B. SISTEM BIAYA
Biaya yang dialokasikan ke unit-unit produksi dapat berupa biaya aktual atau biaya
standar. Dalam sistem biaya aktual atau historis, biaya dicatat pada saat dikeluarkan, tetapi
penyajian hasil operasi akan ditangguhkan sampai operasi pabrikasi pada periode akuntansi
dibentuk atau dalam perusahaan jasa, sampai jasa diberikan. Pada sistem biaya standar,
produk operasi, dan proses akan dikenakan biaya berdasarkan jumlah sumber daya yang akan
digunakan dan harga dari sumber daya yang telah ditentukan sebelumnya. Biaya aktual juga
dicatat, dan varians atau selisih antara biaya aktual dan biaya standar akan dikumpulkan
dalam perkiraan terpisah. Biaya yang dialokasikan ke unit-unit produksi mencakup semua
biaya pabrikasi (disebut kalkulasi biaya absorpsi penuh) atau hanya biaya pabrikasi variabel
saja (disebut kalkulasi biaya langsung atau variabel).
Empat kemungkinan sistem biaya dapat dibentuk adalah dengan mengakui bahwa
biaya-biaya bisa diukur baik dalam jumlah yang aktual maupun standar, atau dalam bentuk
kalkulasi biaya langsung (direct costing) ataupun kalkulasi biaya absorpsi penuh (full
absorption costing). Dalam pertanyaan mengenai unsur-unsur biaya mana yang akan
dialokasikan ke produksi, tiga kemungkinannya adalah kalkulasi biaya utama (prime costing),
kalkulasi biaya langsung (variable), dan kalkulasi biaya absorpsi penuh. Dalam pertanyaan
2
bagaimana unsur-unsur biaya diukur, dua kemungkinannya telah disebutkan, yaitu semua
biaya mungkin diukur pada harga perolehannya (aktual), atau semua jumlah yang telah
ditentukan sebelumnya (standar). Kemungkinan yang ketiga adalah menggunakan gabungan
antara ukuran perolehan atau historis dengan ukuran yang sudah ditentukan sebelumnya,
bahan langsung dan pekerja langsung sesuai dengan harga perolehannya, dan overhead pada
tarif yang sudah ditentukan terlebih dahulu.
PT. RAMA
Laporan Harga Pokok Produksi
Januari 2011
3
PT. RAMA
Laporan Laba Rugi
31 Januari 2011
Penjualan Rp xxx
Retur penjualan (Rp xxx)
Potongan penjualan (Rp xxx) +
Total Penjualan Rp xxx
Harga Pokok Penjualan (HPP)
Barang jadi awal (1/1) Rp xxx
Harga Pokok Produksi Rp xxx +
Total tersedia untuk dijual Rp xxx
Barang jadi akhir (31/1) Rp xxx -
Total Harga Pokok Penjualan (HPP) Rp xxx -
Margin kotor (laba kotor) Rp xxx
Beban Operasional:
Beban Penjualan
- Beban gaji penjualan Rp xxx
- Beban iklan dan promosi penjualan Rp xxx
- Beban lain-lain penjualan Rp xxx +
Total beban penjualan Rp xxx –
Beban Administrasi dan umum
- Beban gaji bagian administrasi dan umum Rp xxx
- Beban perlengkapan administrasi dan umum Rp xxx
- Beban lain-lain administrasi dan umum Rp xxx +
Total beban administrasi dan umum Rp xxx -
Laba operasi Rp xxx
Analisis Kasus 1:
Data dari PT. Syifa pada bulan Februari 2007
Data Lain
Pembelian bahan baku Rp 10.800.000
Biaya Tenaga kerja Langsung Rp 12.500.000
Biaya Overhead Pabrik Rp 15.625.000
Jumlah produksi 10.000 pcs
DIMINTA :
a. Buatlah Laporan Harga Pokok Produksi
b. Hitung Harga Pokok produksi per pcs.
4
Analisis Kasus 2:
Diminta, hitunglah:
1. Biaya utama (prime cost) per unit
2. Biaya konversi per unit
3. Biaya variabel per unit
4. Jumlah biaya produksi (total cost manufacturing)
Analisis Kasus 3:
UD. Cipta Karya berusaha dalam bidang pembuatan meubel, data penjualan selama
Oktober 2010 sebesar Rp 96.000.000,- retur penjualan sebesar Rp 4.200.000,- dan
potongan penjualan sebesar Rp 6.622.000,-. Berikut data-data biaya yang dimiliki
oleh perusahaan selama bulan Oktober 2010.
Persediaan bahan baku (awal) : Rp 3.450.000,-
Persediaan dalam proses (awal) : Rp 8.250.000,-
Persediaan barang jadi (awal) : Rp 6.420.000,-
Pembelian kayu jati : Rp 19.400.000,-
Upah langsung : Rp 22.500.000,-
Upah tidak langsung : Rp 12.240.000,-
Retur pembelian bahan : Rp 1.800.000,-
Pemakaian cat, paku, lem, amplas, dll : Rp 1.050.000,-
BOP lainnya : Rp 2.200.000,-
Potongan Pembelian : Rp 620.000,-
Biaya pemasaran : Rp 9.200.000,-
Beban penyusutan bangunan pabrik : Rp 500.000,-
Beban penyusutan mesin : Rp 600.000,-
Biaya Administrasi & Umum : Rp 2.200.000,-
Persediaan bahan baku (akhir) : Rp 700.000,-
Persediaan dalam proses (akhir) : Rp 1.400.000,-
Persediaan barang jadi (akhir) : Rp 900.000,-
Hitunglah:
a. Biaya utama dan konversi
b. Biaya variabel dan tetap
c. Laporan Harga Pokok Produksi
d. Laporan Rugi Laba