Anda di halaman 1dari 14

Sistem Perhitungan Biaya & Akumulasi Biaya

KELOMPOK V :
1. Melani Yulita Ridwanda
2. Sri Rahayu
3. Siti Aminah
Akuntansi Biaya

Akuntansi adalah suatu sistem informasi yang


mengidentifikasi, mencatat dan mengkomunikasikan
kegiatan ekonomi suatu organisasi dalam rangka
pengambilan keputusan ekonomi.
Pencatatan dan pemrosesan transaksi bisnis meliputi :
pengumpulan (collecting) , pengkategorian ( categorizing),
peringkasan ( Summerizing) dan penganalisisan
(analyzing).
Akuntansi biaya mempunyai tujuan/peranan pokok sebagai berikut :

A. Penentuan biaya produk, jasa atau obyek biaya lainnya

Biaya yang diakumulasikan adalah biaya historis yaitu biaya-biaya


yang telah terjadi dimasa lalu. Akumulasi biaya historis ini digunakan
untuk penentuan nilai persediaan dan beban pokok nilai penjualan
dalam rangka penentuan laba. Untuk kepentingan pihak eksternal,
akuntnsi biaya harus tunduk pada prinsip akuntansi yang diterima
umum (GAAP/Generally Accepted Accounting Principles) , jadi
akuntnsi biaya sebagai penentuan biaya produk atau jasa dalam rangka
penentuan nilai persediaan dan beban pokok penjualan yang
merupakan bagian dari akuntansi keuangan.
B. Perencanaan, Pengendalian dan evaluasi kerja

Perencanaan adalah perumusan tujuan dan program untuk jangka panjang dan jangka
pendek sebagai pedoman aktivitas dimasa mendatang. Anggaran (Budget) merupakan
jabaran dari program-program yang terkuantifikasi dan tertulis secara rinci dari
perencanaan yang dijadikan sebagai pedoman atau standar dalam pelaksanaan

Pengendalian biaya diawali dengan penentuan biaya yang seharusnya dikeluarkan


melalui anggaran , kemudian membandingkan antara biaya yang sesungguhnya terjadi
dengan biaya yang ditetapkan sebelumnya (Anggaran). Perbedaan antara keduanya
menuntut adanya tindakan manajemen untuk melakukan analisis atas selisih biaya
tersebut . Analisis biaya tersebut meliputi : jenis biaya yang menyimpang, jumlah
penyimpangan, dimana terjadinya penyimpangan, penyebab penyimpangan dan siapa
yang harus bertanggungjawab atas penyimpangan tersebut.
.
C. Pengambilan Keputusan khusus

Untuk memenuhi kebutuhan manajemen dalam pengambilan


keputusan , akuntansi biaya mengembangkan konsep informasi biaya
untuk pengambilan keputusan seperti biaya diferensial (differential
cost), biaya kesempayan (opportunity cost), biaya terhindarkan
(avoidable cost), dan biaya tunai (out of pocket). Pengambilan
keputusan khusus merupakan sebagian kegiatan manajemen maka
akuntansi biaya yang berhubungan dengan pengambilan keputusan
merupakan bagian dari akuntansi manajemen.
1. Sistem Biaya

Dalam sistem penentuan biaya, proses akumulasi biaya


untuk setiap unit produk dipengaruhi oleh waktu
pembebanan biaya-biaya tersebut. Pembebanan biaya
untuk masing-masing unit produk dapat dikelempokan
menjadi dua sistem, yaitu:
1. Sistem Biaya Sesungguhnya (Historical cost system))
2. Sistem Biaya Ditentukan Dimuka (Predetermined cost
system)
2. Pembebanan Biaya

Pembebanan biaya produksi ke dalam produk dapat dilakukan dengan dua cara :

1. Metode Kalkulasi Biaya Penyerapan Penuh (Absorption Costing)


Metode kalkulasi biaya penyerapan penuh adalah suatu metode penentuan biaya
produksi suatu produk dengan memperhitungkan seluruh unsur biaya atl.: BBB
langsung, BTK langsung, BOP variabel dan tetap . Kalkukasi biaya penyerapan
penuh ini biasanya digunakan untuk keperluan pihak eksternal.

Biaya bahan langsung Rp 400.000


Biaya tenaga kerja langsung Rp 300.000
BOP Variabel Rp 100.000
BOP Tetap Rp 200.000
Biaya produksi Rp 1.000.000
2. Metode Kalkulasi Biaya Variabel (Variable Costing)

Metode kalkulasi biaya variabel adalah suatu metode penentuan


biaya produksi suatu produk hanya memperhitungkan unsur biaya
bersifat variabel saja. Unsur biaya atl.: Bahan bahan langsung, Biaya
tenaga kerja langsung, Biaya overhead variabel. Untuk metode ini
Biaya overhead pabrik yang diperlakukan sebagai biaya periodik.
kalkulasi biaya ini digunakan untuk keperluan pihak internal atau
manajemen.

Biaya bahan langsung Rp 400.000


Biaya tenaga kerja langsung Rp 300.000
BOP Variabel Rp 100.000
Biaya produksi Rp 800.000
3. Akumulasi Biaya

Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam akumulasi biaya


antara lain :

1. Metode Kalkulasi Biaya Pesanan

2. Metode Kalkulasi Biaya Proses

3. Metode Kalkulasi Backflush Costing


 
4. Beberapa tahapan proses produksi

Proses produksi dapat dilakukan melalui dua cara yaitu :


1. Satu tahapan proses produksi
2. Beberapa tahapan proses produksi
 
Proses produksi yang mengolah bahan baku menjadi produk melalui
satu departemen produksi atau satu tahapan proses produksi dan
departemen produksi tersebut dibantu oleh beberapa departemen jasa.

Proses Produksi

Bahan Baku Departemen Produksi Produk Jadi


5. Aliran Biaya pada Perusahaan manufaktur

Akuntansi biaya mencatat dan mengukur secara tepat


atas unsur-unsur biaya mulai dari biaya yang timbul
diteruskan dengan proses produksi dan selanjutnya
sampai dengan penyimpanan produk di gudang dan
dijual. Aliran biaya tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut :
Kas
AktivaTetap Pembelian Bahan
Hutang
Persediaan
Usaha Bahan
Akrual

Produk Dalam Proses :


Biaya Produksi Lainnya : - BB Langsung
- BTK Langsung - BTK Langsung
- BOP : - BOP
Biaya Bahan Tak langsung
Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung
Biaya Depresiasi Aset Tetap Pabrik
Biaya Asuransi pabrik Produk telah selesai di
Biaya Listrik Pabrik proses

Persediaan Beban Pokok


Produk Jadi Penjualan

Sumber bacaan :
Purwaji, Agus dan Wibowo (2016), Akuntansi Biaya, CIKAL SAKTI, JAKARTA TIMUR
Ilustrasi :
Aliran biaya dalam perusahaan manufaktur ke dalam jurnal dan buku besar mulai dari
pemakaian bahan sampai dengan penjualan atau penyerahan produk jadi kepada konsumen.
Berikut ini contoh pada PT. Sahate Purwakarta yang membuat pesanan No.001 dan 002 :
1. Persediaan Bahan
a. Pembelian bahan baku untuk keperluan produksi dari supplier sebesar Rp 3.000.000 secara
kredit
Persediaan Bahan Rp 3.000.000
Hutang Usaha Rp 3.000.000
(Pembelian bahan secara kredit)

b. Pemakaian bahan untuk produksi dengan rincian antara lain Bahan langsung sebesar
Rp2.500.000 (untuk pesanan 001 sebesar Rp1.500.000 dan pesanan No.002 sebesar
Rp1.000.000,-dan bahan tidak langsung sebesar Rp 300.000
Produksi Dalam Proses (PDP) Rp 2.500.000
Biaya Ovehead Pabrik - Aktual Rp 300.000
Persediaan Bahan Rp 2.800.000
(Pemakaian bahan langsung dan bahan tidak langsung untuk produksi)
 
c. Pelunasan pembayaran hutang usaha kepada supplier sebesar Rp 3.000.000
Hutang Usaha Rp 3.000.000
Kas Rp 3.000.000
(Pelunasan hutang kepada supplier)

Anda mungkin juga menyukai