PEREKONOMIAN
DUA SEKTOR
PENGERTIAN
• Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang terdiri
dari sector rumah tangga dan perusahaan.
• Dalam perekonomian dua sektor tidak melibatkan sektor luar
negeri dan tidak ada peranan pemerintah.
• Karena tidak ada peranan pemerintah berarti tidak ada
variabel pajak (Tx), subsidi/transfer (Tr) dan pengeluaran
pemerintah (G).
PENGERTIAN
• Karena tidak pengaruh sector luar negeri yang
berarti tidak ada variable ekspor (X) dan variable
import (M).
• Perekonomian dua sektor Perekonomian tertutup
sederhana.
• Dalam perekonomian dua sector atau perekonomian
tertutup sederhana dilihat dari sisi pengeluaran
(Permintaan) terdiri dari pengeluaran untuk
konsumsi rumah tangga dan pengeluaran untuk
investasi perusahaan. Dengan cara singkat
pernyataan tersebut dapat ditulis :
• Y=C+I
PENGERTIAN
• Ciri-ciri APC
1. Apabila Yd < C, maka: APC = > 1
2. Apabila Yd = C, maka: APC = 1
3. Apabila Yd > C, maka: APC = < 1
Kecondongan Menabung
• Kecondongan menabung marjinal (marginal propensity to
save) adalah perbandingan antara pertambahan tabungan (∆S)
dengan pertambahan pendapatan disposibel (∆Y).
• Rumus:
ΔS
MPS
ΔY d
• Kecondongan menabung rata-rata (average propensity to save)
adalah perbandingan antara tingkat tabungan (S) dengan tingkat
pendapatan disposibel (Y).
• Rumus:
S
APS
Yd
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR
Kecondongan Menabung
Yd C S MPS APS
CONTOH 1: MPS TETAP
200.000 300.000 -100.000 -100.000/200.000=-0,50
400.000 450.000 -50.000 50.000/200.000=0,25 -50.000/400.000=-0,25
600.000 600.000 0 50.000/200.000=0,25 0/600.000= 0,00
800.000 750.000 50.000 50.000/200.000=0,25 50.000/800.000= 0,07
CONTOH 2: MPS MAKIN BESAR
200.000 300.000 -100.000 -100.000/200.000=-0,50
400.000 460.000 -60.000 40.000/200.000=0,20 -60.000/400.000=-0,15
600.000 610.000 -10.000 50.000/200.000=0,25 -10.000/600.000=-0,02
800.000 750.000 50.000 60.000/200.000=0,30 50.000/800.000= 0,06
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR
Kecondongan Menabung
• Ciri-ciri MPS
1. Apabila ∆Yd < ∆S, maka: MPS = < 1
2. Apabila ∆Yd = ∆S, maka: MPS = 1
3. Apabila ∆Yd > ∆S, maka: MPS = > 1
• Ciri-ciri APS
1. Apabila Yd < S, maka: APS = < 1
2. Apabila Yd = S, maka: APS = 1
3. Apabila Yd > S, maka: APS = > 1
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR
Hubungan MPC-MPS dan APC-APS
• MPC + MPS = 1
Bukti:
ΔYd ΔC ΔS
ΔYd ΔC ΔS 1 MPC MPS
ΔYd ΔYd ΔYd
• APC + APS = 1
Bukti:
Yd C S
Yd C S 1 APC APS
Yd Yd Yd
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR
Hubungan MPC-MPS dan APC-APS
Yd MPC MPS MPC+MPS APC APS APC+APS
CONTOH 1: MPC(APC) + MPS(APS) TETAP
200.000 1,50 -0,50 1
400.000 0,75 0,25 1 1,13 -0,13 1
600.000 0,75 0,25 1 1,00 0 1
800.000 0,75 0,25 1 0,94 0,06 1
CONTOH 1: MPC(APC) + MPS(APS) MAKIN BESAR
200.000 1,50 -0,50 1
400.000 0,80 0,20 1 1,15 -0,15 1
600.000 0,75 0,25 1 1,02 -0,02 1
800.000 0,70 0,30 1 0,94 0,06 1
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR
Fungsi Konsumsi dan Tabungan
• Konsumsi semua rumah tangga dalam perekonomian konsumsi
agregrat
• Tabungan semua rumah tangga dalam perekonomian tabungan
agregrat
• Analisis hubungan antara konsumsi agregrat dan tabungan agregrat, akan
dijelaskan contoh sbb:
MPC = 0,75
Pada saat Y=0, konsumsi agregrat sebesar Rp.90
Tabel 2. Hubungan Pendapatan, Pengeluaran Agregat dan Tabungan
Agregat
1. Fungsi Konsumsi
• Fungsi konsumsi adalah kurva yang menggambarkan sifat
hubungan di antara tingkat konsumsi rumah tangga dalam
perekonomian dengan pendapatan nasional (atau pendapatan
disposibel) perekonomian tersebut.
• Persamaan:
C = a + bY
atau
C = a + bYd
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR
Fungsi Konsumsi
• Keterangan:
a : konsumsi rumah tangga pada ketika pendapatan nasional
adalah nol
b : kecondongan konsumsi marginal (MPC)
Y : pendapatan nasional
Yd : pendapatan disposibel
2. Fungsi Tabungan
• Fungsi tabungan adalah kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara
tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan
nasional (atau pendapatan disposibel) perekonomian tersebut.
• Persamaan:
S = -a + (1-b)Y
atau
S = -a + (1-b)Yd
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR
Fungsi Tabungan
• Keterangan:
a : tabungan rumah tangga pada ketika pendapatan nasional adalah nol
b : kecondongan menabung marginal (MPS)
Y : pendapatan nasional
Yd : pendapatan disposibel
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR
Fungsi Konsumsi dan Tabungan
• Berdasarkan pada table sebelumnya, maka dapat diketahui fungsi
konsumsi dan fungsi tabungan, yaitu:
F. Konsumsi: C = 90 + 0,75Y
F. Tabungan: S = -90 + 0,25Y
Fungsi Konsumsi dan Tabungan
• Faktor penentu:
1. Tingkat pendapatan rumah tangga (Keynes)
2. Kekayaan yang telah terkumpul
3. Suku bunga
4. Sikap berhemat
5. Keadaan perekonomian
6. Distribusi pendapatan
7. Tersedia tidaknya dana pension yang mencukupi
Fungsi Investasi
• Fungsi investasi adalah kurva yang menggambarkan hubungan
antara tingkat investasi dan tingkat pendapatan nasional.
• Bentuk fungsi:
1. Bentuk sejajar dengan sumbu datar
Investasi otonom pembentukan modal tidak dipengaruhi oleh
pendapatan nasional
2. Bentuk naik ke atas ke sebelah kanan
Investasi mempengaruhi pendapatan nasional
Fungsi Investasi Bentuk Sejajar Dengan Sumbu Datar
Fungsi Investasi Bentuk Naik Ke Atas Ke
Sebelah Kanan
Fungsi Investasi – Efisiensi Investasi Marjinal
• Efisiensi investasi marjinal (marginal efficiency of investment)
adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara tingkat
pengembalian modal dan jumlah modal yang akan di investasikan.
• Tingkat pengembalian modal akan menguntungkan jika:
nilai sekarang lebih besar dari penanaman modal atau
memiliki NPV positip
Efisiensi Investasi Marjinal
Fungsi Investasi
• Rumus:
Y=C+I
I=S
Keterangan:
Y = Pendapatan nasiional
C = Konsumsi
I = Investasi
S = Tabungan
Keseimbangan Perekonomian Negara
• Contoh:
MPC sebesar 0,75
Konsumsi sebesar 90
Investasi sebesar 120
KPN – Metode Pertama
Y C S I AE Keadaan
Perekonomian
0 90 -90 120 210
120 180 -60 120 300
240 270 -30 120 390
360 360 0 120 480 EKSPANSI
480 450 30 120 570
600 540 60 120 660
720 630 90 120 750
840 720 120 120 840 SEIMBANG
960 810 150 120 930
1080 900 180 120 1020 KONTRAKSI
1200 990 210 120 1110
KPN – Metode Kedua
2. Pendekatan Suntikan-Bocoran
a. Menunjukkan fungsi tabungan RT dan fungsi investasi para
pengusaha
b. Fungsi investasi ditunjukkan pada sumbu tegak
c. Fungsi tabungan ditunjukkan pada garis miring dari sudut kiri
bawah menuju kanan atas
d. Titik perpotongan garis fungsi investasi dan fungsi tabungan
merupakan titik keseimbangan pendapatan nasional
KPN – Metode Ketiga
• Diketahui: S =I
C = 90+0,75Y -90+0,25Y = 120
I = 120 0,25Y= 120+90
Y = C+I 0,25Y= 210
Y = (90+0,75Y) + 120 Y = 840
Y = 210+0,75Y
Y-0,75Y = 210
0,25Y= 210
Y = 840
Multiplier
1
Y I
1 - MPC
1
Y I
MPS
Multiplier
• Contoh:
MPC sebesar 0,75
Y = 90+0,75Y
Investasi sebesar 120
Tambahan investasi (∆I) sebesar 20
Multiplier
• Pembahasan: • Multiplier:
Y = C+I 1
Y I
1 - MPC
Y = (90+0,75Y) + (120+20)
1
Y 20
Y = (90+0,75Y) + (140) 1 - 0,75
Y-0,75Y = 90 + 140 Y 4 20 80
0,25Y = 230
Y = 920
Multiplier
Tahap proses ∆Y ∆C ∆S
multiplier
1 20 15 5
2 15 11,25 3,75
3 11,25 8,4375 2,8125
4 8,4375 6,3281 2,1094
5 6,3281 4,7461 1,5820
…… …… …… ……
Jumlah 80 60 20
Multiplier
• Kesimpulan:
Pendapatan nasional yang baru adalah
Y1 = Y + ∆Y
Y1 = 840 + 80 = 920
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH