Anda di halaman 1dari 56

Tugas Manajemen Proses

Bisnis
Analisis Penyebab Kebangkrutan pada Produk Handphone
NOKIA dan SONY ERICSSON

DI SUSUN OLEH :

RIMA MELATI ANGGRAENI


041311233218

EMMALIA DYAH AUGUSTA


041311233263

HERLINA NIKEN AMALIA


041311233267
INDRI AGESTYA CANIA
041311233336

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Sekilas NOKIA


Nokia adalah perusahaan asal Finlandia yang sempat menjadi
perusahaan telekomunikasi terbesar di Finlandia dan dunia. Pada tahun
1865, Fredrik Idestam mendirikan perusahaan penggilingan kayu yang
bernama Nokia, kata Nokia sendiri diambil dari nama sebuah komunitas
yang tinggal di Finlandia Selatan. Kemudian pada sekitar tahun 1950,
Nokia mulai membangun divisi elektronik karena Nokia memandang
bahwa industri elektronik menjanjikan masa depan yang cerah, pendirian
divisi ini adalah awal mula terjunnya Nokia ke dalam industri
telekomunikasi. Walaupun pada awalnya Nokia bukanlah perusahaan
telekomunikasi, Nokia berhasil menghasilkan produk-produk
telekomunikasi yang dapat diterima oleh pasar, mulai dari produk telefon
genggam sampai perangkat telekomunikasi lainnya seperti HLR, MSC,
BSC, RNC dan lain-lain. Kesuksesan Nokia tidak diperoleh dengan instan,
melainkan melalui proses trial & error yang panjang, Nokia melakukan
kesalahan dan belajar dari kesalahan-kesalahan mereka sehingga Nokia
mampu menghasilkan inovasi-inovasi yang berhasil membuat mereka
merajai pasar telefon genggam selama 14 tahun sebelum tahtanya
direbut oleh Samsung. Dalam Pada era kejayaannya, Nokia banyak
mengeluarkan produk telefon genggam dengan model-model yang baru
dalam waktu yang tidak terlalu jauh & langsung diserap dengan baik oleh
pasar.

Nokia Corporation adalah perusahaan terbatas terbuka yang


tercatat di bursa saham Helsinki, Frankfurt, dan New York, memainkan
peran yang sangat besar dalam perekonomian Finlandia dan sejauh ini
merupakan perusahaan terbesar Finlandia, terhitung sekitar sepertiga dari
kapitalisasi pasar dari Bursa Efek Helsinki (OMX Helsinki) pada 2007.
Bergerak dalam bidang perangkat mobile, konvergen internet dan industri
komunikasi. Memiliki lebih dari 132.000 karyawan di 120 negara,
penjualan di lebih dari 150 negara dan pendapatan tahunan global lebih
dari 42 milyar dan laba usaha sebesar 2.000.000.000 di tahun 2010,
menawarkan layanan internet seperti aplikasi, games, musik, peta, media
dan pesan melalui platform OVI nya, jaringan telekomunikasi peralatan
melalui Nokia Siemens Networks, dan informasi peta gratis melalui
Navteq, anak perusahaannya.
Gambar 1.1 Pergerakan Saham Nokia.

Sayangnya era kejayaan Nokia saat ini sudah mulai memudar,


sebagaimana ditunjukkan oleh gambar 1.1 saham Nokia semakin turun,
berbeda dengan S&P500, Nasdaq dan Dow Jones. Bila dibandingkan
dengan Q2 2011 lalu, market share Nokia pada Q2 2012 ini mengalami
penurunan di semua negara. Nokia juga melakukan pengurangan pegawai
dan penutupan kantor dan pabriknya termasuk pabrik Nokia yang terletak
di Finlandia, jadi saat ini tidak ada lagi produk Nokia yang dibuat di
Finland, negara asal Nokia.

1.2 ISSUE/PERMASALAHAN YANG INGIN DIJAWAB

1. Apakah penyebab perusahaan besar seperti NOKIA dapat


mengalami kesulitan besar seperti ini ?
2. Apakah strategi yang dijalankan dan temukan penyebab yang
paling dominan, yang menjadi penyebab utama kesulitan ini ?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kebangkrutan Nokia


Perjalanan Nokia sebagai sebuah bisnis tergolong amat dramatis.
Dari vendor ponsel yang merajai
dunia dekade 1990-an, siapa sangka
kini Nokia sedang memasuki masa
genting. Perusahaan produsen
ponsel asal Finlandia ini terus
kehabisan uang kas, waktu dan
pilihan demi bertahan dalam
ganasnya persaingan dunia bisnis.

Dua tahun yang lalu, CEO baru Stephen Elop memutuskan dengan
berani demi menaklukkan rintangan di masa lalu. Elop menyingkirkan
sistem operasi Symbian yang sudah begitu lama dibenamkan dalam
ponsel-ponsel canggihnya dan beralih fokus pada pengembangan sistem
operasi Windows Phone dari Microsoft. Saat itu, apa yang ditempuh Elop
terkesan sangat berisiko tetapi berpotensi menghasilkan laba tinggi dan
membantu Nokia menadapatkan kembali masa jayanya.

Bila Nokia sudah memilih mengadopsi Android, hal yang terbaik


yang bisa ia capai ialah menjadi pabrikan rata-rata yang mengekor
kesuksesan yang lain karena komoditasnya yang juga hampir serupa. Di
sisi lain, Windows Phone memberikan peluang bagi Nokia untuk mencetak
kesuksesan yang sudah dicapainya di masa lalu. Sudah ada sistem
operasi yang berkualitas dan menanti perangkat keras yang cantik. Jika
Nokia dapat menghasilkan perangkat yang mengagumkan untuk platform
Windows Phone, mungkin ia dapat merengkuh ceruknya sendiri di pasar
sebagai produsen yang mampu menawarkan sesuatu yang unik: sebuah
rangkaian produk ponsel yang ramah pengguna dan berdaya tarik tinggi
pada semua tingkatan harga.

Elop yang berasal dari Microsoft pastinya mengetahui bahwa


memilih Windows berarti akan ada pertaruhan, bahkan sebuah pertaruhan
yang hampir mustahil dimenangkan. Namun dalam bisnis teknologi, jika
Anda tidak mau membidik tujuan yang paling tinggi, apa artinya?. Namun,
sayangnya pertaruhan itu meleset. Kini Nokia terpelanting dan mulai
tenggelam dalam lautan pertaruhannya sendiri. Jajaran produk ponsel
Lumia perusahaan tersebut tak begitu laris manis di pasar. Meski memiliki
desain yang menawan, Lumia hanya mencetak angka penjualan 2 juta
unit. Tampaknya rekor ini cukup baik bagi Nokia yang sedang berjuang
untuk bertahan. Nokia juga menikmati sukses dengan Lumia di pasar AS
yang terkenal sukar ditembus. Namun, semua prestasi itu tidak cukup
kuat mendorong Nokia lebih dekat dengan posisi saat masa
keemasannya.

Sekarang, untuk kedua kalinya di tahun ini, Nokia mengurangi


patokan pendapatannya menjadi sekadar "kekuatan dinamis industri yang
kompetitif". Ini sama saja mengatakan, "Kami sudah babak belur". Seperti
diberitakan Nokia telah sampai pada keputusan final untuk mengakhiri
pabrik di Salo, Finlandia. Nokia mengumumkan pemecatan 10 ribu orang
pekerjanya di seluruh dunia, menutup pabriknya dan melakukan divestasi
dengan menggarap Vertu, bisnis ponsel dengan segmen eksklusif dan
mewah.

Persaingan dengan pemain seperti Apple, Samsung dan Google tak


pelak menjadi alasan lesunya bisnis yang dijalankan Nokia. Nokia juga
menutup dua kantor di China dan merumahkan karyawannya. Aksi ini
dilakukan sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk menata ulang
operasionalnya di pasar smartphone terbesar dunia tersebut. Langkah
tersebut dilakukan terkait market sharenya yang terus turun di sana,
begitupun di negara-negara lain.

Mungkin ini juga akibat menurunnya jumlah produksi akibat


persaingan permintaan pasar dari produsen lain. Di bulan Mei pengapalan
handset Nokia turun sebesar 24% di kuartal pertama, sehingga hal ini
membuat Samsung mengambil alih predikat sebagai produsen mobile-
phone terbesar di dunia.
Isu utama yang sedang dihadapi Nokia kini ialah kas. Meskipun
sudah secara ekstrim mengurangi pengeluaran di berbagai pos, Nokia
masih harus membutuhkan banyak dana untuk melakukannya. Dengan
mempertimbangkan semua ini, Nokia diperkirakan akan mengantongi kas
bersih senilai 2,7 miliar euro di akhir 2012, menurut analis Morgan
Stanley. Semua peringkat utang Nokia sudah dicap sampah. Jika keadaan
Nokia terus memburuk, tak mustahil posisi perusahaan ini akan menjadi
lebih rawan dan rapuh. Nokia yang berdiri tahun 1865 bisa jadi gulung
tikar.

Pelajaran yang bisa kita petik dari gagalnya Nokia untuk bertahan
dalam industri ponsel dunia ialah bahwa saat Anda terlambat masuk
dalam sebuah ekosistem, selanjutnya akan lebih sukar untuk memulihkan
diri. Terdapat begitu banyak aspek yang harus digabungkan dan
dikoordinasikan dalam Nokia. Ini juga membuat banyak pihak menjadi
kurang puas dengan Nokia. Ini juga terjadi pada Apple di dekade 1990-an
dengan produk Mac-nya saat itu, Apple menghadapi kemerosotan dalam
bisnis PC. Hanya dengan merombak aturan main (dengan sama sekali
keluar dari bisnis PC), ia kemudian berhasil melakukan loncatan ke posisi
puncak.

Namun bisnis ponsel cerdas bahkan lebih dinamis dan ganas. Untuk
menang dalam industri ini, diperlukan lebih dari sekadar perangkat keras
dan lunak yang mencengangkan pembeli. Tetapi dibutuhkan juga upaya
untuk menarik pengembang, yang juga membutuhkan konsumen dan
untuk itu juga diperlukan posisi ritel yang kokoh. Ini juga memerlukan
keahlian pemasaran yang prima. Singkatnya, persyaratan yang diperlukan
untuk menggapai sukses sangatlah banyak terutama jika Anda berada
dalam iklim persaingan yang keras dan dinamis yang di dalamnya
dipenuhi pesaing yang tak berhenti berinovasi.

Ramalan tenggelamnya Nokia yang dituturkan oleh analis teknologi


Farhad Manjoo terbukti benar. Tahun ini, brand Nokia diketahui mulai
hilang dari pasar. Nama besar Nokia yang dulunya begitu terkenal dan
menduduki peringkat pertama dalam sektor ponsel kini memudar. Seiring
dengan makin hilangnya reputasi Nokia, yang makin dikenal ialah
smartphone dengan sistem operasi Microsoft yang disebut smartphone
Windows. Microsoft akhir-akhir ini mengambil alih bisnis smartphone Nokia
dan memutuskan mematikan brand tersebut. Menurut sebuah memo,
ponsel Lumia 730 dan 830 ini akan menjadi ponsel terakhir yang dijual
dengan menggunakan brand Nokia.

2.2 Rangkuman Masalah yang dialami Nokia

Berikut masalah-masalah yang dialami perusahaan Nokia akhir-akhir ini


yang berkaitan dengan strategi dan perilaku dalam organisasi :
1. Memasuki tahun 2011 Nokia mengalami penurunan penjualan, yang
semula Nokia mampu menjual 108 juta unit telepon genggam kini
hanya 71 juta unit. Pada kuartal pertama tahun 2012, Nokia
mengalami kerugian bersih US$1,2 milyar atau sekitar Rp 11 triliun.
Ini berawal sejak munculnya produk-produk baru dari kompetitor
utama seperti Apple, Blackberry, dan Samsung yang lebih mampu
memenuhi keinginan konsumen, dengan servis dan fasilitas jauh
lebih memuaskan seperti dengan OS Android, Windows, atau iOS,
dibandingkan Nokia yang tetap fokus dan yakin pada Symbian
sebagai Operating System di handset Nokia, sehingga pamor Nokia
sebagai perusahaan telepon genggam paling mendominasi mulai
terkalahkan.
(http://katakabar.com/kabar-ekonomi/99-kabar-ekonomi-/3192-nokia-
akui-persaingan-kian-berat-)
2. Selama lima tahun terakhir harga saham Nokia dinyatakan jatuh
hampir 90%, para investor juga memotong $17 milyar dari nilai
pasarnya, serta menghapus prestasi Nokia yang kompetitif di masa
lalu dengan memberi nilai nol. Hal ini semakin menambah kesulitan
finansial dan mengurangi kepercayaan perusahaan Nokia.
(http://tabloidpulsa.co.id/.../3793-dirundung-masalah-keuangan-
nokia-bakal-dibantu-microsoft)
3. Nokia Corp gagal mengeluarkan produk baru bernama Lumia 900
dengan fasilitas windows 8, karena banyak keluhan dari konsumen
mengenai masalah pada koneksi data. Produk Lumia 900 juga
terlambat diluncurkan (Februari 2012) dibandingkan Iphone 4S
(Oktober 2011), karena CEO lamban dalam mengambil keputusan
akibat terlalu banyak analisa dan persamaan persepsi dari berbagai
pihak. Nokia kembali mengulangi kesalahan ini pada Nokia Lumia
920 (September 2012), sementara pesaing lain sudah memasuki
teknologi Quad Core lebih awal.
(http://katakabar.com/kabar-ekonomi/99-kabar-ekonomi-/3192-nokia-
akui-persaingan-kian-berat-)
4. Sebagian besar perusahaan Nokia di seluruh dunia ditutup termasuk
perusahaan utamanya di Finlandia, serta penutupan riset dan pusat
pengembangannya, sekalipun ada yang masih bertahan,
perusahaan itu sudah berhenti beroperasi dalam memproduksi
ponsel.
(http://tekno.liputan6.com/read/425356/nokia-tutup-pabrik-terakhir-
di-finlandia)
5. Nokia memangkas 3.700 karyawan dan menghentikan 10.000
karyawan secara global hingga akhir tahun 2013.
(http://www.portalberitanews.blogspot.com/2012/08/pabrik-nokia-
bangkrut-akan-di-tutup.html)
6. Teknologi Nokia dijiplak oleh HTC, RIM, dan Viewsonic yang
dinyatakan terkait pelanggaran 45 paten di Amerika Serikat dan
Jerman.
(http://www.manajementelekomunikasi.org/2012/10/studi-kasus-2-
nokia-kelompok-3.html)
7. Di tengah-tengah terjadinya krisis, beberapa pimpinan penting
Nokia Corp seperti Olli Pekka Kallasvuo (CEO Nokia), Anssi Vanjoki
(Manajer Smartphone Nokia), dan Ilari Nurmi (Wakil Presiden
pemasaran produk Nokia) tiba-tiba mengundurkan diri dari
perusahaan.
(http://www.inilah.com/read/detail/819731/nokia-alami-masalah-
serius/)

Nokia pernah merajai market mobile phone pada era GSM dan
CDMA beberapa tahun lalu, namun beberapa tahun terakhir saham Nokia
terus jatuh seiring gagalnya beberapa produk Nokia terbaru melawan
competitornya Apple, RIM, dan Samsung. Dilansir dari Reuters, Nokia telah
sampai pada keputusan final untuk mengakhiri pabrik di sana. Lebih lanjut
diwartakan bahwa produksi di Salo telah berhenti dan selama sisa tahun
ini, 780 orang akan dirumahkan. Nokia sudah berhenti berproduksi, secara
resmi penutupan pabrik di Salo dilakukan pada September tahun lalu.
Sangat miris apabila melihat Nokia yang dahulu memimpin hampir di
semua segmen pasar mobile phone harus digeser oleh gempuran
competitor, dimana letak kesalahan strategi Nokia?

2.3 VARIABLE PENGUKURAN UNTUK ANALISIS

1. Margin Laba

2. Pangsa Pasar

3. Pertumbuhan Aset

4. Pertumbuhan Penjualan

5. Laba per saham

6. Delphi survey

2.4 Penyebab Kegagalan Nokia


2.4.1 Identifikasi Faktor Internal sebagai penyebab

1. Kurangnya penguasaan dua bidang sekaligus yaitu hardware design


dan software.

2. Terlena dengan keberhasilan sebagai pemimpin perusahaan ponsel

3. Nokia sangat lamban merespon pergerakan para kompetitornya.


Nokia beserta kompetitor beratnya,yaitu Samsung dan Apple

4. Nokia tidak melakukan kolaborasi dengan perusahaan lain yang


memiliki kepentingan yang sama untuk saling melengkapi, baik
untuk menciptakan produk maupun membentuk standar baru dalam
pasar.

5. Absennya produk yang popular terlalu lama, sehingga menurunkan


pamor Nokia dan tergantikan oleh pesaingnya.

6. Nokia terlalu fokus mengembangkan symbian tanpa memberikan


inovasi yang berarti. Ketika makin banyak pengguna ponsel
menyukai sistem operasi iOS dan Android, Nokia tetap ngotot
mempertahankan sistem operasi Symbian. Para petinggi Nokia
menganggap penurunan penjualan produk Nokia hanya sementara
dan akan naik kembali dalam waktu dekat. Masih banyak yang
percaya, pasar Nokia yang sempat goyah akan kembali kokoh.
Tahun 2002, Nokia merilis seri 60 dengan sistem operasi Symbian
dan respons pasar cukup baik. Namun, pada 2007, setelah Apple
memperkenalkan sistem operasi iOS yang lebih dinamis dan pada
2008 Google merilis sistem operasi Android, Nokia mulai
ditinggalkan pengguna ponsel pintar. Sistem operasi Symbian
dianggap tidak responsif dan tidak dinamis. Ini salah satu penyebab
jatuhnya Nokia.
7. Nokia tidak fokus pada pengembangan hardware (phone) saja,
usaha Nokia untuk mengambangkan software (Symbian, Megoo)
malah membuat Nokia tidak fokus.

8. Strategi mengganti symbian dengan Windows 8 (Microsoft) tidak


berhasil, dan membuang hasil R&D symbian yang telah memakan
banyak biaya.

9. Keputusan Board CEO lamban dalam menyikapi tren terbaru.


Birokrasi yang kompleks dan divisi yang gemuk menyebabkan
pengambilan keputusan yang relative lama.
10. Selain vendor ponsel, Nokia juga merupakan vendor penyedia
jaringan infrastruktur (lewat NSN-Nokia Siemens network),
kadangkala ponsel yang dihasilkan mengikuti produk teknologi yang
diciptakannya, namun kurang mengakomodasi dari produk teknologi
vendor jaringan infrastruktur yang berbeda.

11. Nokia seringkali menjadi pelopor dalam meluncurkan produk


terbaru namun tanpa prospek masa depan yang lebih baik. Nokia
gagal mengantisipasi, memahami atau mengatur diri untuk
menghadapi perubahan zaman. Bahkan bisa dibilang ponsel Nokia
terbaru adalah fitur yang siap, namun tidak siap di masa depan.

12. Salah satu produknya yakni Lumia 900 yang merupakan


smartphone berbasis Windows Phone 7 tidak diberi opsi upgrade ke
Windows Phone 8, dimana ada perbedaan arsitektur yang sangat
mendasar antara Windows Phone 7 dan Windows Phone 8.

13. Nokia terlalu memaksakan bertahan dalam OS Windows nya


sementara user lebih senang menggunakan Android dengan
berbagai aplikasinya yang free. Dari segi handset, handset keluaran
Nokia relatif sama yang berbasis Android.

Sejak dipimpin oleh CEO Stephen Elop, Nokia menghadapi


tantangan besar, dengan mengabaikan platform Android,
mencampakkan Symbian, dan mengadopsi Windows Phone milik
Microsoft. Sampai sekarang, mantan raja ponsel dunia ini sedang
berjuang mengatasi penjualan yang menurun, hingga akhirnya
mereka dibeli oleh Microsoft dalam transaksi yang menggegerkan
senilai 7,2 miliar dolar AS. Anssi Vanjoki, mantan eksekutif top yang
selama 19 tahun karirnya ada di Nokia, menyebutkan bahwa
perpindahan Nokia ke Windows Phone dan strateginya selama
beberapa tahun ini merupakan sebuah kegagalan total. ''Baik dari
sisi strategi yang digunakan dan implementasinya ini merupakan
sebuah kegagalan total. Nokia tidak berhasil membuat strategi
tersebut berjalan. Demi negara Finlandia, saya harap Microsoft
mampu menyelamatkan Nokia,'' ujar Vanjoki dalam suratnya ke
website The Verge. Mantan bos Nokia ini menyatakan bahwa
penjualan Nokia ke Microsoft adalah hal yang memalukan, namun
tidak bisa dihindari. Ia tidak terlalu optimis tentang masa depan
bisnis smartphone yang sedang berubah arah. Vanjoki dipercaya
merupakan orang yang akan menjadi CEO Nokia setelah CEO
sebelumnya Olli-Pekka Kallasvuo mundur, namun setelah Elop
datang menjadi CEO Nokia, Vanjoki mundur mengikuti rekannya.

14. Dalam menjalankan strategi bertahannya Nokia kurang dan


lamban berinovasi dan tidak belajar dari kegagalan brand
sebelumnya seperti Siemens dan Sony Ericsson.

15. Tidak memahami keinginan pasar yang menginginkan ponsel


murah dengan fitur canggih bukan ponsel yang tergabung dengan
kemewahan maupun kamera.

16. Melakukan benchmarking ke dalam, Windows Phone versi


terbaru dengan Windows Phone versi sebelumnya. Seharusnya
benchmarking juga dilakukan ke luar yaitu dengan OS Android.

2.4.2 Identifikasi Faktor Eksternal sebagai penyebab

1. Perkembangan OS Android yang pesat didukung oleh berbagai


developer content dari berbagai negara dan menjadi daya tarik
utama handphone versi Android.

2. Harga jual handset ber OS Android cenderung lebih murah dengan


spesifikasi yang sama dibandingkan handset Nokia.

3. Kegagalan Lumia 900 di Amerika menjadi dasar gugatan atas Nokia.


Lumia 900 LTE tidak menarik minat masyarakat Amerika, yang lebih
tertarik pada Android dan iPhone tentunya.
4. Robbins Geller Rudman & Dowd, sebuah lembaga bantuan hukum,
secara resmi melayangkan gugatan class action pada Nokia karena
Nokia telah melakukan pernyataan menyesatkan pada para investor
dengan janjinya bahwa Windows Phone OS akan mampu
mengembalikan kejayaan Nokia dan menguasai pasar smartphone
di Amerika, tapi tidak terbukti, dianggap sebagai pernyataan
menipu.

5. Dikutip detikINET dari ZDNetAsia, Gary menilai kegagalan WebOS


adalah karena platform tersebut tidak terlalu mendukung para
developer dalam menghasilkan uang

6. iPhone & Android smart phone (Samsung, HTC, LG, dll) dan RIM
berhasil mengambil market - Nokia gagal mengambil momentum
Smart Phone Booming.

7. Ketidakunikan Nokia dibanding mobile phone competitor.


Smartphone yang berbasis Apple punya keunikan (user experience,
high lifestyle), atau smartphone berbasis Android (kaya akan
applikasi dan game gratis), demikian pula Smartphone Blackberry
(push email, messaging, BBM dan social media). Dan keunikan itu
merupakan kekuatan yang menyebabkan mereka dilirik oleh pasar
dan akhirnya mampu menggeser Nokia sebagai raja. Nokia yang
menyediakan produk-produk untuk melayani semua segmen pasar
menjadi tidak unik dan ditinggalkan customer/pembeli. Nokia tak
mampu mengatasi ketertinggalan dalam kompetisi di industri ponsel
pintar. Jika pada kuartal IV-2010 pasar Nokia masih 30 persen, pada
kuartal IV-2012, penjualan Nokia tersisa kurang dari 0,5 persen.

Nokia gagal mengimplementasikan strategi branding yang


tepat. Apple adalah perusahaan ponsel pertama yang menggunakan
strategi ini, menonjolkan iPhone sebagai umbrella brand dan
kemudian merilis model-model itu setiap tahun. Samsung juga
dengan cepat mengidentifikasi konsep ini dan mulai membangun
ponsel high-end mereka dengan seri Galaxy S.

Sebetulnya Nokia memiliki seri N dan belakangan seri Lumia,


tetapi yang menjadi persoalan adalah Nokia gagal menciptakan
sesuatu yang gereget, seperti yang dilakukan Apple yang merilis
model baru setiap September. Bagi pencinta iPhone dan iPad,
mereka selalu ingat bahwa mereka bisa mencari model terbaru
setiap September.

Selama beberapa tahun lamanya, Nokia tidak mengantisipasi


keinginan pasar, bahkan mengabaikannya. Dalam era teknologi
seperti sekarang, Nokia tidak melakukan inovasi secara konstan,
karena itu sangat wajar jika akhirnya konsumen menghukum
Nokia. Setelah Microsoft mengakusisi Nokia tahun 2013, sebenarnya
Microsoft berharap penjualan akan bangkit kembali. Namun,
momentum emas sudah hilang. Nokia yang berganti sistem operasi
menjadi Windows Phone tak mampu mengejar pesaingnya.

8. Smartphone Ecosystem, Banyaknya Application developer di iPhone


dan Android, sehingga user dapat meng-customize aplikasi sesuai
kebutuhan. Hal ini tidak ada di Nokia symbian / windows 8. OVistore
(kini Nokia Store) tidak mampu menarik para developer untuk
menciptakan aplikasi dan game terbaiknya disana.

9. Transisi customer dari mobile phone ke smart phone sangat cepat.

10. Persaingan bebas, membuat semua perusahaan termasuk


Nokia harus bersaing ketat dengan perusahaan lain. Yang tercepat,
termurah dan terbaiklah yang akan menang.

11. Nokia tak hanya kalah bersaing dari Apple, Samsung, Sony,
dan Blackberry dalam ponsel pintar high-end, tetapi juga dalam
segmen ponsel-ponsel low-end. Nokia juga kalah dari HTC, Huawei,
ZTE, dan Micromax yang memproduksi ponsel-ponsel low-end.

Nokia telat melakukan antisipasi menghadapi gempuran


vendor ponsel China dalam penyediaan low cost dual sim card
phone. Vendor ponsel China (Huawei, ZTE) dan Korea (Samsung, LG)
mengeluarkan smart phone low cost untuk menyaingi kerajaan
Nokia di negara berkembang. Nokia merilis sejumlah ponsel dual
sim card murah seperti Nokia 1100, X1-01, C2-01 atau Asha 200
dengan harga terjangkau namun hal tsb dilakukan ketika penetrasi
market dual sim card sudah saturasi, dan image ponsel China
dengan dual sim card (bahkan dengan fitur lain, misalnya tivi) sudah
mengakar kuat di benak konsumen.

12. Tidak adanya Collaborative Innovation yang kuat di Nokia


(meskipun akhirnya menggandeng Microsoft), tidak seperti
Samsung yang sedari awal sadar ia tak akan mampu melawan
kompetensi software Apple. Karena itu ia segera melakukan
kolaborasi dengan software Android milik Google.

2.5 Strategi Nokia


2.5.1 Di masanya

1. Mendesain beragam jenis ponsel untuk semua jenis segmen pasar.


Dengan menjalankan strategi multi product for multi market
segment maka Nokia bisa melakukan penetrasi ke semua lapiran
pasar ponsel.
2. Desain produk yang memang menarik dan elegan.

3. Produk Nokia juga relatif memiliki tingkat keawetan yang bagus


sehingga bisa digunakan dalam waktu relatif lama.

4. Nokia juga memperkenalkan ragam produk yang menyasar pada


kebutuhan gaya hidup, misal ponsel music, ponsel khusus untuk
chating, ataupun ponsel yang memiliki mutu kamera yang bagus.

5. Fokus pada pengembangan symbian

6. Berkolaborasi dengan Microsoft (namun telat, karena iPone dan


Android telah menguasai pasar)

7. Inovasi di smartphone gadget vendor lain sangat tinggi, sedangkan


Nokia tidak banyak perubahan. Di Q1/2012 menjadi kuartal pertama
Samsung mengalahkan Nokia dalam total jumlah pengiriman
ponsel, namun Samsung sudah menyalip Nokia dalam volume
penjualan dan profitabilitas sejak tahun 2010

2.5.2 Ke depan
1. Melakukan Perombakan manajemen dilakukan untuk meningkatkan
model operasi serta mendukung pertumbuhan penjualan ponsel.

2. Melakukan peningkatan pada layanan berbasis lokasi, investasi


pada layanan berbasis lokasi pada area kompetitif untuk produk
Nokia dan memperluas platform berbasis lokasi untuk industri yang
baru

3. Menginvestasikan secara kuat dalam produk dan pengalaman yang


menjadikan smartphone Lumia berjaya serta tersedia untuk
konsumen yang luas

4. Meningkatkan daya saing dan profitabilitas pada bisnis fitur ponsel.

5. Perampingan Divisi, Nokia menghapus divisi penjualan.

6. Memutuskan untuk fokus pada customer.

7. Meningkatkan transparansi dan memotong cost.

8. Connecting another billion, merambah market baru (Nokia.com).

9. Melayangkan gugatan penyalahgunaan hak paten atas produk


pesaing.

KESALAHAN NOKIA DALAM MEMILIH STRATEGI DENGAN


MENGADOPSI SISTEM OPERASI WINDOWS PHONE

Prediksi penjualan Nokia di kuartal kedua 2011 cukup


mengecewakan. Para analis pun menyayangkan keputusan Nokia
mengadopsi sistem operasi Windows Phone alih-alih menggandeng
Android yang tengah menjadi idola. Harus bersaing ketat dengan ponsel
Android serta tren ponsel low-end di China, Nokia mengklaim hasil
pendapatan mereka di kuartal dua 2011 tidak akan memenuhi prediksi
semula yang mencapai 6,1 miliar euro hingga 6,6 miliar euro.
Perusahaan asal Finlandia itu menyebut harga handset yang jatuh
serta berkurangnya jumlah unit yang dikapalkan sebagai penyebab
utama. "Karena adanya perubahan situasi finansial di kuartal kedua, Nokia
tidak lagi merasa perlu memberikan informasi target tahunannya di tahun
2011," demikian pernyataan Nokia.

Menanggapi laporan ini, beberapa pengamat teknologi tampaknya


tidak terlalu terkejut. Mereka kemudian menyarankan agar Nokia
melupakan kerjasamanya dengan Microsoft untuk mengembangkan
perangkat Windows Phone, dan mengadopsi sistem operasi Android
sebagai gantinya.

"Prediksi Nokia yang mengecewakan di kuartal kedua bukanlah


kejutan. Ini adalah penegasan betapa mereka telah kalah langkah di pasar
handset high end," ujar co-founder situs komparasi ponsel Top10.com,
Jonathan Leggett. "Jika saja Nokia lebih memilih Android ketimbang
Windows Phone 7, mungkin saja mereka bisa lebih cepat menghadirkan
smartphone yang diminati pasar, tambah Leggett.

Windows Phone 7 adalah produk yang masih dalam


pengembangan. Di saat Microsoft berusaha mengejar Apple dan Android
(Google), Nokia tidak memiliki banyak pilihan kecuali melakukan upaya
maksimal dengan pilihan yang ada," tuntasnya. Meski demikian, Nokia
bersikeras strateginya mengembangkan perangkat Windows Phone
bersama Microsoft tetap yang terbaik untuk mereka.

Menurut asymco.com, CEO Stephen Elop sepertinya memiliki


beberapa penyesalan terkait beberapa keputusan terakhir perusahaan.
Dia mengatakan, akan mengubah beberapa keputusan yang telah ia buat
jika ada kesempatan. Setengah tahun terakhir ini kami mungkin akan
melakukan beberapa hal yang berbeda jika kita tahu hal ini akan berubah
dengan cepat, bahkan lebih cepat dari apa yang diprediksi orang,
katanya.

Salah satu contoh dari hal ini adalah harga ponsel Android yang
mengalami penurunan cepat di pasar seperti China. Hal ini terjadi sangat
cepat sehingga situasi Nokia telah menjadi lebih sulit dalam jangka
pendek, tapi kami akan terus menyempurnakan strategi kami. "Transisi
strategi memang sulit. Kami menyadari perlunya menghadirkan perangkat
mobile yang hebat, karena itu kami harus mempercepat masa transisi ini,"
cetus President dan CEO Nokia Stephen Elop.

Akan tetapi, walaupun divisi handphone Nokia telah bangkrut dan


diakuisisi oleh Microsoft, diam-diam Nokia menyiapkan strategi untuk
kembali ke industri ponsel. Niatan Nokia untuk kembali terjun ke industri
ponsel dan mengulang kejayaan masa lalu ternyata bukan isapan jempol
semata. Mendekati masa berakhirnya kerja sama dengan Microsoft,
mereka terendus sedang mempersiapkan sejumlah strategi. Salah
satunya memasang lowongan pekerjaan di LinkedIn. Seperti dilansir oleh
AndroidAuthority.com (11/08/15), beberapa pos yang ada di perusahaan
asal Finlandia itu memang tak terlalu krusial. Akan tetapi, ada kursi
kosong yang ditawarkan untuk para expert di bidang Android.
Kemungkinan besar, mereka yang terpilih nantinya akan terlibat dalam
proyek pembuatan OS Nokia.

Di satu sisi, Nokia nampaknya tak akan benar-benar memproduksi


ponsel karena mobile division mereka telah diakuisisi oleh Microsoft.
Namun Nokia diprediksi akan melakukan lisensi produk. Nama Foxconn
belakangan muncul sebagai kandidat utama mitra produsen smartphone
berlabel Nokia. Juni lalu, Nokia sempat dirumorkan bakal merilis
smartphone terbarunya tahun 2016 mendatang. Kabarnya, Nokia akan
memproduksi ponsel bersistem operasi Android.

2.6 DATA PENDUKUNG ANALISIS DAN SUMBER DATA


a. Data penjualan Nokia quarter pertama tahun 2012 menurun 26 %
Data Penjualan Nokia

Financial Position

Total Q1 cash burn lebih dari 700 million dan penjualan smartphones &
mobile phone secara keseluruhan anjlok

b. Mapping penjulan Nokia mengikuti/hampir sama dengan vendor serupa yang


gagal beberapa tahun lalu.
Selected player performance

c. Nokia marketshare going down

Nokia market share menurun disemua negara.


d. Delphi Survey

Delphi survey merupakan interactive forecasting method (peramalan


metode interaktif) yang bergantung pada sebuah panel tenaga ahli di
bidangnya. Reuters meminta pendapat dari 30 ahli analisa keuangan.
Lumia 900 mendapat pasar yang baik, tetapi belum tentu menyelamatkan
Nokia dari krisis keuangan.

e. Litigasi Paten

Nokia melayangkan gugatan penyalahgunaan hak paten atas produk


pesaing yang dirasa menjiplak teknologi Nokia, berupa desain panel, dual
function antenna, power management dan radio multimode radio. Nokia
menggugat HTC, RIM dan Viewsonic (vendor Android) untuk pelanggaran
45 paten di AS dan Jerman.

2.7 ANALISA POSISI NOKIA DALAM VENDOR PONSEL DUNIA


Matrix IFE

IFE matrix
Skor bobot untuk matriks IFE bernilai 1,6 ini mengindikasikan posisi
internal perusahaan Nokia sangat lemah.

Matrik EFE

EFE matrix

Skor bobot untuk matriks EFE bernilai 2.0 mengindikasikan organisasi


belum berhasil memanfaatkan peluang eksternal yang ada dan belum
berhasil menghadapi ancaman eksernal. Kedua bobot skor Matrik IFE dan
EFE yang diperoleh kemudian di petakan ke matriks IE

IFE vs. EFE map

Jenis strategi yang sesuai sesuai kuadran IX untuk NOKIA adalah Harvest
atau Divest

Nokia dan Kompetitornya


Gambar 3.1 Turunnya Harga Saham Nokia.

Gambar 3.2 iPhone dan Android.


Gambar 3.3 Nokia Profit Margin dan Apple Profit Margin.

Gambar 3.4 Penjualan Nokia, Samsung dan Apple.

Berdasarkan gambar-gambar di atas, dapat diketahui bahwa keuntungan


dan pasar Nokia terus menurun sementara keuntungan dari Apple &
Samsung, kompetitor utamanya di dunia telefon genggam, terus
mendapatkan keuntungan.
Samsung Apple Nokia

Critical Success
Weight Rating Score Rating Score Rating Score
factors

Store Locations 0.10 4 0.40 4 0.4 3 0.30


Market Share
0.12 4 0.48 2 0.24 2 0.24

Consumer loyalty 0.10 4 0.40 3 0.30 3 0.30

Market penetration 0.11 3 0.33 4 0.44 3 0.33

Advertising 0.07 3 0.21 3 0.21 3 0.21

Product variety 0.09 4 0.36 2 0.18 4 0.36

Brand reputation 0.11 4 0.44 4 0.44 3 0.33

Product quality 0.08 4 0.32 3 0.24 2 0.16

Price competitiveness 0.10 1 0.10 3 0.30 4 0.40


Successful product
0.06 4 0.24 3 0.18 1 0.06
promotions
Employee dedication 0.06 4 0.24 4 0.24 3 0.18

Totals 1.00 3.52 3.17 2.87


Competitive Profile Matrix ( Nokia, Samsung dan Apple)
Ranking Brand Awareness ( Nokia, Samsung dan Apple)

Arsitektur Sistem Operasi

Secara umum arsitektur Symbian OS sendiri dapat gambarkan menjadi


empat lapisan berdasarkan penggunaan API yang tersedia, yaitu :

Lapisan pendukung aplikasi (Application Utility Layer)

Lapisan ini terdiri dari berbagai pendukung yang berorientasi pada


aplikasi. Hal ini memungkinkan aplikasi lain (diluar sistem operasi) untuk
berintegrasi dengan aplikasi dasar yang tersedia pada sistem operasi.
Bentuk layanan lain termasuk proses pertukaran data dan manajemen
data.

Lapisan layanan dan framework antarmuka grafis (GUI


Framework)
Lapisan ini merupakan framework API yang tersedia untuk memberi
dukungan terhadap penanganan input user secara grafis maupun suara
yang dapat digunakan oleh aplikasi lain.

Lapisan komunikasi

Lapisan ini berfungsi sebagai sistem operasi yang fokus diimplementasi


pada peralatan komunikasi mobile, Symbian OS memiliki kumpulan API
yang fokus pada lapisan komunikasi. Bagian teratas pada lapisan ini
terdapat dukungan pencarian dan pengiriman pesan teks. Berikutnya
adalah antarmuka yang memberi dukungan komunikasi seperti Bluetooth
daninfrared (IrDA) serta USB. Yang terakhir pada lapisan ini adalah
protokol komunikasi berupa TCP/IP, HTTP, WAP dan layanan telepon.

Lapisan sistem API dasar

Lapisan ini merupakan kumpulan API yang mendukung pengasksesan data


memori, tanggal dan waktu, serta sistem dasar lainnya.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Nokia management dalam masalah, penjualan terus menurun dan


kerugian perusahaan bertambah besar.

2. Dari hasil analisa kompetitif yang meliputi Inovasi, Aplikasi,


Efektivitas dan Efisiensi, Interest Nokia terhadap dua pesaingnya
yaitu Apple dan Samsung maka Nokia berada di posisi terbawah.

3. Dengan Menggunakan Matrix IFE-EFE, Kondisi Internal Nokia lemah,


belum berhasil memanfaatkan peluang eksternal dan gagal
menghadapi ancaman eksternal.

4. Strategi lain yang dapat dilakukan oleh Nokia adalah memberikan


edukasi dan pemahaman kepada pasar terhadap pemakaian produk
yang kualitas tinggi agar meminimalkan penguasaan pasar oleh
produk dari Cina yang murah.

5. Kompetisi dengan China dapat dimenangkan salah satunya dengan


cara meminimalkan harga agar produk-produk murah dari Cina tidak
sepenuhnya menguasai pasar.

6. Usaha yang lain adalah Litigasi Paten, dimana Nokia melayangkan


gugatan penyalahgunaan hak paten atas produk pesaing yang
dirasa menjiplak teknologi Nokia, seperti HTC, RIM dan Viewsonic
untuk pelanggaran 45 paten di AS dan Jerman.
7. Apabila ingin berhasil harus selalu berinovasi, bergerak cepat dan
berkolaborasi dengan perusahaan lain

8. Innovation Lesson # 1 : Core Competencies will Win. Inovasi akan


selalu dimenangkan oleh mereka yang menguasai core competency
dalam industrinya. Dalam kasus industri gadget, core competencies
itu adalah pada penguasaan dua bidang sekaligus : hardware design
dan software. Hanya mereka yang menguasai aspek software dan
hardware sekaligus yang akan menguasai dunia digital masa depan.

9. Innovation Lesson # 2 : Collaborative Innovation. Untuk


menyempurnakan strategi harus berkolaborasi dengan perusahaan
lain. Kalau kita tidak menguasai core competencies yang dibutuhkan
dalam sebuah bisnis, tak ada salahnya kita melakukan kolaborasi
dengan mereka yang memilikinya.

10. Innovation Lesson # 3 : Speed. Speed. Speed. Dalam derap


perubahan yang melaju dengan kencang, respon yang lamban (atau
apalagi penuh birokrasi) akan membuat perusahaan tewas dilibas
pesaing.
11. Pelajaran yang bisa dipetik dari lenyapnya brand Nokia adalah
setiap perusahaan tetap harus dinamis dan mengantisipasi setiap
perkembangan pasar.
BAB I

PENDAHULUAN
Sejarah

Sony didirikan pada 7 Mei 1946 dengan nama Perusahaan


Telekomunikasi Tokyo dengan sekitar 20 karyawan. Produk konsumen
mereka yang pertama adalah sebuah penanak nasi pada akhir 1940-an.
Seiring dengan berkembangnya Sony sebagai perusahaan internasional
yang besar, ia membeli perusahaan lain yang mempunyai sejarah yang
lebih lama termasuk Columbia Records (perusahaan rekaman tertua yang
masih ada, didirikan pada tahun 1888). Nama Sony dipilih sebagai
gabungan kata Latin sonus, yang merupakan akar dari sonik dan bunyi,
dan kata Inggris sonny (anak kecil) yang setelah dikombinasikan berarti
sekelompok kecil anak muda yang memiliki energi dan kemauan keras
terhadap kreasi dan inovasi ide yang tak terbataskan. Pada saat itu,
sangatlah aneh bagi sebuah perusahaan Jepang untuk menggunakan
huruf Roman untuk mengeja namanya, apalagi penggunaan aksara
fonetis yang digunakan dalam penulisan bahasa Jepang (daripada
menggunakan aksara Tionghoa). Dan pada 1958, perusahaan mulai
secara formal mengadopsi nama Sony Corporation sebagai nama
perusahaan. Mudah digunakan dan mudah dieja dalam segala bahasa
dunia. Nama Sony menggaungkan semangat kebebasan dan keterbukaan
dalam inovasi.
Ericson didirikan pada 1876 sebagai toko peralatan perbaikan
telegram oleh Lars Magnus Ericsson, ia dimasukkan pada Agustus 18,
1918. Berkantor pusat di Kista, Kota Stockholm , sejak tahun 2003, AY
Ericsson dianggap bagian dari apa yang disebut Wireless Valley. Sejak
pertengahan 1990-an, Ericsson yang sangat luas di Stockholm membantu
mentransformasi modal menjadi salah satu sentra-sentra penelitian
teknologi informasi (TI) Eropa. Ericsson memiliki kantor dan beroperasi di
lebih dari 150 negara, dengan lebih dari 20.000 staf di Swedia, dan juga di
presences signifikan, misalnya, Cina, Inggris, Amerika Serikat, Finlandia,
Irlandia, dan Brasil.

Pada awal abad 20, Ericsson mendominasi pasar dunia untuk


pertukaran telepon manual (manual telephone exchanges) tetapi
terlambat untuk memperkenalkan peralatan telepon otomatis. Terbesar di
dunia sepanjang sejarah sebagai pertukaran telepon manual, melayani
60.000 baris, dipasang oleh Ericsson di Moskow pada 1916. Sepanjang
tahun 1990-an, Ericsson yang diadakan 35-40% pangsa pasar telepon
selular terpasang sistem. Seperti kebanyakan dari industri telekomunikasi,

Sony Ericsson merupakan perusahaan patungan yang didirikan pada


tanggal 1 Oktober 2001 oleh perusahaan elektronik Jepang Sony
Corporation dan perusahaan telekomunikasi Swedia Ericsson untuk
memproduksi ponsel. Alasan lain untuk usaha ini adalah untuk
menggabungkan keahlian elektronik konsumen Sony Ericsson dengan
pengetahuan teknologi di sektor komunikasi.

Strategi Sony Ericsson adalah merilis model baru berkemampuan


fotografi digital serta kemampuan multimedia lainnya seperti
mendownload dan melihat klip video dan kemampuan manajemen
informasi pribadi. Untuk itu, Sony Ericsson meliris beberapa model baru
yang telah memiliki kamera digital terintegrasi dan layar berwarna yang
pada saat itu merupakan sesuatu yang baru.P800 yang memilki kamera
digital terintegrasi dan berkarakter PDA berhasil dan sukses di pasaran.
Dengan demikian, target peraihan keuntungan pertama untuk tahun 2002
hingga 2003 untuk paruh kedua 2003 telah tercapai.
Sony memutuskan untuk berpisah dengan Ericsson di bisnis ponsel
sejak tahun lalu. Namun setelah terpisah, Sony mengaku bisnisnya di
ranah perangkat mobile mengalami peningkatan. Pada bulan Februari
tahun 2012, Sony-Ericsson secara resmi mengumumkan bahwa brand-nya
akan berganti menjadi Sony. Perusahaan itu secara sah bercerai dari
perusahaan rekanannya, Ericsson, pada bulan April 2012.

Sony membeli saham perusahaan asal Swedia itu dengan harga


yang cukup fantastis, US$ 1,03 milyar. Keputusan Sony mengambil alih
bisnis patungannya itu ternyata tak mengecewakan.Setelah dikuasai
sepenuhnya oleh Sony, perusahaan yang berganti nama menjadi Sony
Mobile Communication (SMC).

BAB II

PEMBAHASAN

Profil
Tanggal Berdiri : 1 oktober 2001

Pendiri : perusahaan patungan dua perusahaan besar


SONY dan Ericson

Berpisah : sejak april 2012 sony dan ericson memutuskan


hubungan bisnis. Sony membeli saham ericson dan berganti nama
menjadi Sony Mobile Communication (SMC).

Visi & Misi Sony Ericson

Misi

Menjadi merek paling menarik dan inovatif dalam industri perangkat


bergerak.

Visi perusahaan

a. Perlakuan adil terhadap tenaga kerja, pelestarian lingkungan yang


proaktif danketerlibatan langsung dalam komunitas perusahaan

b. Memadukan etika yang baik ke dalam semua aspek perusahaan,


termasuk manajemen SDM, desain produk, persyaratan pemasok
dan program penjangkauan komunitas konsumen
c. Membantu membangun dunia yang lebih bersih, aman dan
mencerdaskan seluruhaspek social dalam komuniti yang lebih luas
dan mendunia

Sony Ericsson merupakan perusahaan gabungan seperti yang telah


di paparkan dia atas yang bergerak dalam industri telekomunikasi,
berpusat di London, Britania Raya dan Swedia. Hideki Komiyama sebagai
presiden perusahaan dan Anders Runevad wakil perusahan. Sony Ericsson
memproduksi tekhnologi seperti telepon selular, walkman, sistem
wireless, voice and data device, dan Hi-Tech Accessories. Sony Ericsson
memberikan kebebasan dalam untuk menentukan identitas lokal yang
sesuai dengan negara atau pasar.

Sony Ericsson juga membuka lowongan bagi siapa saja yang dapat
memberikan ide atau inovasi terhadap perusahaan dengan cara mengisi
kuisioner dan dapat mempresentasikan inovasinya ke perusahaan
sehingga orang tersebut dapat masuk sebagai pengevaluasi produk atau
jasa dalam perusahaan Sony Ericsson. Namun, tidak semua inovasi dapat
diterima oleh perusahaan. Sebab, perusahaan akan mencari inovasi yang
terbaik. Logo yang digunakan sekarang seperti yang kita ketahui awalnya
merupakan desain dari Takuya Kawagoi yang menggabungkan huruf S
untuk Sony dan E untuk Ericsson.

Seri-seri Sony Ericsson yang telah sukses di pasar dunia:

Xperia (X) seri smartphone,


CyberShot (C) dengan fitur kamera digital dan lampu kilat Xenon
dan LED,
Walkman (W) dengan audio mega bass, clear stereo dan juga
pemutar musik,
Entertainment Unlimited (U) dengan fitur multimedia dan hiburan,
GreenHeart merupakan ponsel ramah lingkungan (ekologis),
Generation Web (G) fitur konektivitas yang memudahkan user,
Messaging (M) fitur message baik chat dan sebagainya dengan
QWERTY keypad,
Kamera (K) juga mengadopsi dari CyberShot,
Tala (T) sebagai pemuas kebutuhan komunikasi para user. (Tala
artinya Talk atau berbicara),Swivel/Slider (S) dengan desain Slider
dan merupakan seri Snapshot,
Snapshot (S) dengan fitur kamera yang berkualitas,
Fun (F) dengan fitur permainan dan hiburan dan termasuk seri
Fashion,
Fashion (F) dengan fitur desain dan fashion,
Personal Digital Assistant (P) merupakan sebuah PDA dengan sistem
OS,
Ze Bobber (Z) berdesain flip,
Radio (R) dengan fitur Radio,
Junior (J) dengan fitur fungsi dasar yang memudahkan para user,
T-Mobile (TM) dirilis untuk operator seluler USA,
Vodafone (V atau F) untuk operator seluler Vodafone,
Deutsche Telekom (D) untuk operator selular T-Mobile dan
telekomunikasi seluler dari Deutsche Telekom.

Sony Ericsson merupakan perusahaan patungan yang didirikan pada


tanggal 1 Oktober 2001 oleh perusahaan elektronik Jepang Sony
Corporation dan perusahaan telekomunikasi Swedia Ericsson untuk
memproduksi ponsel. Alasan lain untuk usaha ini adalah untuk
menggabungkan keahlian elektronik konsumen Sony Ericsson dengan
pengetahuan teknologi di sektor komunikasi.

Ericsson:

Di Amerika Serikat, Ericsson bermitra dengan General Electric di


awal tahun sembilan puluhan, terutama untuk membangun kehadirannya
di AS dan pengenalan merek. Ericsson, yang telah di pasar telepon seluler
selama beberapa dekade telah berjuang maksimal namun tetap
memperoleh kerugian besar. Hal ini terutama disebabkan kebakaran
pabrik Philips di New Mexico yang memproduksi chip untuk ponsel mereka
yang menyebabkan tertundanya produksi dan juga karena
ketidakmampuan untuk memproduksi ponsel murah seperti Nokia.

Pada bulan Agustus 2001, kedua perusahaan (Sony dan Ericsson)


telah merampungkan persyaratan merger mengumumkan pada bulan
April. Perusahaan ini memiliki tenaga kerja awal 3.500 karyawan.

Penggabungan kedua perusahaan tersebut tidak berjalan mulus,


pangsa pasar Ericsson benar-benar jatuh dan pada bulan Agustus 2002,
Ericsson mengatakan akan berhenti membuat ponsel dan mengakhiri
kemitraan dengan Sony jika bisnis terus mengecewakan Namun, pada
Januari 2003, kedua perusahaan mengatakan mereka akan menyuntikkan
lebih banyak uang ke joint venture dalam tawaran untuk membendung
kerugian.

Strategi Sony Ericsson adalah merilis ponsel model baru yang


memiliki kemampuan seperti foto digital serta kemampuan multimedia
lainnya seperti mendownload dan melihat klip video dan kemampuan
manajemen informasi pribadi. Untuk tujuan ini, merilis beberapa model
baru yang sudah built-in kamera digital dan layar warna adalah hal yang
baru pada saat itu. Bagaimanapun, usaha patungan ini terus membuat
kerugian lebih besar meskipun penjualan booming. Target untuk membuat
keuntungan dari tahun pertama sampai tahun 2002 ditunda hingga 2003
untuk paruh kedua tahun 2003. Perusaah ini mengalami kegagalan dalam
misinya untuk menjadi top seller handset multimedia dan berada di
tempat kelima dan berjuang pada tahun 2005.

Konsentrasi Sony Ericsson saat ini dalam memproduksi ponsel


meliputi: musik, kamera, bisnis (web dan email), desain, eco-friendly, dan
anggaran telepon terfokus. Enam kategori terbesar adalah:

Seri W Walkman adalah merek ponsel musik Sony Ericsson,


diluncurkan pada tahun 2005. Ponsel Sony Ericsson W-seri adalah ponsel
musik yang terkenal karena menjadi ponsel seri pertama musik mobile,
membuat pasar baru bagi musik portabel yang berkembang pada saat itu.
Fitur utama yang dapat dilihat dalam semua ponsel Walkman adalah
memiliki tombol W yang ditekan untuk membuka media center. Model
terbaru, Yendo, merupakan ponsel Walkman pertama dengan layar sentuh
penuh. Walkman merek ponsel juga diproduksi untuk pasar Jepang, di
mana satu ponsel Walkman diluncurkan pada tahun 2009, Premier
(Premier Cube), mampu memutar musik dari CD player langsung ke
telepon melalui konektor.

Sony Ericsson Cyber-shot, diluncurkan pada tahun 2006 dalam


model-model terbaru dari ponsel seri K. Rentang ponsel ini difokuskan
pada kualitas kamera yang disertakan dengan telepon. Cyber-shot telepon
selalu menyertakan flash, beberapa dengan xenon flash, dan juga
termasuk kamera auto-focus. Sony Ericsson menggebrak kampanye
pemasaran global untuk ponsel Cyber-shot dengan peluncuran Dont Miss
a Shot. Kampanye ini menampilkan pemain tenis wanita atas Ivanovi Ana
dan Daniela Hantuchova. Pada tanggal 10 Februari 2008, seri telah
diperluas dengan pengumuman C702, C902 dan telepon C905. Model
terbaru, S003, yang diluncurkan pada 2010 untuk pasar Jepang saja,
adalah yang kedua dari Cyber-shot seri ponsel bermerek yang dilengkapi
dengan kamera 12 Megapixel setelah Satio. Ini menggunakan CMOS
Exmor sensor, PLASMA Dual-LED Flash, ISO 3200, dan tahan air.

Sony Ericsson BRAVIA , diluncurkan 2007 di pasar Jepang saja.


Sampai saat ini, empat BRAVIA ponsel bermerek telah dihasilkan. Sony
Ericsson (FOMA SO903iTV, FOMA SO906i, U1, dan S004) menggunakan
merek BRAVIA. Merek ponsel BRAVIA dapat menunjukkan televisi terestrial
1seg.

Berbagai ponsel dengan UIQ smartphone, diperkenalkan dengan seri


P pada tahun 2003 dengan pengenalan P800. Mereka terkenal karena
touchscreens mereka, QWERTY keypad (pada kebanyakan model), dan
penggunaan platform antarmuka UIQ untuk Symbian OS. Rentang ini sejak
diperluas ke seri M dan ponsel seri G.
Sony Ericsson XPERIA , digembar-gemborkan oleh Sony Ericsson
XPERIA X1 pada bulan Februari 2008 di Mobile World Congress
(sebelumnya 3GSM) yang diselenggarakan di Barcelona Spanyol,
merupakan merek dagang pertama yang dipromosikan oleh Sony Ericsson
sebagai miliknya dan yang ditunjuk untuk menyediakan teknologi
konvergensi antara basis target pengguna. Model pertama, X1, membawa
sistem operasi Windows Mobile dengan interface panel Sony Ericsson.
Model X10 Xperia memiliki fitur Sistem Operasi Android. Selain itu, Yahoo
News melaporkan bahwa Sony akan sejajar dengan Google untuk
menjalankan Android pada smartphone game yang akan datang.

Sony Ericsson GreenHeart, pertama kali diperkenalkan pada tahun


2009, digembar-gemborkan oleh Sony Ericsson J105i Naite dan C901
GreenHeart. Hal ini difokuskan pada tema ramah lingkungan, tapi masih
fitur dengan teknologi mobile terbaru dan kemampuan multimedia. Hal ini
terutama menggunakan bahan yang ramah lingkungan dan fitur-apps.

Rencana kedepan Sony Ericsson tidak lagi menggunakan sistem


operasi mobile Symbian. Kini, vendor ponsel yang sempat redup itu coba
kembali bersinar dengan fokus menggarap ponsel berbasis Google
Android. Demkian pernyataan yang dikemukakan salah satu eksekutif
Sony Ericsson, Aldo Liguori. Ke depan, kami tidak ada rencana
mengembangkan perangkat berbasis Symbian lagi (dikutip dari
Venturebeat). Sampai pada tahun 2010, Sony Ericsson masih
menggunakan OS Symbian untuk jajaran seri Vivaz besutannya. Namun
vendor ini bisa saja mengalihkannya ke Android sewaktu-waktusama
halnya seperti Xperia X10.

Kendati demikian, Sony Ericsson akan tetap menjadi anggota


Symbian Foundationorganisasi nirlaba yang membahas kompatibilitas
antarmanufaktur untuk para pengadopsi OS Symbian.

Milestone

Maret 2000
Terjadi kebakaran pada pabrik Philips Facility di New Mexico yang
memproduksi chips untuk ponsel Ericson yang mengakibatkan
ponsel Ericson tertunda produksi. Ericson hanya memiliki satu
supplier chips saja yaitu pabrik Philips Facility itu.
Tengah tahun 2000an
Karena kejadian kebakaran pabrik phillips Ericson menderita
kerugian dan memikirkan untuk merger dengan perusahaan lain.
Sony adalah pemain yang marginal di pasar ponsel di seluruh dunia
dengan persentase penjualan kurang dari 1 persen pada tahun
2000,
Agustus 2001
Dua perusahaan telah menyelesaikan syarat-syarat penggabungan
yang diumumkan pada bulan April. Sony Ericsson memiliki tenaga
kerja awal 3.500 karyawan.
Agustus 2002
Pasar saham Ericsson yang jatuh bulan membuat Ericsson berpikir
ulang hubungan kemitraan mereka dengan Sony. Ericsson
mengatakan bahwa jika keadaan terus begini, pihaknya akan
mengakhiri hubungan kemitraan memproduksi ponsel dengan Sony.
Januari 2003
Kedua perusahaan ini mengemukakan bahwa mereka akan lebih
berkonsentrasi memajukan Sony Ericsson.
bulan Juni 2003
Sony Ericsson menyatakan bahwa akan menghentikan pembuatan
cellphones CDMA untuk pasar Amerika Serikat dan akan fokus pada
GSM dan yang tetap teknologi yang dominan. Ia juga slashed
pekerjaan dalam penelitian dan pengembangan di Amerika Serikat
dan Jerman.
Pada 1 Mei 2005
Sony Ericsson setuju untuk menjadi sponsor global WTA Tour dengan
kontrak senilai 88 juta dolar AS lebih dari 6 tahun. The womens pro
tennis diubah namanya menjadi Sony Ericsson WTA Tour. Sekitar
satu bulan pada 7 Juni, Sony Ericsson mengumumkan sponsor di
India Barat, Chris Gayle dan Ramnaresh Sarwan.
Oktober 2005
Sony Ericsson merilis ponsel pertama bersistem operasi Symbian
UIQ 3, P990.
2 Januari 2007
Sony Ericsson mengumumkan di Stockholm yang akan memiliki
beberapa ponsel yang diproduksi di India. Ia mengumumkan bahwa
dua mitra outsourcing, Lextronic dan Foxconn akan menghasilkan 10
juta per tahun cellphones sampai tahun 2009. CEO Miles Flint
mengumumkan di konferensi pers yang diadakan dengan India
menteri komunikasi Dayanidhi Maran di Chennai India yang
merupakan salah satu pasar dengan pertumbuhan paling cepat di
dunia dan prioritas untuk pasar Sony Ericsson dengan 105 juta
pengguna telepon selular GSM.
15 Oktober 2007
Sony Ericsson mengumumkan pada Symbian Smartphone Show
bahwa mereka akan menjual setengah dari UIQ berbagi untuk
Motorola sehingga UIQ teknologi yang dimiliki oleh dua perusahaan
besar ponsel.
Awal tahun 2007
diumukan CyberShot pertama kamera 5 megapixel Sony Ericsson,
K850, yang juga sangat sukses di pasaran.
Pertengahan 2008
Sony ericson mengalami kemunduran karena banyak pesaing baru
seperti htc dan ponsel-ponsel cina lainnya.
Tahun 2009
Sony ericson memecat ribuan karyawannya dan memindahkan
markasnya ke Atlanta. Atlanta dipilih karena lokasinya dekat AT&T
Inc yang merupakan pelanggan terbesar sony ericson.
Tahun 2009-2010
Sony Ericson mengkonsolidasi pengembangan produk dan menutup
site research di berbagai negara seperti Swedia, Chennal, India,
Miami, San Diego, Seattle, Kista dan Traingle Park.
April 2012
Sony dan ericson memutuskan untuk tidak lagi bekerja sama. Sony
membeli saham ericson. Sony membeli saham perusahaan asal
Swedia itu dengan harga yang cukup fantastis, US$ 1,03 milyar.
Keputusan Sony mengambil alih bisnis patungannya itu ternyata tak
mengecewakan. Setelah dikuasai sepenuhnya oleh Sony,
perusahaan yang berganti nama menjadi Sony Mobile
Communication (SMC) mengaku mengalami peningkatan secara
drastis, terutama di penjualan produk.

Analisis proses bisnis Sony Ericson

Terdapat 2 aturan yang dipakai dalam menjalankan perusahaan


baik kepada bagianinternal maupun eksternal, yaitu:

1 Aturan Korporat adalah aturan yang membantu para


karyawan membuatkeputusan etis yang diperlukan untuk melakukan
tugas pekerjaan mereka sehari-hari.

2 Aturan tanggung jawab sosial pemasok diterapkan agar


para pemasokmenyediakan tempat kerja yang aman bagi karyawan,
menghormati hak asasi manusia dan menerapkan standar etika yang
sesuai dalam semua urusan bisnis

A process model is just a snapshot of the current thinking, and does


not provide sufficient guidance for reviewing existing or creating new
process. Pengertian ini dapat diartikan sebagai gambaran seketika disaat
itu yang terbaik di zamannya tetapi tidak menyediakan pengarahan yang
cukup untuk mereview proses yang ada maupun menciptakan proses
yang baru.

Sony Ericsson dikenal sebagai perusahaan penghasil telepon


genggam. Produk telepon genggam ini sangat populer di tahun 2000-an.
Di masa itu, Sony Ericsson selalu dikaitkan dengan Nokia, yang menjadi
pesaing utamanya. Sony Ericsson adalah sebuah produk yang dihasilkan
berkat joint venture antara perusahaan Jepang Sony Corporation dengan
perusahaan provider teknologi dan jasa komunikasi asal Swedia, yaitu
Ericsson.

Di tahun 2001, dua perusahaan bergabung mencoba untuk


membangun joint venture yang dapat memberikan keunggulan masing-
masing perusahaan. Sony yang memiliki reputasi baik dalam bidang
perlatan elektronik dan Ericssons dengan bisnis jaringan. Lahirlah sebuah
inovasi telepon genggam dengan fitur kamera dan walkman yang unik.
Namun sepuluh tahun kemudian, dua perusahaan memutuskan
untuk berpisah dan fokus dibidang inti masing-masing perusahaan. Baru-
baru ini, penyebab perpisahan perusahaan mulai terbuka. Hasil dari
sebuah penelitian menunjukkan, Ericsson mengancam untuk menarik diri
dari kerja sama dua perusahaan karena tidak banyak uang yang
dihasilkan di pasaran. Di masa itu Apple dan Samsung mulai
bermunculan, dan mempengaruhi penjualan Sony Ericsson. Di tahun
2009, penjualan Sony Ericsson turun sebanyak 75% . Berikut lima Alasan
Perpisahan Sony Corporation dengan Ericsson :

1. Pertaruhan dalam Kontrol

Kesuksesan Apple beberapa tahun terakhir, membuat Sony ingin


menguasai penuh kontrol dalam perusahaan. Membuat alat komunikasi
dengan fitur canggih, desain ecosystem. Sony Ericsson mungkin saja
dibantu oleh dua perusahaan dalam memasarkan produk mereka. Namun
telah terlihat jelas bahwa joint venture tidak terlalu baik dalam
memberikan apa yang diinginkan pelanggan. Membeli Sony Ericsson
mungkin membuat Sony dapat menciptakan produk yang baik di masa
depan.

2. Pertaruhan dalam Brand Awareness

Pada kenyataannya, kesuksesan terbesar Sony Ericsson dikarenakan


penggunaan merek Sony dengan memasukkan teknologi Walkman music
player dan cybershot camera dalam satu genggaman. Seiring berjalannya
waktu Ericsson justru kurang berkontribusi dalam perusahaan. Beberapa
analisis mengatakan pembelian oleh Sony adalah cara yang terbaik.

3. Kemenangan Android

Sony Ericsson adalah adaptasi dari sistem operasi Symbian dari Nokia.
Namun pelanggan semaikin meninggalkan sistem operasi ini dan memilih
Android. Software Android lebih condong pada perusahaan Sony.

4. Europre Slipping
Dua tahun yang lalu, empat besar perusahaan alat komunikasi
elektronikterpisah secara adil, yaitu : (1) Nokia, (2) Samsung, (3) LG dan
(4) Sony Erissson. Namun Nokia mangalami kejatuhan dan terpaksa
beraliansi dengan Microsoft, sementara Apple, ZTE milik Cina, HTC dan
Research Motion telah mengambil semuanya. Eropa mungkin merupakan
konsumen terbesar alaat komunikasi. Namun, lambat dalam persaingan
teknologi.

5. Kegagalan merger

Sony-Ericsson, bergabung untuk menyatukan keahlian Sony dalam


consumer electronics dan pengetahuan teknologi Ericsson di sektor
komunikasi. Daimler dan Chrysler berusaha menyatukan kekuatan
otomotif mereka guna memperluas pasar di Eropa dan Amerika Utara,
khususnya.

Saat hendak mengumumkan merger, para ahli menyarankan agar


manajer menghindari alasan yang terdengar klise, seperti akan membuat
kita lebih kompetitif secara global atau menjadi pemimpin teknologi
dalam industri kita. Harus ada kejelasan mengenai manfaat spesifik dari
merger dan bagaimana cara mewujudkan manfaat itu. Manajer harus
mengevaluasi asumsi-asumsi berkenaan dengan biaya, risiko, dan
manfaat sejak proses merger berlangsung.

Sony ericson gagal bertahan karena mereka gagal dalam


mengembangkan smartphone. Mereka kalah bersaing dengan iphone dan
blackberry saat itu. Pada tahun 2009an kedua brand itu merupakan
penguasa pasar smartphone. Saat Blackberry muncul dan smartphone
memiliki pasar yang besar Sony Ericson tidak mampu mengembangkan
teknologi.

Meskipun Sony Ericsson pernah berhasil membuat pda yang


merupakan cikal bakal smartphone. Namun pada saat Blackberry dan
iphone booming dan pangsa pasar Blackberry meningkat Sony Ericsson
tidak dapat bersaing dengan smartphone keluaran dua brand tersebut.
Sejak tahun 2008 sony ericsson sudah mengalami kerugian. Namun
mereka masih bertahan dan masih terus meningkatkan inovasinya. Hal
tersebut bertambah parah pada tahun 2009. Kerugian sony ericsson
merupakan kerugian terparah sejak perusahaan ini berdiri. Sony Erricson
sampai harus merumahkan banyak karyawannya pada tahun 2009.

Sony ericsson sempat menjadi pemimpin pasar pada tahun 2007


dengan seri walkman dan cybershotnya. Perusahaan tidak dapat
mempertahankan pasarnya sehingga turun pada tahun 2008 dan turun
drastis pada tahun 2009.

Segala upaya telah dilakukan Sony ericsson untuk menyelamatkan


perusahaannya. Sudah banyak analis dan konsultan yang mereka rekrut
untuk menyelesaikan masalah kerugian ini. Mereka juga terus berinovasi
hingga munculnya sony ericsson Xperia dengan berbasis google android.
Namun hal itu tetap saja tidak berhasil. Pasar masih dikuasai oleh
blackberry dimana saat itu menjadi penguasa pasar smartphone.

Grafik kerugian Sony Ericsson


Grafik Pangsa Pasar Ericsson

Saat hendak mengumumkan merger, para ahli menyarankan agar


manajer menghindari alasan yang terdengar klise, seperti akan membuat
kita lebih kompetitif secara global atau menjadi pemimpin teknologi
dalam industri kita. Harus ada kejelasan mengenai manfaat spesifik dari
merger dan bagaimana cara mewujudkan manfaat itu. Manajer harus
mengevaluasi asumsi-asumsi berkenaan dengan biaya, risiko, dan
manfaat sejak proses merger berlangsung.

Analisis :

Saat ini Sony telah memiliki unit bisnis baru dalam pembuatan telepon
genggam dan menamai ulang bisnisnya dengan Sony Mobile
Communications. Lebih jauh Sony, akan mengintegrasi bisnis telepon
genggam mereka sebagai elemen utama dalam bisnis elektronik dengan
tujuan percepatan konvergensi antara jaringan Sony dengan konsumen
produk elektronik, termasuk smart phones, tablet, TV, dan PC.

Dengan membeli Sony Ericsson, Sony lebih diuntungkan karena


perusahaan dapat mengembangkan produk telepon genggam sejalan
dengan produk elektronik mereka yang lain, seperti game, kamera, TV,
laptop dll. Saat ini hand phone Sony dikenal sebagai Rajanya Kamera
Smart. Kualitas kamera Sony tidak kalah dengan kamera digital pada
umumnya. Bahkan produsen kamera digital diresahkan dengan
keamajuan kamera hand phone yang begitu pesat. Sony berhasil
mewujudkan keinginan pelanggan dalam satu genggaman, seperti
keinginan mereka dahulu.

Kejatuhan Sony Ericsson didominasi oleh tujuan dua perusahaan


yang berbeda. Hal ini sangat mempengaruhi tujuan strategis dari Sony
Ericsson, dua perusahaan memiliki banyak harapan pada produk telepon
genggam Sony Ericsson yang mengunggulkan masing-masing produk inti
dari perusahaan. Sony sebagai produsen alat elektronik dan Erisson
sebagai provider teknologi dan jasa komunikasi. Namun dua perusahaan
ini gagal untuk melibatkan strategi mereka dalam membangun Sony
Ericssons.

Sony Ericsson Sony

Dalam sebuah pernyataan, Ericsson menunjukkan bahwa pasar


ponsel telah berubah secara dramatis selama satu dekade terakhir,
dengan fokus pergeseran besar-besaran ke smartphone.

"Sepuluh tahun yang lalu kami sepakat membentuk perusahaan


patungan. Penggabungan pengetahuan produk konsumen yang dimiliki
Sony dan Ericsson yang memiliki spesialisasi di teknologi komunikasi
merupakan perpaduan yang sempurna untuk mengendalikan industri
feature phone," kata Chief Executive Ericsson Hans Vestberg dalam
pernyataan itu.

"Hari ini kami mempunyai pemikiran logis yang sama, Sony akan
mengakuisisi saham kami di Sony Ericsson dan membuatnya menjadi
bagian dari seluruh jajaran produk konsumen yang ada," kata Hans
Vestberg.

Selanjutnya, Ericcson akan berkonsentrasi pada pasar nirkabel


secara penuh, dengan memaksimalkan riset dan pengembangan dan
portofolio paten industri untuk mewujudkan dunia yang benar-benar
terhubung. Sementara itu, Sony akan memegang seluruh intellectual
property bersama milik keduanya, mencakup semua produk dan layanan
dari Sony, termasuk kepemilikan lima paten penting yang berhubungan
dengan teknologi handset nirkabel.

Kedua perusahaan akan terus bekerja bersama, dengan membuat


suatu inisiatif nirkabel yang diharapkan dapat mendorong dan
mengembangkan adopsi pasar konektivitas di beberapa platform.

Transaksi sebesar 1,47 miliar dollar AS dalam bentuk tunai ini telah
disetujui oleh kedua perusahaan, tetapi masih menunggu persetujuan dari
regulator. Pengalihan saham ini selesai pada Januari 2012.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Di tahun 2001, Perusahaan Sony dan Ericsson bergabung mencoba


untuk membangun joint venture yang dapat memberikan
keunggulan masing-masing perusahaan. Sony yang memiliki
reputasi baik dalam bidang perlatan elektronik dan Ericssons
dengan bisnis jaringan. Lahirlah sebuah inovasi telepon genggam
dengan fitur kamera dan walkman yang unik.
Namun sepuluh tahun kemudian, dua perusahaan memutuskan
untuk berpisah dan fokus dibidang inti masing-masing perusahaan.
Lima Alasan Perpisahan Sony Corporation dengan Ericsson adalah
Pertaruhan dalam Kontrol, Pertaruhan dalam Brand Awareness,
Kemenangan Android, Europre Slipping, serta Kegagalan merger
antara kedua perusahaan tersebut.
Kejatuhan Sony Ericsson didominasi oleh tujuan dua perusahaan
yang berbeda. Hal ini sangat mempengaruhi tujuan strategis dari
Sony Ericsson, dua perusahaan memiliki banyak harapan pada
produk telepon genggam Sony Ericsson yang mengunggulkan
masing-masing produk inti dari perusahaan. Sony sebagai produsen
alat elektronik dan Erisson sebagai provider teknologi dan jasa
komunikasi. Namun dua perusahaan ini gagal untuk melibatkan
strategi mereka dalam membangun Sony Ericssons.
Saat ini Sony telah memiliki unit bisnis baru dalam pembuatan
telepon genggam dan menamai ulang bisnisnya dengan Sony
Mobile Communications.

Saran

Menurut kami, keputusan yang Sony ambil telah tepat karena dengan
kondisi persaingan bisnis mobile phone yang ketat ini, joint venture tidak
terlalu baik dalam memberikan apa yang diinginkan pelanggan. Membeli
Sony Ericsson mungkin membuat Sony dapat menciptakan produk yang
baik di masa depan. Dengan membeli Sony Ericsson, Sony lebih
diuntungkan karena perusahaan dapat mengembangkan produk telepon
genggam sejalan dengan produk elektronik mereka yang lain, seperti
game, kamera, TV, laptop dll.

Daftar Pustaka

http://www.ciputraentrepreneurship.com/amankan-bisnis/bagaimana-
nokia-bertahan-/1

http://www.kompasiana.com/seand_munir/wah-nokia-pelan-pelan-
bangkrut_551281bc8133110e57bc6076

http://www.techno.id/tech-news/diam-diam-nokia-siapkan-strategi-untuk-
kembali-ke-industri-ponsel-150811w.html

http://robertadhiksp.net/2014/10/27/lenyapnya-merek-nokia/

http://techno.okezone.com/read/2015/02/19/207/1107930/bangkrut-sony-
lepas-bisnis-smartphone

http://telecoms.com/35666/sony-ericsson-split-good-news-for-both-parties/

http://www.konfrontasi.com/content/teknologi/merek-dagang-tiga-
produsen-ponsel-dunia-hilang

Anda mungkin juga menyukai