Anda di halaman 1dari 6

Nama : Dandi Aprilianto

Prodi : Ekonomi Syariah

NIM : 1960202004

BLACKBERRY

Blackberry memang saat ini tengah mengalami keterpurukan besar. Bahkan keterpurukan
yang dialaminya ini membuat Blackberry sampai membuat keputusan yang sangat krusial yaitu
menjual perusahaannya tersebut. Jika diingat dahulu, Blackberry memang pernah menjadi brand
yang fenomenal dan sangat laris dipasaran. Ponsel yang dulu berdiri dibawah naungan RIM
sempat menjadi ponsel favorit nomor 1 dibeberapa negara bahkan dinegara kita Indonesia.

Sayangnya, popularitas dari perangkat yang dirilis oleh BlackBerry terus menurun, kalah
dari platform mobile yang lebih baru, seperti Android dan iOS. Keduanya menawarkan sistem
operasi yang lebih interaktif, lebih "berwarna", sambil menawarkan keamanan yang sama
baiknya.BlacBerry pun langsung mengubah strateginya. Di bawah pimpinan Thorsten Heins,
BlackBerry langsung mengembangkan sistem operasi (OS) BlackBerry 10.

Perusahaan asal Kanada ini berharap penuh agar OS tersebut dapat menyelamatkan
mereka dari keterpurukan. Hasilnya? BlackBerry 10 tampaknya masih belum membawa
BlackBerry keluar dari badai yang begitu tebal. Beberapa waktu lalu, BlackBerry membuat
sebuah keputusan, mencari alternatif lain untuk menyelamatkan perusahaan. Apa yang
menyebabkan Blackberry terpuruk kian kebawah dan bangkrut? Berikut 5 alasan yang membuat
Blackberry bangkrut:
 

1. Peluncuran BlackBerry 10 Yang Tertunda

Blackberry 10 merupakan ponsel Blackberry saat ini yang cukup laris dipasaran, tapi
semua itu tidak mengubah keadaan ekonomi Blackberry. Kalau saja ponsel ini diluncurkan lebih
awal, pastinya semua akan berubah. Ya, memang salah satu penyebab terpuruknya Blackberry
karena tertundanya peluncuran BB10. Karena tertunda inilah Blackberry diselip oleh Samsung,
Nokia, Apple dan bahkan Sony Erricson dengan Xperia Z. 

Peluncuran BB10 mengalami berkali-kali penundaan waktu rilis selama berbulan-bulan,


sebelum akhirnya benar-benar diluncurkan pada awal tahun 2013. Dalam masa tersebut,
BlackBerry memecat ribuan orang dan meminta para penggemarnya untuk terus bersabar.
Sayangnya, tidak semua orang bisa bersabar dan tidak heran banyak yang berpindah ke platform
lain. Ya, BlackBerry tampak kehilangan momentum penting.

2. Sedikitnya Aplikasi pada BB10


Ponsel BB10 boleh mempunyai spesifikasi canggih dan model menawan. Tapi satu
kekurangan fatal Blackberry 10 tidak terlalu diminati banyak orang adalah karena aplikasinya
yang sangat sedikit. Sejak peluncurannya 7 bulan lalu, Blackberry 10 tidak dibekali dengan
aplikasi terkenal yang sudah sering digunakan masyarakat seperti Instagram, Path, dan Google
Maps. Hal ini tentu saja membuat minat masyarakat jauh berkurang akan ponsel ini.

Sistem operasi baru BlackBerry 10 memang terlihat cukup menawan, dengan adanya
navigasi berdasarkan gerakan dan pusat notifikasi yang bagus, tapi apa gunanya jika tidak ada
aplikasi populer didalamnya? Sebelumnya BlackBerry membuat janji pada saat peluncuran untuk
meningkatkan aplikasi, tetapi 7 bulan sesudahnya, BlackBerry World masih tampak "sepi". Lagi-
lagi terlambat menjadi penyebab utama mereka terpuruk.

3. Hardware dan Spesifikasi

Rata-rata ponsel Blackberry mempunyai spesifikasi yang tidak jauh berbeda. Strom,
Bellagio, z10, Q10 dan bahkan Q5. 3 ponsel yang saat ini dinilai paling laris Z10, Q10 dan Q5
memang mempunyai spesifikasi yang canggih, tapi tidak sebanding dengan harganya yang
sangat jauh. Meskipun ketiganya tampak menjanjikan, perangkat- perangkat ini masih belum
terlalu laku di pasaran. Penjualannya tidak terlalu baik, bahkan kalah dari produk Nokia Lumia
yang berbasiskan Windows Phone 8.

Lagi-lagi Blackberry hanya mengandalkan fitur BBM disetiap ponsel miliknya. Jika saja
hardware dan spesifikasi ponsel Blackberry 10 dibanderol dengan harga yang murah dibawah
Rp. 5 juta pastinya bukan tidak mungkin ponsel ini menjadi ponsel yang laris bahkan di
Indonesia sekalipun.
4. PlayBook

Salah satu kesalahan terbesar BlackBerry adalah bergabung ke pasaran tablet. Pada saat
peluncurannya, perangkat ini memiliki spesifikasi hardware yang menawan dan sistem operasi
yang bagus. Sayangnya, produk ini memiliki banderol harga yang terlalu tinggi dan bahkan tidak
dilengkapi fitur e-mail.

Perangkat ini pun akhirnya gagal total. Segala cara sudah dilakukan oleh BlackBerry
untuk menyelamatkan perangkat ini, seperti potongan harga besar-besaran. Sayangnya, strategi
ini juga gagal. BlackBerry sendiri sudah menjanjikan adanya update BlackBerry 10. Namun,
spesifikasi hardware yang tidak terlalu tinggi membuat BlackBerry membatalkan niat tersebut.

5. Enterprise

Pasaran enterprise yang dulu pernah "memuja-muja" BlackBerry, bahkan ponsel ini pun
sampai digunakan oleh instansi pemerintahan. Tapi seiring waktu berjalan, semua beralih ke
platform lain, seperti iPhone untuk urusan perusahaan. Perangkat lain, seperti iPhone, mampu
menawarkan performa bisnis yang baik, sekaligus menawarkan fitur entertainment , satu fitur
yang tidak dimiliki platform BlackBerry.

Mulai banyak orang yang beranggapan bahwa BlackBerry membosankan. Saat iPhone
dirilis, diikuti dengan Android, BlackBerry berusaha keras untuk mengikuti, dan sayangnya tidak
bisa cepat menyesuaikan diri dengan perubahan keinginan konsumen. Akhirnya Blackberry tidak
mempunyai sebuah fitur baru malahan menyebar fitur BBMnya disemua platform. 

Pada akhirnya Blackberry terpuruk dan membuat keputusan krusial. Semua kesalahan ini
hanya bisa ditelan pasrah. Jadi, siapakah yang berniat menjadi pengganti Blackberry
selanjutnya?

Anda mungkin juga menyukai