Disusun Oleh:
Kelompok 2 (Ganjil)
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi
tugas kelompok untuk mata kuliah Auditing 1, dengan judul: “Kertas Kerja
Audit”.
Terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Dr. Netty Herawaty, S.E., M.Si.,
Ak, CA., selaku dosen pengajar yang telah memberikan bimbingannya kepada
kami, sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Penulisan.......................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................3
A. Kertas Kerja Audit (Dokumentasi Audit).....................................................3
B. Tujuan Kertas Kerja Audit (Dokumentasi Audit).........................................4
C. Isi Kertas Kerja Audit...................................................................................5
D. Jenis-jenis Kertas Kerja Audit......................................................................6
E. Prosedur Audit..............................................................................................7
F. Jenis-Jenis Prosedur Audit............................................................................8
G. Manfaat Prosedur Audit..............................................................................11
H. Kesalahan Yang Sering Terjadi Dalam Melakukan Prosedur Audit..........11
BAB III KESIMPULAN........................................................................................13
A. Kesimpulan.................................................................................................13
B. Saran............................................................................................................14
REVIEW JURNAL TERKAIT KERTAS KERJA................................................15
1. Informasi Jurnal..........................................................................................15
2. Pendahuluan................................................................................................15
3. Metode Penelitian.......................................................................................18
4. Analisis Data dan Hasilnya.........................................................................20
5. Diskusi/pembahasan....................................................................................21
6. Kesimpulan dan Saran................................................................................22
7. Kelebihan Jurnal.........................................................................................23
8. Kekurangan Jurnal......................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................24
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Audit atau pemeriksaan dalam artian luas adalah evaluasi terhadap suatu
entitas atau organisasi. Audit dilakukan oleh pihak yang berkompeten,
objektif, serta tidak memihak, yang disebut sebagai auditor. Tujuan auditor
sendiri adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah
diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang
telah disetujui dan diterima.
B. Rumusan Penulisan
1
6. Apa saja Jenis-Jenis dari Prosedur Audit?
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
B. Tujuan Kertas Kerja Audit (Dokumentasi Audit)
3. Agar seluruh Proses Koordinasi dan Organisasi Audit dilakukan dengan Baik
Audit yang dilakukan auditor terdiri dari tahapan yang dilakukan diberbagai
tempat, waktu, dan pelaksanaannya, yang mana proses tersebut akan
menghasilkan berbagai bukti yang tertuang dalam kertas kerja audit. Dengan
kertas audit, maka setiap pengoordinasian dan pengorganisasian di setiap
tahapnya sudah dilakukan dengan tepat.
4
4. Untuk Memberikan Dasar dalam Audit Selanjutnya
Dalam melakukan proses audit yang berulang dengan klien yang sama dan
dalam periode akuntansi yang berbeda, seorang auditor membutuhkan data
atau informasi tentang:
Sifat usaha klien-nya.
Catatan dan juga sistem akuntansi klien.
Pengendalian intern yang dilakukan klien.
Rekomendasi perbaikan yang diajukan kepada klien dalam proses audit
yang dilakukan sebelumnya.
Berbagai jurnal penyesuaian yang disarankan untuk menyajikan secara
wajar laporan keuangan yang terdahulu.
Dalam Standar Audit (SA) Seksi 339 paragraf 05 dikemukakan bahwa kertas
kerja audit pada umumnya berisikan dokumentasi yang menunjukkan:
3. Sudah dilakukannya standar pekerjaan lapangan yang ketiga, yaitu bukti audit
sudah didapatkan, prosedur audit sudah diterapkan, dan pengujian sudah
dilakukan yang dapat memberikan bukti kompeten yang cukup sebagai dasar
untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang telah diaudit.
5
D. Jenis-jenis Kertas Kerja Audit
Kertas kerja audit terdiri dari beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
1. Program Audit
Program Audit merupakan daftar prosedur untuk memeriksa elemen tertentu
berupa tanggal, paraf, dan penunjukan indeks. Program audit mempunyai
fungsi sebagai suatu alat yang berguna untuk menetapkan jadwal pelaksanaan
dan pengawasan pekerjaan audit.
4. Skedul Utama
Skedul utama adalah kertas kerja yang digunakan untuk meringkas informasi
yang dicatat di dalam skedul pendukung untuk berbagai akun yang berkaitan.
Skedul utama digunakan untuk menggabungkan berbagai akun yang ada di
buku besar yang sejenis, yang jumlah saldonya akan disajikan dalam laporan
keuangan dalam satu jumlah. Misalnya, skedul utama kas merupakan
penggabungan berbagai akun yang ada di buku besar, seperti kas di tangan, kas
kecil, dan kas di bank.
5. Skedul Pendukung
Ketika seorang auditor melakukan verifikasi terhadap berbagai unsur yang
terdapat di dalam laporan keuangan yang dibuat klien, maka auditor akan
membuat berbagai macam kertas kerja pendukung yang berguna untuk
menguatkan informasi keuangan dan operasional yang dikumpulkannya.
6
Verifikasi dalam hal ini berupa verifikasi metode, pertanyaan yang muncul,
serta jawabannya. Skedul pendukung juga harus menyajikan kesimpulan yang
dibuat oleh auditor.
E. Prosedur Audit
Auditor akan menggunakan beberapa jenis prosedur audit yang berbeda untuk
mendapatkan bukti audit yang tepat dan akurat. Prosedur audit yang dilakukan
oleh auditor dapat berbeda tergantung pada resiko perusahaan. Audit yang
memiliki resiko tinggi akan memiliki jumlah prosedur lebih banyak dan rumit
disbanding kan dengan resiko yang lebih rendah.
7
F. Jenis-Jenis Prosedur Audit
1. Inspeksi
2. Observasi
Observasi terdiri dari melihat langsung suatu proses atau prosedur yang
dilakukan oleh orang lain, sebagai contoh, observasi oleh auditor atas
penghitungan persediaan yang dilakukan oleh personel entitas, atau melihat
langsung pelaksanaan aktivitas pengendalian. Observasi memberikan bukti
audit tentang pelaksanaan suatu proses atau prosedur, namun hanya terbatas
pada titik waktu tertentu pada saat observasi dilaksanakan, dan fakta bahwa
adanya observasi.
8
3. Konfirmasi Eksternal
4. Perhitungan kembali
5. Pelaksanaan Kembali
9
6. Prosedur Analitis
7. Permintaan Keterangan
10
G. Manfaat Prosedur Audit
Dalam melakukan prosedur Audit, akan ada kesalahan atau kelalaian yang
sering terjadi dalam melaksanakannya. Berikut kesalahan yang sering terjadi dan
yang harus dihindari :
4. Menulis prosedur yang tidak jelas . Misalnya, periksa faktur, periksa catatan
yang diterima, dan lain sebagainya. Ini merupakan Prosedurtidak jelas, dan
tidak seharusnya untuk dilakukan dalam melakukan prosedur audit. Karena
11
tidak menyebutkan apa yang harus diperiksa dan alasan untuk apa
memeriksanya. Ketika melakukan berbagai tindakan seperti memeriksa
catatan haruslah memiliki izin dan prosedur yang sudah ditetapkan.
8. Menulis prosedur audit yang tidak relevan. Misalnya, ketika Anda diminta
untuk menulis yang berkaitan dengan depresiasi aset tidak lancar, tidak tepat
untuk memberikan prosedur audit umum yang berkaitan dengan audit aset
tidak lancar.
12
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dalam dunia audit kertas kerja memiliki peranan yang sangat besar, yaitu
sebagai suatu sarana dalam menilai kualitas kinerja baik terhadap suatu
perusahaan yang sedang diaudit maupun terhadap auditornya sendiri. Kertas kerja
harus menggambarkan kegiatan audit yang menyeluruh meliputi prosedur yang
ditempuh, pengujian yang dilakukan serta metode yang digunakan, informasi
yang diperoleh, serta simpulan atas analisis yang dibuat oleh auditor dimana hasil
auditnya adalah suatu gambaran tentang kualitas yang dimiliki seorang auditor
yang mengaudit suatu perusahaan apakah sudah sesuai dengan standar yang
berlaku atau belum.
Kertas kerja adalah semua catatan tentang informasi atau bukti yang
dikumpulkan auditor untuk menunjukkan pekerjaan yang telah mereka lakukan,
metode dan prosedur yang mereka ikuti dan kesimpulan-kesimpulan yang telah
mereka lakukan. Dengan kertas kerja tersebut auditor menyusun laporannya
kepada klien, serta membuktikan luas auditnya dan membuktikan kemampuan
profesionalnya dalam melaksanakan audit.
Tujuan utama kertas kerja adalah (a) sebagai alat koordinasi, (b) sebagai alat
pengkajian, (c) sebagai dasar penyusunan laporan audit, (d) sebagai pendukung
pendapat auditor. Pada umumnya kertas kerja audit dapat dikategorikan beberapa
golongan yaitu program audit, kertas kerja neraca, jurnal penyesuaian dan
reklasifikasi, skedul utama, dan skedul pendukung.
Selain itu, hubungan antara kertas kerja yang satu dengan kertas kerja yang
lain pada dasarnya saling berkaitan dan kertas kerja tersebut akhirnya akan
mendukung informasi atau data yang disajikan dalam laporan keuangan. Dan
sistem pengarsipan kertas kerja dibagi menjadi dua yaitu arsip permanen dan arsip
13
tahun berjalan. Untuk mencapai mutu kertas kerja yang baik seperti yang
diharapkan, maka berikut uraian pedoman dasar pembuatan kertas kerja yaitu
setiap kertas kerja harus bertujuan, setiap topik dibuatkan kertas kerja tersendiri,
adanya identitas yang benar, setiap kertas kerja harus diberi indek atau indek
silang, semua langkah-langkah atau prosedur audit yang telah dilakukan harus
dinyatakan pada kertas kerja yang bersangkutan, dalam kertas kerja harus
termasuk pula komentar auditor yang mencerminkan kesimpulan terhadap setiap
aspek pekerjaan, hindarilah pekerjaan menulis kertas kerja kembali, kertas kerja
yang sudah selesai pekerjaannya harus disimpan tersendiri dan terpisah dengan
kertas kerja yang belum selesai.
Kertas kerja audit akuntan yang disusun selama pelaksanaan audit, baik
yang disusun oleh auditor sendiri maupun yang disusun oleh klien untuk auditor,
adalah milik auditor (akuntan publik). Oleh karena itu semua kertas kerja tersebut
harus disimpan oleh auditor dengan sebaik-baiknya, dalam arti disimpan secara
teratur sesuai dengan urutan yang logis.
B. Saran
Perlakuan secara hukum yang tegas terhadap semua kegiatan audit beserta
auditornya dan juga terhadap subjek auditnya sangatlah diperlukan. Hal ini dapat
mengurangi tingkat kecurangan yang terjadi dalam proses audit dan juga untuk
menjaga kualitas laporan dan opini hasil auditnya sehingga para pengguna
informasi atau para pihak luar khususnya investor maupun nasabah bank beserta
pengawasnya tidak akan tertipu dengan kecurangan yang sangat merugikan setiap
keputusan investasi pihak luar tersebut.
Proses audit baiknya tidak hanya dilakukan oleh akuntan publik secara
independen penuh akan tetapi harus melibatkan pihak berwenang yang berfungsi
sebagai pengawas audit yang mempunyai kewenangan hukum yang diharapkan
sebagai salah satu pengendalian mutu.
14
15
REVIEW JURNAL TERKAIT KERTAS KERJA
1. Informasi Jurnal
2. Pendahuluan
Pemerintahan yang bersih atau good governance ditandai dengan tiga pilar
utama yang merupakan elemen dasar yang saling berkaitan. Ketiga elemen dasar
tersebut adalah partisipasi, transparansi dan akuntabilitas. Suatu pemerintahan
yang baik harus membuka pintu yang seluasluasnya agar semua pihak yang terkait
dalam pemerintahan tersebut dapat berperan serta atau berpartisipasi secara aktif,
16
jalannya pemerintahan harus diselenggarakan secara transparan dan pelaksanaan
pemerintahan tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan.
17
Berdasarkan informasi ini, manajemen menerapkan strategi, kebijakan, dan
keputusan-keputusan lainnya. Laporan audit internal akan bermanfaat bukan
hanya bagi manajemen saja namun bagi auditor internal itu sendiri.Laporan audit
internal mendorong peningkatan pengendalian, pelatihan staf audit, pertimbangan
dalam pengambilan keputusan dan evaluasi kinerja.Untukitu diperlukan laporan
auditor yang berkualitas, dengan laporan auditor internal yang berkualitas maka
manajemen dapat merasakan secara nyata pengaruh dan kontribusi internal audit.
Diantara berbagai cara yang ada, laporanaudit internal merupakan media terbaik
untuk menunjukkan kontribusi auditor internal.
18
penerapan Kode Etik Profesi Akuntan Publikyang baik akan mempengaruhi
kualitas audit yang dihasilkan.
3. Metode Penelitian
a) Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang bersifat asosiatif yaitu
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel.
(Sugiyono,2012:11). Penelitian ini menganalisis sejauh mana pengaruh
Penyusunan Kertas Kerja Audit terhadap Kualitas Laporan Audit Bidang
Instansi Pemerintah Pusat pada Kantor Perwakilan Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan Provinsi Sumatera Utara.
b) Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan pada di Bidang Instansi Pemerintah Pusat pada Kantor
Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi
Sumatera Utara.
19
tertulis. Pengumpulan data berdasarkan dokumen atau laporan tertulis yang
terpublikasi dan dapat dipertanggungjawabkan Jenis data yang digunakan
dalam penelitian adalah data skunder. Data sekunder, merupakan data yang
diperoleh secara tidak langsung, yaitu melalui studi kepustakaan, yaitu
literature dari buku maupun artikel. Data penelitian ini diperoleh dari Bidang
Instansi Pemerintah Pusat pada Kantor Perwakilan Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan Provinsi Sumatera Utara.
Uji Validitas
Validitas data merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Untuk kepentingan uji
validitas dan reliabilitas ini menggunakan program SPSS. Validitas diuji
dengan menggunakan besarnya korelasi antara variabel.Koefisien
korelasi dinyatakan dengan r. Signifikansi antara r kemudian diuji.
Teknik korelasi yang digunakan adalah corrected item total correlation .
Syarat validitas adalah jika rhitung ≥ r tabel.
Uji Reliabilitas
Setelah masing-masing alat ukur dapat ditentukan validitasnya,kemudian
dilanjutkan dengan reliabilitas. Uji reliabilitas ini hanya dapat dilakukan
20
pada pertanyaan yang telah sahih atau valid.Dalam penelitian ini
digunakan pendekatan konsistensi internal.Prosedurnya hanya satu kali
pengenaan tes kepada kelompok individu sebagai subjek. Untuk
mengukur reliabilitas konsistensi internal dapat menggunakan koefisien
Cronbach’s Alpha > 0.60. Semakin tinggi koefisien alpha, berarti
semakin baik pengukuran suatu instrument.
21
Provinsi Sumatera Utara sudah sesuai menurut Standar Pemeriksaan
Keuangan Negara (SPKN) yaitu:
5. Diskusi/pembahasan
Jurnal ini berisi mengenai Kertas Kerja Audit, dan Kualitas Laporan Audit.
22
dan signifikan terhadap kualitas laporan audit, hal ini dapat dilihat bahwa
kertas kerja auditmemiliki nilai signifikansi 0,000 yang berarti nilai ini lebih
kecil dari 0,05, sedangkan nilai t hitung 13,915 > t tabel 2,040. Adjusted R
Square sebesar 0.858 yang berarti 85,8 % faktor-faktor dari kualitas laporan
audit dapat dijelaskan oleh kertas kerja audit, sedangkan selebihnya sebesar
14,2 % dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti di dalam penelitian ini.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data serta pembahasan yang telah dilakukan,
maka penelitian ini menghasilkan dua kesimpulan sebagai berikut:
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan sebagaimana telah
disebutkan di atas, dapat dibuat saran sebagai berikut:
23
7. Kelebihan Jurnal
8. Kekurangan Jurnal
24
DAFTAR PUSTAKA
Mastah Binsis. (2022, Februari 03). Kertas Kerja Audit. Dipetik dari Mastah
Bisnis: https://mastahbisnis.com/kertas-kerja-audit/
Maulida, R. (2021, November 12). Kertas Kerja Audit: Ini Pengertian, Syarat,
dan Tujuannya. Dipetik dari OnlinePajak: https://www.online-pajak.com/tentang-
pajak/kertas-kerja-audit
Oktaviani, V. (2022, Maret 14). Kertas Kerja Audit: Jenis dan Tujuan. Dipetik
dariKompas.com:https://www.kompas.com/skola/read/2022/03/14/180000969/
kertas-kerja-audit--jenis-dan-tujuan
https://www.harmony.co.id/blog/apa-saja-proses-dalam-prosedur-audit-simak-
penjelasannya#:~:text=Pengertian%20Prosedur%20Audit.%20Prosedur%20Audit
%20adalah%20langkah-langkah%20yang,yang%20benar%20dan%20adil%20dari
%20posisi%20keuangan%20organisasi
25
26