Anda di halaman 1dari 6

PERTEMUAN KE-15

PENGENDALIAN BIAYA TENAGA KERJA

A. TUJUAN PEMBELAJARAN:
1.1 Memahami pengertian tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung,
1.2 Memahami perhitungan biaya tenga kerja.
1.3 Memahami metode perhitungan biaya tenaga kerja.

B. URAIAN MATERI:
Menurut Mulyadi (2015), tenaga kerja merupakan usaha fisik atau mental yang dikeluarkan
karyawan untuk mengolah produk. Sedangkan biaya tenaga kerja adalah harga yang
dibebankan untuk pengunaan tenaga kerja manusia tersebut.
Dalam perusahaan manufaktur, biaya tenaga kerja dapat dikelompokkan menjadi:
1. Biaya tenaga kerja produksi:
Gaji karyawan pabrik
Biaya kesejahteraan karyawan pabrik
Upah lembur karyawan pabrik
Upah mandor pabrik
Gaji manajer pabrik
2. Biaya tenaga kerja pemasaran
Upah karyawan pemasaran
Biaya kesejahteraan karyawan pemasaran
Biaya komisi pramuniaga
Gaji manajer pemasaran
3. Biaya tenaga kerja administrasi dan umum
Gaji karyawan bagian akuntansi
Gaji karyawan bagian personalia
Gaji karyawan bagian sekretariat
Biaya kesejahteraan karyawan bagian akuntansi
Biaya kesejahteraan karyawan bagian personalia
Biaya kesejahteraan karyawan bagian sekretariat

Menurut V Wiratna (2015), gaji karyawan adalah biaya yang dibayarkan oleh perusahaan
kepada karyawan tetap perusahaan misalnya pimpinan, karyawan administrasi yang gajinya
dihitung bulanan. untuk menghitung gaji didasarkan pada kartu hadir. Sedangkan Upah
adalah biaya yang dibayarkan perusahaan kepada karyawan didasarkan pada jumlah jam
kerja, pembayaran bisa dilakukan mingguan atau pembayarannya dapat didasarkan pada
unit yang dihasilkan.

Biaya tenaga kerja produksi dapat dibedakan menjadi:


1. Biaya tenaga kerja langsung (BTKL) yaitu biaya tenaga kerja yang secara langsung
terlibat dalam proses merubah bahan baku menjadi barang jadi.
2. Biaya tenaga kerja tidak langsung (BTKTL) yaitu biaya tenaga kerja yang tidak secara
langsung terlibat dalam proses produksi.

Biaya tenaga kerja produksi adalah:


1. Merupakan salah satu unsur harga pokok produksi.
2. Nerupakan salah satu biaya untuk mengubah bahan baku menjadi barang jadi.
3. Merupakan bagian dari biaya utama.
4. Merupakan bagian dari biaya konversi.

Biaya biaya yang terkait dengan tenaga kerja ( labor related costs):
 Set up cost adalah biaya pemula atau biaya persiapan atau biaya sebelum proses
produksi dimulai termasuk biaya trial run atau biaya pemanasan mesin.
Biaya pemula produksi meliputi pengeluaran pengeluaran untuk pembuatan rancang
bangun, penyusunan mesin dan peralatan, latihan bagi karyawan, dan ketugian
kerugian yang timbul akibat belum adanya pengalama.
Tiga cara perlakuan terhadap biaya pemula produksi ( Mulyadi, 2015) : yaitu
1. Dimasukkan ke dalam kelompok biaya tenaga kerja langsung.
2. Dimasukkan sebagai unsur biaya overhead pabrik
3. dibebankan kepada pesana yang bersangkutan
 Idle time atau waktu menganggur adalah waktu menunggu kerja karena terjadi
kerusakan mesin, karena keterlambatan bahan baku, karena listrik mati. Biaya ini dicatat
sebagai biaya overhead pabrik. Misalkan seorang karyawan harus bekerja 40 jam per
minggu. Upahnya Rp 600 per jam. Dari 40 jam kerja tersebut misalnya 10 jam
merupakan waktu menganggur, dan sisanya digunakan untuk mengerjakan pesanan
tertentu. Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja tersebut adalah:
Barang Dalam Proses- Biaya Tenaga Kerja langsung Rp 18.000
Biaya overhead pabrik sedungguhnya Rp 6.000
Gaji dan Upah Rp 24.000

Komponen Biaya tenaga kerja yang harus di pertimbangkan dalam sistem penggajian dan
pengupahan, (Agus Purwaji dkk, 2016) yaitu:
1. Gaji dan Upah pokok
2. Program Upah insentif
a. Program insentif individu
b. Program insentif kelompok
c. Program insentif Organisasi (Perusahaan
3. Upah lembur dan premi lembur
Premi lembur, menurut V. Wiratna (2015) adalah sejumlah uang yang dibayarkan
perusahaan kepada karyawannya karena bekerja melebihi jam yang ditentukan
perusahaan. misalnya dalam 1 minggu karyawan bekerja normal 40 jam, kelebihan dari
40 jam dihitung uang lembur. adanya lembur bisa karena berbagai hal termasuk
tambahan pekerjaan atau ada tambahan order.
C. LATIHAN SOAL:
1) PT. Sabar, mempekerjakan 20 orang tenaga kerja, setiap tenaga kerja bekerja 8 jam
sehari, masing-masing pekerja menghasilkan 40 unit per-hari atau 5 unit per-jam, tarif per-
jam yang dibayarkan Rp. 5.000,-. Untuk meningkatkan penghasilan karyawan dan dapat
menekan biaya per-unit perusahaan akan menerapkan upah insentif, dengan memberikan
tarif Rp. 6.000,- per-jam apabila seorang pekerja dapat menghasilkan 50 unit per-hari.
Biaya lain yang dikeluarkan perusahaan adalah biaya bahan baku sebesar Rp. 2.000,-
per-unit dan biaya overhead pabrik sebesar Rp. 1.500,- per unit.

Pertanyaan:
a) Hitunglah biaya per-unit sebelum kenaikan tarif upah?
b) Hitunglah biaya per-unit setelah kenaikan tarif upah?
c) Berikanlah kesimpulan dengan adanya kenaikan tarif upah?

Penyelesaian:
Langkah 1: Menghitung tarif upah per-unit = Total upah : Total hasil unit
Sebelum kenaikan tarif = (20 x 8 x 5.000) : (20 x 40) =Rp.1.000
Setelah kenaikan tarif = (20 x 8 x 6.000) : (20 x 50) = Rp. 960

Langkah 2: Menghitung biaya produksi per-unit sebelum kenaikan tarif upah:


a. Biaya bahan langsung Rp. 2.000
b. Biaya tenaga kerja langsung Rp. 1.000
c. Biaya overhead pabrik Rp. 1.500
Total biaya produksi Rp. 4.500

Langkah 3: Menghitung biaya produksi per-unit setelah kenaikan tarif upah:


a. Biaya bahan langsung Rp. 2.000
b. Biaya tenaga kerja langsung Rp. 960
c. Biaya overhead pabrik Rp. 1.500
Total biaya produksi Rp. 4.460

Langkah 4: Kesimpulan:
Dengan adanya kenaikan tariff upah dari 5.000 per jam kerja menjadi Rp.
6.000 per jam kerja, ternyata memberikan dampak positif baik bagi karyawan
maupun bagi perusahaan. Untuk karyawan ada kenaikan upah Rp. 1.000,-
per-jam (20%) dan bagi perusahaan ada penurunan harga per-unit sebesar
Rp. 40 (0,89%)

2) PT. Subur, menetapkan standar hasil produksi sebesar 24 unit per-jam dengan tarif dasar
Rp. 12.000,- per-jam. Setiap karyawan yang menghasilkan diatas standar unit yang
ditetapkan akan diberikan tarif upah per-jam yang berbeda. Biaya overhead pabrik per-jam
Rp. 15.000,- Berikut hasil produksi per-jam karyawan A = 20 unit, B = 24 unit, C = 30 unit,
D = 32 unit dan E = 35 unit.
Pertanyaan:
a) Hitunglah penghasilan per-jam masing-masing karyawan?
b) Hitunglah biaya tenaga kerja per-unit?
c) Hitunglah biaya overhead pabrik per-unit?
d) Hitunglah biaya konversi per-unit?

Penyelesaian:
Keterangan A B C D E
Tarif dasar 12.000 12.000 12.000 12.000 12.000
Standar hasil 24 24 24 24 24
Tarip/unit 500 500 500 500 500
Hasil actual 20 unit 24 unit 30 unit 32 unit 35 unit
Upah per-jam 12.000 12.000 15.000 16.000 17.500
Upah per-unit 600 500 500 500 500
BOP/jam 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000
BOP/unit 750 625 500 468,75 428,57
B.Konversi/unit 1.350 1.125 1.000 968,75 928,57

Kesimpulan: Bagi perusahaan semakin terampil tenaga kerjanya semakin


menguntungkan, terbukti bahwa semakin terampil tenaga kerjanya semakin menurun
biaya konversinya.

3) PT. Makmur menetapkan standar keluaran untuk setiap karyawan per-minggu 300 unit,
dengan jam kerja 40 jam per-minggu, dan tarip overhead per-jam Rp. 1.500,-. Berikut data
beberapa karyawan selama minggu pertama bulan Mei 2014:
Nama Jam kerja Produksi standar Produksi aktual Tarip dasar/jam
A 40 jam 300 unit 280 unit Rp. 2.000
B 40 300 330 Rp. 2.000
C 40 300 345 Rp. 2.000
D 40 300 360 Rp. 2.000
E 40 300 420 Rp. 2.000
F 40 300 390 Rp. 2.000

Diminta:
a) Hitunglah rasio efisiensi?
b) Hitunglah tarip efektif per-jam?
c) Hitunglah total penghasilan masing-masing karyawan?
d) Hitunglah biaya tenaga kerja per-unit?
e) Hitunglah BOP per-unit?
f) Hitunglah biaya konversi per-unit?

Penyelesaian:
Perhitungan biaya per-minggu:
Karyawan A B C D E F
Produk standar (a) 300 300 300 300 300 300
Produk actual (b) 280 330 345 360 420 390
Tarif dasar © 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
Jam kerja (d) 40 40 40 40 40 40
Rasio efisiensi(e=b:a) -- 1,10 1,15 1,20 1,40 1,30
Tarif efektif(f=c x e) 2.000 2.200 2.300 2.400 2.800 2.600
Total upah (g=d x f) 80.000 88.000 92.000 96.000 112.000 104.000
Upah/unit (h=g : b) 285,71 266,67 266,67 266,67 266,67 266,67
BOP (i) 60.000 60.000 60.000 60.000 60.000 60.000
BOP/unit(j=i ; b) 214,29 181,82 173,91 166,67 142,86 153,85
B.Konversi/unit (h+j) 500 448,49 440,58 433,34 408,53 420,52

D. TUGAS MANDIRI
1. PT. Sabar memproduksi produk baru dan telah mengeluarkan biaya pemula sebesar Rp.
7.500.000, yang terdiri dari biaya bahan baku Rp. 2.500.000,- dan biaya tenaga kerja
sebesar Rp. 5.000.000,- Manajemen memutuskan biaya tersebut diperlakukan sebagai
biaya langsung.
Pertanyaan: Buatlah ayat jurnal yang diperlukan?

2. PT. Subur memiliki 5 orang karyawan yang bekerja secara mingguan. Satu minggu
bekerja selama 40 jam. Dalam minggu pertama bulan Juli 2016 terjadi kerusakan mesin
sehingga karyawan harus menunggu kerja selama 3 jam. Tarip upah per-jam sebesar Rp.
6.000,-.
Pertanyaan: Buatlah ayat jurnal yang diperlukan?

3. PT. Makmur mempekerjakan 10 orang karyawan, setiap karyawan bekerja 8 jam sehari,
masing-masing karyawan menghasilkan 30 unit barang jadi per-hari, tarif upah per-jam
sebesar Rp. 9.000,-. Perusahaan akan menerapkan tarif upah insentif dengan maksud
untuk meningkatkan penghasilan karyawan serta harapan dapat mengurangi besaran
biaya per-unit. Jika seorang karyawan dapat menghasilkan 35 unit barang jadi per-hari,
maka tarif upah akan dinaikkan menjadi Rp. 10.000,- per-jam. Biaya lain yang dikeluarkan
perusahaan adalah biaya bahan langsung sebesar Rp. 3.000,- per-unit dan biaya
overhead pabrik sebesar Rp. 2.500,- per-unit.
Pertanyaan:
a. Hitunglah biaya produksi per-unit sebelum kenaikan tarif upah?
b. Hitunglah biaya produksi per-unit setelah kenaikan tarif upah?
c. Berikanlah kesimpulan dengan adanya kenaikan tarif upah?

Anda mungkin juga menyukai