Anda di halaman 1dari 14

“REKSADANA SYARIAH”

DI
S
U
S
U
N
Oleh:
SARIFAH ANUM
NIM : 4012020056

DOSEN PENGAMPU : Alfian, M.E

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LANGSA
TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji dan syukur kepaada Allah SWT, karena atas
karunia-Nya penulis bisa menyusun sebuah karya ilmiah yang berjudul
“Reksadana Syariah” serta sholawat bermahkotakan salam tak lupa pula kita
sanjung sajikan kepangkuan Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa
kita dari zaman jahiliyah sampai kepada zaman yang penuh dengan ilmu
pengetahuan.

Tujuan penulis ini adalah untuk melengkapi mata kuliah “Lembaga


Keuangan Bank dan Non Bank”. Penulis sangat berterima kasih kepada Bapak
selaku pembimbing Mata Kuliah ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih
untuk semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
Penulis berharap pembaca dapat memahami Mata Kuliah ini serta dapat
menjadi pengetahuan yang bermanfaat bagi pembaca, dan menambah wawasan
bagi pembaca.

2
DAFTAR ISI

COVER ......................................................................i
KATA PENGANTAR ......................................................................ii
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...........................................................4
B. Rumusan Masalah ...........................................................4

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Reksadana Syariah .................................................5
B. Fungsi Reksadana Syariah .................................................5
C. Resiko Reksadana Syariah .................................................5
D. Karakteristik, Sifat, Jenis, Bentuk Hukum Reksadana Syariah.....6
E. Lembaga Fasilitator Reksadana Syariah ...................................9
F. Mekanisme Pengelolaan Reksadana Syariah
dan Nilai Aktiva Bersih .................................................10

BAB III PENUTUP


Kesimpulan .........................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.


Investasi merupakan solusi bagi pemilik modal dalam mengembangkan
hartanya. Dalam berinvestasi ini banyak jalan yang bisa dilalui, baik dilakukan
oleh pemilik modal sendiri maupun diserahkan kepada pihak lain untuk
diinvestasikan. Pada saat pemilik modal tidak bisa menjalankan usahanya sendiri,
maka usaha dilakukan oleh pihak lain.

Pengalokasian modal kepada pihak lain itu bisa disalurkan pada orang
perorang yang bersifat individual atau disalurkan kepada lembaga atau badan
usaha. Badan usaha yang dijadikan tempat investasi itu dapat berupa lembaga
ekonomi maupun keuangan. Lembaga keuangan itu sendiri bisa berupa lembaga
keuangan yang menyelenggarakan kegiatan perbankan atau kegiatan non
perbankan. Sedangkan reksadana itu sendiri dapat dikategorikan lembaga keuangn
non perbankan yang bisa dijadikan sebagai tempat investasi bagi para pemilik
modal.

B. Rumusan Masalah.
1.      Apa pengertian reksadana syariah ?
2.    Apa saja manfaat reksadana syariah ?
3.     Apa saja resiko dari reksadana syariah?
4.      Karakteristik,sifat,jenis,dan bentuk hukum dari reksadana syariah ?
5.      lembaga fasilitator reksadana syariah ?
6.      Bagaimana mekanisme pengelolaan reksadana syariah dan niai aktiva bersih?

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Reksadana Syariah.


Secara bahasa reksadana tersusun dari dua konsep, yakni konsep ‘reksa’ yang
berarti jaga atau pelihara dan konsep ‘dana’ yang berarti (himpunan) uang.
Dengan demikian, secara bahasa reksadana berarti kumpulan uang yang
dipelihara.
Sedangkan secara istilah reksadana adalah sebuah wadah dimana masyarakat
dapat menginventasikan dananya dan oleh pengurusnya (manajer investasi) dana
itu diinvestaikan ke portofolio efek. Reksadana merupakan jalan keluar bagi para
pemodal kecil yang ingin ikut serta dalam pasar modal dengan modal minimal
yang relative kecil dan kemampuan menanggung risiko yang sedikit.1

B. Fungsi dan Manfaat Reksadana Syariah.


1. Investor meskipun tidak mempunyai dana yang cukup besar dapat
melakukan divertifikasi investasi dalam efek, sehingga dapat memperkecil
resiko.
2. Reksadana syariah mempermudah pemodal atau investor untuk berinvestasi
di pasar modal. Karena dalam menentukan pilihannya terhadap saham yang
ingiin di beli bukan suatu masalah yang mudah dan semua orang dapat
melakukannya, akan tetapi dibutuhkan suatu pengetahuan dan keahlian
khusus dalam hal tersebut.
3. Efisiensi waktu, dengan menaruh dana kita pada reksadana syariah, maka
dana tersebut dikelola oleh manajer investasi profesional yang kompeten
dibidangnya. Maka pemodal atau investor tidak perlu meninjau dan
memantau kinerja investasi tersebut setiap saat karena sudah dilakukan
oleh manajer investasi yang profesional. 2

C. Resiko Reksadana Syariah.


1. Resiko berkurangnya nilai unit penyerta (NUP), yang dipengaruhi oleh
turunnya harga dari efek saham dan surat berharga lainnya yang masuk
dalam portofolio reksadana.
2. Resiko likuiditas, resiko ini menyangkut kesulitan yang dihadapi oleh
manajer investasi apabila pemegang unit melakukan penjualan kembali

11 Heri Sudarsono. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. (Yogyakarta: Ekonosia, 2007).
2 Dja’akum, Cita Sary. "Reksa Dana Syariah." Az Zarqa': Jurnal Hukum Bisnis Islam 6.1 (2014)

5
atas unit-unit yang dipegangnya. Manajer investasi kesulitan dalam
menyediakan uang tunai dalam penjualan kembali atas unit tersebut.

3. Resiko wanprestasi, dimana resiko tersebut timbul ketika perusahaan


asuransi yang mengasuransikan kekayaan reksadana tidak segera
membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan
ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

D. Karakteristik, Sifat, Jenis, Bentuk Hukum Reksadana Syariah.


Karakteristik Reksadana Syariah
1. Terjangkau: Unit penyertaan reksa dana syariah dapat dibeli paling
sedikit Rp100.000,-.
2. Diversifikasi Investasi: Reksa dana syariah merupakan kumpulan
berbagai efek, sehingga memperkecil risiko investasi jika kinerja salah
satu efek mengalami penurunan. 3. Kemudahan Berinvestasi: Investor
tidak perlu melakukan analisis yang mendalam karena dikelola oleh MI.
4. Efisiensi Biaya dan Waktu: Biaya investasi di reksa dana syariah relatif
rendah dan investor tidak perlu memantau karena sudah dilakukan oleh
MI.
5. Hasil Optimal: imbal hasil investasi (return) sesuai dengan jangka waktu
dan jenis reksa dana syariah yang diinginkan.
6. Likuiditas Terjamin: Pencairan dana investasi dapat dilakukan sewaktu-
waktu dengan cara menjual unit penyertaan yang telah dimiliki.
7. Transparansi: Investor menerima laporan kinerja reksa dana syariah
secara berkala dan dapat mengetahui hasil investasinya setiap saat.
8. Legalitas Terjamin: Produk reksa dana syariah diawasi oleh OJK dan
dikelola oleh MI yang memperoleh izin dari OJK.
9. Sesuai Prinsip Syariah: Investasi di reksa dana syariah telah mendapat
fatwa dari Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN-
MUI) dan aspek kesyariahannya diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah.

6
Sifat Reksadana Syariah.
Bentuk hukum reksa dana menentukan sifat suatu reksa dana yang dapat
dilakukan Berdasarkan sifat operasionalnya, reksa dana dapat dibedakan dalam
dua jenis yaitu :

1. Reksadana tertutup
Karakteristik dari reksa dana tertutup ini adalah menjual saham reksa dana
kepada investor sampai batas jumlah modal dasar yang telah ditetapkan dalam
anggaran dasar perseroan. Apabila akan menjual saham melebihi modal dasar
maka harus terlebih dahulu mengubah atau meningkatkan jumlah modal dasar
yang ditetapkan dalam anggran dasarnya Disebut reksa dana tertutup karena reksa
dana ini tertutup dalam hal jumlah saham yang dapat diterbitkan atau dalam hal
menerima masuknya pemodal baru Atatu dengan kata lain karena pemodal tidak
dapat menjual kembali saham-saham yang telah dibeli kepada reksa dana yang
bersangkutan tetapi melalui bursa efek dengan harga berdasrakan mekanisme
pasar NAB dalam reksa dana tertutup dicatat pada bursa efek, sehingga jual beli
reksa dana dilakukan di bursa efek.NAB per saham dumumkan setiap sekali
seminggu.

2. Reksadana terbuka
Reksadana ini dapat menjual unit penyertaan secara terus menerus
sepanjang ada investor yang berminat membeli. Sebaliknya investor dapat
menjual kembali unit penyertaannya kepada manajer investasi. Reksa
danaterbuka ini bersedia membeli kembali unit penyertaan bila ada investor yang
menjual unit penyertaannya sesuai dengan nilai aktiva bersih (NAB) pada
saat itu. Oleh karena itu, disebut terbuka karena reksa dana ini memungkinkan
dan membuka kesempatan bagi investor baru yang akan melakukan investasi
setiap saat dengan membeli unit-unit penyertaan reksa dana. Demikian pula
dalam hal investor yang ingin menarik kembali invetasinya, manajer
investasi bersedia.

7
Jenis Reksadana Syariah.
Jenis-jenis reksa dana sendiri dapat dibendakan berdasarkan potofolio yakni
sebagai beirkut:
a.   Reksadana Pendapatan Tetap. (Fixed Income Fund)
Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari dana yang
dikelola (aktivanya) dalam bentuk efek bersifat utang. Umumnya memberikan
penghasilan dalam bentuk bunga, seperti deposito, obligasi syariah, swbi, dan
instrument lain. RDPT merupakan salah satu upaya melakukan investasi yang
paling baik dalam jangka waktu menengah atau jangka panjang (>3 tahun)
dengan resiko menengah

b.   Reksadana Saham. (Equity Fund).


Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari dana yang
dikelolanya dalam efek bersifat ekuitas. Pada umumnya efek saham
memberikan kontribusi dengan memberikan hasil yang menarik, dalam bentuk
caoutak gain dengan pertumbuhan harga-harga saham dan dividen.
Banyak perspeksi yang menganggap bahwa berinvensti pada saham sebih
cenderung spekulatif, atau berudi. Namun secara teori dan pengalaman
dilapangan menghatakan bahwa investasi pada saham adalah salah satu bentuk
investasi jangka panjang yang cukup menjanjikan.

c.  Reksadana Campuran. (Siscretionary Fund)


Reksadana yang mempunyai perbandingan target aset alokasi pada efek saham
dan pendapatan tetap yang tidak dapat dikategorikan ke dalam ketiga reksadana
lainnya. Reksa dana campuran dalam orientasinya lebih fleksibel dalam
menjalankan investasi. Fleksibel berartikan, pengelolaan investasi dapat
digunakan untuk berpindah-pindah dari saham, ke obligasi, maupun ke deposit.
Atau tergantung pada kondisi pasar dengan melakukan aktivitas trading,

d.  Reksadana Pasar Uang. (Money Market Fund)


Reksadana yang investasinya ditanam pada efek bersifat hutang dengan jatuh
tempo yang kurang dari satu tahun. Umumnya investasi dalam kategori reksa
dana pasar uang memiputi, deposito, SBI, Obligasi serta efek hutang lainnya.

8
Reksadana pasar uang memiliki tingkat resiko yang minim, namun keuntungan
yang di dapat juga sangat terbatas. Tujuannya adalah perlindungan modal dan
untuk menyediakan likuiditas yang tinggi, sehingga ketika dibutuhkan dapat
dicairkan setiap hari kerja dengan resiko penurunan nilai investasi yang hamper
tidak ada.

Hukum Reksadana Syariah.


Reksadana syariah didirikan dalam bentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK),
berdasarkan UU No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal. Bapepam mengesahkan
keberadaan reksadana syariah pada tanggal 12 Juni tahun 1997 yang dibuat
dihadapan Notaris Djedjem Wijaya, SH di Jakarta antara PT Danareksa Fund
Management sebagai Manajer Investasi dengan Citibank N.A. Jakarta sebagai
Bank Kustodian. PT Danareksa Fund Management sendiri, sebarai manajer
investasi, didirikan pada tanggal 1 Juli 1992, yang kemudian dilegitimasi oleh
Mentri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan nomor
C2/7283.HT.01.TH.92 tanggal 3 September 1992. 3

E. Lembaga Fasilitator Reksadana Syariah.


1.      Bapepam-LK, bertugas untuk membina, mengatur, dan mengawasi kegiatan
sehari-hari pasar modal serta merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan
standarisasi teknis dibidang lembaga keuangan.
2.      Pengelola Investasi (Manajer Investasi), perusahaan ini haruslah mendapat
izin dari Bapepam-LK. Perusahaan pengelola reksa dana dapat berbentuk :
a.       Perusahaan efek yang secara umum berbentuk divisi tersendiri atau PT
yang khusus menangani reksa dana, selain dua divisi yang lain yakni pedagang
efek dan penjamin emisi.
b.      Perusahaan secara khusus yang bergerak sebagai Perusahaan Manajemen
Investasi (PMI) atau manajer investasi (MI).
3.      Bank Kustodian, berwenang dan bertanggungjawab dalam menyimpan,
menjaga dan mengadministrasikan kekayaan, baik dalam pencatatan serta
pembayaran/penjualan kembali suatu reksa dana berdasarkan kontrak yang telah
dibuat dengan manajer investasi.

3 Arifin Zainul. 1999. Memahami Bank Syariah, Lingkup, Peluang, Tantangan dan Praktek. Alvabet. Jakarta.

9
4.      Notaris, berwenang mengeluarkan akta badan hukum pengelola investasi
baik pendirian maupun pembubaran, menyaksikan pengesahan dokumen kontrak
investasi pada tahap persiapan dan perikatan lainnya.
5.      Konsultan Hukum, bertugas meneliti aspek-aspek hukum emiten dan
memberikan pendapat segi hukum (legal opinion) tentang keadaan dan keabsahan
usaha emiten.
6.      Akuntan Publik, disahkan oleh BKKP, melakukan pemeriksaan atas laporan
keuangan perusahaan dan memberikan pendapatnya, memeriksa pembukuan,
apakah sesuai dengan prinsip akuntansi Indonesia dan ketentuan Bapepam-LK
serta memberi petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukuan yang baik (apabila
diperlukan).
7.      Agen Penjual, pihak yang menjualkan produk-produk yang dikelola oleh
manajer investasi kepada nasabah baik perorangan maupun badan hukum.

F. Mekanisme Pengelolaan Reksadana Syariah dan Nilai Aktifa Bersih.

Mekanisme Pengelolaan.

1. Mekanisme operasional dalam Reksa Dana Syari'ah terdiri atas:


a.antara pemodal dengan Manajer Investasi dilakukan dengan sistem
wakalah, dan
b.antara Manajer Investasi dan pengguna investasi dilakukan dengan
sistemmudharabah.

2. Karakteristik sistem mudarabah adalah:


a.Pembagian keuntungan antara pemodal (sahib al-mal) yang diwakili oleh
Manajer Investasi dan pengguna investasi berdasarkan pada proporsi yang telah
disepakati keduabelah pihak melalui Manajer Investasi sebagai wakil dan
tidak ada jaminan atas hasilinvestasi tertentu kepada pemodal.

b.Pemodal hanya menanggung resiko sebesar dana yang telah diberikan.c.Manajer


Investasi sebagai wakil tidak menanggung resiko kerugian atas investasi

10
yangdilakukannya sepanjang bukan karena kelalaiannya (gross
negligence/tafrith).

Nilai Aktiva Bersih ( NAB ).

Nilai Aktiva Bersih (NAB) adalah nilai yang menggambarkan kekayaan


bersih reksa dana syariah masing-masing Investor setiap harinya. NAB sejalan
dengan pergerakan nilai efek yang masuk dalam kumpulan portofolio reksa dana
syariah.

NAB adalah harga pasar saham pada skema reksa dana dikurangi biaya
administrasi (rasio pengeluaran). Karena harga saham mengalami perubahan
setiap saat, NAB reksa juga ikut berubah. Kemudian, investor dapat mengukur
keuntungan atau kerugian investasi dengan membandingkan NAB reksa dana saat
ini dengan NAB awal ketika membeli unit reksa dana.
Sebagai contoh, katakanlah Anda berinvestasi pada sebuah unit reksa dana
sebesar Rp.100.000,00 (NAB). Kemudian dalam jangka waktu enam bulan, unit
reksa dana Anda meningkat ke angka Rp. 120.000,00. Ini berarti, reksa dana Anda
mengalami peningkatan sebanyak 20 persen pada periode tersebut.
NAB dapat digunakan sebagai tolak ukur pendapatan investasi. Dengan
menggunakan NAB, Anda dapat melacak pendapatan setiap hari, bulanan atau
setiap tiga bulan. Para pakar investasi merekomendasikan agar investor
memeriksa NAB di setiap triwulan untuk benar-benar mengetahui kinerja reksa
dana. Waktu lain yang tepat untuk memeriksa NAB adalah ketika ada peristiwa
besar, seperti kenaikan di pasar saham, market crash, atau perubahan suku
bunga. 4

4 Pramono, Eko Priyo. 2002. Reksa Dana. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

11
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Reksadana merupakan jalan keluar bagi para pemodal kecil yang ingin
ikut serta dalam pasar modal dengan modal minimal yang relatif kecil dan
kemampuan menanggung resiko yang sedikit. Reksa dana memiliki andil yang
amat besar dalam perekonomian nasional karena dapat memobilisasi dana
untuk pertumbuhan dan pengembangan perusahaan-perusahaan nasional, baik
BUMN maupun swasta. Disisi lain, reksa dana memberikan keuntungan
kepada masyarakat berupa keamanan dan keuntungan materi yang
meningkatkan kesejahteraan material.

Dari pembahasan diatas yang penulis uraikan sedikit tentang reksa dana
terdapat beberapa kesimpulan dalam menjawab rumusan masalah diatas.
Sehingga tujuan dari penulisan makalah dapat benar-benar dimengerti
pembaca, antara lain yaitu:

1. Reksa Dana sebagai alternatif investasi adalah upaya lembaga keuangan


non perbankan yang bertujuan membantu masyarakat untuk melakukan
penjagaan atau perencanaan investasi keuangan untuk jangka waktu kedepan
sebagai bentuk alfernatif berinvestasi.

2. Landasan hokum investasi reksa dana adalah Undang-undang Pasar


Modal Nomor 8 Tahun 1995 pasal 18, ayat (1), bentuk hukum Reksadana di
Indonesia dan Fatwa dewan syariah mandiri Nomor: 20/DSN-MUI/IV/2001
yang merupakan pedoman pelaksanaan investasi reksa dana syariah.

3. Pengelolaan dan sifat reksa dana yaitu pengelolaan atau mekanisme


operasional reksa dana hanya dapat dilakukan oleh perusahan yang telah
terdaftar atau mendapatkan izin dari Bapepam. Sifat dari pada reksa dana ada
dua yaitu reksa dana terbuka (open end foud) serta reksa dana tertutup (close
end foud).

4. Bentuk dan jenis reksa dana adalah secara umum bentuk reksa dana
terbagi menjadi dua yaitu bentuk reksa dana perseroan (investeen company)
dan kontrak investasi kolektif (unit investement trust). Jenis reksa terbagi
menjadi empat yaitu Reksadana Pendapatan Tetap. (Fixed Income Fund),
Reksadana Saham. (Equity Fund), Reksadana Campuran. (Siscretionary
Fund), Reksadana Pasar Uang. (Money Market Fund).

12
DAFTAR PUSTAKA

1 Heri Sudarsono. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. (Yogyakarta:


Ekonosia, 2007).
2 Dja’akum, Cita Sary. "Reksa Dana Syariah." Az Zarqa': Jurnal Hukum Bisnis
Islam 6.1 (2014)
3 Arifin Zainul. 1999. Memahami Bank Syariah, Lingkup, Peluang, Tantangan
dan Praktek. Alvabet. Jakarta
4 Pramono, Eko Priyo. 2002. Reksa Dana. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

13
14

Anda mungkin juga menyukai