Anda di halaman 1dari 14

AUDIT MANAJEMEN

(PELAPORAN)

DISUSUN OLEH KELOMPOK II :

1. IKRA MIFTAHUL JANNAH (105731132016)


2. LILIS ALFITRI (105731131516)
3. YOUPPIYANA ADI SYAM (105731129116)
4. ZULFIKRI (105731128916)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah Subhanahu


Wata’ala, karena dengan berkah, rahmat, karunia, serta hidayah-Nyalah kami
dapat menyelesaikan makalah Pelaporan Audit Manajemen .

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Audit Manajemen. Untuk itu kami selaku penyusun sangat berterimahkasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Selaku
penyusun kami sangat mengetahui bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran yang membangun agar kami dapat
menyusunnya kembali lebih baik dari sebelumnya.

Semoga makalah ini dapat bermamfaat bagi semua pihak, terutama bagi
kami selaku penyusun.

Makassar, 06 Oktober 2019

Penyusun,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................ ........................


B. Rumusan Masalah .......................................................................... .....
C. Tujuan .................................................................................................

BAB II

A. Definisi Kertas Kerja Audit .........................................................


B. Manfaat Kertas Kerja Audit .........................................................
C. Bentuk dan Isi Kertas Kerja Audit ..............................................
D. Isi dan Pengelompokan Kertas Kerja Audit .................................
E. Pengorganisasian Kertas Kerja Audit ...........................................
F. Program Kerja Audit ....................................................................

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

SARAN

Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Auditing menurut Sukrisno Agus (2004) merupakan suatu pemeriksaan


yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen, terhadap
laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen beserta catatan-catatan
pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat
memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut. Ketika
melaksanakan audit, auditor harus membuat kertas kerja audit. Yang mana ketika
menemukan bukti atau temuan-temuan auditor dapat mencatatnya di dalam kertas
kerja audit.

Bukti audit sangat besar pengaruhnya terhadap kesimpulan yang ditarik


oleh auditor dalam rangka memberikan pendapat atas laporan keuangan yang
diauditnya. Oleh karena itu auditor harus mengumpulkan dan mengevaluasi bukti
yang cukup dan kompeten agar kesimpulan yang diambilnya tidak menyesatkan
bagi pihak pemakai dan juga untuk menghindar dari tuntutan pihak-pihak yang
berkepentingan di kemudian hari apabila pendapat yang diberikannya tidak
pantas. Tipe bukti audit berupa dokumentasi (bukti dokumenter) juga penting bagi
auditor. Namun, dokumentasi pendukung yang dibuat dan hanya digunakan dalam
organisasi klien merupakan bukti audit yang kualitasnya lebih rendah karena tidak
adanya pengecekan dari pihak luar yang bebas.

Bukti audit yang diperoleh selama pekerjaan lapangan harus


didokumentasikan dengan baik dalam kertas kerja audit, disertai dengan
keterangan mengenai klasifikasi bukti auditnya. Hal tersebut dimaksudkan agar
auditor mudah dalam melakukan analisis dan evaluasi lebih lanjut, sehingga
proses pengembangan temuan audit dapat dilakukan dengan baik berdasarkan
unsur-unsurnya.
Kertas kerja (working paper) merupakan mata rantai yang menghubungkan
catatan klien dengan laporan audit. Oleh karena itu, kertas kerja merupakan alat
penting dalam profesi akuntan publik. Dalam proses d, auditor harus
mengumpulkan atau membuat berbagai tipe bukti kertas kerja, untuk mendukung
simpulan dan pendapatnya atas laporan keuangan auditan. Untuk kepentingan
pengumpulan dan pembuatan bukti itulah auditor membuat kertas kerja. SA seksi
339 kertas kerja merupakan mata rantai yang menghubungkan catatan akuntansi
klien dengan laporan audit yang dihasilkan oleh auditor. Kertas kerja biasanya
harus berisi dokumentasi yang memperlihatkan : (a) telah dilaksanakannya
standar pekerjaan lapangan pertama yaitu pemeriksaan telah direncanakan dan
supervisi dengan baik, (b) telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan
kedua yaitu pemahaman memadai atas pengendalian intern telah diperoleh untuk
merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang telah
dilakukan, dan (c) telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan ketiga yaitu
bukti audit telah diperoleh, prosedur pemeriksaan telah ditetapkan, dan pengujian
telah dilaksanakan, yang memberikan bukti kompeten yang cukup sebagai dasar
memadai untuk mensyaratkan pendapat atas laporan keuangan auditan.

Kertas kerja merupakan milik kantor akuntan publik, bukan milik klien
atau milik pribadi auditor. Namun, hak pemilikan kertas kerja oleh kantor akuntan
publik masih tunduk pada pembatasan-pembatasan yang diatur dalam Kode Etik
Akuntan Indonesia yang berlaku, untuk menghindarkan penggunaan hal-hal yang
bersifat rahasia oleh auditor dalam hubungannnya dengan transaksi perusahaan
untuk tujuan yang tidak semestinya. Pengungkapan informasi yang tercantum
dalam kertas kerja kepada pihak ketiga dibatasi oleh Kode Etik Akuntan
Indonesia Pasal 4 tentang penjagaan kerahasiaan informasi yang diperoleh
akuntan publik selama perikatan profesional.

Oleh karena itu kertas kerja disusun sebagai mana semestinya dan
berdasarkan prosedur-prosedur oleh kantor akuntan publik, dalam memudahkan
auditor untuk melakukan audit dalam suatu perusahaan atau instansi pemerintah.
Itulah secara singkat tentang Kertas Kerja Pemeriksaan (audit working
papers) yang secara keseluruhannya diatur dan dimiliki oleh Kantor Akuntan
Publik.

Dalam setiap penugasan audit, auditor harus menyusun rencana audit.


Rencana audit dimaksudkan untuk menjamin bahwa tujuan audit tercapai secara
berkualitas, ekonomis, efisien dan efektif. Dalam merencanakan auditnya, auditor
menetapkan sasaran, ruang lingkup, metodologi, dan alokasi sumber daya. Salah
satu dokumen perencanaan audit adalah program kerja audit. Menurut IBK
bayang karan (2008:37) program kerja audit merupakan rencana dan langkah
kerja yang harus dilakukan selama audit, yang didasarkan atas tujuan dan sasaran
yang ditetapkan serta informasi yang ada tentang program/aktivitas yang diaudit.
Program kerja audit disusun setelah auditor memperoleh pemahaman yang cukup
tentang tujuan audit. Program kerja audit akan menjadi guidance bagi auditor.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi kertas kerja audit ?
2. Bagaimana bentuk dan isi kerta kerja audit ?
3. Bagaimana isi dan pengelompokkan kertas kerja audit
4. Apa manfaat dari kertas kerja audit?
5. Bagaimana pengorganisasian kertas kerja audit ?
6. Apa definisi program kerja audit ?

C. Tujuan
1. Untuk memahamidan mengetahui definisi dari kertas kerja audit
2. Untuk memahami dan mengetahui bentuk dan isi dari kertas kerja audit
3. Untuk memahamidan mengetahui isi dan pengelompokkan dari kertas kerja
audit
4. Untuk memahamidan mengetahuimanfaat dari kertas kerja audit
5. Untuk memahamidan mengetahuitujuan pembuatan kertas kerja
6. Untuk memahamidan mengetahui pengorganisasian kertas kerja audit
7. Untuk memahamidan mengetahui definisi program kerja audit.
3
BAB II
PEMBAHASAN

a. Definisi Kertas Kerja Audit

Kertas Kerja Audit (KKA) merupakan catatan-catatan yang dibuat dan


data-data yang dikumpulkan auditor secara sistematis pada saat melaksanakan
tugas audit. KKA harus mencerminkan langkah-langkah kerja audit yang
ditempuh, pengujian-pengujian yang dilakukan, informasi yang diperoleh, dan
kesimpulan hasil audit (Ibk Bayangkara : 2008).

Kertas kerja audit merupakan kertas-kertas yang diperoleh akuntan selama


melakukan pemeriksaan dan dikumpulkan untuk memperlihatkan pekerjaan yang
telah dilaksanakan, metode dan prosedur pemeriksaan yang diikuti serta
kesimpulan-kesimpulan yang telah dibuatnya.

b. Manfaat Kertas Kerja Audit

Setiap auditor wajib membuat Kertas Kerja Audit saat melaksanakan tugas
audit. Manfaat utama dari Kertas Kerja Audit antara lain :

1. Merupakan dasar penyusunan laporan hasil audit.


2. Merupakan alat bagi atasan untuk mereview dan mengawasi pekerjaan para
pelaksana audit.
3. Merupakan alat pembuktian dari laporan hasil audit.
4. Menyajikan data untuk keperluan referensi.
5. Merupakan salah satu pedoman untuk tugas audit berikutnya.

c. Bentuk dan Isi Kertas Kerja Audit

Bentuk KKA pada audit manajemen menekankan kepada bagaimana


menyiapkan temuan-temuan audit untuk digunakan dalam penyusunan laporan
audit. Secara lebih rinci, bentuk KKA pada audit manajemen adalah sebagai
berikut :

a. Pada sampul KKA ditulis "Kertas Kerja Audit" kemudian mengikuti di


bawahnya:

Nama objek audit Tulis nama perusahaan atau unit


yang diaudit.

Program/aktivitas yang diaudit Tulis program/aktivitas yang


diaudit.

Periode audit Tulis periode program/aktivitas


yang diaudit.

b. Halaman pertama KKA adalah daftar isi dari KKA tersebut.


c. Halaman berikutnya secara berurutan adalah:
a. Daftar simbol audit (tick mark) disertai penjelasannya.
b. Tembusan surat tugas.
c. Program kerja audit.
d. Kelompok-kelompok kertas kerja. Isi dan Pengelompokkan Kertas
Kerja Audit disusun sebagai berikut :
1. Kelompok I - AUDIT PENDAHULUAN, meliputi: program kerja
audit pendahuluan dan hasil audit temuan terdahulu.
2. Kelompok II - REVIEW DAN PENGUJIAN PENGENDALIAN
MANAJEMEN, meliputi: program kerja audit atas reviewer dan
pengujian pengendalian menajemen termasuk internal control
quisioner (ICQ) Yang digunakan, Penelaahan terhadap berbagai
peraturan dan kebijakan yang berlaku pada objek audit, Iktisar hasil
temuan audit atas Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen.
3. Kelompok III - AUDIT LANJUTAN, meliputi: program kerja audit
lanjutan, program kerja audit lanjutan, dan hasil audit lanjutan.
4. Kelompok IV - LAPORAN HASIL AUDIT, meliputi:
Tahap pelaporan adalah tahap yang paling penting dan akhir dari suatu
pekerjaan audit. Laporan Hasil Audit (LHA) adalah media auditor untuk
memberitahukan atau melaporkan hasil – hasil auditnya dan berfungsi sebagai
alat komunikasi dari auditor kepada pihak – pihak yang berkepentingan.

4. Pengorganisasian Kertas Kerja Audit

Pengelompokkan KKA pada audit manajemen mengelompokkan bukti-


bukti yang diperoleh sesuai dengan elemen tujuan audit. Jadi dengan demikian
setiap KKA akan menyajikan temuan kelompok kriteria, penyebab, dan akibat,
baik dalam bentuk temuan yang bersifat rinci maupun kesimpulan untuk masing-
masing elemen tujuan audit tersebut

5. Program Kerja Audit

Program kerja audit merupakan rencana dan langkah kerja yang harus
dilakukan selama audit, yang didasarkan atas tujuan dan sasaran yang ditetapkan
serta informasi yang ada tentang program/aktivitas yang diaudit.

Program kerja audit disusun untuk setiap tahapan audit yang dilakukan.
Program kerja audit pendahuluan mencakup pengumpulan informasi umum
tentang objek yang diaudit, cara pelaksanaan prosedur, dan sistem operasional
yang ditetapkan dalam perusahaan tersebut. Dalam tahap audit ini,auditor harus
melakukan pengujian pendahuluan (preliminary test) atas informasi yang
diperoleh untuk mengidentifikasi aktivitas yang masih memerlukan perbaikan.
Identifikasi ini disebut possible audit objective. Hasil identifikasi ini kemudian
dianalisis untuk menentukan informasi yang dapat berkembang menjadi tujua
audit sementara (tentative audit objective). Dari bukti-bukti sasaran sementara ini
auditor kemudian menetapkan langka-langkah kerja spesisfik yang diperlukan
untuk tahap audit berikutnya.

Pada tahap audit pengujian dan review atas pengendalian manajemen,


program kerja audit biasanya memuat langkah-langkah audit yang bertujuan untuk
menemukan bagian-bagian yang mengandung kelemahan pada Sistem
Pengendalian Manajemen (SPM) yang diterapkan objek audit. Langkah-langkah
kerja pada tahap audit ini harus mengarahkan auditor tidak hanya memperoleh
informasi tentang keandalan sistem pengendalian manajemen tetapi juga
memperoleh bukti-bukti yang diperlukan untuk merumuskan secara tepat tujuan
audit sementara menjadi tujuan audit yang sesungguhnya (definitive audit
objective).

Sedangkan program kerja audit untuk tahap audit lanjutan, memuat


langkah-langkah rinci untuk mendapatkan bukti yang cukup, material dan relevan
dalam mendukung temuan-temuan yang menjadi dasar rekomendasi (perbaikan).
Program kerja audit pada tahap audit ini, harus memberikan panduan kepada
auditor dalam pengembangan temuan yang dilakukannya.

6. Pelaporan

Laporan hasil audit merupakan bentuk komunikasi tertulis yang berisi


pesan agar pembaca laporan (audite/manajemen) dapat mengerti dan
menindaklanjuti temuan (sesuai rekomendasi yang terdapat di dalam laporan
tersebut.

a. Informasi latar belakang

Informasi latar belakang merupakan informasi umum tentang perusahaan


dan program/aktivitas yang diaudit. Pada bagian ini auditor harus mampu
memberikan gambaran umum tentang tujuan dan karakteristik perusahaan
serta program/aktivitas yang diaudit, sifat, ukuran program, serta organisasi
manajemennya. Pada bagian ini juga disajikan apa alasan yang mendasari
dilakukannya audit manajemen.

b. Kesimpulan dan Temuan Audit

Untuk meyakinkan pengguna laporan audit, auditor harus menyajikan


temuan-temuan yang diperoleh sebagai pendukung setiap kesimpulan yang
dibuat. Kesimpulan dalam audit manajemen selalu dibuat berdasarkan
temuan-temuan yang diperoleh saat melakukan audit, baik itu temuan yang
berkaitan dengan kriteria, penyebab, maupun akibat.

c. Rumusan Rekomendasi
Rekomendasi merupakan saran perbaikan yang diberikan auditor atas
berbagai kekurangan/kelemahan yang terjadi pada program/aktivitas yang
diaudit. Auditor harus memberikan rekomendasi kepada atasan dari pengelola
program/aktivitas yang diaudit. Rekomendasi harus disertakan dalam laporan
hasil audit. Setiap rekomendasi yang diajukan oleh auditor harus dilengkapi
dengan analisis yang menyangkut adanya peningkatan ekonomisasi, efisiensi,
atau efektivitas yang akan dicapai pada pelaksanaan program/aktivitas serupa
di masa depan atau juga termasuk berbagai kemungkinan kerugian yang akan
terjadi pada perusahaan jika rekomendasi tersebut tidak dilaksanakan. Agar
mudah dipahami oleh pengguna laporan, rekomendasi seharusnya disusun
dengan kalimat yang operasional dan tidak teoritis.

d. Ruang Lingkup Audit manajemen


Audit manajemen melakukan audit atas operasi atau fungsi, dengan kata
lain ruang lingkup audit tersebut hanya menyangkut masalah yang akan diaudit
oleh auditor sesuai dengan penugasan yang diberikan oleh perusahaan.
e. Contoh laporan audit manajemen

Medan, 8 April 2013-04-07

No : 013/KAP/IV/2013
Lampiran : 4 eksemplar
Perihal : Laporan Hasil Audit Manajemen

Kepada
Yth, Direktur PT. Indojewel Di Medan
Kami telah melakukan audit atas Program Pelatihan Karyawan pada PT.
Indojewel untuk periode 2007/2008. Audit kami tidak dimaksudkan untuk
memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan perusahaan dan oleh
karenanya kami tidak memberikan pendapat atas laporan keuangan tersebut. Audit
kami hanya mencakup bidang Program Pelatihan Karyawan yang dilakukan oleh
perusahaan. Audit tersebut dimaksudkan untuk menilai ekonomisasi (kehematan),
efisiensi (daya guna), dan efektivitas (hasil guna). Program Pelatihan
Karyawan yang dilakukan dan memberikan saran perbaikan atas kelemahan
keterampilan karyawan dalam mengoperasikan mesin baru yang ditemukan
selama audit, sehingga diharapkan dimasa yang akan datang dapat dicapai
perbaikan atas kekurangan tersebut dan perusahaan dapat beroperasi dengan lebih
ekonomis, efisien dan efektif dalam mencapai tujuannya.
Hasil audit kami sajikan dalam bentuk laporan audit yang meliputi:
Bab I : Informasi Latar Belakang
Bab II : Kesimpulan Audit yang Didukung dengan Temuan Audit
Bab III : Rekomendasi
Bab IV : Ruang Lingkup Audit
Dalam melakukan audit kami telah memperoleh banyak bantuan,dukungan,
dan kerjasama
dari berbagai pihak baik jajaran direksi maupun staf yang berhubungan dengan
pelaksanaan audit
ini. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang telah terjalin
dengan baik ini.

Kantor Akuntan Publik


Kris Palguna dan Rekan

Dr. Kris Palguna, S.E., M.M., Ak., BAP.


BAB III
KESIMPULAN

1. Kesimpulan

Kertas Kerja Audit (KKA) merupakan catatan-catatan yang dibuat dan


data-data yang dikumpulkan auditor secara sistematis pada saat melaksanakan
tugas audit. KKA harus mencerminkan langkah-langkah kerja audit yang
ditempuh, pengujian-pengujian yang dilakukan, informasi yang diperoleh, dan
kesimpulan hasil audit. Kertas kerja audit memiliki manfaat, yaitu :
(1) Merupakan dasar penyusunan laporan hasil audit, (2) Merupakan alat bagi
atasan untuk mereview dan mengawasi pekerjaan para pelaksana audit, (3)
Merupakan alat pembuktian dari laporan hasil audit, (4) Menyajikan data untuk
keperluan referensi, (5) Merupakan salah satu pedoman untuk tugas audit
berikutnya.

Program kerja audit merupakan rencana dan langkah kerja yang harus
dilakukan selama audit, yang didasarkan atas tujuan dan sasaran yang ditetapkan
serta informasi yang ada tentang program/aktivitas yang diaudit.

2. Saran

Sebagai mahasiswa (i) yang mempelajari salah satu cabang dari ilmu
akuntansi yaitu audit, terkhususnya audit manajemen maka marilah kita bersama-
sama untuk lebih focus dalam mendalami ilmu pada bidang studi ini karena akan
sangat memberikan pengaruh kepada kita semua dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Ara, Adam. 2016. Kertas Kerja Pemeriksaan. Diakses pada 15 Oktober


2016. https://adamzulian.blogspot.co.id/2016/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html

http://www.jtanzilco.com/blog/detail/1379/slug/penyusunan-laporan-hasil-audit

https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/30919685/BEJ-v3-n1-
artikel3-agustus2006.pdf?response-content-
disposition=inline%3B%20filename%3DAudit_Finansial_Audit_Manajemen_dan
_Sist.pdf&X-Amz-Algorithm=AWS4-HMAC-SHA256&X-Amz-
Credential=AKIAIWOWYYGZ2Y53UL3A%2F20191005%2Fus-east-
1%2Fs3%2Faws4_request&X-Amz-Date=20191005T090101Z&X-Amz-
Expires=3600&X-Amz-SignedHeaders=host&X-Amz-
Signature=91a0d6f5c0b8460f920d7225a28f061684b88396e84b81ff436a852602b
0dfc3

https://www.google.com/search?safe=strict&q=contoh+laporan+audit+manajeme
n&tbm=isch&source=univ&client=firefox-b-
ab&sa=X&ved=2ahUKEwintqbS5oTlAhXRfX0KHTT7DyQQsAR6BAgGEAE&
biw=1366&bih=664#imgrc=If3bYcDcX_RktM:

Anda mungkin juga menyukai