Anda di halaman 1dari 16

EKUITAS : MODAL

DISETOR
PERSEROAN TERBATAS

Struktur Organisasi Perusahaan


Berdasarkan bentuk kepemilikan, struktur organisasi perusahaan dapat dibedakan
menjadi tiga kelompok,yaitu :

1. Perusahaan Perseorangan
2. Perusahaan Persekutuan
3. Perusahaan Perseroan Terbatas
Mayoritas perusahaan besar di dunia, juga di Indonesia, berbentuk Perseroan
Terbatas (PT).
Karakteristik PT

Ada dua macam PT, yaitu PT Tertutup dan PT Terbuka. PT Tertutup adalah
perseroan yang tidak menerbitkan saham untuk publik. Sementara PT Terbuka
adalah perseroan yang menerbitkan saham di pasar modal sehingga publik dapat
membelinya.
Sementara itu, tanggung jawab pemilik perusahaan bentuk PT dinyatakan terbatas,
yaitu pemilik tidak dapat diminta pertanggung jawaban dengan menggunakan harta
pribadi untuk menutup kewajiban perusahaan, kecuali jika terdapat hal-hal yang
bersifat kriminal. Keunggulan PT lainnya sebagai berikut
1. Berbentuk badan hukum terpisah dari pemilik dan kondisi pemilik, seperti dalam
kasus hukum.
2. Dilindungi oleh undang-undang dan negara.
3. Keberlangsungan usaha tidak terpengaruh oleh kondisi pemilik, seperti
meninggal dunia.
4. Reputasi yang lebih kuat dan diakui oleh sejumlah pihak penyedia fasilitas
pendanaan, seperti perbankan atau pasar modal.
Proses Pembentukan PT
Berdasarkan UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, syarat formal pembentukan PT
adalah sebagai berikut :
1. Pendiri minimal terdiri dari 2 orang atau lebih.
2. Akta Notaris yang berbahasa Indonesia.
3. Setiap pendiri harus mengambil bagian atas saham, kecuali dengan rangka peleburan.
4. Akta Pendirian harus disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM, dan diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia (BNRI).
5. Modal dasar minimal Rp. 50.000.000 dan modal disetor minimal 25% dari modal dasar.
6. Minimal harus memiliki 1 orang direktur dan 1 orang komisaris.
7. Pemegang saham harus WNI atau Badan Hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia,
kecuali yang merupakan Penanaman Modal Asing.
Tahapan yang dilakukan untuk memenuhi persyaratan ketentuan di atas adalah
sebagai berikut.
1. Pengajuan nama PT melalui Sistem Administrasi Badan Hukum (SABH) dalam
Kementerian Hukum dan HAM.
2. Pembuatan Akta Pendirian uang disahkan di depan notaris.
3. Pengajuan Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) di kantor kelurahan
setempat.
4. Permohonan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) ke Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) setempat.
5. Pengajuan pengesahan Anggaran Dasar (AD) perusahaan di Kementerian Hukum
dan HAM.
6. Pengajuan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) di kantor Dinas Perindustrian dan
Perdagangan setempat.
7. Pengajuan pengumuman di Berita Negara Republik Indonesia (BNRI).
EKUITAS PT
Salah satu bagian akun yang penting bagi perusahaan adalah struktur
permodalan atau ekuitas. Komponen ekuitas terdiri atas:
• Modal disetor;
• Saldo laba.
Modal Disetor
Untuk perusahaan dengan bentuk PT, kepemilikan terbagi dalam lembar saham.
Secara umum, pemilik setiap lembar saham memiliki hak sebagai berikut.
1. Pembagian keuntungan (dan kerugian) perusahaan secara proporsional sesuai
dengan persentase kepemilikan.
2. Partisipasi dalam manajemen, seperti hak suara untuk menunjuk direksi dan
komisaris, secara proporsional sesuai dengan persentase kepemilikan.
3. Pembagian aset perusahaan pada saat likuidasi secara proporsional sesuai dengan
persentase kepemilikan.
4. Hak prioritas untuk membeli saham yang baru diterbitkan secara proporsional
sesuai dengan persentase kepemilikan, yang dikenal sebagai hak memesan
terlebih dahulu atau preemptive right.
Terdapat dua jenis saham yang bisa diterbitkan oleh PT, yaitu sebagai berikut.
Saham biasa (ordinary share), yang merupakan kepemilikan perusahaan residual,
karena
1. Menanggung seluruh risiko kerugian;
2. Menerima manfaat terbesar atas sukses perusahaan;
3. Tidak ada jaminan untuk memperoleh dividen atau pada saat likuidasi, hasil
penjualan aset.
Saham preferen (preferred share), yang timbul karena kontrak dengan pemegang
saham, yang bersedia mengorbankan beberapa hak tertentu untuk mendapatkan
kepastian hak atau privilege lainnya, seperti prioritas pembagian saham.
Saldo Laba
Saldo laba atau retained earnings merupakan bagian dari ekuitas
pemegang saham yang berasal dari akumulasi laba bersih perusahaan
uang tidak dikembalikan atau dibagikan kepada pemilik atau pemegang
saham.
Penghasilan Komprehensif Lain
Penghasilan Komprehensif (comprehensive income) adalah akun-akun
yang mempengaruhi nilai ekuitas perusahaan, yang tidak terkait
langsung dengan pemegang saham.
SAHAM BIASA
Jumlah dari modal disetor (paid-in capital) ini tidak selalu sama dengan
jumlah modal dasar (authorized capital). Modal dasar adalah jumlah
modal maksimal yang dapat diterbitkan oleh suatu perusahaan, yang
tercantum dalam Akta Perusahaan atau Anggaran Dasar. Umumnya
modal yang disetor lebih kecil dari modal dasar. Terdapat dua jenis
saham biasa uang dapat diterbitkan perusahaan yaitu saham biasa
dengan nilai nominal dan saham biaya tanpa nilai nominal.
Saham dengan Nilai Nominal
Saham dapat diterbitkan dengan nilai nominal (par value) tertentu untuk setiap
lembarn Penentuan besar kecilnya nilai nominal ini bergantung pada masing-masing
perusahaan Umumnya nilai nominal ini lebih rendah daripada harga saham perdana
atau harga penerbitan saham Nilai nominal yang rendah ini menghindari perusahaan
untuk menghadapi liabilitas kontinjensi lebih lanjut.
Apabila harga saham perdana atau harga penerbitan saham lebih tinggi daripada
nilai nominal, maka perusahaan akan mencatat timbulnya agio saham (share
premium).
Penerbitan Tanpa Nilai Nominal
Di beberapa negara, saham dapat diterbitkan tanpa nilai nominal, dengan alasan
agar:
Perusahaan terhindar dari liabilitas kontinjensi;
Perusahaan maupun investor terhindar dari kebingungan antara mencatat nilai
nominal atau nilai wajar pasar.
Penerbitan dengan Sekuritas Lain
Ada kalanya perusahaan menerbitkan saham bersama dengan surat berharga atau sekuritas lain. Penerbitan
seperti ini dilakukan untuk meningkatkan daya tarik saham perusahaan, sehingga semakin banyak investor yang
bersedia untuk menanamkan dana di perusahaan atau dengan harga yang relatif tinggi.
Penerbitan Secara Non-tunai
Penerbitan saham bisa dilakukan ketika perusahaan melakukan transaksi untuk membeli aset atau properti,
ataupun memperoleh layanan atau service dalam bentuk selain kas tunai. Secara umum transaksi seperti ini,
perusahaan perlu mencatat saham yang diterbitkan sebesar:
Nilai wajar barang atau jasa yang diterima; atau
Jika nilai wajar barang atau jasa dapat diukur secara andal, maka sebesar nilai wajar saham yang diterbitkan.
Biaya Penerbitan Saham
Berdasarkan ketentuan PSAK 21, Akuntansi Ekuitas biaya yang dikeluarkan selama proses penerbitan saham,
dikategorikan sebagai biaya langsung, seperti biaya penjaminan emisi efek, biaya imbalan jasa audit dan
penasihat hukum, biaya percetakan dokumen, dan pajak, dikurangi langsung dari penerimaan uang yang
diperoleh melalui penerbitan saham tersebut.
Apabila pengeluaran tersebut dikeluarkan secara terpisah, maka dicatat sebagai pengurang terhadap agio saham
yang diterbitkan.
SAHAM PREFEREN
Karakteristik
Saham preferen (preferred stock) merupakan jenis saham yang diterbitkan oleh perusahaan dengan karakteristik
atau fitur tertentu, seperti:
1. Preferensi saat pembagian dividen;
2. Preferensi saat pembagian aset, dalam proses likuidasi perusahaan;
3. Dapat dikonversikan menjadi saham biasa atau sekuritas lainnya;
4. Dapat ditarik kembali, sebagai eksekusi hak opsi bagi perusahaan;
5. Tidak memiliki hak suara;
6. Sifat dividen dapat kumulatif:
7. Partisipatif;
8. Dapat dijual kepada pihak perusahaan yang menerbitkan saham tersebut.
Penerbitan Saham
Contoh 13.6 Penerbitan Saham Preferen
PT obat Manjur menerbitkan 100.000 lembar saham preferen dengan nilai nominal
Rp100 per lembar. Saham ini dibeli tunai dengan harga perdana sebesar Rp150 per
lembar. Jurnal yang dicatat perusahaan adalah:
Kas 15.000.000
Saham Preferen 10.000.000
Agio Saham Preferen 5.000.000
Pembagian Dividen
Fitur preferensi pembagian dividen untuk saham preferen bergantung pada jenis dan
karakteristiknya. Secara umum ada dua karakteristik umum dividen saham preferen.
1. Dividen kumulatif
2. Dividen partisipatif
Karakteristik dividen kumulatif adalah pembagian dividen suatu periode
mendahulukan dividen periode sebelumnya yang tidak dibagikan. Dividen
partisipatif adalah kebijakan dividen suatu periode yang memberikan tambahan
dividen kepada pemegang saham preferen jika masih ada kelebihan dividen setelah
pemegang saham biasa memperoleh alokasi dividen persentase yang sama terlebih
dahulu.
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Adapun rasio keuangan ynag menyangkut ekuitas dan umum digunakan
dalam analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut.

Pengembalian atas ekuitas (return on equity – ROE)


ROE = Laba Bersih – Dividen Preferen / Rata-Rata Jumlah Saham
Biasa yang Beredar
 
Rasio pembagian saham (dividend payout ratio)
Dividend Payout Ratio = Dividen Tunai / Laba Bersih – Dividen
preferen

Anda mungkin juga menyukai