PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kertas kerja menurut Standar Audit Seksi 339 adalah catatan-catatan yang
diselenggarakan oleh auditor tentang prosedur audit yang ditempuhnya, pengujian yang
dilakukannya, informasi yang diperolehnya, dan simpulan yang dibuatnya sehubungan
dengan auditnya. Auditor harus membuat dan memelihara kertas kerja, yang isi maupun
bentuknya harus didesain untuk memenuhi keadaan-keadaan yang dihadapinya dalam
perikatan tertentu. Informasi yang tercantum dalam kertas kerja merupakan catatan utama
pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh auditor dan simpulan-simpulan yang dibuatnya
mengenai masalah-masalah yang signifikan.
B. Tujuan
Tujuan dalam mempelajari Kertas Kerja Audit adalah:
1. Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh bapak Ignatius Edward Riantono, S.E.
2. Untuk mengetahui definisi Kertas Kerja Audit.
3. Untuk mengetahui keuntungan dari Kertas Kerja Audit.
4. Untuk mengetahui faktor-faktor dalam pembuatan Kertas Kerja Audit.
5. Untuk mengetahui susunan dalam Kertas Kerja Audit.
C. Manfaat
D. Permasalahan
Masalah yang sering terjadi dalam Kertas Kerja Audit adalah sebagai berikut:
1. Kertas Kerja Audit tidak memiliki bukti yang lengkap dan akurat.
2. Kertas Kerja Audit tidak diungkapkan dengan maksud ataupun tujuan yang jelas.
3. Kertas Kerja Audit tidak dapat dipahami oleh reviewer.
4. Kertas Kerja Audit terlalu rumit dan tidak sistematis.
5. Adanya tindakan penyalinan ulang pada Kertas Kerja Audit.
6. Tidak adanya kesimpulan dan komentar reviewer.
BAB II
TEORI
A. Definisi Kertas Kerja Audit
Kertas Kerja Audit (KKA) merupakan catatan-catatan yang dibuat dan data-data yang
dikumpulkan auditor secara sistematis pada saat melaksanakan tugas audit. Untuk
memberikan gambaran yang lengkap terhadap proses audit, KKA harus mencerminkan
langkah-langkah audit yang di tempuh, pengujian-pengujian yang dilakukan, informasi
yang diperoleh, dan kesimpulan hasil audit.
Setiap auditor wajib membuat Kertas Kerja Audit pada saat melaksanakan tugas audit.
Manfaat utama dari Kertas Kerja Audit antara lain:
Merupakan dasar penyusunan Laporan Hasil Audit
Merupakan alat bagi supervisor atau partner untuk mereview dan mengawasi
perkerjaan anggota tim audit
Merupakan alat pembuktian dari Laporan Hasil Audit
Menyajikan data untuk keperluan referensi
Merupakan salah satu pedoman untuk tugas audit periode berikutnya.
Lengkap: Kertas Kerja Audit harus berisi semua informasi yang pokok. Auditor harus
dapat menentukan komposisi semua data penting yang harus dicantumkan dalam
Kertas Kerja Audit . Tidak memerlukan tambahan penjelasan secara lisan.
Bebas dari kesalahan, baik kesalahan hitung maupun salah saji informasi
Didasarkan pada fakta dan argumen yang rasional
Disajikan secara sistematis, bersih, mudah dipahami dan diatur dengan rapi: kerapian
dalam pembuatan Kertas Kerja Audit akan membantu auditor senior dalam mereview
hasil pekerjaan stafnya serta memudahkan auditor dalam memperoleh informasi dari
Kertas Kerja Audit tersebut
Mempunyai tujuan yang jelas: kejelasan dalam menyajikan informasi kepada pihak-
pihak yang akan memeriksa Kertas Kerja Audit dan penyajian informasi secara
sistematik
Sedapat mungkin menghindari pekerjaan menyalin ulang
Dalam setiap Kertas Kerja Audit harus mencantumkan kesimpulan dan komentar atau
catatan reviewer.
Bentuk Kertas Kerja Audit pada audit manajemen menekankan kepada bagaimana
menyiapkan temuan-temuan audit untuk digunakan dalam penyusunan laporan audit.
Secara lebih rinci, bentuk Kertas Kerja Audit pada audit manajemen adalah sebagai
berikut:
1. Pada sampul KKA ditulis Kertas Kerja Audit kemudian mengikuti di bawahnya:
Nama objek audit : Tulis Nama Perusahaan atau unit yang diaudit
Program/aktivitas yang diaudit : Tulis program /aktivitas yang diaudit.
Periode audit : Tulis periode program/aktivitas yang diaudit
2. Halaman pertama KKA adalah daftar isi dari KKA tersebut
3. Halaman berikutnya secara berurutan adalah:
a. Daftar simbol audit (tick mark) disertai penjelasan
b. Tembusan surat tugas
c. Program Kerja Audit
d. Kelompok-kelompok kertas kerja.
Pengorganisasian KKA harus selalu dikaitkan dengan tujuan audit utama (primary
audit objective) atau sub-sub tujuan yang ditetapkan auditor. Pengelompokan KKA harus
didasarkan pada sasaran utama atau sub-subtujuan audit yang telah ditetapkan. Untuk
mempermudah pengelompokan dan untuk menunjukkan dengan jelas keterkaitan masing-
masing kelompok, maka dalam penyusunan KKA perlu ditentukan sistem pemberian
indeks dan sistem klasifikasi KKA. KKA pada audit manajemen mengelompokkan bukti-
bukti yang diperoleh sesuai dengan elemen tujuan audit. Jadi dengan demikian setiap
KKA akan menyajikan temuan kelompok kriteria, penyebab, dan akibat, baik dalam
bentuk temuan yang bersifat rinci maupun kesimpulan untuk masing-masing elemen
tujuan audit tersebut. Secara lebih jelas organisasi KKA akan disajikan dalam bagan di
bawah ini:
CRITERIA
AUDIT
CONCLUSION
CAUSE CONSEQUENCE
Program kerja audit merupakan rencana dan langkah kerja yang harus dilakukan
selama audit, yang didasarkan atas tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta informasi
yang ada tentang informasi yang ada tentang program/aktivitas yang diaudit.
Setiap program kerja audit biasanya mengandung empat hal pokok yaitu:
1. Informasi pendahuluan, yang memuat:
Informasi latar belakang mengenai program/aktivitas yang diaudit yang berguna
bagi para auditor dalam memahami dan melaksanakan program kerja auditnya.
Komentar berbagai pihak yang berkompeten berkaitan dengan tujuan audit,
termasuk komentar auditor sendiri.
2. Pernyataan tujuan audit, menyajikan tentang:
Tujuan yang ingin dicapai berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi dan
perbaikan yang diharapkan dapat tercapai.
Cara pendekatan audit yang dipilih.
Pola pelaporan yang dikehendaki.
3. Instruksi-instruksi khusus.
4. Langkah-langkah kerja.
BAB III
KASUS
Sumber: http://wine-homework.blogspot.com/2011/10/nama-nurul-fitria-septiadini-mata.html
BAB IV
ANALISA KASUS
A. Pembahasan Kasus
Dari kasus di atas, kita dapat mengetahui adanya keterbatasan informasi karena
ketidaklengkapan data akuntansi yang dimiliki oleh pihak klien, dimana dalam kasus ini
adalah pihak head accounting hotel.
Akibat dari tidak adanya data listing sebagai data tambahan, maka tim auditor
menggunakan ledger sebagai data tambahannya sesuai dengan ketentuan pihak head
accounting hotel. Dan apabila tim auditor harus menggunakan ledger sebagai data
tambahan, tim auditor harus memilah kembali data yang benar-benar dibutuhkan. Tentu
untuk melakukan pemilahan ulang dibutuhkan waktu yang relatif lama. Sedangkan proses
audit memiliki deadline waktu sesuai perikatan audit. Sehingga terjadinya keterbatasan
waktu dalam membuat kertas kerja akan menyebabkan kertas kerja tidak lengkap dan
tidak sesuai dengan persyaratan kertas kerja audit.
D. Rekomendasi
Karena sistem manajemen dan pencatatan akuntansi klien yang kurang tertata rapi
menyebabkan kertas kerja tidak lengkap. Untuk mengatasinya, dibutuhkan beberapa
rekomendasi, diantaranya:
1. Memberi saran pada klien untuk menerapkan sistem manajemen dan pencatatan
akuntansi agar lebih terkoordinir dan tertata rapi.
2. Memberi saran pada klien untuk melaksanakan peningkatan kualitas individu
karyawan agar memiliki kinerja yang lebih efektif dan efisien dalam ketersediaan
waktu yang terbatas.
3. Memperjelas hal-hal yang tercantum dalam perikatan penugasan audit sehingga
mempermudah pelaksanaan audit.
4. Memberi ketegasan pada klien bahwa bila data yang dibutuhkan terpenuhi secara
akurat, maka akan mempengaruhi tingkat waktu penyampaian hasil audit dan kualitas
auditnya.
BAB IV
KESIMPULAN
Kertas Kerja Audit adalah catatan-catatan yang dibuat dan data-data yang dikumpulkan
auditor secara sistematis pada saat melaksanakan tugas Audit. Adapun manfaat dari kertas
kerja audit yaitu: merupakan dasar penyusunan laporan hasil audit, alat pembuktian dari
laporan hasil audit dan menyajikan dara untuk keperluan referensi. Syarat-syarat kertas kerja
audit sebagai berikut: lengkap, bebas dari kesalahan, didasarkan pada fakta dan argumen
yang rasional, sedapat mungkin menghindari pekerjaan yang menyalin ulang. Bentuk dan isi
kertas kerja audit manajemen menekankan kepada bagaimana menyiapkan temuan-temuan
audit untuk digunakan dalam penyusunan laporan audit. Pengorganisasian kertas kerja audit
dikaitkan dengan tujuan utama (primary audit objective) atau sub-subtujuan audit yang
ditetapkan auditor. Untuk mempermudah pengelompokan dan untuk menunjukkan dengan
jelas keterkaitan masing-masing kelompok, maka KKA perlu ditentukan sistem pemberian
indeks dan sistem klasifikasi KKA. Selanjutnya ada Program Kerja audit yaitu langkah kerja
yang harus dilakukan selama audit, yang mengandung empat hal pokok yaitu: informasi
pendahuluan, pernyataan tujuan audit, instruksi-instruksi khusus, dan langkah-langkah kerja.
Yang dari keempat hal tersebut memiliki penyajiannya masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
Bayangkara, IBK. 2008. Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi. Jakarta: Salemba
Empat.
LAMPIRAN
Tujuan:
1. ........................................................
2. ........................................................
3. ........................................................
dst. ........................................................
Langkah-langkah Kerja:
1. ........................................................
2. ........................................................
3. ........................................................
dst. ........................................................
Ya Tidak
Nama Perusahaan : PT. Wings Asia, Tbk Periode Audit : No. KKA :
Program yang Diaudit : Pengembangan Sistem Maret 2012
Informasi
Nomor Internal Control Questionnaire Jawaban ICQ Pelaksana Langkah Kerja
ICQ Lk Dan Langkah-langkah Kerja Ya Tidak Pelaksana Waktu
Bila Ya:
Langkah Kerja:
.......................................................
.......................................................
Bila Tidak:
Langkah Kerja:
.......................................................
.......................................................
Bila Ya:
Langkah Kerja:
.......................................................
.......................................................
Bila Tidak:
Langkah Kerja:
.......................................................
.......................................................
Ya Tidak
( Jiantari )
Tanggal: 15 April ( Aisyah Ariani L )
2012 Tanggal: 21 Mei 2012
2. Judul Temuan:
...................................................
...................................................
Langkah Kerja:
1. ...................................................
2. ...................................................
3. Judul Temuan:
...................................................
...................................................
Langkah Kerja:
1. ...................................................
2. ...................................................
Ya Tidak
Komentar
Tanggapan
No. Kondisi Kriteria Penyebab Akibat Majamen Rekomendasi
Auditor
Perusahaan