Anda di halaman 1dari 34

RETURN DAN RISIKO

INVESTASI
Manajemen Keuangan 1
DEFINISI RETURN
 Return adalah keuntungan atau aliran kas
bersih yang diperoleh dari suatu investasi.
 Return merupakan imbalan atas keberanian
investor menanggung risiko atas investasi yang
dilakukan.
JENIS RETURN
 Expected return
Return yang diharapkan dari investasi yang
dilakukan
 Actual return/Realized return
Return ini berguna sebagai dasar penentuan return
ekspektasi dan risiko investasi di masa mendatang.
Perhitungan return realisasi disini menggunakan
return total. Return total merupakan return
keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu
periode tertentu. 
KOMPONEN RETURN
 Capital gain/loss
keuntungan/kerugian yg diperoleh dari
selisih harga jual dan harga beli sekuritas.
 Yield
pendapatan/aliran kas yg diterima investor
secara periodik, misalnya dividen atau
bunga.
 Total Return
Total return = capital gain (loss) + yield
KOMPONEN RETURN

P1  P 0 Keterangan:
 Capital gain/loss = P0 = harga saham
P0 awal
P1 = harga saham
periode t

 Dividen Yield =
d1 d1 = dividen kas
pada akhir
P0 periode t

 Total Return = capital gain/loss + yield

=
P1  P 0  d 1
P0
Contoh 1 :

Ali membeli saham dengan harga Rp 15.000,00 per


lembar. Saham tersebut dimilikinya selama sebulan lalu
dijual dengan harga Rp 16.500,00 per lembar. Hitunglah
return saham tersebut ?

Jawab :
P1  P 0
Return =
P0
16 . 500  15 . 000
=
15 . 000
= 0,1 atau 10%
Contoh 2 :

Ali membeli saham seharga Rp 10.000,00/lembar. Saham


tersebut dimilikinya selama setahun dan Ali menerima dividen
sebesar Rp 2.500,00/lembar. Setelah pembagian dividen, saham
tersebut dijual dengan harga Rp 11.000,00/lembar. Hitunglah
return yang diterima Ali!
Jawab : P1  P 0  d t
Return =
P0
= (11 . 000  10 . 000 )  2 . 500
10 . 000

= 0,35 atau 35%


EXPECTED RETURN ASET TUNGGAL

Untuk menghitung return yang diharapkan dari


suatu aset tunggal kita perlu mengetahui
distribusi probabilitas return aset bersangkutan,
yang terdiri dari:
1. Tingkat return yang mungkin terjadi
2. Probabilitas terjadinya tingkat return
tersebut
EXPECTED RETURN ASET TUNGGAL

 Dengan demikian, return yang diharapkan dari


suatu aset tunggal bisa dihitung dengan rumus:

dimana:
E (R)  Pi 1
i Ri
E(R) = Return yang diharapkan dari suatu sekuritas
Pi = probabilitas kejadian return ke-I
Ri= Return ke-i yang mungkin terjadi
n = banyaknya return yang mungkin terjadi
EXPECTED RETURN ASET TUNGGAL
Kondisi Ekonomi Probabilitas Return

Ekonomi kuat 0,30 0,20

Ekonomi sedang 0,40 0,15

Resesi 0,30 0,10

 Berdasarkan tabel distribusi probabilitas di atas, maka


tingkat return yang diharapkan dari aset atau sekuritas
tersebut adalah :
E(R) = P1.R1 + P2. R2 + P3.R3
= [(0,30) (0,20)] + [(0,40) (0,15)] + [(0,30) (0,10)]
= 0,15 atau 15%
EXPECTED RETURN PORTOFOLIO

 Expected Return untuk portofolio adalah rata-rata tertimbang


dari return yang diharapkan dari tiap-tiap sekuritas/saham,
dengan proporsi dana yang diinvestasikan pada masing-
masing sekuritas/saham sebagai faktor penimbangnya. Rumus
menghitung expected return portofolio:

n
E (R )   Wi E(R i )
dimana:p
i 1
E(Rp) = ekspektasi return dari suatu portofolio
E(Ri) = ekspektasi return dari sekuritas i
Wi = proporsi aset/dana yang diinvestasikan pada sekuritas i
EXPECTED RETURN PORTOFOLIO
Contoh:
Sekuritas Expected Return Nilai Investasi
A 14% Rp 25.000
B 13% Rp 25.000
C 20% Rp 25.000
D 18% Rp 25.000

Berapakah return yg diharapkan dari portofolio ini?


Jawab:
n
E (R p )   Wi E(R i )
i 1
= ( 0,25x0,14)+(0,25x0,13)+(0,25x0,20)+(0,25x0,18)
= 0,035+0,0325+0,05+0,045
= 0,1625 atau 16,25%
Risiko Investasi
Risiko adalah peluang akan terjadinya suatu
peristiwa yang tidak diinginkan.
Risiko adalah kemungkinan bahwa return
sesungguhnya dari suatu investasi akan tidak sesuai
dengan return yg diharapkan.
Risiko investasi adalah besarnya penyimpangan
antara return ekspektasi dengan return aktual.
Risiko investasi adalah kemungkinan untuk
mendapatkan return aktual yang rendah atau negatif.
Ukuran besaran risiko adalah varian dan standar
deviasi.
Semakin besar penyimpangan menunjukkan risiko
yang semakin tinggi pula.
Tipe Investor
 Penyuka/pencari risiko (risk seeker)
 Netral terhadap risiko (risk neutral)
 Tidak menyukai/menghindari risiko (risk
averse)
JENIS RISIKO

 Jenisrisiko suatu investasi terdiri dari:


1. Risiko suku bunga
2. Risiko pasar
3. Risiko inflasi
4. Risiko bisnis
5. Risiko likuiditas
6. Risiko nilai tukar mata uang
7. Risiko negara (country risk)
JENIS RISIKO

 Risiko bisa dibedakan menjadi dua jenis:


Risiko dalam sekuritas/aset tunggal
 Risiko yang harus ditanggung jika
berinvestasi hanya pada satu aset saja.
Risiko dalam portofolio
a. Risiko sistematis (risiko pasar/risiko
umum)
b. Risiko tidak sistematis (risiko spesifik).
Risiko Dalam Portofolio

 Risiko sistematis (Systematic risk)


risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan
melakukan diversifikasi; berkaitan dengan faktor
makro ekonomi yang mempengaruhi pasar, misalnya
tingkat bunga, kurs, kebijakan pemerintah.
Disebut juga sebagai nondiversifiable risk, market risk
atau general risk.
Risiko Dalam Portofolio
 Risiko non sistematis (Unsystematic risk)
Disebut juga risiko spesifik, risiko perusahaan.
Risiko yang dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi.
Risiko ini disebabkan oleh kondisi mikro perusahaan, misalnya
struktur modal, struktur aset, likuiditas perusahaan.
Risiko portofolio

Risiko tdk
sistematis Total risiko

Risiko sistematis

Jumlah sekuritas/saham dalam portofolio


MATRIKS RISIKO
RISIKO PENYEBAB

RISIKO SISTEMATIS INFLASI


ATAU RISIKO PASAR SUKU BUNGA
RESESI EKONOMI
HARGA BBM
PERPAJAKAN

RISIKO TIDAK LIKUIDITAS


SISTEMATIS PEMOGOKAN
STRUKTUR MODAL
Mengukur Risiko Investasi

Standar deviasi (σ) digunakan untuk mengukur


risiko.
Semakin besar standar deviasi (σ)
menunjukkan semakin besar probabilitas bahwa
return aktual menyimpang dari return
diharapkan.
Semakin besar standar deviasi (σ)
menunjukkan semakin besarnya probabilitas
distribusi return.
MENGHITUNG RISIKO ASET TUNGGAL
 Rumus untuk menghitung varian dan standar deviasi adalah:
n
varian return  2 =  [Ri – E(R)]2 Pi
i=1
Standar deviasi  = (2)1/2

Ket: 2 = varian return


 = standar deviasi
E(R) = Return yang diharapkan (expected return)
Pi = probabilitas kejadian return ke-i
Ri = Return dari suatu sekuritas ke-i
PERHITUNGAN VARIAN DAN STANDAR DEVIASI
Contoh perhitungan varian dan standar deviasi saham ABC

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Return Probabilitas (1) X (2) R – E(R) [(R-E(R)]2 [(Ri – E(R)]2 Pi


(R) (P)
0,2 0,014 -0,01 0,0001 0,00002
0,07

0,01 0,2 0,002 -0,07 0,0049 0,00098

0,3 0,024 0 0,0000 0,00000


0,08
0,1 0,010 0,02 0,0004 0,00004
0,10
0, 15 0,2 0,030 0,07 0,0049 0,00098

1 E(R) = 0,08     varian = 0,00202

           

Standar deviasi =  = (2)1/2 = (0,00202)1/2 = 0,0449 = 4,49%


Contoh :

Berikut ini data saham A pada 3 periode


pengamatan.
Periode Probabilitas Return
1 0,3 20%
2 0,4 18%
3 0,3 15%

Dari data di atas, hitung risiko saham A!


Jawab :

E(RA) = 0,3(0,2)+0,4(0,18)+0,3(0,15)
= 0,177 = 17,7%
n

2 =  [Ri – E(R)]2 Pi
i=1

 ((0,2  0,177)2 (0,3))  ((0,18 0,177)2 (0,4))  ((0,15 0,177)2 (0,3))


= 0,0001587+0,0000036+0,0002187
= 0,000381
  0,000381

= 0,0195 =1,95%

Jadi, risiko saham A adalah 1,95%


KOEFISIEN VARIASI (CV)

 Koefisien Variasi menunjukkan risiko dari setiap return


atau per unit return.
 Koefisien Variasi adalah suatu ukuran standar dari
penyebaran nilai yang diharapkan.
 Koefisien Variasi dapat menunjukkan perbandingan risiko
yang berarti ketika return yang diharapkan untuk
alternatif pilihan investasi tidak sama.

standar deviasi return 


Koefisien variasi  
expected return E (R)
KOEFISIEN VARIASI (CV)
Contoh:
Apabila terdapat 2 pilihan investasi, misalnya investasi pada
saham A & B.
A B
Expected Return 60% 8%
Standar Deviasi 15% 3%
Koefisien Variasi 0,25 0,37

Maka jika dilihat dari koefisien variasinya, saham B


(CV = 0,37) lebih berisiko dibandingkan saham A (CV
= 0,25)
INVESTASI PORTOFOLIO
 Portofolio merupakan suatu kombinasi dua atau lebih
investasi.
 Tujuan portofolio adalah meminimumkan risiko dengan
cara diversifikasi.
 Aset dalam suatu portfolio lebih kecil risikonya dibanding jika
aset itu hanya dipegang tunggal.
 Dari kacamata investor, yang terpenting adalah return dan risiko
keseluruhan dari portofolio yang dia miliki, bukan masing-
masing aset di dalam portofolio tersebut.
 Oleh karena itu, investor menganalisis bagaimana risiko dan
return suatu aset tunggal mempengaruhi risiko dan return
portofolio.
DIVERSIFIKASI
24/51
 Diversifikasi adalah pembentukan portofolio
melalui pemilihan kombinasi sejumlah aset tertentu
sedemikian rupa hingga risiko dapat diminimalkan
tanpa mengurangi besaran return yang diharapkan.
 Permasalahan diversifikasi adalah penentuan atau
pemilihan sejumlah aset-aset spesifik tertentu dan
penentuan proporsi dana yang akan diinvestasikan
untuk masing-masing aset tersebut dalam
portofolio.
KOEFISIEN KORELASI
32/51
 Dalam konteks diversifikasi, korelasi menunjukkan sejauhmana
return dari suatu sekuritas terkait satu dengan lainnya:
 jika (a,b) = +1,0; berarti korelasi positif sempurna
 jika (a,b) = -1,0; berarti korelasi negatif sempurna
 jika (a,b) = 0,0; berarti tidak ada korelasi
 Konsep koefisien korelasi yang penting:
1. Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi positif sempurna
(+1,0) tidak akan memberikan manfaat pengurangan risiko.
2. Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi nol, akan
mengurangi risiko portofolio secara signifikan.
3. Penggabungan dua buah sekuritas yang berkorelasi negatif
sempurna (-1,0) akan menghilangkan risiko kedua sekuritas
tersebut.
4. Dalam dunia nyata, ketiga jenis korelasi ekstrem tersebut (+1,0;
0,0; dan –1,0) sangat jarang terjadi.
MENGHITUNG RISIKO PORTOFOLIO
36/51
 Dalam menghitung risiko portofolio, ada
tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Varians setiap sekuritas.
2. Korelasi antara satu sekuritas dengan
sekuritas lainnya.
3. Bobot portofolio untuk masing-masing
sekuritas.
RISIKO PORTOFOLIO

Risiko portofolio untuk 2 sekuritas/aset


dapat dihitung dengan rumus:
Cov(a,b)
2
 2 2 2 2
 P  WA  A  WB  B  2(WA )(WB )  AB A B 
P  W A
2 2 2 2
 A  WB  B  2(WA )(WB )  AB  
A B

WA = proporsi portofolio di sekuritas A


WB = proporsi portofolio di sekuritas B
(A,B) = koefisien korelasi sekuritas A dan B
CONTOH: PERHITUNGAN RISIKO
PORTOFOLIO DUA ASET
37/51

 Portofolio yang terdiri dari saham A dan B masing-masing


menawarkan return sebesar 10% dan 25% serta standar
deviasi masing-masing sebesar 30% dan 60%. Alokasi dana
investor pada kedua aset tersebut masing-masing sebesar
50% untuk setiap aset.
 Standar deviasi portofolio tersebut dihitung dengan:
p = [(0,5)2(0,3)2 + (0,5)2(0,6)2 + 2 (0,5)(0,5)(A,B)(0,3)(0,6)] 1/2
= [0,0225 + 0,09 + (0,09) (A,B)] 1/2
= [0,1125 + 0,09 (A,B)] 1/2
CONTOH PERHITUNGAN RISIKO
PORTOFOLIO DUA ASET
38/51
Berikut ini beberapa skenario koefisien korelasi
saham A dan B beserta hasil perhitungan deviasi
standarnya:
A,B [0.1125 + 0,09 (A,B)] 1/2 p
+1,0 [0,1125 + (0,09) (1,0)] 1/2 45,0%
+0,5 [0,1125 + (0,09) (0,5)] 1/2 39,8%
+0,2 [0,1125 + (0,09) (0,2)] 1/2 36,1%
0 [0,1125 + (0,09) (0,0)] 1/2 33,5%
-0,2 [0,1125 + (0,09) (-0,2)] 1/2 30,7%
-0,5 [0,1125 + (0,09) (-0,5)] 1/2 25,9%
-1,0 [0,1125 + (0,09) (-1,0)] 1/2 15%
Latihan Soal
1. Sebuah portofolio yang terdiri dari 3 jenis saham ABC, DEF dan GHI
menawarkan return yang diharapkan masing-masing sebesar 15%,
20% dan 25%. Misalnya, persentase dana yang diinvestasikan pada
saham ABC sebesar 40%, saham DEF 30% dan saham GHI 30%,
berapa return yang diharapkan dari portofolio tersebut?
2. Berikut ini data saham X pada 4 kondisi ekonomi.
Kondisi Ekonomi Return Probabilitas
Sangat makmur 22% 0,30
Makmur 19% 0,35
Normal 10% 0,20
Resesi 6% 0,15

hitung return yang diharapkan dan risiko jika berinvestasi pada saham
X!

Anda mungkin juga menyukai