Audit working papers (Kertas kerja pemerikasaan) adalah semua berkas atau dokumentasi prosedur audit
dan temuan pemeriksaan yang dikumpulkan oleh auditor dalam menjalankan pemeriksaan. Kertas kerja menurut Standar
Audit Seksi 339 adalah catatan-catatan yang diselenggarakan oleh auditor tentang prosedur audit yang ditempuhnya, pengujian yang
dilakukannya, informasi yang diperolehnya, dan simpulan yang dibuatnya sehubungan dengan auditnya. Auditor harus membuat dan memelihara
kertas kerja, yang isi maupun bentuknya harus didesain untuk memenuhi keadaan-keadaan yang dihadapinya dalam perikatan tertentu. Informasi
yang tercantum dalam kertas kerja merupakan catatan utama pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh auditor dan simpulan-simpulan yang
dibuatnya mengenai masalah-masalah yang signifikan.
Manfaat utama Kertas Kerja Audit
1.
2.
3.
4.
5.
Lengkap
Bebas dari kesalahan, baik kesalahan hitung maupun kesalahan penyajian informasi
Didasarkan pada fakta dan argumen yang rasional
Disajikan secara sistematis, rapi, dan mudah dipahami
Memuat hal penting dan relevan dengan pemeriksaan
Mempunyai tujuan yang jelas
Sedapat mungkin menghindari pekerjaan menyalin ulang
8. Dalam setiap kertas kerja audit harus mencantumkan kesimpulan dan komentar atau catatan reviewer
Periode audit
i.
ii.
iii.
iv.
Subkelompok 2: Hasil audit atas Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen, meliputi:
i.
ii.
Penelaahan terhadap berbagai peraturan dan kebijakan yang berlaku pada objek audit
Ikhtisar hasil temuan audit atas Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen.
iii.
iv.
v.
Pengembangan temuan.
Daftar temuan dan rekomendasi.
kriteria, penyebab, dan akibat, baik dalam bentuk temuan yang bersifat rinci maupun kesimpulan untuk
masing-masing elemen tujuan audit tersebut. Secara lebih jelas organisasi KKA akan disajikan dalam bagan di
bawah ini:
CRITERIA
AUDIT
CONCLUSION
CAUSE
CONSEQUENCE
Komentar berbagai pihak yang berkompeten berkaitan dengan tujuan audit, termasuk komentar auditor
sendiri.
dapat tercapai.
Cara pendekatan audit yang dipilih.
3. Instruksi-instruksi khusus.
4. Langkah-langkah kerja.
1.
2.
3.
1.
2.
Periode Audit :
Maret 2012
No. KKA :
A.I/1/1-4
Dilaksanakan oleh
7 Hari
7 Hari
Tujuan:
Mendapatkan
informasi
umum
Program
Pengembangan Sistem Informasi.
Mengindentifikasi aspek manajemen dan berbagai
masalah yang terjadi berkaitan dengan program
pengembangan sistem informasi yang dilakukan PT.
Wings Air, Tbk.
Sebagai dasar penyusunan program kerja audit tahap
berikutnya, yaitu pengujian dan review atas sistem
pengendalian manajemen.
Langkah-langkah Kerja:
Dapatkan dan pelajari struktur organisasi beserta uraian
tugas kegiatan.
Dapatkan dan pelajari tugas pokok dan fungsi unit
pelaksana kegiatan.
3.
4.
5.
4 Hari
4 Hari
4 Hari
(Dipindahkan)
(Sambungan)
6.
( Jiantari )
Tanggal: 15 April 2012
Ya
Tidak
5 Hari
Direview oleh:
( Aisyah Ariani L )
Tanggal: 21 Mei 2012
1.
1.
Periode Audit :
Maret 2012
Ya
Jawaban ICQ
Tidak
No. KKA :
B.I/2/1-4
Pelaksana Langkah Kerja
Pelaksana
Waktu
2.
1.
2.
Mukti
(Anggota Tim)
7 Hari
Nora Z
(Anggota Tim)
7 Hari
(Dipindahkan)
(Sambungan)
1.
2.
2.
1.
Bila Tidak:
Langkah Kerja:
Telusuri apa yang menjadi dasar penyusunan
rencana dan program pengembangan sistem
informasi.
Telusuri apa saja operasi perusahaan yang
dilakukan pada saat itu.
Internal Control Questionnaire:
Apakah tujuan program pengembangan sistem
informasi
terdokumentasikan
dan
disosialisasikan secara memadai?
Mukti
(Anggota Tim)
7 Hari
Nora Z
(Anggota Tim)
7 Hari
2.
1.
2.
M Haryo P
(Anggota Tim)
7 Hari
Jiantari
(Ketua Tim)
7 Hari
(Dipindahkan)
(Sambungan)
Bila Tidak:
Langkah Kerja:
1.
Telusuri apakah perusahaan melakukan
program tersebut secara periodik terhadap
sistem informasi.
2.
Telusuri apa yang ingin dicapai dari program
pengembangan tersebut.
Diaudit oleh:
Jumlah Jawaban
Catatan:
M Haryo P
(Anggota Tim)
7 Hari
Jiantari
7 Hari
(Ketua Tim)
Direview oleh:
( Jiantari )
Tanggal: 15 April 2012
Ya
Tidak
( Aisyah Ariani L )
Tanggal: 21 Mei 2012
KETERANGAN:
=
Penempatan simbol ini disamping kanan atau bagian bawah angka-angka
untuk menyatakan bahwa angka-angka tersebut telah ditrasir dan dibandingkan
dengan bukti-bukti pembukuannya dan ternyata benar.
=
Penempatan simbol ini disamping kanan atau dibawah angka-angka
untuk menyatakan bahwa terhadap angka-angka tersebut telah dilakukan
kontrol hubungan dengan sumber lain.
=
Penempatan simbol ini disamping kanan atau bagian bawah angka-angka
tersebut telah ditrasir dan dibandingkan dengan bukti-bukti pembukuannya
dan ternyata tidak benar (salah)
?
=
Penempatan simbol ini disamping kanan atau bagian bawah angka-angka
untuk menyatakan bahwa angka-angka atau komentar tersebut masih diragukan
atau perlu penjelasan lebih lanjut.
PROGRAM KERJA AUDIT LANJUTAN
Nama Perusahaan
: PT. Wings Asia, Tbk
Program yang Diaudit : Pengembangan Sistem Informasi
Nomor
Temuan
Lk
1.
1.
Periode Audit :
Maret 2012
No. KKA :
C.I/3/1-4
Pelaksanaan Langkah-langkah Kerja
Waktu yang diperlukan
Dilaksanakan Oleh
2.
3.
4.
2.
1.
2.
(Dipindahkan)
(Sambungan)
3.
1.
Langkah Kerja:
Telusuri penyebab terjadinya penggunaan dana program
pengembangan tersebut yang lebih besar dari anggarannya.
Nora Z
(Anggota Tim)
7 Hari
2.
4.
1.
2.
5.
1.
2.
M Haryo P
(Anggota Tim)
7 Hari
Mukti
(Anggota Tim)
Jiantari
(Ketua Tim)
7 Hari
Judul Temuan:
Sebagian dari tujuan pelaksanaan pengembangan sistem informasi
tersebut tidak tercapai
a. Sistem yang telah dibangun tidak memenuhi kebutuhan
pengguna
b. Sistem yang dibangun tidak memberikan dampak efisiensi
dan nilai ekonomis terhadap jalannya operasi institusi, baik
pada masa sekarang maupun masa depan
Langkah Kerja:
Telusuri tujuan-tujuan yang ingin dicapai dari
pengembangan sistem informasi tersebut.
Telusuri faktor-faktor yang merupakan kelemahan.
Diaudit oleh:
( Jiantari )
Tanggal: 15 April 2012
Jumlah Jawaban
Catatan:
Ya
Tidak
program
7 Hari
Direview oleh:
( Aisyah Ariani L )
Tanggal: 21 Mei 2012
Nama Perusahaan
Daftar
No
.
1.
2.
Periode Audit :
Maret 2012
Kondisi
Kriteria
Penyebab
Akibat
Untuk
pelaksanaan
program
pengembangan sistem
informasi
tersebut
telah memakai dana
sebesar
Rp.
200.000.000,00,yang lebih besar dari
yang
dianggarkan/diestima
si sebelumnya.
Kebijakan Bendahara
proyek untuk menolong
manajemen
sistem
informasi yang pada
saat
itu
sedang
mengalami
kesulitan
resesi ekonomi, dengan
pertimbangan, apabila
tidak dibantu program
pengembangan sistem
informasi
guna
peningkatan
usaha
pengendalian
IT
perusahaan akan gagal.
Manajemen sistem
informasi
harus
memakai
dana
yang dibutuhkan
lebih besar dari
yang
dianggarkan/diesti
masi sebelumnya.
Penggunaan
teknik
dan metode program
pengembangan sistem
informasi
tersebut
belum
tepat
dan
kurang sesuai setelah
ditelusuri
bahwa
Menurut
metodologi
program pengembangan
sistem informasi ada 3
teknik dan metode yang
bisa
diterapkan/digunakan
manajemen
yaitu
Adanya
kesalahan
bahan dan literature
yang digunakan oleh
pihak manajemen.
Pihak manajemen
kurang
tepat
menggunakan
teknik dan metode
program
pengembangan
sistem
informasi
No. KKA :
D.I/4/1-4
Tanggapan
Auditor
Bendahara proyek
mengaku
telah
melakukan
kebijakan tersebut
tetapi
sematamata karena niat
baik.
Rekomendasi
Bendahara proyek
dan manajemen
sistem informasi
dikenakan sanksi
sesuai ketentuan
perusahaan yang
berlaku.
Pihak manajemen
kurang
memerhatikan
kadaluarsa revisi
dari bahan dan
literature
yang
digunakan
Dalam
mengaplikasikan
teknik
dan
metode program
pengembangan
sistem informasi
perlu
ketelitian
3.
manajemen
menggunakan
pendekatan sistem.
Functional
Decomposition
Methodologies,
Data
Oriented Methodologies,
dan
Prescriptive
Methodologies.
Beberapa
tujuan
pelaksanaan program
pengembangan sistem
informasi
tersebut
belum terealisasikan.
Adapun
tujuan
pelaksanaan
tersebut
yang
belum
terealisasikan
diantaranya
adalah
sebagai berikut:
1. File
data
komputer
telah
akurat, lengkap,
dan
dijaga
kerahasiaannya.
2. Data sumber yang
tidak akurat atau
yang
tidak
memiliki otorisasi
yang tepat di
indentifikasi dan
ditangani sesuai
dengan kebijakan
manajerial yang
telah ditetapkan.
Batas
pelaksanaan
program pengembangan
sistem
informasi
tersebut
sudah
selesai/habis.
tersebut.
Sebagian
dari
tujuan pelaksanaan
pengembangan
sistem
informasi
tersebut
tidak
tercapai.
Pihak manajemen
belum efektif dan
kurang
mengefisiensikan
kesempatan/pelua
ng
dalam
melaksanakan
kegiatan tersebut.
Manajemen
dituntut
untuk
lebih
produktif
dan
tanggap
dalam
memanfaatkan
kesempatan/pelua
ng.
4.
Program
pengembangan sistem
informasi
tersebut
sama sekali tidak
memberikan dampak
dan
hasil
yang
diharapkan
perusahaan.
Perusahaan
mengharapkan
agar
melalui
program
pengembangan
sistem
informasi ini dituntut
bahwa
manajemen
Sistem informasi mampu
memenuhi
kebutuhan
perusahaan, memberikan
dampak efisiensi dan
nilai ekonomis terhadap
jalannya operasi institusi,
baik pada masa sekarang
maupun masa depan
guna
peningkatan
pengendalian
IT
perusahaan.
Pelaksanaan
kegiatan
pengembangan
sistem
informasi
tersebut
sama
sekali
tidak
memberikan
dampak dan hasil
yang
diharapkan
perusahaan.
Adanya
tindak
kriminalitas
pemanipulasian
laporan kegiatan
tersebut di pihak
manajemen
sistem informasi.
Manajemen
sistem informasi
dituntut
dapat
menjelaskan
secara detail dan
memberikan
keterangan yang
semestinya terkait
laporan kegiatan
yang dimanipulasi
(what, why, how)