Jawaban Soal !
Nama : Lusita Pratanti
Nim : 63220137
Kelas : 63.2A.38
PILIHAN GANDA
1. Dalam Perekonomian yang terdiri dari dua sector…. (B. Rumah Tangga
mengkonsumsikan semua pendapatannya)
2. Apabila pendapatan nasional adalah nol, rumah tangga ….. (C. Mengorek tabungan untuk
membiayai konsumsinya)
3. Yang manakah dari pernyataan berikut BENAR ?.............(C. Faktor Utama yang
menentukkan tabungan rumah tangga adalah tingkat bunga)
5. Sampai dimana investasi perlu bertambah apabila kapasitas penuh sudah dicapai dan
pendapatan nasional masih meningkat diterangkan oleh..............................(D. Prinsip
pencepat/akselerator)
7. Apakah yang akan berlaku kepada kurva MEI dan fungsi investasi apabila lebih banyak
pengusaha terdapat dalam masyarakat?.............................(B. Kurva MEI bergerak ke kanan
dan fungsi investasi bergeser ke atas)
1
TEORI PENGANTAR MAKRO EKONOMI [Karya Sadono Sukirno]
ESEI
1. a. Terangkan factor-faktor yang menentukkan konsumsi rumah tangga dalam
perekonomian yang manakah dianggap sebagai factor yang paling penting ?
b. factor-faktor apakah yang menentukkan investasi perusahaan? Yang manakah dianggap
sebagai factor yang paling penting?
Jawab :
a. Faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi rumah tangga yaitu kekayaan yang telah
dikumpulkan, suku bunga, sikap berhemat, keadaan perekonomian, distribusi pendapatan,
tersedia tidaknya dana pension yang mencukupi.
b. Penentu tingkat investasi adalah suku bunga, tingkat pengembalian modal, prospek
masa depan dan perkembangan teknologi. Faktor yang paling penting dalam penentu
tingkat investasi adalah suku bunga.
2. Definisikan fungsi konsumsi rumah tangga. Apakah ciri-ciri utama fungsi konsumsi ?
bagaimana ia berhubungan dengan fungsi tabungan? Dengan contoh angka tunjukkan
konsumsi dan tabungan rumah tangga pada berbagai tingkat pendapatan nasional.
Berdasarkan contoh angka tersebut, lukiskan fungsi konsumsi dan fungsi tabungannya.
Jawab :
- Definisi : fungsi konsumsi merupakan suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan
diantara tingkat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan yang
diterimanya.
2
TEORI PENGANTAR MAKRO EKONOMI [Karya Sadono Sukirno]
dengan pendapatan nasional sedangkan fungsi tabungan adalah suatu kurva yang
menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat tabungan rumah tangga dalam
perekonomian dengan pendapatan nasional. Hubungan ini sangat terkait missal suatu
rumah tangga menghasilkan pendapatan dan digunakan untuk konsumsi rumah tangga jika
ada sisa dari pendapatan nasional maka sisa tersebut digunakan untuk menambah
tabungan jika tidak ada sisa tabungan tidak dapat bertambah bahkan akan mengorek
tabungan.
2000
1500
1000
500
-125-100-75-50-25 0 255075100125
3
TEORI PENGANTAR MAKRO EKONOMI [Karya Sadono Sukirno]
Dari sifat sirkulasi diatas dapat disimpulkan ciri-ciri aliran-aliran pendapatan sebagai
berikut :
1) Sector- sector perusahaan menggunakkan faktor-faktor produksi yang
dimiliki rumah tangga. Faktor-faktor produksi tersebut memperoleh
pendapatan berupa gaji dan upah, sewa, bunga dan untung.
2) Sebagian besar pendapatan yang diterima rumah tangga akan digunakan untuk
konsumsi, yaitu membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh sector
perusahaan.
3) Sisa pendapatan rumah tangga yang tidak digunakan untuk konsumsi akan
ditabung dalam institusi-institusi keuangan.
4) Pengusaha yang ingin melakukan investasi akan meminjam tabungan rumah
tangga yang dikumpulkan oleh institusi keuangan.
4
TEORI PENGANTAR MAKRO EKONOMI [Karya Sadono Sukirno]
Ini juga bisa disebut Average Propensity to Consume atau APC yaitu
disposebel ketika konsumsi tersebut dilakukan (Yd). Nilai APC dapat dihitung
Ini juga disebut Marginal Propensity to Save atau MPC yaitu perbandingan di
Ini juga disebut Aaverge Propensity to save atau APS yaitu perbandingan di antara
tabungan (S) dengan pendapatan disposebel (Yd). Nilai APS dapat dihitung dengan
menggunakkan formula:
5
TEORI PENGANTAR MAKRO EKONOMI [Karya Sadono Sukirno]
antara tingkat pengembalian modal dan jumlah modal yang akan diinvestasikan
Contoh kurva :
6
TEORI PENGANTAR MAKRO EKONOMI [Karya Sadono Sukirno]
a. Contoh angka
PengeluaranKeadaan
Pendapatan 'KonsumsiTabunganInvestasi
agregatperekonomian
Nasional (Y) (C) (S) (I) (AG)
0 90 -90 120 210
120 180 -60 120 300
240 270 -30 120 390
360 360 0 120 480 EXPANSI
480 450 30 120 570
600 540 60 120 630
720 630 90 120 750
840 720 120 120 840 SEIMBANG
960 810 150 120 930
1080 900 180 120 1020 KONTRAKSI
1200 990 210 120 1110
Berdasarkan angka diatas dapat digambarkan dalam grafik. Tingkat keseimbangan
perekonomian negara seperti gambar di bawah ini.
7
TEORI PENGANTAR MAKRO EKONOMI [Karya Sadono Sukirno]
Fungsi C+I dalam grafik (A) menggambarkan pengeluaran agregat dan fungsi tersebut
diperoleh dengan menambah nilai investasi (I) sebesar 120 triliun ke atas fungsi
konsumsi (C). fungsi pengeluaran agregat tersebut menggambarkan tingkat pengeluaran
konsumsi yang akan dilakukan dalam perekonomian 2 sektor pada berbagai tingkat
pendapatan nasional. Besarnya pengeluaran agregat ditampilkan pada sumbu tegak dan
nilai pendapatan nasional ditunjukkan pada sumbu datar
b. Multiplier merupakan suatua angka yang menunjukkan sejauh mana pendapatan nasional
akan berubah efek dari perubahan dalam pengeluaran agregat. Apabila
∆AE = Rp. 1.000 dan penyebab ∆Y = Rp. 4.000 maka pengali = 4 pengali dapat
didefinisikan sebagai rasio diantara peningkatan pendapatan nasional dengan
peningkatan pengeluaran agregat.
Contoh angka :
Tambahan
Tahap Tambahan Tambahan
pendapatan
proses konsumsi tabungan
nasional
multiplier (∆C) (∆S)
(∆Y)
1 ∆I = ∆Y1 = 20 15 5
2 15 11,25 3,75
3 11,25 8,4375 2,8125
4 8,4375 6,3281 2,1094
5 6,3281 4,7461 1,582
…. ….. ….. …..
Jumlah 80 60 20
Pada tabel diatas misalkan para pengusaha menambah investasi (∆I) sebesar 20 triliun
dan MPC adalah 0.75. tambahan investasi pada permulaannya akan menaikkan
pendapatan nasional dan pendapatan rumah tangga sebanyak 20 triliun juga. Seterusnya
kenaikan pendapatan rumah tangga tersebut akan
8
TEORI PENGANTAR MAKRO EKONOMI [Karya Sadono Sukirno]
kenaikan konsumsi sebsar (MPC X ∆I) = 0.25 (20 triliun) = 5 triliun. Kenaikan konsumsi
ini menimbulkan proses pengali tahap kedua, yaitu konsumsi sebanyak 15 triliun tersebut
penyebab peningkatan pendapatan nasional sebanyak 15 triliun. Selanjutnya ini akan
menimbulkan kenaikan konsumsi tahap kedua sebanyak ∆C = (MPCX∆Y) 0.75 (15
triliun) = 11.25 triliun dan tabungan sebanyak ∆S (MPSX∆Y) = 0.25 (15 triliun) = 3.75
triliun
Pengeluaran
Pendapatan 'KonsumsiTabunganInvestasi (AG)
agregatKeadaan
Nasional
0 (Y) (C)
90 (S)
-90 (I)
120 210
perekonomian
120 180 -60 120 300
240 270 -30 120 390
360 360 0 120 480 EXPANSI
480 450 30 120 570
600 540 60 120 630
720 630 90 120 750
840 720 120 120 840 SEIMBANG
960 810 150 120 930
1080 900 180 120 1020 KONTRAKSI
1200 990 210 120 1110
Dalam perekonomian dua sector keseimbangan perekonomian negara tercapai
apabila:
(i) Y = C+I yaitu pendapatan nasional sama dengan konsumsi
tambah investasi
(ii) I=S yitu investasi sama dengan tabungan
9
TEORI PENGANTAR MAKRO EKONOMI [Karya Sadono Sukirno]
1
TEORI PENGANTAR MAKRO EKONOMI [Karya Sadono Sukirno]
KUANTITATIF
1. Dalam perekonomian dua sector fungsi konsumsi adalah C=10+0,8Y dan fungsi tabungan
adalah S=-10+0,2Y.Seterusnya dimisalkan jumlah investasi yang akan dilakukan pengusaha
adalah 30 (triliun rupiah). Berdasarkan pemisalan-pemisalan di atas lengkapan table berikut .
(angka-angka dalam triliun rupiah).
Keseimbangan ekonomi dua sector
Investasi
Pendapatan Konsumsi Tabungan perusaha Pengeluar
nasional rumah tangga rumah tangga an an agregat
0 C=10+0.8(0)=10 -10=-10+0.2(0) 30 40=C+I
50 50 0 30 80
100 90 10 30 120
150 130 20 30 160
200 170 30 30 200
250 210 40 30 240
300 250 50 30 280
350 290 60 30 320
400 330 70 30 360
1
TEORI PENGANTAR MAKRO EKONOMI [Karya Sadono Sukirno]
Tabungan
Pendapatan Konsumsi
rumah
nasional rumah tangga
tangga
0 225 -225
200 375 -175
400 500 -100
600 600 0
800 675 125
1000 725 275
b. Rumus :
MPC=∆C/∆Yd
MPS=∆S/∆Yd
APC=C/Yd
APS=S/Yd
1
TEORI PENGANTAR MAKRO EKONOMI [Karya Sadono Sukirno]
Konsumsi tabungan
Pendapatan
rumah rumah MPC MPS APC APS
Nasional
tangga tangga
0 225 -225 0 0 0 0
200 375 -175 0,75 0,25 1,875 -0,875
400 500 -100 0,625 0,375 1,25 -0,25
600 600 0 0,5 0,5 1 0
800 675 125 0,375 0,625 0,8438 0,1563
1000 725 275 0,25 0,725 0,725 0,275
a = (APC-MPC) Y
a = (1.875-0.625) 200 triliun
a = 1.25 x 200 triliun a
= 250 triliun
jadi, c = a + bY = 250 triliun + 0625 Y
- Berdasarkan fungsi konsumsi diatas , maka fungsi tabungan dapat ditentukkan sbg
berikut :
S = -a + (I-b) Y
S = -250 triliun + (1-0.625) Y
S = -250 triliun + 0.375 Y
1
TEORI PENGANTAR MAKRO EKONOMI [Karya Sadono Sukirno]