun
secara sistematis. Adapun hal-hal yang dikerjakan yakni:
 Draf laporan audit
 Laporan keuangan auditan
 Ringkasan informasi bagi penelaah
 Audit program
 Laporan keuangan atas neraca lajur yang dibuat klien
 Ringkasan jurnal penyesuaian
 Neraca percobaan bekerja
 Daftar utama
 Daftar pendukung

C. Tujuan Pembuatan Kertas Kerja

Empat tujuan penting pembuatan kertas kerja adalah untuk:

4
1. Mendukung pendapat auditor atas laporan keuangan auditan.
Kertas kerja dapat digunakan oleh auditor untuk mendukung pendapatnya, dan
merupakan bukti bahwa auditor telah melaksanakan audit yang memadai.
2. Menguatkan simpulan-simpulan auditor dan kompetensi auditnya.
Auditor dapat kembali memeriksa kertas kerja yang telah dibuat dalam auditnya,
jika di kemudian hari ada pihak-pihak yang memerlukan penjelasan mengenai simpulan
atau pertimbangan yang telah dibuat oleh auditor dalam auditnya.
3. Mengkoordinasi dan mengorganisasi semua tahap audit.
Audit yang dilaksanakan oleh auditor terdiri dari berbagai tahap audit yang
dilaksanakan dalam berbagai waktu, tempat, dan pelaksana. Setiap audit tersebut
menghasilkan berbagai macam bukti yang membentuk kertas kerja. Pengkordinasian dan
pengorganisasian berbagai tahap audit tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan
kertas kerja.
4. Memberikan pedoman dalam audit berikutnya.
Dari Kertas Kerja dapat diperoleh informasi yang sangat bermanfaat untuk audit
berikutnya jika dilakukan audit yang berulang terhadap klien yang sama dalam periode
akuntansi yang berlainan, auditor memerlukan informasi mengenai sifat usaha klien,
catatan dan ank e akuntansi klien, pengendaian intern klien, dan rekomendasi perbaikan
yang diajukan kepada klien dalam audit yang lalu, jurnal-jurnal adjustment yang
disarankan untuk menyajikan secara wajar laporn keuangan yang lalu.

D. Faktor-Faktor Yang Harus Diperhatikan Oleh Auditor Dalam Pembuat-an Kertas Kerja
Yang Baik

Kecakapan teknis dan keahlian professional seorang auditor independen akan tercermin pada
kertas kerja yang dibuatnya. Auditor yang kompeten adalah auditor yang mampu menghasilkan
kertas kerja yang benar-benar bermanfaat.
Ada lima ank e yang harus diperhatikan untuk memenuhi tujuan ini:
1. Lengkap. Kertas kerja harus lengkap dalam arti:
 Berisi semua informasi yang pokok.
 Tidak memerlukan tambahan penjelasan secara lisan.

5
2. Teliti. Memperhatikan ketelitian penulisan dan perhitungan sehingga kertas kerjanya bebas
dari kesalahan tulis dan perhitungan.
3. Ringkas. Kertas kerta dibatasi pada informasi yang pokok saja dan yang relevan dengan
tujuan audit yang dilakukan serta disajikan secara ringkas. Harus menghindari rincian yang
tidak perlu, serta merupakan ringkasan dan penafsiran data dan bukan hanya merupakan
penyalinan catatan klien ke dalam kertas kerja.
4. Jelas. Penggunaan istilah yang menimbulkan arti ganda perlu dihindari. Penyajian
informasi secara sistematik perlu dilakukan.
5. Rapi. Kerapian dalam membuat kertas kerja berguna membantu auditor senior dalam me-
review hasil pekerjaan stafnya, serta memudahkan auditor dalam meperoleh informasi dari
kertas kerja tersebut

E. Standar Pekerjaan Lapangan


Standar Pekerjaan Lapangan merupakan salah satu dari tiga Standar Auditing yang
berlaku Umum. Standar ini sangat berperan penting dalam suksesnya proses audit yang
dijalankan hingga didapatnya hasil temuan audit.

Standar Pekerjaan Lapangan terdiri dari 3, yaitu :


1. Auditor harus merencanakan pekerjaan secara memadai dan mengawasi semua asisten
sebagaimana mestinya.
2. Auditor harus memperoleh pemahaman yang cukup mengenai entitas serta lingkungannya,
termasuk pengendalian internal, untuk menilai resiko salah saji yang material dalam
laporan keuangan karena kesalahan atau kecurangan.
3. Auditor harus memperoleh cukup bukti audit yang tepat dengan melakukan prosedur audit
agar memiliki dasar yang layak untuk memberikan pendapat menyangkut laporan
keuangan yang di audit.

F. Hubungan Kertas Kerja dan Standar Pekerjaan Lapangan

Standar pekerjaan lapangan berhubungan dengan perencanaan dan pengawasan,


pemhaman struktur pengendalian intern, bukti audit kompeten yang memadai.Dalam hal ini,
kertas kerja mendokumentasikan strategi audit yang diterapkan dalam perencanaan audit.
Kegunaan pokok kertas kerja selama proses pelaksanaan audit adalah untuk
mengkoordinasikan pekerjaan yang dilakukan dalam penugasan profesionalnya. Hal ini
merupakan pemenuhan standar pekerjaan lapangan yang pertama.

6
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan

kertas kerja adalah catatan-catatan yang diselenggarakan oleh auditor mengenai


prosedur audit yang ditempuhnya, pengujian yang dilakukannya, informasi yang diperolehnya,
dan simpulan yang dibuatnya sehubungan dengan auditnya.” Contoh kertas kerja adalah
program audit, hasil pemahaman terhadap pengndalian intern, analisis, memorandum, surat
konfirmasi, representasi klien, ikhtisar dari dokumen-dokumen perusahaan, dan daftar atau
komentar yang dibuat atau diperoleh auditor. Data kertas kerja dapat disimpan dalam pita
magetik, film, atau media yang lain. Standar Pekerjaan Lapangan merupakan salah satu dari
tiga Standar Auditing yang berlaku Umum. Standar ini sangat berperan penting dalam
suksesnya proses audit yang dijalankan hingga didapatnya hasil temuan audit.

7
DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi.2002.Auditing Edisi 6.Jakarta:Salemba Empat Seksi 339 Nomor


15.1994.SPAP.Jakarta:IAI
http://warnadunia.com/melanggar-standar-atau-kejahatan-profesi-hasil-peer-review-bpkp-atas-
kertas-kerja-auditor-bank-bank-bermasalah/
http://warnadunia.com/melanggar-standar-atau-kejahatan-profesi-hasil-peer-review-bpkp-atas-
kertas-kerja-auditor-bank-bank-bermasalah/
http://kikihaluuss.blogspot.co.id/2012/06/makalah-bukti-audit-dan-kertas-kerja.html diakses pada
Minggu,17 Desember 2017.

Anda mungkin juga menyukai