MANAJEMEN KEUANGAN
OLEH :
GAYATRI PUTRI MUBANDARI
042014353030
UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MAGISTER MANAJEMEN
2020
EXPECTED RETURN AND VARIANCES
Expected Return
Expected Return adalah Pengembalian aset berisiko yang diharapkan di masa depan.
Langsung dalam case. Mempunyai dua saham, L dan U. Saham L diharapkan bisa return 25%
di tahun mendatang. Saham U diharapkan memiliki return sebesar 20 %untuk periode yang
sama. Misalnya, katakan bahwa ada dua keadaan ekonomi, yang berarti bahwa ini hanya dua
kemungkinan situasi.ekonomi berkembang pesat. Berarti Saham L akan memiliki
pengembalian 70 %. Jika ekonomi memasuki resesi, pengembaliannya akan -20 %. Saham U
memperoleh 30 % jika ada resesi dan 10 % jika ada boom.
= E(Rn) - Rf
Untuk menghitung varians pengembalian kedua saham, pertama menentukan deviasi kuadrat
dari expected return. Contohnya, Saham U yang memiliki expected return E(RU) = 20%.
Pada tahun tertentu, akan menghasilkan 30 persen atau 10 persen. Kemungkinan deviantions
adalah 30% - 20% = 10% dan 10% - 20% = -10%. Berarti variancenya:
Saham L variancenya jauh lebih besar daripada Saham U. Saham L memilikiexpected return
lebih tinggi, tetapi U memiliki risiko yang lebih kecil. Bisa mendapatkan pengembalian 70
persen di Saham L, tetapi Anda juga bisa kehilangan 20 persen. Perhatikan bahwa investasi di
U akan selalu membayar setidaknya 10 persen.
Rangkumannya:
PORTOFOLIOS Portofolio adalah sekelompok aset seperti saham dan obligasi yang
dimiliki oleh seorang investor.
Portofolio weight adalah Persentase dari nilai total portofolio yang diinvestasikan pada aset
tertentu. Misalnya, jika kita memiliki $ 50 dalam satu aset dan $ 150 dalam aset lainnya, total
portofolio bernilai $ 200. Persentase portofolio pada aset pertama adalah $ 50/ $ 200 = 0.25.
Persentase portofolio aset kedua adalah $ 150/ $ 200 = 0,75. Karenanya, portofolio weight
adalah 0,25 dan 0,75. Perhatikan bahwa weight harus berjumlah 1,00 karena semua uang
diinvestasikan di suatu tempat.
Portofolio Expectes Return. Langsung pada case Saham U dan Saham L awal. Misalkan
ekonomi memasuki resesi. Dalam kasus ini, separuh uang Anda di L kehilangan 20 persen
dan separuh lainya di U memperoleh 30 persen. Portofolio returnnya saat resesi:
Portofolio variance
Return setiap saham yang diperdagangkan di pasar keuangan terdiri dari dua bagian.
Pertama, pengembalian normal, atau yang diharapkan (expected), dari saham adalah bagian
dari return yang diprediksi atau diharapkan pemegang saham di pasar. Return ini tergantung
pada informasi yang dimiliki pemegang saham yang menanggung saham, dan ini didasarkan
pada pemahaman pasar saat ini tentang faktor-faktor penting yang akan mempengaruhi
saham di tahun mendatang.
Kedua dari return saham adalah bagian yang tidak pasti (unexpected), atau berisiko.
Ini adalah bagian yang berasal dari informasi tak terduga yang terungkap dalam tahun
tersebut. Beberapa contoh dari informasi (contoh perusahaan bernama Flyers):
R = E(R) + U
Bagian yang expected dari setiap announcement adalah bagian dari informasi yang digunakan
pasar untuk membentuk ekspektasi, E (R), dari pengembalian saham. Surprise adalah berita
yang memengaruhi laba tak terduga atas saham, U.
Systematic risk adalah Risiko yang memengaruhi sejumlah besar asset dan risiko pasar.
Unsystematic risk adalah Risiko yang paling banyak memengaruhi sejumlah kecil aset.
Juga, risiko unik atau spesifik aset.
R = E(R) + U
R = E(R) + m +
Diversifikasi adalah proses penyebaran investasi di seluruh aset (dan dengan demikian
membentuk portofolio).
Gambar diatas terlihat bahwa deviasi standar untuk "portofolio" dari satu sekuritas adalah
sekitar 49 persen. Artinya, jika secara acak memilih satu saham NYSE dan memasukkan
semua uang ke dalamnya, standar return deviasi biasanya sebesar 49 persen per tahun. Jika
Anda memilih dua saham secara acak dan menginvestasikan setengah uang Anda di masing-
masing saham, standar deviasi Anda rata-rata sekitar 37 persen, dan seterusnya.
Diversification and systematic risk. Systematic risk tidak bias dihilangkan dengan
diversifikasi, karena, menurut definisi, risiko sistematis memengaruhi hampir semua aset
sampai tingkat tertentu. Akibatnya, tidak peduli berapa banyak aset yang kita masukkan ke
dalam portofolio, risiko sistematis tidak hilang.
Systematic risk juga disebut risiko nondiversifiable atau risiko pasar. Unsystematic juga
disebut risiko yang dapat didiversifikasi, risiko unik, atau risiko spesifik aset. Untuk
portofolio yang terdiversifikasi dengan baik, risiko tidak sistematis dapat diabaikan. Untuk
portofolio seperti itu, pada dasarnya semua risikonya sistematis.
The systematic risk principle menyatakan bahwa hasil expected return dari suatu aset hanya
bergantung pada risiko sistematis aset tersebut. Yang jelas dari prinsip ini: Tidak peduli
berapa besar total risiko yang dimiliki suatu aset, hanya porsi sistematis yang relevan dalam
menentukan expected return (dan premi risiko) atas aset itu.
Measuring systematic risk. Karena systematic risk adalah penentu penting dari suatu asset
expected return, memerlukan beberapa cara untuk mengukur tingkat risiko sistematis untuk
investasi yang berbeda. Spesifik ukuran yg digunakan adalah beta coefficient . Hal penting
untuk diingat adalah bahwa expected return, dan risiko premi, dari suatu aset hanya
bergantung pada risiko sistematisnya. Karena aset dengan beta yang lebih besar memiliki
risiko sistematis yang lebih besar, mereka akan memiliki expected return lebih besar. Jadi,
pada gambar bawah ini, seorang investor yang membeli saham di Coca-Cola, dengan beta
0,58, harus berharap mendapatkan lebih sedikit, rata-rata, daripada investor yang membeli
saham di eBay, dengan beta sekitar 1,52
Portofolio betas
Contohnya, pada gambar di atas jika menaruh separuh uang di Google dan Coca-cola maka
berapa kombinasi betanya?
Case : Aset A expected return E(RA) = 20% ; A.= 1.6 ; risk-free Rf = 8%; Perhatikan bahwa
aset bebas risiko, menurut definisi, tidak memiliki risiko sistematis (atau risiko tidak
sistematis), sehingga aset bebas risiko memiliki beta nol.
Contoh : jika 25% dari portofolio di investasikan di Aset A, jadi expected returnnya:
Hal ini memberitahu kita bahwa Aset A menawarkan rasio rewad-to-risk sebesar 7,5 persen.
Dengan kata lain, Aset A memiliki risk premium sebesar 7,50 persen per "unit" systematic
risk.
The basic argument. Ke asset satunya, asset B. Betanya 1.2 dan expected returnnya 16%.
Misalnya, jika kita menempatkan 25 persen dalam Aset B dan 75 persen sisanya dalam aset
risk-free, expected return portofolio adalah:
Beta portofolio:
garis yang menjelaskan kombinasi expected return dan beta untuk Aset A lebih tinggi
daripada yang untuk Aset B. Ini memberi tahu kita bahwa untuk tingkat systematic risk
tertentu (seperti yang diukur dengan beta), beberapa kombinasi Aset A dan risk-free aset
selalu menawarkan keuntungan yang lebih besar. Inilah mengapa kami dapat menyatakan
bahwa Aset A adalah investasi yang lebih baik daripada Aset B. Dan asset B reward-to-risk
rasionya 6.67% yang mana lebih rendah daripada asset A 7.5%
The security market line adalah Garis lurus miring positif yang menampilkan hubungan
antara expected return dan beta.
E(RM) – Rf sering kali dikatakan market risk premium karena itu adalah risk premium pada
portofolio pasar.
CAPM menunjukkan bahwa pengembalian yang diharapkan untuk aset tertentu bergantung
pada :
1. Nilai waktu murni uang: Sebagaimana diukur dengan tingkat bebas risiko, Rf, ini
adalah hadiah untuk hanya menunggu uang Anda, tanpa mengambil risiko apa pun.
2. Imbalan untuk menanggung risiko sistematis: Seperti yang diukur dengan premi risiko
pasar, E (RM) - Rf, komponen ini adalah imbalan yang ditawarkan pasar karena
menanggung risiko sistematis dalam jumlah rata-rata selain menunggu.
3. Jumlah risiko sistematis: Seperti yang diukur dengan i, ini adalah jumlah risiko
sistematis yang ada dalam aset atau portofolio tertentu, dibandingkan dengan aset
rata-rata.