Anda di halaman 1dari 8

KELOMPOK 5

PELAPORAN
DISUSUN OLEH:
Yuni Setyaningsih 18133100104
Ega Aprilia Nugroho 18133100123
Sindya Marsya Febrianti 18133100152
KERTAS KERJA
AUDIT
Kertas kerja audit (KKA) merupakan catatan yang dibuat dan data-data
yang dikumpulkan auditor secara sistematis pada saat melaksanakan tugas
audit. Untuk memberikan gambaran yang lengkap terhadap proses audit,
KKA harus mencerminkan langkah – langkah kerja audit yang ditempuh,
pengujian-pengujian yang dilakukan, informasi yang diperoleh dan
kesimpulan hasil audit.
MANFAAT KERTAS KERJA AUDIT
Setiap auditor wajib membuat KKA pada saat melaksanakan tugas
audit. Manfaat utama dari KKA antara lain:

 Merupakan dasar penyusunan


laporan hasil audit  Merupakan alat pembuktian dari
hasil laporan bukti audit
 Merupakan alat bagi atasan untuk
mereview dan mengawasi
pekerjaan para pelaksana audit  Penyajian data untuk keperluan
referensi

 Merupakan salah satu pedoman


untuk tugas audit berikutnya
Begitu pentingnya KKA bagi suatu penugasan audit, maka
penyusunan KKA oleh auditor harus memenuhi syarat sebagai
berikut:

● Lengkap
● Bebas dari kesalahan
● Didasarkan atas fakta dan argumentasi yang rasional
● Sistematis, bersih, mudah dipahami, dan diatur dengan rapi
● Memuat hal-hal penting yang relevan dengan audit
● Mempunyai tujuan yang jelas
● Sedapat mungkin hindari pekerjaan menyalin ulang
● Dalam setiap kertas kerja harus mencantumkan kesimpulan
hasil audit dan komentar atau catatan reviewer
BENTUK KERTAS KERJA AUDIT
Bentuk KKA pada audit manajemen menekankan kepada bagaimana menyiapkan temuan-
temuan audit untuk digunakan dalam penyusunan laporan audit.

1. Pada sampul KKA ditulis “Kertas Kerja Audit” kemudian mengikuti


di bawahnya:

Nama objek audit: Tulis nama perusahaan atau unit yang diaudit
Program/aktivitas yang diaudit: Tulis program/aktivitas yang diaudit
Periode audit: Tulis periode program/aktivits yang diaudit

2. Halaman pertama KKA adalah daftar isi dari


KKA tersebut

3. Halaman berikutnya secara berurutan adalah:


 Daftar symbol audit (tick mark) disertai penjelasannya
 Tembusan surat tugas
 Program kertas kerja
 Kelompok-kelompok kertas kerja
ISI DAN PENGELOMPOKAN
KERTAS KERJA
Kelompok I – AUDIT PENDAHULUAN, meliputi:
Subkelompok 1 : Program kerja audit pendahuluan
Subkelompok 2: Hasil audit pendahuluan, meliputi:
i. Informasi umum tentang program/aktivitas yang diaudit
ii. Penelaahan berbagai peraturan dan kewajiban yang berkaitan Kelompok III – AUDIT LANJUTAN, meliputi:
dengan program/aktivitas yang diaudit. Subkelompok 1: Program kerja audit lanjutan
iii. Ikhtisar hasil temuan audit pendahuluan. Subkelompok 2: Hasil audit lanjutan, terdiri atas:
Kelompok II – REVIEW DAN PENGUJIAN PENGENDALIAN i. Pengembangan temuan.
MANAJEMEN, meliputi: Daftar temuan dan rekomendasi.
Subkelompok 1: Program kerja audit atas review dan pengujian Kelompok IV – LAPORAN HASIL AUDIT, meliputi:
pengendalian manajemen termasuk Internal Control Questionnaire ii. Konsep laporan hasil audit dan tembusan laporan
(ICQ) yang digunakan. hasil audit.
Subkelompok 2: Hasil audit atas review dan pengujian pengendalian
manajemen, meliputi:
iv. Penelaahan terhadap bebagai peraturan dan kebijakan yang
berlaku pada objek audit.
v. Ikhtisar hasil temuan audit atas Review dan Pengujian
Pengendalian Manajemen.
PENGORGANISASIAN
KERTAS KERJA AUDIT
Pengorganisasian KKA harus selalu berkaitan dengan tujuan audit
utama (Primary Audyt Objective) atau sub-sub tujuan audit yang
ditetapkan auditor. Pengelompokan KKA harus didasarkan pada
sasaran utama atau sub-sub tujuan audit yang telah ditetapkan. Jadi,
setiap KKA akan menyajikan temuan kelompok kriteria, penyebab,
dan akibat, baik dalam bentuk temuan yang bersifat rinci maupun
kesimpulan untuk masing- masing elemen tujuan audit tersebut.

Anda mungkin juga menyukai