Anda di halaman 1dari 9

STANDAR SYARIAH

SAHAM DAN OBLIGASI

Sufiani Zahra_90500120021_PSY- A
sufianizahra17@gmail.com
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

Alhamdulillah, merupakan kata yang paling pantas diucapkan oleh seorang hamba
kepada Tuhannya, sebagai ungkapan rasa syukur atas segala nikmat yang telah
diberikan Allah SWT. Juga shalawat serta salam kepada junjungan Baginda Nabi
Muhammad SAW, yang telah berhasil mengantarkan ummatnya dari lembah
kehinaan ketempat yang penuh kemuliaan.

Telah dipahami bahwa semua sesuatu dalam kehidupan ini memiliki aturannya
masing-masing. Diantaranya ada ketentuan yang mengatur mengenai “Saham dan
Obligasi” baik itu berlaku secara dunia maupun di negara kita sendiri Indonesia.

Secara garis besar dalam buku “Shari’ah Standards” yang diterbitkan oleh
AAOIFI pada bagian 21 yakni menguraikan mengenai aturan untuk saham
perusahaan juga menjelaskan aturan untuk obligasi berbunga.

Standar ini mencakup saham sehubungan dengan penerbitan, baik itu penanaman
modal, jual beli, persewaan, maupun pinjam-meminjam, dan sebagainya. Standar
ini juga mencakup penerbitan dan perdagangan dengan bunga obligasi. Adapun
aturan penerbitan saham, yaitu :

1. Penerbitan saham diperbolehkan, jika pendirian perusahaan dibolehkan


menurut syariat. Dengan demikian, tidak boleh terdapat transaksi yang
dilarang, seperti pembuatan minuman keras, perdagangan babi ataupun
transaksi yang terdapat riba di dalamnya.
2. Korpoorasi juga tidak diperbolahkan apabila terdapat riba di dalamnya,
begitu juga penerbitan saham yang membentuk korporasi semacam itu.
3. Diperbolehkan menambahkan persentase yang ditentukan ke nilai saham
pada saat pemesanan untuk menutupi biaya pengeluaran saham pada saat
pemesanan, selama persentase ini tetap dan dianggap wajar jumlahnya.
4. Dibolehkan mengeluarkan saham baru untuk menambah modal korporasi
jika saham tersebut dikeluarkan dengan harga yang setara dengan
korporasi dengan nilai saham lama, yang dikerjakan melalui ahli dengan
nilai saham lama.
5. Diperbolehkan untuk menanggung masalah jika dilakukan tanpa
kompensasi sebagai pengganti penjaminan Ini adalah kesepakatan, pada
saat pembentukan korporasi, dengan seseorang yang menyanggupi untuk
pembentukan korporasi, atau menyanggupi untuk membeli seluruh
penerbitan saham, atau sebagian daripadanya.
6. Dibolehkan membagi nilai saham menjadi angsuran.
7. Tidak Boleh Mengeluarkan Saham Preferen Bersifat Istimewa
8. Tidak boleh memberikan ganti rugi peserta sebagai pengganti sahamnya,
yang nilainya ditebus selama ada perusahaan. (AAOIFI, 2017)

Pada dasarnya investasi saham itu boleh, selama pendirian koorporasi itu
dibolehkan (sharikat al-musahamah) karena dalil – dalil menunjukkan dibolehkan
adanya suatu persekutuan. Lain halnya dengan investasi obligasi, investasi ini
merupakan pinjaman berbasis bunga, yang dimana dalam syariat, bunga
mengandung riba, sehingga investasi obligasi ataupun yang mengarah kepadanya
tidak diperbolehkan menurut syariah. Lain halnya dengan yang berbasis syariah,
yang diperbolehkan menurut Islam. (AAOIFI, 2017)

Sebelum melangkah lebih jauh, mari kita pahami pengertian dari saham itu
sendiri. Saham adalah surat yang menjadi bukti seseorang memiliki bagian modal
dalam suatu perusahaan. Seseorang yang memiliki saham, maka memiliki hak atas
sebagian aset dari perusahan tempat seseorang itu berinvestasi. Semakin banyak
kita membeli saham, maka semakin banyak pula bagian kita dalam perusahaan
tersebut. Investasi saham ialah pemilihan atau pembelian saham - saham
perusahaan oleh suatu perusahaan lain atau perorangan dengan tujuan untuk
memperoleh pendapatan tambahan diluar pendapatan dari usaha pokoknya. Dapat
diartikan bahwa saham merupakan salah satu instrumen pasar modal yang
diperbandingkan di bursa efek. Kemudian, pada intinya investasi itu merupakan
kreatifitas seseorang yang memiliki modal, baik itu dengan cara menabung,
membeli properti, tanah ataupun membeli surat – surat berharga seprti investasi
saham dan obligasi. Nah adapun yang dimaksud dengan Obligasi adalah surat
utang jangka menengah maupun jangka panjang yang dapat diperjualbelikan.
Obligasi ini berisi janji dari pihak yang menerbitkan saham untuk membayar
imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada akhir
waktu yang telah ditentukan, kepada pihak pembeli obligasi tersebut.

Perlu diketahui bahwa dalam berinvestasi saham, ada beberapa teknik analisis
yang dapat digunakan, tujuan dari adanya teknik analisis ini adalah untuk
menghindari resiko – resiko yang kemungkinan besar dapat terjadi. Adapun
teknik analisis investasi saham, diantaranya:

a) Analisis Fundamental
Analisis fundamental berhubungan dengan kondisi keuangan suatu
perusahaan. Dengan analisis ini para investor dapat mengetahui bagaimana
operasional suatu perusahaan yang nantinya akan menjadi milik investor.
Data yang digunakan adalah data historis, yaitu data yang telah terjadi dan
mencerminkan keadaan keuangan yang telah lewat dan bukan
mencerminkan keadaan keuangan sebenarnya pada saat analisis dilakukan.
Investor akan mempelajari laporan keuangan perusahaan, yang terdiri dari
neraca, laporan rugi/laba serta laporan perubahan modal. Selain itu kita
juga bisa melihat kebijakan-kebijakan apa yang akan direncanakan oleh
perusahaan. Untuk melakukan analisis fundamental maka terdapat dua
metode yang dapat dilakukan dalam menyaring saham yang dapat kita
jadikan sebagai pusat perhatian :
 TOP Down
Mengawali analisa pada kondisi ekonomi makro dan menganalisa
sektor – sektor industri mana saja yang terpengaruh atau tidak oleh
kondisi makro ekonomi tersebut. Lamkah selanjutnya melakukan
analisa lanjutan terhadap sektor – sektor industri mana yang
memiliki kinerja yang baik dan baru kemudian emilih saham
perusahaan mana yang memiliki kinerja terbaik dalam sektor
tersebut.
 Bottom – Up
Memulai analisa dari saham - saham perusahaan mana yang
memiliki kinerja yang baik, kemudian mengelompokkan menurut
sektor industrinya, lalu dianalisa sektor industri mana yang
berkinerja paling baik. Dan kemudian memperbandingkan kondisi
makro terhadap sektor industri tesebut, sehingga sektor industri
yang dipilih akan benar – benar menjadi alternatif terbaik dan
mempresentasikan saham mana yang pantas kita pilih untuk
investasi
b) Analisis Teknik
Analisis ini cukup sering dipakai oleh calon investor, dan biasanya data
yang digunakan berupa grafik, atau program komputer. Meskipun analisis
teknikal paling banyak digunakan oleh investor, tetapi  kenyataannya
dalam berbagai penelitian di pasar modal Indonesia cenderung
menggunakan analisis fundamental. Sementara penelitian yang
menggunakan analisis teknikal hanya melakukan analisis teoritis. Analisis
teknikal akan tepat digunakan apabila kondisi pasar modal tidak efisien.
Analisis Teknikal berdasarkan pada  tiga prinsip utama:
 Segala sesuatunya tercermin pada harga pasar
 Harga bergerak dalam suatu tren
 Pola tindakan pasar berulang
c) Analisis Ekonomi
Indikator yang digunakan dalam analisis ekonomi adalah GDP ( Gross
Domestic Product). Bagus atau tidaknya pertumbuhan ekonomi dilihat dari
kesejahteraan masyarakat serta diikuti dengan kegiatan pasar modal.
d) Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan dibagi menjadi beberapa jenis :
 Rasio Likuiditas, kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajibannya dalam jangka waktu pendek.
 Rasio Solvabilitas, kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban dalam jangka panjang.
 Rasio Aktivitas, menunjukan kemampuan perusahaan dalam
memanfaatkan harta yang dimilkinya.
 Rasio Rentabilitas, menunjukan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan.
 Rasio Pasar, menunjukan informasi penting dalam perusahaan
yang ditunjukan dalam bentuk basis per saham.

Dalam berinvestasi saham selain keuntungan, ada pula beberapa resiko yang
terdapat di dalamnya, yaitu :

1. Resiko Financial

Yaitu resiko yang diderita oleh pemilik modal sebagai akibat dari ketidak
mampuan emiten dalam memenuhi kewajiban pembayaran deviden.

2. Resiko Pasar

Resiko akibat menurunnya harga pasar saham secara keseluruhan maupun


saham tertentu akibat perubahan inflasi, tingkat bunga, kebijaksanaan
pemerintah, pertumbuhan ekonomi  maupun manajemen perusahaan.
Resiko pasar mempengaruhi perusahaan – perusahaan secara keseluruhan.

3. Resiko Psikologis

Yakni resiko bagi investor yang bertindak secara emosional dalam


menghadapi perubahan-perubahan pasar. Investor menanggapi perubahan
harga pasar saham berdasarkan optimisme atau pesimisme yang dapat
mengakibatkan kenaikan atau penurunan harga saham.

Selanjutnya mengenal lebih jauh mengenai investasi obligasi. Obligasi ialah jenis
investasi jangka panjang. Modal yang harus dikeluarkan untuk investasi obligasi
relatif cukup besar untuk investor individu. Nilai obligasi yang diperjual-belikan
biasanya dalam satuan yang cukup besar, misalnya Rp. 5 Miliar. Masa berlaku
obligasi tergantung kepada lembaga atau badan yang menerbitkannya, umumnya
antara 5 sampai 10 tahun. Semakin pendek durasi obligasi berarti semakin kecil
pengaruhnya terhadap tingkat suku bunga. Semakin panjang durasinya maka
semakin sensitif terhadap perubahan suku bunga. Anda dapat menjual obligasi
yang Anda miliki pada pihak lain di pasar sekunder sesuai dengan nilai atau harga
pasar sebelum obligasi tersebut jatuh tempo.

Pada umumnya, semakin panjang waktunya maka akan semakin tinggi tingkat
bunga yang ditawarkan untuk menutupi resiko tambahan yang dikarenakan jangka
waktu investasi yang sangat panjang. Hubungan antara tingkat suku bunga yang
dibayarkan suatu obligasi (jangka pendek maupun jangka panjang) dengan tanggal
atau tahun jatuh temponya disebut kurva hasil (Yield Curve). Yield adalah apa
yang sebenarnya investor dapatkan dari hasil menanamkan uangnya pada obligasi.
Kebanyakan kolom obligasi menyatakan yield saat ini (current) dalam presentase.
Para investor menggunakan current yield untuk membandingkan nilai relatif suatu
obligasi.

YTM (Yield To Maturity) adalah cara untuk memprediksi keuntungan dalam


suatu jangka waktu. YTM menghitung tingkat bunga obligasi yang dihubungkan
dengan harga, dengan selisih harga penjualan terhadap nilai pari, dengan tahun-
tahun tersisa hingga obligasi tersebut jatuh tempo. Nilai YTM ditentukan oleh tiga
hal yaitu jumlah pembayaran yang diterima secara periodik, harga perolehan serta
jangka waktu jatuh tempo.

Biasanya, Obligasi itu diterbitkan dengan ciri-ciri sebagai berikut :

 Tanggal jatuh tempo (maturity date) obligasi, yaitu tanggal yang sudah
ditetapkan oleh peminjam untuk melunasi hutangnya. Walaupun ada
tanggal jatuh tempo yang tercantum dalam suatu obligasi bukan berarti
Anda harus memegang obligasi tersebut hingga jatuh tempo, karena Anda
dapat memperjualbelikannya pada pasar obligasi.

 Tingkat bunga (coupon rate) obligasi, yaitu tingkat bunga yang akan
dibayarkan kepada Anda secara periodik. Tingkat bunga yang diberikan
dapat tetap (bunga yang dibayarkan kepada Anda adalah tetap setiap
tahun) atau tingkat bunga mengambang (bunga yang dibayarkan akan
disesuaikan secara periodik).

 Nilai nominal (face value atau par value) obligasi yaitu sejumlah uang
tertentu yang dipinjamkan kepada perusahaan tersebut, jumlah ini yang
akan menjadi pokok pinjaman.

Obligasi dapat dikeluarkan baik oleh perusahaan maupun pemerintah.

Namun ada yang dikenal investasi saham syariah dan investasi obligasi syariah
(sukuk retail). Nah investasi ini dijalankan berdasarkan prinsip – prinsip islami.
Saham Syariah merupakan surat berharga bukti penyertaan modal atas suatu
perusahaan dengan sistem bagi hasil, karena itu tidak bertentangan
dengan syariah Islam. Adapun Obligasi Syariah (Sukuk Retail) merupakan
sertifikat atau bukti kepemilikan bersama atas aset tertentu dengan sistem bagi
hasil. Keduanya dijalankan dengan sistem bagi hasil, sehingga dibolehkan
menurut syariat, karena sudah dipastikan apabila di dalam investasi terdapat unsur
bunga maka itu tidak dibolehkan.

Setelah memahami apa itu investasi saham dan obligasi, maka pendapat yang
dapat saya keluarkan ialah, investasi ini sebenarnya dapat menjadi pilihan yang
sangat efisien bagi mereka yang memiliki modal, karena setelah dipelajari dengan
baik investasi ini dapat memberikan keuntungan yang bisa dikatakan sangat baik
bagi pemodal. Akan tetapi terlepas dari itu, kita warga Indonesia yang dikenal
sebagai ummat Islam terbesar di dunia, sudah seharusnya memilih investasi yang
dijalankan berdasarakan prinsip syariah bagi mereka para kaum muslimim.
Karena jika bukan kita yang menguatkan investasi syariah, maka siapa lagi.

Saham dan obligasi memiliki ruang lingkup yang sangat luas, baik itu berlaku
secara global ataupun yang berlaku di negara kita sendiri. Dan adanya investasi
saham dan obligasi ini memiliki aturan tersendiri mengenai penerbitannya.

Sebagai penutup, saham dan obligasi ini merupakan sarana yang sangat cocok
bagi para pemodal dalam berinvestasi. Karena di zaman sekarang kita akan
memasuki era society 5.0, yang bukan hanya dapat investasi tanah atau investasi
emas. Karena investasi semacam itu lebih memiliki resiko yang tinggi , misalkan
investasi tanah, kita tidak dapat memprediksi mungkin saja akan terjadi bencana
alam yang dapat merusak.

Olehnya itu investasi saham dan obligasi ini dapat menjadi pilihan, akan tetapi
lewat tulisan ini saya ingin menyampaikan bahwa sebagai orang muslim, mari kita
bersama – sama menguatkan perbankan syariah ataupun pasar modal syariah,
dengan memakai produk – produknya. Mari kita jadikan segala sesuatu yang kita
kerjakan dunia ini sebagai ibadah. Salah satunya yakni membiarkan modal atau
uang yang kita miliki diinvestasikan dan dikelola berdasarakan prinsip agama kita
(agama Islam).
DAFTAR PUSTAKA

AAOIFI. (2017). Shari'ah Standards. Saudi: SABB.

Anda mungkin juga menyukai