MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya
Insani
Dosen Pengampu: Nila Nopianti, SE., M.E
Oleh
MUTI ATUL HASANAH
1961206004
Segala puji Allah SWT karena berkat limpah Rahmat dan Karunia-Nya
yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu
tugas Manajemen Sumber Daya Insani tentang Pendekatan Dan Ruang Lingkup
Manajemen Sumber Daya Insani. Selain itu tujuan dari penyusunan makalah ini
juga untuk menambah wawasan tentang pengetahuan Manajemen secara meluas.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nila Nopianti, SE., M.E
selaku dosen Manajemen Sumber Daya Insani yang telah membimbing saya agar
dapat menyelesaikan makalah ini. Akhirnya saya menyadari bahwa makalah ini
sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati,
saya menerima kritik dan saran agar penyusunan makalah selanjutnya menjadi
lebih baik. Untuk itu saya mengucapkan banyak terima kasih dan semoga karya
tulis ini bermanfaat bagi para pembaca.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................ii
PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................3
C. Tujuan Masalah.............................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................5
A. Definisi Pendekatan.......................................................................5
B. Urgensi Pendekatan.......................................................................5
C. Jenis-Jenis Pendekatan MSDM....................................................5
D. Kritik terhadap Pendekatan MSDI.......................................................7
E. Pendekatan Lain dalam MSDI.........................................................8
F. Ruang Lingkup MSDI...................................................................20
PENUTUPAN.......................................................................................22
Kesimpulan...........................................................................................22
Saran.....................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................23
ii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk individu sekaligus
makhluk kelompok yang saling membutuhkan satu dengan yang lainnya.
Sehingga ada kebaikan berlimpah bagi yang bisa memanfaatkan potensi
kebersamaan tersebut. Dan ketertutupan individu manusia akan berdampak pada
kurang terpenuhi kebutuhan naluriahnya. Karena sudah menjadi hukum alam
manusia itu saling tergantung dalam memenuhi logistik kehidupannya.
Sumber daya adalah segala sesuatu yang merupakan aset perusahaan untuk
mencapai tujuannya. Sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat dikategorikan
atas empat tipe sumber daya, seperti Finansial, Fisik, Manusia dan Kemampuan
Teknologi. Sumber daya finansial merupakan salah satu unsur penting dalam
rangka membentuk perusahaan yang maju dan terus berkembang karena
berhubungan dengan saham yang merupakan modal utama dalam membangun
sebuah perusahaan dan mengembangkan serta melanjutkan perusahaan tersebut.
Sumber daya fisik merupakan sumber daya yang menyangkut penunjang secara
fisik berdirinya suatu perusahaan seperti alat-alat kelengkapannya.
Sumber daya manusia merupakan sektor sentral dan penting dalam rangka
pencapaian tujuan di suatu perusahaan, karena dengan adanya kemampuan skill
para pekerja dan kualitas sumber daya manusia dapat menggerakkan perusahaan
dengan baik dan benar. Kemampuan teknologi juga merupakan unsur penunjang
penting dalam menggerakkan perusahaan, karena dengan adanya kelengkapan
teknologi dan kecanggihan teknologi akan memudahkan berjalannya suatu
perusahaan. Dari keempat sumber tersebut aspek yang terpenting yaitu manusia,
karena manusia merupakan penggerak terpenting dalam perusahaan. Maju dan
tidaknya perusahaan tergantung pada pengelolaan sumber daya manusia ini dapat
dilakukan dalam suatu perusahaan itu atau oleh suatu departemen tertentu.
Dalam sebuah organisasi menjadi tempat berkumpulnya manusia untuk
mencapai tujuan bersama. Manusia berhimpun dalam barisan rapi sesuai tata
kelola yang disepakati. Didalamnya organisasi itu manusia menunjukkan
eksistensi dan dedikasinya. Saling mengakui terhadap potensi dan ketergantungan
1
2
antar individu menjadikan mereka bisa melengkapi kekurangan yang ada. Untuk
mempercepat proses pencapaian tujuan, efektivitas organisasi menjadi prasyarat
penting yang harus diwujudkan.
John M. Pfifner (1960) dalam bukunya mengatakan bahwa pada
Manajemen adalah berhubungan dengan pengarahan orang dan tugas-tugasnya
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Ambar Teguh Sulistiyani, Rosidah,
2009:8). Allah SWT mengaruniakan potensi beragam kepada manusia sebagai
sumber daya. Dan organisasi memiliki peran efektif untuk memanajemen potensi
tersebut menjadi kekuatan dahsyat yang akan bergerak mencapai tujuan. Tentunya
bukan asal bergerak, tapi harus harmoni saling bekerja sama dalam cinta. Agar
mampu meredam potensi konflik dan memaksimalkan energi yang tersedia.
peranan manajemen sumber daya manusia sangatlah penting bagi tercapainya
tujuan organisasi perusahaan.
Sumber daya manusia mencakup keseluruhan manusia yang ada di dalam
organisasi perusahaan, yaitu mereka yang secara keseluruhan terlibat dalam
operasionalisasi bisnis perusahaan, mulai dari level yang paling bawah, seperti
satpam, pekerja di bagian pemrosesan barang untuk jenis perusahaan produksi,
atau juga tenaga penjual langsung (direct seller) yang direkrut perusahaan hingga
ke posisi direktur utama yang menempati level teratas dalam bisnis perusahaan.
Sekalipun berbeda level, akan tetapi ke semua sumber daya manusia tersebut
memiliki peran yang sama dan signifikansi bagi tercapai tidaknya tujuan dari
perusahaan.
Manajemen sumber daya manusia memiliki tempat yang khusus dalam
organisasi perusahaan. Dalam struktur organisasi perusahaan, di antara faktor
yang perlu mendapatkan perhatian khusus dari para manajer adalah manajemen
sumber daya manusia. Setelah struktur organisasi didesain, kemudian setelah
kewenangan dan tanggung jawab disusun, dan pekerjaan ditentukan, maka
langkah berikutnya adalah menentukan dan menempatkan sumber daya manusia
yang sesuai untuk setiap bagia dalam organisasi.
Keteraturan sumber daya manusia dalam organisasi tidak bisa timbul
secara alami. Perlu perencanaan pendekatan manajemen sumber daya manusia
3
yang matang dan efektif. Para pakar manajemen SDM telah banyak
mengungkapkan pola pendekatan yang perlu diterapkan. Dan dalam makalah ini,
Penulis hendak membahas tentang pola pendekatan Mekanik, Paternalis dan
Sistem Sosial dalam Manajemen Sumber Daya Manusia. Bahasan sederhana ini
juga akan menghubungkan pola pendekatan Manajemen Sumber Daya Manusia
tersebut dengan implementasi dalam Manajemen Pendidikan.
Dalam sebuah organisasi pula, peranan manajemen sumber daya manusia
sangatlah penting bagi tercapainya tujuan organisasi perusahaan. Sumber daya
manusia mencakup keseluruhan manusia yang ada di dalam organisasi
perusahaan, yaitu mereka yang secara keseluruhan terlibat dalam operasionalisasi
bisnis perusahaan, mulai dari level yang paling bawah, seperti satpam, pekerja di
bagian pemrosesan barang untuk jenis perusahaan produksi, atau juga tenaga
penjual langsung (direct seller) yang direkrut perusahaan hingga ke posisi direktur
utama yang menempati level teratas dalam bisnis perusahaan. Sekalipun berbeda
level, akan tetapi ke semua sumber daya manusia tersebut memiliki peran yang
sama dan signifikansi bagi tercapai tidaknya tujuan dari perusahaan.
Manajemen sumber daya manusia memiliki tempat yang khusus dalam
organisasi perusahaan. Dalam struktur organisasi perusahaan, di antara faktor
yang perlu mendapatkan perhatian khusus dari para manajer adalah manajemen
sumber daya manusia. Setelah struktur organisasi didesain, kemudian setelah
kewenangan dan tanggung jawab disusun, dan pekerjaan ditentukan, maka
langkah berikutnya adalah menentukan dan menempatkan sumber daya manusia
yang sesuai untuk setiap bagian dalam organisasi.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang diuraikan, banyak permasalahan yang
didapatkan. Permasalahan tersebut, diantaranya adalah:
1. Apa definisi pada Pendekatan?
2. Bagaimana Urgensi pada Pendekatan?
3. Apa saja Jenis-Jenis Pendekatan Manajemen Sumber Daya Manusia?
4. Bagaimana Pendekatan dalam Manajemen Sumber Daya Insani?
5. Bagaimana Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya Insani?
4
C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan masalah dari disusunnya makalah ini, diantaranya yaitu
sebagai berikut:
1. Dapat menjelaskan definisi pada Pendekatan.
2. Dapat mengetahui urgensi pada Pendekatan.
3. Dapat menjelaskan Jenis-Jenis Pendekatan dalam Manajemen Sumber
Daya Insani.
4. Dapat mengetahui Pendekatan pada Manajemen Sumber Daya Insani.
5. Dapat mengetahui Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya Insani.
PEMBAHASAN
A. Definisi Pendekatan
Secara etimologis, pendekatan berarti proses, cara, perbuatan
mendekati (hendak berdamai, bersahabat, dan sebagainya). Dalam makna
terminologi, Pendekatan berarti seperangkat asumsi atau kriteria untuk
menyeleksi masalah yang relevan dan menjadi standar atau tolok ukur
yang akan digunakan (Hamruni, 2012:6). Pendekatan ini lebih
menekankan pada strategi dalam perencanaan yang berorientasi pada
tujuan akhir yang akan dicapai.
B. Urgensi Pendekatan
Menurut Wilson bangun (2008:30), pendekatan digunakan karena
tidak ada satu pun teori yang dapat digunakan secara universal dalam suatu
situasi tertentu, padahal teori tersebut sangat penting untuk mengenal suatu
konsep sehingga dengan konsep tersebut masalah dapat dipecahkan
dengan mudah karena teori merupakan informasi sebagai landasan yang
kuat dalam pemecahan suatu masalah. Sejauh ini, para ahli telah banyak
bekerja untuk memperoleh sebuah metode yang dapat digunakan untuk
memecahkan masalah secara tepat sesuai dengan perubahan lingkungan.
C. Jenis-Jenis Pendekatan dalam Manajemen Sumber Daya Manusia
Dalam manajemen sumber daya manusia, menurut Malayu S.P.
Hasibuan (2009:17), dikenal tiga pendekatan yang dapat digunakan, yakni:
1. Pendekatan Mekanis.
Pendekatan mekanis menitikberatkan analisisnya kepada spesialisasi,
efektivitas, standardisasi, dan memperlakukan karyawan sama dengan mesin.
Mesin menggantikan peran tenaga kerja manusia untuk melaksanakan
pekerjaan berdasarkan pertimbangan ekonomis, kemanusiaan, efektivitas, dan
kemampuan yang lebih besar dan lebih baik. Dengan spesialisasi, pekerja
semakin terampil dan efektif. Standardisasi memungkinkan terjadinya
pemindahan dan pertukaran pekerjaan dari manusia pada mesin. Dengan
mekanisasi, pekerja hanya mengerjakan satu jenis pekerjaan, spesialisasi
5
semakin mendalam dan pembagian kerja semakin mendetail sebagai akibat
dari perkembangan perusahaan dan kemajuan teknologi.
6
6
2. Pendekatan Paternalis.
Pendekatan paternalis menempatkan manajer seperti ayah terhadap anak-
anaknya. Bawahan diperlakukan dengan baik seperti terhadap anaknya
sendiri, diberi fasilitas kredit atau pinjaman untuk memenuhi kebutuhan, dan
sebagainya.
3. Pendekatan sistem sosial.
Pendekatan sistem sosial memandang bahwa organisasi atau perusahaan
merupakan suatu sistem yang kompleks dan beroperasi dalam lingkungan
yang kompleks pula. Pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan ditentukan
oleh kerjasama yang harmonis antara sesama karyawan bawahan dengan
atasan, serta interaksi yang baik diantara karyawan. Pendekatan ini
mengutamakan hubungan harmonis, interaksi yang baik, saling menghargai,
saling membutuhkan, dan saling mengisi sehingga tercipta sebuah total sistem
yang baik.
Sementara menurut pendapat Jusmaliani (2011:8), adapun
beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam manajemen sumber
daya manusia yang berimplikasi terhadap perlakuan terhadap karyawan.
Misalnya, pendekatan manajemen sumber daya manusia yang
menganggap bahwa organisasi akan tumbuh hanya melalui perhatian yang
diberikan terhadap kebutuhan karyawan. Dengan demikian, kata kuncinya
adalah kebutuhan karyawan. Eksistensi manajemen sumber daya manusia
adalah untuk melayani para manajer dan karyawan melalui keahliannya.
Pada akhirnya, kinerja dan kesejahteraan pekerja adalah tanggung jawab
bersama (dual-responsibility) dari atasan langsung pekerja dan sumber
daya manusia itu sendiri.
Pendekatan Strategik beranggapan bahwa manajemen sumber daya
insani harus memberikan kontribusi terhadap keberhasilan organisasi. Jika
aktivitas manajer dan bagian sumber daya insani tidak membantu
organisasi mencapai tujuan strategik, berarti sumber daya tidak digunakan
secara efektif. Sedangkan pendekatan pro-active beranggapan bahwa
manajemen sumber daya insani dapat meningkatkan kontribusinya
7
tujuan bersama. Hanya saja, saling menolong dan bekerja sama itu
dibatasi dengan larangan saling menolong dalam perkara dosa dan
pelanggaran (permusuhan). Oleh karena itu, kerja sama akan
menciptakan sinergi untuk lebih menjamin tercapainya tujuan hidup
secara harmonis.
Rasulullah SAW mendorong umatnya untuk saling membantu,
menolong, dan mengembangkan semangat persaudaraan diantara
kaum muslimin. Dalam sabdanya yaitu bahwa, “Sesungguhnya Allah
memiliki beberapa orang hamba yang dikhususkan untuk memenuhi
kebutuhan manusia, menumbuhkan rasa cinta mereka terhadap
kebajikan dan kebajikan itu cinta terhadap mereka. Mereka adalah
orang-orang yang selamat dari azab hari kiamat” (Sinn, 1984:91).
2) Al-Adl (adil)
Al-Adl (adil), secara etimologis, berarti tidak berat sebelah, tidak
memihak, atau menyamakan yang satu dengan yang lain. Secara
terminologis, adil berarti mempersamakan sesuatu dengan yang lain,
baik dari segi nilai maupun dari segi ukuran, sehingga sesuatu itu
menjadi tidak berat sebelah dan tidak berbeda satu sama lain. Adil
juga berarti tidak berpihak atau berpegang pada kebenaran. Adil pun
berarti meletakkan sesuatu pada tempatnya (Dahlan, I, 1997:25).
Secara garis besar, keadilan dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan
dimana terdapat kesamaan perlakuan di mata hukum, kesamaan hak
dan kompensasi, hak hidup secara layak, hak menikmati
pembangunan dan tidak adanya pihak yang dirugikan serta adanya
keseimbangan dalam setiap aspek kehidupan (Misanam, 2008:59).
Adil juga berarti tidak mendzhalimi dan tidak pula di dzhalimi
(Mujahidin, 2007:15).
Pengertian ini membawa implikasi bahwa pelaku ekonomi tidak boleh
mengejar keuntungan pribadi apabila merugikan orang lain atau
merusak alam. Tidak dibenarkan pula satu golongan manusia
mendzhalimi atau mengeksploitasi golongan yang lain sehingga
14
empat belas abad yang lalu. Itulah yang dimaksud dengan benchmarking,
proses pembandingan dan pengukuran operasi atau proses internal organisasi
terhadap mereka yang terbaik dalam kelasnya, baik dari dalam maupun dari
luar (Ismanto, 2009:210). Benchmarking dalam kajian ini adalah kualitas
sumber daya insani terbaik yang menjadi rujukan. Metode ini bukan hanya
sekedar pendekatan manajemen belaka, melainkan memiliki dimensi ibadah
sebagai wujud dari ketaatan kepada Allah SWT dalam melaksanakan
perintah-Nya.
Benchmarking merupakan proses mengumpulkan data dari organisasi
dan dibandingkan dengan keadaan di dalam organisasi lain. Hasil dari proses
ini akan menjadi patokan untuk memperbaiki organisasi secara terus-
menerus. Tujuannya adalah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
tentang organisasi sendiri dan keadaannya dibandingkan dengan organisasi
lain, bagaimana organisasi dapat dikembangkan sehingga menjadi yang
terbaik (Ismanto, 2009:210).
Yang terbaik dari Nabi dan menjadi patokan adalah kualitas sumber
daya insani, manusia-manusia di era Rasulullah SAW dan era manusia-
manusia terbaik sebagai buah dari proses pendidikan, pembinaan, dan
pelatihan dari Rasulullah SAW, yakni dua generasi setelah beliau. Dalam
sebuah riwayat dari Imrân ibn Husain, seperti tercantum dalam kitab Shahih
al-Bukhari Nomor 3650, Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baiknya umatku
adalah pada masaku, kemudian orang-orang yang setelah mereka (generasi
berikutnya), kemudian orang-orang yang setelah mereka” (HR Al-Bukhari).
Ciri terpenting dari generasi terbaik ini adalah mereka telah
mendapatkan keridhaan dari Allah SWT dan mereka pun ridha kepada Allah
SWT. Firman Allah SWT dalam Al-Quran, yang artinya; “Orang-orang yang
terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan Muhajirin
dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah
ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah dan Allah
menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di
18
yang sempurna. Amanat berarti sikap sumber daya insani yang dapat
dipercaya dalam mengemban tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.
Sifat shiddiq akan melahirkan sifat amanat sebagai hasil dari kebenaran dan
kejujuran tadi, yakni perilaku akhlak yang dapat dipercaya yang melekat
menjadi identitas. Dengan demikian, shiddiq (benar) dan amanat (dapat
dipercaya) merupakan nilai yang terkait satu sama lain. Dengan melekatnya
amanah dalam diri seseorang, ia akan mudah menerima kepercayaan untuk
mengurusi hal atau tugas yang dibebankan kepadanya. Mungkin ini yang
dimaksud dengan trustwortiness, nilai kualitas kepribadian yang diakui
karena sudah sedemikian yakinnya orang lain terhadap reputasi kebenaran
dan kejujuran orang yang menyandang akhlak tersebut.
Tabligh berarti mampu menyampaikan segala sesuatu yang
diperintahkan Allah untuk disampaikan kepada umat. Tidak ada satu pun
yang disimpan atau disembunyikan, meskipun yang disampaikannya itu pahit
didengar orang. Tabligh adalah sikap transparan dan bertanggung jawab
terhadap setiap hal yang menjadi amanat yang diberikan kepadanya. Tabligh
berarti sikap sumber daya insani yang transparan dan tanggung jawab
terhadap setiap hal yang merupakan amanah yang diberikan kepadanya.
Orang yang memiliki sifat shiddiq dan amanat akan lahir tanggung jawab
didalam dirinya, tanggung jawab untuk menyampaikan hal-hal penting yang
terkait dengan tanggung jawab yang diembannya. ini yang disebut Tabligh,
sifat transparan yang tidak mungkin menyembunyikan sesuatu yang penting
hanya untuk kepentingan pribadi, baik pengetahuan, informasi, dan
sebagainya.
Orang yang memiliki sifat ini akan berperan penting di tengah-tengah
masyarakat yang melingkupi-Nya, termasuk organisasi atau perusahaan.
Dalam konteks komunikasi, ada cara-cara dan momen-momen tertentu yang
harus disampaikan secara spesifik; manajer, misalnya, harus mampu
menyampaikan apa yang diketahuinya sebagai pembelajaran bagi karyawan,
termasuk hal-hal yang mungkin dianggap merugikan seperti pemecatan.
20
22
23
DAFTAR PUSTAKA
24