Anda di halaman 1dari 14

TUGAS

PENGANTAR BISNIS ISLAM


“FILOSOFI BISNIS ISLAM”
(KELAS 1)

DISUSUN OLEH :
No Nama NIM
1. Ainun Hasri (100810102013)
2. Nur Iftita Sari (180810102025)
3. Siti Nur Rohmah (180810102031)
4. Achmad Al Nidzami B. (180810102047)
5. Umar Fudlail (180810102053)
6. Rendika Febriansyah (180810102069)

EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JEMBER KAMPUS BONDOWOSO
2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah “filosofi bisnis Islam”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang
diberikan dalam mata kuliah Pengantar Bisnis Islam.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah
ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan arahan kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
dalam teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Bondowoso, 19 Maret 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR ..........................................................................................
...
DAFTAR
ISI ..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
…..............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah
….........................................................................................
1.3 Tujuan
……......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengaruh peradaban terhadap ilmu
pengetahuan.....................................................
2.2 Ontologi dan aksiologi dalam ekonomi
islam…………………………………...........
2.3 Epistimologi dalam ilmu ekonomi
islam................................................................

2.4 Konsep Bisnis Dalam


Islam………………………………………………………….
2.5 Prinsip-Prinsip Bisnis dalam
Islam……………………………………………………
2.6 Orientasi Bisnis dalam
Islam………………………………………………………….
2.7 Membangun Bisnis dengan Nilai-nilai
Syariah……………………………………….

BAB III PENUTUP


3.1
Kesimpulan….........................................................................................
...........
DAFTAR PUSTAKA
…………………………………………….................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Bisnis merupakan kegiatan ekonomi yang berperan vital dalam
lingkup perekonomian manusia. Dalam bisnis banyak kegiatan yang
terjadi didalamnya seperti jual-beli, tukar-menukardan lain
sebagainya, oleh karena itu pelaku usaha harus tanggung jawab
terhadap segala aspek yang ada diperusahaan tersebut, untuk itu
diperlukan aturan-aturan dan nilai-nilai yang mengatur kegiatan
tersebut agar tidak ada pihak-pihak yang dirugikan dan di eksploitasi
oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Serta Fokus
epistemologi ekonomi Islam yang sekarang ini berkembang lebih
cenderung bersifat downstream dengan membuat produk serta jasa
keuangan untuk menyelesaikan masalah problem praktek keuangan
karena sistem syariah. Namun hal ini menuai banyak kritik baik
internal ataupun eksternal karena minimnya koherensi dan kesatuan
teoritis.

.2 RumusanMasalah
1. Apa saja pengaruh peradaban terhadap ilmu pengetahuan?
2. Bagaimana Ontologi dan aksiologi dalam ekonomi islam?
3. Bagaimana Epistimologi dalam ilmu ekonomi islam ?
4. Apa saja Konsep Bisnis Dalam Islam ?
5. Apa saja Prinsip-Prinsip Bisnis dalam Islam ?
6. Bagaimana Orientasi Bisnis dalam Islam ?
7. Bagaimana cara Membangun Bisnis dengan Nilai-nilai Syariah ?

.3 Tujuan
Menjelaskan tentang pengaruh peradaban terhadap ilmu
pengetahuan, Ontologi dan aksiologi dalam ekonomi islam,
Epistimologi dalam ilmu ekonomi islam, serta Konsep Bisnis Dalam
Islam dan juga Prinsip-Prinsip Bisnis dalam Islam, Orientasi Bisnis
dalam Islam dan Membangun Bisnis dengan Nilai-nilai Syariah.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengaruh peradaban terhadap ilmu pengetahuan


peradaban yang bersumber langsung dari ajaran Islam akan
mewarnai corak bangunan pengetahuan. Banyak bukti sosial
menandaskan adanya hubungan ataupun pengaruh peradaban
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.Sejumlah peradaban
memiliki hubungan dan pengaruh terhadap pemikiran manusia. Hal
ini terlihat jelas dalam sejarah pemikiran filsafat.(Ahmad Tafsir)
mengungkapkan bahwa 2 hal yang memicu timbulnya filsafat yaitu
dongeng takhayul (mitos) dan keindahan alam. Dalam menjawab
persamaan dan perbedaan antara sejumlah peradaban,
Persamaaannya diantaranya ialah bahwa suatu peradaban baik Islam
atau Barat memiliki peranan penting dalam membangun filsafat.
Sehingga tidak bisa disimpulkan dengan sederhana bahwa filsafat
Islam adalah sama dengan filsafat Barat.
menilai bahwa ilmu pengetahuan modern di Barat tidak
terlepas dari suatu peradaban yang identik dengan Barat. Sehingga
bisa disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan Barat tidak serta merta
dapat diterapkan begitu saja, ataupun ditiru secara “taqlid buta” oleh
umat Islam karena peradaban Barat tidaklah cocok dan tidaklah sama
dengan peradaban Islam.

2.2 Ontologi dan aksiologi dalam ekonomi islam


Ontologi secara bahasa dalam kamus filsafat berarti
sesuatu yang betul-betul ada realitas sejati. ekonomi Islam berawal
dari ontologi suatu islamic worldview (pandangan hidup islami).
Kemudian dari “worldview” yang Islami akan melahirkan konsep-
konsep dasar Ekonomi Islam dan menjadi realitas dari wujud ekonomi
Islam. Bagi (Naquib Al-Attas), salah satu letak perbedaan ontologi
Islam dan Barat adalah Islam memandang realitas sebagai sesuatu
yang “ada” bukan sesuatu yang “menjadi” seperti di dunia Barat.
Kesimpulan ontologi ekonomi Islam dan menjadi karaketeristikanya
ialah pandangan baru terhadap problematika dan fenomena realitas
ekonomi seperti definisi sumber permasalahan ekonomi yang
mengarah pada “maqashid syariah” dan juga tujuan ekonomi menuju
“Falah”
Aksiologi dalam bahasa adalah bermanfaat, dan secara
istilah yaitu analisis tentang nilai-nilai untuk menentukan makna,
karakteristik, asal usul, jenis, kriteria, dan status epistemologis.
Mengkaji manfaat nyata dan nilai-nilai yang diusung oleh ekonomi
Islam, semuanya berasal dari Al- Qur’an dan As-Sunnah. Kesimpulan
aksiologi dalam ekonomi Islam adalah nilai dan moral agama menjadi
dasar dalam memberikan maslahat kepada umat manusia.

2.3 Epistimologi dalam ilmu ekonomi islam


Epistemologi secara bahasa berarti teori pengetahuan, dan
secara istilah merupakan gabungan kata dari episteme dan logos
yaitu kajian tentang asal –usul, anggapan dasar, tabiat, rentang , dan
kecermatan pengetahuan. epistemologi dalam ekonomi Islam ialah
bahwa Al-Qur’an dan As-Sunnah menjadi sumber utama ilmu ekonomi
Islam. Epistemologi ekonomi Barat yang disusun kaum materalis
bersandar harnya pada pemikiran rasional sedangkan pandangan
hidup Islam bersandar pada dua hal sekaligus yaitu rasional dan
wahyu.
Berbagai metode diupayakan oleh para ahli ekonomi Islam
untuk dijadikan modal dalam pengembangan Ekonomi Islam.
Meskipun tidak bisa disangkal bahwa diantara mereka terdapat
perbedaan baik dari segi metodologi, atau dasar filosofis lainnya
namun mereka berupaya tidak meninggalkan sumber utama Islam
yaitu , Al-Qur’an dan As-Sunnah.

2.4 Konsep Bisnis Dalam Islam


Secara umum bisnis diartikan sebagai suatu kegiatan
yang dilakukan oleh manusia untuk memperoleh pendapatan atau
penghasilan atau rizki dalam rangka memenuhi kebutuhan dan
keinginan hidupnya dengan caramengelola sumber daya ekonomi
secara efektif dan efisien. Adapun sektor-sektor ekonomi bisnis
tersebut meliputi sektor pertanian, sektor industri, jasa, dan
perdagangan (Muslich, 2004 : 46).
Islam mewajibkan setiap muslim, khususnya yang
memiliki tanggungan untuk bekerja. Bekerja merupakan salah satu
sebab pokok yang memungkinkan manusia memiliki harta kekayaan.
Untuk memungkinkan manusia berusaha mencari nafkah, Allah Swt
melapangkan bumi serta menyediakanberbagai fasilitas yang dapat
dimanfaatkan untuk mencari rizki.
2.5 Prinsip-Prinsip Bisnis dalam Islam
Bahwa prinsip-prinsip etika bisnis terkait erat dengan sistem
nilai yang dianut oleh masing-masing masyarakat. Dalam hal ini
ternyata sistem nilai yang berasal dari agama memberikan pengaruh
yang dominan terhadap prinsip-prinsip etika bisnis
pemeluknyaPerusahaan-perusahaan besar dunia telah menyadari
perlunya prinsip-prinsip bisnis yang lebih manusiawi seperti yang
diajarkan oleh ajaran Islam, yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW,
yaitu:

a. Customer Oriented
Yaitu prinsip bisnis yang selalu menjaga kepuasan pelanggan
(Afzalur Rahman, 1996 :19). Untuk melakukan prinsip tersebut
Rasulullah menerapkan kejujuran, keadilan, serta amanah dalam
melaksanakan kontrak bisnis. Selain itu prinsip customeroriented juga
memberikan kebolehankepada konsumen atas hak
Khiyar(meneruskan atau membatalkan transaksi) jika ada indikasi
penipuan atau merasa dirugikan (A.W. Muslich, 2010 : 215). Konsep
Khiyar ini dapat menjadi faktor untuk menguatkan posisi konsumen di
mata produsen, sehingga produsen atau perusahaan manapun tidak
dapat berbuat semena-mena terhadap pelanggannya.

b.Transparansi
Transparansi terhadap kosumen adalah ketika seorang
produsen terbuka mengenai mutu, kuantitas, komposisi, unsur-unsur
kimia dan lain-lain agar tidakmembahayakan dan merugikan
konsumen.Seorang yang diberi amanat untuk mengerjakan sesuatu
harus membeberkan hasil kerjanyadantidak menyembunyikannya.
Transparansi baik dalam laporan keuangan, mapuun laporan lain
yang relevan.

c. Persaingan yang Sehat


Islam memerintahkan umatnya untuk berlomba-lomba dalam
kebaikan, yang berarti bahwa persaingan tidak lagi berarti sebagai
usaha mematikan pesaing lainnya, tetapi dilakukan untuk
memberikan sesuatu yang terbaik bagi usahanya. Bersaing dengan
baik dengan memberikan pelayanan sebaik-baiknya dan jujur dengan
kondisi barang dagangan serta melarang kolusi dalam persaingan
bisnis karena merupakan perbuatan dosa yang harus dijauhi
d.Fairness
Terwujudnya keadilan adalah misidiutusnya para Rasul.
Setiap bentuk ketidakadilan harus lenyap dari muka
bumi.NemusnokKeadilankepadadengan tidak melakukan penipuan
danmenyebabkan kerugian bagi konsumenserta Wujud dari keadilan
bagi karyawan.

2.6 Orientasi Bisnis dalam Islam


Bisnis dalam Islam bertujuan untuk mencapai empat hal utama :
1. Target hasil : profit-materi dan benefit-nonmateri
2. Pertumbuhan
3. Keberlangsungan
4. Keberkahan.

Untuk lebih memahami maka penjelasannya sebagai berikut :

1. Target hasil : profit-materi dan benefit-nonmateri


Tujuan bisnis harus tidak hanya untuk mencari profit
(qimahmadiyah atau nilai materi) setinggi-tingginya, tetapi juga harus
dapat memperoleh dan memberikan benefit (keuntungan atau
manfaat) nonmateri kepada internal organisasi perusahaan dan
eksternal (lingkungan), seperti terciptanya suasana persaudaraan,
kepedulian social dan sebagainya.

2. Benefit
Yang dimaksudkan tidaklah semata memberikan manfaat
kebendaan, tetapi juga dapat bersifat nonmateri.

3. Pertumbuhan
Jika profit materi dan profit non materi telah diraih, perusahaan
harus berupaya menjaga pertumbuhan agar selalu meningkat. Upaya
peningkatan ini juga harus selalu dalam koridor syariah, bukan
menghalalkan segala cara.

4. Keberlangsungan
Target yang telah dicapai dengan pertumbuhan setiap
tahunnya harus dijaga keberlangsungannya agar perusahaan dapat
exis dalam kurun waktu yang lama.
5. Keberkahan
Semua tujuan yang telah tercapai tidak akan berarti apa-apa
jika tidak ada keberkahan didalamnya. Maka bisnis Islam
menempatkan berkah sebagai tujuan inti, karena ia merupakan
bentuk dari diterimanya segala aktivitas manusia. Keberkahan ini
menjadi bukti bahwa bisnis yang dilakukan oleh pengusaha muslim
telah mendapat ridla dari Allah Swt, dan bernilai ibadah.

2.7 Membangun Bisnis dengan Nilai-nilai Syariah


Ada empat hal yang menjadi key success factors (KSF) dalam
mengelola suatu bisnis, agar mendapat celupan nilai-nilai moral yang
tinggi, yaitu sebagai berikut :

a. Shiddiq (benar dan jujur)


Jika seorang pemimpin senantiasa berprilaku benar dan
jujur dalam sepanjang kepemimpinannya, jika seorang pemasarsifat
shiddiq haruslah menjiwai seluruh prilakunya dalam melakukan
pemasaran, dalam berhubungan dengan pelanggan, dalam
bertransaksi dengan nasabah, dan dalam membuat perjanjian dengan
mitra bisnisnya.

b. Amanah (terpercaya, kredibel)


Dapat dipercaya, bertanggung jawab, dankredibel, juga
bermakna keinginan untuk untuk memenuhi sesuatu sesuai
denganketentuan. Diantara nilai yang terkait dengan kejujuran dan
melengkapinya adalah amanah.

c. Fathanah (cerdas)
dapat diartikan sebagai intelektual, kecerdikan atau
kebijaksanaan. Pemimpin yang fathanah adalah pemimpin yang
memahami, mengerti dan menghayati secara mendalam segala hal
yang menjadi tugas dan kewajibannya.
d. Thabligh ( komunikatif )
Artinya komunikatif dan argumentatif. Orang yang
memilikisifat ini akan menyampaikannya denga benar (berbobot dan
dengan tutur kata yang tepat. Berbicara dengan orang lain dengan
sesuatu yang mudah dipahaminya, berdiskusi dan melakukan
presentasi bisnis dengan bahsa yang mudah dipahami sehingga
orang tersebut mudah memahami pesan bisnis yang ingin kita
sampaikan.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Filosofi dasar yang menjadi catatan penting bagi bisnis islam adalah, bahwa
dalam setiap gerak langkah kehidupan manusia harus mengkonsepkan hubungan
manusia dengan mansuia dan lingkungannya, serta manusia dengan Tuhan (hablum
minallah dan hablum minannas).
Dengan berpegang pada landasan ini maka setiap muslim yang berbisnis apapun
akan merasa ada kehadiran "pihak ketiga" (Tuhan) di setiap aspek hidupnya. Keyakinan
ini harus menjadi bagian integral dari setiap muslim dalam berbisnis. Hal ini karena
Bisnis dalam Islam tidak semata mata orientasi dunia tetapi harus punya visi akhirat
yang jelas.
DAFTAR PUSTAKA

Alam, azhar. 2016. PERKEMBANGAN EKONOMI ISLAM : PERSPEKTIF


FILOSOFIS. https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/7965/7.pdf?
sequence=1&isAllowed=y. ( diakses 17 maret 2019).

Norvadewi. 2015. BISNIS DALAM PERSPEKTIF ISLAM . Vol. 01: No. 01.
https://docobook.com/bisnis-dalam-perspektif-islam.html. (diakses 19 maret 2019).

Luntajo.Moh.Muzwir R. DasarFilosofi Marketing


Syari’ah.file:///C:/Users/hp/Downloads/Bisnis-dalam-perspektif-islam%20(1).pdf. (diakses 19
maret 2019).

Anda mungkin juga menyukai