DESAIN SISTEM
5.1. PENDAHULUAN
Setelah tahap analisis system selesai dilakukan, maka analis system telah
mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Analis akan
bertugas kembali untuk memikirkan bagaimana membentuk system tersebut.
Tahap ini disebut dengan tahap desain system. Tahap desain dapat dibagi
menjadi dua bagian:
Tahap desain system secara umum (general system design). Desain system
secara umum dapat disebut juga dengan desain konseptual (conceptual
design) atau desain logical (logical design) atau desiain secara makro (macro
design)
Tahap desain system secara terinci (detailed system design). Disebut juga
dengan sesain system secara fisik (physical system design) atau desain
internal (internal design)
Untuk mencapai tujuan ini, analis system harus dapat mencapai sasaran-
sasaran sebagai berikut:
1. Desain system harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah
digunakan. Data mudah ditangkap,metode-metode harus mudah
diterapkan dan informasi harus mudah dihasilkan serta mudah dipahami.
2. Desain system harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan sesuai
dengan yang telah didefinisikan pada tahap perencanaan system yang
dilanjutkan pada tahap analisis.
3. Desain system harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung
pengolahan transaksi, pelaporan manajemen dan mendukung keputusan
yang akan dilakukan oleh manajemen, termasuk tugas-tugas yang lainnya
yang tidak dilakukan oleh computer.
4. Desain system harus dapat mempersiapakan rancang bangun yang terinci
untuk masing-masing komponen dari system informasi yang meliputi data
dan informasi, simpanan data, metode-metode, prosedur-prosedur,
orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian intern
Jika tidak terlibat akbitanya: pemakai tidak puas dengan cara kerja
system.
Jika dilibatkan maka hasilnya:
cara kerja system ini mudah diterima oleh pengguna, sehingga
pelanggan akan puas dengan system secara keseluruhan.
Para pemakai dapat dapat mengkajiulang komponen-komponen
system informasi yang didesain.
Mengkaji tataletak laporan dan terminal di layar.
Menilai arus percakapan dari dialog di layar terminal
Menilai cara penangkapan data, pengolahan data dan distribusi
informasinya.
5.5. TEKANAN-TEKENAN DESAIN
Integrasi
Sistem informasi harus didesain terpadu diantara unit-unitdi dalam
organisasi. Suatu system informasi yang berada pada tiap unit-unit organisasi
atau departemen-departemen harus dapat berkomunikasi satu dengan yang
lainnya.
Integrasi akan meningkatkan kebutuhan kordinasi dan sinkronisasidari operasi
di dalam organisasi. Integrasi perlu karena organisasi dipandang sebagai satu
kesatuan.
Sasaran dari system informasi adalah untuk menyediakan informasi
multilevel,cross-functional, tepat waktu, akurat dan relevan kepada semua
kompone organisasi. Oleh karena itu system informasi yang terpadu perlu di
rancang di organisasi.
Database dan teknologi merupakan blok bangunan system informasi kunci
untuk mencapai integrasi system. Idealnya, desain database mmampu
menyimpan semua data yang ada dalam suatu simpanan yang tunggal untuk
keperluan semua orang atau departemen yang mempunyai hak untuk
mengaksesnya. Dengan kemampuan teknologi sekarang ini semua elemen
data dapat disimpan dalam satu media penyimpan database dalam direct
acces storage device yang dapat diakses kembali lewat terminal baik di local
atau lokasi jarak jauh. Elemen-elemen tadi sudah masuk dalam satu database
yang terintegrasi.
Jalur Pemakai/system
Sistem infromasi berbasis computer semakin melibatkan interaksi langsung
antara manusia sebagai pemakai system dengan mesin. Elemen yang kritis
dari desain system ini adalah jalur pemakai (user interface). Jalur ini terdiri
dari layar terminal, keyboard, alat-alat lainya, bahas computer dan cara-cara
lain supaya user dapat bertukar input dan output dengan mesin. User
interface harus mampu didesain supaya user friendly. Hal ini dipelajari di
ergonomis: studi tentang kerja atau studi tentang bagaimana orang
menggunakan alat-alat untuk melaksanakan pekerjaanya dan bagaimana
secar fisik mereka berhubungan dengan lingkungannya.
Pedoman untuk hal ini adalah system harus fleksibel, konsisten dan harus
mudah dikontrol oleh user. Berikut yang harus didesain untuk memenuhi user
interface:
a. Query, dengan query pemakai system dapat mengakses data yang
diperlukan untuk mendapatkan informasi walaupun tidak tersedia
program aplikasinya.
b. Desain layar, desain layar harus jelas, tidak melompat-lompat dan
tidak berisi dengan informasi yang tidak relevan.
c. Umpan Balik, dalam system yang on line, aspek yang penting dalam
umpan balik adalah waktu respon yaitu waktu antara saat user
memasukkan data dengan respon yang diberikan oleh system. Jika
waktu respon ini lama maka pemakai akan jenuh dan kehilangan
konsentrasi. Jika lebih dari 10 detik suatu berita harus ditampilkan
secara periodic yang menunjukkan kepada user bahwa system sedang
bekerja, misal dengan meberkan dialog box.
d. Bantuan, pada saat user sedang mengoperasikan system, seringkali
mengalami kesulitan atau tidak mengatahui apa yang harus dikerjakan
berikutnya. Desain system yang baik harus harus mampu menyediakan
bantuan agar para pemakai mengetahuai apa yang harus dikerjakan.
Context sensitive help merupakan sarana yang sekrang banyak
digunakan untuk menyediakan sarana bantuan.
e. Pengendalian kesalahan, pengendalian kesalahan control error juga
merupakan aspek yang penting. Desain system harsu
mempertimbangkan pengendalian kesalahan sebagai berikut:
Pencegahan kesalahan, misal: nilai yang sah adalah dianatara
1-25
Pendeteksian kesalahan, missal kode salah
Pembetulan kesalahan, menyediakan fasilitas untuk
membetulkan kesalahan sebelum data diolah.
f. Desain workstation, yang perlu dipertimbangkan adalah ukuran, warna
dan posisi tampilan dilaya terminal, ukuran-ukuran dari mebel dan tata
letak keyboard. Desain workstation ini akan mempengaruhi kenyaman
dan kelelahan dari kerja user.
3. Tantangan-tantangan persaingan
Tepat waktu
Tepat nilainya/akurat
relevan
5. Kebutuhan-kebutuhan Sistem
Kebutuhan-kebutuhan system yang harus diperhatikan dalam mendesain system
informasi adalah:
Keandalan
Ketersediaan
Keluwesan
Skedul Instalasi
Umur diharapkan dan potensi pertumbuhan
Kemudahan dipelihara
6. Kebutuhan-kebutuhan Pengolahan Data
Kebutuhan pengolahan data berhubungan dengan pekerjaan system secara
terinci dan dapat terdiri dari:
Volume, jumlah data yang harus diolah dalam satu periode waktu
tertentu
Hambatan waktu pengolahan, menunjukkan jumlah dari waktu yang
diijinkan atau yang dapat diterima saat data siap diproses samapai
informasi dihasilkan.
Permintaan perhitungan, merupakan perhitungan model-model
matematik yang harus diterapkan sehingga informasi dapat dihasilkan
dengan yang diinginkan user.
7. Faktor-faktor Organisasi
Kelayakan teknik
Kelayakan ekonomi
Kelayakan hukum
Kelayakan operasi
Kelayakan skedul