Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

AYAT JURNAL PEYESUAIAN DAN KERTAS KERJA

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Zakat


Dosen Pengampu: Devi Narulitasari, M.Si.

Disusun oleh:

1. Estri Navaranti (195221127)


2. Amalisa Iswahyuni A (195221129)
3. Andini Puspitoningrum (195221131)
4. Ananda Putri Wibowo (195221144)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Ayat
Jurnal Peyesuaian Dan Kertas Kerja”. Adapun tujuan penyusunan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Zakat.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata
kuliah Akuntansi Zakat Ibu Devi Narulita, M.Si., yang telah memberikan
bimbingan sehingga makalah ini dapat disusun dengan baik.
Sebagai sebuah laporan studi kasus tidak lepas dari kekurangan, oleh karena
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang
berkepentingan, guna menyempurnakan laporan ini. Dan kami berharap semoga
laporan ini dapat digunakan oleh pembaca dengan baik.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Surakarta, 17 April 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
JUDUL.....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Pengertian Jurnal Penyesuaian......................................................................3
B. Tujuan Pembuatan Jurnal Penyesuaian.........................................................3
C. Karakteristik Proses Penyesuaian.................................................................3
D. Contoh Proses Penyusunan Jurnal Penyesuaian...........................................6
E. Menyusun Neraca Saldo Setelah Penyesuaian..............................................7
F. Pengertian Neraca Lajur................................................................................8
BAB III KESIMPULAN......................................................................................10
A. Kesimpulan.................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Zakat merupakan kewajiban setiap muslim yang mampu dan
menjadi bagian dari Rukun Islam. Zakat, infak dan sedekah yang
dikeluarkan oleh umat agar tepat sasaran kepada pihak yang
membutuhkan, maka diperlukan suatu lembaga yang menangani zakat,
infak dan sedekah. Sesuai dengan PSAK 109, terdapat aspek yang perlu
diketahui agar lembaga pengelola zakat dapat melanjutkan usaha dengan
baik, perlu didukung dengan kemampuan manajemen maupun perlakuan
akuntansi zakat, infak dan sedekah secara professional. Pengelolaan zakat,
infak dan sedekah secara profesional salah satunya ditunjukkan dari
bagaimana suatu lembaga menerapkan akuntansinya. Penerapan akuntansi
yang baik dapat diketahui dari sistem perencanaan dan pengendalian yang
terorganisir, serta pencatatan transaksi sampai dengan laporan keuangan
yang memuat informasi relevan sebagai bentuk pertanggungjawaban
kepada publik. Laporan keuangan organisasi pengelola zakat seperti
BAZNAS memang harus sesuai dengan tujuannya, yakni untuk
menyajikan informasi bahwa dalam melakukan kegiatannya, BAZNAS
sudah ataupun belum sesuai dengan ketentuan syariah.
Laporan keuangan tersebut juga dapat digunakan sebagai acuan
untuk menilai pelaksanaan tugas dan tanggungjawab BAZNAS tersebut.
Seluruh neraca keuangan BAZNAS harus terbuka untuk diaudit. Sebagai
penerapan dari prinsip transparasi, diauditnya neraca keuangan baik oleh
auditor internal maupun eksternal sudah menjadi suatu keniscayaan, maka
dari itu untuk mendapatkan hasil audit yang baik, BAZNAS dalam
membuat laporan keuangan hendaknya sesuai dengan aturan yang berlaku
yaitu PSAK 109 mengenai akuntansi zakat, infak dan sedekah. Tata kelola
keuangan yang baik diperlukan agar dapat dipertanggungjawabkan secara
publik, sehingga muzakki merasa yakin atas penitipan zakatnya kepada
lembaga atau organisasi pengelola zakat.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telah dijelaskan maka dapat
dibuat perumusan masalah yaitu, apa yang dimaksud dengan jurnal
penyesuaian dan kertas kerja serta bagaimana prosenya.
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apa itu
jurnal penyesuaian dan kertas kerja serta bagaimana prosenya.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian adalah ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode
untuk menempatkan pendapatan pada periode dimana pendapatan tersebut
dihasilkan dan beban pada periode dimana beban itu terjadi. Jurnal
penyesuaian akan membuat pengukuran laba periode tersebut lebih akurat dan
memperbaharui perkiraan aktiva dan kewajiban sehingga memiliki nilai sisa
yang tepat bagi laporan keuangan. Dengan kata lain, melalui jurnal
penyesuaian dapat ditimbulkan perkiraan yang tidak kelihatan.
Dalam neraca saldo terdapat hampir semua perkiraan pendapatan dan
beban perusahaan. Dikatakan hampir semua, karena masih ada pendapatan dan
beban yang mempunyai pengaruh lebih dari satu periode akuntansi. Itulah
sebabnya neraca ini disebut dengan neraca saldo yang belum disesuaikan.
Untuk itu diperlukan jurnal penyesuaian.
B. Tujuan Pembuatan Jurnal Penyesuaian
1. Agar pada akhir periode akun riil yaitu harta, kewajiban dan modal
menunjukan keadaan yang sebenarnya.
2. Agar akun-akun nominal, yaitu akun pendapatan dan beban dapat
diakui dalam suatu periode dan menunjukkan keadaan yang
sebenarnya.
C. Karakteristik Proses Penyesuaian
Saat menyusun laporan keuangan, umur ekonomi perusahaan dibagi
berdasarkan periode waktu, misalnya bulanan, triwulanan, atau tahunan.
Konsep periode akuntansi mengharuskan pendapatan dan beban dilaporkan
dalam periode yang benar. Untuk menentukan periode yang tepat, akuntan
mengacu pada International Financial Reporting Standards (IFRS) yang
mewajibkan penggunaan akuntansi berbasis akrual.
Dalam akuntansi berbasis akrual, pendapatan dicatat dalam laporan laba
rugi pada periode dimana pendapatan tersebut diperoleh (earned). Misalnya,
pendapatan dilaporkan ketika layanan telah diberikan kepada pelanggan. Kas

3
yang diterima atau tidak diterima dari pelanggan selama periode tersebut.
Konsep akuntansi yang mendukung pencatatan pendapatan seperti ini disebut
dengan konsep pengakuan pendapatan.
Di bawah dasar akrual akuntansi, biaya dilaporkan dalam periode yang
sama dengan pendapatan yang terkait dengan biaya tersebut. Misalnya, gaji
karyawan dilaporkan sebagai beban pada periode di mana karyawan
memberikan layanan kepada pelanggan, yang tidak harus bertepatan dengan
saat gaji dibayarkan.
Konsep akuntansi yang mendukung pencatatan pendapatan dan beban
yang terkait dengan pendapatan tersebut dalam periode yang sama disebut
konsep pencocokan atau prinsip pencocokan. Dengan mencocokkan
pendapatan dan beban, laba atau rugi bersih untuk periode tersebut akan
dilaporkan dengan benar dalam laporan laba rugi.
Meskipun PSAK mensyaratkan penggunaan akuntansi berbasis akrual,
beberapa perusahaan menggunakan akuntansi berbasis kas (cash basis of
accounting). Dalam akuntansi berbasis kas, pendapatan dan beban dilaporkan
dalam laporan laba rugi pada periode di mana kas diterima atau dikeluarkan.
Misalnya, pengeluaran (penghargaan) dicatat saat uang tunai diterima dari
klien, sedangkan upah dicatat saat uang tunai dibayarkan kepada karyawan.
Laba bersih (atau rugi bersih) adalah selisih antara penerimaan kas
(penghasilan) dan pembayaran kas (beban).
Perusahaan jasa atau merchandising kecil dapat menggunakan akuntansi
berbasis kas karena mereka memiliki lebih sedikit piutang dan hutang.
Misalnya, pengacara, dokter, dan agen real estat sering menggunakan basis
tunai. Bagi mereka, basis kas akan menghasilkan laporan keuangan yang
serupa dengan laporan yang disusun dengan basis akrual. Namun, untuk
sebagian besar perusahaan besar, akuntansi berbasis kas tidak akan
menghasilkan laporan keuangan yang akurat untuk memenuhi kebutuhan
pengguna.
Berikut adalah beberapa akun yang membutuhkan ayat jurnal penyesuaian
di akhir periode:

4
1. Beban yang Masih Harus Dibayar
Beban yang masih harus dibayar merupakan beban-beban yang
sudah terjadi atau manfaatnya telah diterima oleh perusahaan tetapi
belum dibayar dan dicatat oleh perusahaan. Misalnya: seperti Gaji
yang belum dibayar (utang gaji), Beban Listrik dan Telepon yang
belum dibayar, pajak penghasilan karyawan tanggungan amil yang
belum dibayar, biaya sewa yang belum dibayar, dan sebagainya.
Berikut ini contoh jurnal yang dibuat untuk mencatat beban gaji yang
masih harus dibayar.
Tanggal Akun Ref Debit Kredit
Beban Gaji xxx
Utang Gaji xxx
2. Pendapatan Yang Masih Harus Diterima
Pendapatan yang masih harus diterima merupakan pendapatan
yang sudah menjadi hak perusahaan tetapi belum dicatat karena sampai
akhir bulan perusahaan belum mengirimkan faktur (invoice) kepada
pelanggan atau pelanggan belum melunasi tagihannya. Misalnya:
Pendapatan sewa yang masih harus diterima. Contoh, Lembaga Amil
Zakat memiliki kendaraan yang disewakan dan penyewa belum
membayar. Berikut ini conton jurnal untuk mencatat transaksi tersebut.
Tanggal Akun Ref Debit Kredit
Piutang Sewa xxx
Pendapatan Sewa xxx
3. Pendapatan Diterima Dimuka
Pendapatan diterima dimuka merupakan pos-pos yang telah
dicatat sebagai Liabilitas tetapi diharapkan menjadi pendapatan selama
operasi normal perusahaan. Misalnya: Pendapatan Jasa Diterima
Dimuka. Contoh, Lembaga Amil Zakat menyewakan mobil selama 30
hari, pendapatan yang diterima di muka sebesar Rp3.000.000. Ketika
penyusunan laporan keuangan baru berlalu 10 hari sehingga yang

5
sudah jadi pendapatan baru 10 hari, maka jurnal penyesuaiannya
adalah:

6
Tanggal Akun Ref Debit Kredit
Pendapatan Diterima Dimuka xxx
Pendapatan Sewa xxx
4. Beban Dibayar Dimuka
Beban dibayar dimuka merupakan pos-pos yang telah dicatat
sebagai Aset terlebih dahulu tetapi diharapkan menjadi beban selama
siklus operasi normal perusahaan. Misalnya: Perlengkapan kantor.
Contoh, Lembaga Amil Zakat menyewa rumah atau menggunakan
perlengkapan untuk jangka waktu satu tahun dan memberi pembayaran
di muka. Di akhir periode akan dihitung berapa yang sudah digunakan,
selanjutnya nilai penggunaan tersebut diakui sebagai beban. Jurnal
penyesuaian yang dibuat yaitu:
Tanggal Akun Ref Debit Kredit
Beban Perlengkapan xxx
Perlengkapan xxx
5. Terkait dengan estimasi; Contoh, Lembaga Amil Zakat memiliki
kendaraan atau gedung untuk operasi harian. Sebagian dari harga
perolehannya akan menjadi beban, yaitu beban penyusutan. Jurnal
penyesuaian yang dibuat adalah sebagai berikut:
Tanggal Akun Ref Debit Kredit
Beban Penyusutan xxx
Akumulasi Penyusutan xxx
D. Contoh Proses Penyusunan Jurnal Penyesuaian
Berikut ini data penyesuaian milik amil LAZIZ NURUL FALAH per 31
Desember 2021:
1. Beban penyusutan tahun 2021 Rp10.000.000 (dengan rincian 40%
untuk penyusutan kendaraan ambulans, 30% untuk kendaraan, 30%
untuk peralatan kantor).
2. Beban gaji yang belum dibayar Rp5.000.000
3. Beban listrik dan telepon yang belum dibayar Rp3.000.000
4. Beban sewa kantor yang belum dibayar Rp5.000.000

7
5. Perlengkapan kantor yang terpakai selama 1 tahun senilai Rp4.000.000
6. Pendapatan dividen yang belum diterima Rp10.000.000
7. Pendatan bagi hasil mudharabah yang belum diterima Rp20.000.000
Berdasarkan data penyesuaian ini, maka amil akan membuat Jurnal
Penyesuaian seperti berikut.

E. Menyusun Neraca Saldo Setelah Penyesuaian


Neraca saldo setelah penyesuaian disusun berdasarkan neraca saldo
sebelum penyesuaian ditambah atau dikurangi angka penyesuaian berdasarkan
jurnal penyesuaian.
Asset setelah penyesuaian Saldo asset di neraca saldo sebelum
penyesuaian + penyesuaian debit –
penyesuaian kredit
Kewajiban setelah penyesuaian Saldo kredit kewajiban di neraca
saldo sebelum penyesuaian +
penyesuaian kredit – penyesuaian
debit
Saldo dana setelah penyesuaian Saldo kredit dana di neraca saldo
sebelum penyesuaian + penyesuaian

8
kredit – penyesuaian debit
Penerimaan dana zakat, Saldo kredit penerimaan dana +
infak/sedekah penyesuaian kredit – penyesuaian
debit
Penyaluran dana zakat, Saldo debit penyaluran di neraca
infak/sedekah saldo sebelum penyesuaian +
penyesuaian debit – penyesuaian
kredit
Pendapatan pengelolaan asset Saldo kredit di neraca saldo sebelum
kelolaan zakat, infak/sedekah penyesuaian + penyesuaian kredit –
penyesuaian debit
F. Pengertian Neraca Lajur
Perkiraan setiap masing-masing saldo dapat memiliki saldo debet, kredit,
atau nol. Neraca saldo adalah suatu daftar dari saldo-saldo perkiraan ini, dan
karenanya menunjukkan apakah total debet sama dengan total kredit. Jadi
dapat disimpulkan neraca saldo adalah untuk mengecek ketelitian dalam
pencatatan pembukuan.
Neraca lajur merupakan kertas kerja berbentuk kolom yang digunakan
sebagai kertas kerja dalam penyusunan laporan keuangan. Penggunaan neraca
lajur, dapat mengurangi kesalahan terlupakannya salah satu ayat jurnal
penyesuaian yang harus dilakukan. Neraca lajur dapat dijadikan alat untuk
memeriksa ketelitian dalam menghitung dan memungkinkan penyusunan
secara logis. Pada neraca lajur dapat meliputi nama perusahaan, nama kertas
kerja, dan jangka waktu yang dicakup.
Neraca lajur terdiri dari 10 kolom dan 8 kolom. Lebih lengkapnya sebagai
berikut:
1. Neraca saldo
2. Jurnal penyesuaian
3. Neraca saldo setelah disesuaikan
4. Perhitungan rugi-laba
5. Neraca

9
Kemudian ada bentuk neraca lajur sebanyak 4 pasang kolom debit dan
kredit (sehingga seluruhnya menjadi 8 kolom) yang terdiri dari :
1. Neraca saldo
2. Jurnal penyesuaian
3. Perhitungan rugi-laba
4. Neraca
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
1. Neraca lajur sepuluh kolom
No Nama Neraca Ayat Neraca Saldo Ikhtisa Neraca
Re Rekening Saldo Penyesuaian Setelah r Laba
k Penyesuaian Rugi
D K D K D K D K D K

2. Neraca lajur delapan kolom


No Nama Neraca Saldo Ayat Ikhtisar Laba Neraca
Rek Rekenin Penyesuaian Rugi
g D K D K D K D K

10
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dari uraian pembahasan di atas, dapat kami simpulkan hal-hal sebagai
berikut:
Jurnal penyesuaian adalah ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode
untuk menempatkan pendapatan pada periode dimana pendapatan tersebut
dihasilkan dan beban pada periode dimana beban itu terjadi. Jurnal
penyesuaian akan membuat pengukuran laba periode tersebut lebih akurat dan
memperbaharui perkiraan Aktiva dan Kewajiban sehingga memiliki nilai sisa
yang tepat bagi laporan keuangan. Dengan kata lain, melalui jurnal
penyesuaian dapat ditimbulkan perkiraan yang tidak kelihatan.
Neraca lajur merupakan kertas kerja berbentuk kolom yang digunakan
sebagai kertas kerja dalam penyusunan laporan keuangan. Penggunaan neraca
lajur, dapat mengurangi kesalahan terlupakannya salah satu ayat jurnal
penyesuaian yang harus dilakukan. Neraca lajur dapat dijadikan alat untuk
memeriksa ketelitian dalam menghitung dan memungkinkan penyusunan
secara logis. Pada neraca lajur dapat meliputi nama perusahaan, nama kertas
kerja, dan jangka waktu yang dicakup.

11
DAFTAR PUSTAKA
Badruzaman, Jajang dan Kusmayadi, Dedi. 2017. Akuntansi Zakat. Tasikmalaya:
Universitas Siliwangi
Catur Sasongko dkk, Akuntansi Pengantar. Jakarta: Salemba Empat.
Nurhayati, Sri dan Wasilah, 2015. Akuntansi Syariah di Indonesia. Jakarta:
Salemba Empat.
Sri Nurhayati dkk, 2015. Akuntansi dan Manajemen Zakat. Jakarta:
Salemba Empat.

12
LAMPIRAN
Pembagian Tugas
1. Estri Navaranti : mencari materi, membuat makalah, cek plagiasi
2. Amalisa Iswahyuni A : mencari materi, membuat makalah
3. Andini Puspitoningrum : mencari materi, membuat makalah
4. Ananda Putri Wibowo : mencari materi, membuat makalah, membuat PPT

Bukti Plagiasi

13
14
15
16

Anda mungkin juga menyukai