“BUKTI AUDIT”
Disusun Oleh:
Nama : Meltia
NIM : 211000510014
Dosen Pengampu:
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS EKASAKTI
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karuniaNya kepada penulis sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “BUKTI AUDIT meskipun terdapat sedikit
hambatan yang saya alami dalam proses pengerjaannya akan tetapi kami
berhasil menyelesaikan makalah ini dengan cukup baik dan dan dengan waktu
yang cukup singkat.
Saya berharap ringkasan materi kuliah ini dapat menambah wawasan kita
dalam mengkaji materi ini lebih dalam lagi dan memberikan manfaat dan
tambahan literatur bagi penggunanya dalam kegiatan proses belajar mengajar di
Prodi Magister Akuntansi.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan ringkasan materi kuliah ini. Kritik dan saran yang
bersifat konstruktif dari semua pihak tentunya saya harapkan untuk peningkatan
kualitas tugas kuliah saya selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
Cover
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...........................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
A. Pengertian Bukti Audit..............................................................................3
B. Jenis Bukti-bukti Audit..............................................................................3
C. Bahan Bukti Audit.....................................................................................6
D. Persuasivitas Bukti Audit..........................................................................7
E. Studi Kasus..............................................................................................10
BAB III PENUTUP...............................................................................................14
A. Kesimpulan..............................................................................................14
B. Saran........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
E. Studi Kasus
a. Deskripsi singkat
Kasus audit BI atas aliran dana YPPI merupakan salah satu kasus
keuangan paling kontroversial pada tahun 2008, yang melibatkan
serentetan nama anggota dewan gubernur BI dan anggota DPR terkemuka.
Kasus ini bermula pada bulan Maret 2005, Tim Audit BPK di BI
menemukan adanya asset/tanah BI yang digunakan oleh YLPPI.
Berdasarkan pemeriksaan lebih lanjut oleh Kantor Akuntan Publik
Muhammad Thoha atas perbandingan kekayaan YLPPI per 31 Desember
2003 dengan posisi keuangannya per Juni 2003, diketahui adanya
penurunan nilai asset sebesar Rp 93 miliar.
b. Kronologis
1) Pada bulan Maret 2005, Tim Audit BPK menemukan bahwa terdapat
aset/tanah yang digunakan oleh YLPPI. BI juga menyediakan modal
awal YLPPI, memberikan bantuan biaya operasionalnya serta
mengawasi manajemennya.
2) Berkaitan dengan dibuatnya peraturan tahun 1993 tentang penggunana
asset/tanah oleh YLPPI serta hubungan terafiliasi antara YLPPI
dengan BI, maka Tim Audit BPK meminta laporan keuangannya agar
dapat diungkapkan dalam Laporan Keuangan BI.
3) Dari perbandingan kekayaan YLPPI per 31 Desember 2003 dengan
posisi keuangannya per Juni 2003, diketahui adanya penurunan nilai
aset sebesar Rp 93 miliar (Informasi mengenai kekayaan YPPI per 31
Desember 2003 ini diperoleh dari Laporan Keuangannya yang diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik Mohammad Toha).
4) Mei 2005: Tim Audit BPK melaporkan kasus Aliran Dana YPPI
kepada Ketua BPK, Anwar Nasution.
5) Juni 2005-Oktober 2006: Tim Audit BPK melakukan pendalaman
kasus dengan menetapkan sendiri metode, teknik, objek pengungkapan
kasus, analisis, serta penetapan opini pemeriksaan.
c. Temuan Penyimpangan
1) Manipulasi pembukuan, baik buku YPPI maupun buku Bank
Indonesia. Pada saat perubahan status YPPI dari UU Yayasan Lama
ke UU No 16 Tahun 2001 tentang Yayasan, kekayaan dalam
pembukuan YPPI berkurang Rp 100 miliar. Jumlah Rp 100 miliar ini
lebih besar dari penurunan nilai aset YPPI yang diduga semula sebesar
Rp 93 miliar. Sebaliknya, pengeluaran dana YPPI sebesar Rp 100
miliar tersebut tidak tercatat pada pembukuan BI sebagai penerimaan
atau utang.
2) Menghindari Peraturan Pengenalan Nasabah Bank serta UU tentang
Tindak Pidana Pencucian Uang. Dimana dana tersebut dipindahkan
dulu dari rekening YPPI di berbagai bank komersil, ke rekening yang
terdapat BI, baru kemudian ditarik keseluruhan secara tunai.
3) Penarikan dan penggunaan dana YPPI untuk tujuan berbeda dengan
tujuan pendirian yayasan semula. Ini bertentangan dengan UU
Yayasan, dan putusan RDG tanggal 22 Juli 2003 yang menyebutkan
bahwa dana YPPI digunakan untuk pembiayaan kegiatan sosial
kemasyarakatan.
Penggunaan dana Rp 31,5 miliar yang diduga untuk menyuap oknum
anggota DPR. Sisanya, Rp 68,5 miliar disalurkan langsung kepada
individu mantan pejabat BI, atau melalui perantaranya. Diduga, dana
ini digunakan untuk menyuap oknum penegak hukum untuk
menangani masalah hukum atas lima orang mantan Anggota Dewan
Direksi/ Dewan Gubernur BI. Padahal, kelimanya sudah mendapat
bantuan hukum dari sumber resmi anggaran BI sendiri sebesar Rp
27,7 miliar. Bantuan hukum secara resmi itu disalurkankepada para
pengacara masing-masing. Dan dana Rp 68,5 miliar.
A. Kesimpulan
Menurut Mulyadi (2002:74), bukti audit adalah segala informasi yang
mendukung angka-angka atau informasi lain yang disajikan dalam laporan keuangan
yang dapat digunakan oleh auditor sebagai dasar yang layak untuk menyatakan
pendapatnya. Menurut Arens, dkk yang diterjemaahkan oleh tim Dejacarta
(2003:251) mengatakan bahwa dalam memutuskan audit prosedur yang mana yang
akan digunakan, terdapat beberapa jenis bukti-bukti audit yang dapat dipilih oleh
auditor, antara lain: Pengujian fisik, konfirmasi, dokumentasi, prosedur analitis,
wawancara kepada klien, hitung uji, dan observasi.
Bukti audit yang mendukung laporan keuangan adalah terdiri dari data
akuntansi dan semua informasi penguat (corroborating information) yang tersedia
bagi auditor. Dalam Standar pekerjaan Lapangan ketiga seperti yang telah
dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, mewajibkan auditor untuk
mengumpulkan bukti audit yang kompeten untuk mendukung opini yang akan
diterbitkan. Dua penentu persuasifitas bukti audit adalah kompetensi dan kecukupan
yang langsung diambil dari standar pekerjaan lapangan ketiga.
B. Saran
Adapun saran penulis sehubungan dengan pembahasan makalah ini, kepada
rekan-rekan mahasiswa agar lebih meningkatkan, menggali dan mengkaji lebih dalam
tentang pemahaman bukti audit.