Definisi
Biaya standar adalah biaya yang ditentukan
dimuka , yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiat an tertentu, dibawah asumsi kondisi ekonomi ,effiensi, dan faktor-faktor lain tertentu
Manfaat
Sistem biaya standar memberikan pedoman
kepada manajemen berapa biaya yang seha rusnya untuk melaksanakan kegiatan tertentu sehingga memungkinkan mereka melakukan pengurangan biaya dengan cara perbaikan metode produksi, pemilihan tenaga kerja, dan kegiatan yang lain.
Kelemahan
Tingkat keketatan atau kelonggaran standar
tidak dapat dihitung dengan tepat, meskipun telah ditetapkan dengan jelas, tidak ada jaminan bahwa standar telah ditetapkan dalam perusahaan secara keseluruhan dg keketatan atau kelonggaran yang sama Standar cenderung menjadi kaku atau tidak fleksibel. Keadaan produksi selalu mengalami perubahan ,sedangkan perbaikan standar jarang sekali dilakukan.
1. Masukan fisik yang diperlukan untuk mem produksi sejumlah keluaran fisik tertentu atau dikenal dg nama kuantitas standar 2. Harga persatuan masukan fisik tersebut, atau disebut harga standar
1. Penyelidikan teknis. 2. Analisa pencatatan masa lalu dlm bentuk: a. Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku utk produk yg sama dlm periode tertentu dimasa lalu. b. Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku dlm pelaksanaan pekerjaan yg ter baik dan yg terburuk dimasa lalu. c. Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku dlm pelaksanaan pekerjaan terbaik
a. Daftar harga pemasok b. Katalog atau informasi yg sejenis Jika biaya angkut dan biaya pengurusan bahan yg lain dibebankan kepada bahan baku maka harga standar tersebut hrs juga memperhitungkan biaya tersebut. Contoh : Harga beli Rp345 persatuan biaya angkut 40 dikurangi : Potongan pembelian (10) -------Harga standar Rp375 per satuan
a. Harga yg diperkirakan berlaku dimasa yg akan datang. b. Harga yg berlaku saat penyusunan standar c. Harga yg diperkirakan akan merupakan harga normal dalam jangka panjang. Harga standar bahan baku digunakan : a. Mengecek pelaksanaan pekerjaan Departe men Pembelian. b. Mengukur akibat kenaikan atau penurunan harga terhadap laba persatuan
a. Jam tenaga kerja standar b. Tarif upah standar Jam tenaga kerja standar dapat ditentukan : 1. Menghitung rata-rata jam kerja yg dipakai dalam suatu pekerjaan yg lalu. 2. Membuat test run operasi produksi 3. Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu 4. Mengadakan taksiran yang wajar.
1. Perjanjian dg organisasi karyawan. 2. Data upah masa lalu. 3. Penghitungan tarif upah dalam keadaan operasi normal.
jumlah biaya overhead yg dianggarkan pada kapasitas normal dengan kapasitas normal.
Anggaran Fleksibel- Departemen A Produksi standr Jam tng kerj standar Kapasitas BOP variabel 1500 kg 3500 60% Rp750000 2000 kg 4500 80% Rp1000000 4000 kg 6000 100% Rp1250000
Rp1500000 Rp2250000
Rp1500000 Rp2500000
Rp1750000 Rp3000000
pada tingkat 80 % dan tarif biaya overhead didasarkan pada jam tenaga kerja, maka tarif biaya overhead pabrik standar dihitung sebesar Rp555,56 per jam tenaga kerja (Rp2500000 : 4500 ) Tarif tersebut terdiri dari : 1.Tarif BOP variabel Rp1000000:4500 =Rp222,22 per jam. 2. Tarif BOP tetap Rp1500000:4500=Rp333,34 per jam
Analisis Penyimpangan
Model satu Selisih (The one way model)
St = (HSt x KSt ) ( HS x KS ) St HSt KSt HS KS = Total selisih = Harga standar = Kuantitas standar = Harga sesungguhnya = Kuantitas sesungguhnya.
SH = (HSt HS) x KS SK = (KSt KS ) x HSt SH = Selisih harga SK = Selisih kuantitas HSt= Harga standar KSt= Kuantitas standar HS = Harga sesungguh KS = Kuantitas sesung nya guhnya
Contoh :
PT,X.menggunakan sistem biaya standar.
Biaya bhn baku standar per unit produk diten tukan sebesar 100 kg @ Rp500.Biaya bhn ba ku sesungguhnya utk memporduksi 1000 unit produk adalah sebanyak 90000 kg @ Rp550.
Kuantitas Standr
Biaya bhn baku 100000 kg
Ssggh
90000 kg
Ssgh
Rp550
HS Rp550
Selisih kuantitas (kSt-Ks) x HSt (100000-90000)x 500= Rp 5000000 L
Hst Rp500
KS 90000
Kst 100000
Contoh
90000 kg
100000kg
Rp500
Rp550
Perhitungan selisih harga dan kuantitas dlm kondisi kuantitas dan harga standar masing-masing lebih rendah dari kuantitas dan harga sesungguhnya.
Selisih harga=(HSt-HS)xKSt (500-550)x90000=Rp4500000 R Selisih harga/kuantitas= (HSt-HS)x(KSt-KS)= (500-550)x(90000-100000) Rp500000., R
Hst Rp500
90000 KSt
100000 KS
Rumus perhitungan selisih harga dan kuantitas dlm kondisi harga standar dan kuantitas standar masing-masing lebih tinggi dari harga dan kuantitas sesungguhnya
SH = ( HSt HS ) X KS SK = ( KSt - KS ) X HS SHK = ( HSt HS ) X ( KSt KS ) Contoh : Kuantitas Harga ------------------------------------Standar Ssgh Standar Ssgh ---------------------------------------BBB 100000kg 90000kg Rp550 Rp500
Perhitungan selisih harga dan kuantitas dlm kondisi harga dan kuantitas standar lebih tinggi dari kuantitas dan harga sesungguhnya
KS 90000
KSt 100000
Harga standar lebih rendah dari harga sesungguhnya, namun Kuantitas standar lebih tinggi dari kuantitas sesungguhnya
SH
= ( HSt- HS ) X KS SK = ( KSt- KS ) X HSt Selisih harga dan kuantitas = 0 Kuantitas Harga -------------------------------------Stdr SSgh Stdr SSgh -------------------------------------BBB 100000Kg 90000Kg Rp500 Rp550
Harga standar lebih rendah dari harga sesungguhnya, Kuantitas standar lebih tinggi dari kuantitas sesungguhnya
HS 550
HSt 500
90000 KS
100000 KSt
Harga standar lebih tinggi dari harga sesungguhnya, kuantitas standar lebih rendah dari kuantitas sesungguhnya
SH = (HSt HS ) X KSt
SK
Kuantitas Harga -------------------------------------------------Stdr SSgh Stdr SSgh -------------------------------------------------90000Kg 100000Kg Rp550 Rp500
Harga standar lebih tinggi dari harga sesungguhnya, kuantitas standar lebih rendah dari kuantitas sesungguhnya
Selisih harga(HSt-HS)XKSt (Rp550-Rp500)X90000 Rp4500000 L Tidak ada selisih gabungan. Selisih kuantitas (KSt-KS)XHS
(90000-100000)XRp500 Rp5000000
CONTOH :7
Biaya Kuantitas standar 4000 unit 1000 jam Kuantitas sesungguh nya 5000 unit 2000 jam Harga standar Rp20,Rp10,Harga sesungguh nya Rp15,Rp20,-
(Kst X Hst) (KS X HS) = (4000XRp20)-(5000XRp15) =Rp5000,- L 2) Selisih biaya tenaga kerja (JKstXTUst)-(JKsXTUs) = (1000XRp10)-(2000XRp20)=Rp30000,- R
a) Selisih harga bahan baku: (Hst-Hs)XKs = (Rp20-Rp15)X5000=Rp25000 L b) Selisih kuantitas bahan baku : (Kst-Ks)XHst = (4000-5000)XRp20=Rp20000 R 2) Selisih biaya tenaga kerja: a) Selisih tarip upah (Tust-Tus)XJKs =(Rp10-Rp20)X2000=Rp20000 R b) Selisih efisiensi upah (JKst-JKs)XTUst=(1000-2000)XRp10=Rp10000 R
(Hst-Hs)XKst=(Rp20-Rp15)X4000=Rp20000 L
Hst Hs
(Tust-Tus)XJKst =(Rp10-Rp20)x1000=Rp10000 R
TUs Rp20
TUst Rp 10
Selisihefisiensi upah
(JKst-JKs)XTUst (1000-2000)XRp10 Rp10000 R 2000 JKs
1000 JKst
Contoh : 8
Jumlah bahan baku yg dibeli 1500 kg Harga standar = Rp 1000,Kuantitas standar = 250 X 5kg = 1250 kg Harga sesungguhnya = Rp 1100,Kuantitas sesungguhnya = 1050 kg Tarip upah standar = Rp 500,Jam kerja standar = 250 X 20 jam = 5000 jam Tarip upah sesungguhnya = Rp 475,Jam kerja sesungguhnya = 5100 jam Tarip BOP variabel Rp 400,Tarip BOP tetap Rp 300,Kapasitas normal = 5200 jam Kapasitas sesungguhnya = 5100 jam Kapasitas standar = 5000 jam
Selisih harga bahan baku =(Hst-Hs)X Ks = (Rp1000-Rp1100)X 1050kg=Rp105000R Selisih kuantitas bahan baku=(Kst-KS)XHst=(1250-1050)XRp1000 = 200000L Total selisih biaya bahan baku =Rp95000 L
Selisih harga bahan baku=(Hst-Hs)XKs=(Rp1000-Rp1100)X1050kg = Rp105000 R Selisih kuantitas bahan baku=(Kst-Ks)XHst=(1250-1050)XRp1000 = 200000 L Selisih harga/kuantitas bahan baku = 0 . Total selisih biaya bahan baku = Rp 95000 L
BOP yang dibebankan=250X20XRp700,Selisih total biaya overhead pabrik Selisih terkendalikan (Controllable Variance) Biaya overhead pabrik sesungguhnya BOP tetap pd kapasitas normal 5200XRp300,BOP variabel sesungguhnya BOP variabel pd jam standar 5000 jamXRp400,Selisih terkendalikan Selisih volume : Jam tenaga kerja pd kapasitas normal Jam tenaga kerja standar Selisih volume Tarip BOP tetap Selisih volume
Selisih pengeluaran (Spending Variance) Biaya overhead pabrik sesungguhnya BOP tetap pd kapasitas normal= 5200XRp300 BOP variabel sesungguhnya BOP variabel yg dianggarkan pd jam sesungguhnya 5100 X Rp 400,Selisih pengeluaran Selisih kapasitas :(Idle capacity variance) Kapasitas normal Kapasitas sesungguhnya Kapasitas yg tidak terpakai Tarip BOP tetap Selisih kapasitas Selisih efisiensi: Jam standar Jam sesungguhnya Selisih efisiensi Tarip biaya overhead pabrik Selisih efisiensi
= 5.200 jam = 5.100 jam = 100 jam Rp 300 per jam = Rp 30.000,R = = = = = 5000 jam 5100 jam 100 jam Rp700 per jam Rp 70.000 R
Rp 50.000,- R 30.000,- R
Selisih efisiensi variabel 100 jamXRp400, Selisih efisiensi tetap 100 jamXRp300, Total selisih biaya overhead pabrik
Jam standar X tarip Kuantitas standar produk daupah standar lam proses X H.P produksi stan dar Kapasitas standar X tarip standar
Kuantitas standar produk dalam proses X harga pokok produksi stan Biaya overhead pabrik sesung dar guhnya.
B.O.P sesungguhnya
3.650.000
3.650.000
3.500.000
Persediaan bahan baku Pencatatan biaya tenaga kerja langsung Barang dalam proses-b.t.k.l Gaji dan upah Pencatatan biaya overhead pabrik Metode satu Biaya overhead pabrik sesungguhnya Macam macam rekening dikredit Barang dalam proses-biaya overhead pabrik Biaya overhead pabrik sesungguhnya
Rp1.155.000,Rp1.155.000, Rp2.422.500,Rp2.422.500,
Rp3.650.000,Rp3.650.000, Rp3.650.000,Rp3.650.000,
Metode dua
Biaya overhead pabrik sesungguhnya
Rp3.650.000,Rp3.650.000,
Ksdib X HS
Contoh :9
Kuantitas standar persatuan 50 kg
Harga standar per kg Rp 100, Jmlh produk yg dihasilkan 2000 satuan,bahan baku yg dipa-
kai 120.000 kg, bahan baku yg dibeli 150.000kg, harga beli Rp90,- per kg.
Selisih harga pembelian bahan baku=(HST-HS)XKSdib (Rp100 Rp 90,-) X 150.000 =Rp1.500.000,- L Selisih pemakaian bahan baku=(KSt-KS)XHSt (100.000 120.000) X Rp100,- =Rp2.000.000,- R
Rp10.000.000, Selisih pemakaian bahan baku 2.000.000, Persediaan bahan baku Rp12.000.000,-
Selisih harga bahan baku dicatat pada saat bahan baku dipakai
Utang dagang
KSdibXHS 13.500.000
(HSt HS ) XKsdip
Selisih harga pembelian bahan baku=(Hst-HS) X Ksdip =(Rp100,- - Rp90,-) X 120.000 kg = Rp1.200.000,- L Selisih pemakaian bahan baku = (Kstdip Ksdip) X Hst (100.000 -120.000) X Rp100 =Rp2.000.000,- R
Jurnal pembelian dan pemakaian bahan baku : Persediaan bahan baku Rp13.500.000,Utang dagang Rp13.500.000,Barang dlm proses Rp10.000.000,Selisih kuantitas bahan baku 2.000.000,Persediaan bahan baku Rp10.800.000,Selisih harga bhn bk yg dipakai 1.200.000,=
Selisih harga bahan baku dicatat pada saat bahan baku dibeli dan dipakai
KsdipXHst
12.000.000
(Hst-Hs)Xksdib 1.500.000
(Kstdip-Ksdip)XHst 2.000.000
Selisih harga pembelian nahan baku=(Hst-HS)Xksdib (100 90 ) X 150.000 = Rp1.500.000,- L Selisih harga bahan baku yg dipakai=(Hst-Hs)Xksdip (100-90)X 120.000 =Rp1.200.000,- L Selisih pemakaian bahan baku=(Kstdip-Ksdip)XHst (100.000-120.000)X100=Rp2.000.000,- R Jurnal Persediaan bahan baku Rp15.000.000,Utang dagang Rp13.500.000,Selisih harga pembelian bahan baku 1.500.000,Barang dlm proses-BBB Rp10.000.000,Selisih pemakaian bahan baku 2.000.000,Persediaan bahan baku Rp12.000.000,Selisih harga pembelian bahan baku Rp1.200.000,Selisih harga bahan baku yg dipakai Rp1.200.000,-
xxx
Utang gaji&upah
xxx
Kas
xxx xxx
Gaji&upah
JKSxTUS
Jurnal : Contoh 8
Utang gaji&upah
Kas
Rp3.500.000,Rp3.500.000,-
BOP yg dibebankan BOP sesungguhnya Selisih terkendalikan Selisih volume BOP sesungguhnya
BOP sesungguhnya 2 3
BOP sesungguhnya
BOP yg dibebankan
selisih efisiensi
BOP sesungguhnya Rp3.650,000, Macam-macan rek dikredit Rp3.650.000, Brg dlm proses-BOP Selisih efisiensi BOP yg dibebankan BOP yg dibebankan BOP sesungguhnya Selisih pengeluaran Selisih kapasitas BOP yg sesungguhnya
Rp5.000.000,Rp5.000.000,-
Selisih hasil : Persentase hasil sesungguhnya menyimpang dari standar. Misalkan: untuk menghasilkan 10 satuan produk dibutuhkan
20 kg bahan baku, maka prosentase hasil adalah 50%, berasal dari : 10/20 X 100% = 50%
Contoh: 10
Untuk menghasilkan 5 satuan produk A dibutuhkan bahan
X Y
6 kg 4 kg 10 kg
60 40 100
Rp15,20,-
Rp90,80,Rp170,-
berjumlah 4550 satuan dengan pemakaian bahan baku X= 5200 kg dan Y = 3.800 kg
(5) (6)
(1) X Y
(3)
5200 kg 3800 kg 9000 kg
(4)
5400 kg 3600 kg 9000 kg
(5)
200 kg 200 kg
(6)
Rp 15,Rp 20,-
(7)
Rp 3000 L Rp 4000 R Rp 1000 R
tenaga kerja standarRp 150,- dan BOP Rp 200,- maka Selisih hasil biaya tenaga kerja:
Hasil standar
X Rp 40,=Rp182.000,X BOP persatuan produk X Rp 40,=Rp180.000, --------------- Selisih hasil biaya overhead pabrik =Rp 2.000,-L
Rp153.000, Selisih komposisi bahan baku 1.000, Persediaan bahan baku Rp154.000, Pencatatan selisih hasil bahan baku: Persediaan produk jadi