Anda di halaman 1dari 3

Contoh Kasus Perusahaan Beserta Strategi Pengambilan Keputusannya

Ø  Contoh Kasus :

Akhir dari Nokia

Microsoft akhirnya resmi memutuskan hanya memakai satu nama untuk perangkat
smartphonebesutannya, yaitu "Microsoft Lumia".

Dengan demikian, kiprah di ranah smartphone pun berakhir bagi Nokia, pabrikan handset legendaris
yang sebelumnya telah diakuisisi Microsoft. Tak akan ada lagi ponsel pintar yang mengemban nama
salah satu pelopor smartphone ini.

Sebagaimana dikutip Kompas Tekno dari The Verge, Selasa (21/10/2014), penghilangan nama Nokia
akan dimulai dari Perancis. Negara tersebut akan menjadi lokasi perdana peluncuran perangkat
Microsoft Lumia.

Negara-negara lain di seluruh dunia dijadwalkan segera menyusul. Merek Microsoft Lumia akan
menggantikan nama "Nokia" di semua branding produk, akun media sosial, dan publikasi online
Microsoft.

Nokia sendiri akan terus eksis karena hanya divisi handset perusahaan ini yang dilego ke Microsoft.
Perusahaan yang berbasis di Finlandia tersebut memulai hidup baru dengan konsentrasi di area
pembuatan peta dan jaringan. Selain mengusung brand baru untuk lini ponsel Lumia, Microsoft juga
telah mengubah nama sistem operasi mobile besutannya menjadi "Windows" tanpa embel-embel
"Phone". Penetapan brand baru "Microsoft Lumia" diharapkan bakal meredam kebingungan di
kalangan pengguna mengenai perusahaan pembuat seri Lumia yang selama ini lekat dengan nama
Nokia. Seperti dikutip dari Hardware Zone, perusahaan kenamaan itu akan terus eksis karena
Microsoft tak membeli keseluruhan bisnis Nokia.

Ada tiga area utama yang masih dimiliki oleh Nokia dan akan menjadi fokusnya di masa depan, yaitu
NSN (infrastruktur Jaringan), HERE (teknologi pemetaan), dan Advanced Technologies (lisensi dan
pengembangan).

Nokia tetap memiliki paten-patennya. Microsoft akan membayar Nokia untuk mendapat lisensi
teknologi HERE selama 4 tahun. Sebaliknya, Microsoft pun akan memberi hak pada Nokia untuk
menggunakan teknologinya di layanan-layanan HERE.
Beberapa alasan nokia mengalami kemunduran :

1.      Keangkuhan sebagai penguasa

Dengan pencapaian sebagai penguasa dunia ponsel selama 14 tahun terakhir, nokia merasa bahwa
mereka adalah produsen ponsel tiada tanding, dengan market share yang begitu besar ternyata
membuat mereka tidak mempersiapkan rencana akan perkembangan dunia gadget.

2.      Kedatangan Stephen Elop

Elop adalah mantan orang Microsoft yang memimpin divisi bisnis (Microsoft Office). Ia adalah CEO
pertama Nokia yang bukan “putra daerah”. 21 September 2010, Elop resmi jadi nahkoda baru. Besar
harapan yang membebani pundaknya. Ekspektasi tinggi inginkan Nokia cepat siuman setelah pingsan
berkepanjangan. Tentu tak mudah pekerjaan rumah yang ditanggungnya. Elop harus mampu
mengangkat Nokia agar kembali terapung setelah tenggelam digilas Blackberry, Apple iPhone, dan
segerbong ponsel keroyokan berbasis Android. Namun, tiga tahun memimpin Nokia, pendapatan
perusahaan ini justru turun 40 persen. Keuntungan anjlok 95% dan harga saham menukik 60 persen.
Nilai Nokia turun dengan kapitalisasi pasar merosot USD 13 miliar. Untuk bisa bertahan, Elop tega
merumahkan 40.000 karyawan dan memangkas biaya operasional 50 persen. Tak cukup itu, Symbian
dimatikan pada tahun 2011. MeeGo juga dihentikan pengembangannya karena dianggap tidak
sejalan. Kemudian, Nokia memilih tambatan hati ke Windows Phone. Dan akhirnya nasib Nokia
berakhir pada akuisisi divisi mobile nokia oleh Microsoft, dan taukah anda ternyata Stephen Elop
kembali dijadikan CEO divisi mobile oleh Microsoft.

3.      Terlambat menyadari perkembangan operasi system

Pertengahan tahun 2010, geliat Android mulai terlihat dan para vendor besar ramai-ramai
mendukungnya. Namun saat itu, Nokia sudah menyatakan tidak akan memakai Android karena
percaya diri dengan kekuatan softwarenya. Hal itu ditegaskan Anssi Vanjoki, yang ketika itu
menjabat Executive Vice President General Manager Multimedia Nokia. Menurutnya, Nokia tak
berniat untuk ikut-ikutan vendor lain yang membuat perangkat Android. Kami tidak punya rencana
untuk memperkenalkan perangkat yang menggunakan Android, tegasnya. Vendor asal Finlandia itu,
lanjut Vanjoki, telah menetapkan MeeGo dan Symbian sebagai jiwa bagi jajaran ponsel masa depan
Nokia Tak bisa dipungkiri, ini merupakan tantangan kami di masa depan. Yaitu untuk membawa
produk dan layanan yang Anda impikan, sehingga dapat menjadi inspirasi untuk menciptakan dan
mengerjakan sesuatu yang baru dalam dunia digital ini,imbuh Vanjoki. Sebenarnya operasi Symbian
tidaklah jelek bahkan sebenarnya sangat menarik namun seiring perkembangan operasi sitem ponsel
yang begitu pesat para pengguna Symbian mulai jenuh dengan os Symbian dan memutuskan
mencoba beralih pada android dan ios dari apple, karena kurangnya pengembangan yang masif
untuk os symbian dari nokia. Untuk OS Windows Phone sendiri terkesan seperti setengah hati
penggarapannya dari microsoft dari Windows Phone 7 sampai Windows Phone 8, perkembangannya
seperti adem ayem, bahwa ada anggapan microsoft memang sengaja melakukan hal tersebut untuk
memuluskan kemunduran Nokia dan proses akuisisi divisi mobile Nokia oleh Microsoft. Seandainya
pihak NOKIA tidak gengsi dulu menolak google dgn OS Androidnya, mungkin NOKIA skrg tetap jadi
market share global terbesar pasar hp dunia. Memang semua telah terjadi dan Nokia kini tinggal
kenangan, Namun kenangan  itu tentu akan membekas bagi kita, brand sejuta umat yang tentu
memiliki ciri khas tersendiri yang tidak bisa digantikan.

Ø  Strategi Pengambilan Keputusan :

Dari data yang kita peroleh diatas, faktor utama berakhirnya perusahaan Nokia adalah karena Nokia
tidak mengikuti keinginan konsumen yang menginginkan smartphone atau gadget yang memilki
sistem operasi Android, malahan menolak sistem operasi android yang ditawarkan oleh google
karena kesombongannya sudah menguasai dunia handphone selama 14 tahun. Menurut saya agar
nokia bisa mengambil lagi para konsumennya, seharusnya nokia mengenyampingkan egonya dan
bekerja dengan google untuk memasangkan sistem operasi Android pada smartphone atau gadget
Nokia. Atau kalau Nokia tetap ingin memakai Symbian sebagai sistem operasinya, maka Nokia harus
berinovasi agar sistem operasi Symbian tersebut bisa seperti sistem operasi Android atau IOS.

Anda mungkin juga menyukai