Anda di halaman 1dari 15

TEMUAN AUDIT

MAKALAH

Disususun untuk memenuhi tugas mata kuli “AUDIT INTERNAL”

Yang diampu oleh ibu Fena Ulfa Aulia, M.Ak

Oleh:

Kelompok 7

1. Eka Elvira Yulianti (21383042011)


2. Alif LailatulWahidah (21383042068)
3. Hilma Tiyana Pratiwi (21383042127)

PROGARAM STUDIAKUNTANSI SYARI’AH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA

2023

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas ke hadiratNya, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan
Inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “TEMUAN
AUDIT”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal mungkin dan mendapatkan bsantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada ibu Fena Ulfa Aulia, M.Ak selaku dosen pengampu
Audit Internal yang telah membimbing dan memberikan arahan kepada kami. Serta kepada semua
pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah dengan judul Temuan Audit ini dapat memberi
manfaat khususnya bagi penulis dan juga para pembaca

Pamekasan, 11 Maret 2024

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHLUAN..................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................................... 1

BAB II PAMBAHASAN................................................................................................... 3

A. Definisi Temuan Audit ........................................................................................... 3


B. Sifat Temuan Audit ................................................................................................. 3
C. Elemen-elemen Temuan Audit ............................................................................... 4
D. Signifikasi Temuan Audit ....................................................................................... 5
E. Pencatatan Temuan Audit ....................................................................................... 6
F. Pelaporan (Melaporkan) Temuan Audit ................................................................. 7
G. Tindak Lanjut Temuan Audit.................................................................................. 7

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 11

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 11
B. Saran ...................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 12

iii
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Temuan audit merupakan hasil evaluasi dari bukti yang dikumpulkan terhadap kriteria
audit. Temuan audit dapat mengindikasikan, baik kesesuaian maupun ketidaksesuaian dengan
kriteria audit atau peluang perbaikan. Temuan audit dikarenakan kurang memadainya
pengendalian internal sehingga adanya penyimpangan dari ketentuan perundang-undangan,
kecurangan, serta ketidak patuhan (Faiz Zamzani dkk, 2018:77). Temuan audit didukung oleh
bukti yang memadai dan penting (material), serta temuan seperti kondisi, kriteria, dan sebab-
akibat. Selain itu temuan audit juga didukung dengan bukti yang mencukupi agar pihak yang
mengaudit dan yang membaca temuan audit menjadi yakin tentang kebenaran isinya. Temuan
audit dengan didukung bukti yang kuat akan mempermudah dalam penyusun laporan dan juga
penyiapan rekomendasi untuk mengatasi permasalahan entitas yang diaudit (Gusti Agung Rai,
2008:181).
Temuan audit dapat dikembangkan berdasar pada perbandingan kondisi (fakta / keadaan
sebenarnya) dengan kriteria (praktik yang diharapkan), mengungkap akibat yang ditimbulkan
dari perbedaan kondisi dan kriteria tersebut serta mencari penyebabnya. Langkah terakhir
yang dapat diambil oleh auditor berkenaan dengan hal tersebut adalah menyusun rekomendasi
yang akan diberikan kepada manajemen berdasarkan temuan audit tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu temuan audit?
2. Apa sifat-sifat temuan audit?
3. Apa saja elemen-elemen temuan audit?
4. Apa saja signifikasi dalam temuan audit?
5. Bagaimana pencatatan dalam temuan audit?
6. Bagaimana pelaporan dalam temuan audit?
7. Apa tindak lanjut temuan audit?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi temuan audit.
2. Mengetahui sifat-sifat dalam temuan audit.

1
3. Mengetahui elemen-elemen dalam temuan audit.
4. Mengetahui signifikasi yang ada dalam temuan audit.
5. Mengetahui pencatatan dalam laporan audit.
6. Mengetahui pelaporan dalam temuan audit.
7. Mengetahui tindak lanjut temuan audit.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Temuan Audit

temuan audit adalah hasil evaluasi dari bukti audit yang dikumpulkan terhadap kriteria
audit. Temuan audit dapat mengindikasikan, baik kesesuaian ataupun ketidaksesuaian dengan
kriteria audit atau peluang.

Temuan audit merupakan bagian dari suatu proses audit kinerja dimana bagian ini
memuat pesan pokok yang ingin disampaikan auditor ke pembaca laporan, dan merupakan
alasan utama dibuatnya laporan tersebut. Temuan audit adalah kesimpulan akhir dari kegiatan
pemeriksaan, yaitu auditor melakukan pemeriksaan dengan mengumpulkan bahan. bukti audit
(audit evidence collection) kemudian melakukan analisis/evaluasi terhadap bahan bukti audit
(audit evidence evaluation).1

Jadi temuan audit adalah himpunan data dan informasi yang dikumpulkan, diolah dan
diuji selama melaksanakan tugas audit atas kegiatan instansi tertentu yang disajikan secara
analitis menurut unsur-unsurnya yang dianggap bermanfaat bagi pihak-pihak
yang berkepentingan.

B. Sifat Temuan Audit

selama pelaksanaan pekerjaan, auditor internal mengidentifikasi kondisi-kondisi yang


membutuhkan tindakan perbaikan. Penyimpangan- penyimpangan dari kriteria yang dapat
diterima disebut temuan audit (audit findings). Temuan audit bisa memiliki bermacam-macam
bentuk dan ukuran misalnya temuan tersebut dapat menggambarkan:

1. tindakan-tindakan yang seharusnya diambil, tetapi tidak dilakukan seperti tindakan


melakukan pengiriman tetapi pengiriman tersebut tidak ditagih.
2. tindakan-tindakan dilarang, seperti pegawai yang mengalihkan sewa dari perlengkapan
perusahaan ke perusahaan kontrak pribadi untuk kepentingannya sendiri.

1 https://id.scribd.com/doc/139481325/Temuan-Audit-Audit-Findings

3
3. tindakan- tindakan tercela, seperti membayar barang dan perlengkapan pada tarif yang
telah diganti dengan tarif yang lebih rendah pada kontrak yang lebih menguntungkan.
4. sistem yang tidak memuaskan, seperti diterimanya tindak lanjut yang seragam untuk klaim
asuransi yang belum diterima padahal klaim tersebut bervariasi dalam jumlah signifikan.2
C. Elemen-elemen Temuan Audit

Elemen-elemen temuan audit meliputi kriteria (criteria), penyebab (case) dan dampak (effect):

1. Kriteria
Pengembangan temuan audit harus mencakup dua elemen penting dalam konsep
kriteria, yaitu: (1). tujuan dan sasaran, bisa mencakup standar-standar operasi, yang
mencerminkan apa yang diinginkan manajemen untuk dicapai oleh operasi yang diaudit,
(2). kualitas pencapaian mengenai apa yang ingin dicapai oleh organisasi, apakah sudah
efektif atau belum.
Untuk menentukan seberapa layak, efisien, ekonomis, dan efektifnya suatu operasi,
auditor internal harus memiliki tolok ukur standar pengukuran. Auditor harus
mengidentifikasi standar atau kriteria kinerja yang valid. Jika manajemen belum memiliki
standar yang ditetapkan, maka auditor internal dapat berpegang pada ståndar sebelumnya.
2. Penyebab
Penyebab (cause) menjelaskan mengapa terjadi deviasi dari kriteria yang ada,
mengapa sasaran tidak tercapai, dan mengapa tujuan tidak terpenuhi. Identifikasi penyebab
merupakan hal penting untuk memperbaikinya. Setiap temuan audit bisa ditelusuri
penyimpangannya dari apa yang diharapkan. Masalah bisa diatasi hanya jika
penyimpangan ini diidentifikasi dan penyebabnya diketahui.
3. Dampak
Dampak merupakan elemen yang dibutuhkan untuk meyakinkan klien dan manajemen
pada tingkat yang lebih tinggi bahwa kondisi yang tidak diinginkan, jika dibiarkan terus
terjadi, akan berakibat buruk dan memakan biaya besar daripada tindakan yang dibutuhkan
untuk memperbaiki masalah tersebut.

2 Andayani wuryan, AUDIT INTERNAL,(Yogyakarta,BPFE-yogyakarta,2008) hal.118

4
Dari temuan keekonomisan dan efisiensi, dampak biasanya diukur dalam rupiah.
Dalam temuan efektivitas, dampak merupakan ketidakmampuan untuk menyelesaikan
hasil akhir yang diinginkan atau diwajibkan. Dampak adalah hal yang membuat yakin dan
sangat diperlukan untuk suatu temuan audit.3

D. Signifikasi Temuan Audit


1. Tingkat Signifikansi
Temuan pada audit tidak ada yang benar-benar sama, setiap temuan memiliki tingkat
kerugian atau potensial yang berbeda. Menempatkan penekanan yang sama pada kesalahan
klerikal acak seperti pada kelebihan pembayaran sebesar Rp 500.000.000 jelas tidak logis.
Jadi, auditor internal harus memper timbangkan tingkat kerusakan yang bisa atau telah
disebabkan oleh suat kondisi kelemahan sebelum mengomunikasikannya
dengan manajemenTemuan audit bisa diklasifikasikan menjadi temuan yang tidak
signifikan, kecil, atau besar
2. Temuan-temuan Tidak Signifikansi
Temuan tidak signifikan seperti kesalahan klerikal yang dialami organisasi tidak
memerlukan tindakan kesalahan Dalam kenyataannya, memasukkan temuan ini ke dalam
laporan audit akan menjadi tidak produktif karena akan mengaburkanan audit signifikan
yang sebenarnya pada laporan. Tindakan yang dapat dilakukan adalah (1). mendiskusikan
masalah tersebut dengan orang yang bertanggung jawab, (2), melihat apakah situasi
tersebut telah diperbaiki, (3). mencatat hal tersebut dalam kertas kerja, dan (4) tidak
memasukkan penyimpangan kecil tersebut ke dalam laporan audit internal resmi. Tidak
berarti kesalahan klerikal yang bersifat acak tidak pernah dilaporkan. Jika kesalahan
tersebut merupakan gejala dari masalah yang lebih besar, mungkin harus dilaporkan.
3. Temuan-temuan Kecil
Temuan-temuan kecil (minor findings) perlu dilaporkan karena semata-mata kesalahan
manusiawi yang bersifat acak. Jika tidak diperbaiki, maka akan berlanjut sehingga
merugikan, dan walaupun tidak mengganggu tujuan operasi organisasi, namun cukup
signifikan untuk diperhatikan oleh manajemen. Beberapa temuan kecil lebih baik
dilaporkan dalam surat kepada manajemen (management letter). Seorang pegawai yang

3 Ibid,hal.120

5
mencampuradukkan kas kecil pribadi dengan milik organisasi adalah melanggar aturan
organisasi dan praktik bisnis yang baik. Tentu hal ini harus dilaporkan dan diperbaiki, kalau
tidak, maka akan terus berlanjut dan menyebar.
4. Temuan-temuan Besar
Temuan-temuan besar (major findings) adalah temuan yang akan denghalangi
pencapaian tujuan utama suatu organisasi atau suatu unit dalam organisasi, misalnya salah
satu tujuan utama departemen utang usaha adalah hanya membayar utang-utang yang
benar-benar sah Sistem kontrol yang lemah yang bisa atau akan mengakibatkan kan yang
binbayaran sebesar Rp. 500.000.000 mencerminkan keleleh karen bisa menghalangis de
Rp. 500 mencapai tujuan utamanyalah tu, hal ini merupakan tentuan audit yang besar dan
harus dilaporkan4
E. Pencatatan Audit

Auditor internal yang ingin memastikan bahwa mereka telah sepenuhnya


mempertimbangkan elemen temuan audit bisa mengandalkan pada suatu bentuk laporan
atau sarana lainnya agar mereka tetap bisa pache lusurinya. Aktivitas pencatatan temuan
audit merupakan contoh laporan. Laporan tersebut sesuai dengan tujuan yang telah
dijelaskan dan memberi ruang untuk: (1). mengidentifikasi organisasi yang bertanggung
jawab, (2). memberi nomor identifikasi untuk temuan dan rujukan untuk kertas kerja
pendukung, (3). memberi pernyataan singkat mengenai kondisi, mengidentifikasi kriteria
standar yang diterapkan untuk menilai kondisi, (5). menunjukkan apakah temuan tersebut
merupakan pengulangan dari suatu yang ditemukan pada audit sebelumnya, (6),
menyatakan arah, prosedur, atau instruksi kerja yang berkaitan dengan temuan tersebut,
(7). meringkas pengujian audit dan jumlah kelemahan yang ditemukan, (8). menunjukkan
penyebab terjadinya penyimpangan, (9). menjelaskan dampak, aktual maupun potensial
dari kondisi tersebut, (10). menjelaskan tindakan perbaikan yang diusulkan, (11). mencatat
pembahasan dengan karyawan klien dan mencatat tanggapan mereka, dan sifat tindakan
jika ada yang mereka usulkan untuk diambil.5

4 Ibid.hal,118

5 Ibid.hal,121

6
Laporan pencatatan temuan audit (record of audit findings-RAF) memberikan
fleksibilitas karena RAF bisa diurutkan atau disurut ulang untuk memfasilitasi pelaporan
formal. Laporan tersebut memberikan acuan untuk pembahasan, karena mencakup
kebanyakan informasi yang dibutuhkan untuk menjelaskan masalah.

RAF harus ditulis dengan baik, dan masalah-masalah harus didefinisikan dengan jelas
menggunakan istilah singkat dan tepat. RAF harus diekspresikan dalam nada yang positif,
dan istilah yang mendorong reaksi emosional atau defensif harus dihindari. Auditor kadang
harus terlibat dalam masalah yang sensitif dan negatif. Masalah kontrol serius, kecurangan
atau tindakan ilegal harus dipandang sebagai berita buruk terlepas dari kemampuan
komunikasi auditor atau obyektivitas RAF. Contoh record audit findings (RAF) atau
pencatatan temuan audit (PTA) .

F. Melaporkan Temuan Audit


Temuan Audit yang dapat dilaporkan makan harus :
a. Cukup signifikan agar layak dilaporkan ke manajemen
b. Didokumentasikan dengan fakta, bukan opini, dan dengan bukti yang memadai,
kompeten dan relevan
c. Secara objektif dibuat tanpa bias atau prasangka
d. Relevan dengan masalah-masalah yang ada
e. Cukup meyakinkan untuk memaksa dilakukannya tindakan untuk memperbaiki
kondisi-kondisi yang mengandung kelemahan.

Pelaporan Temuan Audit (Reporting Deficiencies Of Audit Findings). Beberapa


organisasi audit menyusun ringkasan eksekutif (executive summary) atas laporan audit
internal.Ringkasan eksekutif biasanya dibuat dalam satu halaman, menjelaskan lingkup
audit, menyajikan opini audit secara keseluruhan, menyajikan penilaian auditor atas
obyek/operasi yang diaudit, dan menyebutkan temuan-temuan yang dapat dilaporkan.

G. Tindak Lanjut Temuan Audit


Dalam audit internal, tindak lanjut hasil audit adalah sangat penting. Proses tindak
lanjut mencangkup mencermati temuan, mengidentifikasi masalah, mencari tahu
penyebabnya dan mengambil tindakan yang sesuai untuk meningkatkan efektivitas
pengendalian internal dalam organisasi dan meningkatkan tingkat keselamatan, dan

7
keandalan dan efesien proses (Wahyudi 2016). Tindak lanjut hasil audit berfokus pada
masalah yang ditemukan selama audit dan memastikan bahwa masalah tersebut telah
ditangani dengan benar dan cepat. Setelah mengidentifikasikan masalah, auditor harus
mengkomunikasikan temuan-temuan dan hasil audit kepada manajemen untuk mengambil
tindakan yang di perlukan. Auditor harus memberikan rekomendasi yang bermanfaat bagi
manajemen untuk memperbaiki masalah yang terjadi. Tindak lanjut audit dapat
mencangkup mengatur sistem pengendalian yang lebih tinggi, memperbaiki kebijakan dan
prosedur organisasi, mengubah proses internal, meningkatkan komunikasi antara tim,
memastikan kepatuhan dengan ketentuan legal dan regulasi, memperbarui dokumen
dukungan dan melakukan pelatihan staf, auditor harus memonitor pelaksanaan tindakan
yang di tentukan oleh manajemen.6
Kepala bagian audit harus menetapkan proses tindak lanjut untuk memonitor dan
memastikan bahwa tindakan manajemen telah diimplementasikan secara efektif atau
bahwa manajemen senior telah menerima risiko untuk tidak mengambil keputusan.7
Tujuan utama dari tindak lanjut audit adalah untuk meningkatkan hasil aktivitas dan
dampak dari laporan audit. Secara lebih spesifik tujuan dari tindak lanjut dari audit sebagai
berikut.
1. Membantu pihak eksekutif dalam mengarahkan tindakan yang akan diambil terkait
dengan hasil audit yang diterimanya
2. Mengevaluasi kinerja lembaga audit itu sendiri
3. Memberikan pemasukan bagi perencanaan strategis audit kinerja pada lembaga
audit
4. Mendorong pembelajaran dan pengembangan audit
Langkah-langkah untuk menemukan hasil tindak lanjut
1. Perencanaan tindak lanjut terdiri atas lima kegiatan yaitu:
1. Menentukan apakah tindak lanjut akan dilaksanakan prioritas penugasan tindak
harus mempertimbangkan strategi audit secara keseluruhan seperti dalam proses

6 Hidayatullah,SE., Msi., Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya Lampung

7 https://dokumen.tips/documents/temuan-audit-audit-findings.html?page=11

8
strategi tahunan. Alasan tidak dilakukannya tindak lanjut lainnya terlalu kecil atau
program kegiatan yang bersangkutan sudah tidak ada lagi .
2. menentukan lingkup tidak lanjut. Audit harus ditentukan dengan penilaian atas
keberlanjutan penerapan kesimpulan audit terlebih dahulu pernyataan manajemen
atas tindak kebaikan dan tingkat kepercayaan auditor atas hasil kerja auditor
terdahulu.
3. Croos audit flow up mencangkup review beberapa hasil audit dalam satu entitas
atau beberapa hasil audit dalam entitas kegiatan cross audit flow up yang spesifik
perlu memperhatikan proses perencanaan strategis audit kinerja.
4. Menyiapkan sumber daya untuk tindak lanjut bergantung pada faktor-faktor seperti
jumlah rekomendasi,sifat hubungan dengan auditee dan apakah anggota tim audit
terdahulu akan membantu dalam audit tindak lanjut.
5. Menjadwalkan tindak lanjut audit tsb bergantung pada karakteristik Audit, jenis
rekomendasi, resiko sosial dan ekonomi dan sebagainya.
2. Pelaksanaan tindak lanjut
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan tindak lanjut terdiri atas tiga
kegiatan sbb:
a. Mengumpulkan informasi cara paling efektif untuk memulai tindak lanjut adalah
dengan meminta konfirmasi status pelaksanaan rekomendasi dari auditee
b. Mencatat hasil, hasil yang diperoleh dari tindak lanjut harus di catat seperlunya
tindakan yang diambil untuk setiap rekomendasi dicatat sesuai dengan status
pelaksanaannya
c. Menilai dampak audit kinerja, penilaian pelaksanaan rekomendasi serta dampak
audit akan membantu auditor dalam menilai efektivitas audit kinerja.
3. Pelaksanaan hasil tindak lanjut
Auditor harus melaporkan perbaikan maupun rekomendasi yang belum di tindak lanjuti
yang ditemukan selama pelaksanaan audit tindak lanjut kepada pihak-pihak yang
mencangkup syarat-syarat sbb:
a. Laporan harus menggambarkan hasil analisis atas manfaat yang diperkirakan dan
manfaat aktual dalam periode tertentu.
b. Laporan merupakan ringkasan pelaksanaan rekomendasi

9
c. Laporan menitikberatkan pada pelaksanaan rekomendasi yang buruk
d. Laporan menggambarkan tindakan yang akan diambil atas pelaksanaan
rekomendasi yang buruk8

8 Alifia faizun nahari, implementasi dan tindak lanjut audit, universitas sebelas Maret Surakarta, th 2015

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Temuan audit adalah penyimpangan penyimpangan dari norma norma atau kriteria yang
dapat diterima.
Temuan audit dihasilkan dari proses perbandingan antara kondisi (fakta/keadaan
sebenarnya) dengan kriteria (praktek yang diharapkan), berikut penyebab terjadinya
perbedaadan,akibat yang mungkin ditimbulkannya. Kemudian auditor menyusun
rekomendasi yang akan diberikan kepada manajemen berdasarkan temuan audit tersebut.
B. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat. Tentunya penulis sudah menyadari jika dalam
penyusunan makalah di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.
Penulis menyarankan para pembaca untuk mengenal lebih dalam kajian tentang temuan
audit.
Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan
menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para
pembaca.

11
DAFTAR PUSTAKA

Alifia faizun nahari, implementasi dan tindak lanjut audit, universitas sebelas Maret Surakarta,
th 2015

Hidayatullah,SE., Msi., Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya Lampung

https://dokumen.tips/documents/temuan-audit-audit-findings.html?page=11

https://id.scribd.com/doc/139481325/Temuan-Audit-Audit-Findings

Wuryan Andayani , AUDIT INTERNAL, Yogyakarta, BPFE-Yogyakarta, 2008

12

Anda mungkin juga menyukai