Anda di halaman 1dari 6

Nama : Dewi Arun Sari

NIM : 023001918001

MENGUKUR OUTPUT NASIONAL DAN PENDAPATAN NASIONAL

A. PRODUK DOMESTIK BRUTO (GDP)


 GDP adalah Nilai pasar total semua barang dan jasa akhir yang diproduksi dalam
suatu periode tertentu oleh faktor produksi yang terletak dalam suatu negara. Dalam
perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan
oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan.
Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan
penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat
bruto/kotor.
 Barang dan Jasa Akhir adalah Barang dan jasa yang diproduksi untuk penggunaan
akhir.
 Barang Perantara adalah Barang yang diproduksi oleh satu perusahaan untuk
digunakan dalam proses produksi berikutnya oleh perusahaan lain.
 Nilai Tambah adalah selisih anatara nilai barang sewaktu meninggalkan suatu tahap
produksi dan biaya barang itu sewaktu memasuki tahap tersebut.
 Contoh :

a) Ban yang diambil dari tumpukan di atas dan dipasangkan pada roda mobil baru
sebelum dijual dianggap sebagai barang perantara bagi produsen mobil.
b) Ban yang diambil dari tumpukan tersebut untuk menggantikan ban pada mobil
lama dianggap sebagai barang akhir.
c) Jika, dalam menghitung GDP, kita memasukkan nilai ban (suatu barang
perantara) pada mobil baru dan nilai mobil baru (termasuk ban), kita
melakukan perhitungan ganda.

 Pengecualian barang bekas dan transaksi kertas


GDP hanya dihubungkan dengan produksi baru, atau saat ini. GDP mengabaikan
semua transaksi di mana uang atau barang berpindah tangan, kecuali jika ada barang
dan jasa yang diproduksi.
 Pengecualian output yang diproduksi di luar negeri oleh faktor produksi yang dimiliki
dalam negeri.
 Produk Nasional Bruto(GNP) Nilai pasar total semua barang dan jasa akhir yang
diproduksi dalam suatu periode tertentu oleh faktor produksi yang dimiliki oleh warga
suatu negara, tanpa memandang di mana output itu diproduksi.

B. MENGHITUNG PRODUK DOMESTIK BRUTO


 Terdapat 3 pendekatan dalam menghitung GDP yaitu :
1. Pendekatan Pengeluaran
2. Pendekatan Pendapatan
3. Pendekatan Nilai Tambah/Produksi
1) Pendekatan Pengeluaran
 Metode menghitung GDP yang mengukur jumlah yang dibelanjakan pada
semua barang akhir selama periode tertentu.

GDP = C + I + G + (EX - IM)

 Ada empat kategori utama pengeluaran:


a) Pengeluaran konsumsi pribadi (C): belanja rumah tangga atas barang
konsumen ( komponen utama GDP). Ada tiga kategori utama
pengeluaran konsumen:
o Barang tahan lama adalah barang yang bisa digunakan untuk
waktu yang relatif lama, seperti mobil dan peralatan rumah tangga.
o Barang tidak tahan lama adalah barang yang dihabiskan dengan
segera, seperti makanan dan pakaian.
o Jasa adalah hal yang kita beli yang tidak meliputi produki hal-hal
fisik, seperti jasa hukum dan medis serta pendidikan
b) Investasi swasta dalam negeri bruto (I): belanja oleh perusahaan dan
rumah tangga atas modal baru, seperti pabrik, peralatan, persediaan,
dan struktur perumahan baru. Investasi nonperumahan pengeluaran
oleh perusahaan untuk mesin,alat-alat, pabrik dan seterusnya. Investasi
perumahan pengeluaran oleh rumah tangga dan perusahaan atas
bangunan apartemen dan rumah baru.
c) Konsumsi dan Investasi bruto pemerintah(G) :pengeluaran oleh
pemerintah lokal, negara bagian, dan federal untuk barang dan jasa
akhir
d) Ekspor neto (EX - IM): belanja neto oleh negara lain di dunia, atau
ekspor (EX) minus impor(IM). ). Angka ini bisa positif atau negatif.

 Perubahan persediaan bisnis jumlah perubahan persediaan perusahaan


selama suatu periode. Persediaan adalah barang yang diproduksi oleh
perusahaan sekarang, tapi dimaksudkan untuk dijual kemudian.

GDP = penjualan akhir + perubahan persediaan bisnis


2) Pendekatan Pendapatan
 Pengukuran GDP dengan pendekatan ini dilakukan dengan menjumlahkan seluruh
komponen pendapatan yang terdapat pada dalam perekonomian.
 Pendapatan pada dasarnya adalah balas jasa terhadap faktor produksi yang
digunakan dalam proses produksi. Terdapat empat kelompok factor produksi
dalam ekonomi yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan keahlian

GDP = r + w + i + π

r = Pendapatan dari upah, gaji, dan lainnya

w = Pendapatan bersih dari sewa

i = Pendapatan dari bunga

π = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan (Laba usaha)

3) Pendekatan Nilai Tambah/Produksi


 Kegiatan produksi  adalah kegiatan yang menciptakan nilai tambah (value added).
Jadi pada perhitungan pendekatan produksi, hanya mencakup perhitungan niai
tambah pada setiap sektor (lahan) produksi. Dengan pendekatan ini, pendapatan
nasional dihitung dengan cara menjumlahkan nilai tambah (value added) dari
seluruh sektor produksi selama satu periode tertentu (biasanya dalam satu tahun).
 Nilai tambah yang dimaksud di sini adalah selisih antara nilai produksi (nilai
output) dengan nilai biaya antara (nilai input), yang terdiri atas bahan yang terlibat
dalam proses produksi termasuk bahan baku dan bahan penolong.

GDP = (P1X Q1)+(P2X Q2)+….(PnX Qn)

P1= harga barang ke-1             Pn= harga barang ke-n

Q1= jenis barang ke-1             Qn= jenis barang ke-n

C. GDP NOMINAL DAN GDP RIIL


 Meningkatnya nilai GDP pada dasarnya menunjukan dua hal :
1) Terjadinya peningkatan produksi barang/jasa
2) Meningkatnya harga barang dan jasa yang diproduksi
 GDP Riil merupakan produksi barang/jasa yang dihitung dengan menggunakan harga
konstan.
 GDP Nominal merupakan produksi barang.jasa yang dihitung dengan menggunakan
harga masa sekarang
 Diantara GDP Riil dan GDP Nominal indicator yang paling baik digunakan untuk
mengamati mengamati kinerja perekonomian adalah GDP Riil karena peningkatan
nilai GDP Riil ini mutlak hanya mencerminkan peningkatan output produksi suatu
perekonomian. Sementara pada GDP Nominal peningkatan nilainya tidak serta merta
disebabkan oleh terjadinya peningkatan output perekonomian, namun juga dapat
disebabkan oleh terjadinya peningkatan harga.
 GDP Deflator
Merupakan nilai yang mencerminkan harga barang dan jasa, yang diukur dari
perbandingan antara GDP Nominal dan GDP Riil

GDP Deflator =

D. Produk Nasional Bruto (GNP)


Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa
barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun;
termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada
di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di
wilayah negara tersebut.

GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri.

E. Produk Nasional Netto (NNP)


Produk nasional bruto dikurangi depresiasi: produk total suatu negara dikurangi yang
diperlukan untuk mempertahankan nilai stok modalnya.

NNP = GNP – Penyusutan


F. Pendapatan Nasional Neto (NNI)
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung
menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor
produksi.

NNI = NNP – Pajak tidak langsung.

G. TUJUAN PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL


 Penghitungan pendapatan nasional bertujuan mendapatkan taksiran yang akurat
mengenai nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara selama satu tahun.
Sehingga dengan data-data tersebut pemerintah dapat menentukan kebijakan
pembangunan pada masa yang akan datang.
 Manfaat Perhitungan Pebdapatan Nasional :
1. Menjadi sumber informasi bagi pemerintah
a) Data pendapatan nasional digunakan oleh pemerintah untuk menilai
efektifitas kebijakan-kebijakan yang telah diambil. Misalnya, untuk
menilai pengaruh kebijakan perubahan tingkat pajak terhadap pengeluaran
masyarakat suatu negara.
b) Kecenderungan (trend) perkembangan pendapatan nasional digunakan
oleh pemerintah untuk mengidentifikasi masalah dan merencanakan
program untuk menanggulangi masalah tersebut. Misalnya, kenaikan
pendapatan nasional diikuti dengan peningkatan keinginan masyarakat
untuk membeli lebih banyak mobil pribadi. Kenaikan jumlah mobil pribadi
akan menimbulkan masalah berupa tidak memadainya lagi lebar jalan raya
yang tersedia. Oleh karena itu, pemerintah perlu merencanakan program
pelebaran jalan lebih dini.

2. Mengetahui struktur perekonomian


Dari penghitungan PNB, kita dapat mengetahui struktur perekonomian suatu
negara. Misalnya, jika sumbangan terhadap pendapatan nasional lebih besar
daripada sektor industri, struktur perekonomian negara tersebut bergerak ke
negara industri.

3. Mengetahui perekonomian antar daerah


Dengan membandingkan produksi pendapatan daerah dan jumlah penduduk
daerah masing-masing, akan diketahui kehidupan ekonomi daerah yang satu
berbeda dengan daerah lainnya.

4. Memperkirakan perubahan pendapatan riil


Penghitungan pendapatan nasional memungkinkan suatu negara mengetahui
perubahan pendapatan riil penduduknya.

5. Membandingkan kemajuan ekonomi antarnegara


Perhitungan pendapatan nasional memungkinkan dilakukannya perbandingan
kemajuan ekonomi antarnegara. Perbandingan itu bisa dilaksanakan
berdasarkan wilayah, misalnya antarnegara ASEAN, antarnegara maju, atau
antarnegara berkembang.
H. BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN NASIONAL
1) Permintaan dan Penawaran Agregat.
Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan
terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat
adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-
sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat
menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.

Konsumsi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pendapatan


nasional. Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan
tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat
pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan
pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output
nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat
pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan
harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah
pengangguran.

2) Konsumsi dan Tabungan.


Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa
dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun),
sedangkan tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan
untuk konsumsi. Antara konsumsi, pendapatan, dan tabungan sangat erat
hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes yang dikenal dengan
psychological consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi
jika dihubungkan dengan pendapatan.

3) Investasi.
Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari
pengeluaran agregat.

Anda mungkin juga menyukai