AUDIT MANAJEMEN
PELAPORAN
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah dengan
judul “Pelaporan” ini dapat tersusun hingga selesai. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi penugasan mata kuliah Audit Manajemen sekaligus bertujuan agar menambah
pengetahuan bagi para pembaca. Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman maka kami
yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
Cover……………………………………………………………………………………………1
Kata Pengantar…………………………………………………………………………...........2
Daftar Isi…………………………………………………………………………………….….3
Bab I Pendahuluan…………………………………………………………………………….4
A. Latar Belakang……………………………………………………………………..4
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………….4
C. Tujuan………………………………………………………………………………4
Bab II Pembahasan……………………………………………………………………………7
A. Kertas Kerja Audit………………………………………………………………...6
B. Program Kerja Audit………………………………………………………………9
C. Pelaporan……………….………………………………………………………….12
Bab III Penutup………………………………………………………………………………15
Kesimpulan……………………………………………………………………………15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelaporan hasil audit merupakan komponen utama dalam komunikasi dari audit internal
tentang hasil audit. Untuk mengkomunikasikan hasil audit diperlukan susunan laporan, dimana
hasil audit disusun untuk disajikan dengan rinci dan jelas terkait seluruh kegiatan proses audit
internal. Laporan audit merupakan produk akhir yang paling penting dari proses audit internal dan
akses utama untuk menggambarkan aktivitas audit internal bagi pemangku kepentingan, baik di
dalam maupun di luar perusahaan. Laporan audit memberikan bukti tentang karakter profesional
dari kegiatan audit internal dan memungkinkan orang lain untuk mengevaluasi kontribusi ini.
Laporan audit yang efektif tentu saja harus didukung oleh pekerjaan audit berkualitas tinggi, tetapi
pekerjaan audit yang sama dapat dibatalkan oleh laporan yang ditulis dengan buruk atau tidak
disiapkan dengan baik. Penyusunan laporan yang jelas dan efektif harus menjadi perhatian utama
bagi auditor internal di semua tingkatan, dari Chief Audit Executive (CAE) hingga anggota staf
tim audit (Moeller, 2015)
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
4
3. Mengetahui bentuk dan isi kertas kerja audit
4. Mengetahui pengorganisasian kertas kerja audit
5. Mengetahui program kerja audit
6. Mengetahui pelaporan hasil audit
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Bentuk dan Isi Kertas Kerja Audit
Bentuk KKA pada audit manajemen menekankan terhadap bagaimana menyiapkan temuan-
temuan audit untuk digunakan dalam penyusunan laporan audit. Secara lebih terperinci, bentuk
KKA pada audit manajemen adalah sebagai berikut :
1. Pada sampul KKA ditulis “Kertas Kerja Audit” kemudian mengikuti di bawahnya :
Nama objek audit : Tulis nama perusahaan atau unit yang diaudit
Program/aktivitas yang diaudit : Tulis program/aktivitas yang diaudit
Periode audit : Tulis Periode program/aktivitas yang diaudit
2. Halaman pertama KKA adalah daftar isi dari KKA tersebut
3. Halaman berikutnya secara berurutan adalah :
a. Daftar simbil audit (tick mark) disertai penjelasannya
b. Tembusan surat tugas
c. Program kerja audit
d. Kelompok-kelompok kertas kerja
Isi dan pengelompokkan kertas kerja disusun sebagai berikut :
Kelompok I – AUDIT PENDAHULUAN, meliputi :
Subkelompok 1 : Program kerja audit pendahuluan
Subkelompok 2 : Hasil audit pendahuluan, meliputi :
i. Informasi umum tentang program/aktivitas yang diaudit
ii. Penelahaan berbagai peraturan dan kebijakan yang berkaitan dengan program aktivitas
yang diaudit
iii. Ikhtisar hasil temuan audit pendahuluan
Kelompok II – REVIEW DAN PENGUJIAN PENGENDALIAN MANAJEMEN
Subkelompok 1 : Program kerja audit atas Review dan Pengujian Pengendalian
Manajemen termasuk Internal Control Questionnaire (ICQ) yang
digunakan
Subkelompok 2 : Hasil audit atas Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen :
i. Penelaahan terhadap peraturan berbagai peraturan dan kebijakan yang berlaku pada
objek audit
ii. Ikhtisar hasil temuan audit atas Review dan Pengujian Pengendalian manajemen
Kelompok III – AUDIT LANJUTAN, meliputi :
7
Subkelompok 1 : Program kerja audit lanjutan
Subkelompok 2 : Hasil audit lanjutan, terdiri atas :
i. Pengembangan temuan
ii. Daftar temuan dan rekomendasi
Kelompok IV – LAPORAN HASIL AUDIT, meliputi :
Konsep laporan hasil audit dan tembusan laporan hasil audit
Temuan-Temuan
Kriteria
8
B. PROGRAM KERJA AUDIT
Program kerja audit merupakan rencana dan langkah kerja yang harus dilakukan selama audit,
yang didasrakan atas tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta informasi yang ada tentang
program/aktivitas yang diaudit. Ada beberapa manfaat dari penyusunan program kerja audit, antara
lain :
1. Merupakan suatu rencana yang sistematis tentang setiap tahap kegiatan yang bisa
dikomunikasikan kepada semuan tim audit
2. Merupakan landasan yang sistematis dalam memberikan tugas kepada para auditor dan
supervisornya
3. Sebagai dasar untuk membandingkan pelaksanaan kegiatan dengan rencana yang telah
disetujui dan dengan standar serta persyaratann yang telah ditetapkan
4. Dapat membantu para auditor yang belum berpengalaman dan membiasakan mereka
dengan ruang lingkup, tujuan serta langkah-langkah kegiatan audit
5. Dapat membantu auditor untuk mengenali sifat pekerjaan yang telah dikerjakan
sebelumnya
6. Dapat mengurangi sifat pengawasan langsung oleh supervisor
Program kerja audit disusun untuk setiap tahapan audit yang dilakukan. Program kerja audit
pendahuluan mencakup pengumpulan informasi umum tentang objek yang diaudit, cara
pelaksanaan prosedur, dan system oprasional yang ditetapkkan dalam perusahaan tersebut. Dalam
tahap audit ini, auditor harus melakukan pengujian pendahuluan (preliminary test) atas informasi
yang diperoleh untuk mengidentifikasi aktivitas yang masih memerlukan perbaikan. Identifikasi
ini disebut possible audit objective. Hasil identifikasi ini kemudian dianalisis untuk menentukan
informasi yang dapat berkembang menjadi tujuan audit sementara (tentative audit objective). Dari
bukti-bukti sasaran sementara ini auditor kemudian menetapkan langkah-langkah kerja spesifik
yang diperlukan untuk tahap audit berikutnya untuk mendukung tentative audit objective menjadi
definitive audit objective. Pada tahap audit pengujian dan review atas pengendalian manejemen,
program kerja audit biasanya memuat langkah-langkah audit yang bertujuan untuk menemukan
bagian-bagian yang mengandung kelemahan pada Sistem Pengendalian Manajemen (SPM) yang
diterapkan objek audit. Langkah-langkah kerja audit pada tahap ini harus mengarahkan auditor
tidak hanya memperoleh informasi tentang keandalan sistem pengendalian manajemen tetapi juga
9
memperoleh bukti-bukti yang diperlukan untuk merumuskan secara tepat tujuan audit sementara
menjadi tujuan audit sesungguhnya (definitive audit objective). Sementara program kerja audit
untuk tahap audit lanjutan, memuat langkah-langkah terperinci untuk mendapatkan bukti yang
cukup, material dan relevan dalam mendukung temuan-temuan yang menjadi dasar rekomendasi
(perbaikan). Program kerja audit pada tahap audit ini harus memberikan panduan kepada auditor
dalam pengembangan temuan yang dilakukannya.
Setiap program kerja audit biasanya mengandung empat hal pokok berikut :
1. Informasi pendahuluan, yang memuat :
a. Informasi latar belakang mengenai program/aktivitas yang diaudit yang berguna
bagi para auditor dalam memahami dan melaksanakan program kerja auditnya.
Bagian ini harus disajikan seringkas mungkin
b. Komentar berbagai pihak yang berkompeten berkaitan dengan tujuan audit,
termasuk komentar auditor tersendiri
2. Pernyataan tujuan audit, menyajikan tentang :
a. Tujuan yang ingin dicapai berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi dan
perbaikan yang diharapkan dapat tercapai.
b. Cara pendekatan audit yang dipilih
c. Pola pelaporan yang dikehendaki
3. Instruksi-instruksi khusus
4. Langkah-langkah kerja
Memuat tentang pengarahan-pengarahan khusus pelaksanaan tugas audit sesuai dengan
tahapan auditnya, yaitu :
a. Audit pendahuluan, meliputi :
1) Pembicaraan pendahuluan dengan objek yang diaudit
2) Pengumpulan informasi umum, penelahaan peraturan, evaluasi prosedur
kerja, dan sistem oprasional
3) Tes pendahuluan atas informasi yang diperoleh guna mengidentifikasi
tujuan audit sementara
4) Pembuatan ikhtisar hasil audit pendahuluan
b. Review dan pengujian pengendalian manajemen, meliputi :
1) Pengujian pengendalian manajemen
10
2) Pembuatan ikhtisar hasil temuan pengujian pengendalian manajemen
c. Audit lanjtuan, meliputi :
1) Pengembangan temuan hasil pengujian pengendalian manajemen
2) Penyajian hasil audit lanjutan (daftar temuan)
3) Pembahasan temuan dengan penanggung jawab audit
4) Pembahasan hasil audit lanjutan dengan objek audit
5) Penyusunan rekomendasi
Catatan : semua langkah kerja disusun dalam bentuk instruksi
Begitu pentingnya fungsi program kerja audit dalam audit manajemen, maka penyusunan program
kerja audit harus dibuat sedemikian rupa agar bisa digunakan sebagai sarana pengendalian
pelaksanaan audit. Berikut ini disajikan beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam
menyusun program kerja audit :
1. Tujuan audit harus dinyatakan secara jelas dan harus dapat dicapai atas dasar pekerjaan
yang direncanakan dalam program kerja audit
2. Program kerja audit harus disusun sesuai dengan penugasan yang bersangkutan
3. Setiap langkah kerja harus berbentuk instruksi-instruksi mengenai pekerjaan yang harus
dilakukan
4. Setiap langkah kerja harus merinci pekerjaan yang harus dilakukan disertai alasan-
alasannya
5. Program kerja audit harus menggambarkan urutan prioritas langkah-langkah kerja yang
harus dilaksanakan
6. Program kerja audit harus fleksibel dan setiap perubahan yang dilakukan harus dengan
persetujuan atasan auditor
7. Program kerja audit hendaknya hanya berisi informasi yang perlu untuk melaksanakan
audit dan evaluasi secara tepat
8. Program kerja audit tidak boleh memuat perintah untuk memperoleh informasi yang telah
ada dalam permanent file
9. Program kerja audit harus menyertakan taksiran-taksiran waktu yang diperlukan sesuai
dengan rencana kerja audit untuk melaksanakan kegiatan yang bersangkutan
10. Program kerja audit disiapkan oleh ketua tim audit dan harus dibahas bersama-sama
dengan pengawas dan seluruh anggota tim audit
11
C. PELAPORAN
12
pada hasil audit (temuan audit) yang merupakan indikasi terjadinya berbagai
kekurangan/kelemahan dalam pengelolaan program/aktivitas dalam perusahaan. Oleh karena itu,
dalam buku ini penyajian laporan diarahkan pada cara penyajian yang kedua yaitu penyajian
laporan yang menitikberatkan pada kepentingan pengguna.
Rumusan Rekomendasi
Rekomendasi merupakan saran perbaikan yang diberikan auditor atas berbagai
kekurangan/kelemahan yang terjadi pada program/aktivitas yang daudit. Auditor harus
memberikan rekomendasi kepada atasan dari pengelola program/aktivitas yang diaudit.
Rekomendasi haarus disertakan dalam laporan hasil audit. Setiap rekomendasi yang diajukan oleh
auditor harus dilengkapi dengan analisis yang menyangkut adanya peningkkatan ekonomisasi,
efisiensi, atau efektivitas yang akan dicapai pada pelaksanaan program/aktivitas serupa di masa
depan atau juga termasuk berbagai kemungkinan kerugian yang akan terjadi pada perusahaan jika
rekomendasi tersebut tidak dilaksanakan. Agar mudah dipahami oleh pengguna laporan,
rekomendasi seharuusnya disusun dengan kalimat yang opersaional dan tidak teoretis.
Walaupun pelaksanaan rekomendasi tersebut sepenuhnya merupakkan kewenangan
manajemen perusahaan, sebenarnya auditor juga berkepentingan terhadap dilaksanakannya
rekomendasi tersebut. Oleh karena itu, dalam proses audit komunikasi yang konstruktif harus
dilakukan oleh auditor dengan berbagai pihak yang ada dalam perusahaan terutama yang
berkaitan dengan program/aktivitas yang diaudit. Pengomunikasia hasil temuan mutlak harus
dilakukan dimana auditor harus mendapatkan komentar yang seimbang berkaitan dengan berbagai
temuan (terutama yang menyangkut kelemahan pengelolaan) dari berbagai pihak yang
berhubungan dengan permasalahan tersebut. Sebelum mengajukan rekomendasi final di dalam
laporannya, auditor terlebih dahulu harus mendiskusikannya dengsn pihak-pihak berkepentingan.
13
Dengan demikian diharapkan rekomendasi tersebut diterima dan dilaksanakan dengan penuh
komitmen dan tanpa keterpaksaan.
14
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Laporan hasil audit adalah media yang digunakan oleh auditor internal untuk
mengkomunikasikan hasil audit kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan maksud
menyediakan informasi bagi pengambilan keputusan oleh manajemen terkait dengan temuan audit,
kesimpulan dan rekomendasi hasil penugasan audit (Rustendi, 2017). Menurut The IIA (2016)
dalam International Standards for Profesional Practice of Internal Auditing yang dikutip oleh
Rustendi (2017) menyatakan bahwa pada aktivitas penjaminan, kepala bagian audit internal harus
menetapkan proses tindak lanjut untuk memantau dan memastikan bahwa manajemen senior telah
melaksanakan tindakan perbaikan secara efektif, atau menerima risiko untuk tidak melaksanakan
tindakan perbaikan. Sementara itu pada aktivitas konsultasi, kepala bagian audit internal harus
memantau disposisi hasil penugasan seperti yang disepakati dengan klien (statement 2500-2600).
Tindak lanjut audit adalah langkah-langkah yang harus diambil oleh auditor setelah laporan audit
diserahkan kepada auditee. Tindak lanjut audit merupakan kegiatan untuk mengidentifikasi dan
mendokumentasikan kemajuan auditee dalam melaksanakan rekomendasi audit (Wahyudi,
2016b).
15
16