Anda di halaman 1dari 56

SMAN 1 SIMPANG EMPAT

RETMA HADIYATI AULIANI


X IPA 4
TUGAS MAKALAH EKONOMI

1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

simpang empat,10 November 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..iii.
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….vi

BAB 1
PERAN PELAKU EKONOMI DALAM KEGIATAN EKONOMI

Produksi sebagai kegiatan ekonomi…………………………………………………………..1


Teori perilaku ekonomi……………………………………………………………………….8
Konsep biaya produksi………………………………………………………………………..15
Konsep penerimaan…………………………………………………………………………...22
DISTRIBUSI SEBAGAI KEGIATAN EKONOMI
Pengertian distribusi…………………………………………………………………………..29
Pihak pihak dalam distribusi………………………………………………………………….36
KONSUMSI SEBAGAI KEGIATAN EKONOMI
Teori perilaku konsumen……………………………………………………………………...43
PERAN PEAKU EKONOMI
Rumah tangga konsumen……………………………………………………………………...57
MODEL DIAGRAM INTERAKSI ANTARPELAKU EKONOMI

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB 1

 Peran Pelaku Ekonomi

Peran Pelaku Ekonomi - Rumah Tangga, Perusahaan, Pemerintah, Masyarakat Luar Negeri Adalah
Sistem ekonomi yang sudah dibicarakan tidak dapat dijalankan bila tidak ada pelaku ekonomi.
Sebenarnya siapa saja para pelaku ekonomi tersebut. Apa saja perannya dalam melaksanakan
kegiatan ekonomi. Awalnya dalam perekonomian sederhana hanya ada dua pelaku ekonomi, yaitu
rumah tangga dan perusahaan. Rumah tangga berfungsi sebagai konsumen sekaligus sebagai
penyedia faktor-faktor produksi seperti tanah, tenaga kerja, modal, dan lain-lain. Adapun perusahaan
berfungsi sebagai pihak yang mengelola faktor-faktor produksi untuk memproduksi barang dan jasa
yang dibutuhkan rumah tangga. Selanjutnya, sesuai perkembangan zaman dan perkembangan
ketatanegaraan, keberadaan pemerintah serta adanya perdagangan antarnegara mutlak diperlukan
demi melancarkan kehidupan ekonomi.Karena pada kenyataannya negara tidak mampu memenuhi
kebutuhannya sendiri sehingga diperlukan perdagangan dengan negara lain. Dengan demikian, pelaku
ekonomi berkembang menjadi 4 macam, yaitu rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan
masyarakat luar negeri. Keempat pelaku ekonomi tersebut memiliki peran masing-masing dalam
melakukan kegiatan ekonomi. Untuk memperjelas peran masing-masing pelaku ekonomi, berikut
akan diuraikan dengan contoh yang terjadi di Indonesia.

 Peran Pelaku Ekonomi Rumah Tangga

Dalam kegiatan ekonomi, rumah tangga (rumah tangga konsumen), memiliki dua peran.

a. Sebagai konsumen terhadap barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan hidup.

b. Sebagai penyedia faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, tanah, bahan baku, modal dan
pengusaha (kewirausahaan). Sebagai penyedia bahan baku, misalnya rumah tangga mempunyai
ladang yang ditumbuhi kayu mahoni, kemudian kayunya dijual kepada perusahaan mebel agar diolah
menjadi perabot rumah tangga.Untuk melakukan konsumsi, rumah tangga memerlukan pendapatan
berupa uang. Dari mana pendapatan tersebut diperoleh dan apa saja bentuknya? Pendapatan rumah
tangga umumnya diperoleh dari perusahaan dalam bentuk sebagai berikut.

a. Upah atau gaji, yaitu imbalan yang diterima rumah tangga karena telah mengorbankan tenaga
dalam kegiatan produksi.

b. Sewa, yaitu imbalan yang diterima rumah tangga karena telah menyewakan tanah atau bangunan
untuk pelaku kegiatan produksi.

c. Bunga, yaitu imbalan yang diterima rumah tangga karena telah meminjamkan sejumlah uang
sebagai modal untuk melakukan kegiatan produksi.

d. Laba, yaitu imbalan yang diterima rumah tangga karena telah mengorbankan pikiran, tenaga, dan
keahliannya untuk mengelola perusahaan sehingga perusahaan mampu memperoleh laba.

e. Hasil penjualan, yaitu imbalan yang diterima rumah tangga dari menjual bahan baku kepada
perusahaan.Dari semua penjelasan di atas diketahui adanya interaksi antara rumah tangga dengan.

4
perusahaan. Interaksi tersebut menyebabkan terjadinya arus uang dan barang serta jasa antara
rumah tangga dan perusahaan.

 Peran Pelaku Ekonomi Perusahaan

Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengetahui ada berbagai macam perusahaan (rumah tangga
produksi). Ada perusahaan yang dimiliki swasta, ada pula perusahaan yang dimiliki negara. Selain itu,
kita mengenal adanya koperasi sebagai salah satu bentuk usaha yang memiliki peran dalam kegiatan
ekonomi. Jika ditinjau dari bentuk hukum, perusahaan dapat dikelompokkan menjadi perusahaan
perorangan, firma, CV, dan PT. Perusahaan-perusahaan itu sebagai salah satu pelaku ekonomi
memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi.

Peran perusahaan tersebut meliputi hal-hal berikut.

a. Membeli faktor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, modal, dan pengusaha
(kewirausahaan).

b. Mengelola atau mengombinasikan faktor-faktor produksi untuk memproduksi barang dan jasa. Di
sini perusahaan berperan sebagai produsen.

c. Menjual barang dan jasa yang sudah dihasilkan kepada rumah tangga, pemerintah, masyarakat luar
negeri atau kepada ketiga-tiganya.

d. Bertanggung jawab terhadap kesejahteraan karyawan dan masyarakat sekitar.

Kesejahteraan dapat ditingkatkan dengan memberikan upah di atas UMR (upah minimum regional),
menjamin keselamatan tenaga kerja, dan menjamin hari tua karyawan. Kesejahteraan masyarakat
sekitar dapat ditingkatkan dengan cara aktif menyumbang pembangunan sarana-sarana umum,
mengurangi atau menghilangkan dampak negatif limbah, membina perusahaan-perusahaan kecil
sebagai bapak angkat, memberikan bea siswa, dan lain-lain.

 Peran Pelaku Ekonomi Pemerintah

Dalam kegiatan ekonomi, pemerintah dapat berperan sebagai produsen, konsumen, dan pengatur
kegiatan ekonomi. Berikut ini uraian mengenai pemerintah.

a. Pemerintah sebagai Produsen

Pemerintah dalam perannya sebagai produsen memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan oleh
masyarakat. Contoh barang dan jasa yang dihasilkan pemerintah, yaitu minyak (Pertamina), semen
(PT Semen Cibinong), baja (PT Krakatau Steel), listrik (PT PLN Persero), pesawat terbang (PT
Dirgantara Indonesia), pendidikan (sekolah negeri dan perguruan tinggi negeri), kesehatan
(puskesmas dan rumah sakit), hukum dan keamanan (Polisi, TNI, dan peradilan), pos (PT POS
Indonesia), dan lain-lain.

b. Pemerintah sebagai Konsumen

Pemerintah dalam menjalankan fungsinya membutuhkan barang dan jasa untuk dikonsumsi. Contoh
barang dan jasa yang dibutuhkan adalah peralatan kantor (komputer, meja, lemari, dan lain-lain),

5
perlengkapan kantor (kertas, tinta, pensil, dan lain-lain), mobil dinas, rumah dinas, dan peralatan
perang (tank, senjata, dan lain-lain).

c. Pemerintah sebagai Pengatur Kegiatan EkonomDalam perannya sebagai pengatur kegiatan


ekonomi, pemerintah membuat berbagai peraturan dan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan
ekonomi.

1) Peraturan yang dibuat dalam bidang ekonomi;

Semua peraturan yang dibuat pemerintah harus berdasarkan Pancasila, UUD 1945, dan GBHN yang
berlaku. Contoh peraturan yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi yang dibuat pemerintah:

a) Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah, yang di antaranya mengatur
pembagian dan pemanfaatan sumber daya nasional.

b) Undang-Undang No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Daerah.

c) Undang-Undang No. 27 Tahun 2003 tentang Pemanfaatan Panas Bumi.

d) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

2) Kebijakan ekonomi atau politik ekonomi yang dijalankan pemerintah, misalnya:

a) Kebijakan fiskal (kebijakan dalam hal pajak dan APBN);

b) Kebijakan moneter (kebijakan dalam keuangan dan perkreditan);

c) Kebijakan produksi (kebijakan untuk mendorong produksi barang dan jasa tertentu);

d) Kebijakan ketenagakerjaan (kebijakan mengatur segala sesuatu tentang tenaga kerja, termasuk
tata cara pemberangkatan dan pemulangan tenaga kerja Indonesia, dan lain-lain);

e) Kebijakan harga (kebijakan mengatur harga, seperti menetapkan harga minimum atau harga
maksimum);

f. Kebijakan perdagangan luar negeri (kebijakan mengatur perdagangan dengan luar negeri, seperti
membuat perjanjian dengan negara lain).

Peran Pelaku Ekonomi Masyarakat Luar Negeri

Pengertian masyarakat luar negeri mencakup negara dan masyarakat luar negeri itu sendiri. Adapun
peran masyarakat luar negeri dalam kegiatan ekonomi adalah sebagai berikut.

a. Pengekspor Barang dan Jasa

Bila kita membutuhkan barang dan jasa dari masyarakat negara lain maka negara lain akan
mengekspor barang dan jasa yang kita butuhkan. Tahukah kalian, bahwa Jepang sebagai negara
industri telah mengekspor berbagai jenis kendaraan ke negara kita. Kalian tentu mengenal merek
Yamaha, Suzuki, Honda, Toyota, dan Mitsubishi. Sekarang Cinapun tidak mau ketinggalan. Banyak
motor yang diekspornya dengan merek Sanex, Tosa, Jialing, dan Beijing. Selain kendaraan, barang

6
yang diekspor ke Indonesia adalah makanan, minuman, alat hiburan (TV, video, dan radio), pakaian,
alas kaki, dan lainlain.

a. Kegiatan ekspor dan impor yang terjadi antara Indonesia dengan masyarakat luar negeri.

b. Kebijakan-kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan kegiatan ekspor dan impor. Buatlah
kumpulan artikel tersebut dalam bentuk kliping!

b. Pengimpor Barang dan Jasa

Bila masyarakat luar negeri membutuhkan barang dan jasa dari negara kita maka mereka akan
mengimpor barang dan jasa yang mereka butuhkan. Pada umumnya masyarakat luar negeri
mengimpor barang kerajinan dari Indonesia, seperti ukiran Jepara, kerajinan rotan, pakaian, alas kaki,
peralatan elektronik, kertas, minyak sawit, dan lain-lain. Adapun contoh jasa yang mereka impor dari
negara kita adalah dengan mendatangkan grup-grup kesenian atau artis-artis Indonesia untuk
menghibur mereka.

c. Pengekspor Faktor-Faktor Produksi

Bila negara kita membutuhkan faktor-faktor produksi dari negara lain, seperti bahan baku, tenaga
kerja, modal, dan pengusaha (kewirausahaan) maka negara lain akan mengekspornya ke Indonesia.
Faktor produksi yang banyak diekspor ke Indonesia adalah faktor produksi modal karena Indonesia
memang sangat kekurangan modal. Negara-negara yang telah menanamkan modalnya ke negara kita
disebut dengan istilah investor.

Untuk membangun jalan raya di Indonesia, Korea Selatan juga pernah mengekspor tenaga kerjanya ke
negara kita. Dan dalam menyambut era perdagangan bebas sekarang ini, kabarnya Filipina akan
mengekspor jutaan tenaga kerjanya ke Indonesia. Kemudian untuk memenuhi kebutuhan Indonesia,
negara lain banyak mengekspor biji plastik, bahan-bahan kimia, mesin-mesin, generator, perataan
listrik, alat pertukangan, dan bahan baku.

d. Pengimpor Faktor-Faktor Produksi

Bila negara lain membutuhkan faktor-faktor produksi dari negara kita maka mereka akan
mengimpornya dari negara kita. Faktor-faktor produksi yang paling banyak mereka impor dari negara
kita adalah faktor produksi alam dan tenaga kerja. Contoh faktor produksi alam yang mereka impor
adalah karet, minyak bumi, timah, tembaga, aluminium, tembakau, dan lainlain. Mereka juga
mengimpor tenaga kerja dari negara kita yang jumlahnya sangat melimpah, terlebih sejak krisis
moneter, angka pengangguran mencapai kurang lebih empat puluh juta jiwa.

e. Mitra Kerja Sama Ekonomi

Kerja sama ekonomi antarnegara amat diperlukan untuk memajukan kehidupan ekonomi. Oleh
karena itu, masyarakat luar negeri merupakan mitra kerja sama yang baik untuk memajukan
ekonomi. Kerja sama dengan masyarakat luar negeri meliputi hal-hal berikut.

1. Produksi, di sini dibahas masalah standar kualitas dan jumlah produksi barang tertentu, seperti
minyak. Contohnya, kerja sama ekonomi yang tergabung dalam OPEC (Organization of Petroleum
Exporting Countries).

7
2. Perdagangan dan tarif, kerja sama ini membahas masalah perdagangan dan tarif dengan tujuan
memperlancar arus distribusi barang antarnegara. Contohnya, kerja sama ekonomi yang tergabung
dalam WTO (World Trade Organization).

3. Perburuhan, kerja sama di bidang perburuhan bertujuan meningkatkan kesejahteraan para pekerja,
seperti kerja sama yang tergabung dalam ILO (s).

 PENGERTIAN PRODUKSI SEBAGAI KEGIATAN EKONOMI

Pengaruh kemajuan pemikiran yang diakibatkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi sehingga tidak boleh tidak tingkat kemajuan kehidupan manusia juga ikut melaju secara
absolut tanpa disadari bahwa kemajuan tingkat kehidupan itu sekaligus menyabakan manusia tidak
mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Meskipun petani dapat menghasilkan beras, ia tidak dapat
mencukupi semua kebutuhannya tanpa bantuan orang lain. MIsalnya kebutuhan akan baju
memerlukan jasa penjahit.

Dengan demikian , timbul pembagian kerja meransang manusia memupuk bakatnya masing-
masing

Guna meningkatka nilai guna suatu barang yang dibuat, baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun kebutuhan orang lain. Untuk itulah sehingga disebut produksi. Permasalahan sekarang
adalah; Apa itu pengertian produksi, apa tujuan produksi, ada berapa bidangkah produksi itu, berapa
jenis usaha produksi, berapa tahap proses produksi, produksi menurut sifatnya,peningkatan jumlah
dan mutu hasil produksi, faktor-faktor produksi, fungsi produksi, teori produksi,perbaikan teknik
produksi,Adapun tujuan penulisan ini adalah Untuk memperdalam pemahaman kita mengenai
produksi berikut kita akan membahas pengertian produksi, tujuan produksi, bidang-bidang produki,
tingkatan produk, faktor-faktor produksi, proses produksi, dan perluasan produksi, teori produksi,
perbaikan teknik produksi.

A.Pengertian produksi

Menurut para ahli dalam ekonomi, produksi adalah setiap kegiatan atau usaha manusia untuk
menghasilkan atau menambah nilai guna suatu benda atau barang dan jasa. Contoh: menanam tebu
(menghasilkan), mengambil ikan dari sungai (menambah guna tempat), menjahit kain menjadi baju
(menambah guna bentuk). Agar lebih jelas, marilah kita perhatikan. Dari pengertian tersebut
didalamnya terkandung dua makna yakni, menghasilkan dan meningkatkan nilai guna suatu benda
atau barang dan jasa. Pendapat lain mengatakn pengertian produksi adalah setiap tindakan yang
menciptakan atau menambah faedah/manfaat (utility).Pangkal pohon yang tertinggal setelah
pohonnya ditebang tidak ada faedahnya dan biasanya ditinggal begitu saja. Tapi dimanfaatkan oleh
seorang pengrajin. Pangkal pohon tersebut digali dan diambil kemudian dibuat sebuah meja yang
sudah dibentuk sedemikian rupa sehingga ketika terjual harganya mahal. Makanya itu produksi dapat
dikatakan bahawa mencakup setiap usaha manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung,
dalam menghasilkan barang dan jasasupaya (lebih) berguna untuk memenuhi suatu kebutuhan
manusia.

Dengan demikian, suatu kegiatan disebut produktif apabila sungguh-sungguh membantu atau
menyumbangkan sesuatu yang berguna dalam proses produksi masyarakat.

8
B. Tujuan produksi

Produksi barang-barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan untuk tuuan sebagai berikut.

1. Memenuhi kebutuhan masyarakat

Dalam memenuhi kebutuhan hidup, masyarakat membutuhkan berbagai macam barang, barang-
barang tersebut diproduksi oleh perusahaan. Perusahaan dalam memproduksi barang jumlahnya
disesuaikan dengan jumlah yang dibutuhkan masyarakat. Apabila jumlah yang diproduksi melebihi
jumlah yang dibutuhkan masyarakat, maka harga barang-barang akan murah.

2. Mencari keuntungan

Tujuan perusahaan memproduksi barang ialah mencari keuntunganatau laba setingi-tingginya.


Laba diperoleh dari selisih antara penerimaan dengan biaya produksi.

C. Bidang Produksi

Dalam masa pembangunan usaha produksi luas sekali. Pengertian usaha produksi tidak terbatas
dalam bidang usaha yang menghasilkan barang saja tetapi lebih luas lagi.

Kegiatan produksi dapat digolongkan dalam lima bidang produksi atau lapangan uaha sebagai
berikut.

1. Ekstraktif, yaitu mengambil bahan-bahan/barang-barang dari alam ( pertambangan, penggalian,


perikanan laut, dan perburuan), misalnya menghasilkan bahan-bahan dasar, seperti minyak bumi,
batu bara, gamping, pasir, garam, dan kayu.

2. Pertanian atau agraris, yaitu pekerjaan mengolah tanah dengan bantuan kesuburan tanahnya,
misalnya pertanian, perkebunan, dan kehutanan.

3. Perdagangan , yaitu pekerjaan yang melakukan jual beli barang dari suatu tempat ketempat
lainnya. Dalam hal ini mengumpulkan dan menyalurkan hasil produksi dari produsen kepihak yang
memerlukan, yaitu bahan-bahan keprodusen lain dari hasil produksi akhir kekonsumen.

4. Industri, yaitu mengolah/mengubah bahan-bahan menjadi barang-barang (barang jadi atau


barang setengah jadi), misalnya, mengolah, kapas menjadi benang, benang menjadi tekstil, atau
tekstil, atau tekstil menjadi pakaian.

5. Jasa, yaitu melakukan usaha dibidang jasa atau membantu dalam proses produksi lainnya tanpa
membuat barang itu sendiri. Misalnya, transportasi, pergudangan, asuransi, perbankan, dan
perhotelan. Jasa untuk konsumen misalnya pendidikan, keehatan, hotel, rumah makan, dan bioskop.

Dari semua jenis produksi itu terdapat kaitan usaha, misalnya usaha ekstraktif yang mengumpulkan
kayu dari hutan. Kemudian, kayu diolah melalui industri kayu lapis. Dengan melalui angkutan atau
transportasi, hasil industri kayu lapis diperdagangkan kepada pemakai. Untuk melancarkan uaha
produksi, perlu tersedia faktor-faktor produksi.

 PENGERTIAN PRODUKSI SEBAGAI KEGIATAN EKONOMI

9
Pengaruh kemajuan pemikiran yang diakibatkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi sehingga tidak boleh tidak tingkat kemajuan kehidupan manusia juga ikut melaju secara
absolut tanpa disadari bahwa kemajuan tingkat kehidupan itu sekaligus menyabakan manusia tidak
mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Meskipun petani dapat menghasilkan beras, ia tidak dapat

mencukupi semua kebutuhannya tanpa bantuan orang lain. MIsalnya kebutuhan akan baju
memerlukan jasa penjahit.

Dengan demikian , timbul pembagian kerja meransang manusia memupuk bakatnya masing-
masing

Guna meningkatka nilai guna suatu barang yang dibuat, baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun kebutuhan orang lain. Untuk itulah sehingga disebut produksi. Permasalahan sekarang
adalah; Apa itu pengertian produksi, apa tujuan produksi, ada berapa bidangkah produksi itu, berapa
jenis usaha produksi, berapa tahap proses produksi, produksi menurut sifatnya,peningkatan jumlah
dan mutu hasil produksi, faktor-faktor produksi, fungsi produksi, teori produksi,perbaikan teknik
produksi,Adapun tujuan penulisan ini adalah Untuk memperdalam pemahaman kita mengenai
produksi berikut kita akan membahas pengertian produksi, tujuan produksi, bidang-bidang produki,
tingkatan produk, faktor-faktor produksi, proses produksi, dan perluasan produksi, teori produksi,
perbaikan teknik produksi.

A.Pengertian produksi

Menurut para ahli dalam ekonomi, produksi adalah setiap kegiatan atau usaha manusia untuk
menghasilkan atau menambah nilai guna suatu benda atau barang dan jasa. Contoh: menanam tebu
(menghasilkan), mengambil ikan dari sungai (menambah guna tempat), menjahit kain menjadi baju
(menambah guna bentuk). Agar lebih jelas, marilah kita perhatikan. Dari pengertian tersebut
didalamnya terkandung dua makna yakni, menghasilkan dan meningkatkan nilai guna suatu benda
atau barang dan jasa. Pendapat lain mengatakn pengertian produksi adalah setiap tindakan yang
menciptakan atau menambah faedah/manfaat (utility).Pangkal pohon yang tertinggal setelah
pohonnya ditebang tidak ada faedahnya dan biasanya ditinggal begitu saja. Tapi dimanfaatkan oleh
seorang pengrajin. Pangkal pohon tersebut digali dan diambil kemudian dibuat sebuah meja yang
sudah dibentuk sedemikian rupa sehingga ketika terjual harganya mahal. Makanya itu produksi dapat
dikatakan bahawa mencakup setiap usaha manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung,
dalam menghasilkan barang dan jasasupaya (lebih) berguna untuk memenuhi suatu kebutuhan
manusia.

Dengan demikian, suatu kegiatan disebut produktif apabila sungguh-sungguh membantu atau
menyumbangkan sesuatu yang berguna dalam proses produksi masyarakat.

B. Tujuan produksi

Produksi barang-barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan untuk tuuan sebagai berikut.

1. Memenuhi kebutuhan masyarakat

Dalam memenuhi kebutuhan hidup, masyarakat membutuhkan berbagai macam barang, barang-
barang tersebut diproduksi oleh perusahaan. Perusahaan dalam memproduksi barang jumlahnya

10
disesuaikan dengan jumlah yang dibutuhkan masyarakat. Apabila jumlah yang diproduksi melebihi
jumlah yang dibutuhkan masyarakat, maka harga barang-barang akan murah.

2. Mencari keuntungan

Tujuan perusahaan memproduksi barang ialah mencari keuntunganatau laba setingi-tingginya.


Laba diperoleh dari selisih antara penerimaan dengan biaya produksi.

C. Bidang Produksi

Dalam masa pembangunan usaha produksi luas sekali. Pengertian usaha produksi tidak terbatas
dalam bidang usaha yang menghasilkan barang saja tetapi lebih luas lagi.

Kegiatan produksi dapat digolongkan dalam lima bidang produksi atau lapangan uaha sebagai
berikut.

1. Ekstraktif, yaitu mengambil bahan-bahan/barang-barang dari alam ( pertambangan, penggalian,


perikanan laut, dan perburuan), misalnya menghasilkan bahan-bahan dasar, seperti minyak bumi,
batu bara, gamping, pasir, garam, dan kayu.

2. Pertanian atau agraris, yaitu pekerjaan mengolah tanah dengan bantuan kesuburan tanahnya,
misalnya pertanian, perkebunan, dan kehutanan.

3. Perdagangan , yaitu pekerjaan yang melakukan jual beli barang dari suatu tempat ketempat
lainnya. Dalam hal ini mengumpulkan dan menyalurkan hasil produksi dari produsen kepihak yang
memerlukan, yaitu bahan-bahan keprodusen lain dari hasil produksi akhir kekonsumen.

4. Industri, yaitu mengolah/mengubah bahan-bahan menjadi barang-barang (barang jadi atau


barang setengah jadi), misalnya, mengolah, kapas menjadi benang, benang menjadi tekstil, atau
tekstil, atau tekstil menjadi pakaian.

5. Jasa, yaitu melakukan usaha dibidang jasa atau membantu dalam proses produksi lainnya tanpa
membuat barang itu sendiri. Misalnya, transportasi, pergudangan, asuransi, perbankan, dan
perhotelan. Jasa untuk konsumen misalnya pendidikan, keehatan, hotel, rumah makan, dan bioskop.

Dari semua jenis produksi itu terdapat kaitan usaha, misalnya usaha ekstraktif yang mengumpulkan
kayu dari hutan. Kemudian, kayu diolah melalui industri kayu lapis. Dengan melalui angkutan atau
transportasi, hasil industri kayu lapis diperdagangkan kepada pemakai. Untuk melancarkan uaha
produksi, perlu tersedia faktor-faktor produksi.

 FUNGSI PRODUKSI

Yang di maksud dengan fungsi produksi adalah hubungan teknis antara factor produksi bersifat
variabel produksi yang dihasilkan dalam proses produksi. Fungsi produksi dapat dituliskan sebagai
berikut

Q = f(K,L)

11
Dimana : Q = jumlah barang yang diproduksi

K = barang modal

L = tenaga kerja

Hukum Pertambahan Hasil yang Semakin Berkurang

dalam hubungannya dengan produksi jangka pendek, di mana satu factor peoduksi bersifat variabel
dan factor-faktor produksi lainya tetap, akan dijumpai suatu kenaikan produksi total apabila kita
menambah factor produksi variabel secara terus menerus, produksi total akan bertambah terus tetapi
dengan tambahan yang semakin kecil, dan setelah seatu jumlah tertentu akan mencapai maksimum
dan kemudian menurun.

Produksi Jangka Panjang

yang dimaksud dengan produksi jangka panjang adalah suatu proses produksi simana semua factor
produksi dapat diubah-ubah jumlahnya atau semua factor produksi bersifat variabel

Isoquant

Yang dimaksud dengan isoquant adalah kurva yang merupakan tempat kedudukan titik-titik yang
menunjukan kombinasi dua factor produksi guna menghasilkan tingkat produksi yang sama. Kurva
isoquant memiliki cirri-ciri sama dengan kurva indefferensi dalam teori prilaku konsumen.

Kurva isoquant menunjukkan kombinasi dua faktor produksi yang menghasilkan jumlah produk yang
sama

Jumlah Produksi Optimum

Perusahaan dikatakan menghasilkan produk secara optimum apabila perusahaan tersebut dengan
jumlah produksi tertinggi dan pada saat itu perusahaan menghasilkan dengan kombinasi factor
produksi yang paling rendah biayanya (Least Cost Combination).

Secara garis besar Least Cost Combination tercapai saat kurva isocost bersinggungan dengan kurva
isoquant

 TEORI PRODUKSI

Fungsi produksi menghubungkan input dengan output. Fungsi pro-duksi menentukan tingkat out-put
maksimum yang bisa diproduksi de-ngan sejumlah input tertentu, atau seba-liknya, jumlah input
minimum yang diperlukan untuk memproduksi suatu tingkat output tertentu. Fungsi produksi ini
ditentukan oleh teknologi yang digunakan dalam proses produksi. Oleh karena itu, hubungan
input/output untuk setup sistem produksi merupakan suatu fungsi dari tingkat teknologi pabrik,
peralatan, tenaga kerja, bahan-bahan baku dan lain-lain yang digunakan dalam suatu perusahaan.
Setiap perbaikan teknologi seperti pemakaian komputer dalam proses pengendalian yang
memungkinkan se-buah perusahaan mampu memproduksi sejumlah output tertentu dengan bahan
baku, energi dan tenaga kerja yang lebih sedikit, atau adanya pro-gram pelatihan yang bisa
meningkatkan produktivitas tenaga kerja akan menghasilkan sebuah fungsi produksi yang baru.

12
Sifat dasar dari fungsi produksi ini bisa diketahui melalui analisis fungsi produksi sederhana dengan
sistem 2 input – 1output. Perhatikan proses produksi di bawah ini yang menunjukkan berbagai
kombinasi input X dan Y yang digunakan untuk memproduksi produk Q. Input X dan Y tersebut bisa
melambangkan sumberdaya-sumberdaya seperti tenaga kerja dan modal atau energi dan bahan baku.
Produk Q bisa berwujud TV, video cassette recorder, mobil, sepeda motor, kapal penumpang,
makanan bayi, susu, tekstil dan bisa juga berwujud jasa seperti jasa perawatan kesehatan,
pendidikan, perbankan dan asuransi, biro konsultan dan lain-lain.

Fungsi produksi dari sistem produksi di atas bisa disajikan dalam bentuk fungsi berikut ini:

Q = f (X.Y)

Tabe17-1 menyajikan sistem produksi 2 input – 1 output di atas. Setiap elemen pada tabel tersebut
menunjukkan kuantitas Q maksimum yang bisa dihasilkan dengan kombinasi X dan Y tertentu.
Misalnya, tabel tersebut menunjukkan bahwa kombinasi antara 2 unit X dan 3 unit Y bisa
menghasilkan 49 unit output; 5 unit X dan 5 unit Y bisa menghasilkan 92 unit output; 4 unit X dan 10
unit Y menghasilkan 101 unit Q, dan seterusnya. Unit input ini bisa melambangkan jam kerja (tenaga
kerja), rupiah (modal), ton (bahan baku) dan seterusnya. Sama juga halnya, unit Q bisa merupakan
jumlah TV, kotak makanan bayi, kaleng susu, jumlah pasien per hari, jumlah transaksi di Bank dan
seterusnya.

Hubungan-hubungan produksi dalam Tabel 7.1 bisa juga disajikan secara grafis seperti tampak pada
Gambar 7.1. Tinggi balok pada setiap kombinasi input menunjukkan tingkat output yang dihasilkan.
Puncak balok output itu menggambarkan permukaan produksi dari sistem tersebut.

Data produksi diskrit yang ditunjukkan Tabel 7.1 bisa digeneralisir dengan menganggap bahwa fungsi
produksi yang mendasarinya adalah kontinyu. Generalisasi ini akan membantu kita dalam menelaah
konsep--konsep produksi tersebut.

Permukaan Produksi

Fungsi produksi yang kontinyu mempunyai arti bahwa input bisa divariasikan secara kontinyu. Untuk
fungsi produksi yang kontinyu, semua kemungkinan kombinasi input bisa disajikan melalui gambar
permukaan input, seperti ditunjukkan dalam Gambar 7.2. Setiap titik pada bidang XY menyajikan
kombinasi input X dan Y yang akan menghasilkan tingkat output (Q) tertentu, ditentukan oleh
hubungan yang ditunjukkan persamaan 7.1.

Permukaan Input untuk Fungsi Produksi:

Q= f(X, Y)

Diagram tiga dimensi yang ditunjukkan oleh Gambar 7.3 merupakan sajian grafis dari fungsi produksi
yang kontinyu dengan sistem input-1 output di atas. Semakin jauh ke arah luar suatu titik pada sumbu
X, menunjukkan bahwa Jumlah Input X yang digunakan meningkat; sedangkan pergerakan ke arah
luar pada sumbu Y, menunjukkan kenaikan penggunaan Y; dan pergerakan ke atas pada sumbu Q,
berarti bahwa jumlah output yang dihasilkan semakin besar. Jumlah Q maksimum yang bisa oleh
setiap kombinasi input X dan Y, ditunjukkan oleh tingginya permukaan produksi pada bidang input
tersebut. Misalnya Q merupakan Jumlah Q maksimum yang bisa dihasilkan dengan menggunakan
kombinasi Input X dan Y

13
Gambar 7.3

 Permukaan Produksi

Dalam mempelajari fungsi produksi, ada 2 macam hubungan antara input dengan output yang sangat
berguna bagi pembuatan keputusan manajerial. Pertama adalah hubungan antara output dengan
beberapa input yang digunakan secara bersama-sama. Hubungan ini kita kenal sebagai karakteristik
returns to scale dari sistem produksi. Konsep returns to scale ini memainkan peranan panting dalam
pengambilan keputusan manajerial. Konsep ini mempengaruhi skala produksi yang optimal atau
peluang produksi suatu perusahaan, Konsep ini juga mempengaruhi sifat persaingan dalam suatu
industri dan oleh karena itu konsep returns to scale ini juga merupakan faktor yang menentukan
tingkat profitabilitas dari suatu investasi.

Hubungan panting yang kedua adalah hubungan enters output dengan variasi dari satu input yang
digunakan. Istilah produktivitas dan penerimaan suatu faktor produksi digunakan untuk menandai
hubungan antara kuantitas suatu input yang digunakan secara individual dengan output yang
dihasilkan. Produktivitas faktor produksi ini merupakan faktor kunci dalam menentukan kombinasi
input yang optimal atau proporsi input yang seharusnya digunakan untuk memproduksi suatu produk.
Jadi, produktivitas faktor produksi ini merupakan dasar dalam penggunaan sumberdaya yang efisien
dalam suatu sistem produksi. Oleh karena pemahaman tentang produktivitas faktor produksi ini akan
membantu kita dalam memahami konsep returns to scale secara lebih mendalam, maka kita akan
menelaah hal ini terlebih dahulu sebelum membahas permasalahan lainnya.

 PRODUK TOTAL, RATA-RATA DAN MARGINAL

Produktivitas faktor produksi atau tingkat penerimaan faktor produksi seperti telah disinggung di
muka berperanan penting dalam proses penentuan kombinasi-kombinasi input yang optimal dalam
suatu slalom produksi. Oleh karena proses optimisasi memerlukan analisis hubungan antara nilai total
dengan marginal dari suatu fungsi, maka akan sangat berguna bagi kita jika diperkenalkan lebih
dahulu konsep produk total, rata--rata dan marginal dari sumberdaya-sumberdaya yang kita gunakan
delam suatu sistem produksi.

Istilah produk total digunakan untuk menunjukkan output total dari suatu sistem produksi. Berarti
sama dengan Q dalam persamaan 7.1. Produk total merupakan jumlah output total atau produk total
yang dihasilkan dari penggunaan sejumlah tertentu sumberdaya dalam suatu sistem produksi. Konsep
produk total ini digunakan untuk menggambarkan hubungan antara output dengan hanya ada satu
input yang berubah-ubah yang digunakan dalam sebuah fungsi produksi. Misalkan Tabel 7.2
merupakan sistem produksi di mana Y adalah sumberdaya modal dan X merupakan Input tenaga
kerja. Jika perusahaan berproduksi dengan menggunakan sejumlah modal tertentu (misalkan Y= 2),
maka fungsi produksinya dalam Jangka pendek ditunjukkan oleh baris dalam Tabel 7.1 yang sesuai
dengan tingkat modal tersebut. Dengan menggunakan 2 unit modal, maka output total dari sistem
produksi tersebut tergantung pada jumlah tenaga kerja (X) yang digunakan. Produk total dari X ini
bisa dibaca dari baris Y = 2 dalam label 7.1. Juga ditunjukkan dalam kolom 2 dari Tabel 7.2 dan
digambarkan dilukiskan secara grafis dalam Gambar 7.4(a).

Produksi Total, Rata-rata dan Marginal

Dari faktor produksi X, jika Y =2

14
Kuantitas input

(X)

Produksi Total dari input X (Q)

Produk Marginal dari Input Z

(MPX = ΔQ/ΔX)

Produk Rata-rata dari Input X

(APX = Q/X)

dari suatu faktor produksi bisa ditunjukkan sebagai sebuah fungsi yang menghubungkan output
dengan jumlah sumberdaya yang digunakan. Melanjutkan contoh di muka, produk total dari X
ditunjukkan oleh fungsi produksi:

Q = f(X | Y = 2)

Persamaan ini menghubungkan jumlah output Q (produk total dari X) dengan jumlah input X yang
digunakan, dengar menetapkan jumlah Y yang digunakan adalah 2 unit. Tentunya kita akan dapat
memperoleh fungsi produksi produk total yang lain jika input Y diubah-ubah.

Gambar 7.5 melukiskan konsep yang lebih umum mengenai produk total dari sebuah input sebagai
skedul output yang diperoleh sesuai dengan kenaikan input itu, dengan menganggap jumlah
penggunaan input-input lain tidak berubah. Dalam Gambar 7.5 tersebut sekali lagi kita menganggap
bahwa fungsi produksi adalah kontinyu yang berarti bahwa input bisa divariasikan dengan cara yang
kontinyu. Sekarang misalkan jumlah input Y adalah tetap sebesar Y1. Kurva produk total dari input X,
dengan menganggap input Y tetap sebesar Y1, berawal dari Y1 dan kemudian meningkat sepan-jang
permukaan produksi jika penggunaan input tersebut ditambah. Empat kurva produk total lainnya
yang ditunjukkan dalam gambar tersebut adalah untuk X dengan menganggap Y tetap pada Y2,dan
tiga untuk input Y dengan menganggap; X tetap pada X1, X2 dan X3.

Produk Total, Rata-rata dan Marginal

dari Input X, jika Y = 2

Kurva-kurva produk total pada Gambar 7.5 tersebut bisa juga digambarkan secara dua dimensi. Kurva
produk total untuk input X dengan menganggap Y tetap pada Y1, ditunjukkan oleh Gambar 7.6 (a).
Kurva ini dibuat secara langsung dari Gambar 7.5, dan suatu seri dari kurva seperti itu bisa
digambarkan untuk berbagai tingkat Y. Sama juga halnya, kurva--kurva produk total bisa digambarkan
untuk input Y dengan menganggap X tetap pada berbagai tingkat.

 Kurva Produk Total untuk X dan Y

Dengan adanya fungsi produk total untuk sebuah input, maka produk marginal (MP) dan produk rata-
rata (AP)-nya secara gampang bisa diperoleh. Pertama, ingat bahwa produk marginal (MP) dari faktor
produksi X(MPX) adalah perubahan output yang dsebebkan oleh perubahan 1 unit faktor produksi X,
dengan menganggap input-input lainnya tetap. Oleh karena itu, untuk sebuah fungsi produk total
(seperti ditunjukkan dalam Tabel 7,2 (Gambar 7.4), MP-nya ditunjukkan oleh hubungan:

15
dimana Q adalah perubahan output yang terjadi karena perubahan input variabel X sebesar X unit,
dengan anggapan bahwa Jumlah Input lainnya (Y) tetap.

Jika suatu input bisa diubah-ubah secara kontinyu (bukan secara unkremental), maka MP-nya bisa
diperoleh dengan cara memberi turnan parsial dari fungsi produksi pada input variabel tersebut. Oleh
karena itu, produk marginal dari input X dari fungsi produksi yang ditunjukan oleh persamaan 7.1
adalah :

Produk rata-rata dari suatu faktor produksi adalah produk total itu dibagi dengan jumlah unit input
yang digunakan, atau:

Produk rata-rata untuk X, jika Y = 2 unit, dalam contoh produksi yang diskrit ditunjukkan pada kolom
4 Tabel 7.2.

Untuk fungsi produk total yang kontinyu, seperti dilukiskan dalam Gambar 7.6 (a), produk marginal
(MP)-nya adalah sama dengan slope kurva produk total tersebut. Sedangkan produk rata-rata (AP)-
nya adalah sama dengan slope dari sebuah garis yang dilukiskan dari titik origin menuju suatu titik
pada kurva produk total. Produk rata-rata dan marginal untuk input X bila ditentukan dengan cara ini,
dan titik tersebut bisa digambarkan untuk memperoleh kurva produk rata-rata dan marginal seperti
dalam Gambar 7.6(b).

Tiga titik yang diperlukan: A, B dan C, ditunjukkan pada kurva produk total deism Gambar 7.6(a), dan
masing-masing titik mempunyai tempat pada kurva AP dan MP. Titik A merupakan titik belok dari
kurva produk total (TP). Produk marginal (MP) dari X (slope kurva TP tersebut) meningkat terus
sampai titik belok tersebut tercapai, setelah itu MP mulai menurun. Fenomena ini bisa dilihat pada
Gambar 7.6(b), di mana MPX mencapai titik maksimum pada A’.

Titik B pada kurva TP tersebut menunjukkan tingkat output pada saat AP sama dengan MP. Slope
sebuah garis titik dari origin menuju setiap titik pada kurva TP tersebut merupakan APX pada titik
yang bersangkutan, sedangkan MP adalah sama dengan slope dari kurva TP. Pada titik B tersebut, di
mana input X yang digunakan sebesar X2, sebuah garis dari origin bersinggungan dengan kurva TP,
maka MPX =APX. Perhatlkan juga bahwa slope dari garis yang berturut-turut digambarkan dari origin
menuju kurva TP meningkat sampai titik B, setelah itu slope-slope tersebut menurun. Oleh karena itu,
kurva AP menaik sampai kurva tersebut mencapai B, kemudian menurun. Ciri-ciri tersebut juga
ditunjukkan oleh titik B’ pada Gambar 7.6(b). Pada titik tersebut tampak bahwa MPX = APx dan APX
berada pada keadaan maksimum.

Titik ketiga, yakni titik C, menunjukkan posisi di mana slope kurva TP sama dengan nol dan kurva
tersebut mencapai titik maksimumnya. Setelah melampaui titik C, MPX menjadi negatif. Artinya jika
ada kenaikan penggunaan input X justru akan menyebabkan penurunan produk total (TP). Titik yang

sesuai dalam Gambar 7.6(b) adalah titik C’ yaitu suatu titik di mana kurva MP berpotongan dengan
sumbu X.

 THE LAW OF DIMINISHING RETURNS

Kurva TIP dan MP pada Gambar 7.6 menunjukkan sifat yang kita kenal dengan istilah hukum kenaikan
hasil yang berkurang (the law of diminishing returns). Hukum ini menyatakan bahwa jika jumlah
penggunaan satu input variabel meningkat sementara jumlah penggunaan faktor-faktor produksi

16
lainnya tidak berubah maka pada mulanya kenaikan penggunaan input tersebut akan menyebabkan
kenaikan output, tetapi kemudian mulai menurun (berkurang). Atau dengan kata lain, hukum ini
menyatakan bahwa MP dari faktor produksi variabel akhirnya akan menurun, jika input tersebut
dikombinasikan dengan satu input lainnya atau lebih yang jumlahnya tetap.

 Kurva Produk Total, Rata-rata dan Marginal

Hukum kenaikan hasil yang berkurang ini bukanlah hukum yang bisa diturunkan secara deduktif.
Hukum ini merupakan generalisasi dari suatu hubungan empiris yang telah diamati dengan seksama
dalam setiap sistem produksi. Dasar dari hubungan ini secara gampang ditunjukkan oleh input tenaga
kerja dalam suatu proses produksi di mana jumlah modal yang digunakan adalah tetap.

Sekarang kita perhatikan sebuah pabrik yang merakit bagian-bagian mesin untuk memproduksi mobil.
Jika seorang pekerja ditugaskan untuk merakit sebuah mobil, maka pekerja itu harus melakukan
semua kegiatan yang diperlukan untuk membuat mobil tersebut. Output dari kombinasi penggunaan
tenaga kerja dan modal seperti itu tampaknya akan sangat kecil. Namun demikian, jika ada tambahan
pekerja ke dalam kegiatan perakitan tersebut, dengan menganggap kput modal tetap, maka output
bisa ditingkatkan dengan cepat. Intensitas penggunaan sumberdaya modal meningkat dengan adanya
tambahan input tenaga kerja tersebut dan kombinasi input menjadi lebih efisien. Perbaikan
penggunaan modal yang disebabkan oleh pengerjaan tenaga kerja yang semakin banyak tersebut bisa
meningkatkan MP (meningkatkan output) setiap pekerja sampai pada kisaran tertentu dari tambahan
tenaga kerja tersebut. Kenaikan produktivitas marginal ini terjadi karena setiap tenaga kerja semakin
mampu mengelola sejumlah barang modal yang digunakannya daripada jika jumlah tenaga kerja
tersebut lebih sedikit. Spesialisasi kegiatan yang bisa menyertai kenaikan pengerjaan tenaga kerja
tersebut merupakan faktor lain yang bisa juga meningkatkan MP tenaga kerja jika ada tambahan
tenaga kerja yang digunakan.

Sebuah gambaran tentang keadaan produksi di mana MP dari suatu input meningkat pada suatu
kisaran tertentu ditunjukkan pada Tabel 7.2. Di situ unit pertama tenaga kerja (input X) menghasilkan
15 unit produksi. Jika 2 unit tenaga kerja, maka 31 unit output yang dihasilkan, dan MP untuk tenaga
kerja yang kedua ini adalah 16 (lebih besar dari unit yang pertama yaitu 15). Demikian juga, tambahan
satu unit tenaga kerja lainnya bisa mengakibatkan kenaikan output menjadi 48 unit, yang berarti
bahwa MP dari unit tenaga kerja yang ketiga adalah 17 unit.

Akhirnya, setelah mencapai suatu kisaran tertentu, pertambahan tenaga kerja selanjutnya tidak akan
menghasilkan manfaat yang sama besarnya dengan manfaat yang diterima sebelumnya. Jika hal ini
terjadi, maka tingkat kenaikan output untuk setiap unit tambahan tenaga kerja (MP tenaga kerja)
akan menurun. Walaupun output total terus meningkat jika ada unit tambahan tenaga kerja yang
digunakan (MP tenaga kerja positif), tetapi tingkat kenaikan output tersebut akan menurun (MP akan
turun). Penurunan produktivitas marginal ini ditunjukkan oleh unit keempat, kelima, keenam dan
ketujuh dari input X pada Tabel 7.2 tersebut.

Akhirnya, suatu titik di mana jumlah input variabel sangat banyak sehingga output total mulai
menurun dengan adanya penambahan penggunaan input tersebut akan dicapai. Dalam contoh
perakitan mobil itu, hal ini akan terjadi jika tenaga kerja sangat banyak sehingga para pekerja
terganggu dalam melakukan proses produksi. Pada Tabel 7.2 ditunjukkan bahwa hal ini terjadi ketika
lebih dari 7 unit input X dikombinasikan dengan 2 unit input Y. Unit X yang kedelapan menyebabkan

17
penurunan 1 unit output (berarti MP =-1), sedangkan unit ke-9 dan ke-10 menyebabkan output turun
masing-masing sebesar 2 dan 3.

Dalam Gambar 7.6(b), kisaran di mana input variabel X menunjukkan penerimaan hasil yang
meningkat, menurun dan negatif telah ditunjukkan. Walaupun informasi yang diberikan oleh
hubungan tingkat penerimaan hasil atau produktivitas ini tidak memungkinkan seseorang untuk
menentukan jumlah penggunaan input yang optimal yang akan digunakan dalam suatu kegiatan
produksi, tetapi hubungan ini bisa membantu seseorang untuk menghindari kombinasi penggunaan
input yang tidak rasional menurut kaidah-kaidah ekonomis yang realistis.

Konsep tahapan produksi yang tidak rasional ini, bisa diamati lebih mendalam dengan menggunakan
analisis isokuan yang secara eksplisit menyadari potensi variabilitas kedua faktor produksi (modal dan
tenaga kerja) tersebut dalam suatu sistem produksi 2 input – 1 output. Teknik ini dibahas pada bagian
berikut di mana teknik ini digunakan untuk menelaah peranan dari substitubilitas input dalam
penentuan kombinasi input yang optimal.

Walaupun kita bisa menelaah sifat-sifat fungsi produksi secara grafis dengan menggunakan
permukaan produksi tiga dimensi seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 7.3, tetapi penyajian secara
dua dimensi dengan menggunakan isokuan biasanya lebih mudah dilakukan.

Isokuan berasal dari kata iso yang berarti sama dan quant yang berarti kuantitas adalah sebuah kurva
yang menunjukkan semua kombinasi penggunaan input yang berbeda secara efisien untuk
menghasilkan sejumlah output tertentu. Misalnya, kita lihat pada Tabel 7.1 bahwa 91 unit output bisa
dihasilkan oleh 4 kombinasi input: X= 3, Y= 8; X = 4, Y= 6; X = 6, Y = 4; dan X = 8, Y= 3. Oleh karena itu,
keempat kombinasi input tersebut akan terletak pada isokuan Q = 91. Sama juga halnya, kombinasi-
kombinasi X = 6, Y=10; X= 7, Y= 8; X=10, Y= 7; semuanya menghasilkan 122 unit produksi, dan oleh
karena itu kombinasi – kombinasi tersebut terletak pada isokuan Q= 122.

Kedua isokuan tersebut dilukiskan dalam Gambar7.7. Setiap titik pada isokuan Q = 91 menunjukkan
kombinasi penggunaan input X dan Y yang berbeda untuk menghasilkan 91 unit output. Misalnya, 91
unit bisa dihasitkan dengan 3 unit X dan 8 unit Y, 4 unit X dan 6 unit Y, atau semua kombinasi X dan Y
yang lain pada isokuan Q= 91 tersebut. Interpretasi yang sama bisa digunakan untuk isokuan Q= 122
unit output.

Isokuan-isokuan untuk fungsi produksi yang kontinyu yang ditunjukkan dalam Gambar 7.3 bisa dibuat
melalui rangkaian bidang pada permukaan produksi itu, mendatar terhadap bidang XY pada berbagai
ketinggian, Setiap bidang menunjukkan tingkat output yang berbeda-beda. Dua bidang yang melalui
permukaan produksi itu ditunjukkan dalam Gambar 7.8 pada ketinggian Q1 dan Q2. Setiap titik pada
permukaan produksi tersebut dengan ketinggian Q1 di atas bidang input, yakni setara titik sepanjang
kurva Q1, menunjukkan kuantitas yang sama atau isokuan dari output sebesar Q1 unit. Kurva Q2
menggambarkan tempat kedudukan semua kombinasi input yang menghasilkan unit produksi Q2.

Kurva isokuan tersebut bisa dipindahkan ke permukaan input, seperti ditunjukkan oleh kurva Q1 dan
Q2 pada Gambar 7.8, dan kemudian dipindahkan ke gambar dua dimensi yang ditunjukkan dalam
Gambar 7.8. Kurva-kurva yang terakhir ini menunjukkan bentuk standar dari sebuah isokuan

 Faktor-faktor Produksi

18
Kegiatan produksi tentunya memerlukan unsur-unsur yang dapat digunakan dalam proses produksi
yang disebut faktor produksi. Faktor produksi yang bisa digunakan dalam proses produksi terdiri atas
sumberdaya alam, tenaga kerja mansuia, modal dan kewirausahaan.

a.Sumberdaya Alam

Sumberdaya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam yang dapat dimanfaatkan
manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Sumberdaya alam di sini meliputi segala sesuatu yang ada
di dalam bumi, seperti:

- Tanah, tumbuhan, hewan.

- Udara, sinar matahari, hujan.

- Bahan tambang, dan lain sebagainya.

 Faktor produksi sumberdaya alam merupakan faktor produksi asli karena telah tersedia di
alam langsung.

Coba Anda lihat di sekitar lingkungan tempat tinggalmu, faktor-faktor produksi sumberdaya alam
apa saja yang ada, dan dapat digunakan untuk produksi apa!

b.Sumberdaya Manusia (Tenaga Kerja Manusia)

Tenaga kerja manusia adalah segala kegiatan manusia baik jasmani maupun rohani yang dicurahkan
dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa maupun faedah suatu barang.

Tenaga kerja manusia dapat diklasifikasikan menurut tingkatannya (kualitasnya) yang terbagi atas:

a).Tenaga kerja terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh pendidikan baik
formal maupun non formal.

Contoh: guru, dokter, pengacara, akuntan, psikologi, peneliti.

b). Tenaga kerja terlatih (trained labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh keahlian berdasarkan
latihan dan pengalaman.

Contoh: montir, tukang kayu, tukang ukir, sopir, teknisi.

c).Tenaga kerja tak terdidik dan tak terlatih (unskilled and untrained labour), adalah tenaga kerja yang
mengandalkan kekuatan jasmani daripada rohani.

Contoh: tenaga kuli pikul, tukang sapu, pemulung, buruh tani.

Dari klasifikasi tenaga kerja di atas, coba Anda klasifikasi tenaga kerja yang mana paling banyak di
daerah Anda.

c.Sumberdaya Modal

19
Modal menurut pengertian ekonomi adalah barang atau hasil produksi yang digunakan untuk
menghasilkan produk lebih lanjut. Misalkan orang membuat jala untuk mencari ikan. Dalam hal ini
jala merupakan barang modal, karena jala merupakan hasil produksi yang digunakan untuk
menghasilkan produk lain (ikan). Di dalam proses produksi, modal dapat berupa peralatan-peralatan
dan bahan-bahan.

 Modal dapat dibedakan menurut:

1).Kegunaan dalam proses produksi.

a).Modal tetap adalah barang-barang modal yang dapat digunakan berkali-kali dalam proses
produksi.

Contoh: gedung, mesin-mesin pabrik.

b).Modal lancar adalah barang-barang modal yang habis sekali pakai dalam proses produksi.

Contoh: bahan baku, bahan pembantu.

2).Bentuk Modal

a).Modal konkret (nyata) adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses produksi.

Contoh: mesin, bahan baku, gedung pabrik.

b).Modal abstrak (tidak nyata) adalah modal yang tidak dapat dilihat tetapi mempunyai nilai dalam
perusahaan.

Contoh: nama baik perusahaan dan merek produk.

c).Sumberdaya Pengusaha

Sumberdaya ini disebut juga kewirausahaan. Pengusaha berperan mengatur dan


mengkombinasikan faktor-faktor produksi dalam rangka meningkatkan kegunaan barang atau jasa
secara efektif dan efisien.Pengusaha berkaitan dengan managemen. Sebagai pemicu proses produksi,
pengusaha perlu memiliki kemampuan yang dapat diandalkan. Untuk mengatur dan
mengkombinasikan faktor-faktor produksi, pengusaha harus mempunyai kemampuan merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan usaha.

 Konsep Biaya Produksi, Pengertian Biaya Produksi, Konsep Biaya Produksi

Konsep Biaya Produksi

1) Pengertian Biaya Produksi

Proses produksi yang dilakukan produsen pasti meinerlukan biaya, besarnya biaya proporsional
dengan banyak barang dan jasa yang dihasilkan. Tahukan kalian apa itu biaya produksi? Biaya
produksi tidak dapat dipisahkan dari proses produksi. Biaya produksi dapat didefinisikan sebagai
semua pengeluaran atau semua beban yang harus ditanggung oleh perusahaan untuk menghasilkan

20
suatu jenis barang atau jasa.Biaya produksi juga dapat didefinisikan sebagai semua pengorbanan yang
diperlukan untuk mendukung proses produksi barang atau jasa tertentu yang dinyatakan dengan
uang. Pengorbanan yang dimaksud adalah pemakaian faktor-faktor produksi atau smnber-sumber
ekonomi seperti bahan baku yang digunakan, waktu dan tenaga yang terpakai, teknologi yang
digunakan, upah tenaga kerja yang terlibat dalam proses produksi, dan sebagainya. Pengorbanan
yang digunakan untuk mendukung proses produksi harus dikuantitatifkan dan diukur dengan uang,
hal tersebut dilakukan untuk mempermudah perhitungan sehingga diketahui dengan pasti nominal
modal yang digunakan untuk proses produksi, harga yang layak dari produk yang dihasilkan,
mengendalikan pengggunaan dana sehingga efisiensi produksi tercapai, dan membantu perhitungan
laba yang akan dihasilkan.

2) Konsep Biaya Produksi

Terdapat lima konsep biaya produksi yang harus kalian ketahui, kelima konsep biaya produksi
tersebut sebagai berikut.

a) Biaya Tetap (fixed cost/FC)

Biaya Tetap adalah biaya yang besarnya tidak tergantung pada jumlah barang yang dihasilkan.
Artinya, biaya yang dikeluarkan tidak berubah berapapun jumlah barang yang dihasilkan produsen.
Contohnya biaya gaji, bunga utang bank, sewa tempat dan sebagainya.

Biaya tetap dapat dikelompokkan menjadi dua sebagai berikut.

(1) Biaya tetap total (Total Fixed Cost/TFC)

Biaya tetap total adalah seluruh biaya yang tetap hams dikeluarkan dalam juinlah yang sama selama
memproduksi jumlah barang tertentu.

(2) Biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost/AFC)

Biaya tetap rata-rata adalah biaya tetap yang harus dikeluarkan per unit barang, Rumus untuk
menghitung biaya tetap rata-rata adalah sebagai berikut.

Dimana Q adalah juinlah barang yang diproduksi

Untuk mempermudah pemahaman. kalian tentang konsep AFC, perhatikan tabel sebagai berikut :

Jumlah Produksi

(Q) Total Fixed Cost (Rp) Average Fixed Cost


(Rp)

AFC = TFC/Q)

5 30,000.00 6,000.00

10 30,000.00 3,000.00

15 30,000.00 2,000.00

20 30,000.00 1,500.00

21
25 30,000.00 1,200.00

30 30,000.00 1,000.00

Jika digambarkan dengan kurva, berikut gambaran kurva biaya tetap dan biaya tetap rata-rata.

Kurva Biaya Tetap Rata-rata

b) Biaya Variabel ( Variabel Cost/VC)

Biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung kepada jumlah barang yang dihasilkan. Artinya,
besarnya biaya variabell dipengaruhi oleh jumlah barang yang diproduksi. Semakin banyak barang
yang diproduksi, semakin banyak biaya variabel.

Biaya variabel dapat dikelompokkan menjadi dua sebagai berikut.

(1) Biaya variabel total (total variabel cost/TVC)

Biaya variabel total adalah seluruh biaya variabel yang harus dikeluarkan selama memproduksi
barang dalam jumlah tertentu.

(2) Biaya variabel rata-rata (average variabel cost/AVC)

Biaya variabel rata-rata adalah biaya variabel yang harus dikeluarkan per unit barang yang diproduksi.
Rumus untnk menghitung biaya variabel rata-rata adalah sebagai berikut.

Dimana Q adalah jumlah barang yang diproduksi Untuk mempermudah pemahaman kalian tentang
konsep AVC, perhatikan tabel sebagai berikut.

Jumlah Produksi

(Q) Total Variable Cost

(Rp) Average Variable Cost (Rp)

5 30,000.00 6,000.00

10 50,000.00 5,000.00

15 75,000.00 5,000.00

20 90,000.00 4,500.00

25 100,000.00 4,000.00

30 110,000.00 3,666.67

Jika digambarkan dengan kurva, berikut gambaran kurva biaya variebal total dan biaya variabel rata-
rat.

Kurva Biaya Variabel Total dan Kurva Biaya Variabel Rata-rata

c) Biaya Total ( Total Cost/TC)

22
Biaya total adalah jumlah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang atau jasa
yang dilakukan produsen. Biaya total merupakan penjumlahan dari biaya tetap total (TFC) dan biaya
variabel total (TVC). Jika diformulasikan dalam persamaan sebagai berikut.

AVC = TFC + TVC

Jika digambarkan dengan kurva, berikut gambaran kurva biaya total dan biaya total rata-rata sebagai
berikut.

d) Biaya Rata-Rata (average cost/AC)

Biaya rata-rata adalah biaya yang dikeluarkan untUk setiap satu unit barang yang diproduksi oleh
produsen. Semakin banyak jumlah barang yang dihasilkan, maka biaya rata-rata (AC) akan semakin
menurun sampai mencapai titik terendah pada jumlah produksi tertentu. Namun, jika jumlah
produksi ditingkatkan lagi, AC bergerak naik kembali. Jika diformulasikan dalam persamaan sebagai
berikut.

e) Biaya Marginal (marginal cost/MC)

Biaya marginal adalah perubahan biaya total (ATC) jika produksi ditambah/dikurangi satu unit.
Dengan kata lain, MC adalah tambahan atau pengurangan biaya jika produsen
menambah/mengurangi satu unit produksi. MC mula-mula menurun, tetapi selanjutnya meningkat
sejalan dengan bertambahnya jumlah barang yang dihasilkan. Jika diformulasikan dalam persamaan
sebagai berikut.

f). Konsep Penerimaan (Revenue)

Penerimaan adalah pendapatan produsen atau pengusaha berupa uang yang diperoleh dari hasil
penjualan barang yang diproduksi selama periode tertentu. Terdapat beberapa macam konsep
penerimaan sebagai berikut.

1) Penerimaan Total (total revenue ITR)

Penerimaan Total adalah seluruli pendapatan yang diterima produsen dari hasil penjualan barang
selama periode tertentu. Jika diformulasikan dalam bentuk persamaan sebagai berikut.

TR = P x Q

Dimana:

TR = Total Penerimaan P = Harga barang Q = Jumlah Penjualan Barang

2) Penerimaan Rata-rata (average revenue/AR)

Penerimaan rata-rata adalah pendapatan produsen epr unti barang yang berhasil dijualnya. Jika
diformulasikan dalam bentuk persamaan sebagai berikut.

Dengan demikian, AR nilainya sama dengan harga jual per unit barang. 3) Penerimaan Marginal
(marginal revenue/MR)

23
Penerimaan marginal adalah kenaikan penerimaan total yang disebabkan oleh tambahan penjualan
sebanyak satu unit barang. Jika diformulasikan dalam bentuk persamaan sebagai berikut

Penerimaan (Revenue)

Pengertian dan Jenis Penerimaan

1.1. Pengertian Penerimaan

Penerimaan atau Revenue adalah semua penerimaan produsen dari hasil penjualan barang atau
outputnya. Macam-macam revenue sebagai berikut :

• Total Revenue (TR) adalah penerimaan total dari hasil penjualan output.

TR = P.Q dimana : P=Price / harga

Q= Quantity / Jumlah barang

• Average Revenue (AR) adalah penerimaan per unit dari penjualan output.

AR = TR / Q = P.Q / Q = P Jadi AR = P

• Marginal Revenue (MR) adalah kenaikan atau penurunan penerimaan sebagai akibat dari
penambahan atau pengurangan satu unit output.

MR = ∆TR / ∆Q

Bentuk-bentuk kurva TR, MR, AR tergantung dari jenis pasarnya sebagai berikut :

• Pasar Persaingan Sempurna

Dalam pasar ini harga ditentukan oleh pasar.

Sifat-sifat dari konsep revenue sebagai berikut :

• Total Revenue naik pada saat Eh dari kurva permintaan (AR) lebih dari 1 yang berarti penurunan
harga 1 %, berakibat kenaikan permintaan lebih dari 1 %.

• Total Revenue maksimum pada Eh = 1.

• Total Revenue turun pada saat Eh < 1 yang berarti penurunan harga 1 % berakibat kenaikan
permintaan kurang dari 1 %.

Didalam memproduksi suatu barang, ada dua hal yang menjadi fokus utama dari seorang pengusaha
dalam rangka mendapatkan keuntungan yang maksimum, yaitu ongkos (cost) dan penerimaan
(Revenue).

24
Ongkos sebagaimana telah dijelaskan diatas, maka yang dimaksud dengan penerimaan adalah jumlah
uang yang diperoleh dari penjualan sejumlah output atau dengan kata lain merupakan segala
pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan hasil dari penjualan hasil produksinya.

Hasil total penerimaan dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah satuan barang yang dijual dengan
harga barang yang bersangkutan atau

TR = Q x P

Didalam memproduksi suatu barang, ada dua hal yang menjadi fokus utama dari seorang pengusaha
dalam rangka mendapatkan keuntungan yang maksimum, yaitu ongkos (cost) dan penerimaan
(Revenue).

Ongkos sebagaimana telah dijelaskan diatas, maka yang dimaksud dengan penerimaan adalah jumlah
uang yang diperoleh dari penjualan sejumlah output atau dengan kata lain merupakan segala
pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan hasil dari penjualan hasil produksinya.

Hasil total penerimaan dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah satuan barang yang dijual dengan
harga barang yang bersangkutan atau

TR = Q x P

1.2. Jenis-jenis Penerimaan

1) Total penerimaan (Total revenue : TR), yaitu total penerimaan dari hasil penjualan.

Pada pasar persaingan sempurna, TR merupakan garis lurus dari titik origin, karena harga yang terjadi
dipasar bagi mereka merupakan suatu yang datum (tidak bisa dipengaruhi), maka penerimaan
mereka naik sebanding (Proporsional) dengan jumlah barang yang dijual.

Pada pasar persaingan tidak sempurna, TR merupakan garis melengkung dari titik origin, karena
masing perusahaan dapat menentukan sendiri harga barang yang dijualnya, dimana mula-mula TR
naik sangat cepat, (akibat pengaruh monopoli) kemudian pada titik tertentu mulai menurun (akibat
pengaruh persaingan dan substansi).

25
2) Penerimaan rata-rata (Avarage Total revenue: AR), yaitu rata-rata penerimaan dari per kesatuan
produk yang dijual atau yang dihasilkan, yang diperoleh dengan jalan membagi hasil total penerimaan
dengan jumlah satuan barang yang dijual.

3) Penerimaan Marginal (Marginal Revenue : MR), yaitu penambahan penerimaan atas TR sebagai
akibat penambahan satu unit output.

Dalam pasar persaingan sempurna MR ini adalah konstan dan sama dengan harga (P), dan berimpit
dengan kurva AR atau kurva permintaan, bentuk kurvanya horizontal.

Dalam pasar persaingan tidak sempurna MR, menurun dari kiri atas kekanan bawah dan nilainya
dapat berupa :

Positif;

Sama dengan nol;

Negatif.

Bentuk matematis secara sederhana dapat ditulis :

TR = P x Q

PxQ

AR = TR : Q atau =P

dTR

MR = = TRn – TRn-1

26
dQ

Dalam bentuk tabel dapat diperlihat sebagai contoh berikut :

Untuk kasus harga tetap/kurva permintaan mendatar.

Tabel 4 . 2 .

Data jumlah Produksi, ongkos dan Penerimaan Produksi.

Q AR = P TR TC AC= TC/Q
II MR MC

0 100 0 145 – -145 –


1 100 100 175 175 -75 100


30

2 100 200 200 100 0 100


25

3 100 300 220 75,3 80 100


20

4 100 400 250 62,5 150 100


30

5 100 500 300 60 200 100


50

6 100 600 370 61,6 230 100


70

7 100 700 460 65,7 240 100


90

8 100 800 570 71,3 230 100


110

Gambar dari tabel diatas dapat digambarkan dengan dua cara :

27
(1) Marginal analysis dan

(2) Total analysis

Pengertian Distribusi

Distribusi adalah kegiatan ekonomi yang menjembatani kegiatan produksi dan konsumsi. Berkat
distribusi barang dan jasa dapat sampai ke tangan konsumen. Dengan demikian kegunaan dari barang
dan jasa akan lebih meningkat setelah dapat dikonsumsi.

Dari apa yang baru saja diuraikan dapat disimpulkan bahwa distribusi adalah semua kegiatan yang
ditujukan untuk menyalurkan barang dan/atau jasa dari produsen ke konsumen. Orang yang
melakukan kegiatan distribusi disebut distributor.

Ada tiga jenis saluran distribusi, yaitu:

a. Saluran distribusi langsung

Produsen → Konsumen

Contoh: petani sayur menjual sayuran di pasar.

b. Saluran distribusi semi langsung

Produsen → Perantara → Konsumen

Contoh: Penerbit buku menjual bukunya melalui sales.

c. Saluran distribusi tidak langsung

Produsen → Pedagang Besar → Pedagang Kecil → Pedagang Eceran → Konsumen

Contoh: Pabrik televisi menjual televisi kepada konsumen melalui pedagang barang elektronik yang
mengambil/membeli dari agen atau perwakilan dagang pabrik televisi tersebut.

B. Fungsi Utama Distribusi

Yang dimaksud dengan fungsi utama / pokok adalah tugas-tugas yang mau tidak mau harus
dilaksanakan. Dalam hal ini fungsi pokok distribusi meliputi:

1) Pengangkutan (Transportasi)

Pada umumnya tempat kegiatan produksi berbeda dengan tempat tinggal konsumen, perbedaan
tempat ini harus diatasi dengan kegiatan pengangkutan. Seiring dengan bertambahnya jumlah
penduduk dan semakin majunya teknologi, kebutuhan manusia semakin banyak. Hal ini
mengakibatkan barang yang disalurkan semakin luas, sehingga membutuhkan alat transportasi
(pengangkutan).

2) Penjualan (Selling)

Di dalam pemasaran barang, selalu ada kegiatan menjual yang dilakukan oleh produsen. Pengalihan
hak dari tangan produsen kepada konsumen dapat dilakukan dengan penjualan. Dengan adanya
kegiatan ini maka konsumen dapat menggunakan barang tersebut.

28
3) Pembelian (Buying)

Setiap ada penjualan berarti ada pula kegiatan pembelian. Jika penjualan barang dilakukan oleh
produsen, maka pembelian dilakukan oleh orang yang membutuhkan barang tersebut.

4) Penyimpanan (Stooring)

Sebelum barang-barang disalurkan pada konsumen biasanya disimpan terlebih dahulu. Dalam
menjamin kesinambungan, keselamatan dan keutuhan barang-barang, perlu adanya penyimpanan
(pergudangan). Contoh, kalian bisa lihat mengapa orang tua kita ada yang membuat lumbung padi?

5) Pembakuan Standar Kualitas Barang

Dalam setiap transaksi jual-beli, banyak penjual maupun pembeli selalu menghendaki adanya
ketentuan mutu, jenis dan ukuran barang yang akan diperjualbelikan. Oleh karena itu perlu adanya
pembakuan standar baik jenis, ukuran, maupun kualitas barang yang akan diperjualbelikan tersebut.
Pembakuan (standardisasi) barang ini dimaksudkan agar barang yang akan dipasarkan atau disalurkan
sesuai dengan harapan.

6) Penanggung Risiko

Barang yang didistribusikan bisa jatuh dan pecah, maka rusaklah barang yang akan didistribusikan
tersebut. Hal ini mungkin saja terjadi pada kegiatan distribusi, maka seorang distributor tentunya
akan menanggung risiko. Pada jaman sekarang untuk menanggung risiko yang muncul bisa dilakukan
kerjasama dengan lembaga/perusahaan asuransi.

C. Saluran Distribusi

Pengertian dari saluran distribusi atau perantara distribusi adalah orang atau lembaga yang
kegiatannya menyalurkan barang dari produsen sampai ke tangan konsumen dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan. Saluran distribusi dapat kita bedakan menjadi dua golongan lembaga
distribusi, yaitu pedagang dan perantara khusus.

1) Pedagang

Pengertian pedagang adalah seseorang atau lembaga yang membeli dan menjual barang kembali
tanpa mengubah bentuk dan tanggung jawab sendiri dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan.

Pedagang dibedakan menjadi:

a) Pedagang Besar (Grosir atau Wholesaler) adalah pedagang yang membeli barang dan menjualnya
kembali kepada pedagang yang lain. Pedagang besar selalu membeli dan menjual barang dalam partai
besar.

b) Pedagang Eceran (Retailer) adalah pedagang yang membeli barang dan menjualnya kembali
langsung kepada konsumen. Untuk membeli biasa partai besar, tetapi menjualnya biasanya dalam
partai kecil atau persatuan.

2) Perantara Khusus

29
Sama halnya dengan pedagang, kegiatan perantara khusus juga menyalurkan barang dari produsen
sampai ke tangan konsumen. Bedanya perantara khusus tidak bertanggung jawab penuh atas barang
yang tidak laku terjual.

Perantara khusus meliputi:

Agen (Dealer) adalah perantara pemasaran atas nama perusahaan. Menjualkan barang hasil
produksi perusahaan tersebut di suatu daerah tertentu. Balas jasa yang diterima berupa pengurangan
harga dan komisi.

Broker (Makelar) adalah perantara pemasaran yang kegiatannya mempertemukan penjual dan
pembeli untuk melaksanakan kontrak atau transaksi jual beli. Balas jasa yang diterima disebut kurtasi
atau provisi.

Komisioner adalah perantara pembelian dan penjualan atas nama dirinya sendiri dan
bertanggungjawab atas dirinya sendiri. Balas jasa yang diterima disebut komisi.

Eksportir adalah pedagang yang melakukan aktivitasnya dengan menyalurkan barang ke luar negeri.

Importir adalah pedagang yang melakukan aktivitasnya dengan menyalurkan barang dari luar
negeri ke dalam negeri. Jika dibuatkan bagan, maka hubungan antara produsen, saluran distribusi dan
konsumen sebagai berikut.

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kegiatan Distribusi

Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan distribusi ialah:

1) Faktor Pasar

Dalam lingkup faktor ini, saluran distribusi dipengaruhi oleh pola pembelian konsumen, yaitu jumlah
konsumen, letak geografis konsumen, jumlah pesanan dan kebiasaan dalam pembelian.

2) Faktor Barang

Pertimbangan dari segi barang bersangkut-paut dengan nilai unit, besar dan berat barang, mudah
rusaknya barang, standar barang dan pengemasan.

3) Faktor Perusahaan

Pertimbangan yang diperlukan di sini adalah sumber dana, pengalaman dan kemampuan manajemen
serta pengawasan dan pelayanan yang diberikan.

4) Faktor Kebiasaan dalam Pembelian

Pertimbangan yang diperlukan dalam kebiasaan pembelian adalah kegunaan perantara, sikap
perantara terhadap kebijaksanaan produsen, volume penjualan dan ongkos penyaluran barang.

Sebutkan dan jelaskan 5 contoh orang atau badan yang melakukan kegiatan distribusi !

Forum Tanya Jawab

30
Ekonomi

Sebutkan dan jelaskan 5 contoh orang atau badan yang melakukan kegiatan distribusi !

1. Agen

Tentunya kita sudah sangat sering mendengar kata agen. Dimana agen ini merupakan salah satu
distributor. Agen banyak sekali macamnya mulai dari agen makanan yang kecil – kecilan, agen jasa,
yang pastinya fungsi dari agen itu sendiri merupakan sarana untuk seseorang melakukan distribusi
kepada pihak lain. Sebagai contohnya agen dealer atau agen transportasi udara. Saat ini banyak
ditemukan sekali agen transportasi udara yang menjual tiket. Kegiatan agen tersebut merupakan
salah satu perilaku yang mencerminkan pendistribusian suatu barang.

2. Pedagang besar maupun pedagang eceran

Pedagang besar biasanya terkenal dengan nama atau sebutan grosir. Pedagang besar sifatnya
membeli barang secara besar – besaran dan dijual kembali ke pedagang eceran, hal tersebut
merupakan salah satu sikap pendistribusian suatu barang. Dari pedagang eceran kemudian di
distribusikan kembali ke konsumen.

3. Makelar

Makelar atau bahasa kerennya disebut dengan broker merupakan suatu perantara yang atas nama
orang lain yang dimana tugas makelar tersebut untuk mencarikan barang yang akan di beli oleh si
pembeli nantinya. Tapi disini si makelar tidak ikut bertanggung jawab atas segala penyerahan barang
dan pembayarannya. Makelar hanya bertugas mencarikan barangnya. Hal tersebut juga merupakan
contoh dari distribusi karena makelar juga bertugas mencari barang yang nantinya akan dipakai oleh
si konsumen.

4. Komisioner

Komisioner merupakan istilah bagi seseorang yang melakukan distribusi barang. Namun distribusi
barang ini bagi si komisioner dia ikut bertangggung jawab atas segala bentuk pembelian barangnya.
Karena pembelian barangnya tersebut mengatasnamakan si komisioner. Dan imbalan bagi si
komisioner dinamakan dengan komisi.

5. Pedagan barang-barang antik

Pedagang barang-barang antik ini dalam bahasa inggrisnya lebih dikenal dengan speciality selling.
Pedagang barang antik atau pedagang barang khusus ini khusus menjual barang-barang antik dan
barang-barang hasil produksi tertentu. Contohnya pedagang barang seperti ini sulit ditemukan karena
memang barang yang dijualnya juga terbatas dan sangat khusus. Barang antik ini bisa berupa
perhiasan, elektronik dan lain – lain.Faktor-faktor yang memengaruhi kegiatan distribusi

Faktor-faktor yang memengaruhi kegiatan distribusi ialah:

1) Faktor Pasar

Dalam lingkup faktor ini, saluran distribusi dipengaruhi oleh pola pembelian konsumen, yaitu jumlah
konsumen, letak geografis konsumen, jumlah pesanan dan kebiasaan dalam pembelian.

31
2) Faktor Barang

Pertimbangan dari segi barang bersangkut-paut dengan nilai unit, besar dan berat barang, mudah
rusaknya barang, standar barang dan pengemasan.

3) Faktor Perusahaan

Pertimbangan yang diperlukan di sini adalah sumber dana, pengalaman dan kemampuan manajemen
serta pengawasan dan pelayanan yang diberikan.

4) Faktor Kebiasaan dalam Pembelian

Pertimbangan yang diperlukan dalam kebiasaan pembelian adalah kegunaan perantara, sikap
perantara terhadap kebijaksanaan produsen, volume penjualan dan ongkos penyaluran barang.

Memilih Saluran Rantai Distribusi Terbaik

Bagaimana cara mendistribusikan barang yang baik..?

Cara memilih distributor ?

Mencari distributor yang baik ?

Bulan Desember 2010 lalu, banyak komen yang masuk, intinya ingin memulai usaha namun tidak tahu
cara mendistribusikan barang… kalau cara memasarkan atau menjual sih gampang katanya.. Hmmm
benar juga, saya dulu pernah dibuat pusing sama distribusi ini.. terutama untuk usaha kecil dengan
sumber daya yang terbatas.. tapi kalau memilihnya sudah tepat.. ya euneaak tok jadinya..

1. Distribusi panjang (DPJ)

Setiap perantara minta untung… jadi ketika produk sampai di konsumen akhir harganya mahal.. rata-
rata mark up bisa sampai 40% loh.. pastinya produk sampai ke konsumen membutuhkan waktu yang
lama.

2. Distrubusi Pendek (DPD)

Biar harga bisa lebih murah, distribusi dipotong saja.. disamping itu produk bisa lebih cepat samapai
di tangan konsumen, tapi resikonya penyebarannya kurang luas dan capek..

3. Distribusi melalui representatative (DMR)

ya pemakai ya penjual.. contohnya seperti orang jualan narkoba.. eee multi level marketing maksud
saya.. Penjualnya harus dilatih dan dikoordinasi dengan baik.. Terus jangan lupa.. orang-orang ini juga
butuh untung loh.. jadi produk sampai di konsumen akhir (yang benar-benar konsumen) mark-up
harga juga bisa 40%.. next post ya.. saya buktikan..

Mengapa sih harus ada distribusi..? pastinya karena bermanfaat, manfaat perantara/ distributor
(saluran distribusi) bagi produsen adalah

1. Agar tidak ruwet, contoh saja, bila ada 1000 pelanggan maka produsen harus melayani secara
langsung 1000 pelanggan, ada seribu pengiriman, seribu call dst.. wow capek deh…

32
2. Mengurangi biaya operasional produsen, terutama perusahaan baru atau perusahaan kecil dengan
cashflow terbatas.

3. Mendapatkan promosi, karena kontak produk dengan pelanggan bisa lebih sering terjadi,
bagaimanapun juga perantara akan menawarkan barangnya kepada pelanggan agar mereka
mendapatkan untung.

4. Mengurangi resiko, bila terjadi negosiasi dan pembelian, otomatis kepemilikan barang berpindah,
otomatis resiko juga berpindah ke perantara saluran distribusi, misal bila terjadi banjir, maka yang
rugi bukan principal lagi, namun sudah berpindah ke perantara.

Manfaat yang lain cari sendiri yah..

Distribusi berdasarkan Jenis Produk

1. Produk membutuhkan penjelasan secara detail atau produk ini susah cara menggunakannya –>
saluran distribusi yang baik adalah dengan menggunakan penjual yang sekaligus menjadi konsultan
(seperti DMR)

2. Produk yang mudah rusak atau produk dengan masa kadaluarsa yang pendek seperti : sosis (mutu
hotel *5), obat/makanan yg butuh pendingin –> saluran distribusi yang baik tidak boleh terlalu
panjang, disarankan yang pendek saja, agar kecepatan perpindahan produk dari produsen ke
konsumen bisa lebih cepat. (seperti DPD)

b. Minuman y4kul* (susu fermentasi) kalau pakai distribusi terlalu panjang, pasti rusak.. saya sudah
mencoba keliling kemana-mana se Surabaya mencari y4kul* yang masa kadaluarsanya lebih dari 2
bulan.. gak ada tuh..!! gak percaya..? coba saja.. tanya saja sama ibu-ibu yang mengayuh sepeda
y4kul* itu..

3. Produk yang dibutuhkan banyak orang spt sabun, minyak goreng dll, –> saluran dengan mata rantai
yang panjang tidak masalah, malah disarankan, yang penting bisa menyebar ke seluruh pelosok desa..
ilmu geografi atau pemetaan sangat penting disini.. (seperti DPJ) Contoh hhmmm… isi sendiri ya

4. Produk yang mudah di substitusi (mudah digantikan dengan produk lain/produk pesaing) –> saluran
distribusi yang dipilih harus punya sistem informasi barang yang canggih dan akurat, untuk
memonitor ketersedian barang di pasar..

5. Ada pula produk yang campuran misal : produk mudah disubstistusi (nomor 4) tapi juga mudah
rusak (nomor 2).. terus memilih distribusinya bagaimana..? yang tinggal digabung saja ha.. ha..

Distribusi Barang Berdasarkan Intensitas

1. Distribusi Intensif : bertujuan untuk memenuhi/membanjiri pasar, semua outlet/toko harus


menyediakan produk kita, sebab :

Omset penjualan berkaitan langsung dengan jumlah outlet yang menyediakan produk. (berkaitan
dengan ketersediaan)

2) Pelanggan memiliki berbagai pilihan merek yang dapat diterima, dengan kata lain, jika produk kita
tidak tersedia, pelanggan langsung akan memilih produk pesaing.

33
distribusi yang cocok adalah distribusi panjang, tujuannya agar sampai ke pelosok kecamatan.. kalau
distribusi kita kelola sendiri, siapkan uang yang banyak untuk membangun armada angkutan, gudang
di tiap kota, salesman untuk mengambil surat permintaan, plus bagian penagihan (mana ada yang beli
cash..?) saran saya jangan Anda berpikir untuk mengelola sendiri, sebab perusahaan asing besar
(uangnya banyak) seperti Pfis3r, Gl4xo, susu Wy3th dll lebih suka menyerahkan distribusinya kepada
orang lain karena lebih efisien..

2. Distribusi Selektif : produsen sengaja menggunakan sedikit outlet, di wilayah geografis tertentu
untuk menjual produk, sebab :

1) Omset penjualan tidak terkait dengan jumlah outlet yang menyediakan produk, kalau outlet
diperbanyak malah terjadi retur barang ha.. ha.,.konsumen yang membeli produk ini adalah
konsumen khusus,

2) Pelanggan mempunyai loyaltitas yang tinggi, produk relatif tidak mempunyai kompetitor. Jadi
meskipun tempatnya jauh maka konsumen tetap mencarinya, meskipun jaraknya rumah dengan toko
lebih dari 15 km..

a) Tidak semua orang suka makan kerang (keong) jadi restoran suryani specialis keong tidak perlu
membuka cabang besaran-besaran..

b) Hotel mau dibawa kemana-mana juga gak bisa.. ya serahkan ke travel agen saja..

c) Jual peralatan selam digunung..?, mana laku ? sekarang peminatnya masih langka bukan..?
bukaaaannnn..

3. Distribusi eksklusif adalah bentuk ekstrem distribusi selektif di mana hanya satu grosir, pengecer
atau distributor yang digunakan di wilayah geografis tertentu.

1) Biasanya digunakan untuk melindungi distributor yang berani masuk pertama kali didaerah itu dari
kerugian yang disebabkan adanya distributor baru yang masuk belakangan (distributor kedua, ketiga
dst) didaerah itu, sehigga terjadi persaingan antar distributor..

2) Produsen menginginkan distributor tersebut dapat menjual dengan jumlah (omset) penjualan
tertentu (ditarget), kemudian diberi hak ekslusif agar semangat.

3) Di Indonesia karena ada subsidi dan kuota

Faktor produsen

1. Produsen tidak memiliki sumber daya untuk melaksanakan saluran distribusi, seperti tidak punya
mobil box, gudang atau tidak memiliki sumber daya untuk merekrut, melatih dan melengkapi tim
penjualan –> Jika demikian, pilihan jatuh pada menggunakan distributor dan retailer.. terserah bisa
panjang atau pendek..

2. Produsen memiliki sumber daya merekrut, melatih dan melengkapi tim penjualan, namun tidak
mampu melaksanakan saluran distribusi –> pilih saja distribusi model Franchise atau kemitraan
seperti Multi Level Marketing.. gitu…

34
3. Ini menyedihkan, produsen ternyata tidak memiliki data base (data calon konsumen) atau tidak ahli
untuk mendistribusikan produk. Mereka tidak tahu sasaran yang tepat–> pakailah distributor yang
biasanya mendistribusikan produk sejenis, yang sudah biasa mendistribusikan produk seperti punya
Anda, namun hati-hati karena produk Anda langsung bertanding dengan pesaing, bahkan mungkin
distributor tersebut membawa lebih dari dua produk yang sama bukan..? bukaaaaaan..

Pengertian Konsumsi sebagai Kegiatan Ekonomi

KONSUMSI

Pengertian, Tujuan, Pola, Macam, Kegunaan, dan Nilai Konsumsi sebagai Kegiatan Ekonomi - Agar
dapat bertahan hidup dan merasakan kenyamanan manusia harus melakukan konsumsi. Untuk
memperdalam wawasan tentang konsumsi kita akan mempelajari pengertian, tujuan dan pola serta
mempelajari kegunaan dan nilai dari suatu benda/barang

Pengertian Konsumsi

Dalam kehidupan sehari-hari kata konsumsi selalu dikaitkan dengan kegiatan makan dan minum. Di
suatu pesta sering muncul ucapan, “konsumsinya sangat memuaskan” atau “sayang sekali
konsumsinya tidak memuaskan”. Pengertian konsumsi seperti ini tidaklah salah, tetapi masih belum
lengkap.

Lalu, apa sebenarnya pengertian konsumsi menurut ilmu ekonomi? Apakah menurut kalian kegiatan
memakai sepatu bisa disebut sebagai konsumsi? Bila tidak, lalu kegiatan memakai sepatu termasuk
kegiatan apa? Dalam ilmu ekonomi, yang dimaksud dengan konsumsi adalah kegiatan manusia yang
mengurangi atau menghabiskan guna barang atau jasa yang ditujukan langsung untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.

Perhatikan tabel kegiatan konsumsi berikut.

Lalu, apakah contoh kegiatan konsumsi yang bisa menghabiskan guna jasa? Contohnya adalah
meminta penjelasan guru, meminta nasihat dokter, mengikuti kursus, memakai sopir pribadi,
menyaksikan pertunjukan musik, dan lain-lain.

Tahukah kalian ada kegiatan manusia yang menghabiskan atau mengurangi guna benda tetapi tidak
digolongkan sebagai konsumsi? Bahan baku dan bahan bakar, walaupun habis digunakan dalam
proses produksi tidak boleh disebut sebagai konsumsi. Karena, bahan baku dan bahan bakar tersebut
habis untuk memproduksi barang lain dan tidak digunakan langsung untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Demikian juga dengan pemakaian mesin, cangkul, palu, dan bangunan pabrik, walaupun
benda-benda tersebut gunanya berkurang, pemakaiannya tidak boleh digolongkan sebagai konsumsi.
Karena seperti dijelaskan dalam pengertian konsumsi, salah satu ciri konsumsi adalah ditujukan
langsung untuk memenuhi kebutuhan manusia, tidak ditujukan untuk memproduksi barang baru.

Tujuan Konsumsi

Berdasarkan uraian sebelumnya, dapat diketahui bahwa tujuan konsumsi di antaranya adalah:

a. memenuhi kebutuhan jasmani/fisik, contoh: makan, minum, disuntik, dan lain-lain;

35
b. memenuhi kebutuhan rohani, contoh: menyaksikan hiburan, meminta petunjuk ulama, dan lain-
lain;

c. mendapat penghargaan dari orang lain.

Kadang kala orang mengonsumsi barang atau jasa bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup,
tapi juga ingin mendapat penghargaan/pujian dari orang lain. Contoh, orang memakai mobil mewah
selain untuk memenuhi kebutuhan akan mobil, juga ingin mendapat penghargaan dari orang lain.

Pola Konsumsi

Pola konsumsi adalah susunan kebutuhan seseorang terhadap barang dan jasa yang akan dikonsumsi
dalam jangka waktu tertentu, yang dipenuhi dari pendapatannya.

Pola konsumsi tiap orang berbeda-beda. Orang yang berpendapatan tinggi berbeda pola konsumsinya
dengan orang yang berpendapatan menengah, berbeda pula dengan orang yang berpendapatan
rendah. Pola konsumsi direktur berbeda dengan konsumsi karyawan. Pola konsumsi guru berbeda
dengan pola konsumsi petani.

Perbedaan pola konsumsi tiap orang tidak hanya dipengaruhi oleh tinggi rendahnya pendapatan, tapi
juga dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:

a. tingkat pendidikan/pengetahuan;

b. kondisi tempat tinggal iklim;

c. jenis pekerjaan;

d. tingkat peradaban bangsa;

e. kebiasaan dan kondisi sosial budaya masyarakat;

f. tinggi rendahnya harga barang dan jasa;

g. selera yang sedang berkembang di masyaraka

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi

Keadaan ekonomi yang tidak konstan menjadi salah satu kendala di perekonomian yang berdampak
pada konsumsi yang tidak stabil, karena kebutuhan yang banyak dan ekonomi yang minim. Konsumsi
sendiri adalah suatu kegiaan manusia mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu barang atau
jasa untuk memenuhi kebutuhan.

Faktor-fakror yang mempengaruhi konsumsi, besar kecilnya konsumsi yang dilakukan seseorang
dipengaruhi oleh:

Pendapatan

Perkiraan harga dimasa mendatang

Harga barang yang bersangkutan

Iklan

36
Ketersediaan barang dan jasa

Selera

Mode

Jumlah keluarga

Lingkungan sosial budaya.

Konsumsi Menurut Para Ahli Ekonomi Makro

Kebanyakan orang beranggapan bahwa konsumsi dan pengeluaran adalah factor utama yang
berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi. Namun anggapan tersebut sebenanrnya kurang
tepat karena yang lebih berperan dalam pertumbuhna ekonomi sebenarnya adalah saving dan
prosuksi.

Hal ini dapat dijelaskan melalui perumpamaan bahwa jika hanya melakukan kegiatan konsumsi yaitu
membeli rumah, mobil dan sebagainya, maka hanya akan menambah jumlah tagihan kredit dan
beban pembayaran. Keadaan ini akan berbanding terbalik apabila melakukan penghematan uang
dengan cara menyimpan dan menggunakannya sebagai modal untuk membuka suatu bisnis atau
usaha. Dengan adanya hal tersebut, selain kita mengkonsumsi kita juga bisa memproduksi. Maka dari
itu, setiap konsumsi seharusnya di barengi dengan prosuksi.

Contoh kecil, masalah susu yang sangat minim yang di produksi oleh PT Frisian Flag Indonesia, jumlah
produsen susu local masih minim dengan total sekitar 20% dari kebutuhan nasional. Dampaknya,
hingga saat ini, kekurangan tersebut membuat Indonesia mengimpor susu sebanyak 80%. Dan
pasokan yang diterima selama ini mayoritas dari pulau jawa, yakni jawa barat, jawa tengah, dan jawa
timur. Dan yang paling banyak ialah dari jawa barat karena yang paling dekat dan telah bekerja sama
pada PT Frisian Flag tersebut.

Rendahnya produsen susu lokal ini disebabkan oleh beberapa kendala, yakni kepemilikan sapi yang
sedikit dengan dengan rata-rata peternak hanya memiliki 3-5 ekor sapi, dan ketersediaan pakar hijau
yang terbatas sebagai penenu kualitas dari susu.

Dari segi fasilitas FFI telah menyediakan pendingin. Ketika susu telah terkumpul langsung di latakkan
dalam pendingin. Sedangkan dari segi kuantitas, FFI telah bekerja sama dengan peternak lokal untuk
meningkatkan mutu pakan dan beberapa ide dan inovasi-inovasi yang mendukung.

Dalam hal demikian, banyak masalah yang terjadi pada maslah komsumsi dan prosuksi, dimana daya
tarik mengkonsumsi lebih tinggi dari memproduksi. Hingga menyebabkan yerjadi impor dari negara
lain, untuk memenuhi konsumsi.

Fungsi Konsumsi

Menurut J. M Keynes, tingkat konsumsi seseorang atau rumah tangga ditentukan oleh
pendapatannya, tapi ada beberapa factor lain yang mempengaruhi konsumsi.

37
Faktor objektif, yaitu faktor yang secara umum diakui sebagai faktor yang mempengaruhi konsumsi.
Faktor objektif dibagi menjadi 3 yaitu:

Harga

Perubahan harga yang cukup besar akan menyebabkan perubahan daya beli masyarakat yang besar
pula. Artinya naik turunnya harga umum yang cukup besar akan merugubah pendapatan rill dan nilai
rill uang yang cukup besar pula.

Kebijakan Fiskal

Pajak sangat mempengaruhi besarnya pendapatan yang digunakan untuk konsumsi. Semakin besar
tariff pajak yang berlaku terhadap barang dan jasa, semakin tingi pula harga tersebut.

Suku Bunga

Faktor yang menarik seseorang untu menabung adalah suku bunga. Semakin besar suku bunga
tabungan, semakin besar pula imbalan jasa yang diberikan oleh bank. Jadi besar kecilnya suku bunga
mempengaruhi keputusan kosumsi seseorang.

Faktor Subjektif

Faktor yang berasal dari kondisi yang dialami oleh setiap orang. Faktor subjektif di bagi menjadi 2
yaitu:

Sikap hati-hati

Seorang konsumen berusaha untuk lebih hati- hati dalam membelanjakan uang dengan cara
mengurangi konsumsi dengan menyisihkan sebagian pendapatan untuk menghadapi kesulitan dimasa
yang akan datang.

Kekayaan (warisan) yang dimiliki

Seseorang yang mempunyai warisan atau tabunganakan menggunakan sebagian besar


pendapatannya untuk konsumsi. Dan sebaliknya, seseorang yang tidak memiiki kekayaan warisan
atau tabungan akan lebih memilih untuk menyisihkan pendapannya dalam tabungan

PERILAKU KONSUMEN

DEFINISI PERILAKU KONSUMEN

Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam mencari, membeli,
menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi
kebutuhannya. Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap yaitu tahap sebelum
pembelian, pembelian, dan setelah pembelian. Pada tahap sebelum pembelian konsumen akan
melakukan pencarian informasi yang terkait produk dan jasa. Pada tahap pembelian, konsumen akan
melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah pembelian, konsumen melakukan konsumsi
(penggunaan produk), evaluasi kinerja produk, dan akhirnya membuang produk setelah

38
digunakan.Atau kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan
menggunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan
dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.

Konsumen dapat merupakan seorang individu ataupun organisasi, mereka memiliki peran yang
berbeda dalam perilaku konsumsi, mereka mungkin berperan sebagai initiator, influencer, buyer,
payer atau user.

Dalam upaya untuk lebih memahami konsumennya sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen, perusahaan dapat menggolongkan konsumennya ke dalam kelompok yang
memiliki kemiripan tertentu, yaitu pengelompokan menurut geografi, demografi, psikografi, dan
perilaku.

Perilaku konsumen mempelajari di mana, dalam kondisi macam apa, dan bagaimana kebiasaan
seseorang membeli produk tertentu dengan merk tertentu. Kesemuanya ini sangat membantu
manajer pemasaran di dalam menyusun kebijaksanaan pemasaran perusahaan. Proses pengambilan
keputusan pembelian suatu barang atau jasa akan melibatkan berbagai pihak, sesuai dengan peran
masing-masing.

Peran yang dilakukan tersebut adalah: (1) Initiator, adalah individu yang mempunyai inisiatif
pembelian barang tertentu; (2) Influencer, adalah individu yang berpengaruh terhadap keputusan
pembelian. Informasi mengenai kriteria yang diberikan akan dipertimbangkan baik secara sengaja
atau tidak; (3) Decider, adalah yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak, apa yang akan
dibeli, bagaimana membelinya; (4) Buyer, adalah individu yang melakukan transaksi pembelian
sesungguhnya; (5) User, yaitu individu yang mempergunakan produk atau jasa yang dibeli.

Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan pembelian terhadap suatu produk.
Manajemen perlu mempelajari faktor-faktor tersebut agar program pemasarannya dapat lebih
berhasil. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah faktor ekonomi, psikologis, sosiologis dan
antropologis.

Alasan mengapa seseorang membeli produk tertentu atau alasan mengapa membeli pada penjual
tertentu akan merupakan faktor yang sangat penting bagi perusahaan dalam menentukan desain
produk, harga, saluran distribusi, dan program promosi yang efektif, serta beberapa aspek lain dari
program pemasaran perusahaan.

Adapun beberapa teori perilaku konsumen adalah sebagai berikut:

(1) Teori Ekonomi Mikro. Teori ini beranggapan bahwa setiap konsumen akan berusaha memperoleh
kepuasan maksimal. Mereka akan berupaya meneruskan pembeliannya terhadap suatu produk
apabila memperoleh kepuasan dari produk yang telah dikonsumsinya, di mana kepuasan ini
sebanding atau lebih besar dengan marginal utility yang diturunkan dari pengeluaran yang sama
untuk beberapa produk yang lain;

(2) Teori Psikologis. Teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis individu yang dipengaruhi
oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Bidang psikologis ini sangat kompleks dalam menganalisa
perilaku konsumen, karena proses mental tidak dapat diamati secara langsung;

39
(3) Teori Antropologis. Teori ini juga menekankan perilaku pembelian dari suatu kelompok
masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas, seperti kebudayaan, kelas-kelas sosial dan sebagainya.

Pengertian Pemasaran menurut Stanton adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan
bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan
mendistribusikan barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada
maupun pembeli potensial (Stanton, 1997).

Pengertian pemasaran menurut Kotler (2000: 8), pemasaran adalah proses sosial dan manajerial
dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk dengan pihak lain. Dalam hal ini pemasaran
merupakan proses pertemuan antara individu dan kelompok dimana masing-masing pihak ingin
mendapatkan apa yang mereka butuhkan/inginkan melalui tahap menciptakan, menawarkan, dan
pertukaran.

Definisi pemasaran tersebut berdasarkan pada prinsip inti yang meliputi: kebutuhan (needs), produk
(goods, services and idea), permintaan (demands), nilai, biaya, kepuasan, pertukaran, transaksi,
hubungan, dan jaringan, pasar, pemasar, serta prospek.

Perilaku Konsumen secara umum dibagi menjadi 2 yaitu Perilaku Konsumen yang bersifat Rasional
dan Irrasional.

Berikut ini beberapa ciri-ciri dari Perilaku Konsumen yang bersifat Rasional:

1. Konsumen memilih barang berdasarkan kebutuhan

2. Barang yang dipilih konsumen memberikan kegunaan optimal bagi konsumen

3. Konsumen memilih barang yang mutunya terjamin

4. Konsumen memilih barang yang harganya sesuai dengan kemampuan konsumen

Beberapa ciri-ciri Perilaku Konsumen yang bersifat Irrasional:

1. Konsumen sangat cepat tertarik dengan iklan dan promosi di media cetak maupun elektronik

2. Konsumen memiliki barang-barang bermerk atau branded yang sudah dikenal luas

3. Konsumen memilih barang bukan berdasarkan kebutuhan, melainkan gengsi atau prestise

MANFAAT MEMPELAJARI PERILAKU KONSUMEN

Dalam pasar yang semakin intensif tingkat persaingannya, tuntutan konsumen yang semakin tinggi
dan sangat ingin diperlakukan secara khusus, pemahaman akan konsumen begitu tinggi. Untuk itu
sangatlah dibutuhkan pengetahuan tentang perilaku konsumen demi memuaskan konsumen dan
memenangkan persaingan.

Pemahaman terhadap perilaku konsumen sangat bermanfaat untuk kepentingan penyusunan strategi
dan bauran pemasaran. Melalui pemahaman terhadap psikografis konsumen dan juga perilaku

40
penggunaan, pemasar dapat melakukan segmentasi berdasarkan variabel tersebut. Berdasarkan sikap
konsumen, pemasar dapat menyusun strategi promosi, khususnya iklan secara tepat.

Hukum Gossen 1 dan 2

Penjelasan Hukum Gossen Satu dan Dua / 1 dan 2 / I dan II - Umumnya konsumen akan berusaha
memenuhi atau memuaskan semua kebutuhannya sebaik mungkin, baik secara vertikal maupun
horizontal. Pemuasan kebutuhan secara vertikal adalah pemuasan kebutuhan terhadap satu jenis
barang, sedangkan pemuasan horizontal adalah pemuasan kebutuhan pada berbagai jenis barang.

Sikap manusia dalam mengonsumsi barang diterangkan oleh Herman Heinrich Gossen, seorang ahli
ekonomi Jerman dengan hukumnya sebagai berikut.

Hukum Gossen I yang disebut Hukum Guna Marginal yang Te rus Menurun: “Bila jumlah barang yang
dikonsumsi pada waktu tertentu terus ditambah, maka guna total yang diperoleh akan bertambah,
tetapi guna marginal akan semakin berkurang. Bahkan bila konsumsi terus dilakukan, guna total akan
menurun dan guna marginal menjadi nol, bahkan di bawah nol.”

Hukum tersebut bisa dijelaskan dengan tabel dan keterangan berikut.

Hukum Gossen 1 dan 2

Keterangan:

a. Guna total (total utility) adalah seluruh guna yang diperoleh saat mengonsumsi sejumlah barang

b. Guna marginal (marginal utility) adalah tambahan guna yang disebabkan adanya tambahan barang
yang dikonsumsi.

c. Utility di sini diartikan sebagai guna.

Berdasar tabel di atas, diceritakan seseorang sedang menikmati es jus pada siang yang panas. Saat
minum jus gelas pertama orang tersebut merasakan guna yang amat besar. Karena merasa nikmat,
dia minum jus gelas kedua, ketiga, dan seterusnya.

a. Minum jus gelas pertama memberikan guna total 30 dan guna marginal 30 (30-0).

b. Minum jus gelas kedua memberikan guna total 50 dan guna marginal 20 (50-30).

c. Minum jus gelas ketiga memberikan guna total 65 dan guna marginal 15 (65-50).

d. Minum jus gelas keempat memberikan guna total 65 dan guna marginal 0 (65–65).

e. Minum jus gelas kelima memberikan guna total 55 dan guna marginal – 10 (55–65).

f. Minum jus gelas keenam memberikan guna total 35 dan guna marginal –20 (35–55).

Jadi, memang betul bila kebutuhan pada barang dipuaskan secara terusmenerus, awalnya akan
memberikan guna total yang semakin bertambah (mulai 30, naik menjadi 50, naik lagi menjadi 65),
tetapi guna marginal yang didapat akan semakin menurun (dari 30 turun menjadi 20, turun lagi
menjadi 15).

41
Kemudian mulai titik tertentu, guna total yang didapat juga mulai berkurang (yaitu mulai titik 65)
sehingga guna marginal yang diperoleh juga semakin berkurang (menjadi 0, lalu turun lagi menjadi –
10, dan seterusnya). Apabila tabel itu dilukiskan dalam bentuk kurva, akan tampak sebagai berikut:

Penjelasan Hukum Gossen Satu dan Dua / 1 dan 2 / I dan II

Dari kurva guna total terlihat bahwa guna total akan naik terus sampai pada titik tertentu, kemudian
menurun. Dari kurva guna marginal tampak bahwa guna marginal semakin lama menurun sampai titik
nol dan bahkan di bawah nol.

Hukum Gossen I

disebut pula Hukum Guna Vertikal karena hanya membahas pemuasan terhadap satu barang saja.

Setelah membahas Hukum Gossen I, berikut kita bahas

Hukum Gossen II

yang berbunyi: “Manusia akan berusaha memenuhi bermacam-macam kebutuhannya sampai pada
tingkat intensitas yang sama.”

Contohnya: bila kita memiliki sejumlah uang, kita cenderung menggunakan uang tersebut untuk
membeli bermacam-macam barang dan jasa, sehingga semua kebutuhan kita dapat terpenuhi secara
seimbang. Hukum Gossen II disebut pula Hukum Guna Horizontal karena membahas pemuasan
terhadap bermacam-macam barang.

Teori tingkah laku konsumen dapat dibedakan dalam dua macam pendekatan yaitu:

• Pendekatan nilai guna (Utility) Kardinal

• Pendekatan nilai guna ordinal

Pendekatan nilai guna (Utility) Kardinal

Pendekatan nilai guna (Utility) Kardinal atau sering disebut dengan teori nilai subyektif : dianggap
manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitif /
dapat diukur, dimana keseimbangan konsumen dalam memaksimumkan kepuasan atas konsumsi
berbagai macam barang, dilihat dari seberapa besar uang yang dikeluarkan untuk membeli unit
tambahan dari berbagai jenis barang akan memberikan nilai guna marginal yang sama besarnya. Oleh
karena itu keseimbangan konsumen dapat dicari dengan pendekatan kuantitatif.

- Kepuasan seorang konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang dapat diukur dengan satuan
kepuasan. Misalnya: mata uang.

- Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambah kepuasan yang diperoleh
konsumen tersebut dalam jumlah tertentu.

Kepuasan marginal (marginal utility)

Tambahan kepuasan yang diperoleh dari penambahan jumlah barang yang dikonsumsi

Hukum tambahan kepuasan yang semakin menurun (The Law of Diminishing Marginal Utility)

42
Besarnya kepuasan marginal akan selalu menurun dengan bertambahnya jumlah barang yang
dikonsumsi secara terus menerus.

Berikut fungsinya:

U = f ( X1, X2, X3………, Xn )

U : besar kecilnya kepuasan.

X : jenis dan jumlah barang yang dikonsumsi.

Pendekatan nilai guna ordinal

Pendekatan nilai guna ordinal atau sering juga disebut analisis Kurva indeference : manfaat yang
diperoleh masyarakat dari mengkonsumsikan barang-barang tidak kuantitif / tidak dapat diukur.

Pendakatan ini muncul karena adanya keterbatasan - keterbatasan yang ada pada pendekatan
cardinal, meskipun bukan berarti pendekatan cardinal tidak memiliki kelebihan.

Kelemahan pendekatan ordinal

Kepuasan konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur dengan satuan kepuasan. Pada
kenyataannya pengukuran semacam ini sulit dilakukan.

persamaan kardinal dan ordinal

Persamaan cardinal dan ordinal yaitu sama-sama menjelaskan tindakan konsumen dalam
mengkonsumsi barang-barang yang harganya tertentu dengan pendapatan konsumen yang tertentu
pula agar konsumen mencapai tujuannya (maximum utility) .

Perbedaan kardinal dan ordinal

• nilai guna (Utility) Kardinal menganggap bahwa besarnya utility dapat dinyatakan dalam
bilangan/angka. Sedangkan analisis ordinal besarnya utility dapat dinyatakan dalam bilangan / angka.

• Analisis cardinal mengunakan alat analisis yang dinamakan marginal utiliy(pendekatan marginal).
Sedangkan analisis ordinal menggunakan analisis indifferent curve atau kurva kepuasan sama .

PENGERTIAN DAN FUNGSI PELAKU EKONOMI

Pelaku Ekonomi adalah individu, kelompok, atau lembaga yang melakukan kegiatan perekonomian
baik produksi, distribusi, dan konsumsi. Umumnya, Pelaku ekonomi terbagi atas lima macam
kelompok besar yaitu Rumah Tangga Keluarga, Masyarakat, Perusahaan, Pemerintah dan Negara. Dari
keempat macam tersebut memiliki peran tersendiri dalam kegiatan produksi, konsumsi, dan
distribusi.

Peran dan Fungsi Para Pelaku Ekonomi - Dari penjelasan diatas, setiap para pelaku ekonomi memiliki
peran dalam kegiatan perekonomian. Peran dan fungsi para pelaku ekonomi tersebut adalah sebagai
berikut...

1. Rumah Tangga Keluarga

43
Rumah tangga keluarga adalah pelaku ekonomi dengan lingkup kecil yang terdiri dari ayah, ibu, dan
anak. Terdapat juga individu bukan dari keluarga tersebut dapat dikatakan anggota keluarga karena
terlibat kegiatan ekonomi di keluarga tersebut, seperti nenek, kakek, saudara, atau pembantu.
Berikut peran rumah tangga keluarga dalam kegiatan ekonomi...

a. Rumah tangga keluarga sebagai produsen:

Rumah tangga keluarga sebagai produsen dalam kegiatan ekonomi adalah rumah tangga dapat
menghasilkan barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Dalam menghasilkan
produksi, Rumah tangga keluarga sebagai produsen mempunyai tanah, tenaga kerja, modal, atau
keahlian yang dapat dimanfaatkan. Hasilnya adalah berupa uang. Penghasilan tersebut didapatkan
dari:

□Usaha sendiri

□Bekerja dengan pihak lain

□Menyewakan faktor-faktor produksi

b. Rumah tangga keluarga sebagai distributor:

Rumah tangga keluarga berperan sebagai distributor dengan membuka warung atau toko, menjadi
pedagang, dll. Tujuannya adalah untuk mendapatkan penghasilan.

c. Rumah tangga keluarga sebagai konsumen: Rumah tangga keluarga sebagai konsumen merupakan
yang sudah tentu karena setiap pelaku ekonomi memiliki kegiatan konsumsi yang berasal dari hasil
pendapatan yang diperoleh, sehingga, kegiatan ekonomi utama dalam rumah tangga keluarga adalah
konsumsi.

Faktor-faktor yang memengaruhi banyak sedikitnya konsumsi dalam rumah tangga keluarga adalah
sebagai berikut...

□Jumlah pendapatan keluarga

□Jumlah anggota keluarga

□Status sosial ekonomi keluarga

□Harga barang atau jasa yang dibutuhkan

2. Masyarakat

a. Masyarakat sebagai produsen: Masyarakat sebagai produsen adalah anggota kelompok dengan
penghasilan pendapatan dari menjual produksi produk barang atau jasa, seperti berdagang, membuat
kerajinan, hewan ternak, dll. Ciri-ciri usaha dalam mendapatkan penghasilan adalah sebagai berikut...

□ Umumnya tidak menggunakan alat-alat canggih

□ Tidak membutuhkan pendidikan/keahlian khusus

□ Dapat membuka lapangan kerja yang dapat menampung banyak anggota

44
□ Usaha ekonomi dapat berlangsung di dalam ruang lingkup kecil

b. Masyarakat sebagai distributor: Peran ini dapat terwujud jika masyarakat menjadi penyalur bahan
produksi ke konsumen.

c. Masyarakat keluarga sebagai konsumen: Setiap kelompok masyarakat tentu membutuhkan barang
dan jasa untuk kelangsungan usaha dan hidupnya. Hal ini menjadikan sebagai konsumen dari
produsen lain. Masyarakat adalah pengguna produk-produk umum, seperti jalan raya, sekolah, dll.
Jika masyarakat tidak memiliki penghasilan, atau hanya berperan sebagai konsumen saja, maka
mereka disebut pengangguran. Kebanyakan pengangguran merupakan status ekonomi sangat rendah.
Sehingga diperlukan bagi kita untuk produktif, tidak sebatas mengkonsumsi saja.

3. Perusahaan

Perusahaan adalah suatu badan usaha yang menjalankan suatu kegiatan yang menghasilkan produk
dan jasa yang bertujuan memperoleh keuntungan. Perusahaan sering dikaitkan dengan rumah tangga,
Tetapi banyak perbedaan didalamnya, yaitu dari segi tujuannya. Tujuan utama Rumah tangga
keluarga adalah memenuhi kebutuhan hidupnya, sedangkan tujuan utama perusahaan adalah
mmperoleh keuntungan. Peran perusahaan dalam kegiatan ekonomi adalah sebagai berikut...

a. Perusahaan sebagai produsen: Peran utama perusahaan untuk produksi dengan menghasilkan
keuntungan. Tentu saja perusahaan berperan sebagai produsen. Hal-hal yang harus dilakukan
perusahaan sebelum menjalankan aktivitasnya adalah sebagai berikut...

□ Menentukan barang atau jasa yang akan diproduksi

□ Menentukan proses pengelolaan produksi barang atau jasa tersebut

□ Memastikan barang dan jasa diproduksi sesuatu kebutuhan konsumen

b. Perusahaan sebagai distributor: Peran utama perusahaan adalah mengalami kerugian, sehingga
mereka harus berperan sebagai distributor agar produknya sampai ke konsumen. Pada umumnya
kegiatan distribusi yang dilakukan adalah sebagai berikut

□ Membuka cabang perusahaan

□ Membuat kegiatan dan promosi

□ Mengadakan kegiatan perdagangan

□ Memiliki armada angkatan

c. Perusahaan sebagai konsumen: Kegiatan konsumsi perusahaan berkaitan erat dengan kegiatan
produksi antara lain sebagai berikut...

□ Pengadaan bahan pokok

□ Pengadaan alat dan bahan

□ Pendanaan upah karyawan

45
4. Pemerintah

Pemerintah adalah lembaga kepemerintahan yang tugasnya untuk memperhatikan kegiatan


perekonomian tetap berjalan. Peran pemerintah dalam kegiatan perekonomian adalah sebagai
berikut...

a. Pemerintah sebagai produsen: Pemerintah terlibat dalam peran untuk mewujudkan sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat Indonesia. Menurut UUD 1945 pasal 33 ayat 2 "Cabang-cabang yang
penting bagi negara dan menguasai hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Sedangkan
pelaksanaannya sebagai produsen diwujudkan hampir dalam seluruh bidang perekonomian. Sebagai
pelaksana kegiatan produksi pemerintah membuat Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

b. Pemerintah sebagai distributor: Peran pemerintah sebagai distributor berfungsi untuk sebesar-
besarnya mensejahterakan rakyat. Pada umumnya, peran pemerintah sebagai distributor adalah
penyaluran sesuatu dari yang berlebihan kepada yang kekurangan agar terwujudnya kesejahteraan
secara merata.

c. Pemerintah sebagai konsumen: Dalam pemenuhan kebutuhan untuk menjalankan tugasnya,


pemerintah membutuhkan dana yang akan digunakan. Kata pemenuhan kebutuhan yang dikatakan
pemerintah adalah konsumen. Contohnya adalah untuk membeli peralatan. Kegiatan konsumsi
pemerintah memiliki tujuan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan membangun sarana
prasarana negara.

Rumah Tangga Konsumen/Konsumsi

Rumah tangga keluarga (konsumen) adalah golongan pelaku kegiatan ekonomi dalam kehidupan
masyarakat yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki kebutuhan tidak
terbatas/terhingga.Supaya dapat memenuhi kebutuhan, seseorang harus bekerja untuk mendapatkan
uang. Nah ketika sudah memiliki uang setiap orang bisa membeli barang ataupun jasa sesuai dengan
kebutuhan nya. (Baca juga: Faktor penyebab kelangkaan ekonomi)

Rumah tangga konsumen atau keluarga bisa melakukan cara-cara berikut ini

Menawarkan kepada pihak lain sejumlah tanah atau rumah untuk mendapatkan balas jasa atau
sewa.

Menawarkan sumber daya manusia atau sumber tenaga kerja untuk mendapatkan balas jasa atau
upah/gaji.

Menawarkan model miliknya untuk memperoleh bunga sebagai balas jasa.

Menawarkan keahliannya atau menggunakan keahlian yang dimiliki untuk mendapatkan balas jasa
yang disebut bagian keuntungan atau laba (usaha).

peran pelaku ekonomi konsumen

Peran Rumah Tangga Konsumen/Konsumsi

Berdasarkan cara diatas rumah tangga konsumen berperan diantaranya sebagai berikut:

46
Menyerahkan atau menyediakan faktor produksi.

Mengkonsumsi barang dan jasa.

Mendapatkan imbalan atau balas jasa dari faktor produksi yang dimiliki. Imbalan yang dimaksud
bisa berupa upah tenaga untuk faktor-faktor produksi, sewa untuk tanah, bunga untuk modal dan
keuntungan untuk usaha.

Rumah Tangga Produksi/Produsen

Jadi, Apakah yang dimaksud dengan perusahaan? Adakah perusahaan di daerah Anda tinggal?
Bagaimana hubungan perusahaan dengan rumah tangga keluarga?

Tahukah Kamu?

Perusahaan merupakan pelaku kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan produksi melalui
meningkatkan kegunaan suatu barang.

Contohnya mengubah kayu yang berupa balok untuk dijadikan sebagai perabot rumah tangga. Untuk
mengubah kayu tersebut dibutuhkan alat-alat seperti gergaji, tukang kayu, cat dan paku dan lainnya.

Alat yang dihimpun untuk meningkatkan kegunaan barang dalam teori ekonomi disebut faktor
produksi atau sumber daya ekonomi. Faktor produksi tersebut sangat penting dalam proses produksi
dalam untuk menghasilkan output suatu barang atau jasa.

pelaku ekonomi produsen

Peran Rumah Tangga Produsen

Berdasarkan deskripsi di atas, maka peran rumah tangga produksi atau perusahaan adalah
diantaranya:

melakukan kegiatan produksi barang dan jasa, dengan cara mengolah faktor produksi yang
diperoleh dari rumah tangga konsumen.

Membayar imbalan atas penggunaan faktor produksi.

Menjual hasil produksi kepada rumah tangga konsumen.

Menerima pembayaran atas penjualan barang dan jasa.

Rumah Tangga Pemerintah

Pemerintah dalam perekonomian berperan berdasarkan motif ekonomi yaitu motif mencari
penghasilan guna kepentingan umum. Dengan kata lain kegiatan ekonomi pemerintah berbeda
dengan rumah tangga konsumen keluarga atau produsen di perusahaan yang kegiatan usahanya
bermotif private ekonomi (berguna untuk diri sendiri).

pelaku kegiatan ekonomi pemerintah

Peran Rumah Tangga Pemerintah

47
Jadi peran pemerintah dalam kegiatan ekonomi adalah:

Mengeluarkan undang-undang peraturan dan kebijakan yang tujuannya mengumpulkan dana dari
masyarakat. Contohnya melalui pemungutan pajak dari perusahaan atau rumah tangga konsumsi.

Membeli berbagai kebutuhan pemerintah untuk menyiapkan sarana dan prasarana guna
kepentingan umum (public goods). Contohnya adalah kegiatan keamanan pendidikan dan jalan raya

Melakukan kegiatan langsung melalui badan usaha milik negara bumn. Contohnya menyediakan
tenaga listrik, pertambangan, perbankan dan menjalin hubungan ekonomi dengan negara lain.

Perusahaan milik negara dikelompokkan menjadi 2, yaitu Perusahaan Umum Perum dan Perusahaan
Perseroan.

Perusahaan Umum. Contoh perusahaan Perum adalah Perum Pegadaian, Perum Perumnas. Di
negara Indonesia ada Sekitar 32 perusahaan umum.

Perusahaan Perseroan. Menjalankan usaha seperti swasta. Contohnya PT Perkebunan PT Pelni Jasa
Marga PT Garuda dan lainnya.

Peran Pemerintah

Selain menjaga bertanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyat, tata tertib dan keamanan,
pemerintah juga memiliki tugas seperti:

Menyediakan prasarana produksi. Contohnya pengangkutan umum air minum jalan-jalan umum
listrik sekolah rumah sakit dan lain. PELAKU EKONOMI

a.Rumah tangga keluarga

Ada dua peran yang dilakukan oleh rumah tangga keluarga yaitu:

- Sebagai konsumen

Rumah tangga keluarga membeli barang dan jasa yang dihasilkan oleh rumah tangga produsen
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

- Sebagai penyedia faktor produksi

Rumah tangga keluarga menyediakan tenaga kerja, tanah ataupun modal; dari faktor-faktor
tersebut rumah tangga keluarga memperoleh penghasilan untuk membeli barang dan jasa sebagai
pemuas kebutuhan.

b.Rumah tangga produsen (perusahaan)

Merupakan satu kesatuan yuridis dan ekonomis dari faktor-faktor produksi yang bertujuan
mencari laba atau memberi layanan kepada masyarakat.

Dilihat dari kepemilikannya perusahaan dapat dibedakan menjadi dua yaitu: perusahaan milik
negara dan perusahaan milik swasta.

RUMAH TANGGA PEMERINTAH

48
Peranan rumah tangga pemerintah sebagai salah satu pelaku kegiatan ekonomi sangat besar
pengaruhnya terhadap kemajuan perekonomian masyarakat suatu negara. Rumah tangga pemerintah
mempunyai fungsi sebagai pengatur pembangunan perekonomian. Tujuan yang hendak dicapai dalam
pembangunan ialah:

a. meningkatkan kesempatan kerja;

b. mengendalikan tingkat inflasi;

c. menstabilkan neraca pembayaran luar negeri;

d. meningkatkan pertumbuhan ekonomi; dan

e. menciptakan masyarakat adil dan makmur.

Apabila diklasifikasikan, peranan rumah tangga pemerintah terdiri dari:

a. menciptakan investasi-investasi umum, seperti penyediaan sarana jalan raya dan jembatan;

b. mendirikan perusahaan-perusahaan negara sebagai penyetabil kegiatan perekonomian;

c. menarik pajak langsung dan tidak langsung;

d. membelanjakan penerimaan negara untuk membeli barang-barang kebutuhan pemerintah;

e. menyewa tenaga kerja; dan

f. melakukan kebijakan moneter.

RUMAH TANGGA LUAR NEGERI

kegiatan yang dilakukan rumah tangga masyarakat luar negeri adalah:

a. penyedia atau penjual barang-barang impor;

b. pembeli barang-barang hasil produksi dalam negeri; dan

c. penyedia modal atau tenaga ahli.

c. Pemerintah

Pemerintah bertindak sebagai pelaku ekonomi berdasarkan pada Pasal 33 UUD 1945, atas dasar itu
maka pemerintah mendirikan Badan Usaha Milik Negara. Pemerintah juga melakukan kegiatan
konsumsi misal untuk belanja barang untuk penyelenggaraan negara dan biaya untuk perawatan
harta negara.Pemerintah juga ikut membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tugas ini
diwujudkan dengan berbagai tindakan antara lain membangun sarana dan prasarana umum seperti
jalan raya.Pemerintah juga berusaha menciptakan kondisi yang baik untuk berusaha dengan menjaga
stabilitas harga-harga dan memberlakukan peraturan yang mendorong iklim berusaha.

Peran pemerintah lainnya yang tak kalah penting adalah melakukan distribusi pendapatan agar
tidak timbul jurang pemisah yang terlalu lebar antara si kaya dan si miskin. Distribusi pendapatan ini
misalnya dilakukan melalui penerapan sistem perpajakan yang dapat membantu masyarakat miskin.

d.Masyarakat luar negeri

49
Masyarakat luar negeri juga merupakan pelaku ekonomi yang harus diperhitungkan. Berikut ini
adalah keuntungan-keuntungan yang diperoleh melalui kerja sama dengan masyarakat luar negeri:

- Pemerintah dapat memperoleh pinjaman untuk membiayai pembangunan.

- Hasil bumi dan hasil kerajinan Indonesia dapat di ekspor ke luar negeri untuk mendapatkan
devisi.

- Pengiriman tenaga kerja ke luar negeri.

- Dilakukannya alih teknologi dari masyarakat luar negeri yang sangat bermanfaat bagi negara kita
yang sedang membangun.

- Dapat melakukan impor barang dan jasa kebutuhan konsumsi serta modal untuk menunjang
pembangunan.

2.INTERAKSI ANTAR PELAKU EKONOMI

Dalam melakukan kegiatan ekonomi, keempat pelaku ekonomi saling berinteraksi satu sama lain
sesuai dengan ragam transaksi yang dilakukan. Rumah tangga keluarga membeli barang dan jasa dari
rumah tangga produksi (perusahaan) sebaliknya rumah tangga produksi (perusahaan) membeli
faktor-faktor produksi dari rumah tangga keluarga. Perusahaan membayar pajak kepada pemerintah
dan sebaliknya pemerintah membangun berbagai sarana dan prasarana umum untuk kepentingan
rumah tangga keluarga dan rumah tangga produksi (perusahaan). Rumah tangga keluarga, rumah
tangga produksi (perusahaan) dan pemerintah melakukan ekspor ke luar negeri sebaliknya dari
masyarakat luar negeri kita juga melakukan impor barang

Merangsang produksi melalui pajak dan subsidi.

Mengawasi peredaran jumlah uang.

Menyediakan informasi contohnya melalui bagian statistik harga riset dan penerangan.

Mengatur perekonomian lewat peraturan atau pengawasan serta perizinan.

Menjalankan sendiri beberapa perusahaan.

Peran Masyarakat Luar Negeri (Masyarakat Internasional)

Manusia sebagai makhluk sosial, tidak bisa hidup tanpa kehadiran orang lain. Kita tidak akan mampu
mencukupi semua kebutuhan kita tanpa bantuan orang. Begitupun dengan negara, yang tidak bisa
mencukupi seluruh kebutuhan warga negaranya. (Baca juga: Alat dan Cara Pembayaran Internasional
(Tunai, Open Account)

Artinya negara membutuhkan kehadiran negara lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya.

pelaku kegiatan ekonomi masyarakat luar negeri

Peran Masyarakat Luar Negeri

Jadi peran masyarakat luar negeri sebagai pelaku ekonomi adalah untuk menjalin kerjasama dibidang
ekonomi, dengan tujuan mencukupi kebutuhannya sendiri.

50
Caranya dengan melakukan kegiatan yang dinamakan ekspor/impor barang dan jasa. Kegiatan
tersebut tercatat pada daftar yang disebut neraca perdagangan dan seluruh lalu lintas pembayaran
dicatat dalam daftar yang disebut neraca pembayaran.

Demikianlah pembahasan Peran Rumah Tangga Konsumen, Produsen Dan Pemerintah Sebagai Pelaku
Ekonomi. Semoga bermanfaat untuk kita semua dan terimakasih banyak atas kunjungannya. 🙂

Diagram Interaksi antar Pelaku Ekonomi

Peran keempat pelaku ekonomi seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya ternyata memiliki
interaksi timbal balik, yang bila digambarkan dalam sebuah diagram akan menunjukkan suatu
arus melingkar yang membentuk sebuah sistem. Diagram yang menunjukkan interaksi timbal
balik antarpelaku ekonomi disebut diagram interaksi pelaku ekonomi (circulair flow diagram).

Untuk mempermudah pemahaman tentang diagram interaksi pelaku ekonomi maka akan
dijelaskan dua model, yakni model sederhana (dua pelaku) dan model lengkap (empat pelaku).

Diagram Interaksi Ekonomi Model Sederhana (2 Pelaku)

Agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa, perusahaan memerlukan
faktor-faktor produksi berupa tanah, bangunan, bahan baku, tenaga kerja, modal, dan
kewirausahaan yang diperolehnya dari rumah tangga. Di sini perusahaan dan rumah tangga
akan bertemu di pasar input (pasar faktor-faktor produksi). Dari penggunaan faktor-faktor
produksi tersebut perusahaan akan memberikan sewa, uang pembelian bahan baku, upah,
bunga, dan laba kepada rumah tangga sebagai pemilik faktor-faktor produksi.

Sebaliknya, bila rumah tangga membutuhkan barang dan jasa, rumah tangga akan membelinya
dari perusahaan. Di sini, rumah tangga dan perusahaan akan bertemu di pasar output (pasar
barang dan jasa). Dalam penjualan barang dan jasa, perusahaan bisa menjualnya sendiri secara
langsung atau bisa menggunakan jasa pedagang.

Jadi, untuk memenuhi kebutuhannya, rumah tangga akan menggunakan pendapatan yang
diperolehnya dari perusahaan untuk mengadakan pembelanjaan barang dan jasa. Dari
pembelanjaan tersebut maka perusahaan akan memperoleh pendapatan yang pada saatnya
nanti akan digunakan untuk membiayai produksi barang dan jasa. Pembiayaan tersebut
berbentuk pemberian sewa, uang pembelian bahan baku, upah, bunga, dan laba, seperti yang
dijelaskan sebelumnya.

Diagram Interaksi Pelaku Ekonomi dengan 3 Pelaku

Pada arus lingkar kegiatan ekonomi tiga sektor terdapat pelaku ekonomi ketiga yaitu
pemerintah yang memilki fungsi utama sebagai pengatur perekonomian. Jadi pada arus lingkar
kegiatan ekonomi tiga sektor ada tiga kelompok yang berinteraksi yaitu konsumen, produsen
dan pemerintah

Diagram Interaksi Pelaku Ekonomi Model Lengkap (4 Pelaku)

51
Berikut ini akan dijelaskan mengenai diagram interaksi pelaku ekonomi dalam model lengkap (4
pelaku) yang akan menggambarkan interaksi timbal balik antara rumah tangga, perusahaan,
pemerintah, dan masyarakat luar negeri.

Aliran antara Rumah Tangga dan Perusahaan

Di atas sudah dijelaskan aliran yang terjadi antara rumah tangga dan perusahaan yang bisa
kalian lihat pada diagram interaksi pelaku ekonomi model sederhana. Coba kalian baca lagi
penjelasannya.

Aliran antara Pemerintah dengan Rumah Tangga dan Perusahaan

Sebagai salah satu pelaku ekonomi, pemerintah memproduksi barang dan jasa yang dikonsumsi
oleh rumah tangga dan perusahaan dengan tujuan untuk melayani kepentingan umum.
Sehingga, barang dan jasa itu disebut dengan istilah barang dan jasa publik. Selain itu, produksi
barang dan jasa tersebut berguna pula untuk menambah pendapatan negara. Barang dan jasa
yang diproduksi pemerintah di antaranya minyak, gas, semen, baja, listrik, pendidikan,
kesehatan, hukum, keamanan, jasa pos, dan lain-lain.

Oleh karena itu, pemerintah berhak memungut pajak dan fee (ongkos) serta menerima
pendapatan dari penjualan barang-barang tersebut. Semua penerimaan yang diperoleh
pemerintah di antaranya digunakan untuk membayar pegawai (guru, polisi, hakim, dokter,
perawat, dan lain-lain), memberikan subsidi kepada rumah tangga (misalnya: subsidi BBM), serta
subsidi kepada perusahaan (misalnya: subsidi terhadap produksi pertanian).

Aliran yang Berkaitan dengan Masyarakat Luar Negeri

Dalam kegiatan ekonomi dewasa ini, hubungan dengan masyarakat luar negeri merupakan hal
yang tidak bisa dihindarkan lagi. Hubungan dengan masyarakat luar negeri telah menciptakan
terjadinya arus masuk barang dan jasa (impor barang dan jasa) serta arus masuk faktor-faktor
produksi (impor faktor-faktor produksi). Selain itu, terjadi pula arus keluar barang dan jasa
(ekspor barang dan jasa) serta arus keluar faktor-faktor produksi (ekspor faktor-faktor
produksinya).

Dalam kegiatan impor barang dan jasa dari masyarakat luar negeri, negara kita harus melakukan
sejumlah pembayaran kepada masyarakat luar negeri. Yaitu dengan memberikan uang pemblian
bahan baku, upah, bunga,, sewa, da laba. Sebaliknya, dari kegiatan ekspor barang dan jasa
kepada masyarakat luar negeri, negara kita akan mendapat sejumlah pendapatan dari
masyarakat luar negerii, yaitu penjualan bahan baku, upah, bunga sewa, dan laba. Dari kegiatan
impor faktor-faktor produksi, ada satu faktor produksi yang betul-betul dibutuhkan oleh negara
kita, yakni faktor produksi modal.

Oleh karena itu, negara kita sangat memerlukan adanya investor-investor asing yang mau
menanamkan modalnya ke Indonesia.

Manfaat Diagram Interaksi Pelaku Ekonomi

52
Dari diagram interaksi pelaku ekonomi diperoleh manfaat, baik bagi pemerintah maupun bagi
masyarakat. Manfaat diagram pelaku ekonomi bagi pemerintah adalah sebagai berikut.

Sebagai alat bantu untuk membuat pola pembangunan nasional.

Sebagai alat bantu untuk mengatur dan mengontrol arus barang dan jasa serta faktor-faktor
produksi yang terjadi di masyarakat.

Sebagai alat bantu untuk mengatur dan mengontrol arus barang dan jasa dan faktor-faktor
produksi dari dan ke luar negeri.

Sebagai alat bantu untuk mengukur dan mengontrol arus peredaran uang.

Sebagai alat bantu untuk membuat APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).

Sebagai alat bantu untuk mengatur distribusi pendapatan nasional.

Sebagai media untuk menentukan struktur ekonomi nasional.

Sebagai sarana untuk mengetahui hak dan kewajiban pemerintah kepada masyarakat.

Manfaat diagram pelaku ekonomi bagi masyarakat (rumah tangga) adalah sebagai berikut.

Sebagai media untuk mengetahui hak dan kewajiban masyarakat dalam kegiatan ekonomi
bila dihubungkan dengan peran perusahaan, pemerintah, dan masyarakat luar negeri.

Sebagai media untuk mengetahui arus barang dan jasa serta faktor-faktor produksi yang
terjadi dalam kehidupan.

Sebagai alat bantu untuk mengetahui jenis pekerjaan yang bisa dilakukan oleh masyarakat
(misalnya, menjadi eksportir atau importir).

Sebagai sarana untuk memperluas wawasan.

Perekonomian Dua Sektor

Perekonomian dua sektor disebut juga perekonomian sederhana, karena hanya terdiri atas dua
pelaku, yaitu rumah tangga konsumsi (masyarakat) dan rumah tangga produksi (perusahaan).
Model arus perputaran faktor produksi, barang dan jasa, serta uang antara rumah tangga
dengan perusahaan dapat kalian lihat pada gambar berikut ini.

Perekonomian Dua Sektor

Gambar 1. Arus perputaran faktor produksi, barang dan jasa, serta uang antara rumah tangga
konsumsi dengan perusahaan.

Dari gambar 1, terlihat bahwa rumah tangga konsumen (RTK) adalah sebagai pemilik faktor-
faktor produksi berupa tanah, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan. Penawaran faktor
produksi oleh rumah tangga ini akan bertemu dengan permintaan faktor produksi oleh

53
perusahaan. Interaksi ini terjadi di pasar faktor produksi. Sedangkan di pasar barang, terjadi
interaksi antara perusahaan sebagai penghasil barang dan jasa dengan konsumen sebagai
pengguna barang dan jasa. Sehingga terjadi hubungan yang saling menguntungkan satu sama
lain. Dalam diagram juga terlihat arus aliran uang dari dan ke masing-masing rumah tangga.
RTK menerima upah, sewa, bunga, dan keuntungan dari perusahaan sebagai balas jasa atas
penyerahan faktor produksi. Perusahaan menerima uang pembayaran atas barang dan jasa yang
dibeli.

Interaksi ekonomi dalam perekonomian dua sektor juga dapat digambarkan seperti di bawah
ini.

Diagram aliran pendapatan dan pengeluaran dari RTK dan RTP.

Gambar 2. Diagram aliran pendapatan dan pengeluaran dari RTK dan RTP.

Gambar 2. menunjukkan keadaan apabila seluruh pendapatan yang diterima RTK digunakan
seluruhnya untuk belanja barang dan jasa. Ini berarti bahwa pendapatan sama dengan
pengeluaran. Tidak ada bagian pendapatan yang tidak dibelanjakan atau dapat dikatakan bahwa
perekonomian mengalami keseimbangan.

2. Perekonomian Tiga Sektor

Perekonomian tiga sektor terdiri atas rumah tangga konsumen, rumah tangga produsen, dan
pemerintah. Peran pemerintah di sini adalah sebagai pengatur, sebagai produsen, sekaligus
sebagai konsumen. Besar kecilnya peran pemerintah dalam perekonomian itu sendiri sangat
tergantung pada sistem ekonomi yang dianut. Di sistem ekonomi liberal, peran pemerintah
minimal, sedangkan pada sistem ekonomi sosialis peran pemerintah sangat dominan. Di negara
yang menganut sistem campuran seperti Indonesia, pemerintah masih cukup berperan.
Perekonomian tiga sektor dapat dijelaskan melalui gambar berikut.

Perekonomian Tiga Sektor

Gambar 3. Arus perputaran faktor produksi, barang dan jasa, serta uang antara rumah tangga,
perusahaan, dan pemerintah.

Anak panah yang menuju ke kotak pemerintah berarti penerimaan pemerintah. Penerimaan
pemerintah tersebut berupa pajak, misalnya pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, serta
pajak bumi dan bangunan. Selain itu, pemerintah juga menggunakan faktor produksi dan
barang serta jasa yang dibutuhkan untuk kegiatan ekonomi pemerintahan. Anak panah yang
menuju ke rumah tangga, pasar faktor produksi, perusahaan, serta pasar barang dan jasa berarti
pengeluaran pemerintah. Pengeluaran pemerintah tersebut dapat berupa gaji, pembuatan
prasarana, subsidi, serta pembelian barang dan jasa.

Peran pemerintah dalam kegiatan ekonomi didasari oleh motif mencari keuntungan sekaligus
memenuhi kepentingan umum. Dorongan mencari keuntungan ini tidak terlepas dari kebutuhan

54
pemerintah untuk meningkatkan penerimaan negara. Dengan kondisi penerimaan yang semakin
baik, pemerintah akan memiliki sumber dana untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya.

3. Perekonomian Empat Sektor (Perekonomian Terbuka)

Model perekonomian selanjutnya adalah yang paling sesuai dengan kenyataan, yaitu bentuk
perekonomian terbuka. Ciri perekonomian terbuka adalah adanya kegiatan masyarakat luar
negeri dalam bentuk ekspor impor dan pertukaran faktor produksi. Kegiatan ekspor dan impor
itu kemudian memunculkan istilah perdagangan internasional. Untuk mengukur seberapa besar
nilai ekspor atau impor dapat diketahui dengan melihat neraca perdagangannya. Hasil dari
perdagangan internasional itu berupa devisa. Apabila neraca perdagangan suatu negara itu
defisit, berarti impor negara tersebut lebih besar dibanding ekspornya. Sebaliknya, suatu negara
disebut surplus pada neraca perdagangan bila ekspor lebih besar dari impornya.

Dalam perekonomian empat sektor kita akan melihat dua kelompok pelaku ekonomi, yaitu
masyarakat luar negeri dan pelaku kegiatan ekonomi dalam negeri. Dalam masyarakat luar
negeri terdapat rumah tangga konsumsi, perusahaan (rumah tangga produksi), dan pemerintah.
Kegiatan kelompok pelaku ekonomi masyarakat luar negeri tersebut membentuk sistem arus
perputaran kegiatan ekonomi. Kelompok pelaku ekonomi dalam negeri juga membentuk sistem
perputaran kegiatan ekonomi. Jadi, masyarakat luar negeri maupun pelaku kegiatan ekonomi
dalam negeri terdiri atas rumah tangga konsumsi, perusahaan (rumah tangga produksi), dan
pemerintah. Mereka saling berinteraksi, sehingga membentuk sistem perputaran faktor
produksi, barang dan jasa, serta uang antara masyarakat luar negeri dengan pelaku kegiatan
ekonomi dalam negeri.

Perekonomian Empat Sektor

Gambar 4. Arus perputaran faktor produksi, barang dan jasa, serta uang antara masyarakat luar
negeri dengan pelaku kegiatan ekonomi dalam negeri.

Dari gambar 4. Anda dapat melihat bahwa sudah tidak ada lagi negara yang tertutup sama
sekali untuk melakukan hubungan perdagangan dengan negara lain. Di dalam perdagangan
internasional tersebut terdapat dua macam kegiatan, yaitu ekspor dan impor. Pembayaran dari
kegiatan tersebut dilakukan menggunakan uang atau valuta asing (devisa).

Peran pelaku ekonomi dalam kegiatan perekonomian nasional akan saling berkaitan dan saling
memengaruhi sehingga akan membentuk satu kesatuan dan sistem. Kemacetan dalam salah
satu sektor dapat segera menjalar ke arus uang dan barang. Tugas menjaga kestabilan arus
uang dan barang memang tidak mudah. Dalam ilmu ekonomi, arus perputaran uang dan
barang/jasa digambarkan dalam suatu lingkaran kegiatan ekonomi seperti yang telah diuraikan
di atas. Nah, lingkaran arus kegiatan ekonomi akan memberikan manfaat bagi pelaku ekonomi
dalam perekonomian nasional.

55
DAFTAR PUSTAKA

http://softilmu.blogspot.com/2015/06/Pengertian-Fungsi-Ciri-Peranan-Pelaku-Ekonomi-
Adalah.html

https://karyanaworld.wordpress.com/2012/01/29/pelaku-ekonomi-dan-perannya-dalam-
perekonomian-indonesia/

56

Anda mungkin juga menyukai