PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ada dua aspek yang perlu dipertimbangkan oleh manajemen perusahaan
dalam pengambilan keputusan keuangan, yaitu tingkat pengembalian
(return) dan risiko (risk) keputusan keuangan tersebut. Dalam investasi
tidak menutup kemungkinan bagi para investor untuk mengambil
resiko, karena dalam setiap bisnis semakin besarnya suatu bisnis maka
semakin besar resiko yang akan di tempuh. Begitu pula dengan
return atau tingkat pengembalian. Semakin besar dana yang di
investasikan maka semakin besar pula tingkat pengembalian yang di
terima investor.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian return dan bagaimana cara perhitungan return?
2. Bagaimana Perhitungan tingkat keuntungan (return) yang diharapkan
dan resiko?
3. Bagaimana Tingkat keuntungan yang diharapkan?
4. Apa Efek diversifikasi?
5. Bagaimana Resiko dan return portofolio dengan lebih dari dua asset?
6. Bagaimana Model indeks tunggal?
C. Tujuan masalah
1. Untuk mengetahui definisi dan cara penghitungan return.
2. Untuk mengetahui Perhitungan tingkat keuntungan (return) yang
diharapkan dan resiko.
3. Untuk mengetahui Tingkat keuntungan yang diharapkan.
4. Untuk mengetahui Efek diversifikasi.
5. Untuk mengetahui Resiko dan return portofolio dengan lebih dari dua
asset.
6. Untuk mengetahui Model indeks tunggal.
A. PERHITUNGAN RETURN
Formula yang lebih umum untuk menghitung return adalah sebagai berikut:
Periode tersebut bisa harian, bulanan, atau tahunan. Dalam contoh diatas, periode
tersebut adalah tahunan. Dengan Demikian, pada contoh diatas, kita dapat
menyimpulkan bahwa investor mendapat keuntungan sebesar 30% per-tahun.1
1
Muhammad, Manajemen keuangan syari’ah analisis fiqh & keuangan, hlm. 202.
E R
( Muamalah) =0,20(25%)+0,20(15%)+0,20(7,5%)+0,20(5%)+0,20(2,5%)
= 11%
E R
( Syariah) = 0,20(3%)+0,20(5%)+0,20(6%)+0,20(6,5%)+0,20(7%)
=5,5%
= 36,5
QA = (36,5)1/2 = 6,04%
= 2,68
QB = (2,68)1/2=1,69%
Dalam perhitungan diatas, penyimpangan dari mean (return yang
diharapkan) dikuadratkan. Cara semacam itu dilakukan karena jika tidak kita
kuadratkan, penyimpangan positif dan negative akan cenderung menghasilkan
angka nol jika dijumlahkan. Kuadrat juga bisa dilihat sebagai pembobot, dalam
hal ini penyimpangan yang semakin besar akan menjadi lebih besar jika
dikuadratkan, baik untuk penyimpangan negative maupun positif. Alasan lain
adalah menginginkan angka yang positif untuk standar deviasi, yang berarti angka
yang positif untuk resiko.
Contoh diatas menunjukkan angka-angka yang kita harapkan, yaitu
semakin tinggi resiko suatu aset, maka semakin tinggi tingkat keuntungan yang
diharapkan dari aset tersebut. Dalam pasar yang efisien, hal semacam itu yang
akan terjadi. Tetapi jika pasar tidak efisien, masih ada ketidaksempurnaan pasar,
kita bisa mengharapkan aset yang mempunyai tingkat keuntungan yang tinggi
tetapi mempunyai resiko yang rendah.
Secara umum, formula untuk menghitung tingkat keuntungan yang
diharapkan dan resiko (standar deviasi) dari tingkat keuntungan tersebut adalah
sebagai berikut:
E(R) = E Pi Ri
Resiko Portofolio
1 Kovarians Dua Aset
Perhitungan resiko portofolio lebih kompleks. Resiko portofolio tidak hanya
merupakan rata-rata tertimbang dari resiko individualnya saja, melainkan
masih banyak lagi perhitungan-perhitungan lainnya. Kovarians return dua aset
adalah suatu cara untuk mengukur pergerakan dua aset. Misalkan kita
mempunyai plot return dua aset X dengan Y dan X dengan Z.
Gambar 11.1
Arah Pergerakan Aset Hipotesis X,Y, dan Z
2
Muhammad, Manajemen keuangan syari’ah analisis fiqh & keuangan, hlm.203-
204
b)
Dimana:
Pi = probabilitas untuk scenario i
RAi , RBi = return aset A dan B untuk scenario i
E(RA), E(RB) = expected return untuk aset A dan aset B
2 Koefisien Korelasi
Meskipun kovarians dapat memberi gambaran arah pergerakan dua aset, tetapi
angka kovarians sensitive terhadap unit pengukuran. Misalkan dalam contoh
diatas, return tidak dinyatakan dalam bentuk persentase, tetapi dalam bentuk
QMS = rMS QM QS
atau
rMS = QMS / QM QS
dimana rMS = korelasi antara return aset M dengan return aset S
Dengan menggunakan contog diatas, korelasi antara return aset M dengan return
aset S bisa dihitung sebagai berikut :
rMS = QMS / QM QS
= -9,80 / (6,04 x 1,69)
= -0,96.3
D. EFEK DIVERSIFIKASI
Pada contoh diatas, dengan menggabungkan dua aset yang mempunyai
kovarians yang negatif, resiko portofolio (yang diukur melalui variansnya)
cenderung menurun. Dengan kata lain, di versifikasi, yaitu menginvestasikan pada
beberapa aset, cenderung menghasilkan resiko yang lebih kecil. Barang kali anda
sering mendengar istilah ‘jangan menaruh telur dalam satu keranjang’. jika
keranjang tersebut jatuh, maka ada kemungkinan bahwa telur yang kita miliki
akan pecah semuanya. Tetapi jika telur kita sebar pada beberapa keranjang, satu
keranjang yang jatuh tidak akan menghancurkan semua telur yang kita miliki.
3
Muhammad, Manajemen keuangan syari’ah analisis fiqh & keuangan, hlm. 204-208.
Jumlah
Sekuritas
BI = QiM / Q2M
dimana :
Sebagai contoh, misalkan standar deviasi return pasar adalah 25%, standar
deviasi aset I adalah 20%, korelasi antara return aset i dengan return pasar adalah
0,8. Beta aset i bisa dihitung sebagai berikut:
Bi = [(0,25) (0,20) (0,8)] / (0,25)2 = 0,644
E. RESIKO DAN RETURN PORTOFOLIO DENGAN LEBIH DARI DUA
ASET
Sejauh ini kita membicarakan portofolio yang mempunyai dua aset.
bagaimana resiko dan return untuk portofolio yang mempunyai aset lebih dari dua
? Perhitungan resiko dan return untuk portofolio dengan aset lebih dari dua pada
dasarnya sama dengan untuk portofolio dengan dua aset. Sebagai contoh, misal
kita memasukkan aset ketiga pada portofolio dimuka (yang terdiri dari aset dan
B, E(RA)= 9%, E(RE)= 5,25%, QA= 6,04%, QB= 1,69%), yaitu aset C dengan
E(RC)= 12%, QC= 15%. Berapa tingkat keuntungan yang diharapkan dan resiko
portofolio yang terdiri dari aset A,B, dan C dengan komposisi masing-masing
adalah 40%, 30%, dan 30%, berturut-turut ? Misalkan korelasi antara ketiga aset
tersebut sebagai berikut:
Materi 11.7
Korelasi antar A-B-C
A B C
A 1 -0,96 0,20
B 1 0,15
C 1
Formula resiko portofolio dengan tiga aset bisa dituliskan sebagai berikut:
QP2 = XA2 QA2 + XB2 QB2 + XC2 QC2 +
2XA XB QAB + 2XA XC QAC + 2XB XC QBC
4
Muhammad, 2014. Manajemen keuangan syari’ah analisis fiqh &
keuangan,hlm. 209-220.
Gambar 11.6
komponen resiko portofolio
XAQA XBQB XCQC
αP = ∑I Wi αP βP = ∑ I W i βi
Misal kita mempunyai empat saham (A,B,C dan D) dengan karakteristik sebagai
berikut:
αA = 2 βA =0,9 𝜎𝐴 = 30%
αB = 4 βB =0,7 𝜎𝐵 =40%
αC = 3 βC = 1,2 𝜎𝐶 =25%
αD = -1 βD = 1,5 𝜎𝐷 =35%
5
Muhammad, 2014. Manajemen keuangan syari’ah analisis fiqh & keuangan, hlm. 224.
A. KESIMPULAN
Return disebut dengan tingkat keuntungan atau kembalian modal (ma’ad).
Resiko didefinisikan sebagai kemungkinan penyimpangan dari hasil yang
diharapkan. Portofolio adalah gabungan dua aset atau lebih. Ketiga komponen
ini sangat berperan dan saling berkaitan dalam perusahaan yang khususnya
sering digunakan atau dialami oleh investor.