Akuntansi Keuangan 2
OLEH :
Kelas Akuntansi C Pagi
Kelompok 2
1. Ni Kadek Gita Ristyandani (08) (2002622010068)
2. Ida Ayu Bintang Mahandirayathi (10) (2002622010070)
3. Ni Komang Dita Octarisa (11) (2002622010071)
4. Aura Dicta Yufira (18) (2002622010078)
5. Anisatul Aisyah (32) (2002622010328)
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan
karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan paper yang berjudul “Perubahan Akuntansi
pada Saat Perubahan Kepemilikan dan Disolusi Persekutuan Akuntansi Keuangan 2” dengan
tepat pada waktunya sesuai dengan apa yang kami harapkan. Terima Kasih juga kami ucapkan
kepada Ibu Dosen yang sudah memberikan kesempatan untuk membuat paper ini, tidak lupa
penulis juga sangat berterima kasih kepada teman – teman yang sudah berkontribusi dalam
pembuatan paper ini sehingga paper ini dapat tersusun dengan baik.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa paper ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kami mengharapkan segala bentuk saran serta kritik yang membangun dari berbagai pihak agar
kami bisa membuat paper yang lebih baik. Kami berharap semoga paper ini dapat memberikan
manfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
PEMBAHASAN.............................................................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................6
ii
PEMBAHASAN
B. Disolusi
Masuknya sekutu baru atau pengunduran diri sekutu lama atau meninggalnya
sekutu lama akan mengakibatkan disolusi (pembubaran) persekutuan. Tetapi disolusi
tidak selalu terjadi dengan berhentinya operasi persekutuan atau berhentinya usaha dan
akuntansi persekutuan. Disolusi persekutuan menurut Undang-undang adalah
"perubahan pada hubungan sekutu ketika ada sekutu yang tidak lagi terlibat dalam
menjalankan usaha yang berbeda dengan penyelesaian (winding up) usaha tersebut
(Bagian 29 Undang-undang).
Disolusi persekutuan adalah berubahnya para hubungan sekutu yang
menyebabkan berhentinya persekutuan sebagai entitas hukum. Pada disolusi, entitas
persekutuan bisa berjalan terus jika ada perjanjian baru. Ketika persekutuan secara
hukum resmi disolusi, baik dengan masuknya sekutu baru atau dengan pengunduran diri
atau meninggalnya sekutu lama, suatu perjanjian persekutuan baru perlu dibuat untuk
kelanjutan usaha persekutuan.
1
Jadi, dengan disolusi, persekutuan tetap bisa berjalan terus dengan perjanjian baru,
atau persekutuan bisa juga berhenti atau bubar secara hukum dan secara bisnis.
Berhentinya persekutuan secara bisnis disebut juga likuidasi.
2
digunakan selama likuidasi. Hal ini dikarenakan keuntungan dan kerugian atas likuidasi
merupakan penyesuaian atas laba sebelumnya yang akan dibagikan dengan rasio
pembagian atas laba sisa, jika telah diakui sebelum disolusi.
b) Saldo Modal Debit dalam Persekutuan Likuid
Dalam melikuidasi persekutuan yang likuid, sumber dana yang tersedia dipakai
untuk membayar kreditur dan sisanya dibagikan unmik sekutu. Tetapi proses likuidasi
hisa saja menghasilkan kerugian yang menyebabkan perkiraan modal sekutu menjadi
bersaldo debit. Jika ini terjadi, sekutu yang memiliki saldo debit tersebut mempunyai
kewajiban terhadap sekutu yang modalnya bersaldo kredit, dan mereka diminta untuk
menggunakan harta pribadi mereka untuk menyelesaikan kewajibannya. Apabila sekutu
yang memiliki saldo debit tidak memiliki harta ppribadi, maka sekuru yang masih
memiliki kekayaan diasumsikan nigi sebesar saldo debit. Kerugian ini dibagi
berdasarkan rasio pembagian laba dan rugi.
3
Selain itu, ketika mengkalkulasi pembayaran yang aman persekutuan juga memegang
sejumlah tertentu kas untuk menutupi biaya likuidasi, kewajiban, yang belum tercatat dan
kontijensi lainnya.
Seluruh kewajiban selain kepada sekutu telah dibayar, dan para sekutu memperkirakan
penjualan tanah dan bangunan akan memakan waktu beberapa bulan. Maka dari itu,
mereka sepakat bahwa seluruh kas yang ada di tangan, diluar Rp. 10.000.000 untuk
menutup biaya dan kontijensi harus didistribusikan secepatnya. Dengan demikian
informasi ini skejul pembayaran aman dipersiapkan untuk menentukan jumlah kas
yang bisa didistribusikan secara aman untuk tiap sekutu.
4
Skedul pembayaran aman untuk Budi, Mina dan Nani diberikan pada tabel berikut:
Persekutuan Budi, Mina
dan Nani
Skedul Pembayaran
Aman (Jumlah dalam
ribuan)
Rugi yang Ekuitas Budi Ekuitas Mina Ekuitas Nani
mungkin (50%) (30%) (20%)
5
DAFTAR PUSTAKA