Anda di halaman 1dari 15

Resume Asistensi – AKMEN UAS 2018/2019

CHAPTER 9 – PROFIT PLANNING

Budgeting and Planning and Control

Perencanaan dan pengendalian berhubungan satu dengan lainnya.


Perencanaan : melihat kedepan tindakan apa yang harus diambil untuk mencapai tujuan
Pengendalian : melihat kebelakang apakah yang aktual terjadi sesuai dengan perencanaan
yang telah dilakukan, berperan sebagai perbaikan rencana kedepan
(corrective action)
Anggaran : rencana keuangan masa depan dan merupakan komponen kunci perencanaan,
merupakan rencana yang dikuantitatifkan dalam angka
Rencana strategik : sebuah rencana yang mengarahkan organisasi untuk aktivitas dan operasi
di masa depan (5 tahun), dibagi menjadi tujuan jangka panjang dan
tujuan jangka pendek.
Penganggaran dilakukan karena danya keterbatasan sumber daya (uang) dan dilakukan untuk
mengkoordinasikan setiap divisi yang memiliki kepentingan berbeda
Master budget : rencana keuangan komprehensif untuk keseluruhan organisasi (1 tahun,
supaya problem yang ditemukan dapat segera diketahui dan diperbaiki lebih
cepat)
Continuous budget : anggaran berjalan 12-bulan

Advantages of Budgenting
1. Perencanaan
2. Informasi untuk pengambilan keputusan
3. Standar untuk evaluasi kinerja
4. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi

Anggaran defisit : pengeluaran > pemasukan *


Anggaran surplus : pengeluaran < pemasukan
(* anggaran defisit baik untuk penilaian pemerintah karena hal tersebut berarti pemerintah
telah mencurahkan dana sebanyak-banyaknya untuk masyarakat)

Pendekatan penyusunan Anggaran


1. Top – down
Pihak manajemen yang lebih tinggi yang menentukan besarnya anggaran
Kelemahan : stres (karena terbatasnya anggaran, terlalu percaya diri)
2. Bottom – up (partisipatif)
Pihak manajemen yang lebih rendah yang mengusulkan besarnya anggaran
Kelemahan : tidak melaksanakan kinerja terbaik (bagian pendapatan cenderung
mengecilkan anggaran pendapatan dan bagian belanja cenderung membesarkan
anggaran supaya kinerja dapat dinilai baik), budgeting slack

Komite anggaran bertugas untuk mengkoordinasikan anggaran dan sebagai penegah apabila
terjadi konflik
Resume Asistensi – AKMEN UAS 2018/2019

Komponen utama Master Budget


1. Operating budget : menjelaskan aktivitas yang menghasilkan income, menghasilkan
proforma laba rugi (dibuat terlebih dahulu)
2. Financial bugdet : menjelaskan detail arus masuk dan keluar kas dan keseluruhan
posisi keuangan, menghasilkan proforma neraca

Preparing the Operating Budget


Operating budget harus dibuat urut
1. Anggaran penjualan
2. Anggaran produksi
3. Anggaran pembelian bahan baku
4. Anggaran tenaga kerja langsung
5. Anggaran overhead
6. Anggaran persediaan jadi akhir
7. Anggaran COGS
8. Anggaran beban penjualan dan administratif

1. Anggaran Penjualan
Merupakan dasar dari seluruh penganggaran operasi dan kebanyakan penganggaran
finansial. Langkah pertama adalah mengembangkan peramalan penjualan (tanggung
jawab dep. Pemasaran, pendekatannya adalah bottom-up, time-series analysis,
correlation analysis, dan econometric modeling)

PT. AAA
Anggaran Penjualan
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2018
quarter1 quarter2 quarter3 quarter4 Year
Unit a b c d a+b+c+d
Harga p p p p p
Anggaran penjualan axp bxp cxp dxp (a+b+c+d)xp

2. Anggaran Produksi
Menjelaskan berapa banyak unit yang harus diproduksi untuk memenuhi penjualan
dan ketentuan persediaan akhir perusahaan. Persediaan akhir quarter 1 sama dengan
persediaan awal quarter 2

Unit yang harus diproduksi = penjualan + persediaan akhir – persediaan awal


Resume Asistensi – AKMEN UAS 2018/2019

PT. AAA
Anggaran Produksi
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2018
quarter1 quarter2 quarter3 quarter4 Year
Penjualan a b c d a+b+c+d
Persediaan akhir p q r s s
Total unit dibutuhkan a+p b+q c+r d+s a+b+c+d+s
Dikurangi pers. awal o p q r o
Unit yg diproduksi a+p-o b+q-p c+r-q d+s-r a+b+c+d+s-o

3. Penganggaran Pembelian Bahan Baku

Pembelian = DM yang diperlukan untuk produksi + DM persediaan akhir


– DM persediaan awal
PT. AAA
Anggaran Pembelian Bahan Baku
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2018
quarter1 quarter2 quarter3 quarter4 Year
Unit yg diproduksi a b c d a+b+c+d
DM per unit k k k k k
DM yg dibutuhkan axk bxk cxk dxk (a+b+c+d)xk
DM persediaan akhir p q r s s
Total DM dibutuhkan (axk)+p (bxk)+q (cxk)+r (dxk)+s ((a+b+c+d)k)+s
Dikurangi DM pers. awal o p q r o
DM yg harus dibeli (axk)+p-o (bxk)+q-p (cxk)+r-q (dxk)+s-r ((a+b+c+d)k)+s-o
Harga per DM z z z z z
Total harga pembelian DM ((axk)+p- ((bxk)+q- ((cxk)+r- ((dxk)+s- (((a+b+c+d)k)+s-
o) x z p) x z q) x z r) x z o) x z

4. Penganggaran Tenaga Kerja Langsung

PT. AAA
Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2018
quarter1 quarter2 quarter3 quarter4 Year
Unit yg diproduksi a b c d a+b+c+d
Jam TKL per unit h h h h h
Total jam dibutuhkan axh bxh cxh dxh (a+b+c+d)xh
Upah per jam TKL p p p p p
Total biaya TKL axhxp bxhxp cxhxp dxhxp (a+b+c+d)xhxp

5. Penganggaran Overhead
Overhead terdiri dari Fixed Overhead dan Variable Overhead
Variabel overhead dihitung berdasarkan driver (kebijakan perusahaan)
Dicontohkan menggunkan jam TKL sebagai dasar perhitungan variable overhead
Resume Asistensi – AKMEN UAS 2018/2019

PT. AAA
Anggaran Overhead
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2018
quarter1 quarter2 quarter3 quarter4 Year
Anggaran jam TKL a b c d a+b+c+d
Variable OH rate p p p p p
Variable OH dianggarkan axp bxp cxp dxp (a+b+c+d)xp
Fixed OH dianggarkan z z z z zx4
Total overhead (axp)+z (bxp)+z (cxp)+z (dxp)+z ((a+b+c+d)xp)+(zx4)

6. Anggaran Persediaan Jadi Akhir


Hal pertama yang dilakukan adalah mencari unit cost
Unit cost = DM per unit + DL per unit + FOH per unit
Jumlah produk yang dihitung adalah produk pada akhir persediaan

PT. AAA
Anggaran Persediaan Jadi Akhir
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2018
Produk q
Cost c
Total persediaan akhir qxc

7. Anggaran COGS
Perhitungan DM yang digunakan tidak menggunakan angkat yang terdapat dalam
tabel anggaran pembelian DM, tetapi menghitung dari total DM yang dibutuhkan x
DM per unit

PT. AAA
Anggaran COGS
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2018
DM yg digunakan a
DL yg digunakan b
Overhead c
Manufacturing cost dianggarkan a+b+c
Barang jadi awal l
COG available for sale a+b+c+l
Dikurangi barang jadi akhir m
COGS dianggarkan a+b+c+l-m
Resume Asistensi – AKMEN UAS 2018/2019

8. Anggaran Beban Penjualan dan Administratif


PT. AAA
Anggaran Beban Penjualan dan Administratif
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2018
quarter1 quarter2 quarter3 quarter4 Year
Perencanaan penjualan a b c d a+b+c+d
Beban variabel per unit p p p p p
Total beban variabel axp bxp cxp dxp (a+b+c+d)xp
Beban tetap z z z z zx4
Total beban penjualan (axp)+z (bxp)+z (cxp)+z (dxp)+z ((a+b+c+d)xp)+(zx4)
dan administratif

Preparing the Financial Budget


1. Anggaran kas
2. Anggaran neraca
3. Anggaran capital expenditure
Contoh tabel penganggaran finansial dapat dilihat di buku cornerstones of managerial
acoounting halaman 397 – 402

Penggunaan Anggaran untuk Evaluasi Kinerja


1. Dysfunctional behaviour : perilaku individu yang memiliki konflik/tidak sesuai
dengan tujuan perusahaan
2. Controllable cost : kos yang dapat manajemen pengaruhi
3. Myopic behaviour : terjadi ketika manajer mengambil suatu tindakan yang dapat
meningkatkan performa anggaran dalam jangka pendek tapi buruk bagi perusahaan
dalam jangka panjang
4. Insentif terdiri dari insentif moneter (kenaikan gaji, bonus, promosi) dan insentif
nonmoneter (kenaikan tanggung jawab dan otonomi)
Resume Asistensi – AKMEN UAS 2018/2019

BAB 10 – STANDARD COSTING : A MANAGERIAL CONTROL TOOL

Unit Standard
Unit standard is a standar that tell the amount that should be used per unit.
Untuk menentukan unit standard cost terdapat dua keputusan yang harus dibuat,
1. Keputusan kuantitas : jumlah input yang harus digunakan per unit output
2. Keputusan harga : jumlah yang harus dibayar untuk kuantitas input yang digunakan
(merupakan tanggung jawab bagian opersai, pembelian, personalia, dan akuntansi)
Keputusan kuantittas menghasilkan santdar kuantitas dan keputusan harga menghasilkan
standar harga
Standar dapat ditentukan melalui pengalaman historis, engineering studies, dan input dari
bagian operasi.

Tipe standar
1. Ideal standards : efisiensi maksimum dan diperoleh jika semuanya beroperasi dengan
sempurna
2. Currently attainable standards : diperoleh dibawah efisiensi operasi

Cost per unit = total cost / total unit


Standard cost per unit = standar kuantitas x standar harga

Alasan mengadopsi standard cost system:


1. Meningkatkan perencanaan dan pengendalian
2. Memfasilitasi product costing

Keuntungan penggunaan standard costing dibanding normal costing dan actual costing:
1. Kapasitas pengendalian yang lebih besar
2. Menyediakan informasi unit cost yang telah tersedia sehingga dapat digunakan dalam
keputusan harga kapan saja

Standard Product Cost


Seorang manager harus dapat menghitung standar kuantitas material yang dibutuhkan (SQ)
dan standar jam yang dibutuhkan (SH)
Resume Asistensi – AKMEN UAS 2018/2019

SQ = Unit Quantity Standard x Actual Output


SH = Unit Labor Standard x Actual Output

Variance Analysis: General Description


Varians adalah beda antara budget dan actual.
Apabila perbedaan tersebut berdampak baik untuk perusahaan : favorable
Apabila perbedaan tersebut berdampak buruk untuk perusahaan : unfavorable
Sebelum menghitung varians terlebih dahulu menentukan unit standar
Varians harus benar-benar di breakdown untuk mengetahui terjadinya perbedaaan (baik
favorable/unfavorable) itu karena siapa (siapa yang bertanggungjawab)

Actual cost = Actual Price x Actual Quantity


Planned cost = Standard Price x Standard Quantity

Total Variances = Actual Cost – Planned Cost


(AP x AQ) – (SP x SQ)

1. MATERIAL
a. Material Usage Variance
- Pihak yang bertanggung jawab adalah manajer produksi
- Berkaitan dengan perbedaan penggunaan kuantitas bahan baku aktual dan
yang dianggarkan
MUV = SP ( AQ – SQ)

*dengan rumus diatas jika hasil negatif = favorable, hasil positif = unfavorable

b. Material Price Variance


Pihak yang bertanggungjawab adalah manajer pembelian
Berkaitan dengan perbedaan harga bahan baku aktual dan yang dianggarkan

MPV = AQ (AP – SP)

*dengan rumus diatas jika hasil negatif = favorable, hasil positif = unfavorable

TOTAL MATERIAL VARIANCE = MUV +MPV

SP = standar price SQ = standar quantity


AP = actual price AQ = actual quantity

2. LABOR
a. Labor Efficiency Variance
- Berkaitan dengan perbedaan penggunaan jam produksi yang dibutuhkan
secara aktual dan yang dianggarkan
Resume Asistensi – AKMEN UAS 2018/2019

LEV = SR ( AH – SH)

*dengan rumus diatas jika hasil negatif = favorable, hasil positif = unfavorable

b. Labor Rate Variance


- Pihak yang bertanggungjawab adalah manajer personalia
- Berkaitan dengan perbedaan tingkat upah pekerja aktual dan yang dianggarkan

LRV = AH (AR – SR)

*dengan rumus diatas jika hasil negatif = favorable, hasil positif = unfavorable

TOTAL LABOR VARIANCE = LEV +LRV

SR = standar rate SH = standar hour


AR = actual rate AH = actual hour
Resume Asistensi – AKMEN UAS 2018/2019

BAB 11 – FLEXIBLE BUDGET AND OVERHEAD ANALYSIS

Using Budget for Performance Evaluation


1. Static budget : penganggaran yang dibuat berdasarkan level aktivitas tertentu.
Sehingga cara untuk membuat laporan kinerja adalah dengan membandingkan actual
cost dengan budgeted cost dari master budget.
Static budget merepresentasikan tujuan yang ingin dicapai perusahaan
2. Flexible budget : memungkinkan perusahaan untuk menghitung kos yang
diekspektasikan untuk range level aktivitas, kunci flexible budget adalah pemahaman
fixed cost dan variable cost. Biasanya juga disebut variable budget.
Flexible budget memberikan pengukuran terkait efisiensi manajer. Terdapat dua tipe:
a. Before-the-fact : penganggaran memberikan ekspektasi outcome untuk range level
aktivitas. Manajer dapat melakukan generalisasi hasil keuangan untuk skenario
potensial
b. After –the-fact : penganggaran berdasarkan level aktivitas aktual. Digunakan
untuk menghitung kos yang seharusnya sudah digunakan untuk level aktivitas
aktual

Variable Overhead Analysis

1. VARIABLE OVERHEAD
a. Variable Overhead Efficiency Variance
- Pihak yang bertanggungjawab adalah manajer produksi
- Berkaitan dengan perbedaan penggunaan jam tenaga kerja langsung aktual dan
yang dianggarkan
VOEV = SVOR ( AH – SH)

*dengan rumus diatas jika hasil negatif = favorable, hasil positif = unfavorable

b. Variable Overhead Spending Variance


- Pihak yang bertanggungjawab adalah supervisor
- Berkaitan dengan perbedaan rate variable overhead aktual dan yang
dianggarkan

VOSV = AH (AVOR – SVOR)

*dengan rumus diatas jika hasil negatif = favorable, hasil positif = unfavorable

AVOR = Actual Variabel Overhead / Actual Hours

SVOR = standar variable overhead rate SH = standar hour


AVOR = actual variable overhead rate AH = actual hour
Resume Asistensi – AKMEN UAS 2018/2019

2. LABOR
a. Fixed Overhead Volume Variance

Volume Variance = BFOH - ( SH x SFOR)

b. Fixed Overhead Spending Variance

FOSV = AFOH – BFOH

SFOR = BFOH / Practical Capacity


AFOH = SH x SFOR
Total Fixed Overhead Variance = Actual Fixed Overhead
– Applied Fixed Overhead

BFOH = budgeted fixed overhead SH = standar hour


AFOH = applied fixed overhead SFOR = standard fixed overhead rate

Activity Based Budgeting


Fokus dari ABB system adalah :
1. mengestimasi kos aktivitas
2. menggunakan lebih dari satu driver, baik yang unit-based dan nonunit-based

Static Activity Budget : mengestimasi workload untuk setiap aktivitas dan menentukan
sumber daya yang dibutuhkan untuk workload tersebut. ABB mengidentifikasi overhead,
aktivitas penjualan dan administratif kemudian membuat penganggaran masing masing
aktivitas dengan dasar sumber daya yang diperlukan untuk menyediakan level output yang
diinginkan.

Activity Flexible Budget : merupakan prediksi cost aktivitas apa yang akan berkaitan dengan
perubahan output. Prosedur estimasi kos dapat digunakan untuk mengestimasi formula kos
untuk masing-masing aktivitas, hal tersebut membuat manajer dapat memprediksi kos yang
dibutuhkan dengan lebih akurat. Flexible budget dihitung untuk masing – masing
driver.penganggaran ini juga dapat memberikan informasi kepada manajemen yang dapat
digunakan untuk pengendalian kos karena dapat terlihat efek kenaikan atau penurunan
masing-masing driver dalam total cost.
Resume Asistensi – AKMEN UAS 2018/2019

BAB 12 – PERFORMANCE EVALUATION AND DECENTRALIZATION

Reasons for Decentralization


1. Memudahkan dalam pengumpulan dan penggunaan informasi lokal (sehingga apabila
terdapat masalah dapat lebih cepat diselesaikan dan penanganan lebih tepat)
2. Memperfokus tugas manajemen pusat (manajemen pusat hanya memikirkan terkait
rencana strategis perusahaan sedangkan pengambilan keputusan operasional yang
dapat diputuskan oleh manajer segmen)
3. Melatih dan memotivasi manajer segmen (melatih pengambilan keputusan manajer
segmen untuk nantinya dapat menjadi penerus pengganti manajer dengan level yang
lebih tinggi)
4. Meningkatkan kompetisi, mendorong kinerja segmen

Desentralisasi dalam perusahaan dapat dibagi berdasarkan:


1. Tipe barang atau jasa
2. Area geografis
3. Pusat pertanggungjawaban
a. Cost center : manajer hanya bertanggungjawab untuk cost
b. Revenue center : manajer hanya bertanggung jawab untuk penjualan atau
pendapatan
c. Profit center : manajer bertanggung jawab untuk revenue dan cost
d. Investment center : manajer bertanggungjawab untuk revenue, cost, dan investasi

Measuring the Performance of Investment Center


1. RETURN ON INVESTMENT (ROI)
Resume Asistensi – AKMEN UAS 2018/2019

Kelebihan ROI:
a. Mendorong manajer untuk fokus pada hubungan antara penjualan, beban, dan
investasi
b. Mendorong manajer untuk fokus pada efisiensi kos
c. Mendorong manajer untuk fokus pada efisiensi aset operasi

Kelemahan ROI:
a. Dapat menghasilakn fokus yang sempit pada profitabilitas divisional
dibandingkan profitabilitas perusahaan secara keseluruhan
b. Mendorong manajer untuk fokus pada jangka pendek

2. RESIDUAL INCOME

Kelebihan Residual Income:


a. Mendorong manajer untuk menerima semua proyek yang menghasilkan return
diatas minimum rate

Kelemahan Residual Income:


a. Memiliki orientasi jangka pendek
b. Merupakan pengukuran absolut atas profitabilitas sehingga susah untuk
melakukan perbandingan langsung atas kinerja dua invertasi yang berbeda

3. ECONOMIC VALUE ADDED (EVA)

Transfer Pricing
Transfer price adalah harga yang dibebankan untuk suatu komponen oleh divisi yang menjual
kepada divisi yang membeli pada perusahaan yang sama. Dengan kata lain transfer pricing
terjadi saat ada proses jual beli antar divisi dalam satu perusahaan.

Kebijakan transfer pricing:


1. Harga Pasar (harga barang yg dijual sama seperti harga barang di pasar)
2. Transfer Price berdasarkan kos (harga barang yang dijual = harga pokok barang +
persentase keuntungan yang telah ditetapkan oleh perusahaan)
Resume Asistensi – AKMEN UAS 2018/2019

3. Transfer price negosiasi (harga barang yang dijual ditentukan dengan negosiasi antara
divisi yang menjual dan divisi yang membeli, perusahaan menetpakan harga tertinggi
(ceiling price) dan harga terendah (floor price) dari negosiasi tersebut.

Balanced Scorecard
Digunakan untuk menilai kinerja finansial dan nonfinansial pada keseluruhan perusahaan.
BSC berasal dari misi – tujuan – sasaran – rencana strategis
Empat perspektif BSC adalah:
1. Perspektif finansial
2. Perspektif pelanggan
3. Perspektif proses bisnis internal
4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
Resume Asistensi – AKMEN UAS 2018/2019

BAB 13 – SHORT RUN DECISION MAKING: RELEVANT COSTING

The Decision-Making Model


1. Mendefinisikan masalah
2. Mengidentifikasi alternatif sebagai solusi yang mungkin dilakukan untuk mengatasi
masalah
3. Mengidentifikasi cost and benefit masing-masing alternatif
4. Mengestimasi relevan cost dan benefit dari masing masing alternatif
5. Menilai faktor kualitatif
6. Membuat keputusan dengan memiliki alternatif yang paling menguntungkan

Some Common Relevant Cost Applications


1. Membuat sendiri komponen atau membeli sebuah komponen di luar perusahaan
(apabila cost membuat < harga beli, lebih baik buat sendiri)
2. Menerima order spesial dengan harga dibawah harga jual biasanya
(apabila harga per unit order spesial > (DM+DL+VOH) maka lebih baik menerima
oerder spesial tersebut selama kapasitas produksi perusahaan masih mencukupi)
3. Mempertahankan atau menghapus sebuah segmen atau lini produk yang merugikan
perusahaan
(apabila dengan menghapus sebuah segmen rugi perusahaan dapat berkurang atau
bahkan menjadi untung, maka lebih baik menghapus segmen/lini produk itu)
4. Melakukan proses lebih lanjut pada produk gabungan atau menjualnya pada titik
pisah batas (split off)
(apabila cost untuk memproduksi lebih lanjut > harga jual setelah proses lebih lanjut
maka lebih baik menjual barang pada titik pisah batas)

*contoh perhitungan terdapat di buku acuan literatur yaitu bagian cosnerstone 13.1 –
13.5

Pemilihan alternatif hanya menggunakan cost yang relevan, sedangkan fixed cost dan
sunk cost seperti depresiasi tidak boleh dimasukkan dalam perhitungan relevant cost

Product Mix Decision


Dibutuhkannya pengambilan keputusan untuk product mix adalah karena adanya hambatan
yaitu sumber daya yang terbatas dan permintaan masing masing produk yang terbatas.

The use of Cost in Pricing Decision


1. Cost based pricing : harga jual ditentukan dengan kos produksi ditambah %markup
Resume Asistensi – AKMEN UAS 2018/2019

2. Target costing and pricing : harga jual ditentukan berdasarkan besarnya harga yang
bersedia dibayarkan oleh pembeli atas suatu barang/jasa

Rangkuman ini hanya untuk pendamping pembelajaran, sangat dianjurkan untuk


membaca buku acuan perkuliahan dan melatih beberapa soal terkait materi yang
diujikan.
Semoga ujiannya dimudahkan dan ilmunya dapat bermanfaat.
Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam pengetikan.
GOOD LUCK!!!
RMN - 074

Anda mungkin juga menyukai