Anda di halaman 1dari 13

PEGANTAR AKUNTANSI

PENYESUAIAN PEMBUKUAN

KELOMPOK 5 :

Ketut Ita Diantari 1506305043

Mohammad Natsir 1506305140

I Gusti Ayu Andika Harum Sari 1506205028

I Kadek Rico Andika 1506205117

Ni Made Anggun Cahayu 1506205129

Steven Christianto 1506205133

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 2015/2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
RahmatNya lah penulis dapat menyelesaikan paper yang berjudul Penyesuaian Pembukuan
dengan baik dan tepat waktu. Penulisan paper ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan
untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pengatar Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana
Dalam penyusunan paper ini, kami selaku penulis menyadari bahwa paper ini masih
jauh dari sempurna hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan kami mengenai materi
yang dibahas. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya paper ini
dapat terselesaikan dengan cukup baik. Karena itu, sudah sepantasnya jika kami
mengucapkan terima kasih.
Kami sadar, sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran,
penulisan paper ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan paper yang lebih
baik lagi di masa yang akan datang. Harapan kami, semoga paper yang kami buat dapat
berguna dan bermanfaat bagi setiap orang.

Denpasar, Oktober 2015

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1

1.3 Tujuan............................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 2

2.1. Karakteristik Proses Penyesuaian.................................................................................... 2

2.2. Dua Kategori Jurnal Penyesuaian ................................................................................... 3

2.3. Akun-akun yang Memerlukan Penyesuaian .................................................................... 3

2.4. Mencatat Ayat Jurnal Penyesuaian ................................................................................. 4

2.5. Neraca Saldo Setelah di Sesuaikan ................................................................................. 7

BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akuntansi merupakan Pelaporan keuangan yang berisi informasi-informasi yang
berguna dalam membantu pengambilan keputusan bagi para pemakainya. Dalam kehidupan
sehari-hari tanpa kita sadari, sesungguhnya kita telah menggunakan jasa akuntansi. Ketika
seorang pemilik warung mencatat pembelian barang dagangannya, mencatat siapa saja yang
berhutang pada warungnya, memisahkan kotak antara uang yang masuk dari hasil penjualan
dengan kotak uang yang dialokasikan untuk belanja kebutuhan barang dagangan dan
kebutuhan operasional di warungnya. Maka, pada dasarnya pemilik warung tadi telah
menerpkan teknik akuntansi. Penerapan pengetahuan di bidang akuntansi tentu semakin luas
dan kompleks jika dihadapkan pada bisnis dengan skala yang lebih besar.
Seperti ilmu-ilmu lainya, ilmu akuntansi juga berkembang sesuai perkembangan
teknologi dan peradaban manusia. Selain itu, faktor kebutuhan juga ikut serta dalam
perkembangan akuntansi itu sendiri. Akan tetapi, baik akuntansi maupun ilmu-ilmu lain tidak
berkembang dengan sendirinya tanpa adanya hal yang cukup berarti yang dapat mendorong
akuntansi tersebut berkembang dan bertahan hingga sekarang.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, penulis dapat merumuskan
masalah sebagai berikut.
1.2.1 Bagaimanakah Karakteristik Proses Penyesuaian?
1.2.2 Apa saja Kategori Jurnal Penyesuaian?
1.2.3 Akun-akun Apa saja yang Memerlukan Jurnal Penyesuaian?
1.2.4 Bagaimana Cara Mencatat Ayat Jurnal Penyesuaian?
1.2.5 Bagaimana Penyusunan Neraca Saldo Setelah Disesuaikan?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah
sebagai berikut.
1.3.1 Untuk Mengetahui Karakteristik Proses Penyesuaian.
1.3.2 Untuk Mengetahui Kategori Jurnal Penyesuaian.
1.3.3 Untuk Mengetahui Akun-akun yang Memerlukan Jurnal Penyesuaian.
1.3.4 Untuk Mengetahui Cara Mencatat Ayat Jurnal Penyesuaian.
1.3.5 Untuk Mengetahui Penyusunan Neraca Saldo Setelah Disesuaikan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Karakteristik Proses Penyesuaian
Ketika seorang akuntan menyiapkan laporan keuangan, ia berasumsi bahwa masa
ekonomis perusahaan dapat dibagi ke dalam periode waktu. Dalam akuntansi berbasis akrual
(accrual basis of accounting), pendapatan dicatat dalam laporan laba rugi pada periode saat
pendapatan tersebut dihasilkan. Sebagai contoh, pendapatan harus dilaporkan pada saat
barang atau jasa telah diberikan kepada pelanggan. Konsep yang mendukung pencatatan
pendapatan seperti ini disebut konsep pengakuan pendapatan. Pada akuntansi berbasis akrual,
beban yang dilaporkan pada periode yang sama dengan pendapatan yang terkait dengan
beban tersebut. Sebagai contoh, gaji karyawan dilaporkan sebagai beban pada periode saat
karyawan menyediakan jasa untuk pelanggan, yang tidak harus sama waktunya dengan saat
dibayarkan. Selain berdasarkan akuntansi berbasis akrual dalam pencatatan akuntansi, ada
juga berbasis kas. Dalam akuntansi berbasis kas, pendapatan dan beban dilaporkan dalam
laporan laba rugi pada suatu periode ketika kas diterima atau saat dikeluarkan. Sebagai
contoh, pendapatan dilaporkan ketika kas diterima dari klien, sementara gaji dilaporkan saat
kas dibayarkan kepada karyawan.
Dalam penerapannya penetapan periode akuntansi akan berpengaruh terhadap laba
periodek perusahaan. Pengaruh tersebut akan terlihat dalam penerapan prinsip penandingan.
Prinsip penandingan adalah dasar untuk mencatat beban. Beban-beban seperti misalnya
beban sewa, beban gaji, dan beban advertensi adalah pengorbanna yang diperlukan untk
menjalankan perusahaan. Prinsip penandingan merupakan pedoman bagi akuntan untuk
menyatakan semua beban yang terjadi selama periode akuntansi, mengukur besarnya beban ,
dan untuk mempertemukan beban tersebut dengan pendapatan yang diperoleh pada periode
yang sama. Mempertemukan beban denga npendapatan berarti mengurangkan beban terhadap
pendapatan untuk dapat mengetahui laba bersih atau rugi bersih.
Prinsip pendapatan mengatur tentang kapan pendapatan dicatat dan jumlah pendapatan
yang dicatat. Prinsip umum yang menjadi pedoman dalam menentukan kapan pencatatan
pendapatan dilakukan, menetapkan bahwa pendapatan dicatat pada saat diperoleh, bukan
sebelumnya. Dalam banyak hal, pendapatan diperoleh pada saat perusahaan menyerahkan
barang jasa yang telah diselesaikan dikerjakan kepada konsumen.

2
2.2. Dua Kategori Jurnal Penyesuaian
Pada akhir periode akuntansi, banyak saldo akun di buku besar yang dapat dilaporkan
tanpa perubahan apapun dalam laporan keuangan. Meskipun begitu, pada akuntansi berbasis
akrual beberapa akun dalam buku besar memerlukan pemutakhiran (updating). Analisis dan
pemutakhiran akun-akun pada akhir periode sebelum laporan keuangan disiapkan disebut
dengan proses penyesuaian (adjusting process). Sedangkan ayat jurnal yang memutakhirkan
saldo akun pada akhir periode akuntansi disebut dengan ayat jurnal penyesuaian (adjusting
entries).
Penyesuaian atas pendapatan dan beban akan berdampak pada aset dan kewajiban, dan
pada akhirnya akan berdampak juga pada modal perusahaan. Oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa tujuan proses penyesuaian yaitu : Agar setiap akun nominal( akun-akun
pendapatan dan akun-akun beban) menunjukkan pendapatan dan beban yang seharusnya
diakui dalam suatu periode akuntansi. Selanjutnya agar setiap akun riil khususnya akun-akun
aset dan akun-akun kewajiban, menunjukkan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode
akuntansi. Sebagian besar penyesuaian yang harus dilakukan pada akhir periode dapat
digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok deferal dan kelompok akrual. Kelompok
deferral timbul dari pencatatn akuntansi yang dilakukan sedemikian rupa sehingga terjadi
penundaan pengakuan suatu beban atas suatu pendapatan. Deferral atau penundaan bisa
berupa penundaan pengkuan beban dan penundaan pengakuan pendapatan. Sedangkan
kelompok akrual timbul dari keterlambatan pencatatan akuntansi yang terjadi sedemikian
rupa sehingga perusahaan belum mencatat beban yang sudah terjadi serta pendapatan yang
telah menjadi hak perusahaan. Akrual bisa berupa beban yang masih harus dibayar ataupun
pendapatan yang masih akan diterima ( disebut juga piutang usaha ). Perbedaan kedua
kelompok jurnal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Periode ini Periode Berikutnya


Deferal Kas diterima atau dibayar Pendapatan atau beban dicatat
Akrual Pendapatan atau beban dicatat Kas diterima atau dibayar

2.3. Akun-akun yang Memerlukan Penyesuaian


Beban dibayar dimuka (prepaid expense) yang kadang disebut juga beban yang
ditangguhkan (deffered expense) adalah akun yang awalnya dicatat sebagai aset karena
kasnya telah dibayarkan, padahal jasa atau barangnya belum diterima. Aset ini kemudian

3
berubah menjadi beban seiring dengan berlalunya waktu atau melalui operasi normal usaha.
Perlengkapan dan asuransi dibayar dimuka adalah dua contoh beban dibayar dimuka yang
memerlukan penyesuaian pada akhir periode akuntansi.
Pendapatan diterima dimuka (unearned revenues), kadang disebut juga pendapatan
yang ditangguhkan (deffered revenues) adalah akun yang awalnya dicatat sebagai kewajiban
karena kasnya telah diterima dimuka padahal jasa atau barangnya belum diberikan kepada
pelanggan. Kewajiban ini berubah menjadi pendapatan seiring dengan berlalunya waktu atau
melalui operasi normal usaha. Contoh pendapatan diterima dimuka dan sewa diterima
dimuka. Contoh transaksi yang masuk sebagai pendapatan diterima dimuka adalah menerima
pendapatan dimuka atas pesanan barang yang terjadi dibulan yang akan datang.
Akruan pendapatan (accrued revenues) atau pendapatan yang masih akan diterima
adalah pendapatan yang telah dihasilkan, tetapi belum dicatat di akun pendapatan. Contohnya
adalah imbalan jasa yang telah diberikan oleh seorang pengacara, namun belum ditagihkan ke
kliennya pada akhir periode.
Akruan beban (accrued expense) atau beban yang masih harus dibayar adalah beban
yang telah terjadi tetapi belum dicatat ke akun beban. Contoh akruan beban adalah utang gaji
kepada karyawan pada akhir periode, contoh lain utang bunga wesel, utang bunga, dan utang
pajak.
Depresiasi, perusahaan pada umumnya memiliki aset-aset berupa gedung, mesin,
kendaraan, dan sebagainya. ciri khas aset-aset semacam itu adalah masa pengguanaannya
yang panjang. Karena masa penggunaannya yang panjang maka aset-aset semacam itu
disebut aset tetap. Penurunan kemampuan dan nilai aset karena digunakan dalam operasi
perusahaan merupakan beban yang dikorbankan untuk memperoleh pendapatan. Pembebanan
penurunan nilai ini digunakan akuntan dengan menyebarkan secara sistematis beban
perolehan aset tetap sepanjang masa manfaat ( umur ekonomis ) aset tersebut. proses
pengalokasian perolehan beban ini disebut depresiasi.

2.4. Mencatat Ayat Jurnal Penyesuaian


a. Beban dibayar dimuka
Saldo akun bahan habis pakai SolusiNet pada trial balance sebelum penyesuaian adalah
Rp2.000.000. sebagian bahan habis pakai digunakan selama bulan desember, dan masih ada
sisa bahan habis pakai yang belum terpakai. Jika diasumsikan pada tanggal 31 desember sisa
bahan habis pakai sebesar Rp 760.000, jumlah yang akan dipindahkan dari akun aset ke akun
beban adalah Rp 1.240.000 yang dihitung sebagai berikut:
4
Bahan habis pakai sebelum penyesuaian Rp 2.000.000
Sisa bahan habis pakai Rp 760.000
bahan habis pakai yang digunakan Rp 1.240.000
pada jurnal penyesuaian, prinsip utama pencatatan dalam beban dibayar dimuka adalah
yang sudah digunakan, sehingga jurnal yang dibuat untuk kasus tersebut adalah:

Debet Kredit

beban bahan habis pakai Rp 1.240.000

bahan habis pakai Rp 1.240.000

b. Pendapatan diterima dimuka


Berdasarkan daftar saldo (trial balance) sebelum penyesuaian, saldo akun Sewa
Diterima dimuka adalah Rp 360.000. Saldo ini mencerminkan penerimaan sewa tiga bulan
dari 1 Desember, januari, dan februari. Karena pembuatan laporan keuangan terjadi di akhir
bulan desember, maka sewa diterima dimuka yang harus diakui sebagai pendapatan adalah
satu bulan mulai dari 1 desember sampai dengan 31 desember yaitu sebesar Rp 120.000 (Rp
360.000 : 3 bln = Rp120.000/bln). Jika dicatat dalam jurnal penyesuaian maka :
Debet Kredit
Pendapatan sewa diterima dimuka Rp 120.000
Pendapatan sewa Rp 120.000

Prinsip utama dalam pendapatan diterima dimuka ini sama seperti dengan beban diterima
dimuka, yaitu pendapatan yang dicatat adalah pendapatan yang sudah diakui sesuai dengan
yang sudah terjadi. Dalam kasus diatas, pendapatan yang sudah terjadi adalah selama satu
bulan saja.

c. Akruan pendapatan
Selama satu periode akuntansi, sebagian pendapatan dicatat hanya saat kas diterima,
jadi pada akhir periode, ada akun pendapatan yang telah dihasilkan tetapi belum dicatat.
Untuk kasus ini, jumlah pendapatan tersebut perlu dicatat dengan mendebit akun aset dan
mengkredit akun pendapatan.

5
Contohnya, diasumsikan SolusiNet menandatangani perjanjian dengan perusahaan
Rahmat pada tanggal 15 Desember. Perjanjian tersebut menyatakan bahwa SolusiNet akan
menyediakan jasa konsultasi computer melalui telepon dan memberikan bantuan pada
karyawan Rahmat. Jasa yang disediakan akan ditagihkan kepada rahmat pada tanggal 15
setiap bulan dengan biaya Rp20.000 per jam. Per 31 desember, SolusiNet telah memberikan
25 jam jasa konsultasi pada perusahaan Rahmat. Meskipun pendapatan sebesar Rp 500.000
(25 jam x Rp20.000) akan ditagihkan ke perusahaan Rahmat pada tanggal 15 Januari,
SolusiNet harus mengakui pendapatan pada bulan Desember tersebut. Sehingga ayat jurnal
penyesuaian untuk kasus ini adalah :
Debet Kredit
Piutang Usaha Rp 500.000
Pendapatan jasa Rp 500.000
Pada kasus tersebut akun yang didebit adalah piutang usaha, hal ini terjadi karena
perusahaan beum menerima kas, kas baru akan diterima pada tanggal 15 januari sehingga
akun yang tepat untuk mencatat aset perusahaan adalah Piutang Usaha.

d. Akruan beban
Beberapa jenis jasa, seperti asuransi, biasanya dibayar sebelum digunakan. Pembayaran
di muka ini merupakan beban yang ditangguhkan (deferral). Jenis jasa lainnya dibayar
setelah digunakan. Sebagai contoh, beban gaji diakumulasikan per jam dan per hari, namun
pembayaran mungkin dilakukan secara mingguan, dua mingguan, atau bahkan bulanan.
Jumlah beban gaji yang terjadi, namun masih terutang di akhir periode akuntansi merupakan
beban sekaligus kewajiban. Jika hari terakhir dari periode pembayaran gaji bukan merupakan
har terakhir periode akuntansi, beban gaji yang terjadi dan kewajiban yang terkait harus
dicatat menggunakan ayat jurnal penyesuaian.
Contoh kasus, pada bulan desember utang gaji yang harus dicatat untuk SolusiNet
adalah Rp250.000. Jumlah ini adalah beban tambahan di bulan Desember dan didebit pada
akun beban gaji. Jumlah ini merupakan kewajiban pada tanggal 31 Desember dan dikredit
pada Utang Gaji. Sehingga ayat jurnal penyesuaian-nya adalah sebagai berikut:

Debet Kredit
Beban Gaji Rp. 250.000
Utang Gaji Rp. 250.000

6
e. Beban Penyusutan
Sumber daya fisik yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dan bersifat permanen
atau memiliki masa kegunaan yang panjang dinamakan ast tetap (fixed assets atau plant
assets). Contoh aset tetap adalah peralatan, seperti: meja , kursi, koputer, dll. Namun seiring
berlalunya waktu, peralatan akan kehilangan kemampuannya untuk memberikan manfaat
bagi peggunanya. Penurunan manfaat ini disebut penyusutan atau depresiasi (depreciation).
Semua aset kecuali tanah akan kehilangan manfaatya dan sulit untuk diukur. Penurunan
manfaat aset yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan dicatat sebagai beban. Karena
alasan itulah, sebagaian dari biaya aset etap dicatat sebagai beban setiap tahun sepanjang
masa manfaatnya. Beban periodic ini disebut beban penyusutan (depreciation expense).
Contoh kasus; ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat penyusutan bulan Desember SolusiNet
digambarkan dalam ayat jurnal dan akun T berikut. Estimasi besarnya penyusutan untuk
bulan tersebut diasumsikan Rp50.000
Debet Kredit
Beban Penyusutan Rp 50.000
Akumulasi Penyusutan-Peralatan Kantor Rp 50.000

2.5. Neraca Saldo Setelah di Sesuaikan


Neraca saldo setelah disesuaikan dapat dikerjakan langsung dari buku besar setelah
jurnal penyesuaian dibukukan ke dalamnya. Apabila buku besar terdiri dari banyak akun,
maka proses posting jurnal penyesuaian dan penyusunan neraca saldo yang baru, akan
membutuhkan waktu yang cukup panjang. Oleh karena itu agar penyusunan laporan
keuangan dapat segera dikerjakan, maka neraca saldo setelah disesuaikan dapat segera
diperoleh melalui bantuan suatu kertas kerja yang terdiri atas tiga pasang kolom. Kolom
pertama berisi data neraca saldo sebelum disesuaikan, kolom kedua memuat pendebetan dan
pengkreditan untuk akun-akun yang perlu disesuaikan, dan kolom ketiga berisi neraca saldo
sesudah disesuaikan. Kolom neraca saldo disesuaikan diisi dengan selisih jumlah debit dan
kredit pada kolom neraca saldo dan kolom ayat jurnal penyesuaian. Kemudian catatan selisih
tersebut pada sisi yang bersesuaian, selisih debet dicatat di sisi debet, dan selisih kredit
dicacat di sisi kredit.

7
Kolom neraca saldo disesuaikan berisi saldo-saldo kelompok akun aktiva, kewajiban,
ekuitas, pendapatan dan beban yang telah disesuaikan. Terdapat empat kemungkinan sebagai
berikut :
1) Pertama, hanya memindahkan saldo suatu akun dari neraca saldo ke kolom neraca
saldo disesuaikan, misalnya semua saldo debet ke bedet atau semua saldo kredit ke
kredit. Hal ini dilakukan karena tidak dipengaruhi oleh adanya penyesuaian.
2) Kedua, angka yang dicatat sebesar penjumlahan kolom neraca saldo dan kolom
penyesuaian.
3) Ketiga, angka yang dicatat sebesar selisih dari kolom neraca saldo dan kolom
penyesuaian.
4) Keempat, hanya memindahkan saldo suatu akun dari kolom penyesuaian ke kolom
neraca saldo disesuaikan.

Setelah semua saldo dicatat dengan benar kemudian jumlahkan sehingga jumlah sisi
debet sama dengan jumlah sisi kredit. Kolom terakhir dalam kertas kerja di atas memuat
saldo-saldo akun yang telah disesuaikan. Data tersebut siap untuk disajikan dalam laporan
keuangan. Laporan keuangan terdiri dari Laporan Laba-Rugi, Laporan Perubahan Modal dan
Neraca.

8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Dalam akuntansi berbasis akrual (accrual basis of accounting), pendapatan dicatat
dalam laporan laba rugi pada periode saat pendapatan tersebut dihasilkan. Pada
akuntansi berbasis akrual, beban yang dilaporkan pada periode yang sama dengan
pendapatan yang terkait dengan beban tersebut. Dalam akuntansi berbasis kas,
pendapatan dan beban dilaporkan dalam laporan laba rugi pada suatu periode ketika kas
diterima atau saat dikeluarkan.
2. Akun-akun yang Memerlukan Penyesuaian : Beban dibayar dimuka (prepaid expense)
yang kadang disebut juga beban yang ditangguhkan (deffered expense). Pendapatan
diterima dimuka (unearned revenues), kadang disebut juga pendapatan yang
ditangguhkan (deffered revenues). Akruan pendapatan (accrued revenues) atau
pendapatan yang masih akan diterima . Akruan beban (accrued expense) atau beban
yang masih harus dibayar . Depresiasi.
3. Neraca saldo setelah disesuaikan dapat dikerjakan langsung dari buku besar setelah
jurnal penyesuaian dibukukan ke dalamnya. Kolom neraca saldo disesuaikan diisi
dengan selisih jumlah debit dan kredit pada kolom neraca saldo dan kolom ayat jurnal
penyesuaian. Kemudian catatan selisih tersebut pada sisi yang bersesuaian, selisih debet
dicatat di sisi debet, dan selisih kredit dicacat di sisi kredit. Kolom neraca saldo
disesuaikan berisi saldo-saldo kelompok akun aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan
dan beban yang telah disesuaikan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Sadeli, Lili M,Haji. 2014. Dasar dasar akuntansi. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Fitria, Dina. Buku Pintar Akuntansi.2011. Jakarta : Laskar Aksara.

Mulyadi, Endang. 2011. Akuntansi. Jakarta : Yudhistira.

Haryono Jusup, Al. 2012. Dasar dasar akuntansi, Jilid 1, edisi ke-7. Yogyakarta : STIE YKPN

Mulyadi, Endang. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

10

Anda mungkin juga menyukai