Anda di halaman 1dari 13

PERMASALAHAN PERUSAHAAN NOKIA

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Bisnis dari dosen

Nabilah Ramadhanti

oleh:

MB 40-01

Kelompok 5

Agam Ario Wicaksono (1401164477)

Anya Laras Suhita (1401164002)

Fegga Tiara Kusumapraja (1401164285)

M Salman Auliaurrahman (1401164492)

Umara Dewi Salwani (1401164109)

S1 MBTI

FAKULTAS EKONOMI BISNIS

TELKOM UNIVERSITY

2016

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Manajemen Bisnis berjudul “Permasalahan Perusahaan Nokia”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
    

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Manajemen Bisnis “Permasalahan Perusahaan
Nokia” ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Bandung, 29 September 2016

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
I. Latar Belakang Masalah............................................................................................................1
I. Rumusan Masalah......................................................................................................................1
II. Tujuan Penulisan.......................................................................................................................1
BAB II...................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
I. Penyebab Gagalnya Perusahaan Nokia......................................................................................3
II. Permasalahan yang Dihadapi Perusahaan Nokia.......................................................................5
III. Dampak Perusahaan Nokia Terhadap Finlandia....................................................................6
IV. Solusi Dari Permasalahan Perusahaan Nokia.........................................................................6
V. Inovation Lesson dari Perusahaan Nokia...................................................................................7
BAB III....................................................................................................................................................9
PENUTUP...............................................................................................................................................9
I. Kesimpulan................................................................................................................................9
II. Saran..........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang Masalah


Nokia merupakan perusahaan elektronik yang sempat menjadi perusahaan
terbesar di Finlandia bahkan di dunia. Pada tahun 1865, Fredrick Idestam mendirikan
perusahaan penggilingan kayu di Finlandia bernama Nokia. Kemudian pada tahun
1950, Nokia mambangun perusahaan divisi elektronik dikarenakan menganggap
bahwa perusahaan elektronik memiliki masa depan cerah.

Meskipun pada awalnya Nokia bukan merupakan perusahaan elektronik, tetapi


Nokia sukses menciptakan alat-alat elektronk mulai dari telepon genggam sampai
perangkat telekomunikasi lainnya yang bisa diterima oleh pasar.
Selama 14 tahun merajai perusahaan telekomunikasi, Nokia sempat
mengalami beberapa kegagalan dan selalu belajar dari kesalahan-kesalahan
sebelumnya sehingga Nokia selalu menviptakan inovasi-inovasi terbaru pada
masanya.

Nokia memiliki lebih dari 132.000 karyawan di 120 negara, dan penjualan di
lebih dari 150 negara dengan pendapatan tahunan global lebih dari € 42 milyar. Pada
tahun 2010, Nokia juga memberikan layanan internet seperti aplikasi games, peta,
musik, media, pesan melalui platform OVI nya.
Akan tetapi, pada saat ini kejayaan Nokia mengalami kemunduran ditandai
dengan menurunnya saham Nokia dan juga penurunan share Nokia di berbagai negara
pada tahun 2012. Nokia juga melakukan pengurangan pegawai dan penutupan pabrik
di Finlandia, sehingga pada saat ini tidak ada lagi produk Nokia yang diproduksi di
negara asalnya, Finlandia.

I. Rumusan Masalah
a. Apakah penyebab perusahaan besar seperti Nokia mengalami kesulitan besar?
b. Apa saja permasalahan yang dihadapi perusahaan Nokia?
c. Bagaimana dampak yang diberikan perusahaan Nokia pada perekonomian Finlandia?
d. Apa saja solusi yang bisa diterapkan dari permasalahan perusahaan Nokia?
e. Apa saja inovation lesson yang bisa kita pelajari dalam kasus ini?

II. Tujuan Penulisan


a. Untuk mengetahui apa saja penyebab perusahaan Nokia mengalami kesulitan
b. Untuk mengetahui pa saja permasalahan yang dihadapi perusahaan Nokia
c. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan perusahaan Nokia pada perekonomian
Finlandia.

1
d. Untuk mengetahui apa saja solusi yang bisa diterapkan dari permasalahan perusahaan
Nokia
e. Untuk mengetahui apa saja inovation lesson yang bisa kita pelajari dalam kasus ini

2
BAB II

PEMBAHASAN

Dalam era globalisasi seperti saat ini, dunia usaha sudah dihadapkan pada persaingan
yang ketat. Setiap perusahaan harus mampu bersaing dan bertahan di era ini agar bisa tetap
bertahan dalam dunia bisnis. Hal ini mendorong perusahaan untuk melakukan berbagai cara
dan strategi tertentu yang direncanakan agar bisa mencapai tujuan produk dan profit dari
sebuah perusahaan.

Persaingan pasar yang tinggi justru seharusnya memunculkan berbagai peluang.


Produsen yang memiliki etika bisnis yang baik serta berjiwa kreatif, seharusnya bisa
memanfaatkan peluang ini dengan baik dengan memunculkan inovasi-inovasi baru yang lain
dari perusahaan lainnya. Pada tahun 1998, Nokia mengalahkan Motorola dengan menerbitkan
teknologi digital generasi kedua yaitu GSM.

Namun saat ini nasib sial sedang berpihak pada perusahaan Nokia. Sedikit demi
sedikit keberadaan Nokia akan terancam oleh adanya teknologi digital generasi ketiga yaitu
CDMA yang dimotori oleh Samsung. Samsung dengan pemakaian sistem operasi androidnya
telah hampir menguasai pasaran bersama iOS Apple mengalahkan Nokia yang sudah hampir
menguasai pasaran selama 14 tahun.

I. Penyebab Gagalnya Perusahaan Nokia


Sejumlah kegagalan diakui sebagai penyebab jatuhnya perusahaan yang sempat
merajai pasar elektronik ini, salah satunya adalah terlambat menyadari perubahan dari
kebiasaan masyarakat dalam hal teknologi. Dalam buku autobiografi dari CEO Nokia (Jorma
Ollila) menyatakan bahwa produk-produk Nokia yang saat ini keluar merupakan produk
gagal, dalam buku ini juga dijelaskan bahwa Nokia merupakan peringatan terhadap
tertinggalnya teknologi perangkat lunak . Berikut ini merupakan penyebab-penyebab lain dari
gagalnya perusahaan Nokia yang terbagi lagi dalam dua unsur, yaitu internal dan eksternal.

Internal 

 Absennya produk yang popular terlalu lama, sehingga menurunkan pamor Nokia dan
tergantikan oleh pesaingnya.
 Nokia terlalu fokus mengembangkan symbian tanpa memberikan inovasi yang
berarti. 
 Nokia tidak fokus pada pengembangan hardware (phone) saja, usaha Nokia untuk
mengambangkan software (Symbian, Megoo) malah membuat Nokia tidak fokus. 
 Strategi mengganti symbian dengan Windows 8 (Microsoft) tidak berhasil, dan
membuang hasil R&D symbian yang telah memakan banyak biaya. 

3
 Keputusan Board CEO lamban dalam menyikapi tren terbaru. Birokrasi yang
kompleks dan divisi yang gemuk menyebabkan pengambilan keputusan yang relatif
lama. 
 Selain vendor ponsel, Nokia juga merupakan vendor penyedia jaringan infrastruktur
(lewat NSN-Nokia Siemens network), kadangkala ponsel yang dihasilkan mengikuti
produk teknologi yang diciptakannya, namun kurang mengakomodasi dari produk
teknologi vendor jaringan infrastruktur yang berbeda.
 Nokia seringkali menjadi pelopor dalam meluncurkan produk terbaru namun tanpa
prospek masa depan yang lebih baik. Nokia gagal mengantisipasi, memahami atau
mengatur diri untuk menghadapi perubahan zaman. Bahkan bisa dibilang ponsel
Nokia terbaru adalah fitur yang siap, namun tidak siap di masa depan.
 Salah satu produknya yakni Lumia 900 yang merupakan smartphone berbasis
Windows Phone 7 tidak diberi opsi upgrade ke Windows Phone 8, dimana ada
perbedaan arsitektur yang sangat mendasar antara Windows Phone 7 dan Windows
Phone 8.

Eksternal 

 iPhone & Android smart phone (Samsung, HTC, LG, dll) dan RIM berhasil
mengambil market - Nokia gagal mengambil momentum Smart Phone Booming.
 Ketidakunikan Nokia dibanding mobile phone competitor. Smartphone yang berbasis
Apple punya keunikan (user experience, high lifestyle), atau smartphone berbasis
Android (kaya akan applikasi dan game gratis), demikian pula Smartphone
Blackberry (push email, messaging, BBM dan social media).
 Vendor ponsel China (Huawei, ZTE) dan Korea (Samsung, LG) mengeluarkan smart
phone low cost untuk menyaingi kerajaan Nokia di negara berkembang.
 Smartphone Ecosystem, Banyaknya Application developer di iPhone dan Android,
sehingga user dapat meng-customize aplikasi sesuai kebutuhan. Hal ini tidak ada di
Nokia symbian / windows 8. OVistore (kini Nokia Store) tidak mampu menarik para
developer untuk menciptakan aplikasi dan game terbaiknya disana.
 Transisi customer dari mobile phone ke smart phone sangat cepat.
 Persaingan bebas, membuat semua perusahaan termasuk Nokia harus bersaing ketat
dengan perusahaan lain. Yang tercepat, termurah dan terbaiklah yang akan menang.
 Telat melakukan antisipasi menghadapi gempuran vendor ponsel China dalam
penyediaan low cost dual sim card phone. Nokia merilis sejumlah ponsel dual sim
card murah seperti Nokia X1-01, C2-01 atau Asha 200 dengan harga terjangkau
namun hal tsb dilakukan ketika penetrasi market dual sim card sudah saturasi, dan
image ponsel China dengan dual sim card (bahkan dengan fitur lain, misalnya tivi)
sudah mengakar kuat di benak konsumen.

4
 Tidak adanya Collaborative Innovation yang kuat di Nokia (meskipun akhirnya
menggandeng Microsoft), tidak seperti Samsung yang sedari awal sadar ia tak akan
mampu melawan kompetensi software Apple. Karena itu ia segera melakukan
kolaborasi dengan software Android milik Google.

II. Permasalahan yang Dihadapi Perusahaan Nokia


Kemampuan Nokia dalam berinovasi sebenarnya sudah tidak dapat diragukan lagi,
terbukti dengan kemampuan Nokia bertahan selama 14 tahun merajai perangkat lunak
elektronik global. Akan tetapi bencana mulai datang ketika Apple mengeluarkan inovasi
terbaru yaitu telepon gengga layar sentuh yang didukung oleh berbagai macam program
aplikasi. Tidak hanya sampai disitu, Samsung pun turut memperparah keadaan Nokia, yaiu
dengan mengeluarkan produknya yang bekerjasama dengan Android Google. Hal ini
menyebabkan masyarakat beralih pada Samsung dan Apple yang tentunya sudah lebih
canggih dengan penggunaan sistem Android dan iOS nya dibandingkan dengan Nokia
dengan program Symbian nya.

Berikut ini terdapat masalah-masalah yang dialami perusahaan Nokia berkaitan


dengan strategi dan perilaku dalam berorganisasi:

1. Memasuki tahun 2011 Nokia mengalami penurunan penjualan, yang semula Nokia
mampu menjual 108 juta unit telepon genggam kini hanya 71 juta unit. Pada kuartal
pertama tahun 2012, Nokia mengalami kerugian bersih US$1,2 milyar atau sekitar Rp 11
triliun. Ini berawal sejak munculnya produk-produk baru dari kompetitor utama seperti
Apple, Blackberry, dan Samsung yang lebih mampu memenuhi keinginan konsumen,
dengan servis dan fasilitas jauh lebih memuaskan seperti dengan OS Android, Windows,
atau iOS, dibandingkan Nokia yang tetap fokus dan yakin pada Symbian sebagai
Operating System di handset Nokia, sehingga pamor Nokia sebagai perusahaan telepon
genggam paling mendominasi mulai terkalahkan.

2. Selama lima tahun terakhir harga saham Nokia dinyatakan jatuh hampir 90%, para
investor juga memotong $17 milyar dari nilai pasarnya, serta menghapus prestasi Nokia
yang kompetitif di masa lalu dengan memberi nilai nol. Hal ini semakin menambah
kesulitan finansial dan mengurangi kepercayaan perusahaan Nokia.

3. Nokia Corp gagal mengeluarkan produk baru bernama Lumia 900 dengan fasilitas
windows 8, karena banyak keluhan dari konsumen mengenai masalah pada koneksi data.
Produk Lumia 900 juga terlambat diluncurkan (Februari 2012) dibandingkan Iphone 4S
(Oktober 2011), karena CEO lamban dalam mengambil keputusan akibat terlalu banyak
analisa dan persamaan persepsi dari berbagai pihak. Nokia kembali mengulangi kesalahan
ini pada Nokia Lumia 920 (September 2012), sementara pesaing lain sudah memasuki
teknologi Quad Core lebih awal.

5
4. Sebagian besar perusahaan Nokia di seluruh dunia ditutup termasuk perusahaan utamanya
di Finlandia, serta penutupan riset dan pusat pengembangannya, sekalipun ada yang
masih bertahan, perusahaan itu sudah berhenti beroperasi dalam memproduksi ponsel.

5. Nokia memangkas 3.700 karyawan dan menghentikan 10.000 karyawan secara global
hingga akhir tahun 2013.

6. Teknologi Nokia dijiplak oleh HTC, RIM, dan Viewsonic yang dinyatakan terkait
pelanggaran 45 paten di Amerika Serikat dan Jerman.

7. Di tengah-tengah terjadinya krisis, beberapa pimpinan penting Nokia Corp seperti Olli
Pekka Kallasvuo (CEO Nokia), Anssi Vanjoki (Manajer Smartphone Nokia), dan Ilari
Nurmi (Wakil Presiden pemasaran produk Nokia) tiba-tiba mengundurkan diri dari
perusahaan.

III. Dampak Perusahaan Nokia Terhadap Finlandia

Nokia menyumbang 1,6 % GDP Finlandia dan 14% total ekport Finland. Hal ini
membuktikan bahwa peran Nokia terhadap negara Finlandia sangat signifikan. Pada puncak
kejayaannya, Nokia menyumbang 40% dari seluruh ponsel yang beredar di seluruh dunia.
Nokia sepat menjadi brand paling termahsyur dari Finlandia danmembuat perekonomian
negara itu menjadi makmur.

Menurut riset Research Institute of the Finnish Economy, Nokia antara tahun 1998
sampai 2007 menyumbang seperempat pertumbuhan ekonomi Finlandia. Sebuah periode
yang disebut Menteri Keuangan Finlandia Alexander Stubb sebagai keajaiban ekonomi.

Namun kemudian, dominasi Nokia luntur drastis semenjak kedatangan iPhone dan kemudian
deretan ponsel Android. Kejatuhan Nokia membuat ekonomi Finlandia terhantam dan
memicu resesi ekonomi terpanjang di Finlandia.

Nokia dulu adalah tulang punggung dari negara ini, banyak Universitas yang
berkolaborasi dengan Nokia agar lulusannya bisa bekerja d perusahaan ini, dan sekarang
tingkat pengangguran meningkat menjadi sekitar 14% sampai 15%. Akan tetapi Nokia

6
mewariskan ilmu dan keterampilan dalam bidang startup bagi masyarakat yang dulu pernah
bekerja di perusahaan ini .

IV. Solusi Dari Permasalahan Perusahaan Nokia


Terdapat beberapa solusi yang mungkin bisa dilakukan oleh pihak Nokia sebelum
perusahaannya benar-bener berada dalam ambang keterpurukan, antara lain:

1. Ketika masih di puncakpasar elektronik global, seharusnya Nokia mampu


menghasilkan inovasi-inovasi dan kampanye-kampanye yang lebih agresif, namun
Nokia mengalami dilema inovator. Nokia terlena dan ragu untuk membuat inovasi
yang drastis karena khawatir inovasinya akan menghantam produk utamanya yang
pada saat itu masih laku di pasaran.

2. Pihak Nokia harus merelakan perusahaannya di akuisisi oleh perusahaan lain seperti
Microsoft agar perusahaan tetap bisa berjalan meskipun tidak lagi berdiri sendiri.

3. CEO Nokia harus memiliki salah satu dari 5 karakteristik entrepreneur yaitu mampu
menghadapi ketidapkapstian dan resiko dalam perusahaan. Dalam hal ini, CEO Nokia
kurang tanggap dalam menghadapai ketidakpastian dam juga kurang cepat dalam
memutuskan decisison pada saat ambang-ambang keterpurukan Nokia.

4. Dalam hal managing & corporate culture, perusahaan harus siap menghadapi
managing culture change. Karena pihak dari Nokia terlalu terlena dan tidak menyadari
perubahan apa saja yang telah terjadi pada kebiasaan masyarakat saat ini.

5. Pihak Nokia seharusnya bisa menghadapi crisis emergency pada saat menghadapi
beberapa masalahnya, salah satunya dengan cara menciptakan inovasi-inovasi terbaru
dalam produk Nokia.

6. Pihak Nokia juga seharusnya bisa membuat goal setting atau strategi dalam jangka
panjang dengan cara menetapkan keputusan agar bisa mencapai tujuan dalam
organisasi.

7. Dalam lingkungan bisnis, sebaiknya pihak Nokia mengetahui siapa rivalnya (dalam
kasus ini adalah Samsung dan Apple) dan bagaimana mereka berkompetisi sehingga
dapat menciptakan antisipasi terhadap rival itu sendiri.

8. Dalam hal political legal environment pun seharusnya pihak manajemen Nokia harus
meminta bantuan dan dukungan dari pemerintah Finlandia karena bagaimanapun juga,
Nokia mempengaruhi GDP negara tersebut. Bantuan dari pemerintah tidak hanya
berupa dana riset dan pengembangan yang selama ini diberikan, manajemen Nokia
dapat meminta bantuan kepada pemerintah untuk menurunkan biaya yang diperlukan
untuk melakukan aktivitas produksi dan eksport di Finlandia mulai dari biaya
masuknya bahan baku telepon genggam, pajak hingga perizinan. 

7
Nokia sudah melakukan berbagai hal agar tetap bisa bertahan dalam persaingan
global, mulai dari mengeluarkan produk touch screen sampai mulai beralih dari program
Symbian ke Microsoft Phone. Akan tetapi pada saat ini mindset masyarakat sudah
menganggap bahwa Nokia adalah perangakat lunak yang hanya bisa digunakan untuk
telepon dan mengirim pesan (SMS), bukan produk gadget yang memiliki kemampuan yang
lebih luas lagi.

V. Inovation Lesson dari Perusahaan Nokia


Pengalaman adalah guru terbaik dalam hidup. Dalam kasus ini banyak hal mengenai
inovasi yang bisa kita petik untuk dijadikan pegangan hidup dalam berbisnis selanjutnya,
antara lain:
1. Inovasi akan selalu dimennagkan oleh mereka yang menguasai core competency.
Dalam kasus elektronik ini adalah perusahaan yang bisa menguasai hardware dan
software akan lebih unggul.
2. Melakukan kolaborasi bisnis dengan perusahaan lain.
3. Perubahan kebiasaan masyarakat harus berbanding lurus dengan inovasi-inovasi
terbaru dari perusahaan. Dalam hal ini, Nokia termasuk lambat dalam respon, terlalu
banyak berpikir dam analisa sehingga tidak dapat mengejar keterlambatannya.

8
BAB III

PENUTUP

I. Kesimpulan
Nokia merupakan perusahaan elektronik yang sempat menjadi perusahaan terbesar di
Finlandia bahkan di dunia. Akan tetapi, pada saat ini kejayaan Nokia mengalami kemunduran
ditandai dengan menurunnya saham Nokia dan juga penurunan share Nokia di berbagai
negara pada tahun 2012.Penyebab dari gagalnya perusahaan Nokia terbagi dalam dua unsur,
yaitu internal dan eksternal.

Samsung dan Apple merupakan awal dari kegagalan Nokia karena perangkatnya yang
tentunya sudah lebih canggih dengan penggunaan sistem Android dan iOS nya dibandingkan
dengan Nokia dengan program Symbian nya.

Pada puncak kejayaannya, Nokia menyumbang 40% dari seluruh ponsel yang beredar
di seluruh dunia. Namun kemudian, dominasi Nokia luntur drastis semenjak kedatangan
iPhone dan kemudian deretan ponsel Android. Kejatuhan Nokia membuat ekonomi Finlandia
terhantam dan memicu resesi ekonomi terpanjang di Finlandia.

Sebetulnya, banyak hal yang bisa dilakukan oleh Nokia sebelum mencapai ambang
kehancurannya, diantaranya yang terpenting yaitu menciptakan kembali inovasi dan
menggalang kampanye produk terbaru lebih agresif.

Pelajaran dalam hal inovasi dari kasus ini yaitu menguasai core competency,
melakukan colaboration business, dan menyadari culture change dari masyarakat.

II. Saran
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Karena itu
kedepannya kami akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan isi dari penulisan makalah
lebih lanjut dengan sumber-umber yang lebih banyak dan dapat dipertanggungjawabkan.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan dan
penulisan kami selanjutnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://aliefworkshop.wordpress.com/2013/01/16/studi-kasus-nokia-dari-sudut-pandang-
manajemen-nokia/

http://iim-mulyani.blogspot.co.id/

http://nukkipamungkas38.blogspot.co.id/

http://inet.detik.com/read/2016/03/18/094300/3167790/319/kisah-sedih-di-finlandia-setelah-
kejatuhan-nokia

https://aliefworkshop.wordpress.com/2013/01/16/studi-kasus-nokia-dari-sudut-pandang-
manajemen-nokia/

http://www.kompasiana.com/irwandeny/salah-apa-nokia_54f942c4a333110a068b49ae

10

Anda mungkin juga menyukai